Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.27578Please respect copyright.PENANANgaZ90Qs86
27578Please respect copyright.PENANAWfcq2VjZgH
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,27578Please respect copyright.PENANArXCTMdm2mP
27578Please respect copyright.PENANABKZLvDLnNH
27578Please respect copyright.PENANATqn8yZ5OBh
27578Please respect copyright.PENANAhGZGZ9DP21
Den Toni yang baik,27578Please respect copyright.PENANAiwO7RibhmF
27578Please respect copyright.PENANAGDEe0sNCzW
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.27578Please respect copyright.PENANAE6xYgj9Kar
27578Please respect copyright.PENANA7f7icrk07d
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.27578Please respect copyright.PENANA8MXG27c6g7
27578Please respect copyright.PENANAApVezH7SJD
Hormat saya,27578Please respect copyright.PENANAulrMnnTsKE
27578Please respect copyright.PENANAQbC17VEWTG
Nining27578Please respect copyright.PENANAQpV8h5pDDU
27578Please respect copyright.PENANAVLxmzE3gvF
27578Please respect copyright.PENANAfn3YcISRE3
27578Please respect copyright.PENANASXuvUe6Lkp
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.27578Please respect copyright.PENANAfkex4mlkql
27578Please respect copyright.PENANARuS8YW477l
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.27578Please respect copyright.PENANA1EnY4tAJfa
27578Please respect copyright.PENANAsuWermrAG4
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.27578Please respect copyright.PENANAH6A6bUbSD3
27578Please respect copyright.PENANAYhzlLu8XqW
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.27578Please respect copyright.PENANAxVvS2afdcR
27578Please respect copyright.PENANAoUJ1udKhT5
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.27578Please respect copyright.PENANAWojX9mgFYG
27578Please respect copyright.PENANAi0NDWaBlbX
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?27578Please respect copyright.PENANA3yIKGK6snm
27578Please respect copyright.PENANAljLY5JzOqQ
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.27578Please respect copyright.PENANA2e7tcKjwrY
27578Please respect copyright.PENANApLVNCnBGKc
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.27578Please respect copyright.PENANAZ4AVEdJkLT
27578Please respect copyright.PENANAVN9pdabo8F
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”27578Please respect copyright.PENANAOyaRcEKfxA
27578Please respect copyright.PENANAfzzYdcjE7r
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”27578Please respect copyright.PENANAdQwCmJLxI7
27578Please respect copyright.PENANA1Ye7IbIHaZ
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?27578Please respect copyright.PENANAsb3eoxSHxT
27578Please respect copyright.PENANAhJLQTR7ab6
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !27578Please respect copyright.PENANAEvD1rEeyeW
27578Please respect copyright.PENANAjCxv7RGQCp
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.27578Please respect copyright.PENANAw8Qp6Ox8lA
27578Please respect copyright.PENANAANsiot0cFc
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.27578Please respect copyright.PENANAyXTsBnDs3R
27578Please respect copyright.PENANAdpsfCZm5TX
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?27578Please respect copyright.PENANANzZMf2R9dL
27578Please respect copyright.PENANA00Sit4uODV
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.27578Please respect copyright.PENANATpdi3n7Ig6
27578Please respect copyright.PENANAVaTNnSq3sk
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?27578Please respect copyright.PENANAYNawWZ85Dv
27578Please respect copyright.PENANATUedttx3s1
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.27578Please respect copyright.PENANAp12zF4savJ
27578Please respect copyright.PENANAVJFJA6VCtL
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!27578Please respect copyright.PENANAI6ffHgtOMJ
27578Please respect copyright.PENANA5vaM0gDhre
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.27578Please respect copyright.PENANAL3TlSfIJQ2
27578Please respect copyright.PENANAktoEjK95q5
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.27578Please respect copyright.PENANAJlkBIwSFcn
27578Please respect copyright.PENANAdjnWeZxO0E
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.27578Please respect copyright.PENANAtHNSnhQIOO
27578Please respect copyright.PENANAtdu2gYVvRq
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.27578Please respect copyright.PENANAiaMBTkK7eh
27578Please respect copyright.PENANAjlkMGGLPwp
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.27578Please respect copyright.PENANAqR9ailWVaM
27578Please respect copyright.PENANAQvssf9jScH
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.27578Please respect copyright.PENANA82pCafF5Bw
27578Please respect copyright.PENANAcYqo6xZhrQ
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”27578Please respect copyright.PENANAJ8gUYb6psP
27578Please respect copyright.PENANAf3RwVZU8Ln
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”27578Please respect copyright.PENANAYFjEFDQjwm
27578Please respect copyright.PENANAADbGzLyvAK
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.27578Please respect copyright.PENANAJHs4i8SpGA
27578Please respect copyright.PENANApwoXwN7mTA
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.27578Please respect copyright.PENANAvMOlEcCNG8
