Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizLGhpFd6S
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNMonO1r3R
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbUrD0Zmef
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAcZDju6DS
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mHMFjLOBQ
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6QSBUCTha
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfhba8RkbE
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYJ5Iny0XV
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnmPVbNml5
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ayrztyKm1
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01lW8TwGNB
“Iya, sama – sama kek.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREgkq2dFoH
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSKeZ4XLRW
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgmuMbjq0s
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBkIp0Wq28
+-+
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrEzYFPDPS
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqV63symSA
“Assalamualaikum.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2NHAQx3Cs
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzZTeW3Fke
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMUgtB01qt
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheMOYeEicw
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLH4GHF83l
“Gimana sekolahnya sayang?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFv3pxAt3GT
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMycFKzlbF
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilmIUxUb53
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRmN36DxHW
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnozB4ITqW
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULkoAQcqrG
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRfELuPfat
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkT6j6wB9ax
“Diapa – apain bagaimana?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8OdCWCSAF
“Mama takut kamu diculik sayang.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjnElu2h2s
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48bJJDLlKZ
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1bZ5TewNz
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZS7zrYivfu
“Pokoknya gak boleh.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3JVQhraqY
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLc27sJD12a
“Temen siapa?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OJFXbAip6
“Sukma mah.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3e0pxYJumi
“Ganti dulu pakaiannya.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qn4eIq5Eq
“Iya dong mah.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVAVBHNzbt
@@@
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHm9ok3plG
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl2aLfCZsW
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGKYocLFVv
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ctjEfGRML
“Waalaikum salam.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacFujS7AFb
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrmXiBXxiP
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKOWZ3Uemv
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetbDVxIANZ
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81tEmTzjRb
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwxtzHzG0d
* * *
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqtY9EI0dP
“Erna mana mah?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjVx21H4b7
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjVTj8cK0B
“Sampai jam segini?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5F0ffit3X
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaYl4EkVSt
“Tumben mama izinin.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbgSzkFgyQ
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcwvk4pRCs
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2SiZuxGOs
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyPCi2ehWa
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrr20Wasgl
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVx1MWdi4m
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9PyjODqey
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5qzNrVZTK
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJG4745MIx
***
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHTqAAsUM2
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3Eexyo29j
***
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVYLaMZAJa
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBDKFa2AT4
“Cukup satu kata, kenapa?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyR0wjPbT1D
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwqdJrF98n
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNYuuROps4
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFMo5z97EN
Hening.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWzmPkTlVB
Hening..
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvdksnOcOT
Hening…
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDk8fYnuM3o
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ad2jrss36
“Maksudmu apa?”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHp1dCVlAh
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseprasSIBd
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFFtnDAlDp
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSvCDckQVk
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmC1l8zsNy
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡummbRZtKjR
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mUadlhmjE
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSIWWl4c7s
“Bersihin dong mah”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0ctUyGrLr
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz05nO4NMWd
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDXELZGJL7
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdiA8MbfSY
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ746Kgr8ZL7
“Iya nak.”
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡck6KOJhF60
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOksaSkkHyq
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeryOlgvOW
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4t3al6fRh
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
14936Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubrvlozPEQ
