x
"Yes, yang nganternya cewek” kata Diana sambil berjingkrak.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzWLV7xGRT
Dana melepas baju dan melemparkannya ke sofa. Dana lalu melepas ikat pinggang sambil melihat mamanya berjoget.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFomcvxqMoy
“Kamu kayak gak semangat gitu sih?”
“Lho, kan awalnya cuma nebak laki atau bukan.”
“Ingat, sampai tiga kali ya.”
“Iya. Yang kemarin Dana sampai telanjang.”
“Kan handuk itu idenya kamu.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUJht7zd9I
Kini Dana berdiri di hadapan mamanya dengan hanya mengenakan celana pendek. Dana menatap celana pendek anaknya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tBzBYEwOZ
“Temen kecil mama mana?”
“Gak usah ditambahin kata ‘kecil’!”
“Sini, mama bantu.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIHGK3YSQD
Diana mengangkat ujung belakang kemeja sehingga pantatnya telanjang. Setelah itu Diana berbalik membelakangi anaknya dan mundur hingga pantat itu menyentuh celana anaknya. Setelah menyentuh, Diana lalu menggesek – gesekkan pantatnya hingga terdapat benjolan yang dirasa cukup besar oleh Diana.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Mxmnc80Qe
“Ayo goyang duyu…”
“Mama kok kejam gitu sih?”
“Biar kejam, tapi efektif kan.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxSle5nD4w
Setelah benjolan itu tak lagi membesar, Diana menghentikan aksinya. Diana kembali berbalik lalu menepuk pelan benjolan yang tiba – tiba muncul di celana anaknya. Setelah itu Diana memegang bahu anaknya dan memutar tubuh anaknya lalu mendorongnya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLu5rrTxsce
“Ayo cepet buka, kasian udah nunggu tuh.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwey3oBfLxd
Dana membuka pintu.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHNM9K7z2T
“Pak ini pesanannya,” kata pengantar makanan sambil melihat tubuh Dana, dari atas hingga ke bawah.
“Oh ya, jadi berapa?”
“Jadi sekian.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4Mucai1ci
Dana mengambil makanan yang lalu tangannya menerima uang yang diserahkan oleh mamanya yang sedang sembunyi di belakang pintu. Setelah uang itu diterima oleh Dana, tangan mamanya cepat langsung menarik ujung celana Dana hingga melorot sampai ke bawah. Dana langsung memberikan uang ke pengantar makanan sambil meminta maaf. Setelah itu Dana langsung menutup pintunya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aHEBuJsTv
Terdengar suara tertawa dari luar rumah.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxlnARaBiu
Saat akan melangkah, Dana terjatuh dengan celananya masih melorot.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3US27WbOY
“Sini mah, Dana mau bunuh mama!”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmCMGtLGHX
Diana pura – pura menjerit takut sambil tertawa. Lalu Diana melesat ke dapur yang tentu saja sambil dikejar Dana.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXjO8G7zPM
“Kalau mama mati, kita gakkan liburan dong.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPS8CdffY1
Dana kini ada di sisi meja sedangkan Diana di sisi sebrangnya. Mereka saling melotot. Saat Dana berjalan ke arah kanannya, Diana pun melangkah ke kanannya sehingga posisi mereka tetap sama bersebrangan.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbJrt5kTMf
“Ayo, tangkap mama. Pasti kamu bingung setelah tangkap mama!”
“Enggak dong, pemburu selalu punya rencana.”
“Tuh liat, temen kecil mama melambaikan tangan!”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6EpEH2WxD
Dana menunduk menatap kontolnya yang terlihat jelas. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Diana untuk berlari ke kamarnya lalu mengunci pintunya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWwAIifTKg
“Kuat berapa lama di dalam mah?”
“Sampai ada kesepakatan.”
“Kesepakatan apa lagi?”
“Kesepakatan yang bakal menjauhkan masalah dari mama.”
“Oh ya semoga beruntung.”
“Lho, mama juga kan udah tiga kali ngasih pertunjukan ke pengantar makanan. Jadi adil dong”
“Iya. Mama pasti keliatan seksi. Nah Dana, pasti kelihatan bodoh.”
