
Tumbal Pengasih Gunderuwo [18+]
12253Please respect copyright.PENANA3R9IMCDGQ2
12253Please respect copyright.PENANAUFgYg0jgDd
Para tokoh:
Gisti :
Reporter TV Lokal
21 Tahun
Sandra :
Reporter TV Lokal
Gilang :
Reporter TV Lokal
Samad :
Penduduk Desa Cimahi
86 Tahun
Genderuwo :
Mahluk Gaib
12253Please respect copyright.PENANAFGNnqcRrza
12253Please respect copyright.PENANAgnv30IGdlJ
12253Please respect copyright.PENANAcI2CiCPl8r
12253Please respect copyright.PENANAfbx0SsLNgo
12253Please respect copyright.PENANA8m3OcmRNDe
Chapter 01
12253Please respect copyright.PENANAKpeiRVDJGf
Malam yang sangat gelap mencekam mengiringi kedatangan sebuah mobil Toyota Kijang memasuki suatu desa yang cukup terpencil. Desa itu bernama desa Cimani Gunderowo, yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Sperma Gunderewo. Suatu nama yang tak lazim untuk suatu desa.
12253Please respect copyright.PENANAF72WhCtgn1
Desa itu terletak di suatu pedalaman hutan kota Banten. ± 150 KM kearah barat dari pusat kota. Sangat jauh dari hiruk pikuknya kendaraan, dan sangat jarang terjamah oleh orang luar. Terbukti dari akses jalan yang masih sangat minim untuk menuju kesana.
12253Please respect copyright.PENANAOu9DHpxKkA
Sandra, Gisti, dan Gilang. Mereka adalah reporter dari salah satu stasiun televisi lokal. Mereka diberi tugas untuk meliput desa tersebut. Karena ada beberapa laporan masyarakat yang masuk pada pihak redaksi tentang desa tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAPvRtJthqgv
Setelah sekian lama berkendara, mereka pun menepikan mobil mereka ketika telah menemukan tempat yang mereka cari. Mereka akhirnya tiba di desa Cimani Gunderewo. Desa itu terlihat sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon besar tumbuh mengelilingi desa tersebut. Lolongan anjing sayup-sayup terdengar di dalam kelebatan hutan, memecah keheningan malam. Sungguh, semakin membuat ngeri tempat itu.
12253Please respect copyright.PENANAZYjmomjcHu
Sandra : “Lang, anter dong. Gue kebelet pipis nih.” ucap Sandra kepada Gilang.
12253Please respect copyright.PENANAnNeNUPVskC
Gilang : “Yaelah, elu. Yaudah deh, yuk gue anter.” balas Gilang.
12253Please respect copyright.PENANAvuPd6KRN0l
Gisti : “Terus gue gimana guys?” ucap Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAWNGiV4Najc
Gilang : “Elu diem aja disini Ti. Lu jagain mobil. Siapa tau ada warga yang lewat, lu kan bisa minta ijin sekalian tempat tinggal sama mereka.” ucap Gilang.
12253Please respect copyright.PENANAhOjpz8c05h
Gisti : “Tapi gue takut sendirian disini.” kata Gisti.
12253Please respect copyright.PENANA65hyo9YZsC
Gilang : “Udah tunggu aja Ti. Bentar doang kok.”
12253Please respect copyright.PENANA7Zlgekuujy
Sandra : “Ayoo cepetan Lang, gue udah kebelet.” lanjut Sandra seraya menarik tangan
Gilang memasuki hutan.
12253Please respect copyright.PENANAXo4JOaBrMw
Mereka pun mulai menghilang dibalik pepohonan, meninggalkan Gisti sendirian di dalam mobil. Disuatu desa yang sangat menyeramkan. Tumbal Pengasihan Gunderewo
12253Please respect copyright.PENANAbhDqpGLSN6
12253Please respect copyright.PENANAWwkTSwntvE
POV Gisti
Gisti, gadis berjilbab kelahiran Bandung 21 tahun yang lalu. Dia memiliki paras yang cantik khas mojang kota kembang, dengan kulit yang berwarna putih bersih. Gadis ini memiliki tinggi 159 cm dan berat 42 kg. Payudaranya berukuran 36 B, juga pinggul yang semok membuat dia sangat menarik setiap kaum Adam yang memandangnya. Gisti memiliki seorang tunangan yang sudah is pacari semenjak ia duduk di kelas 2 SMA. Umur mereka terpaut 5 tahun. Namun Gisti sangat mencintai tunangannya saat ini, karena dia tak pernah mau merenggut keperawanan Gisti semenjak mereka pacaran dulu. Paling banter mereka hanya melakukan piting dan Blow Job saja. Pria itu sangat menghormati Gisti sebagai perempuan, dengan tetap menjaga keperawanan gadis ini.
12253Please respect copyright.PENANApzNz7UCYMK
20 menit sudah.
12253Please respect copyright.PENANAEkaxwjWYuF
Gisti duduk termenung di dalam mobil sendirian. Dia sudah mengerti lagi dengan kelakuan kedua temannya tadi. Mereka pasti tengah bersetubuh di dalam hutan itu. Karna bosan, Gisti pun mencoba untuk berbaring disana. Namun belum lama dia berbaring, terdengar suara ketukan di kaca samping mobilnya. Dan Gisti pun segera menoleh ke asal suara. Dia mendapati sesosok pria paruh baya tengah berdiri di luar mobilnya.
12253Please respect copyright.PENANASphq9sUcuw
POV Ki Samad
12253Please respect copyright.PENANApHJ5MlnbMA
Ki Samad, panggil saja begitu. Lelaki ini berusia sekitar 86 tahun. Seluruh wajahnya penuh dengan kerutan. Dia memiliki tinggi sekitar 152 cm dan berat 60 kg. Namun dia masih bisa berdiri tegap dalam usianya yang hampir satu abad itu.
12253Please respect copyright.PENANAimfp0EJ9wm
Akhirnya.
12253Please respect copyright.PENANALk77WO9XV6
Gisti pun menghampiri kakek itu. Dia mengemukakan maksud kedatangan nya dan kedua teman-temannya pada ki Samad. Gisti pun meminta sebuah tempat tinggal sementara untuk mereka tinggali selama beberapa hari di desa tersebut. Ki Samad pun mengangguk mengerti, dan mengajak Gisti ke suatu rumah milik warga tak jauh dari mobil mereka.
12253Please respect copyright.PENANApvF24S79GB
Gisti mengunci pintu mobilnya, kemudian mengikuti ki Samad memasuki sebuah rumah. Meskipun hanya sebuah rumah yang terbuat dari anyaman bambu, rumah itu cukup nyaman dan layak untuk ditinggali. Akhirnya Gisti pun berterima kasih kepara ki Samad. Sebuah senyum terlukis indah di bibir tipisnya.
12253Please respect copyright.PENANAaXy5NcclUW
Gisti : “Eh..maaf Ki, teman-teman saya sudah lebih dari 1 jam memasuki hutan disana. Kalo aki ketemu sama mereka, tolong beri tahu mereka kalo saya ada disini ya Ki. Mereka memakai baju yang sama seperti yang saya pakai ini ki. Mohon maaf sebelumnya kalo merepotkan.” ucap Gisti pada ki Samad.
Ki Samad hanya mengangguk mengerti, seraya menyuguhkan makanan pada Gisti. Lelaki ini tahu kalau Gisti sedang lapar. Dan mereka pun makan bersama malam itu. Meski hanya sekedar makanan yang sederhana, namun cukup membuat Gisti merasa kenyang.
12253Please respect copyright.PENANAjrhh1j0lbZ
Setelah makan, Gisti pun mulai mengambil hand phone nya dan menyeting recorder. Dia ingin mengorek informasi desa ini pada ki Samad. Gisti pun melayangkan beberapa pertanyaan pada kakek itu.
12253Please respect copyright.PENANAOb5W9RjXtY
Gisti : “Eh ki, maaf sebelumnya. Saya dari stasiun tv XXX dateng kesini untuk mencari informasi dari desa ini. Kalo boleh tau, kenapa desa ini dikasih nama Cimani Gunderewo yaa ki?” tanya gadis itu.
12253Please respect copyright.PENANAAPx4frMIBJ
Ki Samad : “Oh itu, jadi ceritanya gini neng. Dulu, banyak orang yang dateng kesini untuk pengasihan. Pengasihan Gunderewo tepatnya. Jadi, setiap orang yang mau kaya dateng kesini sambil bawa perawan sebagai tumbal.” ucap ki Samad bercerita.
12253Please respect copyright.PENANAZcddaJA9z5
Ki Samad : "Nah, terus perawan itu dibawa ke gua di hutan sebelah sana. Gua itu dipercaya tempat tinggal nya Gunderewo neng.” lanjutnya.
12253Please respect copyright.PENANA3tejRtTapF
Gisti : “Oh gitu ki. Terus para perawan itu di apain lagi ki? Apakah gunderewo itu menampakan diri sama warga disini? Terus, para perawan yang dijadikan tumbal, apakah mereka terlihat kembali?” tanya Gisti memberondong.
12253Please respect copyright.PENANA1TX2FlLo5B
Ki Samad : “Yaa, para perawan itu di letakan di suatu ruangan di dalam gua itu. Terus tumbal itu di ikat kedua kaki dan tangannya membentuk huruf X dalam keadaan telanjang, diatas batu persembahan.” jawab Ki Samad serius.
12253Please respect copyright.PENANAVIuaWYyfCl
Gisti : “Gunderewo itu gak pernah menampakan diri sama sembarangan orang neng. Dia hanya menampakan diri ke kuncen ataupun gadis tumbalnya saja. Mereka yang dijadikan tumbal pengasihan Gunderewo tak pernah terlihat keluar lagi dari gua itu neng, warga sini percaya kalo gadis yang ditumbalkan itu dijadikan gundik sama Gunderewo disana.” lanjutnya seraya menatap nanar ke Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAqd9DuH4OLj
Gisti : “Oh, iyaa ki. Aki sendiri pernah melihat sosok Gunderewo itu gak?” Tanya Gisti lagi.
12253Please respect copyright.PENANAh5QThe1ZZk
Ki Samad hanya mengangguk, sambil pandangan matanya tak pernah lepas dari tubuh seksi Gisti. Membuat Gisti merasa risih dibuatnya.
12253Please respect copyright.PENANAp1XZdTjLdJ
Gisti : “Kalo saya boleh tau, gimana rupa dari Gunderewo itu ki?” tanya Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAtVt8rWzyNR
Ki Samad : “Kenapa neng nanyain hal itu?” jawab ki Samad galak.
12253Please respect copyright.PENANAsuOhyhOfQM
Gisti : “Maaf ki. Ini info yang sangat penting dalam liputan saya. Hal ini akan jadi berita yang sangat penting buat masyarakat luas. Jadi saya mohon maaf kalo aki merasa terganggu dengan pertanyaan saya barusan.” jawab Gisti tertunduk.
12253Please respect copyright.PENANAJ3k7GXWnA5
Ki Smad : “Kalo neng bener-bener ingin tahu rupa dari Gunderewo itu, neng harus masuk ke gua itu. Soalnya saya tau kalo neng ini masih perawan kan. Gunderewo itu pasti dengan senang hati menampakan wujudnya sama neng.” ucap ki Samad seraya tersenyum pada Gisti, menampakan susunan giginya yang telah menghitam.
12253Please respect copyright.PENANADrawgqJR9p
Gisti nampak terkaget dibuatnya, dia bergidik ketakutaan. Namun tak lama kemudian, Gisti merasa pusing dikepalanya. Seluruh pandangan nya mulai mengabur, dan dia pun jatuh pingsan. Ki Samad tersenyum melihat itu. Semua rencananya berhasil.
12253Please respect copyright.PENANAjUftqXCm1T
12253Please respect copyright.PENANAxMn8RQj00c
Sementara itu di Hutan...
12253Please respect copyright.PENANAQGa1tOpTz0
12253Please respect copyright.PENANABcPNdmz1I6
Kedua tubuh sedang bergumul di dalam rimbunnya semak-semak. Mereka sedang saling tindih dalam keadaan yang telanjang. Yaa, kedua sosok itu merupakan Sandra dan Gilang.
12253Please respect copyright.PENANA4foRg6WWC6
Gilang sedang memacu tubuh montok Sandra dalam keadaan missionaris. Kedua kaki Sandra berada di bahu Gilang, membuat vaginanya terangkat menghadap Gilang. Hal ini membuat penis besarnya keluar masuk dengan lancar d ivagina Sandra.
12253Please respect copyright.PENANAtNQLUePs8g
Sandra : “Aagghh, terus lang. Aggghh, kontol lu enak banget. Agghh,, ogghhh,, yaa terus.. Aggghh..” desah Sandra menikmati genjotan Gilang.
12253Please respect copyright.PENANAoa4sRGUpGA
Gilang: “Aggghhh, iyaa dra. Memek lu juga enak banget.. Agghhh… Kontol gue berasa di pijet di dalam jelek lu.. Agghhh…” jawab Gilang sambil mempercepat genjotannya.
12253Please respect copyright.PENANAuSHagsVBo4
Sandra hanya mendesah dan mengerang dibuatnya. Kedua matanya terpejam, menikmati gesekan antara kelamin mereka. Sandra seakan terbang ke langit ke tujuh dibuatnya.
12253Please respect copyright.PENANArZw4DIUIw3
Gilang : “Aaggghhh,, dra, gue mau keluar.. Aaggghhh… Ooggghh..” ucap Gilang sambil mulai menciumi payudara Sandra.
12253Please respect copyright.PENANAJDbjBQxxXB
Sandra kelojotan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian, dia merasakan cairan hangat yang muncrat di dalam vaginanya. Ternyata Gilang telah mendapat orgasmenya yang kedua malam itu. Tubuh Gilang pun ambruk menimpa tubuh Sandra.
