Khamsa tiba tiba menghancurkan Ana yang tengah membeku membuat kami tidak tahu harus berbuat apa.296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCXWZj0fJJ
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAVo1UeYnU
"RUKA…APA YANG KAU LAKUKAN"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7rLI8ehBQ
Dengan amarah yang memuncak, Ozi langsung lari ke arah Ruka untuk balik menghajarnya. Namun seperti yang diketahui bahwa Ruka merupakan sosok paling kuat di antara kami, jadi ia dengan mudah menghentikan Ozi yang dipenuhi dengan emosi tersebut hanya dengan sihirnya saja.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZ8HBCvLUv
"Ruka apa yang kau lakukan? Kenapa kau perintahkan Khamsa berbuat seperti itu?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgD2dihmTSa
Aku yang ikut menyaksikan hal tersebut juga tersulut emosi, tapi tahu bahwa mengadu kekuatan dengannya tidak mungkin, jadi Aku hanya dapat bertanya kepadanya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGyEKxAEyJ
"Tenang Ozi, lihat saja nanti"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0yZAiZ5WO
Tetapi Ruka tidak bergeming sedikitpun dan menyuruh kami untuk menunggu sesuatu. Namun setelah berlangsung beberapa saat tidak ada apapun yang terjadi. Bongkahan es dari Ana terpencar ke berbagai arah.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdkTYGdz2o
"Khams, cari dia!"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmsW1M3t5B
Ruka yang hanya diam saja sambil menahan Ozi, namun mendadak terlihat panik seperti kehilangan sesuatu. Iapun menyuruh Khamsa untuk mencari hal tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb22JlkSpyy
"Awas, Di belakangmu Ruka!"
"-APA?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5kHj5PYTR
(*Boomm…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTGC90gHTP
"AHAHAHAHA… hanya segitu saja kemampuanmu ternyata"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevoY2P8WvB
Saat Khamsa tengah diam sambil berkonsentrasi ia menyadari sesuatu dan langsung memberitahu Ruka hal tersebut. Namun tiba tiba langsung dengan begitu cepat ledakan dari arah Ruka yang membuat seluruh ruangan di penuhi asap tebal. Lalu saat ledakan terjadi, terdengar suara tawa yang tidak asing di dengar.
"Uhukk, uhukk… Rais?"
"-Apa kalian baik baik saja?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSb7824E6J
Karena ledakan tersebut kami sulit untuk bernafas dan melihat, Aku sempat mengira kami juga terkena ledakan tersebut. Tapi ternyata Rais membuat semacam tameng besar dari sihir dan melindungi kami dari ledakan tersebut, serta kudapati juga Ozi bersama dengan kami sekarang. Entah sejak kapan Ozi sudah berada di dekat kami mengingat ia yang sebelumnya berada jauh di depan.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXo7qcUQz8v
Khamsa seperti juga melakukan hal yang sama dengan Rais. Ia mengeluarkan tameng juga dengan menggunakan sihir untuk berlindung dari ledakan tersebut, namun tameng yang dibuat Khamsa tidak besar dan cantik seperti yang dikeluarkan Rais.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56bcXrKsaN
"Ruka? Bagaimana dengan Ruka? Ledakan tadi tepat muncul dibelakangnya"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFelU9pw4KH
Akupun langsung mengkhawatirkan Ruka yang mungkin saja terkena dampak lebih besar dibanding kami, sebab setahuku ledakan tadi berasal pesis dari belakangnya. Walau sekalipun ia kuat tapi mungkin saja tidak dapat menahan ledakan tadi.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatJZ5RUfks
"Lah kalian masih hidup ternyata. Dasar, lebih baik mati saja tadi"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXWWWKtoq0
Suara serta sosok tersebut terlihat jelas di depan mata kepala kami, dengan melayang diudara ia yang tidak salah lagi adalah Ana tampak berubah menjadi sosok lain.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkuqQ7KPST
"Ana? Ada apa dengan sosokmu itu?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fzGkeHzNv
Ozi yang melihat Ana dengan perawakan berbeda terlihat sangat terkejut. Mau bagaimana lagi, sosok yang menyebabkan ledakan serta tertawa jahat tadi adalah Ana itu sendiri. Dengan nada bicara serta watak yang jauh berbeda dari Ana yang dahulu, terasa dengan jelas bahwa terpancar aura jahat begitu kelam dari dirinya. Aura yang berbeda dengan milik Ruka, namun entah mengapa insting bertahan hidupku mengatakan untuk tidak berurusan dengannya, bahkan secepatnya Aku ingin menjauh dari tempat ini.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWfghya8N2
