Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.18197Please respect copyright.PENANAKGeSNLIVKO
18197Please respect copyright.PENANAWJmQo6aVvh
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.18197Please respect copyright.PENANAByDZnUuH1L
18197Please respect copyright.PENANAifkYrHktNU
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.18197Please respect copyright.PENANApoqIqSdcpY
18197Please respect copyright.PENANAlIArvQ7IHS
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.18197Please respect copyright.PENANA16MXyHVacz
18197Please respect copyright.PENANAmkGONrsww3
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”18197Please respect copyright.PENANA3J2MH4R5S8
18197Please respect copyright.PENANABhikdCKLxR
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”18197Please respect copyright.PENANAI07TKxw4Sd
18197Please respect copyright.PENANAdUyYAZC7wP
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”18197Please respect copyright.PENANA1NfwOJHF9O
18197Please respect copyright.PENANAbcqdjhOpxg
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”18197Please respect copyright.PENANASRKzOPLjxY
18197Please respect copyright.PENANAtBgxLfISyF
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.18197Please respect copyright.PENANARsEb7S6OLK
18197Please respect copyright.PENANA9PPkh0IfPm
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...18197Please respect copyright.PENANA6mzjyYLbyy
18197Please respect copyright.PENANAp2JP7v4XqR
18197Please respect copyright.PENANA8Iw0CB8ph1
18197Please respect copyright.PENANAEg4CXx1nwH
18197Please respect copyright.PENANABuKDCKb1kx
18197Please respect copyright.PENANANDOH7dJYGP
18197Please respect copyright.PENANAZnPdxSQXcs
18197Please respect copyright.PENANAIZbBmEuzJ9
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.18197Please respect copyright.PENANAmTu8txgUi2
18197Please respect copyright.PENANA7YHcOL8E2N
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.18197Please respect copyright.PENANA795AeV4MOa
18197Please respect copyright.PENANAd0QVeE5G7m
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.18197Please respect copyright.PENANAPLTYduehn6
18197Please respect copyright.PENANAnV02A72MTJ
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!18197Please respect copyright.PENANAIwn5GDV9X2
18197Please respect copyright.PENANA0ucxBdaUia
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.18197Please respect copyright.PENANA0IEM3yM1HA
18197Please respect copyright.PENANAzutpqFdjqg
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.18197Please respect copyright.PENANAmrOGiGsbPF
18197Please respect copyright.PENANAQQ7s4edb6i
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.18197Please respect copyright.PENANAKthdYdWZo9
18197Please respect copyright.PENANAKAfuL7baXD
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.18197Please respect copyright.PENANARSJxRk6pr7
18197Please respect copyright.PENANAF3EmgOvgTo
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.18197Please respect copyright.PENANAGOGKRWoZSb
18197Please respect copyright.PENANA5ifqcMXOQ4
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”18197Please respect copyright.PENANA02bl2dZBrN
18197Please respect copyright.PENANA46TpmLBHtF
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.18197Please respect copyright.PENANAwUpJwbXdId
18197Please respect copyright.PENANAEQz27JPQS4
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.18197Please respect copyright.PENANAVQtExRTFl9
18197Please respect copyright.PENANAQOFfEpYDY8
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”18197Please respect copyright.PENANASIXu8BZDbx
18197Please respect copyright.PENANAB1l6ExI1vL
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”18197Please respect copyright.PENANAtogPCeTSax
18197Please respect copyright.PENANARly0pZvpGw
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”18197Please respect copyright.PENANAMRLvpvHr1i
18197Please respect copyright.PENANA84MTlmo1dL
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”18197Please respect copyright.PENANANEWPL3HTe6
18197Please respect copyright.PENANAYUK6omu0zo
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.18197Please respect copyright.PENANAVCnhtlJKPE
18197Please respect copyright.PENANABOf549PVjx
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.18197Please respect copyright.PENANAEutYQjdOiF
18197Please respect copyright.PENANApdyuDcblBU
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.18197Please respect copyright.PENANAo4LdPaDJPW
