Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAbVaGEHmCb8
13287Please respect copyright.PENANAPSrh8Zcc5W
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAeBjQ9PD0LE
13287Please respect copyright.PENANAWUWD9SfSmV
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.13287Please respect copyright.PENANAXlxX08QMji
13287Please respect copyright.PENANAdwn1fjv975
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”13287Please respect copyright.PENANAh8o4ZNasCK
13287Please respect copyright.PENANA8Baqr0RfPc
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.13287Please respect copyright.PENANABOSKAXgIEd
13287Please respect copyright.PENANA9SK54eX67e
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”13287Please respect copyright.PENANAfLTZ9re1IH
13287Please respect copyright.PENANAqyIeNEaEHA
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”13287Please respect copyright.PENANAfWiqMztlzK
13287Please respect copyright.PENANAktcNwXZP6R
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”13287Please respect copyright.PENANA8olgeFz8kC
13287Please respect copyright.PENANAgx7tWsANUW
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.13287Please respect copyright.PENANA6uqPfqVYZg
13287Please respect copyright.PENANAfCspsCxBMj
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”13287Please respect copyright.PENANA4wbLDHfAlo
13287Please respect copyright.PENANAyICmKwr1j2
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”13287Please respect copyright.PENANADGs3E4CTc8
13287Please respect copyright.PENANAUfuQrw8lRp
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”13287Please respect copyright.PENANAflNQOZsymA
13287Please respect copyright.PENANA8Qj5RCmCFz
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAnKLghIDEbt
13287Please respect copyright.PENANASrCmxodJJP
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.13287Please respect copyright.PENANAMRJa7u2M2E
13287Please respect copyright.PENANANPZlsTJqPJ
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”13287Please respect copyright.PENANAWo0LVwgCeY
13287Please respect copyright.PENANAgQOWa2ycRO
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.13287Please respect copyright.PENANANT96gR62iO
13287Please respect copyright.PENANAdmi5Us2tuj
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”13287Please respect copyright.PENANALmub0MtqLI
13287Please respect copyright.PENANATNZKEmDu7z
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAglzvmWeCGE
13287Please respect copyright.PENANAiNkQAGbHOX
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.13287Please respect copyright.PENANAdTsqvy5Ixm
13287Please respect copyright.PENANAxWpXaCMeQn
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”13287Please respect copyright.PENANAEhoCV8IfRS
13287Please respect copyright.PENANAx8JHbgIkWa
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.13287Please respect copyright.PENANAAF9sFBdEyq
13287Please respect copyright.PENANAeZvgi0VHIW
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !13287Please respect copyright.PENANAgw4gEarXdm
13287Please respect copyright.PENANA4FDYcTJDVd
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.13287Please respect copyright.PENANAJMt2UBwXfn
13287Please respect copyright.PENANAhb2PX1qKvz
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.13287Please respect copyright.PENANAdzPTXJztbW
13287Please respect copyright.PENANAwhbWIR7MY2
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.13287Please respect copyright.PENANAUcvHV7Zviy
13287Please respect copyright.PENANAawDV8VYbU4
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”13287Please respect copyright.PENANAVs5HmMud3X
13287Please respect copyright.PENANAY2oBMnkBlC
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”13287Please respect copyright.PENANAjOA9AlqS5p
13287Please respect copyright.PENANAdFmVmX7vg4
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.13287Please respect copyright.PENANAoMSAGde0qi
13287Please respect copyright.PENANAXhP0oyrTkv
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”13287Please respect copyright.PENANAVIQ4kjw92J
13287Please respect copyright.PENANAyQoEGCCr1U
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.13287Please respect copyright.PENANAtNkRMbisp0
13287Please respect copyright.PENANAhAnGV9W4uE
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.13287Please respect copyright.PENANAwjnCb59T5W
13287Please respect copyright.PENANACss4IFjCO4
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.13287Please respect copyright.PENANAtvhEuKX8Mt
13287Please respect copyright.PENANAbr9Ai4bFHz
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.13287Please respect copyright.PENANACD68N3ZwjC
13287Please respect copyright.PENANARiXlEoEC0u
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”13287Please respect copyright.PENANA8jP7hGjUrt
13287Please respect copyright.PENANACEzYC6LAFe
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”13287Please respect copyright.PENANADhhDjquZnG
