
POV Fauziah
19178Please respect copyright.PENANA8dcVWUjwVL
Sekarang aku berangkat dengan Intan menuju tempat Om-Om tajir yang diceritakan kepadaku, ntah kenapa aku deg-degan, bukan deg-degan karena libidoku naik karena aku akan segera merengkuh kenikmatan dengan orang lain selain suamiku.
Tetapi ada sesuatu yang mengganjal hatiku, ada pertentangan yang gak bisa aku jelaskan, nafasku yang memburu membuat keringat dinginku membasahi dress panjangku.19178Please respect copyright.PENANAh0RYvYHCGI
"Apa keputusanku udah benar?" Batinku.
Akhir-akhir ini aku emang cukup gila, banyak pikiran nakal yang seakan mengendalikanku dan keinginan untuk dipuji lawan jenis cukup kuat.19178Please respect copyright.PENANAhP4LLeLFEq
"Huh", aku menghembuskan nafasku.
"Ini adalah keinginanku, gak ada yang salah karena tubuhku menginginkannya", kataku mencari pembenaran.19178Please respect copyright.PENANA4D7RuibH3A
Ini adalah jalanku untuk membuktikan bahwa aku bukanlah wanita polos. Akan aku buktikan aku lebih baik daripada Intan. Bukan hanya pembuktian, rasa cemburuku dan pengabaian Mas Udin akhir-akhir ini kepadaku membuatku sakit hati, dia lebih peduli pada Intan daripada aku.19178Please respect copyright.PENANAUasxVQwHuP
Yang aku inginkan adalah dia menganggapku ada. Hanya karena aku gak memberinya anak, Mas Udin seakan gak nafsu sedikit pun ke aku. Ya mungkin dia sempat cemburu, kesel karena aku berubah menjadi genit. Tetapi bukan itu yang aku inginkan. Aku menginginkan laki-laki yang menyayangiku sepenuhnya, yang memposisikan aku sebagai satu-satunya, sebagai ratu.
Mas Udin hanya memujiku bahwa aku cantik, tetapi hanya kata-kata saja. Dia gak benar-benar memujaku sebagai satu-satunya istri yang ada di hatinya. Hatinya udah terbagi, antara aku dan Intan. Tetapi Mas Udin lebih mencintai Intan, itu persepsiku. Bahkan setelah Mas Udin menikahi Intan, Mas Udin jarang menyentuhku.19178Please respect copyright.PENANA7jJquAhgSN
Aku tau, Mas Udin gak tahan lama. Tetapi seenggaknya dia masih ingat tanggungjawabnya untuk menafkahi batinku. Tetapi apa kenyataannya? Intan, Intan, Intan yang ada di pikirannya. Bahkan saat aku mencoba merayu Pak Ruslan, aku tau Mas Udin mengetahui apa yang aku lakukan tetapi seakan dia diam saja.19178Please respect copyright.PENANAI5aUWvYGuu
Dia gak sefrontal seperti saat Intan disetubuhi Ngkoh-Ngkoh yang diceritakan padaku. Dalam hati aku berpikir, sebenarnya apa daya pikat Intan? Kenapa mudah sekali Intan menggaet hati lawan jenisnya?.19178Please respect copyright.PENANA79khFGFSyO
Aku gak mau, di rumah aku sudah kalah. Tetapi akan aku buktikan nanti, akan banyak laki-laki, bahkan lebih dari laki-laki yang ada dalam pelukan Intan.19178Please respect copyright.PENANAlQb8LR5cBX
Gak terasa mobil yang kami tumpangi udah memasuki area pegunungan, ada banyak kebun teh disini. Terlihat ada villa yang cukup besar berada terpisah dari kebun teh yang luas.19178Please respect copyright.PENANA5Ajb2WKWt7
Sekarang aku memakai dress panjang, hijab dan cadar berwarna merah tua. Ini dress kesayanganku, aku berharap bos-bos itu terpukau melihat penampilanku. Apalagi saat aku menanggalkan semua pakaian yang menutupi lekuk tubuhku.
"Hihi, nakal banget", Batinku.19178Please respect copyright.PENANAaLa0cSPXXn
"Huh", dengusku.
Keringat dinginku terus mengalir, rasa bimbang berubah menjadi nafsu yang memuncak. Aku gak bisa membayangkan saat tangan-tangan nakal menggerayangiku.
