×

Penana
US
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
campaign Request update 0
Report this story
Andaikan Aku Tidak Mengenalmu
G
8.9K
0
0
855
0


swap_vert
#1
Pertama
0 Likes
104 Reads
0 Comments
#2
Kedua
0 Likes
80 Reads
0 Comments
#3
Ketiga
0 Likes
70 Reads
0 Comments
#4
Keempat
0 Likes
68 Reads
0 Comments
#5
Part 1
0 Likes
58 Reads
0 Comments
#6
Part 2
0 Likes
55 Reads
0 Comments
#7
Bagian 1
0 Likes
46 Reads
0 Comments
#8
Bagian 2
0 Likes
43 Reads
0 Comments
#9
Bagian tiga
0 Likes
47 Reads
0 Comments
#10
Bagian Empat
0 Likes
62 Reads
0 Comments
Namaku Shafira Shaffiyah. Teman-teman biasa memanggilku dengan sebutan Fiyah. Buku memberikan nama itu mengingat karena terinspirasi dari kisah Nabi Muhammad dengan istrinya yang kesembilan bernama Shaffiyah binti Huyay. Aku terlahir dengan muka yang sangat cantik. Terlebih lagi, aku terkadang merasa malu bila ada yang menatap mukaku terlalu lama. Diriku yang introvert dan terkesan pemalu memang sudah terbiasa tidak memajang foto dan video di sosmed.
Di usia yang ke-13 ini, diriku mungkin pertama kali merasakan jatuh suka dengan seseorang yang bernama Putra. Penampilannya tiap ke sekolah dengan parfum yang menyengat dan berbeda yang tebal membuat sosok Putra disukai diam-diam oleh banyak wanita. Tidak hanya itu, Putra juga adalah orang yang kaya. Dia bertempat tinggal di perumahan yang harganya ratusan juta. Dia juga seorang anak bungsu di keluarganya. Aku mengenal sosok Putra itu saat pelajaran Bahasa Inggris pertama kali. Di nomor urutan absen 28, Putra maju ke depan kelas dan mengenalkan biodatanya. Namun, dia tidak pernah manja dan tergolong mandiri.
Shafira jatuh suka karena ketampanannya Putra. Meskipun Shafira belum mengenal secara detail sosok Putra, ia lebih memilih mendoakan Putra dalam kegelapan malam dan pernah berharap menjadi jodohnya. Terkadang kisah Ali dan Fatimah yang mencintai dalam diam dan menyebut nama dalam doa itu memberikan kerasnya kehidupan nyata yang dialami Shafira. "Eh, tolong minta selembar kertas dong. Ada ujian bahasa Inggris mendadak nih. Aku gak punya kertas kosong. Fhiya boleh aku minta ya?" kata Sari. "Nih, ada ambil aja." kata Syafira. Namun pemberiannya ditolak dan Sari lebih memilih kertas dari Nur. Dengan alasan warna kertasnya lebih putih. Fhiya tidak mempermasalahkan hal itu karena hal tersebut hanyalah hal sepele.
Shafira pernah diam-diam memperhatikan Putra di dalam kelas. Mereka berdua memang satu kelas. Tumpukkan buku paket kelas satu SMP pun mulai dibagikan oleh Hendri dan dibagikan kepada semua murid yang ada di kelas. Namun, Aura memberi tahu kepada Putra bahwa Shafira memperhatikan wajah Putra. Dengan cepat, aku pindah tempat duduknya ke dekat Sari agar jauh dari Putra. Putranya memandang namun aku mengabaikannya. Aku lebih memilih menyimpan perasaan ini daripada mengungkapkannya. Karena, perempuan itu dilarang mengungkapkan perasaan suka ke cowok.
Suatu hari, Allah menunjukkan keburukan Putra. Tanpa sengaja, saya melihat Putra menonton video penyanyi wanita yang memamerkan aurat dan berpacaran dengan Zaniar. Tanpa sungkan-sungkan, Putra memegang tangan Zaniar di kelas dan mengucapkan kata-kata romantis. Padahal, Zaniar adalah muslimah yang memakai cadar dan kerudung panjang. Memang benar, tidak boleh menilai orang dari luarnya. Satu minggu kemudian Zaniar putus dengan Putra. Aku kecewa dan menangis di sebuah malam, berdoa kepada Allah agar Allah cabut rasa suka dari hatiku terhadapnya, agar hati tenang dan tidak gelisah memikirkan masa depan yang bagus, dan rezeki yang cukup.
