“Dimana ini?”
507Please respect copyright.PENANA1P4hAnpnsH
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
507Please respect copyright.PENANAlhNcLaMkvP
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
507Please respect copyright.PENANABM6JU9rqCS
“Oh ini pasti mimpi.”
507Please respect copyright.PENANASDNUZc7LDG
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
507Please respect copyright.PENANAcOpx32zNOb
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
507Please respect copyright.PENANACayXhS8sbo
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
507Please respect copyright.PENANA3h92HkgOIn
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
507Please respect copyright.PENANAuNNa5D8CDn
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
507Please respect copyright.PENANAdWR4wr2e4g
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
507Please respect copyright.PENANAsTEH4vDuJg
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
507Please respect copyright.PENANAVXcTAxdBcc
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
507Please respect copyright.PENANAZ14LcPsxQn
“Haaa...haaa...haaa...”
507Please respect copyright.PENANAlTtEgjGVdW
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
507Please respect copyright.PENANABSP6tW7Xx9
“Dimana ini?”
507Please respect copyright.PENANAoQrjSysoHi
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
507Please respect copyright.PENANANEN7gaBpnq
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
507Please respect copyright.PENANAcoCkHyXXL2
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
507Please respect copyright.PENANAz9j69sjRW3
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
507Please respect copyright.PENANAxZ2y0PgcDy
“jangan jangan...”
507Please respect copyright.PENANAWah2khoZ6H
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
507Please respect copyright.PENANAllZgW77WhN
“Ah... hmm... terima... kasih...”
507Please respect copyright.PENANAfvRtffJgkw
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
507Please respect copyright.PENANAupKWDmrmPW
“Bagaimana dengan kepalamu?”
507Please respect copyright.PENANATMRN1LmfNN
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
507Please respect copyright.PENANA2GRFphpB7t
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
507Please respect copyright.PENANATkH8AbafP7
“hmmm...aku sekarang dimana?”
507Please respect copyright.PENANADqDDKY38Cx
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
507Please respect copyright.PENANAcNDmGzSQxu
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
507Please respect copyright.PENANAXV4E7KoV49
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
507Please respect copyright.PENANAmJVZtIzsgc
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
507Please respect copyright.PENANAN8WP2deGjk
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
507Please respect copyright.PENANAdnpIKqOQYO
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
507Please respect copyright.PENANAt2sCl8NxoV
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
507Please respect copyright.PENANAbAPYEt73ln
“namaku Siti”
507Please respect copyright.PENANAuilYJ040tq
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
507Please respect copyright.PENANATJrQ51yAXk
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
507Please respect copyright.PENANAqGQNoyN3vD