Tampak dua buah tanduk muncul dari kepalanya, serta sayap hitam kelam dan tubuh yang besar, Ana sepenuhnya berubah dari wujud sebelumnya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGYxIVCuXc
"Di mana Ruka? Dasar iblis"
"Iblis?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43xIsmKV3q
Rais yang terlihat sangat ketakutan, mencoba untuk mengulur waktu dengan berbicara dengan sosok Ana yang baru. Lalu dengan nada menghina Rais menyebutkan Ana adalah seorang iblis.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmXZ2crXth
"Tidak kusangka ia akan membunuhku saat terperangkap dalam es, yah karena sudah kuledakan mungkin ia sudah, MA-TI. Hahahaha…"
"-Sial, dasar Iblis"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Cuecs1Czs
Aku sepenuhnya percaya bahwa Ana yang sekarang sudah bukan lagi Ana yang dulu kami kenal, ia terlihat begitu sombong serta mengejek kami mahluk lemah yang berada di bawahnya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVwbt4tTtY
"Maaf saja ya, ini semua adalah kehendak Delapan Mata, Hahaha…. Sekarang mungkin kalianlah yang akan menyusulnya, Hah…."296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyt5xP5pNSN
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ug91n4SgU
(*Fushh…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsT9iyWjwel
Iblis tersebut langsung tanpa ragu menyerang kami dengan ayunan tangannya saja, menyebabkan udara disekitar menjadi satu dan membentuk pisau besar yang di arahkan langsung kepada kami.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGeA1JQdZKB
(*Hushh…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PrRyZ2m1g
"Khamsa?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3V56ko94o
Tapi dengan sangat cepat Khamsa datang dan menahan serangan tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6adNnJGyGk
"Akulah lawanmu iblis"
"-Hahahaha… manusia sepertimu berani melawanku? Jangan besar kepala manusia…"
"Hiyah…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5UhH52Zro
(*Sreeet… *Boomm…*Burnn….)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqcK6loP5i
Dengan berani dan tangguh, Khamsa langsung melawan iblis tersebut satu lawan satu dihadapan kami. Pertarungan terlihat begitu sengit dengan mengadu sihir di antara mereka. Aku dan Ozi yang tidak berdaya berlindung dibalik tameng Rais sebab tidak ada tempat berlindung lain dan dampak dari kedua serangan mereka menyebabkan seluruh ruangan menjadi medan perang.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMe9bW1Nyp
"Hiyah…"
"-Hahaha…dasar manusia terima ini!"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdg5rx4NbZ
Nampaknya Khamsa berada dipihak yang kurang menguntungkan, ia terus menerus berusaha mengeluarkan sihir untuk menyerang iblis tersebut dengan serius, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Sedangkan iblis tersebut tampak hanya bermain main dengannya dan menyerang langsung dengan sihirnya ke tubuh Khamsa.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9vgEWeLcR
(*Boomm…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoH4rsWFI7
Setelah berselang cukup lama mereka saling beradu sihir, Khamsa yang terus menerus menyerang tanpa membuahkan hasil, bahkan ia sendiri yang terkena serangan, mulai melemah. Khamsa yang memiliki kemampuan mengalahkan beribu ribu monster, kini tidak berkutik dari iblis yang sangat kuat ini.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qSAXhPSxz
"Si-Sial. Dasar tidak berguna"
"-Hahaha…. Lumayan juga kau manusia, sudah menerima sihirku begitu banyak masih dapat bertahan"
"Khamsa…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrP7IG0T6w
Aku yang tidak dapat melakukan apapun merasa sangat kesal, melihat Khamsa yang berjuang sendiri membuat diriku sungguh merasa kesal.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqty5xklIl
"Aku akan membantunya-"
"-Tunggu Ozi, Aku merasakan sesuatu"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBo7BoWzUz
Ozi yang juga hanya dapat melihat Khamsa berjuang sendiri, sepertinya tergerak untuk membantunya sedikit. Tapi Rais menghentikan niat Ozi dan ia sepertinya merasakan sesuatu dari luar pabrik.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1be42jSN1H
"Sepertinya hanya disini saja batasmu manusia, Hahahaha…."