"Ahhh aku gak tahan", dengusku.19178Please respect copyright.PENANAnCtjB9QZ0s
Setelah mobil terparkir di depan villa, aku dengan sedikit gemetar melangkah keluar. Ada Ngkoh-Ngkoh tambun menyambut kami, dia memperkenalkan diri bernama Lim.19178Please respect copyright.PENANA4zRizFaCIt
Lalu aku dan Intan dipersilahkan masuk, di dalam aku duduk di sofa. Ada banyak laki-laki disini, yang aku kira hanya lima orang saja. Nafasku memburu, ada perasaan kikuk berada di ruangan yang berisi banyak laki-laki.19178Please respect copyright.PENANAlRiQyguY9j
Om Lim duduk di sampingku, dia mulai mengajakku ngobrol.19178Please respect copyright.PENANAUDGB0CyIgT
"Perkenalkan saya Lim", kata Om Lim.19178Please respect copyright.PENANAPJKdHlG9JP
"Saya Fauziah Om", kataku menunduk malu-malu.19178Please respect copyright.PENANASBrfJ6m083
"Perkenalkan juga dia Lie, dan dia Chow, kalo dia Jonathan", kata Om Lim.
"Nah dia yang paling muda sendiri, namanya Chan masih 30 tahun", kata Om Lim.19178Please respect copyright.PENANATjzmwwmX1P
"Salam kenal", kata Chan.19178Please respect copyright.PENANACYa0HnE3S2
"Salam kenal juga", kataku hanya menangkupkan tanganku ke dada.19178Please respect copyright.PENANA1O4NTFErkA
Setelah itu kita ngobrol-ngobrol ringan, mereka sering banget memujiku. Ntah itu tentang penampilanku, sopan santunku, tutur kataku yang halus, sikap malu-maluku dan yang terakhir adalah kecantikanku.19178Please respect copyright.PENANApqa2aPJbnS
"Aku menyela, masak sih Om aku cantik? Kan aku beracadar Om?", Tanyaku.19178Please respect copyright.PENANAXfIPwgYUfE
"Cantik, cantik banget, aku bisa menerka kalo kamu cantik, keliatan kok dari auramu", kata Om Lim.19178Please respect copyright.PENANAjglFxmASj4
"Huft, aura ya? Berarti bukan secara fisik kan?", Kataku dengan ekspresi ngambek, dengan kumanyunkan bibirku.
"Duh kenapa aku bisa begini?", sifat manjaku dan kekanak-kanakanku keluar.19178Please respect copyright.PENANAkWr1cz4DOd
"Untuk sekarang iya, karena aku hanya melihat matamu", Kata Om Lim.
"Bagaimana menurut kalian?", Om Lim bertanya ke teman-temannya.19178Please respect copyright.PENANAPvcHq3c1yI
"Tapi gak menurutku, meski Fauziah berpakaian tertutup tetap punya daya tarik kok", Kata Chan memujiku.19178Please respect copyright.PENANAnWxxsL8L7t
Aku menunduk malu, ini benar-benar gak wajar, akhwat bercadar ngobrol gak jelas seperti ini dengan laki-laki yang bukan mahromnya dan jumlahnya gak hanya satu.19178Please respect copyright.PENANA1DVKMXJ8Da
Dengan sikap manja, aku menjawab pujian Chan. "Masak sih Ko? Daya tarik seperti apa misalnya? Jantungku berdetak lebih kencang, berani banget aku ngobrol sebebas ini", kataku dalam hati.19178Please respect copyright.PENANAWByI1M54Vw
"Mata kamu, mata kamu cantik. Sebelumnya minta maaf, jangan tersinggung, hanya dengan melihat mata indahmu, aku tau daya tarik yang kamu sembunyikan", kata Chan blak-blakan.19178Please respect copyright.PENANAXXcvVIjt11
Eh, aku makin menundukkan pandangan, perasaan malu, bangga dan hasrat untuk dipuji meluap-luap.19178Please respect copyright.PENANAwY6zuddH1y
"Aku kan make cadar ko?", kataku menunduk malu.19178Please respect copyright.PENANAMkCYWC5yQv
Sekarang aku berdiri dikelilingi oleh kelima chindo itu. Aku deg-degan, apa yang akan mereka lakukan.19178Please respect copyright.PENANA9TkSlxZ9qq
Mereka terus-terusan memujiku sampai nafasku berat. Kakiku pun lemas, inginku terduduk di lantai karena tubuhku menggigil. Aku udah gak kuat, vaginaku mulai basah membayangkan apa yang terjadi.19178Please respect copyright.PENANA21ixK632WN
Karena menahan malu, kuremas-remas dress panjangku.19178Please respect copyright.PENANAexyw0WTC3u
"Koh, Ko", kataku memandang mereka dengan tatapan sendu.19178Please respect copyright.PENANA92ZKF0Y96G
"Iya Fa", kata Om Lim.19178Please respect copyright.PENANAPRiVE8Lgje
"Ahhh", aku mendesah.
