Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAU2kCyUA9WU
12640Please respect copyright.PENANASooMILcrON
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAjWgd3XZvj4
12640Please respect copyright.PENANA5Hmc3iPurx
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.12640Please respect copyright.PENANAm2333p1a5s
12640Please respect copyright.PENANArBfO00VOBo
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”12640Please respect copyright.PENANAvEgzbVdnLO
12640Please respect copyright.PENANA7OCW38xIbf
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.12640Please respect copyright.PENANAftg2PpKjil
12640Please respect copyright.PENANAjSpDodvVXi
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”12640Please respect copyright.PENANAaecvCt89dE
12640Please respect copyright.PENANAgZ6ksbQ1Zf
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”12640Please respect copyright.PENANA79PAjxmMoJ
12640Please respect copyright.PENANAm4yisYAZyy
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”12640Please respect copyright.PENANAkw6ttXxvtA
12640Please respect copyright.PENANALg05msk8sr
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.12640Please respect copyright.PENANA42QzRqKlUQ
12640Please respect copyright.PENANARRiBpWvLNP
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”12640Please respect copyright.PENANACXP6Zsz3iO
12640Please respect copyright.PENANAikIcrvawDw
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”12640Please respect copyright.PENANAaHEsIMlkv6
12640Please respect copyright.PENANAwTsqv6ZAn8
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”12640Please respect copyright.PENANA4gT4ymETkx
12640Please respect copyright.PENANAkVLgKlHRRs
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAsyIYxuFXMY
12640Please respect copyright.PENANAApRzhm49lw
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.12640Please respect copyright.PENANAZolqifDSA3
12640Please respect copyright.PENANAR9MZwnRMrk
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”12640Please respect copyright.PENANAY6d5zt33El
12640Please respect copyright.PENANAYO67I6Ie9x
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.12640Please respect copyright.PENANA71o7Pnkr9m
12640Please respect copyright.PENANA4EAVqcG8oH
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”12640Please respect copyright.PENANAuCHUBnRauv
12640Please respect copyright.PENANAhT0yoxHLS5
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANA3nwlmzYYoT
12640Please respect copyright.PENANApZFVvX7lLP
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.12640Please respect copyright.PENANAmU9TJwtJ4D
12640Please respect copyright.PENANAEXGtq4MMv7
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”12640Please respect copyright.PENANAhPUqoKBUAQ
12640Please respect copyright.PENANA7xCKCi0Wxd
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.12640Please respect copyright.PENANABbzhkyYzyM
12640Please respect copyright.PENANA7SeqHCtUZz
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !12640Please respect copyright.PENANAcGWrCtXBrD
12640Please respect copyright.PENANAEusV04Fjzl
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.12640Please respect copyright.PENANAGjIBEClKZP
12640Please respect copyright.PENANApLhVc3Csbp
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.12640Please respect copyright.PENANAQ8t45ZzOCM
12640Please respect copyright.PENANA0Q3yZiS11i
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.12640Please respect copyright.PENANAFfKl5uodW0
12640Please respect copyright.PENANAga6rd5A2TC
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”12640Please respect copyright.PENANAQkjiN5hp7L
12640Please respect copyright.PENANAZS2tHlX9Al
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”12640Please respect copyright.PENANAFEU5CYhyjy
12640Please respect copyright.PENANABOB1Hs8UJu
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.12640Please respect copyright.PENANA23cj3RoPBZ
12640Please respect copyright.PENANArMUtXaAQ0N
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”12640Please respect copyright.PENANAfO34AKO3Yo
12640Please respect copyright.PENANAwhq6bgnXrp
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.12640Please respect copyright.PENANArwYPcbFb7h
12640Please respect copyright.PENANAM7B4jlXMJI
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.12640Please respect copyright.PENANAf6WzZ0TfTJ
12640Please respect copyright.PENANAsaq7Z2DPiT
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.12640Please respect copyright.PENANA9bouyiC1mX
12640Please respect copyright.PENANAYsAfi8w1rc
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.12640Please respect copyright.PENANArUN87GUlGP
12640Please respect copyright.PENANAd7SDh388tC
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”12640Please respect copyright.PENANA2RMFV3CJ2N
12640Please respect copyright.PENANAohGA6nie8d
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”12640Please respect copyright.PENANAyfMgG53Fnp
