Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.17533Please respect copyright.PENANAjxpO4raohj
17533Please respect copyright.PENANAnTcjwXNDWf
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.17533Please respect copyright.PENANAcZQJOKQDax
17533Please respect copyright.PENANAIkwlmJ7MPz
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.17533Please respect copyright.PENANARD85ZYj8mZ
17533Please respect copyright.PENANAYCB3CeWyUw
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.17533Please respect copyright.PENANAiYtId14wEi
17533Please respect copyright.PENANAO2a4zHWr7a
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”17533Please respect copyright.PENANApWdiXSyrUI
17533Please respect copyright.PENANA1yQpncgWMz
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”17533Please respect copyright.PENANAmmkiKxEEYw
17533Please respect copyright.PENANAb3UXVshnQj
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”17533Please respect copyright.PENANA2wnzI5Tkwg
17533Please respect copyright.PENANArztjABk52o
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”17533Please respect copyright.PENANAcjXIt5y92I
17533Please respect copyright.PENANADlL7Ri7Csu
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.17533Please respect copyright.PENANA5Mr9CjP6vD
17533Please respect copyright.PENANAggp2OixgcZ
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...17533Please respect copyright.PENANA2lhsbRCgTB
17533Please respect copyright.PENANAsyGkv1aCYB
17533Please respect copyright.PENANAJ3NhHwkUHz
17533Please respect copyright.PENANADzHSr0kdhW
17533Please respect copyright.PENANAJP7b432zvP
17533Please respect copyright.PENANAesWxlpwuhm
17533Please respect copyright.PENANAo5vn08gKnW
17533Please respect copyright.PENANAemCDjgl2wl
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.17533Please respect copyright.PENANAsUnRFmottd
17533Please respect copyright.PENANAm36QrWXwVs
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.17533Please respect copyright.PENANA6nShDTIdw7
17533Please respect copyright.PENANAqX7m0Hk02k
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.17533Please respect copyright.PENANA3POiSRZ0QG
17533Please respect copyright.PENANA6ZU5g1jREG
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!17533Please respect copyright.PENANAk1etGfgVyB
17533Please respect copyright.PENANA0rZomR57YO
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.17533Please respect copyright.PENANAq0iBS2NhMU
17533Please respect copyright.PENANAN1IpB5Cgcr
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.17533Please respect copyright.PENANA3vU2WD3zXx
17533Please respect copyright.PENANArB5waEbWH1
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.17533Please respect copyright.PENANACkUSmPG0b2
17533Please respect copyright.PENANAdUkuE7dy9q
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.17533Please respect copyright.PENANA7FS5DrpCGf
17533Please respect copyright.PENANAPX1nDAh2qw
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.17533Please respect copyright.PENANAc74qdwoz9x
17533Please respect copyright.PENANAcSe5z3GhKM
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”17533Please respect copyright.PENANAhgZ8WeHVsd
17533Please respect copyright.PENANAFSxV8Vzdi5
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.17533Please respect copyright.PENANAK75zatTYlO
17533Please respect copyright.PENANAMLldJoTf8J
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.17533Please respect copyright.PENANAXMAC9ImCxS
17533Please respect copyright.PENANA7OxgB5NsMK
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”17533Please respect copyright.PENANA5yHfiGpZHU
17533Please respect copyright.PENANAkJQnO1wvzC
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”17533Please respect copyright.PENANAOmVANsi1fn
17533Please respect copyright.PENANAKLeihLHGji
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”17533Please respect copyright.PENANAjv65dFJxnh
17533Please respect copyright.PENANAItntmdtGJq
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”17533Please respect copyright.PENANAwWy16X03Ia
17533Please respect copyright.PENANAoeV0mwFVWC
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.17533Please respect copyright.PENANA3aOgssIQjQ
17533Please respect copyright.PENANAvUGr52CN4Z
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.17533Please respect copyright.PENANAhEhKobhoaf
17533Please respect copyright.PENANAIAs83JlOhS
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.17533Please respect copyright.PENANAjvTB15RUNW
