Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.26686Please respect copyright.PENANArYW9dcg5JN
26686Please respect copyright.PENANAU0y7nUKomy
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,26686Please respect copyright.PENANAeEANkb7oK5
26686Please respect copyright.PENANATIVklzqMv8
26686Please respect copyright.PENANAL5odN1GiJ2
26686Please respect copyright.PENANA9YcOAS3vOc
Den Toni yang baik,26686Please respect copyright.PENANAfp6zwMKS84
26686Please respect copyright.PENANA4NKLMU0Vlu
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.26686Please respect copyright.PENANAanI8SvfeSH
26686Please respect copyright.PENANAAoncSuHZvr
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.26686Please respect copyright.PENANAKZVezjYMvQ
26686Please respect copyright.PENANApSx50dJvxl
Hormat saya,26686Please respect copyright.PENANA5J5tRY8J2U
26686Please respect copyright.PENANAYpqjQ9jHWs
Nining26686Please respect copyright.PENANAbww8NsIKUT
26686Please respect copyright.PENANABkrZFIkz7c
26686Please respect copyright.PENANAFtc5efMkqT
26686Please respect copyright.PENANAdjCFQttR42
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.26686Please respect copyright.PENANA9VHcyjqfUP
26686Please respect copyright.PENANAy7mYqe4ij4
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.26686Please respect copyright.PENANAcu2msDXElB
26686Please respect copyright.PENANATANxbL2QjU
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.26686Please respect copyright.PENANAnEbIgexiyK
26686Please respect copyright.PENANAaMuot2CujU
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.26686Please respect copyright.PENANASNCrljIbhm
26686Please respect copyright.PENANAHVt3qwtYuV
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.26686Please respect copyright.PENANAXcFGTgQQQ7
26686Please respect copyright.PENANA6TorokvPIG
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?26686Please respect copyright.PENANANL2s7fOlrI
26686Please respect copyright.PENANAYVawu7XHSF
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.26686Please respect copyright.PENANArj51t98oxM
26686Please respect copyright.PENANARVBOEgzHLR
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.26686Please respect copyright.PENANAPlkVheP9CE
26686Please respect copyright.PENANAtRThcxz12S
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”26686Please respect copyright.PENANADI1rzQ8qeF
26686Please respect copyright.PENANABUY79pOLzb
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”26686Please respect copyright.PENANACSWnD6fEz2
26686Please respect copyright.PENANAbLusffprlI
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?26686Please respect copyright.PENANA9v9n0yEegu
26686Please respect copyright.PENANAOK236KLbD9
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !26686Please respect copyright.PENANAQxjsVTCHU1
26686Please respect copyright.PENANAO3KoMvSBeK
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.26686Please respect copyright.PENANAhtIOzKc3CS
26686Please respect copyright.PENANAqb9NyRsAUy
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.26686Please respect copyright.PENANAKUTe0G6IaS
26686Please respect copyright.PENANABnrjUB0zGX
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?26686Please respect copyright.PENANAhORhP0jOhD
26686Please respect copyright.PENANAFYOhPtnV9K
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.26686Please respect copyright.PENANAQq5JtP6tJM
26686Please respect copyright.PENANAJ0wvGC7I9T
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?26686Please respect copyright.PENANAMU5ayRIN8E
26686Please respect copyright.PENANAbDD6AhxJor
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.26686Please respect copyright.PENANAu3TAj8dG0j
26686Please respect copyright.PENANAByWCS1R5Bc
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!26686Please respect copyright.PENANA5qA5CkW8BR
26686Please respect copyright.PENANAqMj4YZD1OV
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.26686Please respect copyright.PENANAdH3e0M7bYZ
26686Please respect copyright.PENANAzLh1hbybcr
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.26686Please respect copyright.PENANAgCI5dmHvcx
26686Please respect copyright.PENANAmpqNVOrsa7
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.26686Please respect copyright.PENANAnFDvLLo8y5
26686Please respect copyright.PENANAZyp9vXXhPe
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.26686Please respect copyright.PENANA8wllBqrWcu
26686Please respect copyright.PENANAvwh6JY1vd7
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.26686Please respect copyright.PENANAIVSbOEmPCO
26686Please respect copyright.PENANAscjNc5XdcT
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.26686Please respect copyright.PENANADnnuPzjfjl
26686Please respect copyright.PENANARzjOYMpGHu
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”26686Please respect copyright.PENANARicOCZBWmB
26686Please respect copyright.PENANA4aDWSaJxsC
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”26686Please respect copyright.PENANAtSKd9hlA8m
26686Please respect copyright.PENANALF2WQTARom
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.26686Please respect copyright.PENANAApPF5KbBKo
26686Please respect copyright.PENANAnmAUvgT7DE
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.26686Please respect copyright.PENANAA82T34tio1