“Mama yakin cewek barusan gak setuju sama kata - katamu.”
“Kenapa mama gak keluar dan tanyakan aja sendiri?”
“Keluar sementara ada pembunuh liar berkeliaran di rumah? Tentu tidak.”
“Meski gak ada makanan?”
“Mama emang berencana diet kok. Ayolah, akui saja kamu juga menikmati aksimu. Temen kecil mama yang bilang kok.”
“Sekarang siapa yang ngawur? Ingat, nyonya sedang terpuruk dalam lubang.”
“Udahlah, ngaku aja kamu juga menikmatinya kan. Bahkan mama yakin kamu masih keras.”
“Terus kenapa?”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6P0wCEseH6
Percakapan mendadak berhenti. Kedua pihak seakan sepakat untuk berdiam diri sejenak.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOEh3KgWHX
“Mama bakal buat semuanya terserah kamu aja.”
“Caranya?”
“Percaya saja.”
“Enggak ah.”
“Serius nih. Mama nawarin gencatan senjata.”
“Jangan main – main lagi.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqkkT4rOtW
Terdengar suara kunci dibuka. Pintu lalu terbuka perlahan hingga terbuka seutuhnya. Diana menatap anaknya yang masih berdiri.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeRH35aXSy
“Tuh kan, kamu masih keras.”
“Jangan ganti topik, gimana ide mama tadi?”
“Sabar, kamu duduk dulu tuh di kasur”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksjJZiidsz
Dana melangkahkan kakinya ke kasur sambil menatap curiga mamanya yang mendekati meja rias.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHzRZRgujM
“Ingat gak aturannya?” kata Diana sambil mengeluarkan celana dalam hijau dan memakainya. celana dalam itu terlihat sangat pas sehingga lekukaknya sempurna.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZkaOcIjEa
Dana terlihat bingung melihat mamanya mendekat. Setelah dekat, Diana berbalik hingga membelakangi anaknya lalu seolah duduk di pangkuan anaknya, namun bukan untuk duduk melaikan untuk menggesek – gesekkan pantatnya. Tangan Diana meraih tangan Dana dan meletakkannya di pahanya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjnevedmvs
“Kamu hanya boleh sentuh paha,” kata Dana sambil mencoba menekankan pantatnya lebih dalam.
“Oh tuhan,” kata Dana sambil menarik nafas.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HITbAkZYH
Diana bisa merasakan kontol anaknya yang makin tegang. Diana meletakan tangan di lututnya sambil bergoyang. Mendengar nafas anaknya yang makin tak teratur, Diana bangkit berdiri, menurunkan celana dalam hingga pantatnya kembali telanjang lalu kembali menekan kontol anaknya sambil bergoyang.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvHMzu23WZ
“Oh…”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdTwjpULvs
Tubuh Diana tersentak dan tersentak saat kontol anaknya menyemburkan lahar panas ke pantat mulusnya. Setelah lahar itu tak lagi menyembur, kepala Diana berbalik menatap anaknya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wXHcDLdMb
“Nah ingat yang barusan takkan terulang lagi.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSBAFjHX96
Dana hanya bisa mengangguk menikmati sisa – sisa sensasinya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK37536NYVj
“Mama udah lapar nih.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2Dzr2KFPE
Diana lalu bangkit berdiri yang segera disusul anaknya. Dari selangkangan keduanya menetes caiar putih kental membasahi lantai. celana dalam Diana pun dilepas.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2B6KvDNss
“Kamu mandi sana. Biar mama bersihin ini. Ntar kita makan di luar aja yuk.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fYUBRwEW9
#####
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmWFRQoczs
Diana dan anaknya sedang duduk di meja menunggu pelayan.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PNVbFRzYz
“Selamat datang, mau pesan apa?”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtpkhGIrp7
Suara pelayan terdengar familiar di telinga Dana. Dana menoleh untuk melihatnya, saat kedua pasang mata itu bertatapan, keduanya terkejut. Ternyata pelayan itu adalah pengantar makanan yang tadi. Namun, tak seperti pelayan dan anaknya, Diana malah tertawa – tawa.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucuZfBiTmb
“Eh, masih lapar ya? Memang lebih enak makan di sini.”
