Pria manapun yang melihat Rasti pasti dibuat terpesona dengan kecantikannya, aura keibuannya, serta sifat lembut dan ramahnya. Rasti dipuja-puja oleh semua lelaki, baik pelanggannya, anak-anaknya, serta suami tetangga. Begitupun dengan teman-teman anaknya. Teman-teman anak sulungnya, si Riko, Romi dan Jaka, sering bermain ke rumahnya. Mereka sangat penasaran dengan ibu teman mereka ini. Mereka ingin selalu berlama-lama di sana, dengan harapan dapat melihat dan menonton aksi-aksi Rasti yang membuat adik kecil dalam celana mereka berontak. Tidak jarang pula mereka menuntaskannya dengan beronani di kamar mandi rumah Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkmmoOfVMv
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUYwk6b9Qi
Dan kali ini mereka punya kesempatan yang sangat bagus untuk mewujudkan fantasi-fantasi nakal mereka lainnya. Rasti ingin memberikan hadiah pada Tedi dengan menuruti semua keinginan anaknya tersebut di hari ulangtahunnya. Teman-teman Tedipun kebagian imbasnya. Sungguh beruntung.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajvaQs6Aho
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpbcBQkGYy
Mereka sudah berada di dalam mobil Rasti, yang mana ibu teman mereka itu bertelanjang bulat duduk di kursi kemudi! Siap membawa mereka kemanapun yang mereka inginkan. Tedi dan kawan-kawan, plus si bungsu, semua duduk di belakang. Rasti sendirian di depan. Untungnya semua kaca mobil Rasti menggunakan kaca film sehingga mereka tidak perlu takut kelihatan orang dari luar.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEzhK8SZT2
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIoBkIrLzc
“Jadi kita mau kemana dulu nih?” tanya Rasti pada Tedi dan teman-temannya. Mereka saling pandang, bingung mau memulainya dari mana. Apakah harus ke pantai, ke taman kota, ke kolam renang atau mungkin ke pasar. Melihat tingkah mereka yang kebingungan itu Rasti jadi tertawa dibuatnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVQrXY3cgr
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zpyvBZcOQ
“Hahaha… kalian ini, padahal kemarin kayaknya semangat banget”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1gz0QluJ5
“Kita semangat kok tante, semangat bangeeeet malah, hehehe”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3dfyrQmlk
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkqB3q8KlS
“Terus? Kemana dong kalian maunya? Kalian bebas kok bilang maunya apa, asal gak gila banget aja yah, hihihi” pancing Rasti lagi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopWLYVY0D7
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxmwnmLjYM
“I..iya tante” jawab mereka serempak.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcCJjk4yUN
“Eh, Ted, lo bukannya pengen punya kamera DSLR? Minta sekarang aja sama mama lo!” usul Jaka. Tedi memang menyukai fotografi, teman-temannya tahu itu. Sebagai ibu, Rasti juga sudah lama tahu ketertarikan dan minat Tedi pada fotografi, dengan senang hati Rasti mau memenuhi permintaan anaknya itu. Ya, selain permainan fantasi ini, Rasti juga sudah janji akan membelikan hadiah ‘betulan’ buat Tedi. Apapun yang Tedi minta, berapapun harganya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0ORkgNMQ6
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzfQz6V1AN
“Benar juga tuh, kita ke mall dulu yuk Ma, beliin Tedi kamera.” setuju Tedi dengan usul Jaka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9ZRNlsM7R
“Ohh… Oke deh sayang. Kamu ingin beli sebagus dan semahal apapun pasti Mama beliin kok buat kamu.” ujar Rasti sambil tersenyum manis pada Tedi melalui spion depan.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDx5MkwaYPS
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zKECzMDJf
“Makasih Ma, Mama memang paling baik deh.” puji Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIE2khaoFO
“Iya.. emang enak banget punya Mama kayak Mama lo Ted, iri gue, duh…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqTCqhxMNY
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZUPFkIdhd
“Hahaha, kalian ini… Berangkat sekarang?” kerling Rasti pada mereka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zaT7LSqhM
“Iya Mah…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3MnIFhQCw
“Siap bos, meluncuuuur, hihihi…” ujar Rasti dengan riangnya. Sungguh Ibu yang sempurna. Betapa bahagianya Tedi dan adek-adeknya. Juga betapa beruntungnya Riko, Romi, dan Jaka bisa berteman dengan Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8nptflQ7U
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHiVaq2eWb
Mereka mulai meluncur ke mall terdekat. Tedi dan teman-temannya asik memperhatikan betapa seksinya Rasti yang nyetir sambil bugil. Rambut panjangnya diikat sehingga tengkuk dengan bulu-bulu halusnya terlihat menggoda. AC mobil berhembus pelan menyapu kulit putih mulus Rasti yang terbuka bebas. Sungguh mempesona. Tentunya sangat menyenangkan bagi mereka melihat gerak-gerak Rasti yang tetap gesit mengendalikan mobil dengan kondisi telanjang bulat begitu. Bagaimana kaki jenjang Rasti asik injak-lepas pedal, dan tangan Rasti yang lihai memainkan perseneling dan stir.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrig9uTcXiP
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMnA9BvJXk
“Duh… jangan dilihatin terus. Tante jadi grogi nih nyetirnya” ujar Rasti sok manja, pura-pura risih diperhatikan oleh mereka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZooUlEV76
“He he… Tante cantik banget sih, sayang dong kalo dilewatin…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9zfDKOAHh
“Buka kacanya dong Tante…?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFZo6tnfxB
“Iih gila kalian ah… Nggak ah…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6hIKOKbi5
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHirn2CT9JA
Tapi karena Tedi protes nagih janji bakal penuhi semua fantasi mereka, Rastipun nurut. Hanya kaca di jendela supir yang dibuka. Semua jendela lainnya tertutup rapat. Tedi dan kawan-kawan memilih untuk tidak terlihat.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuI4HRIK0N
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EZWmt3Qfy
“Curang ih kalian, dasar…” protes Rasti manja. Tapi to Rasti tetap menuruti kemauan mereka. Awalnya hanya buka sedikit-sedikit jendelanya, pas sepi barulah dibuka penuh. Kebetulan mobil Rasti jenis SUV yang besar, bukan jenis sedan. Jadi rasti berani nekat aja. Karna mobil jenis ini ground clearancenya tinggi, posisi kursi penumpangnya juga tinggi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsiwx9waXE
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwPVJJhoLN
Bahkan saat lampu merah Tedi dan teman-temannya melarang Rasti menutup kaca mobil. Beberapa kali Rasti nurut, karena paling banter mobil yang menjejerinya tidak lebih tinggi dari mobil mereka. Bahkan teman-teman Tedi punya ide, beberapa kali di lampu merah mereka minta Rasti pura-pura nanya jalan pada pengemudi kendaraan di sampingnya, baik mobil maupun motor! Dalam posisi itu Rasti yang hanya menaikkan sedikit kaca mobilnya memang hanya akan terlihat sebatas pundak. Tentunya sangat seksi sekali dilihat dari luar, Rasti akan tampak seperti telanjang, padahal memang benar! Tidak hanya itu, Tedi juga ikutan iseng mengerjai ibu kandungnya itu dengan menyuruh Rasti membeli koran ke pedagang koran di perempatan lampu merah. Sungguh sesuatu yang menegangkan namun juga menggairahkan bagi mereka maupun Rasti sendiri.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrUbHpQk0v
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNSW6kdKke
Merekapun akhirnya sampai ke mall. Tedi dan kawan-kawan sudah memakai baju ganti. Untuk Rasti sendiri, Tedi membawakan sebuah selendang. Walhasil Rasti cuma pakai selendang yang dililitkan pada tubuhnya dan dipeniti. Selendang yang dibawa Tedi juga sangat pendek, lebarnya sekitar 30cm dan panjangnya tidak sampai 2 meter. Hanya bisa dililitkan 3 kali, dan hanya menutupi area dada-paha atas. Jika sekilas, orang tidak akan memperhatikan bahwa yang dikenakan rasti hanyalah lilitan selendang, sekilas pakaian Rasti malah seperti pakaian yang dirancang desainer terkenal, karna motif selendang yang dibawa Tedi memang ngejreng warnanya, dan bahannya terbuat dari kain yang sangat halus dan lembut. Pasti bukan kain murah, pikir teman-teman Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgIbIBHhiX
Mall itu adalah mall baru yang ada di kawasan apartemen baru yang elit. Jelas mallnya cukup mewah dan mentereng. Dirancang untuk jadi tempat belanja kalangan kelas atas, termasuk para selebritis. Jadi pakaian Rasti tidak akan terlalu menarik perhatian karna memang banyak yang berpakaian seksi dan terbuka seperti Rasti di mall itu. Dan lagi, karena mall ini baru, ada banyak toko yang kosong, belum laku, ataupun sudah laku tapi belum buka. Meski begitu tetap saja itu menegangkan bagi Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrD5TsmV5Nx
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XgAB1GZVp
Meskipun banyak wanita yang berpakaian seksi di dalam mall itu, tapi Rasti tetap yang paling menarik bagi Tedi dan teman-temannya. Bagi mereka Rasti adalah wanita paling cantik dan paling menarik di dunia. Apalagi dengan pakaian seperti itu, Rasti melenggang di dalam mall sambil menggendong si bungsu. Sebuah pemandangan yang sangat mencolok dan indah, Rasti benar-benar jadi pusat perhatian.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKhRJZWsQQ
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuCY4T9Ot1
“Sayang…kamu jangan nakal yah… jangan minta mimik susu dulu yah, hihihi” ujar Rasti pada anak bungsunya. Tapi di dalam hati dia malah penasaran bagaimana rasanya menyusukan anaknya di tempat umum dengan pakaian seperti itu, dia berharap anaknya itu nanti bakal rewel minta nyusu padanya. Tedi dan teman-temannya yang mendengarnyapun juga berharap demikian.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1067UV9ctj
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfwCFDP2uu
Tujuan mereka langsung ke tempat penjualan kamera. Tedipun mendapatkan kamera impiannya. Kamera terbaru plus tambahan lensa untuk longshoot. Total harganya lebih dari 15 juta. Rasti dengan senang hati memenuhi permintaannya itu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMTR2wEz9N
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOpMsHWbRR
“Spesifikasi kamera ini sudah cukup buat kamu sayang? Boleh kok kalo minta yang lebih canggih…” tanya Rasti yang betul-betul tidak mempermasalahkan harga. Tapi Tedi merasa cukup dengan kamera barunya ini. Rasti senang Tedi bukan anak yang royal, apalagi minat dan hobinya ini tentu sesuatu yang positif, Rasti mendukungnya 200%. Bahkan selain permintaan Tedi, diam-diam Rasti merencanakan hadiah ‘betulan’ lain yang dia siapkan sendiri untuk Tedi. Sungguh teman-teman Tedi dibuat iri dengan Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh89jzDnnMd
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8AL22vYdZ
Di dalam toko kamera yang relatif masih sepi juga, pelayan toko yang semua pria jadi bisa melihat dan bahkan berkomunikasi dengan Rasti dari dekat. Beberapa kali mereka terlihat menelan ludah. Kelihatan sekali mupeng dan tidak konsen. Rasti yang menyadari putting susunya tercetak jelas, mencoba menutupinya dengan menggendong si bungsu di depan.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgxh3n4NHo
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡep3nWsrnsO
“Duh sayang, kamu ni ngasih mama pakaian rawan banget gini siih…?” bisik Rasti setelah keluar dari toko kamera.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpxpwpUPMV
“He he he… tapi asyik kan Ma?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORnuFovZ8h
“Hiih… Kamu ini…” ucap Rasti gemas. Tapi dalam hati Rasti sadar apa yang sedang mereka lakukan hari ini, dan dia bertekad untuk menikmatinya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡId0RohmOjG
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOb5TUu7FV
Setelah membeli kamera mereka lalu mutar jalan-jalan di mall. Berkali-kali si bungsu yang berada dalam pelukannya rewel, membuat Rasti kewalahan menenangkannya. Suara rewelan Bobby malah semakin menarik perhatian pengunjung mall. Rasti berusaha cuek dengan tatapan mata orang-orang disekitarnya. Gilanya, teman-teman Tedi malah memprovokasi Rasti untuk netekin Bobi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkh3uYLxzx
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxNKccppsK
“Gak mau ah, masak netekin Bobi di sini?” tolak Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GLjQbf0ie
“Bobinya kayaknya haus tuh tante, masak dibiarin aja, iya gak Ted?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOu2BA1NE5h
“I..iya Ma… Bobi haus tuh.” jawab Tedi ikut-ikutan. Tapi Rasti tetap belum mau untuk netekin Bobi, tidak di tengah-tengah kerumunan orang-orang begini. Namun teman-teman Tedi malah semakin keras suaranya membujuk ibu teman mereka itu, membuat orang-orang semakin melirik ke arah mereka. Entah apa yang dipikirkan para pengunjung yang mendengar ocehan-ocehan teman-teman Tedi itu pada Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPcianR7NT
“Ayo Tante buka susunya Tante…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KEpJ5R9wr
“Iya buka dong Tante, cepetan…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE719xqAhj9
Sungguh membuat Rasti semakin malu. Hampir-hampir Rasti mengalah karna Bobi yang memang rewel terus, susah banget disuruh diam.Untung saja saat Rasti sudah mulai mencari-cari tempat aman untuk menyusui Bobi, pada akhirnya Bobi malah mulai anteng sendiri tanpa harus disusui.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtAL38zPN9
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscSUfVu78G
