kita tidak akan pernah tahu terhadap sesuatu jika kita tidak mencoba dan memastikanya.559Please respect copyright.PENANADGp2NE51cN
559Please respect copyright.PENANAkd2PNW2RHk
559Please respect copyright.PENANA5HgBmHlgUV
559Please respect copyright.PENANAsUOOLx9jsK
559Please respect copyright.PENANAxDHKDtqzru
****559Please respect copyright.PENANAjwBurrH1WM
559Please respect copyright.PENANAJ8gqswNoXl
559Please respect copyright.PENANAqIM4i5A8DE
559Please respect copyright.PENANAnzwy35rdQK
559Please respect copyright.PENANAibKFhDejBC
Suasana terasa begitu membosankan dalam ruangan berwarna putih gading sejak setengah jam yang lalu. Pelajaran sejarah yang entah kenapa diletakkan dijam jam rawan setelah makan siang membuat penghuni ruangan tersebut menatap malas kearah objek yang tengah menulis dengan semangat didepan sana.
Angin yang berasal dari jendela kaca panjang yang terbuka berhembus pelan, menggerakkan hiasan hiasan berupa bendera warna warni yang tergantung diatap kelas. Suara gemirisik dedaunan yang berada dibarisan lapangan luar terdengar memabukkan untuk jam siang seperti ini . Bill yang duduk tepat sekali dengan tepi dinding dimana jendela kaca terletak diatas kepalanya bersusah payah menahan kantuk.
"Aku bisa mati menahan kantuk jika angin angin ini terus berhembus" ucapnya lirih.
Menghilangkan kantuknya, bill mengambil alat tulis yang berada diatas meja. Kemudian menjadikan alat tersebut sebagai mainan dadakan dengan cara memutar mutarkannya. Dia melihat kearah barisan bangku paling belakang. Beberapa temannya telah membenamkan kepala mereka dalam lipatan tangan, tertidur. Dilayangkan pandanganya hingga menuju barisan bangku tengah, kemudian barisan bangku paling depan.
Sama seperti dirinya yang sedang berusaha menahan kantuk, teman temanya ternyata juga demikian. Mereka bahkan sampai mencubit cubit kecil pipi mereka agar tetap terjaga hingga ada yang terang terangan membelalakkan mata dan menganjal nya dengan jari agar kelopak mata tetap terbuka.
Mr. Fred tengah asyik mencatat kalimat kalimat penting dengan khidmat didepan sana. Dia merupakan seorang guru yang mengajar mata pelajaran sejarah dan bahasa untuk siswa tingkat dasar kelompok akhir. Umurnya yang sudah memasuki setengah abad membuat cara mengajarnya terkesan monoton dan membosankan.
"Nah anak anak,"
Mr. Fred berbalik dengan mendadak. Murid murid yang tengah terangguk angguk setengah jalan menuju alam mimpi terkejut gelagapan. Kemudian memasang wajah seperti "aku sedang mendengarkan mu Mr fred", bill nyaris tergelak melihat tingkah polos teman temannya.
"Kalian tahu, perang dua ribu tahun yang lalu mengakibatkan kehidupan setelahnya sangat fatal-"
Mr. Fred menyipit, menyapu pandangannya keseluruh keras. Dia kemudian berbicara pelan dan menyampaikan kalimat selanjutnya seakan-akan kalimat tersebut sangat misterius.
"Kalian pasti tidak akan menyangka bahwa teknologi yang saat ini kita punya, belum ada tiga perempatnya dari mereka. Dengan kata lain," Mr. Fred melepas kaca matanya, 559Please respect copyright.PENANAIzImA7xiA9
559Please respect copyright.PENANASUxmnjl7Bc
"masa mereka sangat canggih hingga kau bahkan bisa melihat kotak kotak makanan diantar dengan cara diterbangkan,"
"Keren sekali. kalau begitu, orang orang yang hidup dua ribu tahun lalu tidak perlu mengantri lama hanya untuk membeli sebuah roti jellum"559Please respect copyright.PENANAcEyBqrAJHb
559Please respect copyright.PENANAH4To6L117w
Salah satu teman bill yang tertarik dengan mata pelajaran ini berseru.
