Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANA64HanBc2SI
12636Please respect copyright.PENANATasWXojNVK
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAo0iQEvnaAU
12636Please respect copyright.PENANAabVzT6gjbY
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.12636Please respect copyright.PENANAHSnoNM8tXF
12636Please respect copyright.PENANABjBwlLhGz0
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”12636Please respect copyright.PENANApV4EeKbOWo
12636Please respect copyright.PENANAFQwQLaK6Ed
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.12636Please respect copyright.PENANAEtvuEqEIyc
12636Please respect copyright.PENANAVG5T3QlJHZ
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”12636Please respect copyright.PENANAYVze3RjgT5
12636Please respect copyright.PENANAbldFIqXsdx
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”12636Please respect copyright.PENANAU4zvpn5vQH
12636Please respect copyright.PENANAzqD3LxwRbl
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”12636Please respect copyright.PENANAPYjoMaJpdN
12636Please respect copyright.PENANAqEZCOjW3qo
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.12636Please respect copyright.PENANAiggrM8w7Jv
12636Please respect copyright.PENANAleqajvJF2U
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”12636Please respect copyright.PENANAGlxUBmmlhB
12636Please respect copyright.PENANAEUL85QxSm7
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”12636Please respect copyright.PENANAsn2AVLND9D
12636Please respect copyright.PENANAEWwm0BRDv0
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”12636Please respect copyright.PENANAvwKEflI68R
12636Please respect copyright.PENANA7pnJLccixP
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANATC1CWiHxhF
12636Please respect copyright.PENANAhD8nIHFqdT
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.12636Please respect copyright.PENANAqKa6vZKS5p
12636Please respect copyright.PENANACqbFcihCEB
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”12636Please respect copyright.PENANA5mGMNPGDHj
12636Please respect copyright.PENANAATf9DjMxfx
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.12636Please respect copyright.PENANAsAkp8XuJAi
12636Please respect copyright.PENANAVCsGzzxZ75
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”12636Please respect copyright.PENANAgCxjOAqHmf
12636Please respect copyright.PENANAZV6JIZcWNP
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAc6O50EyIdG
12636Please respect copyright.PENANAQG9F2TW6An
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.12636Please respect copyright.PENANAYU5tS464BC
12636Please respect copyright.PENANA8yHMbWYVy5
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”12636Please respect copyright.PENANAorKZt8bhzL
12636Please respect copyright.PENANAijYhN3BOBx
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.12636Please respect copyright.PENANAUEaDyHfnVt
12636Please respect copyright.PENANADBHd70caQA
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !12636Please respect copyright.PENANAodn2903JgU
12636Please respect copyright.PENANAXBgPRV7JOD
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.12636Please respect copyright.PENANA8YOXfCgVfW
12636Please respect copyright.PENANA7L5yzSPhMc
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.12636Please respect copyright.PENANA2XkdwZYkhg
12636Please respect copyright.PENANAepePRQFv7l
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.12636Please respect copyright.PENANASuuCZ6wRDK
12636Please respect copyright.PENANAwgF1mE1rxI
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”12636Please respect copyright.PENANAWovOVB30jr
12636Please respect copyright.PENANAxmVaXzFRfr
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”12636Please respect copyright.PENANALYGnhqe0ht
12636Please respect copyright.PENANAfovMBgYVYT
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.12636Please respect copyright.PENANAGszjJ1x3Ti
12636Please respect copyright.PENANA9duXPZ8xZr
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”12636Please respect copyright.PENANA0Hnrb85rqr
12636Please respect copyright.PENANAxA8ueQBoDq
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.12636Please respect copyright.PENANA0sHi6UGjIQ
12636Please respect copyright.PENANAeNldq1wvGr
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.12636Please respect copyright.PENANAUP25k4GvuI
12636Please respect copyright.PENANAUswQfdk10X
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.12636Please respect copyright.PENANAzpZUBq2Pci
12636Please respect copyright.PENANABqAQZ6A9Wn
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.12636Please respect copyright.PENANAiIEg9Ekhc1
12636Please respect copyright.PENANA4MjJ0122oT
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”12636Please respect copyright.PENANAl2nG4nl65y
12636Please respect copyright.PENANAgCQ5fuf0ty
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”12636Please respect copyright.PENANAjbAT2zLzb7