12253Please respect copyright.PENANAMrcQmDCmpI
Sandra masih terpejam menikmati denyutan penis Gilang di dalam vaginanya. Dia memeluk tubuh Gilang dengan erat. Namun dia pun menjerit ketika membuka matanya. Dia melihat ada beberapa sosok yang mengelilingi mereka berdua, Sandra hitung ada sekitar tujuh orang. Sandra pun segera membangunkan Gilang, namun tak ada respon darinya.
12253Please respect copyright.PENANADy1iCndL6w
Dia pun menggulingkan tubuh Gilang kesamping, dan memcoba memungut pakaiannya untuk menutupi ketelanjangannya. Sandra menjerit kembali ketika dia melihat kedua tangannya yang berlumuran darah segar. Dia sapukan pandangannya ke arah Gilang, dan menemukan luka sayatan di tubuh Gilang. Ternyata Gilang telah mati di tangan para penduduk setempat.
12253Please respect copyright.PENANApC6h1liaAs
Sandra: “Aaaarrrggghhhh! Siapa kalian?” jerit Sandra.
12253Please respect copyright.PENANA2oFEf4aaHA
Sndra: “Biadab kalian! Kalian telah membunuh Gilang. Dasar manusia biadab kalian!” Lanjutnya memaki para penduduk tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAWDo4hBgjc5
Namun ke tujuh sosok yang mengelilingi Sandra tak mengeluarkan sekecap katapun. Mereka hanya menatap Sandra dengan tatapan lapar. Sebuah senyuman kemenangan mengembang di wajah mereka semua, lalu secara bersamaan mereka menyerang tubuh telanjang Sandra.
12253Please respect copyright.PENANAxamkJlkxbx
Sndra : “Tidak! Mau apa kalian semua biadab? Tolong! Tolong! Aarrgghh, lepas kan! Tolong! Tolong!” jerit Sandra ketakutan.
12253Please respect copyright.PENANAH2nyMEuq78
Namun jeritannya tak berpengaruh apapun pada mereka semua. Dengan sangat bernafsu, mereka mulai menggerayangi tubuh telanjang Sandra. Mereka meremas payudara Sandra dengan sangat kasar, dua orang dari mereka mengoreki vagina Sandra dengan sangat kasar juga. Setiap lekuk tubuh Sandra tak ada yang terlewat dari jamahan tangan nakal mereka.
12253Please respect copyright.PENANA8F2KdN588P
Satu persatu dari mereka mulai melepas semua baju mereka. Dan tujuh batang besar mulai terpampang jelas di hadapan Sandra, minta untuk di puaskan. Sandra bergidik ketakutan melihat ukuran penis mereka. Dia tak sanggup membayangkan apa yang akan segera menimpa tubuh seksinya sebentar lagi. Satu per satu mereka mulai mendekati tubuh telanjang Sandra. Dan tanpa menunggu lama lagi, sebuah penis besar menembus vagina Sandra dengan sangat kasar. Sandra menjerit kesakitan. Vaginanya serasa disayat oleh silet. Namun jeritannya tak keluar lama, setelah satu penis besar telah menembus bibir tipisnya.
12253Please respect copyright.PENANAGn0x8TYcxm
Sandra merasa sangat tersiksa dibuatnya. Satu demi satu penis besar telah keluar masuk di vagina dan mulutnya. Satu penis yang keluar setelah menyemburkan sperma, segera digantikan dengan penis besar lainnya. Tidak memberi Sandra waktu untuk sekedar menarik nafas. Dia sangat lemah kesakitan dibuatnya. Vaginanya mengeluarkan bercak darah, penis besar para penduduk setempat itu telah merobek vaginanya.
12253Please respect copyright.PENANAY6tnqwlbSB
Sandra mulai mendapatkan kesadarannya kembali dan mulai berontak, ketika dirasa ada sesuatu yang menggesek lubang dubur nya. Sebuah penis besar tengah mencoba untuk menembus lubang duburnya dari belakang. Sandra menjerit memohon, berharap mereka akan sedikit tiba pada dirinya. Namun usahanya sia-sia saja. Para pemerkosanya itu sama sekali tak peduli pada Sandra.
12253Please respect copyright.PENANAsjxzlFKssH
Sandra : “Mmmhhh,, jangan! Mmmhhh.. Ampun! Mmhhh…” jerit Sandra disela kulumannya dan.
12253Please respect copyright.PENANA6SFAMcyeoK
Sandra: “Aaarrrrggghhh...!” Sandra menjerit, dia melolong kesakitan. Sebuah penis raksasa menembus paksa lubang duburnya yang masih perawan dalam satu sentakan kasar. Sandra tak mampu menerima lagi semua itu. Tubuhnya telah mendapat titik maksimal dalam menerima rasa sakit, dia pun jatuh pingsan.
12253Please respect copyright.PENANA09zkgg0Mt2
Para Penduduk masih terus melakukan aktifitas mereka diatas tubuh Sandra. Mereka sama sekali tak peduli pada keadaan Sandra saat itu. Mereka terus menggenjot dan meremasi tubuh Sandra secara brutal. Seluruh lubang di tubuh Sandra terus menerus dijejali penis raksasa mereka tanpa jeda sedikit pun. Mereka berniat untuk memberikan luka permanen pada tubuh Sandra.
4 jam kemudian...
12253Please respect copyright.PENANAW6FZCyVWPH
Mereka baru selesai dengan tubuh Sandra. Seluruh tubuh Sandra dipenuhi dengan bercak sperma yang mengering. Lelehan sperma masih merembes dari dalam mulut, lubang vagina dan lubang duburnya yang menganga lebar. Bercak darah pun masih nampak jelas di kedua lubang tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAH55uIALTbN
Setelah puas dengan tubuh Sandra, mereka pun mengenakan pakaian mereka kembali. Tubuh telanjang Sandra yang sudah sangat mengenaskan mereka ikat di pohon pinus. Tak lupa mereka menaruh madu di seluruh tubuhnya, dan menjejalkan bunga pinus di lubang vagina dan duburnya. Sedangkan mayat Gilang, mereka buang ke sungai. Setelah semuanya selesai, mereka pun kembali ke desa. Meninggalkan Sandra yang masih pingsan di dalam rimbunnya hutan sendirian.
12253Please respect copyright.PENANAd5iwFTGnrB
12253Please respect copyright.PENANAvtQ3tS19T6
Sementara itu di Gua...
12253Please respect copyright.PENANAztXsNAlTeS
Gisti terbangun setelah mencium bau yang sangat menyengat hidungnya. Dia sama sekali tak ingat dengan kejadian yang dia alami kemarin, kepalanya masih sangat pusing. Dia pun membuka matanya dengan perlahan.
12253Please respect copyright.PENANAadLwcTBTVq
Ki Samad : “Wahai Gunderewo, terimalah tumbal dari kami semua. Dan berikan kami hasil panen yang berlimpah.” ucap seorang lelaki.
