Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
13099Please respect copyright.PENANAIdMNUktA6n
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
13099Please respect copyright.PENANAXwem5qqXcj
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
13099Please respect copyright.PENANAtmRrob5ueU
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
13099Please respect copyright.PENANAtC6Rb3iIkk
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
13099Please respect copyright.PENANAHnzZBn9bYI
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
13099Please respect copyright.PENANAZLLfgrlJPq
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
13099Please respect copyright.PENANA67ArX65edv
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
13099Please respect copyright.PENANAQdgONTIRJl
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
13099Please respect copyright.PENANAwAtLjzLWTY
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
13099Please respect copyright.PENANApUJlcY6ReF
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
13099Please respect copyright.PENANAPJvFR6sqVG
“Iya, sama – sama kek.”
13099Please respect copyright.PENANArgOApxoIeq
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
13099Please respect copyright.PENANAebAlzzjSIz
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
13099Please respect copyright.PENANAWfZkIH4EMn
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
13099Please respect copyright.PENANAoo6yw4Egjm
+-+
13099Please respect copyright.PENANAPAgn80Rybs
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
13099Please respect copyright.PENANAPIJNN92ds9
“Assalamualaikum.”
13099Please respect copyright.PENANAh996CBtHzm
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
13099Please respect copyright.PENANAPXqEQesNs0
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
13099Please respect copyright.PENANAPhhOKmP7hY
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
13099Please respect copyright.PENANA85HAaYbLDj
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
13099Please respect copyright.PENANABwKKd23Fl5
“Gimana sekolahnya sayang?”
13099Please respect copyright.PENANA0QEbOqMLbG
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
13099Please respect copyright.PENANAOmMdhGppxh
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
13099Please respect copyright.PENANAaKHsdTjvVI
13099Please respect copyright.PENANAEi5q3nQ7qM
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
13099Please respect copyright.PENANAZ6fSeI1pX1
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
13099Please respect copyright.PENANA10f6VVMM0v
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
13099Please respect copyright.PENANAM5gY2xYiuA
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
13099Please respect copyright.PENANAQVwj5Aif3J
“Diapa – apain bagaimana?”
13099Please respect copyright.PENANAS8beeIBnDL
“Mama takut kamu diculik sayang.”
13099Please respect copyright.PENANAkDV9g7Lo8w
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
13099Please respect copyright.PENANAaohnJczZbV
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
13099Please respect copyright.PENANAhgnm2egnJi
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
13099Please respect copyright.PENANAEtG5yJNW8U
“Pokoknya gak boleh.”
13099Please respect copyright.PENANAB7TEM8riQt
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
13099Please respect copyright.PENANAAieCVwz4JM
“Temen siapa?”
13099Please respect copyright.PENANAumnpOro3nU
“Sukma mah.”
13099Please respect copyright.PENANA0PCPrYAWmT
“Ganti dulu pakaiannya.”
13099Please respect copyright.PENANAQEX3KGHpWf
“Iya dong mah.”
13099Please respect copyright.PENANAkXZrNeiEqp
@@@
13099Please respect copyright.PENANAVmzaf11XYc
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
13099Please respect copyright.PENANAh3qUP0FL3C
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
13099Please respect copyright.PENANAcH3apZ4e3K
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
13099Please respect copyright.PENANAwAadoSIpmE
“Waalaikum salam.”
13099Please respect copyright.PENANAI2owlWhuro
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
13099Please respect copyright.PENANAtmgqX2K0Tc
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
13099Please respect copyright.PENANAtnW4ngzelq
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
13099Please respect copyright.PENANAv0poCidM4Q
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
13099Please respect copyright.PENANA3fe0jAsJuB
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
13099Please respect copyright.PENANAecTitYCXfj
* * *
13099Please respect copyright.PENANAomk7ZhIB0e
“Erna mana mah?”
13099Please respect copyright.PENANATdscy0APNc
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
13099Please respect copyright.PENANAsuNgWOTyeU
“Sampai jam segini?”
13099Please respect copyright.PENANAjR5Fg4ou3I
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
13099Please respect copyright.PENANAuL82ooQFHt
“Tumben mama izinin.”
13099Please respect copyright.PENANADkTsWqJavZ
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
13099Please respect copyright.PENANAhx4xWQTjFg
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
13099Please respect copyright.PENANAuJE5fghwBQ
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
13099Please respect copyright.PENANAsIVV9kpra6
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
13099Please respect copyright.PENANAxs8Z8YA2El
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
13099Please respect copyright.PENANAYnfKP3lDbn
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
13099Please respect copyright.PENANAvyLvxSWnRM
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
13099Please respect copyright.PENANAGgp3IxsRpl
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
13099Please respect copyright.PENANAlPz7c5tWLL
***
13099Please respect copyright.PENANAl2UT8nRYLZ
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
13099Please respect copyright.PENANAK4PYRuufCC
***
13099Please respect copyright.PENANAVxXEWdz5Ca
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
13099Please respect copyright.PENANAri5JJFrvF8
“Cukup satu kata, kenapa?”
13099Please respect copyright.PENANASjBIZOWBO4
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
13099Please respect copyright.PENANARizhLBCfU6
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
13099Please respect copyright.PENANA31BczsFEN9
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
13099Please respect copyright.PENANAMyyH4yFMcI
Hening.
13099Please respect copyright.PENANAqiCay6fbtM
Hening..
13099Please respect copyright.PENANASpHcol6JwX
Hening…
13099Please respect copyright.PENANA2W1anJQzEy
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
13099Please respect copyright.PENANAIRJhhiXNNG
“Maksudmu apa?”
13099Please respect copyright.PENANA9R5LxjOM9c
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
13099Please respect copyright.PENANAgPLcifeNGI
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
13099Please respect copyright.PENANAVO6niyHkCL
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
13099Please respect copyright.PENANA9N2vgLPjzm
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
13099Please respect copyright.PENANAtCf6g7gdEb
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
13099Please respect copyright.PENANAEfSJil13D2
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
13099Please respect copyright.PENANAc4rmriTIOU
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
13099Please respect copyright.PENANAAVhOowGtFH
“Bersihin dong mah”
13099Please respect copyright.PENANAgVfVVG2M4o
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
13099Please respect copyright.PENANA4qLlFhDNb2
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
13099Please respect copyright.PENANAytOiniN73b
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
13099Please respect copyright.PENANA9VVxCkQbpa
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
13099Please respect copyright.PENANA8tnA5dZQs7
“Iya nak.”
13099Please respect copyright.PENANAoJ3BpAQi9d
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
13099Please respect copyright.PENANAPRq2rMw7Zc
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
13099Please respect copyright.PENANAqiBVAvVXzN
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
13099Please respect copyright.PENANAinSqCVKyI1
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
13099Please respect copyright.PENANAgFHB0Rucf7