12636Please respect copyright.PENANAatqsKLE7Ek
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”12636Please respect copyright.PENANAXpvJpZ8wSN
12636Please respect copyright.PENANAkvZ8EX0fH2
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.12636Please respect copyright.PENANA2yGa7F9xTp
12636Please respect copyright.PENANAydL3tXX4R6
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.12636Please respect copyright.PENANAzOmVhyVWAj
12636Please respect copyright.PENANAlALu6sKmIq
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.12636Please respect copyright.PENANAJAaKMwF8oh
12636Please respect copyright.PENANAUmt58GM6PD
12636Please respect copyright.PENANAlmfNScpDCn
12636Please respect copyright.PENANAWUJZykcW9B
12636Please respect copyright.PENANAIJ2J4JinD1
12636Please respect copyright.PENANAjrJzOKXu0g
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.12636Please respect copyright.PENANALU8H4kGRnq
12636Please respect copyright.PENANAm82VU9y8pi
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.12636Please respect copyright.PENANA8ByyXXo2JN
12636Please respect copyright.PENANAAixFVnBHOH
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.12636Please respect copyright.PENANAo4rRAHjU3s
12636Please respect copyright.PENANAocy2mGWqwf
“Maksud lu?” aku agak tercengang.12636Please respect copyright.PENANA8LJZOZBGgV
12636Please respect copyright.PENANAEflW468QSC
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.12636Please respect copyright.PENANADrCqSzzLDX
12636Please respect copyright.PENANAL30EwcoZ5L
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.12636Please respect copyright.PENANAy4bDDGSJ76
12636Please respect copyright.PENANAj1NNOzjCwf
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).12636Please respect copyright.PENANAdbtgWQZp2s
12636Please respect copyright.PENANAcxsgLDkHhi
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “12636Please respect copyright.PENANAWXLczh4244
12636Please respect copyright.PENANAWsFokiYj3M
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”12636Please respect copyright.PENANAyoAur16wC8
12636Please respect copyright.PENANAYNeDR0V5sp
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.12636Please respect copyright.PENANAFShx6tB6Mb
12636Please respect copyright.PENANAsqVTlRp1Go
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.12636Please respect copyright.PENANAcJhAqr9gjb
12636Please respect copyright.PENANAqySC0VfP23
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”12636Please respect copyright.PENANARL7r8I7Sxq
12636Please respect copyright.PENANAJyk03DE7DJ
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.12636Please respect copyright.PENANAJeJq4fLjmz
12636Please respect copyright.PENANAmzbSaDeGx3
“Kita bisa pake villa punya temanku.”12636Please respect copyright.PENANA7LDCYSra89
12636Please respect copyright.PENANAGAA5pkfb60
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.12636Please respect copyright.PENANAvZto3MplyQ
12636Please respect copyright.PENANAPhSW6r5KXG
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”12636Please respect copyright.PENANAUezzHtX2Tw
12636Please respect copyright.PENANAnWVviE8S6S
“Terus?”12636Please respect copyright.PENANAwAsGFKrtVU
12636Please respect copyright.PENANASzNKFciDid
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.12636Please respect copyright.PENANAqoYusrEhyv
12636Please respect copyright.PENANASgm5eMBzUn
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”12636Please respect copyright.PENANAnhya0YQXBc
12636Please respect copyright.PENANAUPf4OnmFFL
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”12636Please respect copyright.PENANArUw0WMpocC
12636Please respect copyright.PENANAMgtOa3bXZM
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.12636Please respect copyright.PENANA2hVxDQpaou
12636Please respect copyright.PENANAPRO5z70vSN
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”12636Please respect copyright.PENANAzwdFaHoE0o
12636Please respect copyright.PENANA5cDsIItywg
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.12636Please respect copyright.PENANAx4Kabm6pNu
12636Please respect copyright.PENANAfS3HubQEMW
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”12636Please respect copyright.PENANAjgbjOuoe6j
12636Please respect copyright.PENANA7k8sONCHlZ
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”12636Please respect copyright.PENANArrmGKw4EQB
12636Please respect copyright.PENANAQZjgmiU08U
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”12636Please respect copyright.PENANArmPWJzSzdI
12636Please respect copyright.PENANAQSb0Zidsjc
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.12636Please respect copyright.PENANARzHbxIw8gm
12636Please respect copyright.PENANArKIFuAnwOR
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”12636Please respect copyright.PENANAkSurDlZ3AB
12636Please respect copyright.PENANAxrS5F8TmIx
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”12636Please respect copyright.PENANA2YkTopxp4R
12636Please respect copyright.PENANAcr1eggYZMa
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”12636Please respect copyright.PENANApR8LZPVoXB
12636Please respect copyright.PENANAjlxErVZxr0
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”12636Please respect copyright.PENANAcqIPLL8na9
12636Please respect copyright.PENANArTShFe2IA7
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”12636Please respect copyright.PENANAzcXkn7jkWv
12636Please respect copyright.PENANAZgQ9lLIISC
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.12636Please respect copyright.PENANAVwPMUgcKwy
12636Please respect copyright.PENANAJCzfkXFqGD
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”12636Please respect copyright.PENANAPw5Mvo0QPT
12636Please respect copyright.PENANAfdg9F4uiha
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.12636Please respect copyright.PENANAbOVBp3ftEH
12636Please respect copyright.PENANAOzWTbsqokw
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”12636Please respect copyright.PENANAv5H15LvpPx
12636Please respect copyright.PENANAKZ7kAbC5rN
“Terserah Tante.”12636Please respect copyright.PENANAfWzDs27CQF
12636Please respect copyright.PENANAeX2hspfzA6
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”12636Please respect copyright.PENANAwzEx3hOUr9
12636Please respect copyright.PENANAetyUFVIODJ
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”12636Please respect copyright.PENANAO2F0bDeNgC
12636Please respect copyright.PENANAAvfMDN7Jzv
“Villanya jauh?”12636Please respect copyright.PENANAee7ZX1PTU4
12636Please respect copyright.PENANANaAk8PMfSC
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”12636Please respect copyright.PENANAEDyoGYTW7r
12636Please respect copyright.PENANAR0NDmhuEfv
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”12636Please respect copyright.PENANAsDf451hqz2
12636Please respect copyright.PENANA2spgkITsra
12636Please respect copyright.PENANAdz4EQqEZqP
12636Please respect copyright.PENANAawuVlmUAf9
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.12636Please respect copyright.PENANAkVFOxWd1zJ
12636Please respect copyright.PENANAMmSoKzRy3A
Aku mengangguk sambil tersenyum.12636Please respect copyright.PENANA8oXpS753A0
12636Please respect copyright.PENANAK48jYxmtz3
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”12636Please respect copyright.PENANAP2J9Zcvxg7
12636Please respect copyright.PENANA3n0DNKT5bx
“Malam Minggu gimana?”12636Please respect copyright.PENANAU8SD2YJ2OM
12636Please respect copyright.PENANAiBTPhZRF19
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”12636Please respect copyright.PENANAGRA5SbjP2I
12636Please respect copyright.PENANAYwlmeY71U5
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”12636Please respect copyright.PENANAsfLxIxTmpN
12636Please respect copyright.PENANA5LSTNNoxhr
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”12636Please respect copyright.PENANAppmrYQJBfW
12636Please respect copyright.PENANA73Ug97aqhP
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”12636Please respect copyright.PENANA2tEbgWgZIv
12636Please respect copyright.PENANA73arQrxgNn
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”12636Please respect copyright.PENANAyjp96nw69E
12636Please respect copyright.PENANAKXIghf6ziN
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”12636Please respect copyright.PENANAYOSawHRZZ5
12636Please respect copyright.PENANATjcPqHl3zD
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”12636Please respect copyright.PENANA8mpe4fb26n
12636Please respect copyright.PENANAnEP9gJWJS5
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.12636Please respect copyright.PENANAR7I3NyVTzT
12636Please respect copyright.PENANA7RDDRoFELa
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”12636Please respect copyright.PENANAezF7YkuANu
12636Please respect copyright.PENANAOuczl7qpnL
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”12636Please respect copyright.PENANA7woU0vSkpY
12636Please respect copyright.PENANADT2wobvssB
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”12636Please respect copyright.PENANA267qEJxKBf
12636Please respect copyright.PENANAbPxMupz8AJ
12636Please respect copyright.PENANAYipNuOmA4w
12636Please respect copyright.PENANAkHLFpndIob
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.12636Please respect copyright.PENANAKPEpg3LU8Z
12636Please respect copyright.PENANANPFHmbpPB8
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.12636Please respect copyright.PENANAiJkCCYNX0j
12636Please respect copyright.PENANA404ymfIlT3
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.12636Please respect copyright.PENANAGVeSih2X9B
12636Please respect copyright.PENANAxThykt9HgJ
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”12636Please respect copyright.PENANA18VXio2jt5
12636Please respect copyright.PENANACjSoNRcGKs
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”12636Please respect copyright.PENANACUgI63zfbk
12636Please respect copyright.PENANAbKoNNOhB2b