12253Please respect copyright.PENANAmFap7EIO9s
Mendengar itu, Gisti segera mengerjapkan matanya yang masih mengabur. Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan. Dia pun mulai melihat ke sekeliling, mengamati keadaan. Gisti menjerit sejadi-jadinya, ketika dia tau keadaan nya saat ini.
12253Please respect copyright.PENANAOsf3Lb2ZQF
Ki Samad : “Sadar juga kamu Neng.” ucap suara yang tak asing bagi Gisti.
12253Please respect copyright.PENANARmYDS3IyNF
Gisti : “Ki Samad! Apa yang aki lakukan sama saya? Saya mau diapakan ki? Tolong! Tolong!” teriak Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAWXhhnathvk
Ki Samad : “Percuma geulis, gak akan ada orang yang bakalan denger kamu disini. Kamu bakalan aki jadikan tumbal untuk Gunderewo.” ucap Ki Samad.
12253Please respect copyright.PENANAJIcx6lwOhu
Gisti : “Tidak! Apa salah saya ki? Tolong! Saya gak mau jadi tumbal. Tolong!” teriak Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAA4bvesQL0d
Namun tak ada satu pun yang menolongnya. Ki Samad terlihat khusuk melanjutkan mantera pemanggilan Gunderewonya. Mulutnya komat-kamit merapalkan mantra. Dan tak lama kemudian, kepulan asap mulai memenuhi ruangan gua tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAFhX1luQp7J
Gisti meronta, dia mencoba untuk melepas kan dirinya. Gadis berjilbab itu tengah terbaring di atas sebuah batu yang datar. Kedua tangan dan kaki nya di ikat ke setiap sudut batu itu. Tubuh seksinya itu tak tertutupi sehelai benangpun, kecuali jilbab yang masih melekat di kepalanya. Vagina dan payudaranya Gisti terpampang dengan sangat jelas. Membuat orang ingin segera menyantap dan menjamah bila melihat nya.
12253Please respect copyright.PENANAm3iAucl7Zp
Genderuwo : “Siapa yang berani membangunkan ku?” sebuah suara geraman menggema di gua tersebut.
Ki Samad : “Ampun Gunderewo. Saya ki Samad.” jawab ki Samad sambil membungkuk.
12253Please respect copyright.PENANAA0BuKIL0v5
Genderuwo : “Ah, ki Samad!”
12253Please respect copyright.PENANAwwhbLwNAUd
Genderuwo : “Apa gerangan kamu sampai berani mengganggu tidur lelapku? Huh?” lanjut Gunderewo itu.
12253Please respect copyright.PENANA5dZdRFS1C5
Ki Samad : “Ampun. Saya bawa tumbal baru buat Akang. Saya cuman minta ditukar dengan hasil panen yang melimpah 2 tahun ke depan.” jawab Ki Samad
12253Please respect copyright.PENANANJcYzX88Lh
Gunderewo itupun mengalihkan pandangan nya pada batu persembahan. Dia tersenyum lebar ketika melihat sosok gadis perawan berjilbab terbaring di atasnya. Dia kemudian tertawa dengan sangat menggema.
12253Please respect copyright.PENANA0vNR6xfYLI
Genderuwo : “Hahaha… Tumbal yang bagus Samad. Haha… Baiklah, akan ku buat panen warga desa melimpah untuk dua tahun ke depan. Hahaha…”
12253Please respect copyright.PENANAE6tcer2Djv
Genderuwo : “Sekarang pergi lah! Biarkan aku menikmati tumbal ku!” Lanjut Gunderewo itu seraya mendekati tubuh Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAnqzz5pcitO
Ki Samad pun meninggalkan gua itu dengan segera. Dia tidak ingin mengganggu prosesi yang akan di lakukan Gunderewo itu pada Gisti. Dia sudah terlalu senang dengan apa yang akan dia dapat diladangnya untuk dua tahun ke depan.
12253Please respect copyright.PENANAFatkgRaBmr
Sesosok mahluk tinggi besar menghampiri tubuh Gisti. Tinggi nya sekitan 2 meter lebih. Badannya berwarna hitan legam, dengan bau yang sangat menyengat tercium di seluruh tubuhnya. Bulu hitam kasar menghiasi seluruh tubuh mahluk itu. Sepasang mata merah yang menyala menatap nanar pada Gisti. Taring tajam pun menghias di bibir tebalnya.
12253Please respect copyright.PENANAEvp1oeszNx
Gisti terbelalak tak percaya melihat sosok dihadapannya sekarang. Dia berontak lebih keras, mencoba untuk melepaskan ikatan di tubuhnya. Gisti menjerit sejadinya. Meminta pertolongan kepada siapa pun yang bisa mendengar nya. Namun semua usahanya itu nihil. Tak ada seorang pun yang berani masuk ke gua tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAp7ydwfSicW
Melihat mangsanya terikat tak berdaya, membuat penis Gunderewo itu menyembul keras. Batang penisnya sangat besar dan panjang. Diameternya mencapai 15 cm, dan panjangnya hampir 35 cm. Sungguh penis raksasa.
12253Please respect copyright.PENANAnM7z6mdjIb
Gisti menggidik ketakutan melihat penis Gunderewo itu. Dia tak sanggup membayangkan bila benda sebesar itu menembus liang vaginanya yang masih perawan. Gisti mulai menangis. Bahkan dia sampai mengeluarkan cairan pipis yang banyak karena saking takut nya pada mahluk itu.
12253Please respect copyright.PENANApMMTavHzd0
Gunderewo itu mulai tak sabar ingin segera menikmati tubuh Gisti. Dia mulai menjamah tubuh telanjang gadis itu. Tangannya segera menggerayangi tubuh seksi Gisti dengan perlahan. Mahluk itu mulai merangsang setiap titik sensitif di tubuh Gisti dengan sangat intens.
12253Please respect copyright.PENANA535ZvmDkEb
Tangan besar nya meremasi payudara gadis itu dengan perlahan. Sedang kan mulutnya mulai menjilati wajah cantik Gisti. Mahluk itu mencoba mencium bibir mungil Gisti. lidahnya yang panjang dia coba untuk menelusup masuk ke dalam bibir Gisti. Namun Gisti tak pernah mau membuka mulutnya.
12253Please respect copyright.PENANAXwF6crN58i
Gisti terpejam, dia tak sanggup melihat sosok menyeramkan di depannya itu. Hidungnya mencium bau yang sangat menyengat di depannya. Dia sampai ingin muntah dibuatnya. Bibirnya dia katupkan dengan sangat keras. Dia tak mau berciuman dengan mahluk jelek nan bau ini.
12253Please respect copyright.PENANAQI8TWAyQBh
Gisti : "Takan pernah!" Triak Gisti
12253Please respect copyright.PENANAnnwpgfBRIW
Karna geram, Gunderewo itu pun mencubit puting kiri Gisti dengan sangat keras. Membuat Gisti membelalak kesakitan. Mulutnya terbuka, menjerit sejadinya. Dan pada saat itu lah, Gunderewo ini menesulupkan lidahnya ke dalam bibir tipis Gisti. Mahluk itu mulai mencium bibir gadis itu.