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytiM0gFXvd
Saat Rais tengah merasakan sesuatu di sisi lain terlihat Khamsa yang akan dihabisi oleh iblis tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qHHrUkqyP
"Ini, ini adalah sihir tingkat atas"296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfwyiFgiPx
"-Apa? Sihir tingkat atas katamu manusia?"
"Benar ini adalah sihir tingkat atas, terlebih lagi ini adalah sihir tingkat atas yang sangat kuat"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFlJkDECHY
Mendadak Rais terlihat sangat gembira setelah mengetahui hal tersebut, namun Aku dan Ozi tidak mengerti sama sekali maksud Rais yang pasti iblis tersebut bereaksi terhadap perkataan Rais tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwWbbEnABJ
"Lengkah kau iblis, Hiyah…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyN9ZPFj3Z8
(*Boomm…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNOSgPivKx
"Sial, dasar manusia…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLRKrlTfMu
Di tengah kesempatan tersebut, Khamsa yang terancam langsung menyerang iblis tersebut saat ia lengah.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bpzYQ8rRJ
"Itu benar Rais, ini adalah sihir tingkat atas"
"Ruka…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsqMo60WUc
Lalu dengan sihir perpindahan, Ruka muncul di tengah tengah kami. Dengan tampilan yang sedikit berubah, ia sekarang mengenakan pakaian yang mirip dengan sosok yang menegurku saat di dekat minimarket waktu itu saat Aku tengah pingsan. Dan Khamsa juga ikut merubah pakaiannya dengan seketika menggunakan sihir, mirip dengan sosok yang memukul Rama hingga terpental.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvYFtP5prE
"Iblis, kau akan lenyap sekarang"
"-Bodoh, dasar manusia. Aku tidak tahu bagaimana kau bisa selamat dari seranganku tadi, tapi kini tidak akan terulang lagi… Hahaha…."
"Berisik sekali kau ini-, Magic source white light"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlt2UZhfqNl
(*Flashhh….)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMF21ev1Uk
Dengan cepat baru kali ini Aku melihat Ruka melafalkan mantera sihir asli. Lalu seketika seluruh bagian bawah lantai mengeluarkan cahaya putih terang bahkan lebih terang dari cahaya dari alat sebelumnya. Sampai sampai setelah menutup matapun masih terlihat cahaya putih tersebut menembus kelopak mata.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkYynk8eaT
"SIHIR INI, TIDAK MUNGKIN…"
"-Selamat tinggal, Ifrid"
"DASAR MANUSIA SIALAN…."
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiU0lS6vrw
(*Shuftt…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTbVZkIw4W
Walaupun tidak dapat melihat apapun namun terdengar suara dari iblis tersebut yang tampaknya terkejut dengan sihir yang dilakukan oleh Ruka. Lalu tidak lama kemudian sosok iblis tersebut menghilang beserta dengan aura yang dimilikinya bersamaan dengan redupnya cahaya putih tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJeAWKHwxF
"Apa kita menang?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZmMEO9Dmt
(*Grubkkk…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8gwJIPWpl
"Cepat! semua berpengangan kepadaku!"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kNmmmb9AC
Tidak berselang beberapa detik setelah iblis dan cahaya tersebut menghilang, langit dari ruangan perlahan mulai runtuh dan kami langsung berpindah dengan menggunakan sihir Ruka ke bukit tempat kami datang.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgOBeiCC92
"Wih…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPz1HKorpRw
Akupun melihat pemandangan yang sangat langka, tampak banyak bangkai monster berserakan dari berbagai penjuru mata memandang. Serta pabrik besar tersebut perlahan mulai runtuh yang menyebabkan debu berterbangan disekitarnya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTFylNEhJS
"Ayo kita kembali!"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWWGcMZY1p
Kami berlima langsung kembali menggunakan jalan yang sama seperti awal masuk, namun kini tidak sama seperti sebelumnya, Ozi terlihat begitu terpukul setelah mengetahui bahwa Ana sebenarnya adalah iblis. Tidak dipungkiri lagi, Ana yang selalu berada disampingnya kini telah tiada.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwYDxSJAoh
Perjalanan pulang kami diisi dengan suasan hening, Ruka, Khamsa, serta Rais tidak berkata apa apa. Khamsa yang membuat jalan ke markas tersebut, langsung menutup akses agar tidak ada lagi yang dapat masuk ke sana. Sedangkan Ruka hanya menyuruh kami untuk langsung bergegas menuju gedung aula.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjV4BFtsR6W