12640Please respect copyright.PENANAsmhe9nfJ04
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”12640Please respect copyright.PENANAOrd8GPx2QX
12640Please respect copyright.PENANALUig8YMvHj
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.12640Please respect copyright.PENANAoeUFwZVFE4
12640Please respect copyright.PENANA6fNxR0C51p
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.12640Please respect copyright.PENANAnmWEq9w6nk
12640Please respect copyright.PENANAHrBEQOyCcX
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.12640Please respect copyright.PENANAccRTPgWRiH
12640Please respect copyright.PENANAYjZp5N1xvx
12640Please respect copyright.PENANAyy9cJWRbMD
12640Please respect copyright.PENANADUrWidGD2g
12640Please respect copyright.PENANALOBuYAQtbJ
12640Please respect copyright.PENANACWDYHA4kac
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.12640Please respect copyright.PENANAdVpH4oIY3d
12640Please respect copyright.PENANAByVP3K6tdD
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.12640Please respect copyright.PENANAjHI0veVksC
12640Please respect copyright.PENANAghHv203AsB
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.12640Please respect copyright.PENANA9xWvgc2wLd
12640Please respect copyright.PENANAHk923TpieX
“Maksud lu?” aku agak tercengang.12640Please respect copyright.PENANA3GwPrTaptk
12640Please respect copyright.PENANARIK2vCzUUn
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.12640Please respect copyright.PENANAkvs4KP9Kjt
12640Please respect copyright.PENANAb6cDt1lTPj
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.12640Please respect copyright.PENANALiXLYEjocq
12640Please respect copyright.PENANANJl7XBBGWY
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).12640Please respect copyright.PENANAeLiK6jaabl
12640Please respect copyright.PENANAXWFPthiv53
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “12640Please respect copyright.PENANAvO4TLRRXEu
12640Please respect copyright.PENANAy7uMJsTh6g
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”12640Please respect copyright.PENANAaNbBmzdHNE
12640Please respect copyright.PENANACxLcZ8mzq9
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.12640Please respect copyright.PENANAPTG78VEoFO
12640Please respect copyright.PENANAh2ceLPbjTS
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.12640Please respect copyright.PENANAisUnVnLX3F
12640Please respect copyright.PENANAazyhkdfPkO
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”12640Please respect copyright.PENANAX7SSx7drex
12640Please respect copyright.PENANAo2culgWrGT
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.12640Please respect copyright.PENANAkYmXhEtsYz
12640Please respect copyright.PENANADwFneg5lZx
“Kita bisa pake villa punya temanku.”12640Please respect copyright.PENANAUUN3zXSf6X
12640Please respect copyright.PENANAtNxJfoqmul
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.12640Please respect copyright.PENANAuVi0tKYzHs
12640Please respect copyright.PENANAV4A61rdSla
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”12640Please respect copyright.PENANAF3VZDbEL39
12640Please respect copyright.PENANAFWk0ISZvz0
“Terus?”12640Please respect copyright.PENANAL9HCUfKhaj
12640Please respect copyright.PENANAMW05zAsBUk
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.12640Please respect copyright.PENANAHBgftEIWVI
12640Please respect copyright.PENANAG2RULguRG3
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”12640Please respect copyright.PENANAW6botCgwky
12640Please respect copyright.PENANApOpJ2wVRa2
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”12640Please respect copyright.PENANAuvvRYCc7u6
12640Please respect copyright.PENANAOPlQ7zK82J
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.12640Please respect copyright.PENANAtnbiXJslmR
12640Please respect copyright.PENANABh8NCgpH1i
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”12640Please respect copyright.PENANA7xj44UzEjx
12640Please respect copyright.PENANA9vFjnoOplg
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.12640Please respect copyright.PENANAtGhWeBfS6X
12640Please respect copyright.PENANArY30ostqEo
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”12640Please respect copyright.PENANAeOqBCTMYVt
12640Please respect copyright.PENANA9kVTufNyu9
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”12640Please respect copyright.PENANAFFrvRegHAl
12640Please respect copyright.PENANAHf5eyCoNeP
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”12640Please respect copyright.PENANAeLmqENi9cE
12640Please respect copyright.PENANAWHBOUGk154
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.12640Please respect copyright.PENANA53s5TxsXqw
12640Please respect copyright.PENANAFXRztVlgFn
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”12640Please respect copyright.PENANATjPRBduehl
12640Please respect copyright.PENANACukpuZfo5i
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”12640Please respect copyright.PENANA6mHr8MIHqD