12253Please respect copyright.PENANANFXIZwHs8B
Mendapatkan serangan seperti itu, Gisti merasa sangat mual. Ada rasa aneh yang sangat tidak mengenakan di dalam mulutnya. Air liur mahluk itu juga berbau menyengat di dalam mulutnya. Dia sampai muntah dibuatnya. Kedua matanya mulai menangis semakin deras. Lidah panjang mahluk itu menggelitik setiap rongga mulut Gisti. Dia ingin membuat Gisti terbiasa dengan rasa dari liurnya itu. Tangan kanannya meremasi payudara kiri Gisti, Sesekali memilin puting payudaranya yang masih berwarna merah muda itu. Sedang kan tangan kirinya, dia gerakan menuju vagina Gisti.
Gisti merasakan sesuatu yang sangat kasar menggeseki lubang vaginanya. Mencoba untuk men stimulus daerah istimewanya tersebut. Gisti mencoba menahan mati-matian setiap rangsangan tersebut. Namun dia pun hanya wanita biasa. Menerima serangan yang intens, lubang vaginanya pun membasah di Jari-jari kasar sesosok Gunderewo.
12253Please respect copyright.PENANAYr62k7gAH3
Mengetahui mangsanya sudah mulai terangsang, Gunderewo itu pun segera menurunkan ciuman bibirnya semakin kebawah. Dia jilati setiap lekuk tubuh Gisti. Mulai dari wajah, telinga, leher, perut, dan kedua bongkahan payudaranya Gisti. Tak ada bagian yang terlewat dari jilatan lidah panjang nya itu.
12253Please respect copyright.PENANAASEyKbCllw
Ketika pagutan mahluk itu terlepas di bibir nya, Gisti meludah terus menerus. Dia ingin membuang semua air liur mahluk itu yang selalu terasa menempel di rongga mulutnya. Dia juga mencoba untuk menahan setiap rangsangan di tubuhnya dengan sangat kuat. Namun sia-sia saja semua usahanya itu. Gisti pun mulai mendesah dan mengerang, ketika lidah panjang mahluk itu mulai menjilati lubang vaginanya. Gunderewo itu menjilati setiap inchi vagina Gisti dengan sangat telaten. Sesekali dia coba untuk memasukan lidah panjangnya itu ke dalam lubang sempit dihadapannya. Lidah itu pun mulai keluar masuk lubang vagina Gisti bak seekor ular. Gunderewo itu menjilati seluruh rongga di dalam vagina Gisti.
12253Please respect copyright.PENANA5jUbCtTNJj
Menerima itu semua, membuat desahan Gisti semakin menjadi. Mulutnya tak berhenti mengerang dan mendesah. Gunderewo itu sungguh sangat pintar merangsang setiap titik sensitif di tubuhnya.
12253Please respect copyright.PENANAQ7SdGOUWmr
Tak lama berselang, Gisti pun merasakan sesuatu yang sangat enak di vaginanya. Sebuah perasaan yang tak pernah dia rasa kan sebelum nya. Ada sebuah dorongan yang ingin keluar dari dalam vaginanya. Semakin dia tahan, semakin kuat dorongannya. Dan tanpa bisa dicegah lagi, Gisti pun mendapat kan orgasme nya yang pertama selama hidupnya itu.
12253Please respect copyright.PENANA6627fygRPT
Cairan bening nan lengket menyembur deras dari dalam vaginanya. Dan langsung masuk ke dalam mulut Gunderewo itu semuanya. Yaa, Gunderewo itu menghisap habis setiap cairan yang keluar dari dalam liang vagina Gisti. Mahluk itu menelannya habis,tak bersisa. Tubuh Gisti masih mengejang sambil mengejat-ngejat. Dia sungguh sangat tenggelam oleh kenikmatan yang baru dia dapat hari itu. Matanya terpejam, sedang kan mulutnya membuka lebar.
12253Please respect copyright.PENANAOCaUqJvQQJ
Melihat kesempatan itu, Gunderewo segera mencoba untuk memasukan penis raksasa nya itu ke dalam mulut mungil Gisti. Dia mendorong nya dengan kasar, membuat Gisti sangat terkejut. Ukuran penisnya yang terlalu besar, tak muat ke dalam bibir Gisti. Hanya sebatas kepalanya saja yang dapat masuk, itu pun tak muat.
12253Please respect copyright.PENANAkqhUDIEAo3
Hal itu membuat Gisti sangat tersiksa. Mulutnya dipaksakan untuk menganga sampai ukuran maksimal. Penis raksasa itu memaksa mulut Gisti untuk membuka sampai ukuran yang sebelum nya belum pernah bisa dia capai. Penis Gunderewo itu seakan ingin merobek mulut Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAZlrxxcVTDF
Kesal karna penisnya tak bisa muat ke dalam mulut Gisti, Gunderewo ini pun mulai memposisikan posisi nya diatas tubuh Gisti. Dia gesekan penis raksasa nya yang bersisik itu tepat di depan lubang vagina Gisti yang masih perawan. Dia menggesek-gesekan nya untuk beberapa saat. Dan saat dirasa sudah tepat di depan vaginanya, dia dorong penisnya merobek vagina mungil Gisti dalam satu hentakan kasar.
12253Please respect copyright.PENANAYLGJEd2rf1
‘Breeeettt’
12253Please respect copyright.PENANATWhbTkr9P7
Gisti yang awalnya terbuai oleh rangsangan di vaginanya itu mulai menjerit sejadi-jadinya. Dia merasakan perih yang teramat sangat di lubang kelaminnya itu. Tubuhnya mengejang keatas, menahan rasa sakit yang tak terkira itu. Dan Gisti pun jatuh pingsan, tak kuat menerima rasa sakit.
12253Please respect copyright.PENANAOqi6jbhZcD
Melihat mangsanya sangat lemah, Gunderewo itu sangat merah. Dia mulai menggerakan penisnya itu dengan sangat kasar di lubang vagina Gisti. Dia menggenjot vagina mungil Gisti dengan sangat brutal. Mahluk itu memaksakan vagina Gisti untuk bisa menerima seluruh batang penisnya yang sangat besar dan panjang itu. Dia hentakan pinggulnya dengan sangat keras, seakan ingin mendobrak dinding rahim Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAm0EYiQqcxB
Setelah beberapa hentakan yang sangat kuat di dalam vagina Gisti, akhirnya seluruh penis Gunderewo itu pun masuk seluruh nya. Penis yang berdiameter 15 cm, dan panjang 35 cm itu pun bersarang dengan manis di dalam vagina mungil Gisti. Sampai vagina Gisti mengembung dibuatnya.
