Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.17908Please respect copyright.PENANACtHKEBrHoV
17908Please respect copyright.PENANAJ3e8ePubId
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.17908Please respect copyright.PENANAOHwX53C5O1
17908Please respect copyright.PENANABZuYALhDlT
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.17908Please respect copyright.PENANApfYgC6jjp7
17908Please respect copyright.PENANAO6CzwIrvWU
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.17908Please respect copyright.PENANAoVVQfyQcTX
17908Please respect copyright.PENANAfBl9mm8jCf
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”17908Please respect copyright.PENANAOeV1Vf4jsS
17908Please respect copyright.PENANAWu27oBIrV7
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”17908Please respect copyright.PENANAGMncHJpopT
17908Please respect copyright.PENANAnSzCvB1S2s
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”17908Please respect copyright.PENANAVyOSbLh4CL
17908Please respect copyright.PENANAKkptfiOtWn
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”17908Please respect copyright.PENANAmarXhWSXhb
17908Please respect copyright.PENANADmeUtfrPux
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.17908Please respect copyright.PENANAv9yIqHCdrv
17908Please respect copyright.PENANAivGVxRj1It
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...17908Please respect copyright.PENANAtxMQ9IDZR3
17908Please respect copyright.PENANAGmqxcUk1t8
17908Please respect copyright.PENANAyFuVLeA3CC
17908Please respect copyright.PENANAdJj7t8wTDx
17908Please respect copyright.PENANAuY9lO0PcHC
17908Please respect copyright.PENANA0gOWhZ2TWN
17908Please respect copyright.PENANA9vfzDsHXvw
17908Please respect copyright.PENANAMYskJYicaB
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.17908Please respect copyright.PENANAPpd4JkBNHd
17908Please respect copyright.PENANAUypaindVev
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.17908Please respect copyright.PENANAGUUK4oEUUM
17908Please respect copyright.PENANAHzDNrds3On
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.17908Please respect copyright.PENANARAtgXdnVWS
17908Please respect copyright.PENANAmPWwQ9N5CB
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!17908Please respect copyright.PENANAic5kAaW8Al
17908Please respect copyright.PENANA0Syqswobm8
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.17908Please respect copyright.PENANA4UFidrUJ9B
17908Please respect copyright.PENANAFEstIRGB3K
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.17908Please respect copyright.PENANA9KSrkKhfuF
17908Please respect copyright.PENANAFgoCfRKW1r
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.17908Please respect copyright.PENANAzVv6F1LxbK
17908Please respect copyright.PENANA38FLzkYCRh
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.17908Please respect copyright.PENANAxJCNpkHTz7
17908Please respect copyright.PENANAZwA404TjXK
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.17908Please respect copyright.PENANA78upY5jPPf
17908Please respect copyright.PENANAh44iUHfj4k
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”17908Please respect copyright.PENANAnP14OTfFSP
17908Please respect copyright.PENANAnxwRkInLKK
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.17908Please respect copyright.PENANALLxn5NlSrA
17908Please respect copyright.PENANAiULubcakAd
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.17908Please respect copyright.PENANATBzEYygyYX
17908Please respect copyright.PENANAYC71IGSsfX
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”17908Please respect copyright.PENANAetUC5xFQMf
17908Please respect copyright.PENANAXhWZWbHfSj
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”17908Please respect copyright.PENANA3z5tiIbZDG
17908Please respect copyright.PENANAlcrT8A7hIF
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”17908Please respect copyright.PENANAsVeCowENlX
17908Please respect copyright.PENANAFbXWrk0gJ3
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”17908Please respect copyright.PENANA7moWRNcOIU
17908Please respect copyright.PENANA0iWgE73tH6
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.17908Please respect copyright.PENANA20fFxRYOww
17908Please respect copyright.PENANAFuPGm8LNnU
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.17908Please respect copyright.PENANAtAzm5dzMZF
17908Please respect copyright.PENANAX7RFTUaHeI
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.17908Please respect copyright.PENANAqtNcLGvkHL
