Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.27943Please respect copyright.PENANAobKFBcS7W9
27943Please respect copyright.PENANAWF9po7MQ35
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,27943Please respect copyright.PENANAGFHiDjuoO9
27943Please respect copyright.PENANAzFcIHm9Alh
27943Please respect copyright.PENANAjVp8uveDAr
27943Please respect copyright.PENANAEXcY3yGixD
Den Toni yang baik,27943Please respect copyright.PENANAe9lXE0MrJk
27943Please respect copyright.PENANAu0gSxZYlvp
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.27943Please respect copyright.PENANAY0StLUFRW9
27943Please respect copyright.PENANAg8U3P16kiT
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.27943Please respect copyright.PENANAaA6Do54QeR
27943Please respect copyright.PENANAL6Iu9MU1KG
Hormat saya,27943Please respect copyright.PENANAU5xKYK2dB7
27943Please respect copyright.PENANA8X4a0kFIhF
Nining27943Please respect copyright.PENANAMPr7XDnnQe
27943Please respect copyright.PENANA5hC0t63UGf
27943Please respect copyright.PENANAgRjuOzEKph
27943Please respect copyright.PENANARUlI61K6hy
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.27943Please respect copyright.PENANAgsX4xa8EEP
27943Please respect copyright.PENANAo6q1pwh06X
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.27943Please respect copyright.PENANAkqqyzWzjrh
27943Please respect copyright.PENANA8QWlN3pHmX
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.27943Please respect copyright.PENANAkLijqlopOY
27943Please respect copyright.PENANAu0YRWq7GiK
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.27943Please respect copyright.PENANAE6R6wicpbA
27943Please respect copyright.PENANAcskz5SniRI
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.27943Please respect copyright.PENANAxwlL3Hw5Ho
27943Please respect copyright.PENANAaIvJoU8B0V
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?27943Please respect copyright.PENANAiwGYDiKnia
27943Please respect copyright.PENANAv9lg1lDYHk
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.27943Please respect copyright.PENANAimSrztiBHv
27943Please respect copyright.PENANALvNdFkmGkd
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.27943Please respect copyright.PENANA2H0f3Q6DSw
27943Please respect copyright.PENANAV17VWl7d6x
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”27943Please respect copyright.PENANAoVH5CHAjq7
27943Please respect copyright.PENANAAHuUCFOgEo
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”27943Please respect copyright.PENANA0ImnbQaQ6X
27943Please respect copyright.PENANARaLHtgxSwq
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?27943Please respect copyright.PENANAAkbSDMhvKP
27943Please respect copyright.PENANA07RiQvKM9V
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !27943Please respect copyright.PENANAwqTnqxuMek
27943Please respect copyright.PENANAcaL3mpBYFE
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.27943Please respect copyright.PENANAMiEzsGHmXi
27943Please respect copyright.PENANAT1iRNbS1J6
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.27943Please respect copyright.PENANAu989UzcYJa
27943Please respect copyright.PENANARcSVJkwG5I
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?27943Please respect copyright.PENANAFMcojZUpX5
27943Please respect copyright.PENANAmh6GBAuzFg
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.27943Please respect copyright.PENANAUuLwg6jVRC
27943Please respect copyright.PENANAAgBdhNlOg8
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?27943Please respect copyright.PENANARBPE3pO7be
27943Please respect copyright.PENANAlqnYYIbLNV
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.27943Please respect copyright.PENANASBVmonEYQb
27943Please respect copyright.PENANAt4FuYYsZEY
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!27943Please respect copyright.PENANAgrHTyvZMFW
27943Please respect copyright.PENANAozspBMRUyV
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.27943Please respect copyright.PENANAcL8RO9T1zl
27943Please respect copyright.PENANAdHijDffmly
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.27943Please respect copyright.PENANAVbZDfqpKtu
27943Please respect copyright.PENANA1E4JDRn3WF
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.27943Please respect copyright.PENANAil8fcgi2bw
27943Please respect copyright.PENANAwNUOoQktiK
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.27943Please respect copyright.PENANA0rOxQWyGH9
27943Please respect copyright.PENANAcNceju5NmD
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.27943Please respect copyright.PENANAV1glKtN5to
27943Please respect copyright.PENANAsdeZI7J8mn
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.27943Please respect copyright.PENANAtDygc45Ude
27943Please respect copyright.PENANARi10owxZgh
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”27943Please respect copyright.PENANARpCCeM90t5
27943Please respect copyright.PENANArezjm9yB9D
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”27943Please respect copyright.PENANAklLAHekNKG
27943Please respect copyright.PENANArJxkBCdf33
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.27943Please respect copyright.PENANAJpYAIfX9c4
27943Please respect copyright.PENANAa6uSCOVXyv
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.27943Please respect copyright.PENANA4syIXXaAI5