18197Please respect copyright.PENANAy3jgfqDjh9
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.18197Please respect copyright.PENANAnKS0nggYaD
18197Please respect copyright.PENANAMIBWZrR5mF
“Oya? Masukin lagi?”18197Please respect copyright.PENANA98qIuhIlkI
18197Please respect copyright.PENANAJLIHY4siVa
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”18197Please respect copyright.PENANAIO8URc0juQ
18197Please respect copyright.PENANAf4JrJ2tFMu
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.18197Please respect copyright.PENANAjmVkihLmJC
18197Please respect copyright.PENANA6IzHNNsw1S
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.18197Please respect copyright.PENANA84VYK2f3jO
18197Please respect copyright.PENANAcYblOmIyyR
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.18197Please respect copyright.PENANAqiGpWt33Py
18197Please respect copyright.PENANAe5mng9nanu
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.18197Please respect copyright.PENANAdFnWntFFzK
18197Please respect copyright.PENANA6HkZ4OdTb2
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.18197Please respect copyright.PENANASp9WGZTmMP
18197Please respect copyright.PENANAdoMR01BAzW
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.18197Please respect copyright.PENANAiVAVtUQ4Bl
18197Please respect copyright.PENANAjNFQoRrzYF
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.18197Please respect copyright.PENANA6YBRloaZjw
18197Please respect copyright.PENANAlkwZlYmDWt
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.18197Please respect copyright.PENANALMb1FVY6Bf
18197Please respect copyright.PENANATVU01M6Mrl
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.18197Please respect copyright.PENANA2GfovIhg2C
18197Please respect copyright.PENANAiW5JYRi4le
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.18197Please respect copyright.PENANA60BGcdgpzp
18197Please respect copyright.PENANAwMxS0iVH9a
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”18197Please respect copyright.PENANAOKNJf7LACW
18197Please respect copyright.PENANAiPyJJl8wcm
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”18197Please respect copyright.PENANABPf65iVY1S
18197Please respect copyright.PENANAouGcYqjdm4
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”18197Please respect copyright.PENANATFEx7kqq7W
18197Please respect copyright.PENANAPUf4zmbX7F
“Iya Mam.”18197Please respect copyright.PENANAbKkytraeb4
18197Please respect copyright.PENANAEOnECJLduI
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”18197Please respect copyright.PENANAQ8OC8Fh3y7
18197Please respect copyright.PENANArEl2m0GIvj
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”18197Please respect copyright.PENANAKTUvp7JwmQ
18197Please respect copyright.PENANAEBYZr4FbOH
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”18197Please respect copyright.PENANAFKnh8A33ab
18197Please respect copyright.PENANAtoiSES5Ym4
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.18197Please respect copyright.PENANAzWSDtjmayD
18197Please respect copyright.PENANAifZjwbr9Fg
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.18197Please respect copyright.PENANAu0fZwerKsf
18197Please respect copyright.PENANAWXmAsydaR7
18197Please respect copyright.PENANAsz4euXjoer
18197Please respect copyright.PENANAkwfS4HhrkE
18197Please respect copyright.PENANAQofWBe0Pfz
18197Please respect copyright.PENANAOw2OhBEaVv
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.18197Please respect copyright.PENANA6SlrRTywal
18197Please respect copyright.PENANAras0GFK0v3
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.18197Please respect copyright.PENANAfXhE1DQx7O
18197Please respect copyright.PENANAaFMxrCc1st
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.18197Please respect copyright.PENANAu5UUfDu5h5
18197Please respect copyright.PENANAJiIoAqSaWZ
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.18197Please respect copyright.PENANAweyHudWE0Z
18197Please respect copyright.PENANAljPP68dP4b
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?18197Please respect copyright.PENANAf7QPK4Jy8K
18197Please respect copyright.PENANANbDrDDdo8m
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.18197Please respect copyright.PENANAbSPPd4I2GY
18197Please respect copyright.PENANAW41acTKCz4
18197Please respect copyright.PENANA7kKUDmr5hl
18197Please respect copyright.PENANAgnyU9lbnbd
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.18197Please respect copyright.PENANAVgjlwN0N3x
18197Please respect copyright.PENANARm93HdU0io