Kakiku bergetar, cairan cinta keluar dari vaginaku. Sekarang mataku terpejam menikmati detik-detik kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku.19178Please respect copyright.PENANAFS2BMnAmsy
Om Lim tersenyum, lalu Om Lim menarikku, memelukku. Aku yang dalam pelukannya hanya mampu menahan rasa malu dengan menoleh ke samping. Malu banget menatap wajahnya. Dia terus-terusan memujiku sampai aku gak berkutik. Inilah kelemahanku.19178Please respect copyright.PENANA5IULN7n0QQ
"Jangan malu Fa, kamu cantik, lepas aja semua yang membatasimu, gak ada yang perlu ditutupi, bukankah kamu itu cantik? Buktikan sekarang!", katanya memprovokasiku.19178Please respect copyright.PENANAOwlaePJsu5
"Aku gak tau Om", kataku dengan tetap menundukkan pandangan.
Kurasakan tangan Om Lim meremas pantatku, kutatap wajahnya.19178Please respect copyright.PENANAmFop5qypA9
"Om", kataku dengan nafas berat.19178Please respect copyright.PENANAR8jux9FxSa
Om Lim memegang kepalaku agar makin dekat ke wajahnya. Dia mengecupku, lalu menariknya kembali. Dan menatapku dengan tersenyum.19178Please respect copyright.PENANATOoeTzcB8G
Kupejamkan mataku, Om Lim kembali mengecupku. Kecupan Om Lim berubah menjadi lumatan. Bibir Om Lim memagut bibir bawahku yang masih tertutup cadar.19178Please respect copyright.PENANAIAos0CV7fd
Aku masih pasif menerima ciuman dan lumatan dari Om Lim. Meski begitu, desahan-desahan lirih dari bibirku gak bisa membohongiku. Aku terhanyut, nafsu merengkuhku semakin dalam.19178Please respect copyright.PENANAY2zP5quZwQ
"Om," kataku dengan suara manja.
Kucoba melepas pelukan Om Lim. "Biarkan aku menari untuk kalian", kataku malu-malu.19178Please respect copyright.PENANAssNdRhToJj
Om Lim hanya tersenyum, musik mulai membahana. Dengan nafsu yang menyelimutiku, rasa maluku seakan hilang. Ada perasaan bangga menari erotis di depan banyak laki-laki. Aku pun tersenyum, aku yakin mereka mupeng melihatku.19178Please respect copyright.PENANA1fq449asY0
Dengan perlahan cadarku kulepas, semua mata terpana. Kulihat banyak yang memegang, mengelus penis di dalam celananya.19178Please respect copyright.PENANAlfmx7Bv8Uy
"Hihi, padahal masih sebatas melihat wajahku", batinku.19178Please respect copyright.PENANAD5qP9UCb5u
Semua mata yang melihatku seakan bersorak. Mereka bersiul-siul saat tanganku menyentuh tubuhku bak penari telanjang dengan gaya erotis.19178Please respect copyright.PENANAxieW3KbDSM
Tanganku ditarik Om Lim agar aku terduduk di sofa. Om Lim gak henti-hentinya memujiku, sampai hatiku melambung tinggi.19178Please respect copyright.PENANAWlnxqS0vJ9
Kita kembali berciuman, saling lumat. Aku udah gak malu-malu lagi, gak lagi pasif.19178Please respect copyright.PENANAl7cGfDUmE4
Ciuman kita sangat intens, Om Lim sangat menikmatinya. Aku tau, karena dia masih berlama-lama ingin tetap berciuman denganku. Kita saling lumat, bahkan lidah kami saling memberi rangsangan. Kadang om Lim menghisap lidahku, aku gak mau kalah juga menghisap lidahnya.19178Please respect copyright.PENANArXKqg5CEzk
Tanpa rasa jijik, lidah Om Lim menjelajahi rongga mulutku. Aku tersanjung, karena Om Lim benar-benar menikmati berciuman denganku. Lalu kita saling bertukar ludah, sampai ludah kita menyatu, membentuk untaian terjalin yang membuatku semakin bernafsu.19178Please respect copyright.PENANAIcharxj9L3
Vaginaku mulai basah, kurenggangkan pahaku sampai mengangkang. "Ahhhh" desahku.