26686Please respect copyright.PENANA57ghp2o0NB
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!26686Please respect copyright.PENANAESwN2YOZf5
26686Please respect copyright.PENANA0tgu3DT7Tj
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”26686Please respect copyright.PENANAVNes1jBQYS
26686Please respect copyright.PENANAhWO1yWUKjP
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).26686Please respect copyright.PENANAGK9E15RFMI
26686Please respect copyright.PENANAtJr6rwagTs
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.26686Please respect copyright.PENANAXZu5BQSQrq
26686Please respect copyright.PENANAaHFYeU6QCm
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.26686Please respect copyright.PENANAKyQ0ytF0r9
26686Please respect copyright.PENANAM47mKQQx14
“Iya Mam?”26686Please respect copyright.PENANAUKRoINVKVJ
26686Please respect copyright.PENANATI5c92ePDe
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”26686Please respect copyright.PENANAg1xTWorySp
26686Please respect copyright.PENANAoJ6pgd9hqv
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.26686Please respect copyright.PENANAuKIyvrCEJp
26686Please respect copyright.PENANALqh4BwG4T6
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !26686Please respect copyright.PENANAuXKlIk2txn
26686Please respect copyright.PENANAm1eHEe152d
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”26686Please respect copyright.PENANAYfPbf21q3o
26686Please respect copyright.PENANARNgcYXXByM
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.26686Please respect copyright.PENANAyLYVXWMe2Q
26686Please respect copyright.PENANAGwaqowWbve
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.26686Please respect copyright.PENANAaxQaLi1SFF
26686Please respect copyright.PENANABNa48dS3uW
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.26686Please respect copyright.PENANAOSkJFPGURq
26686Please respect copyright.PENANAA0QSXM6PuO
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.26686Please respect copyright.PENANAA5NaDcQSyD
26686Please respect copyright.PENANA36CcLNuqn5
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.26686Please respect copyright.PENANAxsrXoSbBCV
26686Please respect copyright.PENANADtyMan1YC6
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?26686Please respect copyright.PENANAXTzl2jFFrp
26686Please respect copyright.PENANA29fSo0jyvB
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.26686Please respect copyright.PENANA3kWWKIHDtj
26686Please respect copyright.PENANA7m4Yw62evj
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.26686Please respect copyright.PENANAotbT9XBk7K
26686Please respect copyright.PENANAnq0v6bbJE9
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.26686Please respect copyright.PENANAqSptMBEKBu
26686Please respect copyright.PENANAFcy1NnoGha
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.26686Please respect copyright.PENANASbV3Qp2v03
26686Please respect copyright.PENANAr1GS8FQf5K
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!26686Please respect copyright.PENANAiAkeMvoCzo
26686Please respect copyright.PENANAnnktUofdGa
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.26686Please respect copyright.PENANAON1sSI7gNy
26686Please respect copyright.PENANAuiUelngYeX
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.26686Please respect copyright.PENANAgDaWhOp5sr
26686Please respect copyright.PENANA0oJfFYAskZ
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.26686Please respect copyright.PENANA0KlsuTpMyW
26686Please respect copyright.PENANAkbNLqxSTdu
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”26686Please respect copyright.PENANAPQzOPOe2ix
26686Please respect copyright.PENANAilKsSnfKmo
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.26686Please respect copyright.PENANAbLVTvcz5KX
26686Please respect copyright.PENANA9Mzc6ZXiAq
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”26686Please respect copyright.PENANA1RE5G02hOw
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.26686Please respect copyright.PENANAFTQcNHwUif
26686Please respect copyright.PENANArqxbEDZTo4
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.26686Please respect copyright.PENANAWMucFpdJ57
26686Please respect copyright.PENANAcdY2z7BHhI
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.26686Please respect copyright.PENANAkfCu9qTnsb
26686Please respect copyright.PENANAj7B32xqjxr
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”26686Please respect copyright.PENANArdce0UXaxG
26686Please respect copyright.PENANADFUNHPKWC7
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.26686Please respect copyright.PENANAxNIFQ8Y5fE
26686Please respect copyright.PENANAjO4Y9OEMXy
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.26686Please respect copyright.PENANAbk9anvaHw0
26686Please respect copyright.PENANAdf6QhSI4Hh
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.26686Please respect copyright.PENANA6ieLhRNXSg
26686Please respect copyright.PENANAlSVOxlmYc5
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.26686Please respect copyright.PENANATvN85IWHZ9
26686Please respect copyright.PENANAIDfwjZ6hnJ
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.26686Please respect copyright.PENANAHDv9sqe8fU
26686Please respect copyright.PENANAC93mISezix
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.26686Please respect copyright.PENANAIWfcwEZpiV