Kira's POV473Please respect copyright.PENANAp0rVvFvjpO
PLAK!473Please respect copyright.PENANAIhcBvJLsv5
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.473Please respect copyright.PENANAa50N9Bdoya
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!473Please respect copyright.PENANACAVOFFJQX2
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.473Please respect copyright.PENANA148t0qTIyd
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.473Please respect copyright.PENANAW8BCNlZNRG
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"473Please respect copyright.PENANAogCmG2iK3a
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.473Please respect copyright.PENANASvvPM6TfOb
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.473Please respect copyright.PENANABvLRRhFn0E
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.473Please respect copyright.PENANAAUWqcs9yKe
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.473Please respect copyright.PENANAx7u5zDxssV
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.473Please respect copyright.PENANAeqWX9XJvBy
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.473Please respect copyright.PENANArwMjG2M7ei
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.473Please respect copyright.PENANAteoIXVKPCh
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"473Please respect copyright.PENANAhAE8F1PCxe
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.473Please respect copyright.PENANAZ3OJ1aHEo0
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.473Please respect copyright.PENANAbSCEgOm6Ld
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.473Please respect copyright.PENANALjXRxRedOo
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."473Please respect copyright.PENANAQWglgkoOSS
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.473Please respect copyright.PENANAxpK9NOgXgg
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."473Please respect copyright.PENANAKG8D97l9Y8
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.473Please respect copyright.PENANAbo0dL1BVUD
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!473Please respect copyright.PENANABQ6cUydzsk
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!473Please respect copyright.PENANAEY6SLCbI7b
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!473Please respect copyright.PENANAz9dJCLqMFx
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.473Please respect copyright.PENANAgOn0IlPcX3
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.473Please respect copyright.PENANAxz6wnIHNxP
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.473Please respect copyright.PENANA5ecmp7rnMs
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."473Please respect copyright.PENANAXigcq0pcTM
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.473Please respect copyright.PENANAHngUnmP0zg
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.473Please respect copyright.PENANALXldrE48Ep
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.473Please respect copyright.PENANAQPDd8URblK
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^473Please respect copyright.PENANAYj9se9Fo9F
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"473Please respect copyright.PENANASHjff9bhLo
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.473Please respect copyright.PENANAD0msDofykW
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"473Please respect copyright.PENANAJwd8n0puUb
"Kok bisa?"473Please respect copyright.PENANAvNG5TLHEyd
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."473Please respect copyright.PENANAhvbLkQZB91
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.473Please respect copyright.PENANAlpmMjJZjf3
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.473Please respect copyright.PENANAW3bqqcuMEg
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.473Please respect copyright.PENANABuermTYDKP
Kak Zia menoleh.473Please respect copyright.PENANA19B7IwS4jd
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.473Please respect copyright.PENANAzav7YEiZrK
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.473Please respect copyright.PENANAOVCD1JHfIs
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.473Please respect copyright.PENANAZjYbwhpD4Q
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!