12640Please respect copyright.PENANArffBhJ3m33
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”12640Please respect copyright.PENANArdS6kATkzX
12640Please respect copyright.PENANAqxjuN2CyHf
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”12640Please respect copyright.PENANA2EPekzlm9g
12640Please respect copyright.PENANAempm83XpVr
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”12640Please respect copyright.PENANAtxTQFux74j
12640Please respect copyright.PENANAW1IJwzX6NJ
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.12640Please respect copyright.PENANASHXVB47x1s
12640Please respect copyright.PENANArFPGQQv7NW
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”12640Please respect copyright.PENANAUAtuKPeBPP
12640Please respect copyright.PENANAOdx33TyiRY
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.12640Please respect copyright.PENANAZGixHjJOLh
12640Please respect copyright.PENANAhkpC7x9KRV
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”12640Please respect copyright.PENANAP0VC4EgO10
12640Please respect copyright.PENANAhBmmahJqBd
“Terserah Tante.”12640Please respect copyright.PENANAkaQwQXoZ3S
12640Please respect copyright.PENANAslhMZxlPM5
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”12640Please respect copyright.PENANAyHIkGChDlQ
12640Please respect copyright.PENANAVZTmkeVo80
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”12640Please respect copyright.PENANA1292lk9CG4
12640Please respect copyright.PENANAcUraEIOSxF
“Villanya jauh?”12640Please respect copyright.PENANAVhHzHYanfL
12640Please respect copyright.PENANAyIOHigIbvQ
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”12640Please respect copyright.PENANAmpqJ7BU8ZS
12640Please respect copyright.PENANALKDBEOsyZy
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”12640Please respect copyright.PENANAabfGiexrVh
12640Please respect copyright.PENANAE9UlGSoJ8J
12640Please respect copyright.PENANA5eD6kRdCsa
12640Please respect copyright.PENANAR9ba472Noq
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.12640Please respect copyright.PENANApEpYZiCmzF
12640Please respect copyright.PENANA3LMIllQvLg
Aku mengangguk sambil tersenyum.12640Please respect copyright.PENANA0hiM3pI20V
12640Please respect copyright.PENANA6nzRpV4eSm
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”12640Please respect copyright.PENANAj22CJiVD3k
12640Please respect copyright.PENANAdAaz2YbApy
“Malam Minggu gimana?”12640Please respect copyright.PENANACQkeX5zQzu
12640Please respect copyright.PENANA9bEJ7LbO6W
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”12640Please respect copyright.PENANAyqiKwa2YVy
12640Please respect copyright.PENANAgZTAFlHEWD
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”12640Please respect copyright.PENANA95rXOFtXB8
12640Please respect copyright.PENANAziafGFqxYY
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”12640Please respect copyright.PENANAk8lyvSeekh
12640Please respect copyright.PENANAY8ooOagVf0
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”12640Please respect copyright.PENANAgEbtcaV75s
12640Please respect copyright.PENANAWydRhQ2wP3
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”12640Please respect copyright.PENANAbuzQv3BAxm
12640Please respect copyright.PENANA1AOKYf3qQ3
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”12640Please respect copyright.PENANAZBiVWKiv5i
12640Please respect copyright.PENANAXGWKguR6kY
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”12640Please respect copyright.PENANAWZJBWs7hdA
12640Please respect copyright.PENANABitk8oZJBk
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.12640Please respect copyright.PENANAt9NlQwSZLq
12640Please respect copyright.PENANAsN0OQoqOGL
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”12640Please respect copyright.PENANAl4jt2gucCp
12640Please respect copyright.PENANAT2dKL6bybo
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”12640Please respect copyright.PENANAVDqLLLQ0ze
12640Please respect copyright.PENANAsaloNxL1uK
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”12640Please respect copyright.PENANAMjMEQUtNlE
12640Please respect copyright.PENANAJIwPQfhWbq
12640Please respect copyright.PENANAHW8fIdUOBB
12640Please respect copyright.PENANAv5Ngrs4Du1
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.12640Please respect copyright.PENANAKqM0iybvzj
12640Please respect copyright.PENANAb6a247EPyT
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.12640Please respect copyright.PENANAWbjugg73HO
12640Please respect copyright.PENANAgDSBnwxZqN
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.12640Please respect copyright.PENANAIaVTkBvaIi
12640Please respect copyright.PENANANrAAMVoM7I
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”12640Please respect copyright.PENANA5jQf5eqYf3
12640Please respect copyright.PENANALkVyuEyHQ1
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”12640Please respect copyright.PENANAVKUr99qGG9
12640Please respect copyright.PENANA8lJQRawB6n