"Sudah pagikah?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6huZi2Cdtm
Terlihat cahaya matahari mulai masuk dari celah lubang angin. Setelah Khamsa menutup juga akses dari gedung aula, kami langsung kembali ke rumah Ozi.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YSo3VDyyC
Jam dinding sudah menunjukkan pukul enam kurang, setelah melalui kejadian tersebut, Aku langsung merebahkan diri mengingat bahwa kami begadang semalaman.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBiyQL5bEU
Ruka serta Khamsa hanya kembali seperti biasa seolah tidak ada kejadian apapun yang terjadi. Sedangkan Ozi terlihat masih terpukul dengan kehilangan Ana sahabat terbaiknya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4eilWPoWm
"Ozi?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBop6jhT3mG
Akupun merasa iba dengan Ozi, lalu menghampiri dirinya yang tengah melamun di atas kursi, begitupun dengan Rais. Ia juga menghampiri Ozi untuk menenangkan dirinya setelah kehilangan Ana.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0TYQtNKrE
"Tidak kusangka kalau Ana selama ini adalah mahluk yang mengerikan"
"-Akupun sama zi, walaupun belum cukup lama mengenalnya, Aku juga sedih dengan kehilangan Ana"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22YntZZRtP
Di tengah kesedihannya, dengan menahan tangis Ozi menceritakan bagaimana perjumpaannya dengan Ana waktu kecil hingga perjalanan mereka sampai sekarang. Ana merupakan anak yatim piatu yang dipungut oleh orang tua Ozi, karena ia memiliki umur yang sama jadi Ozi dan Ana dapat menjadi sahabat akrab dari kecil.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31N4V9J332
Ana memiliki sifat yang suka bergantung kepada Ozi, ia tidak dapat melakukan hal dengan benar dan selalu Ozi yang membantu dirinya. Perjalanan mereka sangat membahagiakan tanpa terlibat masalah apapun, mereka hidup damai di desa ini.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94DBijn67m
"Begitukah, waktu yang sangat membahagiakan"
"-Cerita yang sangat mengharukan, hiks.."
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtGQmzbRfM
Aku dan Rais yang mendengarkan cerita Ozi hanya terdiam tanpa mengatakan lebih jauh, berbeda denganku Rais yang berjiwa perempuan meneteskan air mata mendengar cerita Ozi tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQBJ5UoL5i
"Kalian semua berkumpulah kemari!"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmfP9snYDF
Setelah Ozi bercerita cukup lama, tiba tiba Ruka memanggil kami dan menyuruh untuk berkumpul. Ia sudah serasa seperti pemimpin dari kelompok kami saja sekarang.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeqh8AVDng
"Akan kujelaskan situasi sebenarnya-"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBilE4q7DoC
Rukapun menjelaskan mengenai apa yang terjadi di markas musuh. Ternyata dalang dari seluruh misteri ini adalah Ana sendiri. Ia merupakan sosok mahluk dari dunia lain juga yang biasa kami sebut dengan iblis. Tapi Ruka menyebut mereka adalah.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WSHVWV3VJ
"Ifrid?"
"-Benar Ifrid. Nama untuk anggota resmi dari organisasi Eye Eight"
"Jadi, Nopal dan monster monster tersebut bukanlah anggota mereka?"
"-Tentu saja bukan, mereka hanya diperalat oleh Ifrid"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdMY1smAVH
Ifrid merupakan mahluk kejam dan tidak berperasaan, mereka awalnya sama seperti para monster yaitu manusia, namun setelah mendapatkan kekuatan dari ketua mereka membuat tubuh serta kekuatan mereka bertambah jauh. Maka dari itu, Khamsa yang memiliki kekuatan yang besar sampai tidak dapat mengalahkannya karena jika di ukur kembali Ifrid sudah setara sepuluh kali lipat dari Khamsa yang mungkin dapat mengalahkan lebih dari satu miliyar musuh seorang diri. Karena itu Ruka harus menggunakan sihir tingkat atas, untuk mengalahkannya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJFt8cXPNk
Terlebih lagi, Ifrid yang berwujud Ana tadi memiliki kemampuan untuk tetap abadi selama masih ada tubuh cadangan miliknya yang ada disuatu tempat dalam pabrik tersebut. Maka dari itu Ruka menggunakan sihir tingkat atas kepada seluruh bangunan pabrik agar tubuh cadangannya juga ikut hancur secara bersamaan. Ifrid tersebut juga sadar akan hal tersebut dan telat untuk mengatasinya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkHYPh2Dvi
Sekilas Aku merasa tidak asing dengan nama Ifrid, walaupun sudah lupa apa itu namun tetap saja pikiran tersebut menyangkut dikepalaku.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBognkjCft
"Memangnya apa itu sihir tingkat atas?"
