Pagi haripun tiba, Aku yang terbangun di lantai kamar terkejut dan panik mengingat kejadian semalam yang terjadi di kamarku. Dengan cepat Akupun langsung bangun hendak bersiap untuk berangkat ke sekolah, namun Aku ada yang salah dengan penglihatanku.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhcPrVv5uF
"Kenapa ini? Siapa kau?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLP7qkahyNL
Setelahku terbangun tiba tiba seluruh objek baik itu lemari, meja belajar, tempat tidur dan apapun itu semua terlihat berwarna hijau serta kini di kamarku terdapat beberapa orang yang tampak pucat serta memakai pakaian yang kumuh diam di berbagai penjuru kamar. Hanya rasa panik yang kurasakan dan takut saat melihat kearah orang yang ada dikamarku.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelQ3F4Yaix
"IBU….MAWAR…"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYxvTq3TzH
Dengan berteriak Akupun turun dan berniat untuk meminta bantuan kepada mereka berdua. Tapi karena seluruh benda yang kulihat semua berwarna hijau Aku sedikit kesulitan untuk berjalan dan sempat beberapa kali terpeleset saat menuruni anak tangga. Juga banyak sekali orang yang sama seperti di kamarku tadi diam di berbagai penjuru rumah.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ867ykKLcTJ
"Ibu, Mawar, kenapa semua jadi berwarna hijau?"
"-Kakak?"
"Idul?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWckinnoYCy
Setelah sampai di lantai bawah kudapati ibu serta Mawar tengah berada di dapur sedang menyiapkan untuk sarapan pagi. Tapi setelah mendatangi kearah mereka, terlihat jelas dari wajah mereka seperti melihat sesuatu yang sangat menakjubkan ke arahku.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYXo21x3so
"Kakak kenapa dengan mata kakak?"
"-Hah? Emang ada apa dengan mataku?"
"Idul, coba kamu bercermin terlebih dahulu!"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hOpmLMUyC
Mereka berdua tampak begitu terkejut setelah melihat ke arahku dan menyuruhku untuk bercermin. Karena di dekat dapur ada sebuah cermin Akupun langsung menuju kesana dan melihat diriku sendiri.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGq7pvapYrU
"EHHH??? KENAPA INI?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ9nPxvMXg
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC39itTxBPc
Setelah bercermin Aku sangat terkejut saat melihat sosok diriku sendiri.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsp6I5ZUbb
"Mataku mengeluarkan api?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjjAnPqme2
Terlihat begitu jelas dipantulan cermin kedua mataku tampak mengeluarkan api yang berkobar di seluruh kelopak mata.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4FZpRy8Ng
(*Cekrek, *Cekrek)
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfNd6MY953
"Oi, sedang apa kau?"
"Yah, kakak menjadi sangat keren seperti ini, jadi Mawar foto saja buat status"
"Jangan di sebarinlah, sini"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGuAI3XB7Y
(*Grab)
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtI67zBFw8
"Ah, kak…"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmqNWVPa6r
Di tengah kepanikanku ini Mawar mendadak langsung mengambil foto diriku yang berubah seperti ini, dengan cepat Akupun merampas handphone miliknya dan langsung menghapus foto tersebut. Karena masih belum paham dengan kondisi yang terjadi, Aku tidak ingin informasi tersebut tersebar luas dan sebisa mungkin Aku juga menghindari orang lain agar tidak mengetahui kondisiku saat ini.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9f4ebAvYIH
"Eh ini foto yang kau ambil tadikan?"
"-Kenapa memang?"
"Ini diriku yang biasa"
"-Eh?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlOoWupJUM
Saat Aku hendak menghapus foto yang di ambil Mawar, foto tersebut tidak memperlihatkan mataku yang berkobar api dan hanya tampak mata putih dengan pupil hitam normal.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRAX4pY1if
"Kenapa dengan matamu itu dul? Apa tidak panas?"
"-Aku juga tidak tahu bu, setelah bangun tidur penglihatanku jadi hijau semua dan Aku juga baru tahu kalau ternyata di mataku berkobar api seperti ini"
"Apa tidak panas Kak?"