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.12640Please respect copyright.PENANAorluikg3YN
12640Please respect copyright.PENANA5ino5r2AV0
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.12640Please respect copyright.PENANABvSJvLuQbG
12640Please respect copyright.PENANAakFQy902G0
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.12640Please respect copyright.PENANAYzVqMWWwHl
12640Please respect copyright.PENANAzW2g9DMFVY
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.12640Please respect copyright.PENANAp616RmLND1
12640Please respect copyright.PENANA1Yd49ilWWm
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”12640Please respect copyright.PENANAbyEE49ZMDR
12640Please respect copyright.PENANApRISDVoSmv
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAAe58LsaHUD
12640Please respect copyright.PENANA0uD9DY6Tro
“Deg-degan kenapa?”12640Please respect copyright.PENANA5Khk5RM0wo
12640Please respect copyright.PENANALqiCT7llp4
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”12640Please respect copyright.PENANAz5v7RdcbDf
12640Please respect copyright.PENANAJGQGa0bwO3
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”12640Please respect copyright.PENANAzTWEFskHz0
12640Please respect copyright.PENANAwPXuE8EZmo
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”12640Please respect copyright.PENANA2hiYOll1Pn
12640Please respect copyright.PENANAXr1P9FCSOV
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”12640Please respect copyright.PENANAv8FHE5Cnfk
12640Please respect copyright.PENANAnG8rDGRbn4
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.12640Please respect copyright.PENANAG6XixCHq5X
12640Please respect copyright.PENANAezPqAIn7JQ
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”12640Please respect copyright.PENANAqeu4BQISd7
12640Please respect copyright.PENANAA5ynZurfDl
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.12640Please respect copyright.PENANAajzmOphBxW
12640Please respect copyright.PENANA7pbq7Z2iEv
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.12640Please respect copyright.PENANAkuvMlI84ml
12640Please respect copyright.PENANAXo82cuFwGJ
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.12640Please respect copyright.PENANAVYwgLbLTbB
12640Please respect copyright.PENANALPT6qHpK52
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”12640Please respect copyright.PENANATYbEimPDKx
12640Please respect copyright.PENANAeA0TaMaYTy
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.12640Please respect copyright.PENANAmJUcIse5At
12640Please respect copyright.PENANARLxWm6FzIQ
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”12640Please respect copyright.PENANAONjwkniuF2
12640Please respect copyright.PENANAyydTD5Y40j
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.12640Please respect copyright.PENANA4NNancvPug
12640Please respect copyright.PENANAwRJKG3AAo2
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.12640Please respect copyright.PENANALbr2MXvfJH
12640Please respect copyright.PENANAvuPtvWjNuW
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”12640Please respect copyright.PENANAPc5qGQuuM5
12640Please respect copyright.PENANAty4dKobaIZ
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.12640Please respect copyright.PENANAiPejMaKDC2
12640Please respect copyright.PENANAFwz6yy1z2E
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.12640Please respect copyright.PENANAC0T31KHpnX
12640Please respect copyright.PENANAsOkIjIuq0w
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.12640Please respect copyright.PENANAhGIWaw5vbc
12640Please respect copyright.PENANAgp2FnUORiR
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”12640Please respect copyright.PENANAL1C7mfQJne
12640Please respect copyright.PENANACZfDW2obqd
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”12640Please respect copyright.PENANAeDt05zciVF
12640Please respect copyright.PENANAmyA4EOWLZW
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”12640Please respect copyright.PENANAj5y30lEQ1v
12640Please respect copyright.PENANAPFynhqXM5T
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”12640Please respect copyright.PENANAOCOj2T9AM2
12640Please respect copyright.PENANAooeWwWROgZ
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.12640Please respect copyright.PENANAK6fNuxuWhT
12640Please respect copyright.PENANAM62P4H50Ws
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”12640Please respect copyright.PENANATMf8EqDyXD
12640Please respect copyright.PENANAToh6TYbhAp
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANA0eqAYvheGs
12640Please respect copyright.PENANAVpmwUFLeop
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAhim8S4P1PF
12640Please respect copyright.PENANAMCczkLCyIC
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”12640Please respect copyright.PENANAk50WX3128l
12640Please respect copyright.PENANAJ3OCB3tOLo
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.12640Please respect copyright.PENANAtgyBQNkZRl