“Dasar kalian ini… Puas mainin mama?” ujar Rasti pura-pura kesal saat akhirnya mereka tiba di bagian sepi mall tersebut. Teman-teman Tedi hanya cengengesan. Tedi yang sedari tadi melihat mamanya dipermalukan juga ikut tertawa kecil, karena memang hal itu membuat penisnya ngaceng.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFZDcpObbc
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8221Lzzhtc
“Ma… aku mau fotoin mama boleh?” pinta Tedi kemudian. Dia tentunya juga harus menikmati momen ini sebaik-baiknya. Apalagi dia baru saja dibelikan kamera super canggih.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGI89GwtWHw
“Kamu mau jadiin mama sebagai model kamu sayang? Boleh kok…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5e0pmoRg0I
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjpfyjxbyY
Di dalam mall di sudut-sudut yang menarik dan diperbolehkan untuk mengambil gambar, Tedipun berulang kali meminta Rasti untuk berpose cantik. Rastipun tahu betul bagaimana caranya berpose bak model professional. Pose seksi, ekspresi imut, binal, dan sebagainya dipamerkannya. Baik sambil menggendong si bungsu maupun berfoto sendiri.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoghLoJAp8
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXB7MvNfKpn
Di lantai atas yang hampir 50% tokonya masih belum terisi, kondisinya sangat sepi. Mereka menuju satu sisi yang pertokoannya masih kosong melompong. Entah belum mulai disewakan atau memang belum laku. Tedi meminta Rasti berpose pada pagar atrium. Sebagaimana banyak mall lain, arsitektur mall ini juga berbentuk atrium. Yaitu ruang tengah yang terbuka. Dari lantai-lantai atas bisa melihat ke bawah dengan pengaman pagar pembatas. Di situlah Rasti berpose, membelakangi ruang atrium, sehingga foto Rasti berlatar belakang atrium mall yang luas, dan para pengunjung mall yang berlalulalang, kebanyakan di lantai-lantai bawah. Tentunya Bobi sudah dititipkan pada temannya yang bergantian membantu menggendong.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysCnnrK9QI
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWl2PucARTC
“Ma… buka selendangnya dong…?” Pinta Tedi setelah beberapa jepret.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjW9bdzcDz0
“Haah, gila ih… di tempat umum begini…?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZwiilr3PN
“Gak dibuka semuanya Ma, dilepas aja 1 ikatan di dada… turunin dikit… tunjukin belahannya…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkYujmM2o9
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5YttX9Rwi
“Ooh, kamu minta foto seksi ya, hi hi… gitu sih gapapa…” Setelah celingak celinguk, memastikan kondisi aman Rasti pun membuka peniti dan mengendorkan lilitan selendangnya. Setelah itu Rasti menyilangkan tangannya di bawah dadanya, menahan selendang itu melorot ke bawah dari dadanya. Rasti mengekspos belahan dadanya tapi bagian putingnya masih tertutup.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqiqyHtm5V
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5zaLSD3Cy
“Nunduk Tante…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJVLCdbQua
“Ekspresinya yang nakal Tante…” Teman-teman Tedi sok-sokan ikut mengarahkan.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5R4k7oXGLi
“Iya iya… Iih ternyata kamu pingin jadi fotografer model-model seksi ya? Malah Mama yang dijadikan eksperimen nih… iya deh mama turutin.” jawab Rasti sambil mengerlingkan matanya ke anaknya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj41L4qbVlB
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5veeBccy3
Namanya tempat umum, mereka tentunya tidak bisa dengan leluasa melakukan sesi foto erotis dadakan itu. Tiap satu jepret, mereka harus waspada melihat sekitar. Terutama Rasti. Tapi toh justru ini asyiknya. Sampai beberapa foto kemudian, “Buka lagi dong ma… tunjukin semuanya…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAQo5QlpRo
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VRDxjlFKX
“Hah, kamu nyuruh mama bugil di sini sayang? Gila kamu ah… jangan dong… Terlalu bahaya!”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXgCjeEbUF
“Bugil sih nanti aja, he he he… kita masih punya banyak waktu. Pelan-pelan aja… tunjukin aja susunya ma…” jelas Tedi. Rasti penasaran juga. Ditengoknya kanan kiri. Ada orang berjalan ke arah mereka. Rasti malah menaikkan selendangnya lagi. Menutup rapat-rapat dadanya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2S077IqpB
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XfIQMBen7
“Aah mama… kok dipake lagi sih! Ayo buka…” protes Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0jXRYojwn
“Bentar dong sayang, ada orang tuh! Kamu ini…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgD0CM7u9a9
Meski Rasti kemudian tidak sedang berpose karna tegang mengawasi sekitar, Tedi tetap memotretnya beberapa kali. Sehingga beberapa orang yang hendak menuju ke arah mereka melihat dan mengira bahwa ada sesi pemotretan profesional dan mengurungkan niatnya. Lagi pula di area itu memang belum ada toko yang buka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcTos8saBV
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAkfbAbDTI
“Ayo tante buka…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMO2Dc9AD2R
“Sudah aman tante…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPWKyVUXpn
“Ayo maa…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiYjaAusAN
“Iyaa iyaa kalian ini…” Rasti kembali menurunkan selendangnya. Sebagian besar dadanya terekspos.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGA1BSQICN
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmquR6cPJU5
“Buka semua ma… keluarin susunya…” pinta Tedi lagi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAiesQKqrZ
“Duuh…” Rasti tengak-tengok lagi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaMeJVFrgz
“Aman ma…” Tedi mencoba meyakinkan. Dia lalu menyuruh teman-temannya berjaga-jaga mengawasi keadaan. Akhirnya Rasti nurut. Dadanya dikeluarkan semua, tapi selendangnya masih ditahan di bawah dadanya. Pemandangan yang erotis sekali bagi Tedi dan teman-temannya, meski sudah biasa melihat ketelanjangan Rasti, sensasi kali ini jelas beda. Berkali-kali mereka menelan ludah saking tergiurnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWxP9JfDxp
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdpqb4iSlM
Beberapa foto berhasil dijepret Tedi yang bergaya bak fotografer profesional. Rasti memang susah konsentrasi karna tegang dan was-was. Tapi ada juga sensasi kenikmatan yang dirasakan Rasti yang sebenarnya memang punya sisi eksibisionis. Aah ini sebenarnya kesempatan untuk berekspresi bagi Rasti, melampiaskan nalurinya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCbcYsduKu
DIa menengok pada kawan Tedi yang berjaga, “Aman..?” tanyanya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpq68whG22a
“Aman kok tante… jangan khawatir…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkq2wMO78qo