13287Please respect copyright.PENANAndXNKEn3fM
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”13287Please respect copyright.PENANAak3KX1sgIB
13287Please respect copyright.PENANA480NNSnE0m
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.13287Please respect copyright.PENANAfEWAZNw9af
13287Please respect copyright.PENANAlFC2jzYdKK
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.13287Please respect copyright.PENANAcCwVPH5W1V
13287Please respect copyright.PENANAoF005oVWJz
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.13287Please respect copyright.PENANASDIu3i67WV
13287Please respect copyright.PENANAS1Zy5nhIpi
13287Please respect copyright.PENANAOskkOSSlkB
13287Please respect copyright.PENANAKWKITxVmTy
13287Please respect copyright.PENANAwKUG1JNf9m
13287Please respect copyright.PENANAfUcfer052Q
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.13287Please respect copyright.PENANA76eDOqq0rs
13287Please respect copyright.PENANAQwYxyZg3vn
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.13287Please respect copyright.PENANAAvNPaeRDEQ
13287Please respect copyright.PENANAUTTQZlRhjk
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.13287Please respect copyright.PENANA7DPecipKDq
13287Please respect copyright.PENANAgtfpI1bBqs
“Maksud lu?” aku agak tercengang.13287Please respect copyright.PENANA1aPiPIHSpq
13287Please respect copyright.PENANA8Uwyc29dkf
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.13287Please respect copyright.PENANAcIKLsPHzkc
13287Please respect copyright.PENANAaJYuR9rdDt
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.13287Please respect copyright.PENANAnqFKTNyyEL
13287Please respect copyright.PENANAqMb4Qt5PSZ
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).13287Please respect copyright.PENANA2RWqob5ODQ
13287Please respect copyright.PENANA2Jaym9czVQ
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “13287Please respect copyright.PENANARSC575tzy4
13287Please respect copyright.PENANAmhdemdUhSe
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”13287Please respect copyright.PENANA1xZ0uYqWBR
13287Please respect copyright.PENANACO15DtOFJ1
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.13287Please respect copyright.PENANAGdrzAbJYf8
13287Please respect copyright.PENANAsu6RccvoH3
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.13287Please respect copyright.PENANABVj38fHMbI
13287Please respect copyright.PENANAIgTdjFJJlX
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”13287Please respect copyright.PENANA2rXBSfc7Co
13287Please respect copyright.PENANAe9h4jsdupe
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.13287Please respect copyright.PENANAv9KOBgDkFe
13287Please respect copyright.PENANAH4TLZlZ10T
“Kita bisa pake villa punya temanku.”13287Please respect copyright.PENANAePiFVAUxK3
13287Please respect copyright.PENANARVx5U9YBTM
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.13287Please respect copyright.PENANAQ0R7J3aN0D
13287Please respect copyright.PENANAjJPk8aKLeD
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”13287Please respect copyright.PENANAAo30w82QN0
13287Please respect copyright.PENANAnVNgUT2e1a
“Terus?”13287Please respect copyright.PENANA4vnRRvk5Nz
13287Please respect copyright.PENANAUbFMze8NHo
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.13287Please respect copyright.PENANAFzdeSZs0vw
13287Please respect copyright.PENANAAiW8he5ebR
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”13287Please respect copyright.PENANAplelQOl576
13287Please respect copyright.PENANA3Eqjs195u6
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”13287Please respect copyright.PENANApMiDzzn9pB
13287Please respect copyright.PENANABbLYnmhsdC
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.13287Please respect copyright.PENANAWZ0pgez1UP
13287Please respect copyright.PENANAcxhV19Yahd
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”13287Please respect copyright.PENANAKSN3luNNeG
13287Please respect copyright.PENANAoqmm0SjTsr
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.13287Please respect copyright.PENANAviIkCW5VOf
13287Please respect copyright.PENANAcHVvmwaX6V
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”13287Please respect copyright.PENANALnJwy34jy8
13287Please respect copyright.PENANATXX366MJAs
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”13287Please respect copyright.PENANAOflSfD4kfO
13287Please respect copyright.PENANAP1WbzUI4Uo
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”13287Please respect copyright.PENANAoG2dlcH3Si
13287Please respect copyright.PENANAfcKs3XV4hl
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.13287Please respect copyright.PENANAGc9CISAzYa
13287Please respect copyright.PENANAW5FT9q3P2e
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”13287Please respect copyright.PENANAYDScCaTiXs
13287Please respect copyright.PENANAs9xXhS3o0h
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”13287Please respect copyright.PENANAiih97xtBjV