“IYa, kami bosan makan di rumah.”
“Mau pesan apa?” kata pelayan sambil menyerahkan daftar menu.
“Kami pesan teh manis dulu, dua. Iya kan?”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2yWVm2oyh
Dana hanya mengangguk tanpa berkata. Dana malu, celakanya wajahnya menunjukan itu.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrjIh96srY
“Segera.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRU2IxrbU09
Setelah pelayan itu pergi, Diana menatap anaknya. “Apa pun yang terjadi, kamu jangan panggil mama. Panggil aja Diana. Jangan ada yang tau aku mamamu, Paham!”
“Dari semua tempat makan di kota ini, kenapa malah dilayani dia sih?”
“Itulah yang disebut takdir. Meski sebelum pergi kita bisa memutuskan untuk makan di restoran manapun tanpa ada yang memaksa harus ke mana, namun pertemuan ini sepertinya tidak bisa dihindari. Mama ke toilet dulu. Tunggu di sini.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OcxLTEGwh
Diana berjalan menuju toilet, di tengah jalan, Diana berpapasan dengan pelayan tadi. Diana hanya tersenyum namun Dana terlihat semakin gugup dan atau malu.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHn8Br1OwL
Diana kembali ke meja. Di meja telah tersedia minuman yang tadi dipesan. Saat Dana menyedot minumannya, Diana lalu menaruh sesuatu di meja yang membuat Dana tersedak. Dana melihat mamanya menaruh celana dalam hijau.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Cj04nRHrt
“Biarkan itu terus di meja, berani gak?”
“Mama mau ngapain?”
“Senang - senang dong. Biar jadi kenangan indah buat kamu.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoIr6EiZwP
Namun Dana malah mengambil celana dalam mamanya dan memasukkannya ke saku. Diana hanya menyeringai melihat tingkah anaknya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiScvNIsyr7
“Dasar mama gila.”
“Hehehe.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyV73FC0dql
Keduanya lalu diam saat pelayan kembali datang.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ENJKIyoBZ
“Maaf, sudah siap pesan?”
“Saya pesan lasagna aja. Sedangkan wanita cantik ini sepertinya akan memesan chicken parmesan, benarkan Di?”
Diana tertawa, “bolehlah.”
“Tuan memang pintar memilih pasangan. Mau sekalian saladnya?”
“Boleh.”
“Ada yang lain lagi?”
“Tidak.”
“Terimakasih. Mohon tunggu pesanannya,” kata pelayan itu sambil berjalan pergi, namun tetap berusaha menatap Dana.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IAKi9V8WY
Setelah pelayan itu pergi, Diana membungkuk hingga kepalanya agak mendekati anaknya, “dia masing ingat saat kamu telanjang lalu membayangkan gimana kamu menyentuh wanita seusia mama.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdE5d6gYhh
Dana menyemburkan minuman dari mulutnya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0VXIQmkL9
“Mama benar – benar gila. Bagaimana dulu tingkah laku papa sama mama sih?”
“Papa dan mamamu pasangan serasi. Tau gak?”
“Pantes saja.”
“Mama dan papa saling mencintai. Pokoknya akan melakukan segalanya demi pasangan. Mama sangat setia, bahkan tak pernah selingkuh. Sepertinya papamu juga begitu. Pokoknya mama dan papa sangat terbuka bagi hal – hal baru. Intinya adalah komunikasi.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1Eo1yjR03
Percakapan terhenti saat pelayan datang membawa salad. Mata pelayan itu tak henti – hentinya mencuri pandang ke Dana.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroBahZGfBl
“Jadi, ‘Diana’ ini biasa seperti ini dulu sama papa?”
“Mama rela melakukan apa saja demi papamu hingga separuh jiwa mama moksa seiring dengan moksanya papamu. Bertahun – tahun mama merasa hidup ini hambar, begitu hambarnya hingga bagaikan tiada lagi yang bisa lebih hambar lagi. Sampai akhir – akhir ini.”