"-Tidak terasa apapun, normal seperti biasa saja. Tapi tahu bahwa ada api berkobar di mata membuatku takut"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfzyRii6mS
Dengan tenang kami bertiga coba untuk mencari solusi untuk menangani mataku ini. Ibu sempat untuk memanggil ambulans guna membawaku ke rumah sakit untuk perawatan, namun karena belum mengerti kondisi saat ini Akupun menentang keputusan ibu dan mengusulkan agar ayah pulang terlebih dahulu.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnugPMoolX5
"Halo?, ayah, Idul sepertinya menderita penyakit"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtNcV03qVL
Ibupun langsung menelpon ayah dan menjelaskan bahwa mendadak Aku terkena penyakit serius yang dapat mengancam nyawa, bahkan ibu sempat menangis di telepon agar ayah langsung bergegas pulang kerumah. Yah, Aku bukannya tidak suka juga sih, karena mungkin dengan penjelasan ibu yang seperti itu dapat membawa ayah pulang lebih cepat. Tetapi Aku juga sudah memberitahu bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali dari kobaran api di mataku ini, yang ada hanya penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau serta melihat sosok lain yang ada di rumah.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pniUW34mL
"Kak… "
"-Kenapa? Kau terlihat gelisah sekali"
"Tadi kakak bilang kalau kakak bisa melihat sosok orang lain yang ada dirumah ini kan?"
"-Hmm, yah begitulah. Ada yang dipojok sana, dan ada juga yang melayang diudara"
"HI….."
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XEp4QJ1Gr
Sejujurnya Aku sudah tahu bahwa efek dari penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau seperti ini karena kini Aku dapat melihat sosok mahluk halus yang biasa di sebut hantu. Menurut kabar angin yang banyak dibicarakan kalau hantu itu sebenarnya ada di berbagai tempat tetapi mereka tidak melakukan apapun dan hanya diam saja. Sosok orang yang ada di berbagai sudut rumahku dengan tampang pucat adalah hantu yang ada dirumah ini.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1ISWp4Szn
"Mawar? Kenapa memangnya? Bahkan ada satu orang yang duduk di bangku sebelahmu sekarang"
"TIDAK…."
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVb9E0cd8he
Namun sepertinya Mawar takut terhadap hantu yang kukatakan. Karena terlihat menyenangkan Akupun sedikit menjahili Mawar yang ketakutan dengan sosok yang kusebut tersebut.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bPCc8Xbta
"Sudahlah kalian berdua! Dul, tidak ada efek lain lagi selain penglihatanmu yang berubah itu?"
"-Yah, sepertinya tidak ada bu, tubuhku yang lain tidak terasa apapun dan Aku sehat seperti biasa"
"Baiklah kalau begitu, kamu hari ini tidak perlu sekolah nanti ibu telepon ke sekolah"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDH6eVjxYJ
"-Dari awal memang Aku tidak ingin berangkat sekolah dengan keadaan seperti ini"
"Lalu MAWAR. Kalau kamu memang takut hantu lebih baik bergegas untuk berangkat kesekolah"
"-Baik, bu"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TKorxTztT
Setelah berdiskusi kami bertigapun memutuskan hal tersebut. Aku yang masih dalam kondisi seperti ini seharian akan berada di rumah tanpa di ketahui oleh orang lain, ibu juga menutup gorden rumah dan mengunci pintu untuk mencegah orang lain tahu mengenai mataku ini. Sedangkan Mawar berangkat sekolah seperti biasa, tapi ia tidak boleh menceritakan apapun mengenai yang terjadi kepadaku ini namun karena ia mulut ember jadi Akupun mengancamnya dengan sosok hantu yang dapat kulihat.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SlXUYRPfv
Lalu ibu yang menunggu kepulangan ayah berada dirumah sekaligus membantuku untuk menghilangkan kobaran api ini. Aku mencoba untuk memadamkan api tersebut dengan mencuci muka menggunakan air, namun usaha tersebut tidak berhasil. Ibu yang menyaksikan bilang kalau air masuk seperti biasa dan bereaksi kepada api yang ada di mataku sebab tidak ada sama sekali asap yang muncul saat air tersebut terkena kobaran api.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4ydyf6S2Q