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.18197Please respect copyright.PENANABTmTvMjjox
18197Please respect copyright.PENANARZGVPZXhLn
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.18197Please respect copyright.PENANAfGytY5QY4i
18197Please respect copyright.PENANAtS3k5U8nQr
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.18197Please respect copyright.PENANAXLtB7Gkpn3
18197Please respect copyright.PENANAlT9HI7v76R
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.18197Please respect copyright.PENANA3frwRQqAlp
18197Please respect copyright.PENANAOOsdF3c8Vx
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.18197Please respect copyright.PENANABtDjrwBDvN
18197Please respect copyright.PENANAradXqjL41g
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.18197Please respect copyright.PENANAp7do5a6Ven
18197Please respect copyright.PENANAnB2UuCLPDB
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.18197Please respect copyright.PENANAjQkfjOX8k8
18197Please respect copyright.PENANApimP9XHjLK
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”18197Please respect copyright.PENANASLLe3Rorun
18197Please respect copyright.PENANA6YbKlvWfGF
18197Please respect copyright.PENANARXvt5PBk8M
18197Please respect copyright.PENANAsS6vnlE6i8
Sampai pada suatu pagi....18197Please respect copyright.PENANAxKZmFyqFHB
18197Please respect copyright.PENANATO40X79wYz
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?18197Please respect copyright.PENANALTVNHrIfeB
18197Please respect copyright.PENANAmYewZdSBfh
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”18197Please respect copyright.PENANA8nVJNxToTK
18197Please respect copyright.PENANAxa1CSSWDiC
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.18197Please respect copyright.PENANAoxRIoo9cMh
18197Please respect copyright.PENANAn4PEKeZQNR
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.18197Please respect copyright.PENANAKS57jrkjJE
18197Please respect copyright.PENANA8dlXKLgmX4
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !18197Please respect copyright.PENANAtZ39bFJZBH
18197Please respect copyright.PENANABg3VblXHs3
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?18197Please respect copyright.PENANA5VfBgNY6v7
18197Please respect copyright.PENANAanSigBraPc
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.18197Please respect copyright.PENANAoJeyUsPCdv
18197Please respect copyright.PENANAe7rIwPdwnl
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !18197Please respect copyright.PENANAB8YErHzvqy
18197Please respect copyright.PENANAl4DlsTXpzZ
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”18197Please respect copyright.PENANA7xLkBK31Rb
18197Please respect copyright.PENANAkyqRDNi3UO
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.18197Please respect copyright.PENANAUKBOnJ5GZW
18197Please respect copyright.PENANAyXgUVeeYu3
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....18197Please respect copyright.PENANAsFUCX95WHF
18197Please respect copyright.PENANAl716IXM6Mq
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.18197Please respect copyright.PENANAvHaE0fm3Hq
18197Please respect copyright.PENANAMqqd3fjZXh
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.18197Please respect copyright.PENANANUwsah0DJu
18197Please respect copyright.PENANApKZxxf1dRB
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.18197Please respect copyright.PENANAUXEo7Dr7Yl
18197Please respect copyright.PENANA9M5eJeTRuS
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.18197Please respect copyright.PENANAYisIQ9fReT
18197Please respect copyright.PENANAtSwPj2kuBx
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”18197Please respect copyright.PENANADDFIuFz81b
18197Please respect copyright.PENANAqI0q8KfLyY
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.18197Please respect copyright.PENANAe0h0tOFhuq
18197Please respect copyright.PENANAsBGpJ8tzmW
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.18197Please respect copyright.PENANASD0xCM7LeK
18197Please respect copyright.PENANAVpFz2HU4Z2
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”18197Please respect copyright.PENANAwMOHH1kkan
18197Please respect copyright.PENANAjRvT3K3VYC
“I...iya Tante.”18197Please respect copyright.PENANAxTcoLiRe9I
18197Please respect copyright.PENANAyT24Dk0Ly2
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.18197Please respect copyright.PENANAlgDrnDsDTl
18197Please respect copyright.PENANAvo3dtzyDdn
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.18197Please respect copyright.PENANArJCS5s2YGC