17533Please respect copyright.PENANAUTqD7kRZJ7
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.17533Please respect copyright.PENANAwrLr1oAa3l
17533Please respect copyright.PENANAPazG6FIqSO
“Oya? Masukin lagi?”17533Please respect copyright.PENANAp47LXcPc5L
17533Please respect copyright.PENANAywQvFto3wF
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”17533Please respect copyright.PENANAAxsGTgBnOZ
17533Please respect copyright.PENANAArNqEVfGPB
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.17533Please respect copyright.PENANACMwRlMxviK
17533Please respect copyright.PENANAYtgZn2PvA2
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.17533Please respect copyright.PENANAXiHbkmCKtC
17533Please respect copyright.PENANA1o1pAU0BJx
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.17533Please respect copyright.PENANA8L0fPtCon4
17533Please respect copyright.PENANAZY0tbHDqst
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.17533Please respect copyright.PENANARluCwhzTZV
17533Please respect copyright.PENANAB9vnZ0O2or
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.17533Please respect copyright.PENANAWOCbdtVxyw
17533Please respect copyright.PENANAFzSLFSsH9R
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.17533Please respect copyright.PENANAsyeO2XcUkg
17533Please respect copyright.PENANAR7AFpxqj12
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.17533Please respect copyright.PENANAxBv2Kary6r
17533Please respect copyright.PENANAfzG0yyIYoj
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.17533Please respect copyright.PENANApxyFzKld7G
17533Please respect copyright.PENANAUBZkbpKQtW
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.17533Please respect copyright.PENANAouHaH5MaJr
17533Please respect copyright.PENANA2LuZnHOkXs
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.17533Please respect copyright.PENANAP4Ac62zsoS
17533Please respect copyright.PENANAbYUMB2d7eI
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”17533Please respect copyright.PENANAibi7X5Zwf5
17533Please respect copyright.PENANAOob7ihEliJ
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”17533Please respect copyright.PENANAZ4nIImchtw
17533Please respect copyright.PENANA9omRugI9tc
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”17533Please respect copyright.PENANAfAq32HlG9m
17533Please respect copyright.PENANA6taBz4ydKu
“Iya Mam.”17533Please respect copyright.PENANAxDA71MN0y7
17533Please respect copyright.PENANAn3GikmzYlv
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”17533Please respect copyright.PENANALAw8M1YHUd
17533Please respect copyright.PENANAH3UeJjc71m
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”17533Please respect copyright.PENANA49bMCNo2bR
17533Please respect copyright.PENANABJJ4poohOy
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”17533Please respect copyright.PENANADYIuW28clf
17533Please respect copyright.PENANAlWkx1Vqv3y
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.17533Please respect copyright.PENANA8hqNEgfUOk
17533Please respect copyright.PENANAkrvewq9fum
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.17533Please respect copyright.PENANAPiegfM1kio
17533Please respect copyright.PENANArUWX7rG1Eo
17533Please respect copyright.PENANAr6zn4ONVTc
17533Please respect copyright.PENANAz4DlkTIpYL
17533Please respect copyright.PENANAcNkhzrJKIL
17533Please respect copyright.PENANA9IvP9rOn8Z
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.17533Please respect copyright.PENANApbCnf8usQM
17533Please respect copyright.PENANASTYb6jA1gj
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.17533Please respect copyright.PENANAaxX1dnOqQh
17533Please respect copyright.PENANA8nlweyRx6w
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.17533Please respect copyright.PENANAqwHfKyRbWQ
17533Please respect copyright.PENANAX5dZKchmkR
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.17533Please respect copyright.PENANA6pPQNPUcUX
17533Please respect copyright.PENANACshrKcXQ4J
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?17533Please respect copyright.PENANAJ7kyqA9KAv
17533Please respect copyright.PENANAdMpgpXtzgw
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.17533Please respect copyright.PENANAszNW4WrI2H
17533Please respect copyright.PENANA8XQqVtQ6v1
17533Please respect copyright.PENANAo8wTHFwVxU
17533Please respect copyright.PENANABkjxPboNiq
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.17533Please respect copyright.PENANAvsC6ywK6Vc
17533Please respect copyright.PENANApfHGwEJ4dw