Kemudian Aku juga mencoba untuk meraba api tersebut dan tidak terasa apapun begitu juga dengan ibu yang meraba kobaran api di mataku. Tidak tanggung Aku mencoba untuk membakar kertas dengan kobaran api yang ada di mataku, tetapi kertas tersebut tidak bereaksi sama sekali seolah tidak apapun di mataku. Setelah Aku dan ibu mencoba untuk mengukur bahaya dari api tersebut kami berdua mendapatkan pemikiran yang sama bahwa sebenarnya api yang berkobar di mataku ini adalah api ilusi yang tidak bereaksi kepada apapun.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqMyW23as8
Mengetahui hal tersebut Aku tambah bingung untuk mengatasinya. Namun setelah hari menjelang sore ayahpun mengabarkan kalau ia sudah berada di perbatasan dan segera sampai, Mawarpun juga sudah pulang dari sekolah tanpa bercerita apapun ketemannya.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbJBCEgsgA
(*Bremm…)
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHVOvlbebG
Setelah cukup lama menunggu terdengar suara motor dari luar rumah yang kemungkinan adalah ayah.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2PhZ9Xhs0
(*Tok.. *tokk)
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8v2NAgkluU
"dul? Ada orang tidak?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6XDcRnC3q
Benar saja terdengar ketukan dari pintu rumah dan suara ayah yang pulang dari ibu kota.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDJfqkDoy9
"Iya sebentar"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhFl30GJNT
Ibupun membukakan pintu dan menyuruh ayah untuk segera masuk ke dalam sebelum ada orang yang melihat.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GvMuI0npO
"Idul, kenapa dengan matamu itu?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVO5jEANgrq
Kami sekeluargapun berkumpul di ruang tengah, Aku yang duduk di bangku sambil menunggu ayah memperlihatkan keadaan mataku ini. Dan tentu saja ayah yang diberi kabar bahwa keadaanku tengah bahaya sangat terkejut melihat mataku yang seperti ini sekarang. Walaupun ayah tidak kabari kalau Aku tengah bahaya, sepertinya ia juga pasti akan terkejut melihat keadaan mataku saat ini sama seperti ibu dan Mawar pagi tadi.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstebv2bcJH
"Jelaskan kepada ayah!"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzyYifLGhv
Kami semua berkumpul dan Aku menceritakan kembali mengenai mataku ini, tapi Aku hanya sebatas menceritakan mengenai apa yang terjadi kepada mataku pagi ini dan tentu saja Aku tidak memberitahu mereka mengenai buku serta catatan nama nama aneh yang semalam terjadi.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AuwoNWh81
"Begitukah"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFraVcvD1w5
Setelah selesai menjelaskan kepada ayah, ia hanya diam tanpa berkata kata. Mungkin kini ayah tengah memikirkan cara agar kobaran api di mataku ini dapat hilang.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdXquJ03gz
"Ayah akan mencari tahu bagaimana cara mengatasi hal ini. Prioritas kita saat ini seperti yang Idul katakan bahwa tidak boleh ada yang tahu mengenai hal ini karena akan repot nantinya"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGEWF5QSg4
Ayahpun dengan sigap langsung mengambil langkah pencegahan agar kondisiku yang saat ini dapat dirahasiakan dari siapapun sebab akan membawa hal yang lebih merepotkan jika ada yang mengetahuinya.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhzSNrvAdC
"Untuk sekarang lebih baik kamu istirahat, siapa tahu besok kobaran api tersebut hilang"
"-Baiklah setelah makan Idul langsung kekamar"
"Baguslah"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCb8nK0pSe
Kesan tidak biasa terdapat di tengah meja makan, karena hari sudah gelap kobaran api di mataku ini sudah layaknya lilin yang berjalan dan membuat sekelilingku menjadi terang.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDZVL7U7wD
"Aku kekamar ya"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsBK9yiIww
"-Langsung tidur ya dul!"
