maka jangan pernah membuat sesal yang akan kau ingat dalam tahunan. sebab kau tidak bisa kembali ataupun memperbaiki
****474Please respect copyright.PENANAJtHCN7GXTA
474Please respect copyright.PENANA0kKQzspPWE
474Please respect copyright.PENANAwalMEO1bdA
474Please respect copyright.PENANAZ1PlVmfbhI
474Please respect copyright.PENANAOI9Rds4cDH
"Aku wrez," disapunya pandangan kewajah wajah terkejut yang ada dihadapanya.
"Namaku wrez"
Hening. Tidak ada yang menyaut kalimat yang keluar dari bibirnya. Bill terlampau syok dengan apa yang ia dengar.
"Kau bisa bicara?!" Sahut bill tidak percaya.
"Kau ini aneh bill, tentu dia bisa" ayahnya menyahut heran.
"Tidak, maksudku sejak tadi dia diam saja, aku.. heyy!! Kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku sejak tadi?!" Bill berujar tidak terima.
"Kau menanyakan pertanyaan aneh padaku" balasnya tak mau kalah.
"Pertanyaan aneh apa? Aku hanya menanya-"
"Kau tanya aku ini manusia atau bukan. Ingat?" Potongnya tak mau kalah.
Bill mendecih sebal. Hilang sudah rasa kagumnya pada pria yang kini benar benar membuatnya sebal.
"Dasar tidak tahu terimakasih! Kau tidak lihat bagaimana aku mati matian mengeluarkan mu dari bola besi berkarat jelek milikmu itu!"
"Aku tidak memintamu mengeluarkan ku," balasnya jengkel. "Dan tadi, apa kau bilang ? Bola besi berkarat jelek? Wahh berani berani nya kau berkata pad-"
"Sudah kalian jangan berantam." Ayah bill melerai, " Baguskan jika si.. siapa nama mu tadi?" Tanya ayah bill.
"Wrez paman"
"Nah, bagus jika wrez bisa mengerti ucapan kita" ucap ayah bill menenangkan.
Dia menepuk kepala bill untuk menenangkannya yang masih saja terlihat kesal .
"Nah nak, ada banyak sekali pertanyaan yang akan aku tanya padamu. Tapi sebelum itu kita makan dulu. Perutku sudah lapar. Bill, siapkan makanan" ujar sang ayah sambil menyerahkan sebuah bungkusan kepada bill.
Bill berdiri, mengambil bungkusan yang ayahnya serahkan. Kemudian berjalan kearah dapur. Dari sudut matanya, ia bisa melihat wrez yang tampak tidak ingin membantunya. Duduknya bahkan ditegak tegakan seperti mempertahankan wibawa.
Dasar manusia tidak tahu diuntung. Dia bahkan tidak berniat menolongku disini. Hey! Setidaknya tawarkan bantuan! Bukan duduk enak disitu saja! Bill memaki wrez dalam hati.
Sengaja, bill memindahkan makanan dengan sedikit kasar. Beberapa kali bunyi benturan antara piring dan meja dapur terdengar.
"Hati hati bill kau bisa memecahkan piringnya" teriak ayah bill dari ruang tengah.
Bill bertambah sebal karena ia mendengar suara cekikikan yang keluar dari mulut wrez. Dia ingin sekali melempar piring kaca yang kini tengah ia genggam kuat kuat kepada pemuda tersebut.
"Astaga, aku benar benar menyesal mengeluarkan dia dari dalam benda itu. Harusnya ku biarkan saja dia disana sampai membusuk. Biar tau rasa!" Oceh bill.
Bill membawa nampan berisi makanan yang telah ia salin. Makan malam mereka kali ini adalah makanan kesukaan bill; yaitu ikan pendang rebus dan semangkuk sup kentang. Bill meletakkan nampan dan juga piring makan untuk ayahnya, kemudian dirinya. Dia membiarkan piring satunya diatas nampan. Dia masih belum sudi berbaik hati kepada wrez yang kini menahan tawa entah karena apa.