"-Sihir tingkat atas adalah sihir yang sangat kuat dan langka. Menurut para petinggi sihir tersebut hanya satu macam disetiap individu. Jadi seseorang hanya punya kesempatan untuk mendapatkan satu sihir tingkat atas"
"Oh begitukah"
"-Benar itu Rais, tidak tuan putri Claudius"
"EH?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡof0UUeGRf9
Karena masih belum mengerti mengenai apa tiu sihir tingkat atas Ozipun menanyakan, dan setelah Rais menjelaskan hal tersebut, tiba tiba Ruka mengatakan sesuatu dan bertekuk lutut dihadapan Rais. Walau hanya sekali, namun terdengar jelas Ruka mengatakan kalau Rais adalah seorang putri.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡji5GsMmf7G
"Sejak kapan kau mengetahuinya?"296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8nTbV6mDY
"-Dari awal tuan putri. Anda tidak dapat menipuku dengan mudah, heh.."
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3bqD4e1q3
Aku dan Ozi hanya dapat memperhatikan tingkah laku mereka berdua. Setelah bertekuk lutut dihadapan Rais, Rukapun bangkit dan membongkar rahasia dari Rais.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK49Upl3qYJ
"Itu benar, Aku adalah putri dari kerajaan Injansia. Putri mahkota Claudius"296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdG0ezl4vEm
"-HEH? BENARKAH?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlZOjPCbi1
Ternyata Rais, tidak tuan putri Claudius tidak menyangkal hal tersebut, bahkan ia dengan terang terangan memperkenalkan diri kepada kami.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxO5CnbT6K
"Bagaimana kau bisa tahu Ruka?"
"-Mudah saja tuan putri, karena Rais tidak memiliki dada sebesar ini"
"-Woi, Ruka"
"Hmm, lalu?"
"-Dan aura yang dilihat oleh Idul saat menggunakan mata apinya, ia melihat warna diseluruh tubuh bukan di bagian tertentu seperti Khamsa. Dengan kata lain ia hanyalah seorang anggota kerajaan"
"Lalu apalagi?"
"-Yang terakhir saat Idul menarik pedang Claudius keluar. Ia dapat langsung menariknya dari dahi, bukanlah dari tempat lain seperti tangan atau pinggang sebab tempat yang paling sering di letakanlah, di mana Idul dapat menarik pedang tersebut. Rais tidak mungkin meletakkan pedang di dahinya, sebab ia pasti sering mengayunkan pedang tersebut, jika tidak mungkin di pinggang"
"Oh begitukah, jadi kau dari awal sudah memastikannya ya?"
"-Benar sekali tuan putri, karena Idul langsung dapat menarik pedang tersebut dari dahi. Pasti pikiranlah tempat pedang tersebut diletakkan. Dengan kata lain yang berada di dalam tubuh Rama bukanlah Rais, melainkan tuan putri Claudius Sang pencipta pedang itu sendiri. Karena menyandang gelar putri, Anda hanya dapat menciptakannya saja, tanpa menggunakannya sama sekali. Lalu tanpa disadari pedang tersebut sudah berada di tangan komandan ksatria, kan?"
"Dasar, Aku tidak dapat menebak sama sekali pemikiranmu Ruka"
"-Yah untuk tambahan, Aku juga mendapat laporan dari Khamsa mengenai pertarungan Anda saat melawan monster di luar. Setelah itulah Saya yakin bahwa Anda bukanlah Rais, melainkan putri Claudius"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJNc7YO1Pt
Ruka dan tuan putri saling beradu mulut satu sama lain, kami yang hadir di sana terpaku melihat mereka berdua yang saling beradu argumen.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYezr2Bzqq
"Jadi, sekarang bagaimana Ruka?"