27943Please respect copyright.PENANAnpaCkvPvaC
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!27943Please respect copyright.PENANALucRri1suQ
27943Please respect copyright.PENANAtOgw5SGEeh
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”27943Please respect copyright.PENANA7gIkQXEwKC
27943Please respect copyright.PENANAxVOS2p1npL
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).27943Please respect copyright.PENANAjjsNCAgYve
27943Please respect copyright.PENANAwwuMYGGvEj
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.27943Please respect copyright.PENANAV44ZFkrdSw
27943Please respect copyright.PENANA3AhwjLHIHZ
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.27943Please respect copyright.PENANACb879TpXFt
27943Please respect copyright.PENANAJwDfpfmPwy
“Iya Mam?”27943Please respect copyright.PENANAbUGgULblwD
27943Please respect copyright.PENANAcGUqZRexvr
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”27943Please respect copyright.PENANA0FcUcjbTCR
27943Please respect copyright.PENANAaVIDwCGmAb
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.27943Please respect copyright.PENANAn49mWMPko5
27943Please respect copyright.PENANAJ6J48atuQS
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !27943Please respect copyright.PENANAP15GgwPvdw
27943Please respect copyright.PENANABJySHmzdlD
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”27943Please respect copyright.PENANAPJeatQGZCy
27943Please respect copyright.PENANAH6pYzzzQTZ
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.27943Please respect copyright.PENANAz9TnjU7wnv
27943Please respect copyright.PENANAmrMq43SY7X
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.27943Please respect copyright.PENANAc2D4nKYXnR
27943Please respect copyright.PENANAJMjRWBqoQP
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.27943Please respect copyright.PENANAhRwy2zak76
27943Please respect copyright.PENANAHASFbpLM3O
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.27943Please respect copyright.PENANAgtopQwPx3z
27943Please respect copyright.PENANAuQvMCtwGCb
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.27943Please respect copyright.PENANABsCWUEN6dn
27943Please respect copyright.PENANAgi6uYMQ4Ej
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?27943Please respect copyright.PENANAxwirvcOmpn
27943Please respect copyright.PENANAxUGu1nCBqS
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.27943Please respect copyright.PENANAtfIyVSrxpj
27943Please respect copyright.PENANA8u41oA0pFB
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.27943Please respect copyright.PENANAFaYe99cfT7
27943Please respect copyright.PENANAHvaD3EvG8Q
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.27943Please respect copyright.PENANA65BI8cGRkc
27943Please respect copyright.PENANANGGjtdInka
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.27943Please respect copyright.PENANAD2xwkCXBRE
27943Please respect copyright.PENANAYzHxsW3dSA
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!27943Please respect copyright.PENANAHgF8mFWDep
27943Please respect copyright.PENANAKbzLyZTW6e
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.27943Please respect copyright.PENANAdcVph20Gj8
27943Please respect copyright.PENANANJ2WxJKUlp
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.27943Please respect copyright.PENANA9fCBeFJ8zw
27943Please respect copyright.PENANAR3P96R6mCr
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.27943Please respect copyright.PENANAFsK0C3Yff8
27943Please respect copyright.PENANA1v9c1Ux0id
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”27943Please respect copyright.PENANA4Rfrq6M7or
27943Please respect copyright.PENANAmnn8gKSFCJ
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.27943Please respect copyright.PENANAiKsEjz60bP
27943Please respect copyright.PENANAYWi48dQOGE
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”27943Please respect copyright.PENANAqCZKDiM6ue
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.27943Please respect copyright.PENANANyJCtW1skl
27943Please respect copyright.PENANAEy2OTCNFzL
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.27943Please respect copyright.PENANAYiLLFUu0o3
27943Please respect copyright.PENANA86r7SqtTYS
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.27943Please respect copyright.PENANAK3AAR6Lrg4
27943Please respect copyright.PENANA7ODTaOulWK
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”27943Please respect copyright.PENANAPDdO7udOpT
27943Please respect copyright.PENANA6X0oflZcfW
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.27943Please respect copyright.PENANAkrAwrbvlwp
27943Please respect copyright.PENANAlTIxyK5YMl
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.27943Please respect copyright.PENANAAkVwJN86Nr
27943Please respect copyright.PENANAWSiz6kybZ1
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.27943Please respect copyright.PENANAtOIgxH4F3r
27943Please respect copyright.PENANAYm2MjPXHwR
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.27943Please respect copyright.PENANAfz8kiVNvuf
27943Please respect copyright.PENANAKC5Fqb1eA4
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.27943Please respect copyright.PENANAGYbh9nsomR
27943Please respect copyright.PENANA5DDX7sevqt
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.27943Please respect copyright.PENANAINKMA0YYT0