Mr. Fred mengangguk mengiyakan.559Please respect copyright.PENANAm3cKOsOHOD
559Please respect copyright.PENANAGgAu5Kwm3Z
"Betul, masyarakat pada zaman itu tidak perlu berdesak desakan didalam restoran"
"Lalu, kenapa kita tidak merasakan teknolgi mereka sedikitpun? Ku kira zaman mereka primitif sekali"
"Nah, dari sini aku berharap kalian mendengarkan ku dengan baik. Aku akan menjelaskan pertanyaan barusan setelah ini" Mr. Fred maju selangkah, kemudian mengambil buku pedoman. Memasang kaca matanya kembali dan mulai menjelaskan.
"Saat dimasa jaya jayanya, kerajaan maharatan yang saat itu merupakan kerajaan terkuat dibumi dan pemilik seluruh ilmu tekonologi terbaik mengalami konflik yang berasal dari dalam. Perdana mentri yang merupakan saudara dari raja muda saat itu ingin sekali merebut tahta kerajaan, hingga akhirnya perang besar terjadi. Seluruh kerajaan kecil baik yang mendukung raja muda ataupun perdana mentri berperang habis habisan. Seluruh teknologi dan ilmu yang telah ditemukan hancur, terbakar ataupun dirusak. Karna itulah hari ini kita tidak bisa merasakan teknologi canggih mereka. Kita merupakan generasi baru yang terlahir setelah perang besar tersebut. Nah-"
Mr. Fred berjalan kearah meja, meletakkan buku tebalnya. Dia menumpukan kedua tangannya disana, badan nya dia majukan sehingga posisinya menjorok kedalam kelas, kehadapan kami.
"Sejak perang besar terjadi, hingga kini. Perdana mentri dan raja muda tidak pernah ditemukan. Beberapa peneliti dan ilmuan mengkonfirmasi data tersebut sebab dari hasil riset dan tes yang diuji pada tengkorak yang berhsil ditemukan di area pertempuran, tidak ada satupun hasil yang menunjukkan tengkorak milik raja muda dan perdana mentrinya"
"Dengan kata lain mereka masih hidup?"
Dean, siswa terpintar dikelas yang selalu melahap habis isi buku memberikan pendapat. Pernyataan dari dean yang anehnya melenceng terdengar seperti lelucon sehingga membuat seisi kelas tertawa. Mr. Fred berdiri tegak, dan berfikir sambil mengusap dagunya.
"Jika kau berfikir demikian pada sepuluh atau dua puluh tahun setelah perang berlalu. Itu mungkin saja terjadi -"
"Atau jangan jangan dia melarika diri dengan mesin waktu. Lalu berteleportasi kemasa jauh dibelakang atau didepan"
"Khayalan mu terlalu tinggi. mesin waktu tidak akan pernah ditemukan, mereka mungkin tertelan oleh tirex!"
"Tirex mu itu sudah mati dibakar meteor!"
Suasana kelas mendadak berubah, Mr. Fred tersenyum membiarkan murid muridnya mengeluarkan pendapat mereka.
"Mereka pasti lari kehutan. setelah iu dibawa lari oleh penyihir"
"Bukan, mereka masuk kelubang cacing. Lalu tiba diplanet lain-"
"Mereka bisa mati, di planet lain tidak ada udaranya. Mana bisa mereka hidup!"
dalam perdebatan yang semakin ramai sahut menyahut. Hanya bill, satu satunya siswa yang tidak tertarik dengan bahasan bahasan yang kini semakin ramai dibahas oleh teman temannya.
Seseorang yang duduk didepan bill,dengan kaca mata bundar dan dahi yang lebar membalikkan badan penuh hingga kini posisinya berhadap hadapan dengan bill. Argumen argumen tidak masuk akal masih terdengar sahut menyahut diruangan tersebut.
"Menurut mu bagaimana?"
"Apanya?" Bill mengernyit tidak mengerti.
"menurutmu apa yang terjadi dengan raja muda dan saudaranya?"
Bill memiringkan kepalanya, berfikir.
"Mungkin mereka melarikan diri?"
"Lalu?" Dia memajukan wajahnya, menunggu jawaban bill penasaran.
"Entah lah" bill mengedikkan bahu tak peduli.
"Kenapa? Kau tertarik dengan mereka dan berniat menjadikan kisah mereka sebagai kasus yang akan kau selidiki selanjutnya, patrick?" Lanjut bill.
