“Dimana ini?”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3ZdHqEznA
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVwmYn5Lgb
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQGGGWTY8O
“Oh ini pasti mimpi.”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0tBRxfLti
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhiqqp1IiP
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvB5lhzGX5X
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ijtyzjhLk
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gCieqHWyU
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC43mZ74P0q
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnxoDxkXDv
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dOBP6HuI0
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5cepKDAWg
“Haaa...haaa...haaa...”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8z16rX90Sh
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9lXSOqBLz
“Dimana ini?”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXAfUwNRH6
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ699mGSivSk
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZOnbnygKa
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyUbEPpaoQ
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISr9JwtrwU
“jangan jangan...”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitcI9jCqUj
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlC62JdX5X
“Ah... hmm... terima... kasih...”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvdatHJ5HI
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoh5m2ZD3p
“Bagaimana dengan kepalamu?”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hCMV4dSwE
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvHgi8ApuN
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMLIjKHemT
“hmmm...aku sekarang dimana?”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBI4cZVKzM
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9PrW2nTFB
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQR4GIJOVjh
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCyuCpPxkX
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47IcP1KDad
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCGhykkI8Z
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDD2nQWOx2
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfeudMCFyq
“namaku Siti”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBddO24bWOD
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9F3d6a6pqu
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
502Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lkkzgjXgW