12253Please respect copyright.PENANAOd5rKImKhf
Seluruh otot vagina Gisti seakan meremasi setiap bagian penis Gunderewo itu. Mahluk itu merasa sangat dimanjakan dibuatnya. Dia pun mulai mempercepat genjotannya di dalam vagina Gisti. Penis mahluk itu menghentak dengan sangat kuat mendobrak vagina Gisti. Kemudian dia cabut penisnya dengan sangat perlahan, menikmati setiap gesekan antara dinding vagina Gisti yang lembut dan Penis nya yang bersisik itu. Mahluk itu melakukannya terus menerus, sampai membuat Gisti sadar
dari pingsannya.
12253Please respect copyright.PENANA33mmm2tdBi
Gisti : “Aaaaawwwhhh,, sakiiitt… Berhentiiii… Sakiiitt,, aku mohon! Awwwhhh…” ucap Gisti mengiba.
12253Please respect copyright.PENANA45dwmNNE61
Genderuwo : “Diam kau sundal! Mulai detik ini tubuhmu adalah milik ku. Kau sama sekali tak berhak lagi atas seluruh tubuhmu ini.” ucap Gunderewo itu sambil mempercepat genjotannya.
12253Please respect copyright.PENANA4qM7Jnr7jU
Genderuwo : “Kamu itu sudah dijadikan tumbal untuk ku. Jadi mulai saat ini, kamu adalah budak birahiku. Hahaha…” lanjut mahluk itu sambil tertawa.
12253Please respect copyright.PENANA8V4atuL9qK
Gisti : “Tidak! Aku tidak sudi! Lepas kan aku dasar mahluk menjijikan!” maki Gisti sambil meludah ke arah mahluk yang sedang menggagahinya itu.
12253Please respect copyright.PENANALrLylVe3rS
Genderuwo : “Dasar kurang ajar kau sundal! Lihat, aku akan menyetubuhimu dengan sangat ganas dari sekarang. Akan ku buat kau bertekuk lutut pada kontol ku ini.” ucap mahluk itu geram.
12253Please respect copyright.PENANA8IB3vpX91F
Pompaan di dalam vagina Gisti makin cepat dan kuat saja. Mahluk itu ingin membuat Gisti merasakan multiple orgasme. Gunderewo itu ingin membuat Gisti tak bisa lepas ataupun menolak penis raksasanya lagi. Mahluk itu mulai menyetubuhi Gisti dengan sangat menggila. Penisnya mengeluarkan precum di dalam lubang vagina Gisti. Cairan itu mengandung semacam bakteri, yang akan membuat vagina korbannya merasa sangat gatal dan geli dibuatnya. Precum yang Gunderewo itu keluar kan dalam dosis yang cukup banyak di dalam vagina becek Gisti. Rupanya mahluk itu ingin membuat Gisti tak bertingkah lagi.
12253Please respect copyright.PENANAaqxG2empM3
Gisti merasa ada yang aneh di dalam vaginanya. Dia merasakan ada sesuatu yang sangat panas di dalam vaginanya. Gadis itu merasakan vaginanya sangat gatal dan sangat geli, sehingga tanpa dasar dia pun mendesah-desah menerima setiap sodokan penis raksasa Gunderewo itu. Mengetahui kalau rencananya berhasil, mahluk itu pun menghentikan gerakan nya di dalam vagina Gisti. Dia mencabut keluar penisnya dalam satu tarikan kuat.
12253Please respect copyright.PENANAwca0mgwmx2
"Plooop.." suara ketiaka penis keluar dari vagina Gisti. Lubang vagina Gisti nampak menganga sangat lebar. Bercak darah masih menetes dari dalam sana.
12253Please respect copyright.PENANAcIc1uiV40V
Gisti tersadar dari lamunannya. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang dari dalam vaginanya. Lubang vaginanya terasa sangat gatal minta di garuk. Namun benda yang sedari tadi keluar masuk di vaginanya itu telah hilang. Sedang kan kedua tangan dan kakinya terikat dengan keras, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menggesek-gesekan kedua pahanya
12253Please respect copyright.PENANAP6GnoH5YVh
Gunderewo itu hanya tersenyum melihat perilaku Gisti. Dia merasa puas dengan apa yang telah dia buat pada gadis alim tersebut. Rupanya dia telah berhasil untuk merubah sifat Gisti, dan membuang semua rasa malu gadis itu. Gunderewo itu telah berhasil membuat Gisti bertekuk lutut pada penisnya. Mahluk itu telah berhasil membuat Gisti menjadi budak sex nya.
12253Please respect copyright.PENANA6bl5pBsPdA
Gisti : “Aaaaggghhhh… Hmmm… Aggghhh…. Ssshhhh… Aggghhh….” desah Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAru5UG6PsNB
Genderuwo : “Kenapa kau menggeliat seperti cacing seperti itu manusia? Huh?”
12253Please respect copyright.PENANAiKMw1gMr2s
Genderuwo : “Apakah memek mu gatal ingin di garuk? Apakah memek mu rindu sama batang penis besarku? Huh? Jawab!” ucap Gunderewo itu sambil menatap tajam kearah Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAHYBrwvne5y
Sebuah tatapan yang seakan merendahkan derajat Gisti sebagai seorang wanita alim.
12253Please respect copyright.PENANAhUnp29QPUn
Gisti : “Aaaagghhh,, iyaa tuan… Aggghhh… Tolong berikan kontol besar mu itu… Aggghhh…”
12253Please respect copyright.PENANAsTTSlgXLj9
Gisti : “Tolong garuki memek gatalku ini tuan… Aaaagghhh…. Setubuhi aku tuan… Aggghhh… Aku adalah budak sex tuan…. Ooouuuuuggghhh….” ceracaunya Gisti makin tak jelas.
12253Please respect copyright.PENANAcPcOKHRZmm
Mendengar itu semua Gunderewo hanya tersenyum dengan bangga. Predikatnya sebagai mahluk bau, jelek, dan menjijikan namun tetap bisa menaklukan wanita muda yang amat cantik tetap melekat pada dirinya. Dia pun tersenyum lebar, kemudian melepas ikatan di kedua pergelangan kaki dan tangan Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAdlbIS74MAA
Gisti yang merasa bebas, segera mengarahkan tangannya menuju lubang vaginanya. Dia langsung menggeseki vaginanya dengan cepat dan bernafsu. Gisti mulai memasukan satu demi satu jarinya ke dalam vagina nya yang sudah sangat basah itu sambil terpejam. Ternyata semua jarinya mampu masuk ke dalam lubang vaginanya itu. Sekarang dia mengeluar-masukan kepalan tangan nya menggaruki dinding vaginanya yang sangat gatal itu.
12253Please respect copyright.PENANAcCJsF86UFK
Gunderewo tertawa dengan sangat keras dengan apa yang telah dia buat pada gadis alim ini. Dia sangat puas melihat Gisti menggeseki vaginanya sendiri dengan susah payah. Gisti terlihat sangat bernafsu saat itu. Dia mencoba segala yang dia bisa untuk menghilang kan rasa gatal di dalam vaginanya. Namun semuanya sia-sia saja. Rasa gatal di vaginanya tak pernah hilang, namun bertambah gatal saja setiap detiknya.