"Gatal banget", kataku. Tanpa sadar kulihat ke samping, Intan udah telanjang dikelilingi banyak laki-laki yang telanjang juga dengan penis menegang. Intan yang bersimpuh di atas matras mengocok penis mereka satu persatu.19178Please respect copyright.PENANAGDhvOiQmkn
Aku iri, kenapa bukan aku aja? Sekarang tangan nakal Om Lim meremas payudaraku.19178Please respect copyright.PENANAZAfMI5wqcj
"Uhhh", aku melenguh.19178Please respect copyright.PENANAQRfN2d002j
"Enak sayang?", Kata Om Lim.19178Please respect copyright.PENANA2FNqbCAsyU
"He'em", kataku mengangguk.
Kita kembali berciuman dengan tangan om Lim menggerayangi seluruh tubuhku. Tubuhku menggelinjang, aku benar-benar terbuai.19178Please respect copyright.PENANAoc2FOg6JEj
Rasanya dressku menjadi sempit, kusibakkan hijab panjangku ke belakang.19178Please respect copyright.PENANAfQMz50NXA1
Om Lim tersenyum melihatku. Dia bilang ingin membuka dress panjangku.19178Please respect copyright.PENANAKTzdm1qnzx
Aku yang sejak tadi menunggu itu hanya mengangguk saja.19178Please respect copyright.PENANAoluyT8VGoh
Dengan perlahan kancingku dibuka sampai ke perut, lalu turun ke bawah. Om Lim membantuku melepas dress panjangku di bagian lengan kanan.19178Please respect copyright.PENANAfWPm2Oa99i
"Bener-bener indah tubuhmu Fa", katanya. Tangan Om Lim membelai pundakku. Aku yang merasakan sentuhan itu semakin tak terkendali.19178Please respect copyright.PENANAkkOdodRId6
Bibirku terus menerus mendesah, tanpa aku ketahui Om Lim mengulum jari tanganku. Kubuka mataku dengan tatapan sayu.19178Please respect copyright.PENANAB4HEbuHIDD
Lalu Om Lim menciumi tanganku dari telapak tangan, pergelangan sampai lenganku. Tanpa rasa jijik Om Lim menjilati tanganku. Dan aku terkejut saat tanganku diangkat, aku malu sekali saat ketekku yang basah terpampang di depan Om Lim.19178Please respect copyright.PENANAmd0X9HDRid
Om Lim mulai menghisap, menjiat ketekku tanpa rasa jijik.19178Please respect copyright.PENANAe8bg7g3IXu
"Om, ahhhhh", aku mendesah.
Mataku terpejam dan kepalaku mendongak ke atas saking nikmatnya.19178Please respect copyright.PENANA5pm1TbjkDd
"Kenapa sayang?", Katanya.19178Please respect copyright.PENANALHCF82GjoI
"Teruskan Om!", kataku tak terkendali.19178Please respect copyright.PENANAP1QfXCFnT9
Rasanya ada sesuatu yang merayap di tubuhku yang memaksa tubuhku terguncang-guncang. Aku orgasme yang pertama lalu kulebarkan pahaku lebih lebar lagi.19178Please respect copyright.PENANAhtpz1d7Wy6
Semua mata di ruangan ini melihatku. Perhatian mereka ke Intan teralihkan karena desahanku yang cukup keras.19178Please respect copyright.PENANA0z4TZj5Tkk
Satu persatu dari mereka mendekatiku, ada yang dari samping, bawah, atasku dengan berdiri. Seluruh tubuhku digerayangi oleh mereka. Nafasku memburu, ini seperti mimpi. Rasanya aku melayang dibuatnya.19178Please respect copyright.PENANA97vn2TRFzg
"Uhhh", desahku.
Kulihat ke atas, Om Lie meremas payudaraku dengan kuat. Dan sekarang tubuhku bagian atasku udah terbuka. Ntah sejak kapan BHku udah terlepas. Chow dan Jonathan meremas payudaraku.19178Please respect copyright.PENANAhYFknK514Y
Kupejamkan mataku, merasakan sentuhan demi sentuhan tangan mereka.19178Please respect copyright.PENANA25q69iAyuc
Aku dikagetkan dengan orang yang berada di selangkanganku, kucoba lihat dia adalah Chan. Dia tersenyum kepadaku, tampan banget.19178Please respect copyright.PENANAcyk17d6bdc
Kupegang kepalanya agar lebih dalam wajahnya mendekat ke selangkanganku.19178Please respect copyright.PENANAnqhNNXtCzy
"Ahhhh", lenguhku.
