Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rBekkoYgT
“Assalamualaikum.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtxpP91hLA
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zQVKU47Ea
“Iya. Aduh…”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvGlrQH8Lf
“Kenapa sayang?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOa4zxF09W
“Cepet berlutut mah?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4cj37hkZA
“Berlutut?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4XwqwCGjK
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OgfFfTyNP
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMgqcelUKM
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldMDicWLqe
“Iya sayang.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyHEbzbZPP
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BvViYUUko
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9foZcTZFHI
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpQz8wqmg1
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtHDaO5ipe
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5TJm7rks1
“Masih ingin mah?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gVaEfVwmC
“Iya sayang.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qUoaBP87X
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD33pLHpLC9
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhHkoF8MmF
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG1Jxwva87
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmYAjDKnWz
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNCpOYk5bZ
“Lepasin dong celana Erna mah.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJAe93YE7F
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQjvYoJb7k
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxUiu2OiW4
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bVFKm6oaj
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtA2DPHLUi
“Jilatin lagi mah!”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkG9oEWgq7
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JKQnDDofe
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjU1p08QO4
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskbKPP3n6k
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohN8H1HI4M
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUy4cWhADG
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLhBYrIQmh
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCt62qAUjCC
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkUY2xbhoX
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9FEsAfnzI
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovv2y5S7nG
“Sengaja?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegPdso6A9o
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOOIO7MoMv
“Sini mah, bukain celana Rina!”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25EW055bHo
“Hah, digigit lagi?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qD79TbsuF
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGloq6oaNM
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXb4zUKdcI
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6J19EJX0Mb
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VhT7Khd2m
“Masa sih mah?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopGXbFHsWX
“Iya sayang.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRsjmfemJ8
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq40KETXi4n
Erna menganggukan kepala?
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEcsd10NwD
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FvPCpwTKc
“Iya.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUblFrP6Vb
“Iya apa?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4R8Dnytcp
“Iya mau.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwHrCzEYoH
“Iya mau apa?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgr3gieCXo
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FXOVBYclI
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYBsqL5o44
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBV1j97LYP
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTPiLIlFCP
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwS5mNbvAwu
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaQcEw4wIC
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NOVS394rH
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgltnVs8tj
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9eXirWKvW
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNSJnNQUOP
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbXYmIJquo
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74QXqcnYFE
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkeu46lah8
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHYRrotRRC
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYxEDEyWIf
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmy88FgggK3
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tmDuNS79u
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mubHgodSi
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsO60SwGymG
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39NDGrqeMM
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMirqwMlpg
“Nanti mama main aja sama papa!”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QKmYq4E1b
“Iya deh.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY55bIBKNCo
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xCzZnV0BW
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgClWG9WKU
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUDDtvn1SE
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiLtDt3heT
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFvVjjK0PK
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hPpbDnlpW
“Papamu mulai jarang belai mama.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAPR4JEY2N
“Lho, emang kenapa Mah?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdll2n5y29b
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjq26W35zhB
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡww0JP6bra9
“Oke deh.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwPiAIjuta
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMpJkbDLoM
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgQ3vbdqhB
“Gerah sih pah.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovy0KTiHO9
“Kan malu kalau dilihat orang.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qwh9HiJiM
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqW20EYgIv
“Ya, terserah kamu saja.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIs1juVHZw
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvlEDhpuDB
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlC8yAz5a0
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwUbz6dptN
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsGBx3r7TZ
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCb6mCyu396
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NF35TPtkN
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCgr8Mzg0m
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5sswHqb85
“Emang kenapa?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG46rQviQhN
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnTyYf9Leq
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSV3q5K2Pu7
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhdOiGl049
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAW54HLdKk
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39cEdSAcUY
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoZg9A1jrY
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqS6pZCafpK
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdSXSUxkz1
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjU7tgFbOr
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEL88Ttnox
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLyTx5A45Z
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmV4ZQ43ilt
“Seperti ini bagaimana?”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcPSulvRIm
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovAyDhf60J
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGPbKi72jL
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2D18USuphD
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZA6Eld5Mg
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VcnlMZgDG
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9B221l6JXD
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8XGqU5Tvm
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK0X7LWXSV
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwgcmSETso
“Iya.”
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmiPTu1uAR
***
6792Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE005j9K4DJ
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns216.73.216.51da2