"Baik bu"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLHJGQcYqh
Akupun naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar. Dengan penglihatanku yang berwarna hijau lampu yang menyala dirumah tidak berbeda sama sekali bahkan lebih tepatnya Aku tidak melihat perbedaan siang dan malam sebab keduanya terlihat sama sekarang.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMycVGsGIp0
Terlintas dalam pikiranku mengenai keluarga yang sangat tenang ini tidak melakukan apapun untuk dirikukah. Mereka tampak tenang tenang saja padahal melihat fenomena asing yang bahkan mungkin belum pernah ada yang melihatnya, dan pasti belum pernah ada.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtWBLYCSUR
Dan terlintas di pikiranku juga untuk melihat keluar jendela, tapi jika kulakukan kemungkinan akan ada orang di luar yang melihat kearahku. Jadi Aku hanya melihat kearah jam saja yang menunjukan pukul delapan malam.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQO9d8sXFkS
"Ozi?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgPBJ5h7W0
Setelah dikamar Aku mengecek handphone milikku dan ternyata ada panggilan tidak terjawab dari Ozi. Karena penasaran Akupun menelpon balik ke Ozi sekaligus menceritakan mengenai kejadian semalam.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zpXG90fjc
"Halo? Ozi?"
"-Oh, Idul ada apa?"
"Tidak Aku melihat kalau kau menelponku, ada apa memang?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUVXXmCrGt
"-Oh itu, Aku hanya ingin menanyakan kondisimu saja kata walikelas kau sakit hari ini"
"Hmm yah begitulah"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBWyNbvSYv
Aku berbicara basa basi dengan Ozi di telepon selama beberapa menit dan tampaknya Anapun tengah ada di rumah Ozi sekarang.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzYd62JrCt
"dul, sebenarnya ada yang ingin kuberitahu"
"-Apa itu?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWqoRqqFB7
Lalu Ozi memberitahuku bahwa saat di sekolah hari itu ia seperti kehilangan akal sehatnya dan hanya dapat terkagum kagum kepada Ruka murid baru di kelas. Bahkan bukan hanya Ozi saja yang mengalami hal tersebut Ana juga mengalami hal yang sama, sebab itulah mereka sudah lupa total mengenai rencana untuk mencaritahu kebenaran Rama.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19kVwzAJED
"Aku sungguh menyesal, maafkan Aku dul"
"-Aku juga dul, maaf ya"
"Tidak apa apa, Aku sebenarnya juga sudah tidak peduli lagi dengan rencana itu. Karena sepertinya Rama sudah kembali seperti dahulu"
"-Oh begitu ya"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dXbDbeYBh
Aku yang merasa tidak enak kepada mereka, hanya dapat menerima perkataan mereka dengan lapang dada saja.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1Z91f17NK
"Apa hal tersebut juga terjadi hari ini?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuGPpYIgpj
"-Iya, hari ini Ruka melakukan banyak hal seperti kemarin, tapi Aku tidak terlalu kagum seperti kemarin. Mungkin karena sudah tahu kemampuannya jadi tidak terkagum lagi"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXt6fzSlik
"-Begitu ya, lalu Rama bagaimana? Apa ia hadir hari ini?"
"Rama hadir, namun bagaimana ya bilangnya. Ia bertingkah laku seperti wanita saja"
"-Perempuan?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15YQsj5k9c
Mendadak Aku seperti merasa gelisah setelah mendengar perkataan Ozi di telepon.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9TSUkkaSH
"Iya bagaimana ya, Rama seperti canggung terhadap anak kelas yang akrab dengannya"
"-Benar, saat ada anak laki yang mengajaknya ke kantin ia hanya menghindar dan bergabung dengan kumpulan perempuan"
"-Apa benar seperti itu?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGBsfGmg1M
"Iya benar, anak perempuan memang tidak terganggu tapi melihat Rama yang seperti itu sebenarnya membuat mereka aneh"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgd6Z5YWfdj
Ozi dan Ana memberitahuku di telepon mengenai Rama di kelas hari ini. Di pagi hari Rama datang ke sekolah lebih awal dari siapapun menurut anak kelas yang sering datang pagi, dan ia tidak melepaskan jaket tebalnya selama di sekolah bahkan saat ditanya alasannya ia hanya menggelengkan kepala tanpa berbicara kepada siapapun.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVH9BFa7uh
"Berarti Rama masih mencurigakankah?"
