Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.27184Please respect copyright.PENANAa4kpd4DTNf
27184Please respect copyright.PENANAF5S7dJO7uz
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,27184Please respect copyright.PENANAkyIoI3LS7p
27184Please respect copyright.PENANAwqpNOPZQgm
27184Please respect copyright.PENANA81bUzKJvEg
27184Please respect copyright.PENANARSUyo9gcd0
Den Toni yang baik,27184Please respect copyright.PENANApKX3sGgmL3
27184Please respect copyright.PENANAhpxv6cj9Q0
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.27184Please respect copyright.PENANADj456vqdwR
27184Please respect copyright.PENANADLu17qIx6V
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.27184Please respect copyright.PENANAMlJ5G71OFt
27184Please respect copyright.PENANACC8o3TGW57
Hormat saya,27184Please respect copyright.PENANAfR5NPUyc8D
27184Please respect copyright.PENANAwoY4aRd3zo
Nining27184Please respect copyright.PENANA1A8Ek46Sqe
27184Please respect copyright.PENANAqVskK5fq79
27184Please respect copyright.PENANASrMvj3haSd
27184Please respect copyright.PENANAtEjgyTfNoJ
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.27184Please respect copyright.PENANAazCgJlTVlF
27184Please respect copyright.PENANAEApPX7l8BI
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.27184Please respect copyright.PENANAWDYdj1gl85
27184Please respect copyright.PENANAzspugqh83T
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.27184Please respect copyright.PENANAHH2OBgrEIO
27184Please respect copyright.PENANAGRqHcHEvUO
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.27184Please respect copyright.PENANAlileN7J3GH
27184Please respect copyright.PENANAr5r5zbgBFV
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.27184Please respect copyright.PENANAfjYi3CVPlB
27184Please respect copyright.PENANACQPsMUJT5a
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?27184Please respect copyright.PENANAABeouTISJS
27184Please respect copyright.PENANAjNdiwxxMZj
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.27184Please respect copyright.PENANAHGQ4Nq1CbI
27184Please respect copyright.PENANA9qn0JtU6yr
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.27184Please respect copyright.PENANApydWv105j6
27184Please respect copyright.PENANAinqhn7yHeE
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”27184Please respect copyright.PENANA41eIS1uXY4
27184Please respect copyright.PENANAP23dKXFNua
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”27184Please respect copyright.PENANAQRiJKmVwfW
27184Please respect copyright.PENANAy2TeWvI9vg
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?27184Please respect copyright.PENANAEcYIMd2Chk
27184Please respect copyright.PENANAGqpJKGftDF
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !27184Please respect copyright.PENANARXBYnCh9Aa
27184Please respect copyright.PENANA1fjAbGTDns
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.27184Please respect copyright.PENANAHTxBwdS8uS
27184Please respect copyright.PENANA9LgVghrrSp
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.27184Please respect copyright.PENANAjCCtbUiqxG
27184Please respect copyright.PENANAGZB2PBWzrn
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?27184Please respect copyright.PENANAiwzB1bCtKr
27184Please respect copyright.PENANA2qSHGo1cps
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.27184Please respect copyright.PENANAx9usJh9c8Z
27184Please respect copyright.PENANAbt6S6mHvz1
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?27184Please respect copyright.PENANAJfztdDEFm2
27184Please respect copyright.PENANAUNOuc11KaU
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.27184Please respect copyright.PENANA85vpvN9oSi
27184Please respect copyright.PENANAH6ZCh50vNV
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!27184Please respect copyright.PENANAsSfBmkOywQ
27184Please respect copyright.PENANAsz8788JS8c
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.27184Please respect copyright.PENANAWqzA2Ydoxu
27184Please respect copyright.PENANABUKMgHClKx
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.27184Please respect copyright.PENANAOUkAUYGqKb
27184Please respect copyright.PENANAxA1zZHwbj0
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.27184Please respect copyright.PENANAiM4n22i1Mk
27184Please respect copyright.PENANARfm19VfDF8
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.27184Please respect copyright.PENANAI10C5GCQ4B
27184Please respect copyright.PENANAFE026OOSnM
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.27184Please respect copyright.PENANA5zsMH7nAbJ
27184Please respect copyright.PENANAawesCdFItR
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.27184Please respect copyright.PENANAHYAtZV1kNv
27184Please respect copyright.PENANASmhuj9AnLn
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”27184Please respect copyright.PENANAfFZdqlj0r8
27184Please respect copyright.PENANAozsJIFGMbf
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”27184Please respect copyright.PENANAoQro5DF3sL
27184Please respect copyright.PENANA8G5LqBVdNG
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.27184Please respect copyright.PENANAeJjmSHFO2E
27184Please respect copyright.PENANAYByHq7NRsb
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.27184Please respect copyright.PENANAi3XLpJbjQP