13287Please respect copyright.PENANAvhdqzsCi5F
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”13287Please respect copyright.PENANASPe5bNW5OT
13287Please respect copyright.PENANAqcry2rgJs0
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”13287Please respect copyright.PENANAIghlbVYZcI
13287Please respect copyright.PENANAyeHhvkNkjf
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”13287Please respect copyright.PENANAVZm6jbu7Za
13287Please respect copyright.PENANAQiKep57WtA
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.13287Please respect copyright.PENANAZCvLgBHvou
13287Please respect copyright.PENANAUbDuwp78ay
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”13287Please respect copyright.PENANA9riEIrCVPL
13287Please respect copyright.PENANAlL7eIsZ1yD
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.13287Please respect copyright.PENANAMOqsg0B6wp
13287Please respect copyright.PENANAwFyiE11238
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”13287Please respect copyright.PENANABq955ivBqU
13287Please respect copyright.PENANAIcSbS5wLHx
“Terserah Tante.”13287Please respect copyright.PENANAbcJWgwyR9s
13287Please respect copyright.PENANAD3FH3C7tcs
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”13287Please respect copyright.PENANAUTH0aja5by
13287Please respect copyright.PENANAvR4ZJrJHjs
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”13287Please respect copyright.PENANAPUjkw1KDH0
13287Please respect copyright.PENANASLaRRkeul3
“Villanya jauh?”13287Please respect copyright.PENANACx79pb7jt1
13287Please respect copyright.PENANAqDpuY7YRXC
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”13287Please respect copyright.PENANA3b0OGDLi0b
13287Please respect copyright.PENANAwNmhrmRKfS
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”13287Please respect copyright.PENANAW4jNyhUcxA
13287Please respect copyright.PENANAUF693BDPJu
13287Please respect copyright.PENANAEzMhx0o1AG
13287Please respect copyright.PENANAw3yTsMyA1O
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.13287Please respect copyright.PENANAMry6fYwSbY
13287Please respect copyright.PENANAGZzDCRDoaR
Aku mengangguk sambil tersenyum.13287Please respect copyright.PENANALnXHiN0z6m
13287Please respect copyright.PENANAKg025lxNOM
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”13287Please respect copyright.PENANAymvyc8eTth
13287Please respect copyright.PENANAGnUfckeuf8
“Malam Minggu gimana?”13287Please respect copyright.PENANA6yVhU8Rh8H
13287Please respect copyright.PENANA8OlO1bRKTM
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”13287Please respect copyright.PENANA6OZ7neZJHM
13287Please respect copyright.PENANAoBjR5WSPWS
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”13287Please respect copyright.PENANAN3xWyl2oWa
13287Please respect copyright.PENANAWoEGoT8Jsv
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”13287Please respect copyright.PENANAD5LdvgJo0M
13287Please respect copyright.PENANAs5ivzhiR71
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”13287Please respect copyright.PENANATyf9WSHErq
13287Please respect copyright.PENANAJqDZVnBtUK
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”13287Please respect copyright.PENANAXiKnWoYoVm
13287Please respect copyright.PENANACY3Xg2yfCz
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”13287Please respect copyright.PENANAfBdoWXpEBt
13287Please respect copyright.PENANAH5ePloVQPa
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”13287Please respect copyright.PENANAMX5qQhYcGQ
13287Please respect copyright.PENANAQnf8iGJT0L
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.13287Please respect copyright.PENANAJmE1M2ojEt
13287Please respect copyright.PENANAP2BF7t0OKx
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”13287Please respect copyright.PENANAwVyvpdtIGQ
13287Please respect copyright.PENANA3XJ9fVSsZ3
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”13287Please respect copyright.PENANA2tEqOyTwrW
13287Please respect copyright.PENANAlr0cGiSMZw
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”13287Please respect copyright.PENANAJeKlHmsZ4Y
13287Please respect copyright.PENANA6t9cp0MFsO
13287Please respect copyright.PENANAWR19pYSkQo
13287Please respect copyright.PENANAfWzcSGOTku
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.13287Please respect copyright.PENANAhMvOGaQ92j
13287Please respect copyright.PENANAwsy9nLkbog
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.13287Please respect copyright.PENANAOMCFTFKQAI
13287Please respect copyright.PENANAnAXPVWNLuQ
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.13287Please respect copyright.PENANAM1Cjf4NTeP
13287Please respect copyright.PENANAHn3lJlnJh6
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”13287Please respect copyright.PENANA62m3UV5MZY
13287Please respect copyright.PENANAAP2qjGzRK1
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”13287Please respect copyright.PENANASAArhwhd9f
13287Please respect copyright.PENANATK7FvQcuqs