Rasti menarik napas panjang. Diturunkan lagi selendangnya hingga pinggul. Bagian atas tubuhnya benar-benar telanjang sekarang.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAjl49vn0u
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9LcrVnZGa
“Cakep ma…!” puji Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdprYiAI82
“Dasar kalian ini. Untung mama perginya sama kalian, kalau sama Norman mungkin dia udah nekat genjotin mama sekarang, hihihi” ujar Rasti cekikikan. Rasti kemudian mencoba konsentrasi untuk berpose. Berbagai pose sensual binal berhasil diambil gambarnya oleh Tedi yang jadi semangat sekali.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKl7DHwoBaw
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShKRYHsKIO
Sudah sangat banyak foto yang diambil Tedi. Dia sekarang sangat menikmatinya. Gilanya Rasti bahkan meminta menggendong Bobi lagi, berpose bersama bayinya yang mana dia masih tetap bertelanjang dada.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7ZijyXf2N
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4k0IVN8Bnz
“Kamu pengen nyusu sekarang sayang?” tanya Rasti pada bayinya sambil melirik pada Tedi. Sungguh membuat Tedi dan teman-temannya belingsatan dengan tingkah Rasti, dan Jepret! Sebuah momen yang tidak lazimpun terabadikan. Seorang ibu muda cantik yang bertelanjang dada menyusui bayinya dengan latar belakang mall!13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcM4NtFgEmd
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJmQaRhTMp
Teman-teman Tedi yang berjaga malah ikut tergiur melihat pemandangan itu. Mereka lengah dibuatnya. Tidak sadar ada 2 orang security mall yang datang mendekati mereka. Baru sadar setelah dekat karena langkah sepatunya terdengar. Rasti yang panik menitipkan bayinya pada teman-teman Tedi lagi, lalu berusaha menaikkan kembali selendangnya, tapi tentu tidak sempurna karena selendang itu dipakai dengan cara dililitkan di tubuhnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDbFFsXjaU
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH56qy7IRKR
“Aduuh, penitinya dimana tadi ya sayang..?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQk7lmTDHwA
“Lho, gak tau Ma, kan Mama yang pegang..?” Tedipun ikut panik. Namun teman-teman Tedi malah cengengesan seakan menikmati tontonan ibu dan anak yang sedang kebingungan itu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34brYGrBb1
“Aduh, ilang deh sayang, ga tau jatuh dimana… ada lagi?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouQvX1qdgO
“Ga ada lagi ma…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83boqgRt7N
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2u6AYZiau7
Mereka semakin panik seiring dengan derap langkah sepatu yang juga semakin mendekat. Hingga akhirnya…13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8xPwWmokv
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfaSS45GXr
“Sedang apa kalian!?” Tanya salah seorang security tegas. Ratno dan Adi, itu nama yang tertulis di seragam mereka. Ratno tampak sebagai seniornya Adi, lebih tua, berkumis tebal, rambut tipis, dan badan sedikit gempal. Sementara Adi terlihat lebih culun, usianya paling seusia Rasti atau malah di bawahnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxX99wzqTC
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr286HJ2X32
“Mm nggak pak cuma jalan-jalan aja… Yuuk…” Tedi mencoba menghindar dengan mengajak pergi. Tapi Rasti yang gak konsen malah sibuk memastikan selendang yang dipakainya sudah aman, karna tidak ada peniti, diapun menahannya dengan tangan.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHO9BM6faE5
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpvd6fkJ2D
“Eeh, gimana?” tanya Rasti lugu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4npFhpdcNM
“Ayook…” Tedi mendesak.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogBUPvIUEp
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0AiYqZ8j1
“Tunggu dulu…” cegah Pak Ratno. “Kalian melakukan sesi pemotretan di sini? Boleh lihat ijinnya?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeszWNxRSGS
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygAtL73cER
“Kami iseng aja kok pak, bukan profesional… Lagian kami gak motret-motret di area yang dilarang motret kok pak… Di sini boleh kan?” Elak Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTYaQolW4N
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPHOfisgIy
“Hmm, di sini memang belum dilarang… tapi kalo untuk tujuan komersil…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WUzcWRp22
“Kami bukan profesional pak..”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIOKZkidVJ
“Hmm, iya, tapi tadi ada laporan pengunjung yang jadi enggan ke sini karena ada aksi kalian…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnQGapihaA
“Tapi kan di sini belum ada toko yang buka pak?” Jaka ikut bicara.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZ9LsmjXBY
Adi membisiki Pak Ratno, mereka kemudian mencermati Rasti, Tedi, dan teman-temannya. Melihat si bungsu yang sedang digendong teman Tedi. Dia merasa agak aneh dengan rombongan ini. Empat anak yang tampaknya masih remaja, dengan seorang wanita muda cantik, dan seorang bayi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguR2OQJs4D
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8ozlaYRvT
“Bayi siapa ini?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEHCQBWvbG
“Eh, ba..bayi saya pak…” jawab Rasti. Kedua security itu berpandangan dan mengamati Tedi dan teman-temannya lagi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7420BPjVPP
“Itu bayinya si non?” Tanya pak ratno penasaran. Rasti mengangguk.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzbQSTdcu4
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16NuttTDa4
“Mana bapaknya…?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKX4gmyjhK
“Eee… bapaknya gak ada pak, ga tau deh di mana…?” jawab Rasti tersipu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4bjBtpHIl
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRznVaAyBCu
“Kok ga tau gimana?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUMKOCZwGc
“Tadi sedang jalan-jalan di bawah, sedang liat-liat gadget!” ujar Tedi berinisiatif berbohong. Dia melirik mamanya kesal. Mama nih jujur amat sih… pikir Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwPGmqMMvr
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaNezOESIi
Setelah saling berbisik lagi, Pak Ratno memutuskan membolehkan mereka pergi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmELFz9B0g
“Ya udah, non pake bajunya… terus jangan di sini ya… ga boleh ada sesi pemotretan lagi!” Ujar Adi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLo6EquEOu
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMSKV1OMNN
“Mm… saya cuma pake ini aja pak…” jawab Rasti lugu. Jawaban yang kemudian kembali membuatnya diamati terus oleh kedua security itu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcV2OCwa8k