Tubuhku mengejang kembali.
"Huh huh huh" nafasku tersengal-sengal.
"Ini enak banget", batinku.
Seumur hidup aku gak pernah merasakan yang seperti ini, bahkan saat bersetubuh dengan Mas Udin sekalipun.19178Please respect copyright.PENANA4DZLZgb4ve
Celana dalamku dipelorotkan, Chan kembali merangsang vaginaku. Dengan cara membuka lipatan vaginaku.
"Uuuh geli", lenguhku.
Klitorisku disentuh dengan jarinya, ditekan.19178Please respect copyright.PENANANwZW61mswu
Saat klitorisku ditekan, pinggulku bergetar.19178Please respect copyright.PENANAJJQIFw3sZn
"Ohhh", aku melenguh lagi.
Kurasakan jari Chan keluar masuk ke dalam vaginaku. Sekarang tubuhku dirangsang dari berbagai sisi yang membuatku squirt, tubuhku bergetar hebat.19178Please respect copyright.PENANAiEEU9srexw
Om Lim menarikku ke bawah, dengan perlahan hijab panjangku dilepas. Aku sedikit malu karena sekarang semua orang melihat rambutku. Dan Chan mendekatiku, dress panjangku di lepas. Lengkap sudah, aku udah telanjang sempurna.19178Please respect copyright.PENANAvDlzjIoiUY
Posisiku sekarang mengangkang, Om Lim menarik kakiku agar melingkar ke pinggulnya.19178Please respect copyright.PENANAoWg4NEfz4h
"Ahhh", aku memekik.19178Please respect copyright.PENANAUnIz1Vbd8c
Penis Om Lim mulai memasuki liang senggamaku. Gak sampai Om Lim memuntahkan lahar panasnya, digantikan oleh Om Lie.19178Please respect copyright.PENANAqz0GeAms4o
Om Lie memompaku sambil mencium bibirku, aku melayang dibuatnya. Sama seperti Om Lim, Om Lie mencabut penisnya lalu digantikan oleh Om Chow.19178Please respect copyright.PENANATpKwTnM36Y
Om Chow menarikku agar aku terduduk, sekarang aku dipangkunya. Dalam posisi dipangku, Om Chow melesakkan penisnya ke dalam vaginaku.19178Please respect copyright.PENANAnf4v6o8gKo
Kulingkarkan tanganku ke leher Om Chow, kita berciuman. Dan kakiku aku lingkarkan juga ke panggul Om Chow.19178Please respect copyright.PENANAtDheTXIvnf
"Ini nikmat sekali", kataku dalam hati.
Lalu Jonathan mengambil alih. Aku ditengkurapkan di atas matras, pantatku ditarik agar menungging. Sesekali Jonathan manampar pantatku.19178Please respect copyright.PENANA8aEFHRec7Y
"Aw", pekikku.
"Sakit Om", rengekku.19178Please respect copyright.PENANAcQot7aRaRs
"Nakal sih kamu ukhty, masak udah bersuami malah pengen dipake banyak orang gini", kata Jonathan.
"Plak", Jonathan kembali menampar pantatku.19178Please respect copyright.PENANALkEV5IIIiy
"Aw, uhhhh" aku mengaduh lalu melenguh. Kutunggingkan pantatku lebih tinggi.19178Please respect copyright.PENANAyRDWVd2OzF
Jonathan mulai memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang.19178Please respect copyright.PENANAdPm7hYWJvY
"Ahhh", aku memekik.
"Ini dalam", batinku.19178Please respect copyright.PENANALkI7dvXllC
Jonathan memompaku lebih lama, ntah benar atau gak, apa hanya perasaanku saja, aku gak tau.19178Please respect copyright.PENANAtgEyjFqrdA
"Aku keluar ahhhh", teriakku mendesah.