12640Please respect copyright.PENANA8rBEInaY2Z
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.12640Please respect copyright.PENANATcMOky2SNX
12640Please respect copyright.PENANAMNhkBKM54n
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.12640Please respect copyright.PENANA9jFhh3wZIq
12640Please respect copyright.PENANAQ9YJ2FTCNH
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.12640Please respect copyright.PENANA6yPirvH2Wa
12640Please respect copyright.PENANArFmoU3cDnT
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.12640Please respect copyright.PENANABO61TbFnU9
12640Please respect copyright.PENANAZVZ0tzBLib
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.12640Please respect copyright.PENANAq47gFhxy7l
12640Please respect copyright.PENANAx52rF4USJx
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.12640Please respect copyright.PENANA1jxxjADUT3
12640Please respect copyright.PENANAqx8fTxJR0J
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.12640Please respect copyright.PENANAssbCDJvZc7
12640Please respect copyright.PENANAL2xPCE4rgU
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.12640Please respect copyright.PENANAN3qoibhXES
12640Please respect copyright.PENANAUBtZUV4TOC
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAxKMxwmGERZ
12640Please respect copyright.PENANATWidHWTOGk
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.12640Please respect copyright.PENANAqwKlBe2tpy
12640Please respect copyright.PENANAibopH44Q9N
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?12640Please respect copyright.PENANAm0L6l1JbyX
12640Please respect copyright.PENANACJGUJQCch5
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.12640Please respect copyright.PENANAEphJtwRIMx
12640Please respect copyright.PENANA8yganPAw1m
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.12640Please respect copyright.PENANAlsg0XCWCCn
12640Please respect copyright.PENANAlNePhfWFO0
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”12640Please respect copyright.PENANAf1s79mVChc
12640Please respect copyright.PENANAArmwslElc8
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.12640Please respect copyright.PENANA6tKimv06at
12640Please respect copyright.PENANAme5l4L3y8k
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.12640Please respect copyright.PENANAKNLFclSGcz
12640Please respect copyright.PENANAlwDuDkJx6r
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAjoiuifjhaR
12640Please respect copyright.PENANAYXtE44iLXX
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.12640Please respect copyright.PENANAHZjEooJM9i
12640Please respect copyright.PENANAIrzKXhnqMT
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.12640Please respect copyright.PENANAXLMNO68ju9
12640Please respect copyright.PENANAUMbsVSrR3C
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.12640Please respect copyright.PENANAWlCQMOaiuO
12640Please respect copyright.PENANAjaLMiUIr8n
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.12640Please respect copyright.PENANAqeKgaT1o9O
12640Please respect copyright.PENANAS9w2vYpunM
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.12640Please respect copyright.PENANAmpt69Y1Vz7
12640Please respect copyright.PENANANsAF9yBIt5
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.12640Please respect copyright.PENANAxJ6Plk6Scg
12640Please respect copyright.PENANAEsSaUhYsK1
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.12640Please respect copyright.PENANAroO7AtcKNz
12640Please respect copyright.PENANANV7O5114Hc
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.12640Please respect copyright.PENANAbhi60ZqGL9
12640Please respect copyright.PENANAgN13OLQYHR
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.12640Please respect copyright.PENANAchsDR1BDUm
12640Please respect copyright.PENANAiiikhAZ4dI
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.12640Please respect copyright.PENANAZDUjV6sOtN
12640Please respect copyright.PENANAspyoaSr7Z0
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !12640Please respect copyright.PENANAhW1x8z3y4D
12640Please respect copyright.PENANAOinypXATzE
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”12640Please respect copyright.PENANAUUwHTXK9hG
12640Please respect copyright.PENANAUAyKMs3msD
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.12640Please respect copyright.PENANA8uEpJ0FGoC
12640Please respect copyright.PENANA3OuIONbQwc
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.12640Please respect copyright.PENANAWy3Ph0FnxV
12640Please respect copyright.PENANAybcpWm9l6U
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”12640Please respect copyright.PENANAai6pAKdb4g
12640Please respect copyright.PENANAhnLWwM938L
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.12640Please respect copyright.PENANAzFgfnWQoHp
12640Please respect copyright.PENANAdzsCGrFoiF
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”12640Please respect copyright.PENANALsBZfPJ1g8
12640Please respect copyright.PENANAzsYrtxE2Xg