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.13287Please respect copyright.PENANAA9zwKh6HMu
13287Please respect copyright.PENANAseoADl0HRd
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.13287Please respect copyright.PENANA0f4RwHOVmi
13287Please respect copyright.PENANA1Oim6ZPB5e
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.13287Please respect copyright.PENANAxisUrc1oIq
13287Please respect copyright.PENANA1lESh00jhv
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.13287Please respect copyright.PENANA1FYiCrYwWY
13287Please respect copyright.PENANAs3Wsh9BiXq
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”13287Please respect copyright.PENANAonNsa8YgQI
13287Please respect copyright.PENANAggulc5uXtO
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANA70ueaM1CX8
13287Please respect copyright.PENANAKGrYCXYWgJ
“Deg-degan kenapa?”13287Please respect copyright.PENANAjz4zHeaEqY
13287Please respect copyright.PENANAddOArW1dDc
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”13287Please respect copyright.PENANACls7rqChi7
13287Please respect copyright.PENANA2Lgx59z60j
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”13287Please respect copyright.PENANAjuRpQJW819
13287Please respect copyright.PENANAc0VsFdmEsl
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”13287Please respect copyright.PENANANLWOPLt4PY
13287Please respect copyright.PENANAMPDGUVa3Ov
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”13287Please respect copyright.PENANAZwjaBc8D71
13287Please respect copyright.PENANAEd3apFCwc3
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.13287Please respect copyright.PENANACRkWVIV2oo
13287Please respect copyright.PENANAuHAowk5t1j
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”13287Please respect copyright.PENANA4sIlObKeLG
13287Please respect copyright.PENANArbOvcG5je1
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.13287Please respect copyright.PENANAATTMsi94Ps
13287Please respect copyright.PENANAkDJ9cfJH2l
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.13287Please respect copyright.PENANA0J62bN8YqL
13287Please respect copyright.PENANAfCMGLYi5lt
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.13287Please respect copyright.PENANAJVaRCaE8vw
13287Please respect copyright.PENANAobu1vM3fUc
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”13287Please respect copyright.PENANAHPF4rkL3ib
13287Please respect copyright.PENANA4sn4fNVZhs
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.13287Please respect copyright.PENANAPfXBjPhFct
13287Please respect copyright.PENANA9SBWA9wtru
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”13287Please respect copyright.PENANAP83VS2pmi5
13287Please respect copyright.PENANALvoZl1nSgR
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.13287Please respect copyright.PENANAlvsnSPqiw0
13287Please respect copyright.PENANAR0Ixz4C97G
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.13287Please respect copyright.PENANAq9eiWaZMzB
13287Please respect copyright.PENANAumMXw9qU90
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”13287Please respect copyright.PENANAHI3VoX4edF
13287Please respect copyright.PENANA2f6bFegeK4
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.13287Please respect copyright.PENANAOplsGIH2FC
13287Please respect copyright.PENANAPyd6ujQPMr
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.13287Please respect copyright.PENANAy2Grf0rUh2
13287Please respect copyright.PENANArm3AjUqz3n
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.13287Please respect copyright.PENANAr2pmOlC7Gr
13287Please respect copyright.PENANAcVF8K2jMB1
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”13287Please respect copyright.PENANAsACQHp3gmp
13287Please respect copyright.PENANAxwBUtbkbML
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”13287Please respect copyright.PENANAGuRd0Rqlmq
13287Please respect copyright.PENANAHDdFgtWLOR
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”13287Please respect copyright.PENANAVjwZjlQdKb
13287Please respect copyright.PENANArrP9F00vkG
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”13287Please respect copyright.PENANAJv1iGGZDlY
13287Please respect copyright.PENANAP7juiFnjWL
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.13287Please respect copyright.PENANA4LZPgVFpCa
13287Please respect copyright.PENANA6dHXtk6633
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”13287Please respect copyright.PENANAZfQVwNzvGt
13287Please respect copyright.PENANAcdZrkZRLjF
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAFwJv5oyty1
13287Please respect copyright.PENANAabktWUx7or
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAWfwLSAzPug
13287Please respect copyright.PENANAsnNifCrfOJ
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”13287Please respect copyright.PENANAJmu7VLK6On
13287Please respect copyright.PENANAkCRdHmVUEm
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.13287Please respect copyright.PENANAQeFyLkgUqz