"Kau tidak boleh berbuat seperti itu bill. Wrez itu tamu kita. Dan mungkin akan menjadi teman baikmu. Kau tidak boleh memperlakukan dia seperti itu" tegur sang ayah.
"Aku tidak ingin menjadi temanya. Dia menyebalkan" balas bill.
"Aku juga. Aku tidak ingin punya teman yang tidak sopan seperti itu" sahut wrez tak mahu kalah.
"Tidak sopan katamu?!"
"Astaga, bisa kalian diam sebentar? Kita akan makan. Tidak baik bertengkar dihadapan makanan. Bill, ada apa dengan mu hari ini? Kenapa kau sensitif sekali?" Ayahnya kembali menengahi.
Bill benar benar merasa sakit hati. Dia memalingkan wajahnya, menahan tangis.
Ayah lebih memilih membela dia dari pada aku?! Dasar wrez sialan! Setelah ini akan ku masukkan dia kembali kedalam bola besi jeleknya! 474Please respect copyright.PENANAHUsPvcphqH
474Please respect copyright.PENANAyicuvIcuS5
Bill memaki wrez dalam hati.
Mereka makan dalam diam. Bill masih memalingkan wajahnya kearah lain, tak ingin dilihat ayahnya ataupun wrez yang diam diam meliriknya geli. Ayahnya juga tidak bicara, dia ingin menuntaskan perutnya yang meraung raung minta diisi. Wrez juga tidak ingin membicarakan apapun karena dia menikmati kekesalan bill yang masih amat kentara.
Mereka memakan habis segala hidangan. Ayahnya bersendawa puas dan menggosok gosok perut buncitnya. Bill menghela nafas lega. Dan wrez kebingungan, mencari sapu tangan ataupun kain yang bisa digunakan untuk menyapu bibirnya.
"Kau mencari apa nak?" Tanya ayah bill.
"Aku butuh sapu tangan, apa kalian punya?" Tanya wrez rizih. Dia masih menegakkan tanganya yang padahal tidak sama sekali kotor.
"Kau makan dirumah ku. Dan disini tidak ada benda yang kau cari itu. Usap saja tangan mu ke baju, seperti ini," bill mengusap tanganya ke baju belakang.
"Ya ampun, kau benar benar" ujar wrez syok melihat tingkahnya.
Ayah bill menggelengkan kepala. Dan kini menatap wrez lurus lurus.
"Nah nak, aku ingin mendengar siapa sebenarnya dirimu. Ceritakan yang kau bisa, aku akan bertanya jika ada yang terlintas dikepala ku" ayau bill memulai.
Wrez menghela nafasnya, melirik bill sebentar lalu menganggukkan kepalanya.
"Sebelumnya,Boleh aku tahu siapa raja kalian sekarang?" Wrez memulai.
Bill dan ayahnya mengernyit bingung tidak mengerti. Mereka saling pandang sebelum akhirnya tertawa bersama.
"Ya ampun nak, jangan main main. Raja katamu? Maksudmu kepala pemerintah? Kita sudah berabad abad tidak menggunakan sistem itu" ayah bill berujar masih tertawa.
Wrez terperanjat, dia terkejut dan bungkam. Melihat ekspresi wajah wrez keduanya berhenti tertawa.
"Kau serius nak?" Tanyanya.
Wrez mengangguk cepat.
"Kita sudah tidak menjalankan sistem pemerintahan kerajaan, bahkan sistem itu sudah tidak dipakai saat kakeknya wrez lahir. Kota sillius telah lama merdeka dari kolonial." Jelas ayah bill cepat.
Wrez merasa jantungnya dilepas. dia lalu menyapukan pandanganya kesegela tempat. Bill melihat itu ikutan pucat dia lalu sadar dan yakin bahwa wrez sedang tidak bercanda.
"Kau pasti dari masa lalu," tebak bill. "Sekarang tahun dua ribu dua puluh" ujar bill cepat.
Wrez segera melotot tak percaya. Tanganya gemetaran hebat.
"Aku pasti salah mendengar" wrez bergumam pelan.
"Lebih baik kau menceritakan siapa dirimu dan dari mana kau berasal, pelan pelan saja nak. Agar kita semua paham" sahut ayah bill.
