Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
12249Please respect copyright.PENANA056aAL1Q4f
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
12249Please respect copyright.PENANAU2CaBNTvnM
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
12249Please respect copyright.PENANAC8NLGB8z72
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
12249Please respect copyright.PENANAJXY4RBl9by
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
12249Please respect copyright.PENANAGANSUvfeAk
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
12249Please respect copyright.PENANApj9NEXPuKL
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
12249Please respect copyright.PENANAwnLrqGSoYc
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
12249Please respect copyright.PENANAY4wCdf3lU1
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
12249Please respect copyright.PENANAKjxlZvJkr5
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
12249Please respect copyright.PENANAQzQ93lwwz3
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
12249Please respect copyright.PENANAACt7HmaZMP
“Iya, sama – sama kek.”
12249Please respect copyright.PENANAuQavyhR2oQ
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
12249Please respect copyright.PENANAuycJ9FYoV8
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
12249Please respect copyright.PENANAimcKSSEpBj
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
12249Please respect copyright.PENANAogBNmM5ahn
+-+
12249Please respect copyright.PENANABV10QJmrfj
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
12249Please respect copyright.PENANAhs6mpaCFpv
“Assalamualaikum.”
12249Please respect copyright.PENANAekvYyDSKGf
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
12249Please respect copyright.PENANANSwHvPvmMl
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
12249Please respect copyright.PENANAcE8kb9HI2Z
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
12249Please respect copyright.PENANAtk2r13jmFC
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
12249Please respect copyright.PENANA7dT2lVHA9Y
“Gimana sekolahnya sayang?”
12249Please respect copyright.PENANAy4W88uSo0Q
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
12249Please respect copyright.PENANAIBk3ARSbHm
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
12249Please respect copyright.PENANAvFPgCWAoeS
12249Please respect copyright.PENANAYIBBomf0WW
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
12249Please respect copyright.PENANA3VStlmw6Zu
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
12249Please respect copyright.PENANACVT09jefow
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
12249Please respect copyright.PENANAjLX5PM1s9g
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
12249Please respect copyright.PENANA4z2On3J0Q4
“Diapa – apain bagaimana?”
12249Please respect copyright.PENANAFycNG2RIDi
“Mama takut kamu diculik sayang.”
12249Please respect copyright.PENANAYzbQZXeagt
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
12249Please respect copyright.PENANAPi6PCdB5ri
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
12249Please respect copyright.PENANAUmCdIt3Ghi
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
12249Please respect copyright.PENANA17U39NUwzV
“Pokoknya gak boleh.”
12249Please respect copyright.PENANAPTRPG2dz60
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
12249Please respect copyright.PENANAuEPir2bFgk
“Temen siapa?”
12249Please respect copyright.PENANA9P0JRYG0jA
“Sukma mah.”
12249Please respect copyright.PENANAP0pKQ2TMcU
“Ganti dulu pakaiannya.”
12249Please respect copyright.PENANAB7jW7mQZtA
“Iya dong mah.”
12249Please respect copyright.PENANA5sVRXm5lcP
@@@
12249Please respect copyright.PENANAPImU5fwQun
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
12249Please respect copyright.PENANAMw0pRYwftr
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
12249Please respect copyright.PENANAGvk80k53lo
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
12249Please respect copyright.PENANA0b6LxRBnJZ
“Waalaikum salam.”
12249Please respect copyright.PENANA9CIhs3Go8c
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
12249Please respect copyright.PENANA1f2fsL8IN5
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
12249Please respect copyright.PENANAkM9v632HbR
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
12249Please respect copyright.PENANAdusLcIiZuT
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
12249Please respect copyright.PENANAezEvPFdKNr
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
12249Please respect copyright.PENANA7DDPcbHIcF
* * *
12249Please respect copyright.PENANAcdOUMK6F5S
“Erna mana mah?”
12249Please respect copyright.PENANA0eLnUEUglU
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
12249Please respect copyright.PENANA3AUkCxUmxG
“Sampai jam segini?”
12249Please respect copyright.PENANAYOXB2TvIzI
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
12249Please respect copyright.PENANAR2pjZoEYbj
“Tumben mama izinin.”
12249Please respect copyright.PENANANWg4szhmXE
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
12249Please respect copyright.PENANAi5a6ws0AmM
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
12249Please respect copyright.PENANA53E9fhAbd6
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
12249Please respect copyright.PENANASpATn4vYNh
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
12249Please respect copyright.PENANA7KJGdnazXj
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
12249Please respect copyright.PENANAJljeiAHjid
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
12249Please respect copyright.PENANArBqz8YkzWf
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
12249Please respect copyright.PENANAglEB4mJhIs
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
12249Please respect copyright.PENANAExUnud81IN
***
12249Please respect copyright.PENANAcPcNgbheH7
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
12249Please respect copyright.PENANA3HsOWe6THp
***
12249Please respect copyright.PENANAoiAf9GPWOq
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
12249Please respect copyright.PENANAJoblOMCBCT
“Cukup satu kata, kenapa?”
12249Please respect copyright.PENANA9VDr3plUt9
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
12249Please respect copyright.PENANAUpaxdFMxvq
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
12249Please respect copyright.PENANA1bw3pZqFa0
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
12249Please respect copyright.PENANAcuuapsOXcg
Hening.
12249Please respect copyright.PENANArJD8vXzJxx
Hening..
12249Please respect copyright.PENANAAkQWaH1c24
Hening…
12249Please respect copyright.PENANAX26oCu2rDO
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
12249Please respect copyright.PENANAJiXjZk2SLe
“Maksudmu apa?”
12249Please respect copyright.PENANABGyVbApfSE
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
12249Please respect copyright.PENANAKLaIS0CqDU
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
12249Please respect copyright.PENANAG00Hm0SKL7
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
12249Please respect copyright.PENANAREplGDujfs
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
12249Please respect copyright.PENANAQoxBtiP70q
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
12249Please respect copyright.PENANAEwdPDm4AV2
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
12249Please respect copyright.PENANAJMzOMU3sAw
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
12249Please respect copyright.PENANAXg6uaio4Yi
“Bersihin dong mah”
12249Please respect copyright.PENANAmHx6pMwMtK
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
12249Please respect copyright.PENANAQscOnsCDrS
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
12249Please respect copyright.PENANAfeeKGRbhh4
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
12249Please respect copyright.PENANAIvqbDFY9nB
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
12249Please respect copyright.PENANAKrmbxCkmGw
“Iya nak.”
12249Please respect copyright.PENANApbLDlsaEAO
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
12249Please respect copyright.PENANAeNZNkB1GWu
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
12249Please respect copyright.PENANAOCRBPkh5fP
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
12249Please respect copyright.PENANAYEJ9qgajA5
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
12249Please respect copyright.PENANA2nDUriAzk7