Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
6051Please respect copyright.PENANAHWldJFb661
“Assalamualaikum.”
6051Please respect copyright.PENANAMW8jE3OFzx
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
6051Please respect copyright.PENANA6svkaPhkf4
“Iya. Aduh…”
6051Please respect copyright.PENANAKQ561RQ3XF
“Kenapa sayang?”
6051Please respect copyright.PENANAaf3S0mmKre
“Cepet berlutut mah?”
6051Please respect copyright.PENANAnshbIfxuGJ
“Berlutut?”
6051Please respect copyright.PENANAVXwQnLhSRZ
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
6051Please respect copyright.PENANAIh6xOL1PIC
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
6051Please respect copyright.PENANAVE5OtOOjh1
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
6051Please respect copyright.PENANAydPPinKgB8
“Iya sayang.”
6051Please respect copyright.PENANAou5JolRTGR
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
6051Please respect copyright.PENANAjZLBWnc3sf
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
6051Please respect copyright.PENANAQzcyYNKjqy
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
6051Please respect copyright.PENANA737P0W4den
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
6051Please respect copyright.PENANAZRreK8lMyL
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
6051Please respect copyright.PENANAjlV3R1mO0q
“Masih ingin mah?”
6051Please respect copyright.PENANAGStbi0SuAY
“Iya sayang.”
6051Please respect copyright.PENANAVho0eUt4jf
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
6051Please respect copyright.PENANABZWpF7e3TO
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
6051Please respect copyright.PENANAy0BS8iMgyI
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
6051Please respect copyright.PENANAw50a5AXZxr
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
6051Please respect copyright.PENANATg3JHHzOG2
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
6051Please respect copyright.PENANAgRuuoKPw9p
“Lepasin dong celana Erna mah.”
6051Please respect copyright.PENANA8eZh7XlqlM
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
6051Please respect copyright.PENANALaxfdTd89x
6051Please respect copyright.PENANA3xfxNVp9iG
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
6051Please respect copyright.PENANAQJjBpdeuUP
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
6051Please respect copyright.PENANAgBMwOw774p
“Jilatin lagi mah!”
6051Please respect copyright.PENANAvM438WSbBu
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
6051Please respect copyright.PENANAIgeiV2koBi
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
6051Please respect copyright.PENANA3ljUOOqXKU
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
6051Please respect copyright.PENANAruS1erfF6I
***
6051Please respect copyright.PENANAGlCWAipT7p
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
6051Please respect copyright.PENANAO7OcGbcfLl
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
6051Please respect copyright.PENANAYl99PbP8Ew
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
6051Please respect copyright.PENANAFEPxmIgQrl
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
6051Please respect copyright.PENANA3UMnVXLCqD
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
6051Please respect copyright.PENANAHeyseSZRmf
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
6051Please respect copyright.PENANA6oTS901CLK
“Sengaja?”
6051Please respect copyright.PENANALsb82dL6ga
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
6051Please respect copyright.PENANAofzCjAnoxi
“Sini mah, bukain celana Rina!”
6051Please respect copyright.PENANAe3BbNCLC8D
“Hah, digigit lagi?”
6051Please respect copyright.PENANA866kiOo8Gw
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
6051Please respect copyright.PENANA64liif4UB8
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
6051Please respect copyright.PENANAfjVWPRDiLb
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
6051Please respect copyright.PENANApfi8Uz6edT
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
6051Please respect copyright.PENANACIiCZf8dsi
“Masa sih mah?”
6051Please respect copyright.PENANAa0wN1b9FYQ
“Iya sayang.”
6051Please respect copyright.PENANAXNrLLGyzt4
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
6051Please respect copyright.PENANAThmpBDM4UB
Erna menganggukan kepala?
6051Please respect copyright.PENANA2QNde5Tr6t
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
6051Please respect copyright.PENANANBRbn5SfhR
“Iya.”
6051Please respect copyright.PENANAlGGqmsJ6mz
“Iya apa?”
6051Please respect copyright.PENANADYOLu1yB8W
“Iya mau.”
6051Please respect copyright.PENANAN8dKVgbh83
“Iya mau apa?”