Lalu digantikan oleh orang lain. Aku gak tau dia siapa, lalu aku kembali digenjot. Gak begitu lama orang itu juga keluar di dalam vaginaku.19178Please respect copyright.PENANAanUBuKAG6j
Tubuhku mengejang, lemas banget rasanya. Dan tubuhku ambruk ke bawah. Digantikan lagi orang lain dengan mengangkat pinggulku. Aku kembali digenjot, karena aku udah lemas banget. Aku gak bisa menghitung berapa kali tubuhku ambruk ke bawah dengan cairan cinta mengalir deras membasahi matras.19178Please respect copyright.PENANAbd7ty7kFU2
Aku lelah banget, tapi persetubuhan ini belum berakhir. Ntah udah laki-laki ke berapa, aku digenjot dengan tempo yang makin cepat.19178Please respect copyright.PENANAJpa9iwTU5j
Lalu aku yang tengkurap, ditelentangkan. Sekarang aku bisa melihat semua orang yang mengelilingiku.19178Please respect copyright.PENANApuhKUrnawQ
Mereka mengocok penisnya sambil berdiri, satu persatu sperma mereka jatuh ke atas tubuhku, begitu juga di atas wajahku.19178Please respect copyright.PENANAVJa6zlX7YL
Aku tersenyum kecil, beginikah rasanya?.19178Please respect copyright.PENANAxeb9YNBUXg
19178Please respect copyright.PENANAsdNNNLttYn
POV Ruslan Hamid
19178Please respect copyright.PENANAwrMwGuuFxP
Aku yang melihat Fauziah disetubuhi banyak orang gak bisa berbuat apa-apa.
Kulihat emang gak ada penolakan dari Fauziah, dia sepertinya sangat menikmatinya.
Dari jauh aku lihat, vagina Fauziah merekah berwarna merah muda. Dengan sekelilingnya putih bersih tanpa bulu membuatku tak kuasa.19178Please respect copyright.PENANADRobuLBpHK
Tanpa sadar, aku udah gak memakai celana dan celana dalamku. Kukocok penisku dengan penghayatan.19178Please respect copyright.PENANAkOWnXK9QLn
"Seandainya aku ikut menyetubuhimu Fa, tetapi begini saja aku udah puas banget, kamu begitu binal Fa", kataku dalam hati.19178Please respect copyright.PENANAGmd4CvOuMD
Setelah penisku menyemburkan cairan semen, tubuhku lemas. Aku terduduk dengan terengah-engah. Sekarang aku hanya melihat Fauziah digangbang banyak orang.19178Please respect copyright.PENANA3EuQsekQnz
Sampai orang terakhir dan Fauziah terkapar di atas matras dalam kondisi tersenyum.19178Please respect copyright.PENANAlwJ8Pj2YFu
Payudaranya sungguh menggoda, saat dia tertawa kecil payudaranya bergetar. Dan pandanganku teralihkan ke vaginanya yang merekah dan mengalir lelehan sperma dari dalamnya.19178Please respect copyright.PENANANByYzz5008
Aku takut Fauziah akan hamil karena ini, apa itu mungkin? Semoga saja Fauziah gak dalam kondisi subur.19178Please respect copyright.PENANA7OrPHg1Ogz
"Siapa kamu?", Tanya dari salah satu anak buah Lim yang memergokiku.
Aku digelandang ke tengah ruangan.19178Please respect copyright.PENANAXXArDdCuXM
"Oh ternyata pak tua ini sedang mengintip menantunya sedang kita gagahi?", Kata Lim dengan wajah datar.19178Please respect copyright.PENANAsGml7BUd9R
"Ayah", Fauziah memanggilku. Dengan langkah berat Fauziah mencoba duduk.19178Please respect copyright.PENANA8yb0osgo8a
Mulutku terasa terkunci, susah untuk mengucapkan sepatah kata pun.19178Please respect copyright.PENANA7qoW3LzdHg
Dia berusaha berjalan ke arahku dengan sedikit mengangkang. Fauziah memelukku, "Maafkan aku Yah", katanya dengan raut muka sendu.19178Please respect copyright.PENANAd9SYiQLtXS
Intan yang berada di sampingku menatapku dengan tatapan kosong.19178Please respect copyright.PENANAhgK70bOerz
"Tan", panggilku.19178Please respect copyright.PENANAZRpWVD4YbS
"Iya Yah", jawabnya.
Ntah kenapa dia menangis sesenggukan. Gak tau apa yang terjadi. Dia berlari dalam keadaan telanjang ke arahku.19178Please respect copyright.PENANA49MKCpYLc0
Aku memeluk kedua menantuku. "Maafin aku Yah, aku udah menjerumuskan Fauziah", kata Intan dengan ekspresi penuh penyesalan.19178Please respect copyright.PENANAUWBENwnVyw
"Pesta udah selesei", kata Lim.
Orang-orang dalam ruangan villa ini meninggalkan kami.19178Please respect copyright.PENANAltDidulz22
Suasana menjadi lengang. Kututupi tubuh Fauziah dengan jaketku, sedangkan Intan di sampingku masih dalam kondisi telanjang.19178Please respect copyright.PENANAa7thUPLCOe
"Kita pulang Yah", kata Fauziah tersenyum.19178Please respect copyright.PENANAkz6zuJLGQ6
"Chow", kata Lim.