18197Please respect copyright.PENANAx9y48BiIyW
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”18197Please respect copyright.PENANA2UJ5p9yCud
18197Please respect copyright.PENANAkAQR1GGe8C
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!18197Please respect copyright.PENANANRyYIJTvFl
18197Please respect copyright.PENANAfTZfFFEpgT
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.18197Please respect copyright.PENANA0nB0DflXnK
18197Please respect copyright.PENANAGb22msFMqv
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.18197Please respect copyright.PENANAOahbh5SuQb
18197Please respect copyright.PENANAUn2R4mJELD
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.18197Please respect copyright.PENANAmaRBMnBL8A
18197Please respect copyright.PENANAP0HLyifNBN
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.18197Please respect copyright.PENANAjyim55Ab6V
18197Please respect copyright.PENANAjs4veCyNd3
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”18197Please respect copyright.PENANA9XykpLzVNW
18197Please respect copyright.PENANADL1uNF08s0
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”18197Please respect copyright.PENANA4zJTLDIAfe
18197Please respect copyright.PENANAv5PtpVSS12
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...18197Please respect copyright.PENANAJRVJWeeG7T
18197Please respect copyright.PENANAgQpo955NYc
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !18197Please respect copyright.PENANABdXoT8XZz5
18197Please respect copyright.PENANADTTVonI4Ic
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”18197Please respect copyright.PENANAKOBAeBMjlY
18197Please respect copyright.PENANA8bvZhvqQSg
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !18197Please respect copyright.PENANA33ZH9sHUC9
18197Please respect copyright.PENANAfizdIHYD0g
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.18197Please respect copyright.PENANAhPHuJr8Ey1
18197Please respect copyright.PENANA9m9RGuCMte
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”18197Please respect copyright.PENANAA8ykp79znm
18197Please respect copyright.PENANAHzotcuztYi
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “18197Please respect copyright.PENANAGk2hVsv8e3
18197Please respect copyright.PENANAq8K8MKFMQ3
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.18197Please respect copyright.PENANAo4p739p1dd
18197Please respect copyright.PENANA2CP9zTo0jA
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.18197Please respect copyright.PENANAo0zYn1dNx1
18197Please respect copyright.PENANAd7JR5JDKtb
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.18197Please respect copyright.PENANAusiIC6NNjG
18197Please respect copyright.PENANAr9eAoKJ6tX
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.18197Please respect copyright.PENANANVdQpOEACO
18197Please respect copyright.PENANAl5owXnH87G
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.18197Please respect copyright.PENANAbgpr7k5nU6
18197Please respect copyright.PENANAfsjHTZTn1L
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.18197Please respect copyright.PENANAcQ93txLrdj
18197Please respect copyright.PENANA7VWCCLEH2D
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”18197Please respect copyright.PENANAgnKp0FVdEt
18197Please respect copyright.PENANAP1C5HLjbWU
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....18197Please respect copyright.PENANAiAx4htGwgO
18197Please respect copyright.PENANAKDNrIKPq24
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.18197Please respect copyright.PENANA6Kth6XtneV
18197Please respect copyright.PENANAYDdfi6tWja
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.18197Please respect copyright.PENANA0sEvJGtqJe
18197Please respect copyright.PENANA8AgNWBi8Oo
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.18197Please respect copyright.PENANA8eeYzmjKby
18197Please respect copyright.PENANAsdSgSdwE9s
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !18197Please respect copyright.PENANAIX4DS8mZas
18197Please respect copyright.PENANAsv7k2APgnM
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”18197Please respect copyright.PENANAl5g0QRE0IF
18197Please respect copyright.PENANAeUcUrzC8TB
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.18197Please respect copyright.PENANAXxYTQ1kffQ
18197Please respect copyright.PENANANCimZmb1LQ
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”18197Please respect copyright.PENANASf9i7BST1Q
18197Please respect copyright.PENANA6zcwgFt22Q