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.12636Please respect copyright.PENANAME6b7bnCN3
12636Please respect copyright.PENANAQFAePzEr27
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.12636Please respect copyright.PENANAHWAeflFGq8
12636Please respect copyright.PENANA8YZTc4guxT
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.12636Please respect copyright.PENANAdw4ZPOUHgr
12636Please respect copyright.PENANAIInoOUiM9Y
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.12636Please respect copyright.PENANA0XLQtDz7mw
12636Please respect copyright.PENANARKgoi9Xhix
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”12636Please respect copyright.PENANA7rwsWGTcFJ
12636Please respect copyright.PENANAjH01ul5qtl
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAbh3qw8hTZU
12636Please respect copyright.PENANAZnegN9NSyB
“Deg-degan kenapa?”12636Please respect copyright.PENANAYFtyRFu4RG
12636Please respect copyright.PENANA28WBb3Qsb1
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”12636Please respect copyright.PENANAd2dI2FoJGd
12636Please respect copyright.PENANArEvXIeX2vC
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”12636Please respect copyright.PENANAUAAw39DXcX
12636Please respect copyright.PENANAzgK4PeJzTW
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”12636Please respect copyright.PENANA7YHepGg40c
12636Please respect copyright.PENANA3vt13TO39z
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”12636Please respect copyright.PENANA6Dh3dr0BEl
12636Please respect copyright.PENANAJXIA5wgEGz
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.12636Please respect copyright.PENANAXID44CbbRx
12636Please respect copyright.PENANA4CmZcvNmEA
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”12636Please respect copyright.PENANAyMvAKIpXbh
12636Please respect copyright.PENANAL4tjwBL7cm
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.12636Please respect copyright.PENANAxyOAUUkCe9
12636Please respect copyright.PENANA7hDQJ22Bsp
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.12636Please respect copyright.PENANAzzu4bUmgVO
12636Please respect copyright.PENANA5HU0JLgCLO
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.12636Please respect copyright.PENANA6VWMlcWfoL
12636Please respect copyright.PENANAq5lWk8g4nz
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”12636Please respect copyright.PENANAWbOf4aHU6w
12636Please respect copyright.PENANAusstTrlfvk
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.12636Please respect copyright.PENANATZSzkcPmPo
12636Please respect copyright.PENANAjNJQzblbuW
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”12636Please respect copyright.PENANAqeZdinGWNa
12636Please respect copyright.PENANAMY4j17FbJ5
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.12636Please respect copyright.PENANAKtpmaLyTOw
12636Please respect copyright.PENANAUundxWWpeP
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.12636Please respect copyright.PENANAfnXFHdrKRY
12636Please respect copyright.PENANASxy5cfigzm
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”12636Please respect copyright.PENANAij2zGZWqXs
12636Please respect copyright.PENANA404B2eUp55
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.12636Please respect copyright.PENANAEfLbOtFfLY
12636Please respect copyright.PENANAdxlOlDPzoK
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.12636Please respect copyright.PENANAbV7D6APkLy
12636Please respect copyright.PENANAh4TLh9CkVS
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.12636Please respect copyright.PENANASJNZ3HmbTx
12636Please respect copyright.PENANAhmrKvEDkYA
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”12636Please respect copyright.PENANA4woFrSBRiz
12636Please respect copyright.PENANAcWKYH809W4
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”12636Please respect copyright.PENANAfkOljioOjW
12636Please respect copyright.PENANA9lI3I3Mm0P
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”12636Please respect copyright.PENANAT5ZQEqEx0C
12636Please respect copyright.PENANAmSr6MEiXrd
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”12636Please respect copyright.PENANA5vSgs1Voi5
12636Please respect copyright.PENANA4347V92EER
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.12636Please respect copyright.PENANAwjIyjY3f1C
12636Please respect copyright.PENANAKCOO6uK3a9
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”12636Please respect copyright.PENANAUxy4qfJaDF
12636Please respect copyright.PENANAxkPYlMUqQR
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAv0aUPqIlqL
12636Please respect copyright.PENANAgtfx1cvAqt
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANA1aUTAHswlc
12636Please respect copyright.PENANAXlg1brynB1
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”12636Please respect copyright.PENANAec7ILYwp9M
12636Please respect copyright.PENANAZzchpzHtfm
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.12636Please respect copyright.PENANA2yE27XTXPJ