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.12640Please respect copyright.PENANA6JV5dZnDUr
12640Please respect copyright.PENANAv8qJJMa4SU
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.12640Please respect copyright.PENANAUmW61zmO0q
12640Please respect copyright.PENANA7pHjmciKSU
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.12640Please respect copyright.PENANAfw4T9LXOcO
12640Please respect copyright.PENANApaBOxXxwNh
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANA9NFAuh66qh
12640Please respect copyright.PENANArsvNEVAfHT
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.12640Please respect copyright.PENANAqApfB4Sdzf
12640Please respect copyright.PENANARWS5Q9hkr2
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.12640Please respect copyright.PENANACOIae61cyY
12640Please respect copyright.PENANAYwANzeURx7
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.12640Please respect copyright.PENANAsb6e2QBbxi
12640Please respect copyright.PENANAtHow36FEBw
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.12640Please respect copyright.PENANASMzh6xuNDL
12640Please respect copyright.PENANAbbU7pLBmDH
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.12640Please respect copyright.PENANABau8eDUDuV
12640Please respect copyright.PENANAOrOs9BbdXN
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.12640Please respect copyright.PENANALkTF3bEKPk
12640Please respect copyright.PENANAhlgw1j3bZx
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.12640Please respect copyright.PENANAnJihwjPgaY
12640Please respect copyright.PENANArq4rQKI85G
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).12640Please respect copyright.PENANAjyEGO7xr13
12640Please respect copyright.PENANA3uL9uZoOq7
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.12640Please respect copyright.PENANAtA2oD5HKDv
12640Please respect copyright.PENANACc4O0qF3q5
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”12640Please respect copyright.PENANAP8wUMXEVxX
12640Please respect copyright.PENANAkixLeuqNSX
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.12640Please respect copyright.PENANAYQdWLAvPtn
12640Please respect copyright.PENANAT5VPUqF6df
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.12640Please respect copyright.PENANA5EcbEH3omC
12640Please respect copyright.PENANAe5QAfb9gaX
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.12640Please respect copyright.PENANAGTi7Awv6jB
12640Please respect copyright.PENANA0zk70N2ku6
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAPkMjxybSGx
12640Please respect copyright.PENANAmK4h8csy7V
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”12640Please respect copyright.PENANAeW0oCYYLGi
12640Please respect copyright.PENANAst567ccJnP
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.12640Please respect copyright.PENANAFvw9kKtr3J
12640Please respect copyright.PENANACQLvOfQ9ph
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.12640Please respect copyright.PENANAtQWMosFdHl
12640Please respect copyright.PENANAgfWBUCg5SV
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANAkPYisKGdY0
12640Please respect copyright.PENANAfFldjLVnRf
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.12640Please respect copyright.PENANAiTvUVArrbn
12640Please respect copyright.PENANAXG17LHZjgZ
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.12640Please respect copyright.PENANA7A65dT8hG5
12640Please respect copyright.PENANAWHOQu25eXd
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.12640Please respect copyright.PENANANPVRlmQI4A
12640Please respect copyright.PENANAlaicBVvWSD
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”12640Please respect copyright.PENANAKx6ZSX6Q8P
12640Please respect copyright.PENANAtW5b3Ai5Nz
“Mau,” sahutku senang.12640Please respect copyright.PENANAjA1hesrBPr
12640Please respect copyright.PENANAfadh9IDqJf
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.12640Please respect copyright.PENANAKnjxbDj4J9
12640Please respect copyright.PENANAKgSFF3WQ5S
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.12640Please respect copyright.PENANAniJKWKkxsE
12640Please respect copyright.PENANA1QvO9Cd5Ll
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.12640Please respect copyright.PENANAXotk7Ez1eA
12640Please respect copyright.PENANA4oYJVJpCuG
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.12640Please respect copyright.PENANAq818Nro1IY
12640Please respect copyright.PENANAfx4aAniVz5
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.12640Please respect copyright.PENANAoWTENMm5im
12640Please respect copyright.PENANAG5Upc5mJOs
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”12640Please respect copyright.PENANA5yMgkTAAGo
12640Please respect copyright.PENANAIAQwnozyGo
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.12640Please respect copyright.PENANA70Fym7mFlX
12640Please respect copyright.PENANABXWVFRqcah
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 12640Please respect copyright.PENANA7t3BMXD2Nn