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.17533Please respect copyright.PENANA9L8Q0xoMQE
17533Please respect copyright.PENANAIGpa8knTZE
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.17533Please respect copyright.PENANAjFf5SWYfno
17533Please respect copyright.PENANA83Xmm7xhYh
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.17533Please respect copyright.PENANAf6wQLZmuMF
17533Please respect copyright.PENANAzcj8HHSF7F
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.17533Please respect copyright.PENANARL2Gam9YKW
17533Please respect copyright.PENANAwQX5LtlQyi
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.17533Please respect copyright.PENANAvBbqxBaTPG
17533Please respect copyright.PENANA0D0aJw6lzT
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.17533Please respect copyright.PENANAMOzXUg4Nh7
17533Please respect copyright.PENANANIKoCLSsZ2
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.17533Please respect copyright.PENANAjPS9aXZ84F
17533Please respect copyright.PENANAPhsgBSN15U
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”17533Please respect copyright.PENANAnUuzN8kEyi
17533Please respect copyright.PENANAPI2lOAWflI
17533Please respect copyright.PENANALXkXlBkkjO
17533Please respect copyright.PENANAx65dBSGMA2
Sampai pada suatu pagi....17533Please respect copyright.PENANAYOLKxSXbq1
17533Please respect copyright.PENANAjX3YcD7EMd
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?17533Please respect copyright.PENANAEyRL3uix6v
17533Please respect copyright.PENANADBhTfJPeoW
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”17533Please respect copyright.PENANApDrKbcVEsy
17533Please respect copyright.PENANAhcxNkirCZD
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.17533Please respect copyright.PENANA7m0fXNg5OM
17533Please respect copyright.PENANAbVXXlweQ0w
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.17533Please respect copyright.PENANA6XRTCDZuu9
17533Please respect copyright.PENANALgcJby4WOs
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !17533Please respect copyright.PENANA94vUAOQtWp
17533Please respect copyright.PENANAWrqMhcfzW3
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?17533Please respect copyright.PENANABAMeTr88Ug
17533Please respect copyright.PENANAwpEkslmKOr
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.17533Please respect copyright.PENANAXk4XU5ocHN
17533Please respect copyright.PENANA2xD0NDpL8D
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !17533Please respect copyright.PENANAVXpsTZ0Yi7
17533Please respect copyright.PENANAGAGRkLYGr2
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”17533Please respect copyright.PENANAuRN4Iukrdj
17533Please respect copyright.PENANAr7BbSY4c4Z
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.17533Please respect copyright.PENANAIHhk8wa2O2
17533Please respect copyright.PENANAGTJ8CRwTyI
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....17533Please respect copyright.PENANAbRXZONPFHO
17533Please respect copyright.PENANAHbgcvE767J
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.17533Please respect copyright.PENANAKTk5hZbX3d
17533Please respect copyright.PENANAiaAVewCi80
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.17533Please respect copyright.PENANAuVS68cdqOS
17533Please respect copyright.PENANAhiAU2YId0k
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.17533Please respect copyright.PENANAW45vF7YJF6
17533Please respect copyright.PENANA0XdaODjBnQ
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.17533Please respect copyright.PENANAfrJnv7OU1F
17533Please respect copyright.PENANACJPhxRfCVX
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”17533Please respect copyright.PENANAUlp3E0gOKA
17533Please respect copyright.PENANAvOqmP8wPm2
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.17533Please respect copyright.PENANAdg2OddUujU
17533Please respect copyright.PENANAtZs4VHpK4p
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.17533Please respect copyright.PENANAIZp8DueM4I
17533Please respect copyright.PENANA7mu71FudqX
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”17533Please respect copyright.PENANAArxSxbkV2p
17533Please respect copyright.PENANAwcstlA7NRZ
“I...iya Tante.”17533Please respect copyright.PENANAVNnvSyb6D8
17533Please respect copyright.PENANAM5M27LQHO8
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.17533Please respect copyright.PENANANpHKkYW26B
17533Please respect copyright.PENANAvUG9yjpPB1
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.17533Please respect copyright.PENANAOMyzhBN74B