“Non ga bawa baju?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8BNmYRelO
“Yaa iniii… baju saya…” jawab Rasti dengan entengnya. Pak Ratno dan Adi tampak terkejut dan saling berbisik lagi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqKZ9N90so
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfUpVet6dA
“Kami pergi dulu pak… maaf…” Tedi yang mencium gelagat buruk merasa harus segera cabut.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQqBaowY0r
“Bentar!” sergah Pak Ratno lagi. “Kalian bukan professional? Dari tadi saya curiga. Ini modelnya cantik begini, pakaiannya sengaja berkostum begini…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85m7KfB4Ov
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgtdG1EmGj
“Bener pak kami bukan profesional” Tedi mulai tegang. Tidak mungkin mengatakan sejujurnya, serta mengatakan kalau perempuan itu adalah mamanya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpMb3iLZcg
“Maaf non, coba tangannya disamping, kami harus periksa…” Ujar Adi yang melihat dari tadi Rasti menyilangkan tangan di depan dan memegangi selendangnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqnVBf5jfa
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPB56qmE47v
“Aduh, periksa apa yah pak, saya ga bawa apa-apa kok” Rasti menengok ke sekitar. Di seberang atrium sana ada beberapa orang lalu lalang. Satu dua orang tampak memperhatikan mereka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGfB5Wgm3e
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaova3ORaU
“Sudah nurut saja… biar segera selesai urusannya!” tegas kedua security itu. Tedi panik. Tak tahu harus berbuat apa. Tapi Rasti yang tadinya panik, setelah menarik napas panjang kini berangsur-angsur lebih tenang. DIa dari awal sudah bertekad akan menikmati apapun yang terjadi. Ini momen yang langka. Ini saatnya mengekspresikan diri… Entah kesambet setan dari mana, tiba-tiba Rasti malah jadi excited.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEwpFtpsUf
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl655I4lbtD
“Ba..baik pak… maaf ya…” Rasti menengok sekitar lagi. Ah, kondisi belum aman, dia melihat pengunjung yang memperhatikan mereka dari seberang atrium malah bertambah. Mungkin ada sekitar 5 orang. Pastinya mereka penasaran melihat sekelompok pengunjung bermasalah dengan security mall.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykM61garbr
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2ULDVrxOp
Rasti menghela napas dan menghitung dalam hati, satu dua tiga.. tangannya diturunkan ke samping. Sreett…! Selendang dari bahan halus yang melilit tubuhnya terlepas sepenuhnya dan merosot jatuh di kakinya. Rasti kini bugil! Telanjang bulat tanpa ada apapun yang menutupi!13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEm1383wz2
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLXmLVF0pV
“Haah…” Pak Ratno dan Adi langsung ternganga melihat pemandangan tak terduga ini.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilMXoFv3Xz
“Woow…” bisik teman-teman Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kKqW4nFep
Terdengar juga sayup-sayup suara riuh di belakang mereka. Ya, beberapa pengunjung memang sedari tadi ikut mengamati, dan aksi Rasti itu surprise banget buat mereka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7jXstgjFw
Mendengar suara riuh pengunjung itu kedua satpam yang salah tingkah tampak panik. Sebenarnya mudah saja Ratno tinggal menyuruh Rasti kembali memakai selendangnya, tapi dasar pria, dia juga tak mau cepat-cepat pemandangan ini hilang berlalu. Pak Ratno secepat kilat berinisiatif menggeser posisi berdirinya, mendorong kasar Adi di sebelahnya. Posisi mereka kini menutupi Rasti dari pandangan pengunjung mall yang lain.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAm01TMZKGW
“Hei, ini bukan tontonan, maaf, tolong ya…!” Seru Ratno pada para pengunjung yang menonton, seraya menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar dan pergi. Tapi yang ada bukannya bubar, malah tambah ada pengunjung lain yang tadinya tidak tahu ada kejadian, malah jadi tahu dan penasaran ikut nonton, hanya saja memang mereka hanya berdiri di seberang pagar atrium, tidak ada yang berani mendekat.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGRuzxFATd
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvZJmWPMzn
“Apa ini? Non hanya memakai selendang ini ke sini? dan kalian bilang ini bukan sesi foto profesional??” tanya Ratno kemudian setelah berhasil mengatasi salah tingkahnya. Tapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan wajah mupengnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKD8ePNYi1
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDze50AQxA
“Mm.. memang bukan kok pak…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfsNKGjACi
“Iya, saya bukan model profesional kok pak Ratno… mas Adi… Hi hi hi…” Rasti yang menyilangkan kedua tangan di dadanya mencoba ikut menjawab, tapi malah banyak ketawa ketiwinya. Upaya sia-sia Rasti untuk menutupi bagian vitalnya malah menjadi pose yang memiliki daya rangsang tersendiri.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WYVkfP5OZ
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lB7kq7FsV
Adi yang belum bisa mengendalikan salah tingkahnya berbisik lagi pada pak Ratno, keduanya menengok ke belakang. Walah, pengunjung malah pada berkerumun di seberang. Malah ada yang mengambil gambar dengan HPnya. Ratno berteriak kesal sambil menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar. Tidak semudah itu tentunya menyuruh kerumunan itu bubar. Rasti sendiri malah berusaha melongok-longok melihat kerumunan itu. Edannya, Rasti malah kemudian melambaikan tangannya sambil melontarkan senyum pada kerumunan itu. Betul-betul jiwa lonte.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRVAegueV2
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OyNN2oN9W
“Suit suiitt…” Riuh suara para pengunjung dibuatnya. Ratno yang menyadari tingkah Rasti itu tanpa pikir panjang langsung menggaet lengan rasti, mencoba menggelandangnya menuju ruang pertokoan kosong di sisi itu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRvYaylJzX
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuDUVXf5Kn
“Aduuh.. pak Ratno, jangan kasar-kasar dong…” ucap Rasti manja. “Saya mau dibawa kemana? Boleh saya pakai baju saya dulu?” Rasti melawan, mencoba bertahan di tempatnya untuk meraih kain selendangnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5feP8DHA4
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzwlbCGCCx
“Baju apaan?! itu cuma selembar kain… Kita ke balik toko-toko di sana, sembunyi dari pandangan orang-orang!”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCL2MUUiwL4
“Eeh, emang saya mau diapain pak…?” Ucap Rasti, terdengarnya lebih ke arah genit, ketimbang ketakutan. Pak Ratno makin gemas dibuatnya. “Sudah, ayo ikut…!”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtXLORWxkK
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuR35GcA2F
“Be… bentar pak…” Di tengah kepanikannya Tedi malah memberanikan diri menyela. Sementara teman-temannya yang lain diam membisu. Tegang sekaligus excited juga menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARFQyXHoui
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyAtf3oZgz
“Apa…?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapQCkpl782
“Sebelum dibawa ke sana, boleh saya ambil fotonya dulu… sekalii aja…” pinta Tedi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdfxML70ew
“Apa maksudnya? Kamu mau motret kita!?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0geZGNdCUG
“Bu.. bukan, mau motret Ma.. eh, motret model saya aja…” Hampir saja Tedi berkata ‘mama’. “Ini momennya bagus banget, saya ingin ambil gambar model saya polos, dengan latar belakang kerumunan orang itu… boleh ya… Bapak minggir dulu?” jelas Tedi sambil menengok ke arah kerumunan pengunjung di seberang atrium sana. Tambah banyak yang berkerumun. Ini jelas momen yang tak boleh dilewatkan. Meskipun jumlahnya cuma sekitar belasan atau paling pol 20 orang, karna untung saja ini di lantai atas yang masih sepi, coba kalau di lantai bawah, pasti ratusan orang yang ngerumunin. Ya iyalah, sejak awal kan memang memilih foto-foto di lantai yang sepi ini. Gumamnya dalam hati.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOW5Bbc81yx
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZQeNwROeJ
Pak Ratno dan Adi berbisik, menengok ke belakang untuk kesekian kalinya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXLy6Doj6H
“Ga bisa! Enak aja kamu…” tegas pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHsu1wh53O
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRftlDccCj4
“Duuh, kenapa sih? Boleh dong paak” Ucap Rasti. Tedi surprise juga, ibunya itu ternyata malah ikut membantu membujuk pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHwMTDDWv2
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz29DXkd6Q
“Gini ini kalian masih mengelak bukan professional??” Ucap security paruh baya itu geleng-geleng kepala.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwyDkoDD2w
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFI4F6ugBL
Saat itu Tedi berpikir cepat sekaligus nekat. Tanpa menunggu persetujuan Tedi langsung saja mengambil jarak dan membidik mereka dengan kameranya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGjabuKSGA
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCt1zVjdVg3
“Eiitt… kamu…” pak Ratno dan Adi spontan menghindar dari ruang bidik kamera Tedi. Yes! Seru Tedi dalam hati, dapat juga gambar mamanya polos di dalam mall dengan latar belakang kerumunan pengunjung mall lain. Ini yang dia inginkan! Tapi momennya begitu cepat. Baik Tedi dan Rasti seolah punya koneksi batin, Tedi secepat mungkin menjepret Rasti beberapa kali, dan Rasti juga langsung sadar pose dan ekspresi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa417zStuyW
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTk05Oj4Ufv
Momen itu hanya berlangsung 3 atau 4 detik saja, karna pak Ratno yang langsung setengah berlari ke arah Tedi sambil gusar mencoba untuk merebut kameranya. “Aduh maaf pak… Jangan pak…” Tedi memohon sambil mencoba mempertahankan kameranya. Rasti spontan juga berlari membantu Tedi dengan menarik tangan pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxyg96Fhjw
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHFvEIfsp3
“Jangan dong pak please… Ayoo, saya mau dihukum apa deh…” malah Rasti kini yang menarik pak Ratno menuju komplek pertokoan kosong sebagaimana tadi Rasti mau dibawa oleh pak Ratno ke situ.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgcmuSJclv
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDxjLAcXHf
“Ayoo pak…” Rasti ngotot, sambil berjalan lengan pak Ratno dipeluknya erat. Walhasil kulit lengan pak Ratno menyenggol dan bersentuhan langsung dengan kelembutan payudara Rasti yang telanjang. Seakan hilang kekuatan, mau tak mau pak Ratno mengikuti langkah Rasti. Penisnya yang dari tadi sudah nyut-nyutan kini menegang maksimal. Benar-benar pemandangan yang seru. Teman-teman Tedi dan Adi si security muda cuma bisa celingak-celinguk dan menelan ludahnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNL7w1KrTy
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmefRODhDxD
“Huu…” Riuh pengunjung mall mengiringi ketika Tedi, Rasti, pak Ratno dan Adi kini menghilang di balik pertokoan. Sebelum menyusul, teman-teman Tedi berinisiatif mengambil selendang Rasti yang tergeletak. Tapi kemudian, entah siapa yang punya ide duluan, mereka saling berbisik dan sedikit berdebat, tapi kemudian tampak sepakat. Selendang Rasti mereka sembunyikan!13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnSUbZX7wF
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27aueqoFnt
Di lorong pertokoan yang sepi itu, Rasti dan lainnya tersembunyi dari pandangan seluruh pengunjung mall. Pak Ratno dengan napas memburu langsung meremas payudara Rasti. Matanya dan mata Rasti saling menatap. Pandangan Rasti yang sayu dan tanpa perlawanan sama sekali semakin menaikkan libido pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkVkdNOb87
“Aah pak…” desah manja Rasti makin membuat birahi pak Ratno meluap-luap.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwo3qEZYPC
Tedi dan Adi hanya mematung, tak tahu harus berbuat apa, terlebih bagi Tedi karena wanita itu adalah ibunya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFodFXSKwD
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzdnzNYwJG
“Wow..” gumam teman-teman Tedi yang menyusul dan menjumpai pemandangan itu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEz0L4W5tj
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilZ4KTjHft
“Bo.. bos…?” Ucap Adi ragu-ragu, dia tentunya tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Pak Ratno dan Rasti masih saling memandang tanpa bicara. Entah kenapa lidah keduanya kelu. Hanya bahasa tubuh yang bicara. Remasan tangan pak Ratno pada payudara Rasti makin kencang. “Aaahh… Paak Ratno…” lenguh Rasti pelan. Lenguhan itu terdengar bagai perintah pada pak Ratno untuk terus mengeksplorasi tubuh Rasti. Jelas sekali keduanya kini sedang dilanda birahi yang tak terbendung.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D55po6bhl
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIgjoHchxt
“Booss…” usik Adi lagi. Tampaknya dia makin panik saja melihat perkembangan yang terjadi ini.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nyyk8TWbu
“Berisik lo ahh…!” Hardik pak ratno. “Sana berjaga! Kalian juga ngapain di sini, sana pergi…!” Ujar Pak Ratno pada Adi dan Tedi dan kawan-kawan. Rasti melirik Tedi dan teman-temannya, kepalanya mengangguk tanda dia menyetujui pak Ratno. Rasti menginginkan anaknya juga menyingkir dari situ.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEcuKPx4vZ
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfuyQrM46R