"Antar mereka pulang", kata Lim.19178Please respect copyright.PENANAdxqQCzbpyx
"Baik om, kata Chow.
Fauziah udah kembali memakai dressnya tanpa hijab dan cadar. Dan Intan udah memakai kemeja putih dengan rok panjang se mata kaki.19178Please respect copyright.PENANAdTUnQ0oMkN
Ntah kenapa lidahku kelu, amarahku gak bisa meluap, mungkin karena aku melihat Fauziah memuaskan nafsunya tanpa paksaan.
"Apakah etis aku marah dengan Fauziah dengan penuh kerelaan memberikan tubuhnya ke banyak laki-laki itu? Jelas gak etis", kataku lagi dalam hati mencoba mencari pembenaran.19178Please respect copyright.PENANA5Y8fhA8lPC
Di dalam mobil Fauziah menggelendot manja ke pundakku. "Jangan marah Yah, ini semua kemauanku dan Ayah tenang saja, aku gak dalam kondisi masa subur", katanya.19178Please respect copyright.PENANAZWghLzvBNm
Kuelus rambut panjangnya, "Iya Fa, Ayah mengerti", kataku.19178Please respect copyright.PENANALwTNFctS02
Di perjalanan ada perasaan aneh menyelimutiku, karena di samping kanan dan kiriku ada menantuku. Keduanya menyandarkan kepalanya ke pundakku, aku tertawa aneh. Gak pernah terbayangkan ada dua wanita cantik menggelendot manja padaku, ya meski itu menantuku sendiri.19178Please respect copyright.PENANAyQI0yUOOjZ
19178Please respect copyright.PENANAOAvGChnlQi
POV Udin
19178Please respect copyright.PENANAi6IIbZmlaF
Saat aku berangkat kerja tadi, amarahku gak bisa aku tahan. Kumarahi Pak Salim sejadi-jadinya. Aku tau apa yang dia lakukan ke Fauziah.
"Maaf Pak, saya disuruh Bu Intan", katanya dengan ekspresi ketakutan.19178Please respect copyright.PENANAgsQ8pnvGEf
"Dibayar berapa Bapak sama Intan untuk merusak Fauziah?", Kataku kasar.19178Please respect copyright.PENANAyEWEqbcv3a
Pak Salim mengatakan berapa nominal yang diberikan padanya.19178Please respect copyright.PENANAA8NCkYO0Kc
"Bapak tau konsekuensi Bapak? Bapak itu kerja sama saya, jadi bapak jangan macam-macam, bukan Intan bos Bapak, jadi bisa kapan saja saya memecat Bapak", kataku mengancamnya.19178Please respect copyright.PENANAzQfhjWJyLi
"Itu masih baik Pak, bagaimana kalo Bapak saya laporkan ke polisi atas tuduhan perkosaan?", Kataku dengan kesal.19178Please respect copyright.PENANAMhobKOhIXs
"Ja jangan Pak", katanya dengan menunduk.19178Please respect copyright.PENANAZ2Lh4TBjxh
"Karena kesalahan Bapak gak bisa aku maafkan, Bapak harus mengikuti apa yang saya minta", kataku.19178Please respect copyright.PENANAL4rJcjJ20d
"Baik Pak, apa pun yang bapak minta akan saya lakukan asal jangan pecat saya Pak", kata Pak Salim menghiba.19178Please respect copyright.PENANA6iskJgTA4s
Lalu Pak Salim bersedia menuruti semua kemauanku untuk memata-matai Intan dan Fauziah.19178Please respect copyright.PENANAy7GMZBPv0z
Sekarang aku berada di rumah, di rumah gak ada siapa-siapa. Bahkan Ayah pun gak ada. Pikiran buruk terlintas di pikiranku, semoga gak terjadi apa-apa.19178Please respect copyright.PENANA3WxHhuATTu
Selang beberapa menit, ada mobil berhenti di luar rumah. Kulihat ayah, Intan dan Fauziah turun dari mobil. Lalu mobil itu melesat pergi.19178Please respect copyright.PENANAYtclUkCk6O
"Darimana kalian?", Aku berkata sedikit emosi.19178Please respect copyright.PENANAAiZL1mP3xD
"Kita habis nonton ke bioskop bareng Mas", kata Fauziah ceria.19178Please respect copyright.PENANA4tjZkwnXWO
"Beneran itu Yah?", Tanyaku masih gak percaya.19178Please respect copyright.PENANA7098NMh2dl
"Be benar Din", kata ayah.19178Please respect copyright.PENANAG3KBtUr8zT
"Ini mencurigakan", batinku.19178Please respect copyright.PENANAlunjUBrl73
Saat melihat Intan ada rasa gak percaya, aku udah muak dengan dia. Meski begitu, aku gak mau bercerai dengannya, karena aku masih mencintainya.19178Please respect copyright.PENANAZU2SdvOCLD
Aku hanya ingin dia berubah dan gak semena-mena lagi, hanya itu yang aku inginkan.19178Please respect copyright.PENANAf9D5nSIsN6
Fauziah dan Intan masuk ke kamar. Di ruang tamu aku menanyakan berbagai hal. Sepertinya ayah menutupinya. Tetapi gak mungkin aku menginterogasi ayah dengan kasar.19178Please respect copyright.PENANAJKq5Zrx8P5
Yaudah lah, untuk hari ini aku percaya pada Ayah. Tetapi ini belum berakhir, sampai aku mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.19178Please respect copyright.PENANAS40hD1pnuw
19178Please respect copyright.PENANAtOrdZhz2FO
POV Salim.