12253Please respect copyright.PENANAUw6fjkz7I3
Frustasi, Gisti pun menangis. Dia merasa sangat tersiksa dengan rasa gatal di vaginanya itu. Dia terlihat sangat tersiksa karna ulahnya sendiri pada vaginanya. Karna kasihan, Gunderewo itupun berbisik pada Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAW03U2xiHmO
Genderuwo : “Rasa gatal di vagina mu itu hanya bisa hilang dengan gesekan kontolku saja wahai budak manusia. Rasa gatal itu hanya akan mereda bila bersentuhan dengan sisik di penisku ini. Apa kau mengerti?” bisik mahluk itu ditelinga Gisti.
12253Please respect copyright.PENANAoOxKgjXXoH
Gisti : “Aaaaghhhh,,, iyaa tuaaan.. Tolong berikan itu pada hamba… Aggghhh….” ucap Gisti
sambil terisak.
12253Please respect copyright.PENANAOnFXwLtnDQ
Genderuwo: “Ada syaratnya!” ucap mahluk itu menatap Gisti tajam.
12253Please respect copyright.PENANAqNlO8RQd8B
Gisti : “Aaapp,, apa syaratnya tuaann? Aaagghhhh…” ucap Gisti sambil terus mendesah.
12253Please respect copyright.PENANA02TYQ2ZyuO
Genderuwo : “Kau harus membuatku orgasme terlebih dahulu dengan mulut dan tangan mu itu. Kamu harus menelan habis sperma ku terlebih dahulu.” kata mahluk itu.
12253Please respect copyright.PENANAiwfaVKkHxF
Gisti : “Ba,,baik lah Tu,,, aaagghhhh… Baik lah tuan…. Sssshhh..” jawab Gisti
12253Please respect copyright.PENANAt9PZJdZEqy
Genderuwo : “Lakukanlah sekarang dasar budak!” teriak mahluk itu
12253Please respect copyright.PENANAhuroOduDjp
Gisti : “Ba,,baik tuan.” Ucap Gisti sambil menyerbu tubuh mahluk itu.
12253Please respect copyright.PENANAjh1a6novfr
Gisti mulai menggenggam penis raksasa Gunderewo dengan kedua tangannya. Diameternya tak muat dalam genggaman tangan nya itu. Dia kemudian menjilati penis bersisik itu dengan sangat bernafsu. Sesekali Gisti mencoba untuk memasukan benda itu ke dalam mulutnya. Namun sekeras apapun dia mencoba, benda itu tak pernah bisa masuk ke dalam mulutnya yang terlalu mungil itu.
12253Please respect copyright.PENANAPNgZ28cBzO
Gisti menjilati setiap inchi penis dari mahluk yang paling menjijikan itu dengan sangat telaten. Dia menjilati penis dari mahluk yang telah membuat nya muntah beberapa jam yang lalu. Gisti telah kehilangan akal sehatnya.
12253Please respect copyright.PENANAekwjTcOml2
15 Menit Sudah..
12253Please respect copyright.PENANASvnIUxZ2NT
Gisti menjilati penis besar bersisik Gunderewo itu, namun sama sekali belum terlihat jika benda itu akan segera memuntahkan sperma nya. Sedang kan rasa gatal di dalam vaginanya telah mencapai level maksimal. Gisti akhirnya menangis. Dia lalu mencoba memasukan benda besar itu kedalam liang vaginanya dengan sangat bersusah payah.
12253Please respect copyright.PENANAWF1BQ8NHpM
"Bleeeeesss"
12253Please respect copyright.PENANAYc4dEixTp4
Akhirnya penis besar itu menembus liang vaginanya yang sudah sangat basah. Benda besar itu langsung menggaruk rasa gatal yang menyerang dinding vaginanya. Gisti pun menggoyangkan pinggulnya dengan sangat cepat diatas tubuh mahluk itu. Gisti memejamkan matanya menikmati kenikmatan yang batang penis mahluk itu tengah berikan pada vaginanya.
12253Please respect copyright.PENANASq5u04HrrV
Gisti : “Aagggghhh…Enak nya… Ooohhh,, ahhhhhh….” desah Gisti sambil mempercepat goyangan vaginanya.
12253Please respect copyright.PENANA0TXrNSg9OC
Gunderewo itu hanya bisa tertawa dengan sangat lantang melihat aksi Gisti saat itu. Gisti sedang menggerakan tubuh seksinya itu dengan sangat lincah diatas tubuh nya. Gadis berjilbab itu tengah menunggangi penis raksasa nya dengan bersusah payah. Namun wajahnya memancarkan rona kenikmatan yang sangat dahsyat. Wajahnya mendongak keatas, kedua matanya terpejam, sedangkan mulutnya membuka lebar. Hal itu sungguh sangat membuat mahluk itu terangsang.
12253Please respect copyright.PENANAe5cmjpeuIx
15 Menit Sudah..
12253Please respect copyright.PENANABbYAjeep10
Menggenjot penis besar Gunderewo, vagina Gisti pun mulai berdenyut menandakan dia akan segera mendapatkan orgasme kembali. Gadis itu mempercepat goyangan pinggulnya, menghentak penis Gunderewo itu makin keras. Tubuhnya sudah di penuhi dengan keringat. Bahkan jilbab yang masih melekat di kepalanya sudah sangat basah oleh keringat. posisi jilbab itu sudah tak lagi beraturan.
12253Please respect copyright.PENANAlPZ763At1s
Gisti : “Aaaaaggghhh,, tuan,, kontol tuan nikmat bangeett… Aaagghhhh,, hamba, orgasme lagi tuannnn… Agggghhhh…” jerit Gisti sambil melepas orgasme nya yang kedua hari itu.
12253Please respect copyright.PENANA8VFvSMnpSg
Cairan hangat menyembur dengan sangat deras di liang vaginanya. Gisti bahkan mengalami squirting. Vaginanya mengeluarkan air pipis dengan sangat deras nya. Seluruh tubuh Gisti mengejang untuk beberapa saat, lalu ambruk menimpa tubuh besar Gunderewo. Gisti sangat menikmati orgasme nya Kali itu, hingga dia lupa pada tugasnya untuk memuaskan Gunderewo.
12253Please respect copyright.PENANAsm2FZPmNBu
Gunderewo itupun marah pada Gisti. Dia lalu mengeluarkan kembali cairan precumnya didalam vagina Gisti dengan cukup banyak. Hal ini langsung membuat vagina Gisti sangat gatal dibuatnya. Gisti bahkan sampai menjerit kaget dibuatnya. Dan tanpa menunggu lama lagi, dia pun kembali menggoyangkan pinggulnya menggesek penis besar Gunderewo.
12253Please respect copyright.PENANAUBiLE5VKvS
Tak beberapa lama kemudian, Gisti mengalami orgasme nya kembali. Lagi, seluruh otot di tubuhnya mengejang lalu ambruk tak bertenaga. Hal ini kontan membuat Gunderewo itu sangat marah. Akhirnya mahluk besar ini mengeluarkan precumnya yang sangat beracun di dalam vagina Gisti.