27578Please respect copyright.PENANAPuWUyhqRLF
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!27578Please respect copyright.PENANAzFwXDOMIDJ
27578Please respect copyright.PENANAbFwlwtgh2s
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”27578Please respect copyright.PENANA4SJd9P6jft
27578Please respect copyright.PENANAN91BUysgvz
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).27578Please respect copyright.PENANAKjdXT0qOfv
27578Please respect copyright.PENANAQuwx04f8Bl
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.27578Please respect copyright.PENANAy95zrG8ISi
27578Please respect copyright.PENANAnmN8JMtaru
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.27578Please respect copyright.PENANA9ossHeo1Rb
27578Please respect copyright.PENANAgefdQohKCn
“Iya Mam?”27578Please respect copyright.PENANAAfO0ZUi8B0
27578Please respect copyright.PENANAOOMF8HiI53
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”27578Please respect copyright.PENANALUrd93vcyM
27578Please respect copyright.PENANAjXiVYBSsnl
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.27578Please respect copyright.PENANA1m3z7bLHho
27578Please respect copyright.PENANAXFZUJ7s2zT
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !27578Please respect copyright.PENANAvdoUERh3m5
27578Please respect copyright.PENANAValvZHdfIq
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”27578Please respect copyright.PENANABfHLoiQHXN
27578Please respect copyright.PENANAHzxDuaBLtK
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.27578Please respect copyright.PENANAOqG9vaNQb0
27578Please respect copyright.PENANA5tJSWvW0ow
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.27578Please respect copyright.PENANAp9psfxVC1q
27578Please respect copyright.PENANAMwkdYNIcCD
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.27578Please respect copyright.PENANApxlK7FleFo
27578Please respect copyright.PENANAlKPbi1XsJz
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.27578Please respect copyright.PENANA8rwDU6a7Oe
27578Please respect copyright.PENANAfhtSQV6qNa
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.27578Please respect copyright.PENANAR377uVeoYJ
27578Please respect copyright.PENANA4bJsALKNVJ
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?27578Please respect copyright.PENANAZDRstSsxnb
27578Please respect copyright.PENANAyXIOFdaeWu
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.27578Please respect copyright.PENANA9kmYihD8Dd
27578Please respect copyright.PENANAwkJProCfz6
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.27578Please respect copyright.PENANApKWonEEyqz
27578Please respect copyright.PENANAPtr6fX31MU
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.27578Please respect copyright.PENANAyvkGmla9ZX
27578Please respect copyright.PENANAot2Erp5B6Y
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.27578Please respect copyright.PENANAC3caVQsi43
27578Please respect copyright.PENANAPsg88qZfZU
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!27578Please respect copyright.PENANATxet5tnQbV
27578Please respect copyright.PENANATFbHCZz3JV
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.27578Please respect copyright.PENANA3PJfk4idBW
27578Please respect copyright.PENANAfgWyP3Sxvc
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.27578Please respect copyright.PENANAQU4HiHObgz
27578Please respect copyright.PENANApe7X0ad5Da
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.27578Please respect copyright.PENANAaNq2GvL4zk
27578Please respect copyright.PENANAplEBvmZ7Nj
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”27578Please respect copyright.PENANAsCcCwRvIGa
27578Please respect copyright.PENANAGrpo4An5Oq
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.27578Please respect copyright.PENANAcvKVpFFTxy
27578Please respect copyright.PENANAPP4TP6xON6
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”27578Please respect copyright.PENANAGwXx0F6sDG
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.27578Please respect copyright.PENANAif75GgFZ8o
27578Please respect copyright.PENANA8deZwQiNV6
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.27578Please respect copyright.PENANArjzRgZX3YR
27578Please respect copyright.PENANAiYKtRST8Tr
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.27578Please respect copyright.PENANALBa0v3Sl8F
27578Please respect copyright.PENANAluMjQ6Srea
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”27578Please respect copyright.PENANA1simAh2enr
27578Please respect copyright.PENANAcF6skjQMd6
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.27578Please respect copyright.PENANAaZzYYdFNxT
27578Please respect copyright.PENANAmqOZkRlaqq
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.27578Please respect copyright.PENANAU9zfs0HEqp
27578Please respect copyright.PENANAdDkj08Ohck
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.27578Please respect copyright.PENANAQc8AoOvWw6
27578Please respect copyright.PENANALRmnHNWdWK
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.27578Please respect copyright.PENANAaFKLzMJEDy
27578Please respect copyright.PENANAs9ohBuqUd7
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.27578Please respect copyright.PENANA146MmyYlWT
27578Please respect copyright.PENANAS7kcktFLpC
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.27578Please respect copyright.PENANADbihWHOgfG