17908Please respect copyright.PENANAmr8dBbqhEQ
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.17908Please respect copyright.PENANAfIoNU5aEaV
17908Please respect copyright.PENANAAFE8ioJgpu
“Oya? Masukin lagi?”17908Please respect copyright.PENANACpHPJL22tB
17908Please respect copyright.PENANA4dWRVkMpoQ
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”17908Please respect copyright.PENANAiMlM6yPuQm
17908Please respect copyright.PENANAQVP71JZgG3
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.17908Please respect copyright.PENANAD2mQ4wdBP5
17908Please respect copyright.PENANAf0HbrXl6tS
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.17908Please respect copyright.PENANAZGDPEaSiRE
17908Please respect copyright.PENANAADw4nHcHfL
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.17908Please respect copyright.PENANArDOy1ZqWTO
17908Please respect copyright.PENANAHw0oJrTNVd
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.17908Please respect copyright.PENANAhuNacynZp9
17908Please respect copyright.PENANAtVROQNmPM7
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.17908Please respect copyright.PENANAuHAYpdaFxK
17908Please respect copyright.PENANAYiLbqLsdrx
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.17908Please respect copyright.PENANAggazEPqNO5
17908Please respect copyright.PENANAe3IYoT0Du7
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.17908Please respect copyright.PENANATASYh7VIhi
17908Please respect copyright.PENANAmor7JKtXEU
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.17908Please respect copyright.PENANAyZ2lY6eRkb
17908Please respect copyright.PENANAHuKUhPNYrj
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.17908Please respect copyright.PENANAjPrkGka9HE
17908Please respect copyright.PENANAINqMIvBGwI
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.17908Please respect copyright.PENANAMOJ4cT5rEH
17908Please respect copyright.PENANAnYfnlFs5Nr
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”17908Please respect copyright.PENANAAz68X9Kz2w
17908Please respect copyright.PENANAW7OXC87VWD
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”17908Please respect copyright.PENANAYucsjKJ1hp
17908Please respect copyright.PENANAWrloGeRrHL
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”17908Please respect copyright.PENANAxESXP1BraR
17908Please respect copyright.PENANA3iLGTHnSob
“Iya Mam.”17908Please respect copyright.PENANACSfGYSiukh
17908Please respect copyright.PENANACjLZhKDKHT
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”17908Please respect copyright.PENANALfIgpLnjM1
17908Please respect copyright.PENANAGaX93iN8G1
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”17908Please respect copyright.PENANAF9Olphset6
17908Please respect copyright.PENANAOhPX5sElGW
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”17908Please respect copyright.PENANApEK5k0iZhT
17908Please respect copyright.PENANAgdybjpJk9i
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.17908Please respect copyright.PENANABapByqTh9F
17908Please respect copyright.PENANAKtq569Cm4f
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.17908Please respect copyright.PENANApJfPkYhacN
17908Please respect copyright.PENANAk3aW0PNt5M
17908Please respect copyright.PENANA47u2HBi1PK
17908Please respect copyright.PENANAeQeYbfsXc6
17908Please respect copyright.PENANAATLbr2eezj
17908Please respect copyright.PENANA5kE27kloZx
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.17908Please respect copyright.PENANAI0afwqrFqV
17908Please respect copyright.PENANAOo6YD9YFDW
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.17908Please respect copyright.PENANANd7cbcohIF
17908Please respect copyright.PENANAbCrafhr43I
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.17908Please respect copyright.PENANAefCDKuyeTB
17908Please respect copyright.PENANANqfo2a2WCA
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.17908Please respect copyright.PENANAB0Sz7BBo23
17908Please respect copyright.PENANAYGyTGXg5tJ
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?17908Please respect copyright.PENANABMWZAWgoYr
17908Please respect copyright.PENANABTiX1q5i5z
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.17908Please respect copyright.PENANAvE4cTq3n4n
17908Please respect copyright.PENANACTxS99wMfS
17908Please respect copyright.PENANAlvvRS5A1ZZ
17908Please respect copyright.PENANANCanL40Pxl
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.17908Please respect copyright.PENANAgCgDUZCwja
17908Please respect copyright.PENANAmOvh3yHtFa