“Cepetan… Adi, lo ngapain masih diam aja… Jaga di luar…! Jangan sampai ada orang kesini!” suruh pak Ratno. Dengan tergopoh-gopoh Adi beranjak. Sementara Tedi dan kawan-kawan masih ragu untuk pergi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8gxngLtOh
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhypNlBJ1y
“Ma… mama…” Ucap Tedi pelan, sebenarnya tidak jelas juga tujuan Tedi memanggil Rasti, dia tahu apa yang akan terjadi tak akan bisa dicegah. Dan memang Rasti dan pak Ratno sendiri sudah tidak menggubris, lidah mereka kini berpagutan. Panas…!13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡji3EqRf32d
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiWjK1Fu0z
Beberapa saat berpagutan, pak Ratno jengah juga melihat Tedi dkk yang belum juga beranjak. “Kalian juga pergi sana!” bentak Ratno mengusir mereka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOe92ZvqQ5
“Udah sayang… keluar dulu… jagain Bobi yah?” kata Rasti ikut-ikutan. Pak Ratno sempat bertanya-tanya mendengar Rasti memanggil Tedi dengan sebutan ‘sayang’. Tapi itu tidak dipusingkannya lebih jauh.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYUzhKDbdB
Kata-kata Rasti jelas lebih ampuh buat Tedi. Terbukti Tedi dan teman-temannya langsung menyingkir kemudian. Tapi tetap saja, selain kemudian tetap berusaha mengintip pergumulan pak Ratno dan mamanya, Tedi juga ingin memotret mereka diam-diam. Pak Ratno dan Rasti yang juga menyadari itu kini sudah tak peduli lagi, ketimbang ngurusin ngusir Tedi dan kawan-kawan, mereka lebih memilih untuk konsentrasi dalam menikmati persetubuhan. Bagi teman-teman Tedi, ini adalah pemandangan yang mereka tunggu-tunggu. Mereka akhirnya bisa juga melihat secara langsung bagaimana ibu teman mereka yang cantik dan seksi ini disetubuhi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkVtMnBRRu
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajSEeFysaR
Pak Ratno yang nafsunya sudah diubun-ubun langsung menurunkan celananya, lalu merebahkan tubuh Rasti di atas kardus lusuh. Dia ingin menikmati wanita cantik ini secepatnya. Tanpa menunggu apa-apa lagi diapun menghujamkan penisnya ke vagina Rasti. Tidak terlalu sulit karena vagina itu memang sudah banjir sejak tadi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoI59cEhZuE
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jmNks6REg
“Nghhh… pak….” Lenguh Rasti manja sambil memeluk erat tubuh pria itu. Pak Ratno sendiri sedang sangat menikmati betapa nikmatnya penisnya dijepit oleh vagina Rasti. Dia merasa seperti mimpi bisa menyetubuhi seorang model yang luar biasa cantik. Bagai ketiban durian runtuh.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldjWlJVdel
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jmGjJgTxa
Sambil penisnya asik keluar masuk vagina Rasti, tangan pak Ratno juga tidak mau diam menjelajahi bagian tubuh Rasti yang lainnya. Payudara Rasti diremas-remasnya, mulut Rasti dikobel-kobel pakai jarinya. Rasti juga terus memandang sayu pada pak Ratno, membuat pria itu jadi semakin bernafsu pada dirinya. Rasti benar-benar melayani pria itu sepenuh hati layaknya melayani pelanggan-pelanggan royalnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBB0gooaFmV
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnOv99aG6L
“Ugh… Mimpi apa gua semalam bisa ngentotin model cakep kayak non… siapa namanya tadi?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWs0u3plSFK
“Ngghhh… Rasti pak…” jawab Rasti terengah-engah.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8h0pchbrjP
“Non Rasti cantik banget, nafsuin, he he he…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTOEX9tWod
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovgyQfK1Nc
“Mmhh… makasih Pak… tapi saya bukan model kok Pak…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNhTGzEPAQ
”Jadi benar non ini bukan model?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2qCyo3ux2
“Iya… kan saya… sudah bilang dari tadi… ssshh… terus Pak…” Rasti menjawab dengan nafas terputus-putus sambil terus menikmati genjotan pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCt9bdB7DN
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahqwWAF937
“Jadi non ini siapa?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgxCnq0Aoq
“Saya… saya lonte Pak… ngghhh…” jawab Rasti terang-terangan.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFGb24PdGD
“Hah? Lonte? Terus mereka itu?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcG6oVoiEM
“Anak saya dan teman-temannya pak…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0awSZnBb4O
“Hah?” alangkah terkejutnya Ratno mendengar jawaban Rasti. Dia tentunya tidak habis pikir kalau wanita secantik Rasti adalah seorang lonte, terlebih para remaja tadi yang ternyata adalah anaknya dan teman-teman anaknya. Namun mengetahui hal itu pak Ratno malah semakin menjadi-jadi menyetubuhi Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshDaIoFFvs
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5AekvqOpt
“Terserah deh mau lonte atau apa, yang penting cakep.” ujar pak Ratno sambil membalikkan tubuh Rasti. Dia ingin menyetubuhi Rasti dengan gaya doggy. Gaya yang tidak pernah mau dilakukan istrinya. Betapa girangnya dia mendapati Rasti menurutinya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqutZ9Zwzpx
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tMM8kmz6i
“Hihihi… ya udah pak dinikmati yah..” ucap Rasti manja. Merekapun lanjut bersetubuh dengan panasnya. Dengan gaya seperti itu pak Ratno terus-terusan meremas buah dada Rasti yang menggantung bebas. Sesekali mereka berciuman. Tedi benar-benar banyak mendapatkan momen yang luar biasa hot untuk diabadikan. Momen ibu kandungnya yag sedang digenjot security mall yang tampangnya tidak bisa dibilang ganteng.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqe7JAZhgf
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDlvXWHVI4
Rasti juga sangat menikmati sensasi bersetubuh di tempat umum begini. Apalagi sambil ditonton oleh anaknya dan teman-teman anaknya, bahkan difoto segala. Dia merasa melayang-layang. Vaginanya terasa sangat basah mengapit penis hitam pak Ratno. Baik pak Ratno maupun Rasti betul-betul terbuai. Tanpa sadar mereka terus bersetubuh diringi suara tangisan Bobi yang kembali rewel.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUNA12S3FO
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeia7Sel2P
“Itu bayinya non kan? Nangis tuh…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACDmPZa8Xh
“Iya Pak. Sayang… kalian tolong jagain Bobi bentar yah…” ujar Rasti pada Tedi dan teman-temannya yang ia tahu masih asik mengintip di sana. Rasti malah memilih untuk menuntaskan birahinya dulu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJre5JYV9o
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXd6j3chikJ
“I..iya ma.” sahut Tedi. Pak Ratno nyengir dibuatnya, dan makin semangat menggenjot Rasti. “Aah… Lonte…” Racaunya berkali-kali.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjHcyVoajK
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUfDUa591Z
“Cepetan yah Pak…” ucap Rasti kemudian pada pak Ratno, dia tidak tega juga membiarkan bayinya rewel lama-lama. Pak Ratnopun benar merespon dengan makin mempercepat kocokan penisnya. Membuat tubuh Rasti makin melenting-lenting dalam pelukannya. Teman-teman Tedi sampai menahan napas menyaksikannya. Adegan yang fantastis!13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfj3RpsZbf
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBgEOwIiiq
“Gua a ahh sampai… terima nih peju… Lontee… Arggghhhh….” Menjelang klimaksnya pak Ratno makin dalam menancap vagina rasti, dan Rasti sama sekali tidak berupaya melepaskan diri. Justru pak Ratno merasa Rasti balas menekankan tubuhnya ke belakang seakan ingin penis pak Ratno menancap lebih jauh hingga ke rahimnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxvXPMcEys
Crooootttt……. Tubuh pak Ratno kelojotan dilanda orgasme yang rasanya berkali-kali lebih nikmat dengan menyemburkan seluruh pejunya di liang Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoELmSZGRk
“Shhhh… Pak….” Rasti memejamkan mata meresapi tiap tetes orgasme pak Ratno yang deras menerjang rahimnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYjiV33I2x
Mereka klimaks bersamaan. Lagi-lagi Rasti menampung pria yang entah siapa begitu saja di dalam vaginanya. Benih-benih dari sang security menyemprot dengan bebasnya ke vagina ibunya Tedi itu, yang mungkin saja akan menjadi anak nantinya. Baik Tedi maupun teman-temannya dibuat terpesona melihat pemandangan ini. Hanya dengan menonton saja rasanya mereka ingin muncrat. Tedi tentunya tidak lupa untuk mengabadikan momen itu, terlebih ekspresi ibunya yang sedang dilanda orgasme.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEpblDIXLS
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCUrUCbCf7
“Ughhh… makasih yah non… bolehkan kapan-kapan lagi, hehe…” Ucap pak Ratno setelah mereda, namun masih sedikit terengah-engah.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIZPVDRGCF
“Kalau selanjutnya sih bayar pak, hi hi hi hi…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ066FbrnFN6
“Ah, si non gitu… iya deh bayar, tapi kasih diskon yah non, kalau bisa 100% he he he,” ucap pak Ratno seenaknya. Rasti hanya tertawa cekikikan mengiyakan saja omongannya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTzzCiYPKx
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfFv8nMtId
“Woi Di! Sini lo!” panggil pak Ratno pada Adi yang betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik menjaga keadaan di luar.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBQWoXDP4x
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubkvB8RnkK
“Ya bos?” sahut Adi sambil masuk ke dalam.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHuqbzxNce
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxojm4ed6Ey
“Cicipin nih lonte cantik, mumpung gratis.” suruh pak Ratno sambil melirik Rasti. Pandangan mata Rasti tak menunjukkan keberatan sama sekali. Tapi Adi sendiri justru terlihat ragu-ragu dan takut. Dia tidak sebejat pak Ratno. Adi benar-benar takut ketahuan meskipun celananya juga sangat sesak karena mendengar suara lenguhan dan desahan sedari tadi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yQpchVnwO
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPMeubV2Uc
Di luar dugaan Rasti malah mempersilahkan bahkan menyemangati pemuda itu. “Ayo mas Adi… kalau mau gapapa… Kapan lagi lho? Besok ga bisa gratis lho.. hi hi hi…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyq2lh3bkWY
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYchXyZ2PN
“Ayo, tolol lo rejeki ditolak… sok jaim banget sih lo, kapan lagi seumur hidup lo bisa ngerasain cewek secantik ini? Goblok lo…!” ujar pak Ratno kesal.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofY1mZ6fu0
Justru Rasti kemudian yang beranjak dan menghampiri Adi, meraih tangannya dan menariknya pelan dan menggoda. “Yuuk mas Adi… pak, kayaknya mas Adi ini malu kalo diliat, pak Ratno gantian jaga deh…” goda Rasti lagi. Namun di luar dugaan Rasti, ternyata Adi benar-benar masih kuat imannya. Hal itu sungguh membuat Rasti kagum padanya. Dia tidak ingin memaksa juga.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VYO7r9J9K
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXU02NUXelq
“Goblok lo Di!” maki pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwsN28qfNJ
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlBbpVExBK
“Ya sudah kalau mas Adi gak mau, tapi kalau suatu saat mas pengen datang saja ya ke rumah saya… Nanti saya kasih layanan spesial gratis deh untuk mas Adi.” ujar Rasti kemudian. Dia lalu mengambil pena dari saku kemeja security itu dan menuliskan alamatnya di telapak tangannya. Namun justru yang semangat adalah pak Ratno.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOvTOzoDPZ
“Eh, jangan lupa diinfokan ke manager-manager mall juga, hi hi hi…” lanjut Rasti kemudian promosi. Tentunya kalau pada manager Rasti akan meminta bayaran.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnyHCJ4aG6
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNr8gGuuU4i
“Eh, i..iya” jawab Adi gugup. Sungguh membuat Rasti gemas terhadapnya, sampai-sampai Rasti mencubit pipi Adi.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIg492j4NZ
“Ya udah.. mas Adi dan pak Ratno balik kerja gih sana.”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hQ1eyW11X
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO6S4D7UpZ
“Iya non, ah.. lo goblok Di…” Pak Ratno masih saja kesal dengan sikap culun Adi. Kedua security itupun meninggalkan mereka.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstvRIGkJJf
“Makasih ya pak Ratno… Rasti tunggu di rumah ya…”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHVnuojvYB
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWU7up6xw3
Fiuhh… Leganya Tedi. Rastipun juga ingin segera pegi dari sana. Bisa-bisa bakal ada orang lain lagi yang lewat, gak bakal ada habisnya nanti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJb6fZWuQI
“Sayang, ambilin selendang Mama dong…” Pinta Rasti.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8zaF06KfE
Namun Tedi tidak bisa menemukan selendangnya.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhb3lTIE0I
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOzhMtTg36
“Selendang mama tadi mana sih?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezzQHKLlpl
“Hah? Emang ga ada tergeletak di situ… Duuh, kemana ya?”13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa00GIAxuFm
13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKpxmnnrAW
“Hilang tante? Duh… gawat tuh…” ujar teman-teman Tedi pura-pura tidak tahu.13100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbaAGjdsjN
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