"-Seperti itulah dul kami berdua juga tidak tahu pasti"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtodTbbSo1M
(*Ping pom…)
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPpii2exHa
Saat tengah di pembicaraan, mendadak masuk panggilan ketiga ke handphoneku yang bertuliskan bahwa telepon tersebut berasal dari Rama.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13j66ljlQk
"Ada akses dari Rama nih, bagaimana?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPSCmMm0FF
"-Baguslah kalau begitu, ikut sertakan saja"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzG0BUMokaT
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxZJ6Iqf87
Media telepon kami memang canggih dan dapat menanmpung lebih dari sepuluh orang dalam satu percakapan. Dan saat ini Aku yang tengah teleponan dengan Ozi memasukkan Rama juga kepercakapan kami.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeF9iSY45fx
"Tapi ada satu nomor tidak dikenal juga zi, bagaimana?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQTA1Il3IQ
"-Tolak saja sudah"
"Oke"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstMHVDu8dr
Setelah kami bertiga tersambung dalam satu jalur percakapan, Rama mendadak berbicara dengan suara keras.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYQi0WFHCH
"dul… tolong aku dul…"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1sYijzNBvn
"-Ada apa Ram?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSsSL9zmhY
"Tenang Rama, ada apa memangnya?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiq7W7a6Eim
"-Eh? Suara ini Ozi bukan?"
"Iya, Aku memasukkan kau kedalam obrolan kami sekarang"
"-Baguslah kalau begitu"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTl993MGs9
Dengan nada bicara yang panik, Rama menceritakan mengenai cerita yang kemarin ia bicarakan denganku dan mendadak kembali kedunia mimpi tersebut selama beberapa hari mendapati bahwa kerajaannya sudah hancur yang kini tengah di kuasai oleh para iblis.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKeHIc6RAY
Tapi saat ia bangun dari mimpinya tiba tiba ia ada ditoilet umum pom bensin dekat rumahnya dan yang lebih parah lagi toilet tersebut ialah toilet perempuan ditambah lagi yang di kenakan olehnya saat itu adalah pakaian perempuan. Karena tidak dapat berbuat apapun beruntung ia dapat menghubungi adik perempuannya di rumah untuk membawakan pakaian. Namun tetap saja mengetahui hal tersebut adiknya sangat marah dan walaupun di ceritakan oleh Rama alasan ia ada di sana adiknya masih tidak percaya sama sekali, kini mereka bahkan tidak dapat bertatap muka sama sekali.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cOac2sPfI
"Bagaimana bisa seperti itu Ram?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBuyO1GW3g
"-Entahlah dul, Aku sendiri juga tidak tahu"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWP7p6jRF4
"Kalau begini kita harus telusuri sendiri"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPrs1zeA6y
Setelah mendengar cerita Rama, Ozi langsung bersemangat dan mengusulkan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Secara pribadi Aku kasihan terhadap Rama, tapi melihat kondisiku yang tengah bermasalah seperti ini membuatku sulit untuk melakukan aktivitas di luar.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndduqeZCB7
"Bagaimana kalau besok di jam istirahat kita berdiskusi"
"-Maaf zi, sepertinya Aku masih belum berangkat besok"
"Memangnya kamu sedang sakit apa dul?"