17533Please respect copyright.PENANA8tGMGRc99M
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”17533Please respect copyright.PENANAzssMPfZ57c
17533Please respect copyright.PENANAzMcNo0XJNt
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!17533Please respect copyright.PENANA1WzOrjgTuN
17533Please respect copyright.PENANAQJ4D44us0f
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.17533Please respect copyright.PENANAjX5e3Jl5I7
17533Please respect copyright.PENANAlovDNCMuLZ
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.17533Please respect copyright.PENANAIy6RQTaXGC
17533Please respect copyright.PENANAf9R39mvHlD
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.17533Please respect copyright.PENANA72Pa3MFUng
17533Please respect copyright.PENANAFUSOWfrIUD
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.17533Please respect copyright.PENANAcQGNMiSx54
17533Please respect copyright.PENANAGkJmJvW1YD
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”17533Please respect copyright.PENANANPk5iLNnDb
17533Please respect copyright.PENANAULy1p7vVvT
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”17533Please respect copyright.PENANAgGgMYytiwi
17533Please respect copyright.PENANAEG1Ax4mLAx
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...17533Please respect copyright.PENANAVWwqPPSDMi
17533Please respect copyright.PENANAFEno113qsr
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !17533Please respect copyright.PENANALHOf0QF3vf
17533Please respect copyright.PENANAWpdOYg7gs5
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”17533Please respect copyright.PENANAmNwz3l1JxP
17533Please respect copyright.PENANAJE6iAeOABx
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !17533Please respect copyright.PENANAh7GtrzjmK1
17533Please respect copyright.PENANAVFyBHKtvJf
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.17533Please respect copyright.PENANAk4jb1wQc8n
17533Please respect copyright.PENANANscqTjTG4b
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”17533Please respect copyright.PENANAyhX2QAkGf3
17533Please respect copyright.PENANAGZuQ9lG37X
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “17533Please respect copyright.PENANA2hSj9EJAtd
17533Please respect copyright.PENANAwBZVq9jnDr
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.17533Please respect copyright.PENANAhx1cfOY2by
17533Please respect copyright.PENANAcQPVk1wGPF
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.17533Please respect copyright.PENANAt2fAERUJi1
17533Please respect copyright.PENANA2PoEZ4SMVg
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.17533Please respect copyright.PENANAbCfI4CacLf
17533Please respect copyright.PENANA8xD9UvcjEn
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.17533Please respect copyright.PENANAfmqZ4cNHsv
17533Please respect copyright.PENANAgJrSQEE9v5
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.17533Please respect copyright.PENANAbwPTYPwqdY
17533Please respect copyright.PENANAjhJSASlKbs
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.17533Please respect copyright.PENANAbDs79El1hA
17533Please respect copyright.PENANAyyP9qFcOfR
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”17533Please respect copyright.PENANAcgdBZk1kpb
17533Please respect copyright.PENANAT1R0jRuEvV
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....17533Please respect copyright.PENANALl8ZOtOKGd
17533Please respect copyright.PENANAhoBbu4R8Ve
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.17533Please respect copyright.PENANAJfARZK6TyU
17533Please respect copyright.PENANAZridb08QWz
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.17533Please respect copyright.PENANANEFnlxu9kx
17533Please respect copyright.PENANAyvEy4p81dH
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.17533Please respect copyright.PENANAzg2l8PunYj
17533Please respect copyright.PENANAvfHtkpmlIC
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !17533Please respect copyright.PENANAAzpIh7wUZU
17533Please respect copyright.PENANA1jVUDMS2xs
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”17533Please respect copyright.PENANA6qjtAnM2CJ
17533Please respect copyright.PENANA8Z5M8WaGmv
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.17533Please respect copyright.PENANAifkwZVgFli
17533Please respect copyright.PENANAasHKb7LTbs
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”17533Please respect copyright.PENANA6ZDYSzdsle
17533Please respect copyright.PENANAQGkEws3qFg