"-Tuan putri sudah bisa kembali ke kerajaan sekarang, hanya dengan menuju lorong di dalam pikiran, maka Anda akan langsung sadar di dunia sana"
"Baiklah, kalau begitu"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJEmxM6iba
Setelah mengetahui kalau ia sudah dapat kembali ke dunia asal, putri Claudius meminta maaf karena telah menipu kami dan berterimakasih.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXwWuHkdUu
"Puh Idulah Akur, dan M Ramzi Kholid. Dengan nama putri mahkota Claudius Aku memohon maaf karena telah menipu kalian selama ini"
"-Tidak, tuan putri. Kami tidak merasa terganggu. Hehe.."
"Dan Aku juga berterima kasih atas jasa kalian dalam mengalahkan musuh"
"-Sama sama tuan putri, bahkan kami juga berterima kasih kepada tuan putri, karena telah melindungi kami saat ledakan di sana. Kalau tuan putri tidak melindungi kami pasti sekarang kami sudah mati"
"Kalian…hiks…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVtZrgy1mz
Dengan canggung kami berdua berpisah dengan tuan putri Claudius setelah melewati bahaya bersama. Walaupun memalukan namun kami hanya dapat menerima pelukan dari tuan putri Claudius yang terharu saat berpisah dengan kami.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxG5PvsaLqI
"Baiklah, selamat tinggal Idul, Ozi. Semoga kalian sehat selalu sehat ya"
"-Selamat tinggal tuan putri"
"-Selamat tinggal, hiks…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXLFaYhlyR
Entah mengapa Aku juga ikut sedih dengan perpisahan kami dengan tuan putri Claudius. Walaupun tidak dapat melihat sosok asli dari tuan putri, namun dari jiwanya saja Aku tahu kalau ia kelak akan menjadi pemimpin yang menakjubkan.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfywLuVL349
"Rama…"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pg3ibwljn
Setelah memejamkan mata tidak lama kemudian tubuh Rama mengalami perubahan menuju bentuk normal seorang laki laki, namun ia masih belum siuman.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeeucdGLl8
"Baiklah, Aku akan menjelaskan sisanya!"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmnODpW7CA
Kamipun membaringkan tubuh Rama di atas bangku panjang, dan Ruka meneruskan penjelasannya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhW1ElNtBbO
Tuan putri Claudius seperti namanya adalah pencipta dari pedang Claudius yang hilang bersamaan dengan kepergian tuan putri. Ruka menjelaskan mengenai kedelapan nama yang kutulis waktu itu.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1TvtGgcz7
Kedelapan nama tersebut merupakan nama nama dari sosok terkuat yang dikatakan oleh Ruka waktu diruangan tersebut dan Claudius adalah salah satu nama sosok legenda tersebut. Raja Injansia menamai anaknya itu sesuai dengan nama salah satu legenda, berharap anaknya dapat membimbing kerajaan menuju keadaan yang lebih makmur. Jadi tuan putri dengan kedelapan nama tersebut tidak ada sangkut pautnya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdeWgwiladD
"Tapi waktu buku yang kutulis sesuai gulungan misterius dicuri, Aku sempat melihatmu di luar jendela. Apa itu maksudnya?"
"-Oh buku itu. Ini adalah bukunya"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHoh5fP71c
Ternyata selama ini buku yang berisikan sesuatu mengerikan tersebut ada ditangan Ruka. Seperti yang kulihat saat buku tersebut dicuri, Ruka langsung merebut kembali buku tersebut. Dan ternyata yang mencuri adalah salah satu hasutan dari Ifrid Ana juga.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBiR1EmUoP
"Memang apa isi buku tersebut?"
"-Aku juga masih belum membuka isinya. Namun seperti yang kau katakan dul, buku ini berisi sesuatu yang mengerikan, itu juga dapat dibuktikan karena Ifrid juga mengincar buku ini"296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzb1VVXUqE
"Begitukah, baguslah kalau kau yang memegangnya"
"-Iya, terlebih lagi gulungan misterius yang kau maksud itu, pasti ada sesuatu dari buku ini"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQoK3Sb3eq
Aku memang memiliki perasaan tidak enak dengan buku tersebut, tapi tidak kusangka bahwa Ruka yang memiliki kekuatan besar juga berhati hati terhadap buku tersebut.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxr8uqmmqIQ
Jadi tujuan Ruka selanjutnya ialah memberikan buku tersebut kepada ahlinya untuk di analisis, dan sudah waktunya ia untuk pergi.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxNU7jIHql
"Idul, sekarang berikan lentera tersebut kepadaku!"