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.17908Please respect copyright.PENANAD9RDlcvEl9
17908Please respect copyright.PENANAI6SkY4FaD5
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.17908Please respect copyright.PENANAtJVij1wVjU
17908Please respect copyright.PENANA2qP6d7f6XB
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.17908Please respect copyright.PENANAhkdZe6xAb5
17908Please respect copyright.PENANAQngFVvO33J
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.17908Please respect copyright.PENANAjHBsxQ6HUt
17908Please respect copyright.PENANAVWVK766uCA
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.17908Please respect copyright.PENANAxhyndGmUAz
17908Please respect copyright.PENANAHe4FITh7wj
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.17908Please respect copyright.PENANAtO9A6Impu9
17908Please respect copyright.PENANApsyP8DujmO
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.17908Please respect copyright.PENANABJkXh7emXb
17908Please respect copyright.PENANAQf3ZnO1UCS
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”17908Please respect copyright.PENANAJnoozbsMm8
17908Please respect copyright.PENANAYMAXcNZVBp
17908Please respect copyright.PENANADGTlfcE8CZ
17908Please respect copyright.PENANAR1hIw3yXO8
Sampai pada suatu pagi....17908Please respect copyright.PENANAVigihcn0oG
17908Please respect copyright.PENANATO3LvRXXjc
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?17908Please respect copyright.PENANApzVQUU9iBm
17908Please respect copyright.PENANAj4YyOm0O5L
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”17908Please respect copyright.PENANAlZAd6SnExm
17908Please respect copyright.PENANAM0t2raHZnO
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.17908Please respect copyright.PENANAMFwRpHlfsC
17908Please respect copyright.PENANACFzrMKuxnc
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.17908Please respect copyright.PENANASvNe5SW2BW
17908Please respect copyright.PENANAs7iqbKi6W3
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !17908Please respect copyright.PENANApTTXhTVTaT
17908Please respect copyright.PENANAkaTqewPKMW
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?17908Please respect copyright.PENANA0Va3edYiqP
17908Please respect copyright.PENANAS8nVX1vKs6
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.17908Please respect copyright.PENANA8X4yKqfYF8
17908Please respect copyright.PENANAlZ6jksOGBg
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !17908Please respect copyright.PENANAXVWNWMHCdI
17908Please respect copyright.PENANA5lM5c0RWLL
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”17908Please respect copyright.PENANAMw2yepu6Br
17908Please respect copyright.PENANAB3co8m0SUA
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.17908Please respect copyright.PENANAV1H8UHNFeA
17908Please respect copyright.PENANAe6LGMue6C5
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....17908Please respect copyright.PENANAvQVBFdeUCj
17908Please respect copyright.PENANAWHLeZOy0xp
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.17908Please respect copyright.PENANAxF8sAKgSWq
17908Please respect copyright.PENANAzUtgYr4FBM
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.17908Please respect copyright.PENANANvrTRkfabo
17908Please respect copyright.PENANATB8UAGRV1B
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.17908Please respect copyright.PENANATfyb0s4wxH
17908Please respect copyright.PENANAhn9opckO6U
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.17908Please respect copyright.PENANAbmkbj2lFjQ
17908Please respect copyright.PENANA6haB5rwYno
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”17908Please respect copyright.PENANAqITeb7IXEP
17908Please respect copyright.PENANAMaJzh1GdfS
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.17908Please respect copyright.PENANAU4HQd3fOlp
17908Please respect copyright.PENANAw7l1BPmBE6
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.17908Please respect copyright.PENANAcz7GbZK4q8
17908Please respect copyright.PENANAepid7HKoVQ
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”17908Please respect copyright.PENANATXoyom52z0
17908Please respect copyright.PENANAyOlFBlRd7m
“I...iya Tante.”17908Please respect copyright.PENANAjMp8j0EZMW
17908Please respect copyright.PENANAAyLBkGF7zU
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.17908Please respect copyright.PENANA0nBsM7p6IJ
17908Please respect copyright.PENANAxbQ7AweE1t
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.17908Please respect copyright.PENANAd3C6aqUKmD