12636Please respect copyright.PENANAFwka18QcOe
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.12636Please respect copyright.PENANAKB5aB7Aa1C
12636Please respect copyright.PENANApK7qfQP2X2
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.12636Please respect copyright.PENANAsFs4Y1GovE
12636Please respect copyright.PENANAtVWYmoHFJE
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.12636Please respect copyright.PENANAAI2rt3A7QI
12636Please respect copyright.PENANABbtons7CJe
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.12636Please respect copyright.PENANAp5Njssv4Tn
12636Please respect copyright.PENANA8vo2UpTvUQ
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.12636Please respect copyright.PENANARcAyBgb0ut
12636Please respect copyright.PENANAUiQ3DjaaZI
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.12636Please respect copyright.PENANAR4S9spSOzF
12636Please respect copyright.PENANAqZSgsndzwU
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.12636Please respect copyright.PENANAeUvGg3vLOM
12636Please respect copyright.PENANA9pNMOUUqvs
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.12636Please respect copyright.PENANATPWD6JpTbi
12636Please respect copyright.PENANArXs7ouHOkD
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANA7csRAMP9Pe
12636Please respect copyright.PENANAWMnzJYEpDc
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.12636Please respect copyright.PENANAuxflQeFEo6
12636Please respect copyright.PENANApjlxRh81UM
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?12636Please respect copyright.PENANAcYMoKwsVhW
12636Please respect copyright.PENANACRl04BDrkM
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.12636Please respect copyright.PENANAq5H5K1PDna
12636Please respect copyright.PENANAoMOQ09rSI7
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.12636Please respect copyright.PENANAxM5jC1RwwQ
12636Please respect copyright.PENANAPJ30rw6ogL
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”12636Please respect copyright.PENANAvwgv0cWIor
12636Please respect copyright.PENANAYtPHkfcuXt
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.12636Please respect copyright.PENANAU1A0XUYulc
12636Please respect copyright.PENANAyfIEUVwl81
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.12636Please respect copyright.PENANA3AUNkP8zoJ
12636Please respect copyright.PENANAHTVi1gUe2j
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANA6rQS8mWeug
12636Please respect copyright.PENANAgnVuNCHT4C
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.12636Please respect copyright.PENANA9NZH1j6RCS
12636Please respect copyright.PENANACChrRMthy4
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.12636Please respect copyright.PENANADHx7Dw0NWb
12636Please respect copyright.PENANApChuUAadQB
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.12636Please respect copyright.PENANASNe2Fjp3VK
12636Please respect copyright.PENANAtigRThgxEc
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.12636Please respect copyright.PENANAB5yx3kBQcD
12636Please respect copyright.PENANAqKLFH9mjMy
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.12636Please respect copyright.PENANAfAUDHgdzzc
12636Please respect copyright.PENANAxumpnpWlb7
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.12636Please respect copyright.PENANAY7etbYV5uY
12636Please respect copyright.PENANAgirsvzAyI2
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.12636Please respect copyright.PENANAfLtkeErY3o
12636Please respect copyright.PENANAruu8zhrity
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.12636Please respect copyright.PENANAfbnXKpJpEk
12636Please respect copyright.PENANAWsQa5siPSv
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.12636Please respect copyright.PENANAFTzO5cTyjL
12636Please respect copyright.PENANAqU3SdUgw70
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.12636Please respect copyright.PENANASLOLlIby0q
12636Please respect copyright.PENANAFa1o3zyB0e
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !12636Please respect copyright.PENANAtaTkxm55D9
12636Please respect copyright.PENANAENygQfh6SV
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”12636Please respect copyright.PENANAabpazqRP3M
12636Please respect copyright.PENANAEmhRDe72ZK
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.12636Please respect copyright.PENANAXCtT61VeWD
12636Please respect copyright.PENANASxveCqxry2
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.12636Please respect copyright.PENANAuEc15as6kL
12636Please respect copyright.PENANAa5OjyhFY8K
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”12636Please respect copyright.PENANArS3bVenVIB
12636Please respect copyright.PENANAIaK01ZOwbt
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.12636Please respect copyright.PENANALDh6sSv6Z1
12636Please respect copyright.PENANAypFAhILLnu
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”12636Please respect copyright.PENANA0ulgKo7B0N
12636Please respect copyright.PENANAJ9rsERhHlx