6051Please respect copyright.PENANAdyMxtsfAio
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
6051Please respect copyright.PENANAo3JhqxG8eB
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
6051Please respect copyright.PENANAteakuj9Ryv
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
6051Please respect copyright.PENANAvSciM7byAv
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
6051Please respect copyright.PENANAuo5T3tOOLi
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
6051Please respect copyright.PENANA2bKdA6bdO5
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
6051Please respect copyright.PENANAhpgOfkXwvO
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
6051Please respect copyright.PENANAxyz1dpRagG
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
6051Please respect copyright.PENANA4lMt1yciWD
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
6051Please respect copyright.PENANAVjKsR2BAu3
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
6051Please respect copyright.PENANA9uqBLrOvDY
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
6051Please respect copyright.PENANAfsZuQYUB7B
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
6051Please respect copyright.PENANAVKCpzOMXqS
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
6051Please respect copyright.PENANAGhl2vehpsC
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
6051Please respect copyright.PENANAu2FZvf2Bun
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
6051Please respect copyright.PENANA2OUYslHeaD
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
6051Please respect copyright.PENANAkBHd4UfEQw
***
6051Please respect copyright.PENANAZoKz1yXfPl
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
6051Please respect copyright.PENANA0f6rAv6xwH
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
6051Please respect copyright.PENANAsoMWmfu9Hq
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
6051Please respect copyright.PENANArnHO2g27R1
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
6051Please respect copyright.PENANAy0x7sbj5wy
“Nanti mama main aja sama papa!”
6051Please respect copyright.PENANAwxvkU8BV1J
“Iya deh.”
6051Please respect copyright.PENANAz3lYbUu03C
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6051Please respect copyright.PENANAdmYfOkQLjX
***
6051Please respect copyright.PENANAw0DGgAYfeu
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
6051Please respect copyright.PENANA6ZLuiDSlvv
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6051Please respect copyright.PENANAsnCZWCrZPH
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
6051Please respect copyright.PENANAi9SPY4etFb
***
6051Please respect copyright.PENANAM9iLeyvSJu
“Papamu mulai jarang belai mama.”
6051Please respect copyright.PENANAkMU1dLICqd
“Lho, emang kenapa Mah?”
6051Please respect copyright.PENANA6FQkRSWOQz
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
6051Please respect copyright.PENANAcv3DgzgJSV
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
6051Please respect copyright.PENANA54KrU5uD0M
“Oke deh.”
6051Please respect copyright.PENANAEpyUDHjMFV
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
6051Please respect copyright.PENANASsMdvRVykW
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
6051Please respect copyright.PENANAZi8afSZTbH
“Gerah sih pah.”
6051Please respect copyright.PENANAuPxFd7ZWC8
“Kan malu kalau dilihat orang.”
6051Please respect copyright.PENANApYB47IuQ1o
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
6051Please respect copyright.PENANArxhBWwhN9G
“Ya, terserah kamu saja.”
6051Please respect copyright.PENANAuNYztXJBaA
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
6051Please respect copyright.PENANAE9UPd5RI3a
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
6051Please respect copyright.PENANADMICBpTj8n
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
6051Please respect copyright.PENANA5KwvVB1GX0
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
6051Please respect copyright.PENANAKfn5zLkKjj
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
6051Please respect copyright.PENANAtV24czDXoY
***
6051Please respect copyright.PENANAqOJhID1WdK
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
6051Please respect copyright.PENANAHHT0fz2SBB
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
6051Please respect copyright.PENANANB5nBczPkk
“Emang kenapa?”
6051Please respect copyright.PENANA4PuI6u66fI
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
6051Please respect copyright.PENANAIdquiOTvqF
***
6051Please respect copyright.PENANAac1RHznlt6
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
6051Please respect copyright.PENANAV3RHqs31HB
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
6051Please respect copyright.PENANAxTSIrYQFe7
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
6051Please respect copyright.PENANA06pSOrqUTZ
***
6051Please respect copyright.PENANABmx73yNYqO
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
6051Please respect copyright.PENANAA8BTlCBMrM
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
6051Please respect copyright.PENANAUtGB9WXmtL
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
6051Please respect copyright.PENANAoHW4gT1lBc
***
6051Please respect copyright.PENANAHkJkTsGqHe
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
6051Please respect copyright.PENANATMCrnb3Ok5
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
6051Please respect copyright.PENANAKIyTFlIikP
“Seperti ini bagaimana?”
6051Please respect copyright.PENANAyikL6Lg9dN
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
6051Please respect copyright.PENANAAnBRXw2zmd
***
6051Please respect copyright.PENANAvZuvSXMcDw
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
6051Please respect copyright.PENANA1BSHdmhB6q
***
6051Please respect copyright.PENANApOvLRf41OX
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
6051Please respect copyright.PENANAiyvCMz7ogh
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
6051Please respect copyright.PENANAOiDs3VyyQu
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
6051Please respect copyright.PENANA5yfoz8Mv8Q
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
6051Please respect copyright.PENANATv0BlmY849
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
6051Please respect copyright.PENANA266HVKg6v7
“Iya.”
6051Please respect copyright.PENANAB329uduops
***
6051Please respect copyright.PENANACxb9CVZOFP
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns216.73.216.213da2