Patrick merupakan seorang anak dimana daya khayalnya yang terlalu berlebihan membuat ia bercita cita ingin menjadi seorang detektif. Dia akan sangat senang jika menemukan sesuatu yang janggal dan aneh. Beberapa hari yang lalu, bill tidak sengaja melihat dia berjalan mengendap endap seperti sedang membuntuti seseorang. dia pastilah sedang mengurusi sesuatu yang berhubungan dengan penyelidikannya.
Mendengar jawaban bill barusan, dia memundurkan kepala dan duduk seperti semula.
"Karna kau bertanya begitu, aku jadi benar benar berniat untuk menyelidikinya"
Bill tertawa, kepalanya mendongkak geli mendengar jawaban dari patrick. Dia benar benar gila, fikirnya.
"Kenapa kau tertawa?" Patrick tampak tersinggung.
"Kau benar benar ingin menyelidikinya?" Tanya bill sekali lagi.
Patrick mengangguk yakin.
"Kenapa kau yakin sekali?"
"Karna bisa saja mereka berdua masih hidup"
"Kau membenarkan pernyataan dean karna dia jenius?" Tanya bill geli.
"dengar bill, kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mencoba dan memastikanya"
Setelah itu patrick kembali menghadap depan dan mengacuhkan kekehan bill yang masih terdengar. 559Please respect copyright.PENANATfHRb5gnW5
559Please respect copyright.PENANAlC32U3hY6U
Perdebatan tentang perdana mentri beserta raja muda yang tadi membuat kelas rusuh telah berhenti, kelas kembali hening karena mereka semua kini tengah sibuk mencatat huruf huruf lama yang ditulis besar besar dengan warna berbeda oleh Mr. Siman dipapan tulis.
Bill mengambil pensil, dan menyalin huruf huruf yang tak ia mengerti didepan sana. Baru saja akan menulis, kekehan patrick mengalihkan perhatianya. Bill mencondongkan badan agar lebih dekat dengan patrick untuk bertanya.
"Kau kenapa tertawa sendiri seperti itu?" Bisik bill pelan
"Huruf huruf ini lucu," patrick sedikit memalingkan wajah kearah bill. "Kau tidak bisa bilang itu beruang padahal jelas jelas simbolnya bergambar beruang"
"Apa iya?" Bill mengernyit tidak percaya.
Jawaban bill membuat patrick sebal. Dia meluruskan kembali kepalanya kemudian berkata ketus.
"Sudahlah kalau tidak percaya. Kau membuat ku sebal! Sana kembali ketempat duduk mu!"
Bill melihat kearah papan tulis. Kini Mr. Fred tengah membuat petak khusus yang didalamnya terdapat huruf huruf yang meliuk liuk seperti cacing dan simbol simbol yang tengah mereka salin kebuku tulis masing masing.
mata bill nyaris keluar saat dia akhirnya sadar terhadap huruf dan simbol simbol yang kini terpampang jelas didepan mata. Dia dengan tidak pedulinya berjalan kearah kelas dan melihat huruf huruf tersebut dalam jarak yang sangat dekat.
"Apa kau tidak bisa melihat huruf huruf itu dari tempat duduk mu bill? Aku rasa aku telah menuliskannya dengan cukup besar"
"Mr. Fred" panggil bill gemetaran.
"Ya?"
"Apa huruf huruf ini yang dipakai oleh masyarakat dua ribu tahun yang lalu?"
Mr. Fred mengangguk heran.
"Benar, apa kau tidak mendengar penjelasan ku tadi bill?"
Mendengar pernyataan Mr. Fred barusan. Bill menjadi linguling dan gemetaran dengan apa yang telah ia sadari saat ini.
"Aku.. aku pasti sedang bermimpi"
****
Kamu nggak mimpi kok bill, cuma kurang ngeh aja sama tanda yang diberikan semesta.
559Please respect copyright.PENANA9aTPEi4bm7
Salam dari kelas tingkat dasar kelompok akhir!
559Please respect copyright.PENANAHe6oKC5S1q
Jangan lupa untuk vote dan komen:)
Selamat membaca!559Please respect copyright.PENANAy1IsfAOdUA
559Please respect copyright.PENANASIiCcuP6CG
- Alfa
559Please respect copyright.PENANAFQCZxL6mpU
559Please respect copyright.PENANAwaxmIkRPdU
559Please respect copyright.PENANA7ogKQE8006
559Please respect copyright.PENANAtOQhx4HpG9
559Please respect copyright.PENANAOff54XP4UA
559Please respect copyright.PENANAkbERoVT7U5
559Please respect copyright.PENANAwlovyn1WB5
559Please respect copyright.PENANAUFZL6kgl8U
559Please respect copyright.PENANAVtcc3Nzk1x
559Please respect copyright.PENANAyBZF0BxZ9Y
559Please respect copyright.PENANAgqREwx3FVH
559Please respect copyright.PENANAAmLgiyO0Sm
559Please respect copyright.PENANAvrm2BAo7NL
559Please respect copyright.PENANAsNPn0eTDbo
559Please respect copyright.PENANAOeg7WWq80c
559Please respect copyright.PENANAkvYrP35AyN
559Please respect copyright.PENANAoan6LJSGrC
559Please respect copyright.PENANA2zQUo1JUws
559Please respect copyright.PENANAKLRYUVrGI5
559Please respect copyright.PENANAYvDQU0e2m4
559Please respect copyright.PENANApuKgdiHLsG
559Please respect copyright.PENANAhf15MtdeNV
559Please respect copyright.PENANAfHVcPsrY9e
559Please respect copyright.PENANAgCxNPzrVUc
559Please respect copyright.PENANALDBTzylnPj
559Please respect copyright.PENANAdbxwXANtL5
559Please respect copyright.PENANAqUXHNpwDDJ
559Please respect copyright.PENANAwlccklp26O
559Please respect copyright.PENANA5uZ1PMRBeg
559Please respect copyright.PENANAH8hnBhmxsj
559Please respect copyright.PENANAObL2nfcAMw
559Please respect copyright.PENANAj0nWBRgukn
559Please respect copyright.PENANAJZVT8Fzxz9
559Please respect copyright.PENANAyg4aXfn10r
559Please respect copyright.PENANAfvy8AFnzux
559Please respect copyright.PENANAa9M10qYocQ
559Please respect copyright.PENANAk7gdjX1acc
559Please respect copyright.PENANANxEHRk6JV4
559Please respect copyright.PENANAgXCHlI7ZOX
559Please respect copyright.PENANAmJ3ub86GNX
559Please respect copyright.PENANAi2l9mr79zp
559Please respect copyright.PENANAKQPdtQ55KI
559Please respect copyright.PENANAEn0ERswhs7
559Please respect copyright.PENANAkv9wA0dyB0
559Please respect copyright.PENANAtegco3pziF
559Please respect copyright.PENANAx6unE9oJcK
559Please respect copyright.PENANAgPRdyWc53d
559Please respect copyright.PENANAaDslV704kE
559Please respect copyright.PENANAaBRJaxA46p
559Please respect copyright.PENANAJUhR7owiPp
559Please respect copyright.PENANAxCl4cuhrDj
559Please respect copyright.PENANAbnjWb8NCSX
559Please respect copyright.PENANAQ9wEskUkzU
559Please respect copyright.PENANAbb45FuFrDE
559Please respect copyright.PENANAeFZCDJBl72
559Please respect copyright.PENANAfUDywrGFG2
559Please respect copyright.PENANA7TJ3aaCanA
559Please respect copyright.PENANAMCtnQQeNAg
559Please respect copyright.PENANAadvlFrw3uq
559Please respect copyright.PENANA33JZmzKrMV
559Please respect copyright.PENANASxnGqzmlrS
559Please respect copyright.PENANA8aitKCA1LY
559Please respect copyright.PENANAMK9fV15Kro
559Please respect copyright.PENANAJjl9X2miC4
559Please respect copyright.PENANAYYTvW2dL3A
559Please respect copyright.PENANAkUhnp99c6P
559Please respect copyright.PENANAECDLjwP1J6
559Please respect copyright.PENANAtQTtYrZZsa
559Please respect copyright.PENANATPRGy5rEaM
559Please respect copyright.PENANAXBcU8BzwK0
559Please respect copyright.PENANAYTnbTNh1fA
559Please respect copyright.PENANAfckfwVzJov
559Please respect copyright.PENANASwPGJ59qrc
Follow me on instagram559Please respect copyright.PENANAhzlJj25qr4
559Please respect copyright.PENANAkepW2o83xO
alfaamerta