13287Please respect copyright.PENANAJ0uBGZCqTV
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.13287Please respect copyright.PENANA8Upk8lqsmy
13287Please respect copyright.PENANASUYBodgN1K
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.13287Please respect copyright.PENANAMP1BSu1Lhu
13287Please respect copyright.PENANAEkZrTzCCUI
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.13287Please respect copyright.PENANAm0y2YG5jnU
13287Please respect copyright.PENANA3jD1auszt8
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.13287Please respect copyright.PENANAzNad6tB8iG
13287Please respect copyright.PENANAlFE5su5NbQ
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.13287Please respect copyright.PENANArWzJq23fWD
13287Please respect copyright.PENANAMCnZMF8Hwo
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.13287Please respect copyright.PENANA4huVKK4MNn
13287Please respect copyright.PENANA4ru3JqpMLc
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.13287Please respect copyright.PENANAN4RhUqNovq
13287Please respect copyright.PENANAW2alCFMU79
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.13287Please respect copyright.PENANAttBK8edY4v
13287Please respect copyright.PENANAalQcz4metG
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANA6ijZoHaqry
13287Please respect copyright.PENANAnh2dezgd6Y
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.13287Please respect copyright.PENANAXOTjpwlnMy
13287Please respect copyright.PENANATEQqhfrcYE
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?13287Please respect copyright.PENANALFPCzMq2Nk
13287Please respect copyright.PENANAV9g4xorUwA
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.13287Please respect copyright.PENANA232cO49Wu6
13287Please respect copyright.PENANAXelcH2Az8e
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.13287Please respect copyright.PENANAbMFSQkBnBY
13287Please respect copyright.PENANAGZ543CeZb2
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”13287Please respect copyright.PENANAzcTQrNEl2Y
13287Please respect copyright.PENANAeNP1kHafFX
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.13287Please respect copyright.PENANACdYxgjMqQm
13287Please respect copyright.PENANAXfDfo0Lvtt
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.13287Please respect copyright.PENANA3X91mHjpUP
13287Please respect copyright.PENANAWx6xlqVVcr
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAWM0B8YBRbG
13287Please respect copyright.PENANAjx6fcxM0sy
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.13287Please respect copyright.PENANAVaioBuYGiJ
13287Please respect copyright.PENANAAvWwOOiOxe
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.13287Please respect copyright.PENANAKngf1WzBgS
13287Please respect copyright.PENANA5IxSqdrK5j
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.13287Please respect copyright.PENANAtesbNK03SR
13287Please respect copyright.PENANAGrThzFPHsH
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.13287Please respect copyright.PENANAJwpXJZtPj4
13287Please respect copyright.PENANAVHnCSzL2z3
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.13287Please respect copyright.PENANALFCVbasibL
13287Please respect copyright.PENANALni4PEa1nK
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.13287Please respect copyright.PENANAbcjZ6lM1hn
13287Please respect copyright.PENANAgAitkcwSJg
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.13287Please respect copyright.PENANADnU8IUKwMu
13287Please respect copyright.PENANAZ2VHg6cRjF
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.13287Please respect copyright.PENANAU5yf1yUIfZ
13287Please respect copyright.PENANAhdkaOv66V2
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.13287Please respect copyright.PENANAnz23b93MtT
13287Please respect copyright.PENANAikOF7ppG0y
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.13287Please respect copyright.PENANAALNdVRO6HK
13287Please respect copyright.PENANALQQZL9R0Lb
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !13287Please respect copyright.PENANAxN6l8mo4Qk
13287Please respect copyright.PENANAlZmvzINxdS
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”13287Please respect copyright.PENANAUzj9YYSUBN
13287Please respect copyright.PENANATzYyQQWJTO
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.13287Please respect copyright.PENANAKK17aN55EY
13287Please respect copyright.PENANApllNNUwN3s
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.13287Please respect copyright.PENANAo8HyVL13KZ
13287Please respect copyright.PENANACTF41CBF97
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”13287Please respect copyright.PENANALkwJpCmIbb
13287Please respect copyright.PENANAaGyhOqgUN6
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.13287Please respect copyright.PENANA1mh8CWhsQ6
13287Please respect copyright.PENANARNlSWXWAgy
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”13287Please respect copyright.PENANAa5tFKxtPFC
13287Please respect copyright.PENANARjLFN9WJIT