"-Lentera? Oh mengenai mata inikah"
"Benar, berikan saja lalu buka kembali kedua matamu"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWBKtokgv9
Rukapun menyuruhku untuk masuk kembali ke alam misterius saat mengaktifkan mata api. Namun sekarang ia menyuruhku untuk memberikan lentera yang ada di atas meja kepadanya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHMvXZBTEc
Tanpa berkata lagi, Akupun langsung masuk dan berjalan menuju arah lentera. Dan sama seperti sebelumnya terlihat Ruka berdiri di depan meja. Dengan perlahan Akupun memberikan lentera tersebut dan melihat Ruka tersenyum menerima lenteranya.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dX5H65UWK
"Kau pergi Ruka?"
"Iya, sudah boleh kok kau membuka matamu sekarang"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhs3TJB5jL7
Setelah Aku memberikan lentera tersebut, terlihat Ruka pergi sambil membawa lenteranya membelakangiku.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlK4B5ExtcA
"Wow, keren"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDLVvoYHCT
Dan kudapati kini Rukalah yang memiliki mata berkobar api, namun api tersebut bukanlah berwarna merah maupun oranye, melainkan hitam pekat menutupi kelopak matanya sama sepertiku.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGLodE9B53
"Baiklah kita berpisah disini, terima kasih atas jasa kalian berdua"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNyrQMtQvq
Tanpa melakukan apapun, di sekitar Ruka dan Khamsa langsung muncul lingkaran sihir berpindah tempat.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxD2ZzliQkv
"RUKA… "296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxv4Wg1jqiX
"-Kenapa dul?"
"Apa kau adalah pangeran malamku?"
"-Pangeran malam?"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZArKg5UK2
Mendadak mulutku berteriak memanggil Ruka yang hendak pergi dan bertanya kepadanya. Ozi yang ada di sana bingung dengan maksudku, namun Aku tidak menghiraukannya dan diam menunggu jawaban dari Ruka.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeW7P7T3Yl
"Entahlah dul, Aku juga tidak tahu. Hehe…"296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPlJSFRjwb
"-Oh, begitukah. Baiklah selamat tinggal, terima kasih atas semuanya"
"Hmm, selamat tinggal"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMUMTuR6Z6
Dengan senyum yang terpancar dari wajahnya, seperti biasa Ruka hanya menjawab pertanyaanku dengan setengah setengah. Namun jawaban tersebutlah memang yang menunjukkan bahwa Ruka adalah dirinya sendiri, terlepas dari siapa pangeran malam dan siapa Ruka, Aku sudah tidak mempedulikannya lagi.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ70mFzy7Gv
(*Flushh…)
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5MhZGGS0x
Menggunakan sihir perpindahan Ruka bersama Khamsa langsung pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Aku dan Ozi hanya dapat menghembuskan nafas lega setelah kepergian mereka yang berasal dari dunia sana.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnog4JtLyYR
Aku serta Ozi hanya menunggu untuk kepulihan Rama, dan setelah menunggu selama satu jam penuh dari pukul tujuh pagi. Akhirnya Ramapun sadar dan tampaknya ia selama ini sadar dengan apa yang terjadi, jadi walaupun baru siuman Rama mengerti kenapa ia bisa berada di sana.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQv7IupNffs
Hanya sampai di sini saja misteri yang ada, tepat saat kepergian mereka tidak ada lagi kejadian maupun hal yang terjadi di luar nalar, semua kembali menjadi normal. Berlangsung beberapa hari semenjak kepergian Ruka dan yang lain, Aku kembali menjalani kehidupan normalku.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhWTVjb8Ux
Nopal yang menjadi telah diperdaya oleh Ifrid, dinyatakan telah pindah dari sekolah. Sedangkan Ana dinyatakan menghilang dan tidak kembali lagi ke sekolah. Hari itu kelas menjadi heboh mengetahui dua murid keluar secara bersamaan. Tetapi kami bertiga yang mengetahui hal tersebut hanya dapat diam serta tutup mulut agar tidak tersebar luas.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKo7iNufol
"Idul… Cepat berangkat sekolah"
"-Iya, sebentar"
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qFxiyLexb
Aku Puh Idulah Akur, ingin memberitahu kepada seluruh manusia yang ada dibumi. Kita tidak hidup sendiri di alam semesta, masih ada banyak mahluk serta sosok yang di luar jangkauan kita. Maka sebagai salah satu organisme dari penyusun alam semesta, mari kita bangun jati diri yang baik untuk berguna bagi sesama kita.
296Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29R7BfuqSF
END
ns18.217.108.153da2