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.18197Please respect copyright.PENANA7y5lOX0YJi
18197Please respect copyright.PENANAX46ESBzoSa
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”18197Please respect copyright.PENANAR0J1p1XjvO
18197Please respect copyright.PENANAPEMmg5R8nk
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.18197Please respect copyright.PENANA11bj7b5t50
18197Please respect copyright.PENANAj7ABXnKQGn
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.18197Please respect copyright.PENANA4AHNPxxBcb
18197Please respect copyright.PENANATimqFJoKyl
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!18197Please respect copyright.PENANAM7kW79IzBS
18197Please respect copyright.PENANA2DwGBSo7pq
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”18197Please respect copyright.PENANAIPP4Z0JTlP
18197Please respect copyright.PENANADgmnC94Zlp
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.18197Please respect copyright.PENANAkWHKkYqhRg
18197Please respect copyright.PENANANhDZBARSca
Sampai pada suatu saat :18197Please respect copyright.PENANA9MhuzyptwB
18197Please respect copyright.PENANAPkdRalKFwA
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.18197Please respect copyright.PENANALnM2rdu7dQ
18197Please respect copyright.PENANAr1IC55fV0k
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.18197Please respect copyright.PENANAXFQk1dqLPR
18197Please respect copyright.PENANAaApadrcmiw
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”18197Please respect copyright.PENANAuHIWSNlo3B
18197Please respect copyright.PENANAxFSL1HjlRJ
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.18197Please respect copyright.PENANAM2B8JUnZ0A
18197Please respect copyright.PENANAqp8PSZ1iS1
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.18197Please respect copyright.PENANAGa9fVRPoDJ
18197Please respect copyright.PENANA9KiUanrdAC
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”18197Please respect copyright.PENANA3m2r612gZU
18197Please respect copyright.PENANAC1fp5SsjN6
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.18197Please respect copyright.PENANAMwUl9o74Zo
18197Please respect copyright.PENANAg9iaCcdsfa
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.18197Please respect copyright.PENANAnsLaZi1jc6
18197Please respect copyright.PENANAgnj9XCNlSY
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”18197Please respect copyright.PENANAwrFXcWG1LR
18197Please respect copyright.PENANAVSekiSoj70
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !18197Please respect copyright.PENANAnEFQYKSwu5
18197Please respect copyright.PENANAJ0eXYyeeMf
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.18197Please respect copyright.PENANA5XPJHKyEFz
18197Please respect copyright.PENANAXm8X8r1NEl
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”18197Please respect copyright.PENANATfxJWmjsOB
18197Please respect copyright.PENANAhxoC9nMADs
Aku cuma tersenyum.18197Please respect copyright.PENANAHWFVFi3omE
18197Please respect copyright.PENANA0sf0bhiZRn
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.18197Please respect copyright.PENANAgkibItVFbL
18197Please respect copyright.PENANA5NgjI8lPw2
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”18197Please respect copyright.PENANAlsKs3pJp0x
18197Please respect copyright.PENANAIiyhnbehWq
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.18197Please respect copyright.PENANAwyjgMGAsF4
18197Please respect copyright.PENANAj8wiHQCsUa
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.18197Please respect copyright.PENANAd9Ys6sm2bA
18197Please respect copyright.PENANAaRDKGvImGM
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”18197Please respect copyright.PENANAzrG8RpIw1n
18197Please respect copyright.PENANAjkqiGwlz5M
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”18197Please respect copyright.PENANA93F3Od8CK8
18197Please respect copyright.PENANAxHECfQxB3X
“Janji ya.”18197Please respect copyright.PENANA1f3mhpSTr9
18197Please respect copyright.PENANANu1mUV6D8s
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”18197Please respect copyright.PENANAtmlXHsByfT
18197Please respect copyright.PENANAlI8wmnb391
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”18197Please respect copyright.PENANAcr8qKkhjHB
18197Please respect copyright.PENANAdKmIFUPNG1
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”18197Please respect copyright.PENANAYG6qQnTZKR
18197Please respect copyright.PENANAlytHIjNLYp
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 18197Please respect copyright.PENANAIUwMyqEnNx