“Sampai akhirnya aku mau jadi mahasiswa.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCBgWatqVc
Sekarang Diana yang tertawa dibuatnya pun hingga saat pelayan datang.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwxYk1Ygwi
“Ini makanannya, silakan.” Pelayan mulai meletakkan makanan, namun mulutnya tak berhenti bicara. “Mohon maaf, apabila boleh tahu, berapakan usia tuan dan puan yang sungguh sangat serasi ini?”
“Baru tujuh belas.” Kata Dana.
“Saya sih cukup tua. Bahkan layak untuk menjadi ibu dari anak ini,” jawab Diana sambil tersenyum.
Pelayan itu menggeleng, “Luar biasa. Tuan dan puan sungguh terlihat sangat bahagia.” Pelayan itu masih tetap menggelengkan kepala sambil pergi menjauh.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sPNA6PumY
“Mama ternyata suka mengambil resiko.”
“Mama dan papamu justru pemburu sensasi. Apa lagi yang sangat membuat mendebarkan. Mama jadi kangen masa – masa dulu. Apa kamu sekarang merasa berdebar – debar?”
“Bukan hanya itu, tapi juga takut setengah mati.”
“Itulah sensasinya. Pokoknya ingat, asal jangan sampai ada yang terluka dan harus saling menghormati.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8Wcl7RWuI
Aroma makanan membuat pembicaraan berhenti. Berganti dengan acara santap. Makanan pun habis. Diana berdiri melihat pelayan mendekat. Saat pelayan itu menghampiri meja, Diana menyapanya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1E9rBZkmC
“Terimakasih untuk pelayanannya sayang.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvg9RNJVdV
Setelah itu mereka pun keluar dari restoran. Namun sebelum masuk ke mobil, Dana menatap mamanya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6DnDvyQPx
“Berani gak mama lepas rok itu dan nyopir sambil gak pake bawahan?”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3vHObCcZY
Diana tersentak. Diana menatap anaknya lalu melihat keadaan di parkiran itu. Setelah melihat keadaan, Diana kembali menatap anaknya sambil menyeringai. Diana lalu melepas rok dan memberikan ke anaknya.
Angin dingin langsung menyentuh tubuhnya.
Diana langsung duduk di belakang kemudi. Diana lalu menurunkan jendela di pintu kiri.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJOOytDS8Y
“Mama gakkan nyetir sampai dapet celanamu.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouL3SAXsJi
Dana menyeringai dan mulai melepas celana panjangnya. Kini di jok belakang terdapat rok, celana panjang dan sepatu.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoskwgh7hfq
“Lepas juga dong celana pendekmu?”
“Siap,tapi ada syaratnya.”
“Apa?”
“Dana ingat belum punya video mama lagi make mainan karet mama itu. Gimana, setuju?”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4YQZJNmId
Dana sedang melepas celana pendeknya saat mamanya tertawa sambil berkata setuju. Keduanya kini tidak memakai bawahan sama sekali hingga sampai di rumah.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpkcDbi2pm
Sampai di depan rumah, keduanya belum keluar dari mobil. Jalanan tampak sepi sehingga meski mobil mereka melintang agak tengah, tak ada yang memprotes. Pagar masih tertutup. Diana menatap anaknya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWM9qER6Dp8
“Berani gak kamu buka tuh pagar tanpa pake celana dulu?”
“Asal mama isep dildo itu di akhir pertunjukan?”
Diana tertawa, “bener – bener cabul.”
“Kan belajar dari ahlinya,”kata Dana sambil keluar dari mobil dan bergegas membuka pagar.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtdC1dadEa
“Sialan mama. Dasar eksibisionis.”
“Ya ya ya … kata orang yang tak bercelana,” kata Diana, tertawa sambil keluar dari mobil.
“Ya ya sekarang waktunya tampil. Dana ingin pantat itu siap.”
“Saatnya anakku kerja,” kata Diana berjalan sambil melepas pakaiannya.
Dana mengikuti mamanya dari belakang, “Mah, daripada telanjang, apa mama punya lingerie?”
“Wow, mungkin masih ada. Gini aja, kamu siapin aja kameranya biar mama juga siap – siap.”
“Oh iya.” Seringai Dana.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn73wXlzgJp
Diana beranjak ke kamar mandi di kamarnya untuk mulai menyiapkan diri sementara anaknya memasang tripod. Selesai memasang tripod, Dana duduk di kasur menunggu mamanya muncul.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAYKvfNO2w
“Oh, mama cantik sekali.”