"Bill benar. Aku dari masa lalu. tapi aku tidak pernah mengira bahwa aku akan ada ditahun ini. Aku kira aku akan kembali muncul sepuluh tahun kedepan paling lama, tapi ini.." wrez menjeda. Dia masih tidak percaya pada apa yang telah ia alami.
"Tapi apa?" Serempak bill dan ayahnya bertanya.
"Jika benar ini tahun dua ribu dua puluh. Itu tandanya aku sudah terkubur lebih dari dua ribu tahun didalam bola besi. Ini tidak masuk akal sama sekali" jelas wrez.
Bill dan ayahnya mematung. Mereka tak kalah terkejut dengan wrez yang saat ini masih mencoba menerima akalnya. Mereka terdiam cukup lama sampai bill akhirnya kembali bertanya.
"Lalu, kenapa kau bisa terkubur dalam bola besi itu? Maaf akan aku sebelumnya. Jika kau benar benar terkubur dalam bola besi berkarat itu selama lebih dua ribu tahun. Aku benar benar menarik kata kataku mengenai benda yang tadi aku sebut jelek itu. Benda itu benar benar tidak ada tandinganya" bill berujar takjub.
"Ceritanya akan sangat panjang. Tapi intinya, aku masuk kedalam bola besi itu karna aku sekarat. Aku hampir mati. Kerajaan ku sedang berperang hebat melawan orang dalamku yang berhianat dalam kelompoknya. Aku terpaksa meninggalkan kerajaanku karena jika tidak, perang itu tidak akan usai. Aku merasa menyesal meninggalkan mereka" jelas wrez sedih.
Seperti mendapat potongan terbesar teka teki dalam otaknya. Bill berteriak histeris. Dia menunjuk nunjuk gemetar kearah wrez.
"Jadi kau! Kau yang.. astagaa pantas saja!!" Seru bill histeris.
"Apanya bill? Apanya?",474Please respect copyright.PENANAh52kAPzUxa
474Please respect copyright.PENANAhKMb98kQH3
"Kau berkata apa sih?"
Serentak mereka bertanya.
Bill berdecak. Dia kemudian bangkit dan masuk kedalam kamarnya. Menyambar tas sekolah nya cepat dan kembali keruang depan. Hampir hampir dia tersandung jatuh ketika melewati kursi ayahnya. Dibukanya buku pelajarnya cepat dan menunjukkan salah satu objek disana.
"Kau kan, raja yang hilang dua ribu tahun lalu?!" Ujar bill keras.
Wrez memandang kearah objek yang ditunjuk bill. Dia lalu memandang bill dengan raut wajah tidak percaya.
"Aku.. dinyatakan hilang?" Ujarnya lirih.
****474Please respect copyright.PENANALVZ19eOuwi
474Please respect copyright.PENANA6tXauwmgWG
474Please respect copyright.PENANAOMcObGqc4g
474Please respect copyright.PENANAArU6rLrRHU
474Please respect copyright.PENANA70MmvwzAco
Jangaan lupa untuk tinggalkan jejak. Vote dan comment kalian sangat berarti. 474Please respect copyright.PENANA5N2JLeLKAo
474Please respect copyright.PENANAkEIxwhTktn
474Please respect copyright.PENANARcAAEjJE9L
474Please respect copyright.PENANAv99uilG4b9
474Please respect copyright.PENANAqnAh1TpjRD
Selamat membaca!474Please respect copyright.PENANA1TasgCxNmb
474Please respect copyright.PENANABTdUQLIuRA
474Please respect copyright.PENANAfV3F1isnJt
474Please respect copyright.PENANAGUVVHRSJCY
474Please respect copyright.PENANAN74WmNo2Jk
Salam, Alfa474Please respect copyright.PENANAXWxjza55qI
474Please respect copyright.PENANAkjyrOn2Wpg
474Please respect copyright.PENANA52b2J1Egzx
474Please respect copyright.PENANAMiNTYTukPt
474Please respect copyright.PENANA5pTOaMXZXX