27184Please respect copyright.PENANAmYawPBALGg
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!27184Please respect copyright.PENANA7b1LAKbNJC
27184Please respect copyright.PENANAVLhAIxy5qo
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”27184Please respect copyright.PENANAzuv4eNhxbz
27184Please respect copyright.PENANAP19CxxrpuC
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).27184Please respect copyright.PENANAfHsSvOi7nc
27184Please respect copyright.PENANAkQEgs4zfBU
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.27184Please respect copyright.PENANAneBrhxy5JX
27184Please respect copyright.PENANARsjfIsyyPy
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.27184Please respect copyright.PENANA5yfHPd3NkW
27184Please respect copyright.PENANAVfQRkpUrrs
“Iya Mam?”27184Please respect copyright.PENANAEBTum0HbRS
27184Please respect copyright.PENANAjYKtsyfZJ4
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”27184Please respect copyright.PENANA1QHD6pIm84
27184Please respect copyright.PENANA5irwAOXrse
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.27184Please respect copyright.PENANAM2DzO2Gqf7
27184Please respect copyright.PENANAGSsee64mw1
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !27184Please respect copyright.PENANARhgx2XTXfJ
27184Please respect copyright.PENANAiI8UOkarqU
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”27184Please respect copyright.PENANAYvpyHCy7up
27184Please respect copyright.PENANATuQLDeZBzm
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.27184Please respect copyright.PENANAKKIn5o9XIj
27184Please respect copyright.PENANAUralqbb4il
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.27184Please respect copyright.PENANAYjD7EeXdZm
27184Please respect copyright.PENANATyEUsyvmup
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.27184Please respect copyright.PENANAP7S9xqQ1XE
27184Please respect copyright.PENANAtzT9DdGQQG
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.27184Please respect copyright.PENANAbSQyCf95mt
27184Please respect copyright.PENANAssvCiVT6fn
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.27184Please respect copyright.PENANAOKWwGX3Jgf
27184Please respect copyright.PENANAhqrh1a7h82
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?27184Please respect copyright.PENANAdQrNYIKWlN
27184Please respect copyright.PENANAjiUwvYEUdl
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.27184Please respect copyright.PENANAWX2j1mYiCF
27184Please respect copyright.PENANA9bkl2KJe6u
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.27184Please respect copyright.PENANASLcJ0cIltU
27184Please respect copyright.PENANAk3NVLh1XSg
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.27184Please respect copyright.PENANAYMTZVfxb8l
27184Please respect copyright.PENANAbMnwtpTcJ1
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.27184Please respect copyright.PENANA3NTgzLrJyr
27184Please respect copyright.PENANAjR2RARykSB
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!27184Please respect copyright.PENANA5o9E6kfJsr
27184Please respect copyright.PENANAeWPe4JMMeR
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.27184Please respect copyright.PENANAbtP6FNx59f
27184Please respect copyright.PENANAtAD7bDwG7U
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.27184Please respect copyright.PENANAkw82Lb7zPg
27184Please respect copyright.PENANAMVQ8C3sWWw
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.27184Please respect copyright.PENANAQgRfWQlYso
27184Please respect copyright.PENANA2DfWiHE21v
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”27184Please respect copyright.PENANAWpZWHKcsL2
27184Please respect copyright.PENANAxeUjyOMv2l
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.27184Please respect copyright.PENANAMGFgTXWXN2
27184Please respect copyright.PENANACQYHVdbLX0
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”27184Please respect copyright.PENANA8YRMW9UbOC
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.27184Please respect copyright.PENANAOWev2hZOBH
27184Please respect copyright.PENANAQ2S8HZYjGR
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.27184Please respect copyright.PENANAxmQh1hXvHe
27184Please respect copyright.PENANAnpnUhR70mq
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.27184Please respect copyright.PENANAitFRsjji4R
27184Please respect copyright.PENANAaBdOVmpPwa
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”27184Please respect copyright.PENANA62UbRqbxuQ
27184Please respect copyright.PENANAVAqii7JU7r
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.27184Please respect copyright.PENANAw40vAXQ5S5
27184Please respect copyright.PENANAbambB7KCSd
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.27184Please respect copyright.PENANA0wtdFFBGnf
27184Please respect copyright.PENANAUqGuSVfNlh
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.27184Please respect copyright.PENANA2eAlFwmli9
27184Please respect copyright.PENANAmul140erKS
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.27184Please respect copyright.PENANAuyRxeTz9Kw
27184Please respect copyright.PENANAo5UFDOxE1R
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.27184Please respect copyright.PENANABYYTLko3su
27184Please respect copyright.PENANALCmICUBLLe
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.27184Please respect copyright.PENANAXxTmgoiFua