19178Please respect copyright.PENANAbvYb4A7Kmi
Tadi pagi aku diinterogasi oleh bosku. Karena aku takut dipecat, aku pun mau mematai-matai kedua istrinya.
Tapi bukan itu sebenarnya motifku, kenapa aku menjadi agen ganda seperti ini. Itu karena uang yang ditawarkan Pak Udin lebih besar daripada uang dari Bu Intan. Itu sangat menggiurkan.19178Please respect copyright.PENANAg7akSXDmc1
Bagiku uang masih menjadi motivasi utamaku, baru setelah itu wanita.19178Please respect copyright.PENANAv0igAIUInE
Hari ini aku melihat sesuatu yang ganjil, saat Pak Ruslan pulang bertiga dengan Fauziah dan Bu Intan. Ada yang aneh aja, tentang kedekatan mertua dengan kedua menantunya.19178Please respect copyright.PENANAKCgbezbKkO
Banyak pikiran konspirasi di dalam otakku yang bergelayutan. "Jangan-jangan ada skandal baru, gak hanya Fauziah, tetapi juga Bu Intan?", Tanyaku dalam hati pada diri sendiri.19178Please respect copyright.PENANA0qMt1m7lDG
"Ah bener-bener tua bangka gak tau diri", batinku.
"Istri anaknya dua-duanya diembat tanpa rasa bersalah, orang tua macam apa itu", batinku.19178Please respect copyright.PENANAM7rFDLptNL
"Lihat saja kau Pak tua, kau gak akan lepas dari mataku. Sekali skandal baru terungkap, habis kau", kataku sesumbar.19178Please respect copyright.PENANAE6QDi24RxL
"Bodoh amat soal perpecahan antara anak dan Ayahnya, aku gak peduli soal itu. Aku hanya menjalankan tugas karena aku udah dibayar", kataku dalam hati.19178Please respect copyright.PENANAHRglHcVFOs
Tetapi aku gak tau, bagaimana langkah awalku. Apakah aku harus menguntit orang tua itu, atau bagaimana, aku belum tau.19178Please respect copyright.PENANA2gozdvIEcK
Sekarang aku mengendap-endap menguntit si tua bangka itu. Gak ada yang mencurigakan. Jam aku lihat udah tengah malam, tua bangka itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.19178Please respect copyright.PENANAe5MB2m56ug
19178Please respect copyright.PENANAMcnfTVDZDo
POV Intan
19178Please respect copyright.PENANAJo0akhDpMa
Saat aku menangis memeluk Ayah sebenarnya pura-pura. Gak ada penyesalan yang aku rasakan, karena tujuanku udah tercapai. Ini adalah langkah awalku untuk merusak Fauziah.
Cepat atau lambat, setelah Fauziah ketagihan digangbang seperti itu, dia akan merasa hambar saat hanya bersetubuh dengan satu laki-laki.19178Please respect copyright.PENANAHHwd9VshjE
Dan akhirnya libido Fauziah semakin meninggi, dia akan mencari-cari banyak kontol agar memasuki lubangnya. Ini sangat menarik, Fauziah akan lebih rusak daripada aku.19178Please respect copyright.PENANA2rF5ORf3T2
19178Please respect copyright.PENANA8fVO97HoZ3
19178Please respect copyright.PENANA8e2KFcmZdV