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.13287Please respect copyright.PENANAhyYke6ugSR
13287Please respect copyright.PENANAUQDfmDh6lA
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.13287Please respect copyright.PENANAORaMGiG5tp
13287Please respect copyright.PENANANCQVwbKWIj
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.13287Please respect copyright.PENANAuPxKFZKb3u
13287Please respect copyright.PENANA6suHRjnoJ3
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANAZg2Cqd3iHa
13287Please respect copyright.PENANAq7OpaIEzbP
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.13287Please respect copyright.PENANAzshXQarB7W
13287Please respect copyright.PENANAqnU4HzZGPd
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.13287Please respect copyright.PENANAqZ2Us9Bpb5
13287Please respect copyright.PENANArISnzuivSY
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.13287Please respect copyright.PENANAWHTcG5UUxy
13287Please respect copyright.PENANAYVVszXWhrT
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.13287Please respect copyright.PENANA9ijH643M0l
13287Please respect copyright.PENANA8ACl65Re9F
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.13287Please respect copyright.PENANAjgWUTPJzU6
13287Please respect copyright.PENANA2udqY3IJBv
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.13287Please respect copyright.PENANAKe2AaYhY6i
13287Please respect copyright.PENANAVdO1So70ve
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.13287Please respect copyright.PENANAdgekbPEAfS
13287Please respect copyright.PENANACa0vGaN6VL
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).13287Please respect copyright.PENANAoQTuQW06gm
13287Please respect copyright.PENANA4tjdS7Of8d
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.13287Please respect copyright.PENANAKNj0ya1Uhq
13287Please respect copyright.PENANAlGRkGNPrOs
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”13287Please respect copyright.PENANANpAfnlIwFp
13287Please respect copyright.PENANA01VDovbryx
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.13287Please respect copyright.PENANAaIlYKfBzpo
13287Please respect copyright.PENANALY02I2r2d2
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.13287Please respect copyright.PENANAb2GleLxDgJ
13287Please respect copyright.PENANAvFkYvgzF8x
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.13287Please respect copyright.PENANAoGCBjqq7mV
13287Please respect copyright.PENANAxlyxfrENqo
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANA6uji1HlsQR
13287Please respect copyright.PENANAVj0vpPa2a6
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”13287Please respect copyright.PENANAIM5H9KsUkJ
13287Please respect copyright.PENANArfm3VPKTkK
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.13287Please respect copyright.PENANA7tzQsiqGJt
13287Please respect copyright.PENANAJKuv9nYGv7
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.13287Please respect copyright.PENANA0yTxbnD55q
13287Please respect copyright.PENANAN5CapnPV1h
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANApAbU0p7hQa
13287Please respect copyright.PENANAleSTfgIZQk
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.13287Please respect copyright.PENANAKSBYzIunwh
13287Please respect copyright.PENANA6hHpP3eVpi
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.13287Please respect copyright.PENANA1q0XTC2hLg
13287Please respect copyright.PENANAgEazNHDoRp
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.13287Please respect copyright.PENANAEiS8JQCg0u
13287Please respect copyright.PENANAayu3rcPvZi
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”13287Please respect copyright.PENANAbEojkx3NUL
13287Please respect copyright.PENANAkcwK1AfFCN
“Mau,” sahutku senang.13287Please respect copyright.PENANAYSBfDLiMYV
13287Please respect copyright.PENANA8iAGFsYZa5
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.13287Please respect copyright.PENANAmb29kUnYod
13287Please respect copyright.PENANA5oAgzZcD9I
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.13287Please respect copyright.PENANA5KgkRd5YUy
13287Please respect copyright.PENANArkt3awqdnF
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.13287Please respect copyright.PENANAVy8GOMKnJC
13287Please respect copyright.PENANAGCi9bRUKUQ
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.13287Please respect copyright.PENANAsAqeidnG6n
13287Please respect copyright.PENANADfDb8b5zmT
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.13287Please respect copyright.PENANA7GiBu3DB7K
13287Please respect copyright.PENANAtbkhOlzkRO
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”13287Please respect copyright.PENANA55qwOc6NZO
13287Please respect copyright.PENANAPyU137mMJV
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.13287Please respect copyright.PENANAtarOSOa3w2
13287Please respect copyright.PENANA6g9tlZBcaJ
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 13287Please respect copyright.PENANAc8k0jO5GTg