17908Please respect copyright.PENANAUVQVoW9ov5
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”17908Please respect copyright.PENANAH3W0KxZ2Zh
17908Please respect copyright.PENANADtkCU6GHDZ
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!17908Please respect copyright.PENANAlCXkrFceXc
17908Please respect copyright.PENANA3qAAnp7IEq
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.17908Please respect copyright.PENANA8mIYlOrWm2
17908Please respect copyright.PENANACvzDhdxFax
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.17908Please respect copyright.PENANAkrKw8wdpiB
17908Please respect copyright.PENANAYRzCMO9ZzQ
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.17908Please respect copyright.PENANAc89AR95Pnu
17908Please respect copyright.PENANAbV7FEki6nS
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.17908Please respect copyright.PENANAZyiF6D6tce
17908Please respect copyright.PENANAXz6TOmzVzU
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”17908Please respect copyright.PENANAJsl926oqxk
17908Please respect copyright.PENANAURGv1w28A4
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”17908Please respect copyright.PENANAVdjeSUDE1I
17908Please respect copyright.PENANAmDLpRHzebq
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...17908Please respect copyright.PENANAadPtnMrK6h
17908Please respect copyright.PENANAK0CgJm53pX
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !17908Please respect copyright.PENANAUYe9Pv0ad2
17908Please respect copyright.PENANAxytXZJOjIb
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”17908Please respect copyright.PENANAHu2ODDWKGC
17908Please respect copyright.PENANAVwW5MVZUUT
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !17908Please respect copyright.PENANAdxBMffHFCN
17908Please respect copyright.PENANAYssKvkuqkp
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.17908Please respect copyright.PENANAhiRuESOWNj
17908Please respect copyright.PENANATmurxoZEiB
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”17908Please respect copyright.PENANAAQJpo0Iz4r
17908Please respect copyright.PENANAlMt79k4X9w
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “17908Please respect copyright.PENANANRMy1q0HHS
17908Please respect copyright.PENANAeGbHhTratB
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.17908Please respect copyright.PENANAuUTr12BCnY
17908Please respect copyright.PENANAb0xb7AZ5Vz
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.17908Please respect copyright.PENANAp0Ux48Fqfx
17908Please respect copyright.PENANACFremwbg3H
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.17908Please respect copyright.PENANA6zp785RtZC
17908Please respect copyright.PENANAOH7lFAoi4G
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.17908Please respect copyright.PENANAQXjYHBMLyG
17908Please respect copyright.PENANAXT3avputUs
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.17908Please respect copyright.PENANAF3xObpuSLL
17908Please respect copyright.PENANAVeJYUVd9HB
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.17908Please respect copyright.PENANAjZ3z3lmP5t
17908Please respect copyright.PENANAJDQfLTq9jS
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”17908Please respect copyright.PENANAr1DGcocLRG
17908Please respect copyright.PENANAhnb9X6VSaY
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....17908Please respect copyright.PENANAYRfP8vw5di
17908Please respect copyright.PENANA2inGtfX8If
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.17908Please respect copyright.PENANAbP27cOtKCY
17908Please respect copyright.PENANAHWTGFt2rBr
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.17908Please respect copyright.PENANAKrjCI9hZgC
17908Please respect copyright.PENANAAWLXRRzBDh
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.17908Please respect copyright.PENANAUOBt08hbUO
17908Please respect copyright.PENANAgA66HpootJ
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !17908Please respect copyright.PENANAJ4kWLhyKsr
17908Please respect copyright.PENANATljrxe7Phm
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”17908Please respect copyright.PENANApyBJQiZG2v
17908Please respect copyright.PENANA24hZVil0TX
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.17908Please respect copyright.PENANAC56PQxd9oM
17908Please respect copyright.PENANAjj1gIA99BZ
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”17908Please respect copyright.PENANATxEMGsHdV0
17908Please respect copyright.PENANAcl0XRBPbBo