"-Yah, lumayanlah Ram sampai membuat kepalaku sangat pusing"
"Oh begitu ya, semoga lekas sembuh"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMIRURA4Jh
Karena belum ada kepastian bahwa besok Aku dapat kembali normal, jadi secara terpaksa Aku menolak ajakan dari Ozi yang bertujuan untuk mengusut keanehan yang terjadi kepada Rama. Sekilas Aku mengira kalau Ozi ingin bertanya kepada Rama secara langsung mengenai apa yang terjadi hari ini, namun Aku sekarang mengerti maksud dari Ozi mengajak Rama untuk ikut bersama kami, ia ingin secara langsung melihat apa yang terjadi kepada Rama dari pada mendengar dari mulut.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKHly7xIlM
"Oh iya, semalam Aku mengalami hal aneh"
"-Hal aneh bagaimana?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWRpv4RDN9
"Semalam saat Aku tengah menulis…"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwQb3iOpv7
Saat pembicaraan kami bertiga di tambah Ana kehabisan topik Aku dengan cepat langsung menceritakan mengenai apa yang terjadi semalam kepada mereka tentu saja Ramapun mendengar cerita tersebut. Mengetahui Rama memiliki kaitannya dengan masalah yang terjadi saat ini, menurut pemikiranku mulai sekarang Aku lebih baik memberitahu kepada Rama juga mengenai apa yang sudah terjadi.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJVZ29eLko
Dan Aku hanya sekilas menceritakan mengenai kejadian semalam saat Aku tengah mencatat apa saja yang terjadi selama belakangan ini, tentu saja mengenai kobaran api di mataku tidak kuceritakan kepada mereka.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBXQ1PfXf2
"Apa kau ingat isi gulungan tersebut?"
"Aku hanya ingat beberapa saja, yang pasti di sana ada beberapa nama yang memiliki huruf C"
"C kah?"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDjSjzdrak
Mendengar ceritaku membuat Ozi serta Ana memutar otak, namun Rama yang mendengar bahwa Aku jatuh pingsan mendadak heboh.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugAUvtX4mK
"Apa kau sudah baik baik saja sekarang?"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2vaID6wSR
"-Em, Aku sudah tidak apa apa kok Ram, tenang saja"
"Bagaimana Aku bisa tenang, mengetahui bahwa kau pingsan pasti membuat khawatir orang lain lah"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJ4ze71ODE
"-Iya maaf, Aku sudah tidak apa apa kok"
"Aku ke rumahmu ya sekarang"
"-Eh… tidak usah Ram, Aku sudah tidak apa apa kok"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyR35dI0oNX
Terdengar suara Rama begitu khawatir setelah kuceritakan hal tersebut. Tetapi tiba tiba ia mendadak bilang akan ke rumahku sekarang, mengetahui hal tersebut Aku bersikeras untuk menghentikan Rama untuk datang ke rumahku.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Y6AlWB8or
"Tenang saja Ram, Idul juga laki laki. Tidak apa apa"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6B7SuWjzE
"-Walaupun begitu mendadak pingsan pasti ada penyebabnya, bahkan sudah ketiga kalinya lagi"
"Tidak apa apa kok Ram, Aku sudah sehat"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDzBKnZkFv
"-Hmmm, katanya kau lagi sakit dul"
"Ehh… bukan sehat seperti itu, ya bagaimana menjelaskannya ya"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2CtRtCz3wR
Ozi yang suka menjahili orang lain memang memiliki sifat yang jelek, bahkan Rama yang tengah khawatir dibuat candaan olehnya.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKBr5IkisR
"Baiklah kalau begitu, asalkan kau tidak apa apa"
"-Terimakasih Ram sudah khawatir. Beda dari orang lain"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Vz6bpD7pK
"Eh.…Aku sama Ana juga khawatir ya kan?"
"-Yah begitulah"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQ9bhSKZ07
"Benarkah.…"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKYD85S15e
Pembicaraan kami berlangsung cukup lama dan tidak terasa mataku yang hanya dapat melihat warna hijau saja tiba tiba merasa mengantuk.
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSILX61pTS
"Aku tutup ya, sudah cukup malam"
"Oke"271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnmlR2CYbh
"-Kalau begitu saat Idul sudah berangkat ke sekolah lagi kita akan bahas rencananya lebih lanjut"
"Oke"
271Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPG2UdPNiN4
Setelah mengobrol lewat handphone cukup lama akhirnya obrolan kamipun berakhir. Aku yang sudah mengantuk langsung menaruh handphoneku dan bergegas tidur. Terlihat para hantu yang ada di sudut kamar masih tetap menunduk dan kusam sampai saat ini.
ns216.73.216.94da2
