x
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZVyL8ZNV7
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxLh8g0v0W
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgbRW25wv6
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXtJia8HIy
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3T83PjDAl
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmv30E1c3F
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkg71IQ8NJq
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrtENZny6R
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtmnTiMInl
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdQuuUqpwZ
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpjZ8GB8IF
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpb3zcgUPX
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8dSew1LxM
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBMpvViddZ
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrD09I8l9j
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtc3MnBhiDD
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHsYOOq0PW
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl2HGi0ihe
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAEtEX1qpL
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfM8gqan3F
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzA3OBfTTIj
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnI736QgPJT
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGC85cm5H6P
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8G1etPwHZF
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31sEk9nN2e
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkLSnr3MhG
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPhhKj9M4F
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpiXCikS9zA
"Baiklah, setuju."
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySmBbWzdq4
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlAg2UeSEj
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnT0YSe2ilh
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedIFKDOZcV
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V8rVEQ5Fv
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJbx8CFp6Z
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnbEjgRNo1
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeO6zStGGw0
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRWmCvmshS
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgmPHvESIf
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYivMC6RRI
“Hei nak.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzFZty8CI5
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTT6Zmp8l5m
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HV5vmUlgh
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJIjgyIvPy
####
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3IpSjU8dW
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8v8AmZXOob
++++
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8kmkTcSv1
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwWHi4vcQS
“Cantiknya!”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTeCyij96c
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTie19fn45w
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7grbYXwI47
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgRMLYJMt1
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3NHI9o9BX
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0IewxsGJZ
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30gyjyf8JU
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OyTFQfIRw
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1aNvJ32UJ
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEez8rszJ6
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0osEG3yiS5
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBmJlJxGT5
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9h70b1rlo
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1putu5lMQC
“Kayak gini nih.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSvbTCgpMN
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3mqYi5igV
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZogTLBx5QI
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25T0nLnFIm
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoqhqxoWIa
“Dasar anak muda.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbof8T2adF
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3XWgu7EsP
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllVzVpl7u9
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVI9kaTKIK
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumO8irARaQ
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRVEYX6HBt
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7u6C9uYRd9
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjRHF9bktr
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhll6AOagM
Dana langsung mengangguk.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIqwo2RACP
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4zqoeOI4p
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4tCa5vABq
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwhGsOdmLi
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7CkYVVvkE
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUeE239Yxw
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOk37bxRvF
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqi90y6fzN
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tISO8ocRg
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJvlbKTTgn
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82Kh2SfHDh
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJhOW8sBEM
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2r2MBO4sdr
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDBznnQcdY
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEKzbic5F2
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZZ7G2qT5t
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRm5GPNAwD
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOvdy8PH3G
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dHtjzcB8A
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmU7IwAlMt5
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmFRA5MFM4
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipO8kAvqOE
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmscrN8aYC
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG84XJCkJGJ
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FU55m2A5a
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVPASLSmU7
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXo5WQiHF0W
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhTWIhtsGT
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOpupisT0X
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNk68FZPGlH
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
20606Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikiHLMsXph
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns216.73.216.210da2