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.17533Please respect copyright.PENANAjtetyq2tkJ
17533Please respect copyright.PENANAuR7DuZDsuF
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”17533Please respect copyright.PENANAwLqZSt5gxo
17533Please respect copyright.PENANAHujepk7d04
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.17533Please respect copyright.PENANAqCYtE6eBi6
17533Please respect copyright.PENANAWfEuluF10b
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.17533Please respect copyright.PENANAoA2wkON0wp
17533Please respect copyright.PENANAeSUdnh3j3O
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!17533Please respect copyright.PENANASlq4yaFEkI
17533Please respect copyright.PENANAOKJoEAosAD
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”17533Please respect copyright.PENANAuIjkWmFhjm
17533Please respect copyright.PENANAZMAnKG49cA
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.17533Please respect copyright.PENANA6L5xNHa1ud
17533Please respect copyright.PENANAnInzVuD6Ch
Sampai pada suatu saat :17533Please respect copyright.PENANAtKK1v23B2a
17533Please respect copyright.PENANA9El9n6JkXy
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.17533Please respect copyright.PENANA12bRtpMI3T
17533Please respect copyright.PENANA2PULnA6IK8
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.17533Please respect copyright.PENANAV31pEymGX5
17533Please respect copyright.PENANAHqAITLZKBY
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”17533Please respect copyright.PENANAUslINi3j5B
17533Please respect copyright.PENANAKIiiVV1wLL
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.17533Please respect copyright.PENANATcm1ttlBS4
17533Please respect copyright.PENANAqt2jqphzAa
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.17533Please respect copyright.PENANABAscNIg1CP
17533Please respect copyright.PENANALomETkyYJQ
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”17533Please respect copyright.PENANA57qnxSYlWh
17533Please respect copyright.PENANAIwtsT6KCYr
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.17533Please respect copyright.PENANA20yxFHGR0O
17533Please respect copyright.PENANAFSl9Tx7OZ2
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.17533Please respect copyright.PENANAjVKZmDkbqo
17533Please respect copyright.PENANA438umQ2zvw
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”17533Please respect copyright.PENANAHO3eXkncbQ
17533Please respect copyright.PENANAM34tZtYwDt
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !17533Please respect copyright.PENANAxFSamAKCK4
17533Please respect copyright.PENANATH8fU7nZF3
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.17533Please respect copyright.PENANAkZxeZEIcIM
17533Please respect copyright.PENANAOYhm1GEIDa
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”17533Please respect copyright.PENANAQBtysMfRFP
17533Please respect copyright.PENANA6EZdOmHD4w
Aku cuma tersenyum.17533Please respect copyright.PENANAzVpVx8dSXq
17533Please respect copyright.PENANA16ahna1qzX
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.17533Please respect copyright.PENANAKKZ3DLoWD6
17533Please respect copyright.PENANAVtQimJXRfr
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”17533Please respect copyright.PENANAldTd3KFctM
17533Please respect copyright.PENANA2CExZ1PdTN
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.17533Please respect copyright.PENANA8tQw99ETk7
17533Please respect copyright.PENANAdaDJ3yga4D
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.17533Please respect copyright.PENANAIWQBiuMf1R
17533Please respect copyright.PENANACgZsP3e6yF
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”17533Please respect copyright.PENANAmGFRg8vEcD
17533Please respect copyright.PENANA55BF9ioOxq
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”17533Please respect copyright.PENANAQXEx6leJHm
17533Please respect copyright.PENANAIGdF8dSR9V
“Janji ya.”17533Please respect copyright.PENANAacigL9aWc7
17533Please respect copyright.PENANAHRAIcRZDns
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”17533Please respect copyright.PENANAdyfhaLWkFe
17533Please respect copyright.PENANAT6frLIi75P
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”17533Please respect copyright.PENANASdNycVt5ST
17533Please respect copyright.PENANAaHJrgHnmkj
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”17533Please respect copyright.PENANAWCZXEy3O0T
17533Please respect copyright.PENANAQWEVFrSFgx
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 17533Please respect copyright.PENANAynqkEL6rut