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.17908Please respect copyright.PENANAHtU16fbyoZ
17908Please respect copyright.PENANAbSxwdhEVBQ
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”17908Please respect copyright.PENANADAdcqvaIFU
17908Please respect copyright.PENANA0Pr5LC3liF
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.17908Please respect copyright.PENANAbfajeouJJK
17908Please respect copyright.PENANA6qEovcZlkW
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.17908Please respect copyright.PENANALldC92ueg0
17908Please respect copyright.PENANAgZEBGvT9Iv
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!17908Please respect copyright.PENANAEq3te12ryv
17908Please respect copyright.PENANAVrI8UJwupf
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”17908Please respect copyright.PENANAmMUTSXzWv2
17908Please respect copyright.PENANA1eJI7b4U5I
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.17908Please respect copyright.PENANA1NNZn7JHFO
17908Please respect copyright.PENANATzTebHZMCp
Sampai pada suatu saat :17908Please respect copyright.PENANAXqVROyFPkX
17908Please respect copyright.PENANAPHTDqtXUb9
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.17908Please respect copyright.PENANAi5YQc6lyB5
17908Please respect copyright.PENANACLpkYxEdOg
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.17908Please respect copyright.PENANA4gJ4Zo6q50
17908Please respect copyright.PENANAvY2gcN63qO
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”17908Please respect copyright.PENANAHVvRArqcKe
17908Please respect copyright.PENANAE4kGVBbOJw
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.17908Please respect copyright.PENANARs5Hnll6PO
17908Please respect copyright.PENANAUOl5CPv6Un
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.17908Please respect copyright.PENANAMrpoWBPVW6
17908Please respect copyright.PENANAXzYcAmV68j
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”17908Please respect copyright.PENANAYcOw7NeR2J
17908Please respect copyright.PENANAjVaFUHxCBf
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.17908Please respect copyright.PENANAz5Tk5374CA
17908Please respect copyright.PENANATSoLTDir3H
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.17908Please respect copyright.PENANAoeV11gBKrW
17908Please respect copyright.PENANAmvTMIqL8Ml
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”17908Please respect copyright.PENANASJxdyNhz4q
17908Please respect copyright.PENANAp9xeAOmDWc
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !17908Please respect copyright.PENANAlvEWyBrZqs
17908Please respect copyright.PENANAAHjJVfvqpm
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.17908Please respect copyright.PENANADOymaCqR7F
17908Please respect copyright.PENANAZFl5vQzNyO
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”17908Please respect copyright.PENANA9AzJ14niBT
17908Please respect copyright.PENANAiNjivFFA8l
Aku cuma tersenyum.17908Please respect copyright.PENANADNVNissi4Q
17908Please respect copyright.PENANAQIybmRGuAq
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.17908Please respect copyright.PENANAoUGOuE93aZ
17908Please respect copyright.PENANAz1R4w3FQmD
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”17908Please respect copyright.PENANAlKp0gRES43
17908Please respect copyright.PENANABLQnRcYcHs
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.17908Please respect copyright.PENANATY1zLkVlFj
17908Please respect copyright.PENANAktQLN7EMjF
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.17908Please respect copyright.PENANAzRXSpUre6H
17908Please respect copyright.PENANAjoL2bECjsu
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”17908Please respect copyright.PENANAMaLQFbaApt
17908Please respect copyright.PENANAfJIBhyW6Ap
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”17908Please respect copyright.PENANAv5KqSWOxrf
17908Please respect copyright.PENANAvuYc0REfx8
“Janji ya.”17908Please respect copyright.PENANAuy4jSIDagZ
17908Please respect copyright.PENANA9DZMnejhP3
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”17908Please respect copyright.PENANAt48L2NCh3G
17908Please respect copyright.PENANAhWliAScXY0
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”17908Please respect copyright.PENANA0WnpoL7ozF
17908Please respect copyright.PENANABk9n9opSwv
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”17908Please respect copyright.PENANAOCx4glJ2Wk
17908Please respect copyright.PENANAdDWeIIg8bp
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 17908Please respect copyright.PENANA6UK2bsW607