“Makasih.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ196IUiqxzA
Diana terlihat cantik memakai lingerie hitam.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Pt956v73e
“Kamu suka?”
“Iya mah.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05c4uH7k8D
Diana lalu berjalan menuju laci mengambil keluar dildonya. Saat melewati anaknya, Diana menepuk kontol anaknya dengan dildo sambil tersenyum.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPfS5CG2aN
“Temen kecil bertemu temen palsu.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7kejHTGkt
Setelah itu Diana naik ke kasur dan terlentang.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUfr83MofA
“Cdnya dilepas apa dipake, pak sutradara?”
“Dilepas aja mah.”
“Ya udah sini bukain dong.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SeWf02Z9O
Dana tertegun. Dana mendekat dan menjulurkan tangannya saat mamanya mengangkat pantatnya. Sentuhan tangan Dana pada pinggul mamanya membuat mereka merasakan getaran nafsu yang tak tertahankan. Tangan Dana lalu menarik cd itu. Saat cd itu mencapai lutut, pantat Diana kembali diturunkan dan kini kakinya yang diangkat membuat cd itu akhirnya terlepas seluruhnya. Dana menaruh cd itu di kasur.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLjDYKb165
“Makasih.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtc69SG7hQO
Setelah itu Diana mengambil dildo dan mulai mendekatkannya ke selangkangan yang dirasanya sudah mulai basah. Diana lalu diam, menatap anaknya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRQOB55O4k
Dana tertawa seolah disadarkan, “Oh iya, kamera. Duh.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheZdOjCWfs
Dana lalu memainkan kamera yang ditaruh di tripod. “Oke, action.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgBPzfT6cC
Diana kini mulai mengelus – elus dildo itu ke memeknya sambil mengerang. Tak butuh waktu lama bagi Diana untuk mencapai orgasme hingga erangan Diana makin keras namun tertahan, dan tubuhnya pun mengejang. Akhirnya Diana berbaring sambil terengah – engah.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMUp7D5zqK
Diana lalu mendekatkan dildo itu ke wajahnya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqBdkC7pVG
“Mama tantang kamu jilatin ini.”
“Apa?”
“Kamu dengar tadi, jilatin aja, gak usah yang lain. Inget aja ini barusan dari mana, jangan bayangin bentuknya.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQhmEsibkf
Dana terlihat ragu. Namun akhirnya Dana mengambil dildo itu dari tangan mamanya. Dana mulai mendekatkan dildo itu ke mulutnya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyi0NHRVIT
“Papamu dulu suka banget rasanya.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bp2gfgT3q
Meski masih terlihat ragu, namun Dana menjulurkan lidah sambil menutup matanya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wp2R3BZxC
“Okelah.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl98XG4nuM4
Dana lalu duduk di kasur, tangan kanannya memegang dildo sambil menjilatinya sementara tangan kirinya kini menyentuh kontol dan mulai mengocoknya. Hanya sebentar, namun kocokan itu mampu membuat lahar panas menyembur dari kontolnya. Lahar itu membasahi perut Dana sendiri. Dana pun merebahkan dirinya di kasur.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbE7djlX7BX
Melihat anaknya berbaring di sebelah dengan perut penuh pejunya membuat Diana membungkuk dan mencolek peju anaknya dengan tangannya. Tangan berpeju itu lalu dihisapnya hingga bersih.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwknLIdot14
“Mmmhhh… rasanya beda sama rasa papamu.”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMndLhLf5a
Mereka berdua lalu menapa kamera yang masih merekam. Diana menyeringai sambil menatap anaknya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvZmqvtbLT
“Mau buat salinannya untuk pelayan kita gak?”
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXylU3NTea8
Diana tertawa menyadari anaknya terkejut. Diana lalu bangkit menuju kamar mandi.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeusot55gYh
“Pingin tau selanjutnya? Mainkan aja imajinasimu.” Kata Diana sambil menutup kamar mandinya.
13181Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBpJqdGIMk
Dana hanya berbaring sambil menyeringai. Mencoba berimajinasi.
ns18.224.71.39da2