12253Please respect copyright.PENANA0u6xjRsmAM
Precum ini mengandung bakteri yang sangat ganas. Bakteri yang akan terus menggigiti dinding vagina Gisti, menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat. Bakteri ini takan berhenti menggigit seluruh rongga di dalam liang vagina Gisti, meskipun dia telah mendapatkan orgasme. Bakteri ini hanya bisa hilang oleh cairan sperma Gunderewo saja.
12253Please respect copyright.PENANARWbDTwnwWv
Gisti sangat tersiksa dibuatnya. Vaginanya makin terasa gatal saja, padahal dia baru saja mendapatkan orgasme. Gisti pun mulai memaksakan tubuhnya untuk bergerak, sehingga kelamin mereka saling bergesekan kembali. Namun gesekan antara kelamin mereka itu hanya membuat vaginanya makin gatal saja. Vagina Gisti sudah sangat membanjir dibuatnya. Peluh beserta keringat bercucuran di seluruh tubuhnya. Ntah sudah berapa Kali dia mendapatkan orgasme dan squirting hari itu. Namun rasa gatal di vaginanya tak pernah berhenti.
12253Please respect copyright.PENANA4m4v93Cy0h
Gisti sudah sangat lemah, seluruh tenaga nya sudah habis terkuras. Namun dia tetap memaksa pinggulnya tetap menggoyang, meskipun tubuh bergetar hebat. Tak lama berselang, Gisti pun mendapatkan orgasme nya kembali untuk yang kesekian kalinya. Tubuhnya mengejang dengan sangat dahsyat, lalu dia pun jatuh pingsan kembali.
12253Please respect copyright.PENANA7BWogsvKpU
Melihat mangsanya tergeletak tak sadarkan kembali, Gunderewo itu hanya menatap puas. Dia mencabut penisnya dengan satu tarikan kuat. Mahluk itu lalu merebahkan tubuh Gisti mengangkang. Dia lalu menjilati vagina gadis itu dengan sangat bernafsu. Vagina Gisti yang sudah sangat membasah dijilatnya dengan sangat rakus. Lidahnya segera keluar masuk di dalam vagina Gisti dengan sangat lincah. Mahluk itu memasukan lidah panjangnya sangat jauh ke dalam vagina Gisti. Sehingga masuk kedalam rahim Gisti. Mahluk itu lalu menjilati nya gemas.
12253Please respect copyright.PENANAOKIFysv4lI
Gisti hanya bisa mendesah lemah dibuatnya. Dia sudah tak memiliki tenaga sedikit pun hanya sekedar untuk membuka mata. Namun vaginanya tak pernah berhenti mengalami orgasme. Cairan cintanya yang bercampur dengan air kencing menyembur setiap kali dia orgasme. Muncrat membasahi lantai gua yang pengap dan lembab itu.
12253Please respect copyright.PENANAgfGbM46xjw
Setelah puas menjilati vagina gadis tersebut, Gunderewo itu kembali memasukan penis besar nya itu ke dalam liang vagina Gisti yang sudah sangat melar. Mahluk itu kembali menghentak kan penisnya dengan sangat kuat dan keras di dalam vagina gadis itu, membuat tubuh Gisti terlonjak-lonjak.
12253Please respect copyright.PENANAB9iDFvRmrR
Karena jepitan vagina Gisti sudah sangat melemah, Gunderewo pun membalikan tubuh mangsanya tersebut. Mahluk itu mulai memposisikan tubuh Gisti untuk menungging. Lidah panjangnya segera menjilati dan mengoreki liang dubur Gisti. Membuat Gisti kembali menggeliat. Sesekali dia masukan lidah panjangnya itu kedalam sana, mencoba membuat lubang itu sedikit melebar.
12253Please respect copyright.PENANAKlsP4902O1
Ketika dirasa sudah cukup basah, Gunderewo pun memposisikan penis besarnya di depan lubang dubur Gisti. Dan dengan satu sentakan keras, amblas lah seluruh penis besar nya itu merobek anus Gisti. Gisti menjerit dengan sangat keras. Seluruh otot di tubuhnya bergetar merasakan sakit yang amat sangat. Gisti pun pingsan kembali.
12253Please respect copyright.PENANAIRMGy7Iz4f
Cengkraman otot dubur Gisti seakan mencekik penis Gunderewo itu. Mahluk itu kembali merasakan nikmat nya tubuh gadis itu. Sekarang Gunderewo itu sudah tak perduli lagi dengan keadaan Gisti. Dia hanya ingin segera mencapai orgasmenya. Dia mulai menyetubuhi dubur Gisti dengan sangat kasar.
12253Please respect copyright.PENANAQ9Rtjaxvx8
Tak lama berselang mahluk itu pun mendapat orgasme nya yang pertama saat itu. Dia menggeram sambil menyembur kan sperma panasnya memenuhi liang dubur Gisti. Tangan besarnya meremas kuat payudara Gisti, gigi-gigi tajamnya menggeremet. Dan seluruh tubuhnya mengejang, lalu ambruk menimpa tubuh kecil Gisti dengan penis yang masih menancap di liang dubur gadis itu.
12253Please respect copyright.PENANA3JpZDN9u9c
Setelah mendapatkan orgasme nya itu, penis besar Gunderewo mengecil dengan sendiri nya. Lalu benda itu keluar dari dalam dubur Gisti secara perlahan. Mahluk itu tersenyum dengan sangat lebar. Rona kepuasan tergambar jelas di wajahnya. Mahluk itu pun menghilang ntah kemana. Meninggalkan Gisti sendirian dalam kondisi yang sangat mengenaskan di gua tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAsphzi9JG2V
Tinggal lah Gisti sendiri di gua lembab nan pengap itu. Tubuhnya sudah sangat mengenaskan, dalam posisi yang menungging. Lubang vagina dan dubur nya menganga sangat lebar, bercak darah masih jelas terlihat di kedua lubang tersebut.
12253Please respect copyright.PENANAERsjyRBBYz
Gisti pun akhirnya mati dengan kedua lubang yang sangat basah oleh lendir dan oleh cairan sperma Gunderewo yang berwarna hitam pekat. Namun roh Gisti dibawa oleh sang empunya sperma ke alam nya. Yaa, roh Gisti dijadikan gundik oleh sang Gunderewo itu di alamnya.
12253Please respect copyright.PENANAbN8o3Xz8z9
Dan dimuali hari itu, ketiga reporter tersebut tak pernah kembali dari desa tersebut. Di mulai hari itu, Sandra, Gisti, dan Gilang tak pernah terlihat keluar dari desa itu. Yaa, mereka bertiga telah tewas dengan sangat mengenaskan di desa Cimani Gunderewo itu. Tanpa ada seorang pun yang mengetahui kejadian itu, kecuali para penduduk setempat. Rahasia dari desa Cimani Gunderewo pun masih terjaga dengan sangat rapat….
ns18.117.75.226da2