Besoknya Ibu Ade sengaja memberikan tugas tiap kelompok dalam pelajaran PKN agar cepat beres. Dikarenakan bulan depan UTS. Kebetulan aku sekelompok dengan Putra. Aku tidak memiliki perasaan senang. Doaku telah dikabulkan Allah. Dan aku tidak memiliki rasa suka sedikitpun terhadap Putra. Tidak ada teman-teman yang memperhatikan aku dan Putra karena sibuk dengan tugas kelompok PKN masing-masing. Disaat tugas PKN giliran Fhiya sudah beres, Putra datang perlahan mendekat ke arah bangku yang diduduki Fhiya. Dengan pakaian pramuka lengkap yang dipakai oleh Putra sama sekali tidak dilihat oleh Fhiya karena sedang fokus membaca novel.
"Fhiya, bolehkah kita bicara sebentar?" kata Putra. "Boleh." kata Syafira. "Aku sudah memikirkanmu dna ternyata aku mau kita itu lebih dari teman. Fhiya mau jadi pacar aku?" kata Putra. "Tidak. Tidak mau karena aku lebih memilih fokus belajar dulu. Aku lebih memilih tidak pacaran sebelum nikah karena aku mau menjaga diri. Laki-laki yang serius akan datang ke rumah tapi tidak mengajak pacaran." kata Syafira. "Oh begitu ya sudah." kata Putra. Putra pergi meninggalkan bangku Fhiya. Dia memilih untuk tidak menceritakan kepada siapa pun dan melanjutkan ekstrakurikuler pramuka dengan Zaniar.
Enam bulan pun berlalu, Shafira kini lebih banyak belajar di rumah dan di sekolah. Teman-teman mulai berdiskusi Putra berpacaran dengan Yani, teman sekelasnya. Berita itu menyebar dari tiap kelas ke kelas. Hal tersebut tidak membuat Shafira kaget. Ternyata Allah itu Maha Adil. Dibalik aku tidak didekati lagi oleh Putra karena dia adalah laki-laki yang buruk. Yani merupakan teman SD-nya Shafira. Mungkin, aku pernah berdoa agar dijauhkan dari orang-orang yang buruk. Sehingga, Allah menjauhkanku dari Putra. Aku memikirkan bila kisah Sayidina Ali dan Fatimah yang mencintai dalam diam namun bisa berjodoh. Aku kapan? Adakah sosok laki-laki sholeh, penghafal al-qur'an dan rajin beribadah? Apakah dia masih ada? Aku yakim bahwa nanti ketika waktunya tiba pasti bisa dipertemukan dengan sosok tersebut.
Februari, Shafira tidak mau lagi mendoakan Putra dalam sepertiga malam. Aku membuka handphone kudapati foto-foto Gus Askandar yang berseliweran di sosmed. Sosoknya memang tidak setampan Putra hanya saja dia sosok yang sholeh, rajin ibadah dan anak pesantren. Aku pernah mendengarkan ceramah bahwa ketika kita sedang menyukai seseorang sebutlah namanya dalam doa istikharah dan mintalah kepada Allah agar dijodohkan dengannya. Aku memilih mendoakan. saja.
favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert
#1
Pertama
0 Likes
104 Reads
0 Comments
#2
Kedua
0 Likes
80 Reads
0 Comments
#3
Ketiga
0 Likes
70 Reads
0 Comments
#4
Keempat
0 Likes
68 Reads
0 Comments
#5
Part 1
0 Likes
58 Reads
0 Comments
#6
Part 2
0 Likes
55 Reads
0 Comments
#7
Bagian 1
0 Likes
46 Reads
0 Comments
#8
Bagian 2
0 Likes
43 Reads
0 Comments
#9
Bagian tiga
0 Likes
47 Reads
0 Comments
#10
Bagian Empat
0 Likes
62 Reads
0 Comments

X
Never miss what's happening on Penana! Close