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.12636Please respect copyright.PENANArMaUgof6mm
12636Please respect copyright.PENANAUvWniXngvY
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.12636Please respect copyright.PENANARXOvtAPWV1
12636Please respect copyright.PENANAWtAZrxSYb1
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.12636Please respect copyright.PENANABc5NDTE5kd
12636Please respect copyright.PENANAcA4mQNzKNi
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAUDY7o3Gxh5
12636Please respect copyright.PENANAOW19wY7Tfc
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.12636Please respect copyright.PENANAvUsDqzEy8Y
12636Please respect copyright.PENANAB7bkl0IQdk
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.12636Please respect copyright.PENANA3szgRnTtws
12636Please respect copyright.PENANAcedLFFIP13
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.12636Please respect copyright.PENANAyHR3PULb0n
12636Please respect copyright.PENANAXPUVXSt04W
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.12636Please respect copyright.PENANAuFRkCgz7e7
12636Please respect copyright.PENANAelpQHHYGgc
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.12636Please respect copyright.PENANAlOKjTnvHcT
12636Please respect copyright.PENANAR1K2VJi8cF
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.12636Please respect copyright.PENANAHSS9MVzlE3
12636Please respect copyright.PENANA8msU0ZGkWs
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.12636Please respect copyright.PENANAQkSASKdZLV
12636Please respect copyright.PENANA7LVOiFMsd6
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).12636Please respect copyright.PENANAdTKzYxHHw1
12636Please respect copyright.PENANAT2gc5ZTVoy
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.12636Please respect copyright.PENANA6tj9cmR7ov
12636Please respect copyright.PENANAjAw03AIDv3
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”12636Please respect copyright.PENANAJlM44vLyhK
12636Please respect copyright.PENANAjLCIb4AjkJ
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.12636Please respect copyright.PENANAqziL8GIqgB
12636Please respect copyright.PENANAz12vv8aSA1
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.12636Please respect copyright.PENANA7opmFd64eQ
12636Please respect copyright.PENANA11YSMgGqt6
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.12636Please respect copyright.PENANA9gOovtqwE3
12636Please respect copyright.PENANAG15vfW2bWJ
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAJZdPWoTwcI
12636Please respect copyright.PENANAHGU9APPO1k
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”12636Please respect copyright.PENANA1VttC96htV
12636Please respect copyright.PENANArm18ApiHtz
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.12636Please respect copyright.PENANAJPUotxRztn
12636Please respect copyright.PENANAaKhgotII2X
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.12636Please respect copyright.PENANA8ltgw70F5r
12636Please respect copyright.PENANAqUEThzcxGa
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAOteYJJVlkn
12636Please respect copyright.PENANAUBME7XipNm
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.12636Please respect copyright.PENANA5i4J7UEp0q
12636Please respect copyright.PENANAEWPzos9jN7
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.12636Please respect copyright.PENANAuOMReihwGd
12636Please respect copyright.PENANATRvTJxC3JC
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.12636Please respect copyright.PENANAxo9tEWylKp
12636Please respect copyright.PENANAKdwz4SdQR4
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”12636Please respect copyright.PENANARmXBGJawfr
12636Please respect copyright.PENANACUbtm8qskR
“Mau,” sahutku senang.12636Please respect copyright.PENANAeCfyI8YK2Q
12636Please respect copyright.PENANAIQyqlF7AOB
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.12636Please respect copyright.PENANAADyGpTVAxJ
12636Please respect copyright.PENANA07YniS5qFl
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.12636Please respect copyright.PENANAwLFWmcYjAH
12636Please respect copyright.PENANAT6GZ5QfSQ0
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.12636Please respect copyright.PENANASZ1GYpGIlx
12636Please respect copyright.PENANANPIU1zU5pm
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.12636Please respect copyright.PENANAisReNWrfoK
12636Please respect copyright.PENANAIbV8vOqds2
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.12636Please respect copyright.PENANAcwlf2OPtFA
12636Please respect copyright.PENANApUjZKc4Gj1
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”12636Please respect copyright.PENANAs09p4rKQoO
12636Please respect copyright.PENANAnIkm2G1yJ8
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.12636Please respect copyright.PENANAtRv8uUltvM
12636Please respect copyright.PENANAIxlNuMYdPV
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 12636Please respect copyright.PENANATZFZfHT5cw