474Please respect copyright.PENANAh1JMb1tCWP
474Please respect copyright.PENANAywEA97hfPJ
474Please respect copyright.PENANAYW0hBJ8Eni
474Please respect copyright.PENANA53NqWml5Dh
474Please respect copyright.PENANA6kImVIxmOj
474Please respect copyright.PENANAeLcHl2g0ye
474Please respect copyright.PENANA72uIIi8nd9
474Please respect copyright.PENANAGj0arJvIA3
474Please respect copyright.PENANAmQ9CdYd7ao
474Please respect copyright.PENANAxreH6Ivk9j
474Please respect copyright.PENANAcTHt4tuRx8
474Please respect copyright.PENANAIkNaGbimXn
474Please respect copyright.PENANAUvHby1m3Zr
474Please respect copyright.PENANAgiaJ9PGMTE
474Please respect copyright.PENANAgr9Jr5rzHq
474Please respect copyright.PENANACbzFUAy7Vm
474Please respect copyright.PENANArZoQ5Qy11M
474Please respect copyright.PENANATNHIFeZU1G
474Please respect copyright.PENANAYkoc0iQEaw
474Please respect copyright.PENANA7EEOasAV1x
474Please respect copyright.PENANAEQuQZtQbTj
474Please respect copyright.PENANA0jQlP66TcY
474Please respect copyright.PENANANcMTStscRO
474Please respect copyright.PENANAj8NchuTGGA
474Please respect copyright.PENANAQX75vs7LDY
474Please respect copyright.PENANAX5MyfCSsLK
474Please respect copyright.PENANA5T4gP8T5hH
474Please respect copyright.PENANAuv8SkjkLJX
474Please respect copyright.PENANA6cfdngmLf2
474Please respect copyright.PENANAOUnHxO8vB4
474Please respect copyright.PENANA7KYHS5L3X8
474Please respect copyright.PENANAHQytMSOTFO
474Please respect copyright.PENANAXFDxNmgPRe
474Please respect copyright.PENANAgFtmZ6FyR7
474Please respect copyright.PENANAhYsMy5OFdO
474Please respect copyright.PENANAQsMPNTRvSF
474Please respect copyright.PENANA4qf4de4tji
474Please respect copyright.PENANAQhHHpk1G1H
474Please respect copyright.PENANAITfOP061Vi
474Please respect copyright.PENANAO8YMSrt7FP
474Please respect copyright.PENANAfb8Z3HcJqe
474Please respect copyright.PENANA8lE2GxEBQF
474Please respect copyright.PENANAo51BFd3iQ9
474Please respect copyright.PENANA4lyxO6M9v0
474Please respect copyright.PENANAQbp3BUvMLZ
474Please respect copyright.PENANAcabKcOMXs8
474Please respect copyright.PENANAVO7mZb9eBR
474Please respect copyright.PENANAyvv7c0TKmh
474Please respect copyright.PENANALWFw0GCeWd
474Please respect copyright.PENANAJwE8gQ4lHr
474Please respect copyright.PENANAEXS7ob5r5w
474Please respect copyright.PENANAKV5ppW2aW0
474Please respect copyright.PENANA3xCknXRsYo
474Please respect copyright.PENANA8MKDbs1h9F
474Please respect copyright.PENANAG7HQC5Afr6
474Please respect copyright.PENANAVyPy07iQ38
474Please respect copyright.PENANADfb6gwFgSX
474Please respect copyright.PENANAkll1INk2DM
474Please respect copyright.PENANAhzS1BoEHFz
474Please respect copyright.PENANAGeo7UIbF5n
474Please respect copyright.PENANAHkuXYYBsus
474Please respect copyright.PENANAVbZfDP8sJI
474Please respect copyright.PENANAMPR2UrWmFr
474Please respect copyright.PENANArrGEAxXggX
474Please respect copyright.PENANA9OiXxyIgZI
474Please respect copyright.PENANAdGDLMduPY7
474Please respect copyright.PENANAJ8juHK5H6Y
474Please respect copyright.PENANA6rqBE0hMlW
474Please respect copyright.PENANAhTaASV4w9z
474Please respect copyright.PENANAYcKyxS81ul