x
"Non... Nonn... Nonnn!!!"
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JfuOd7yaL
Suara itu menarikku dari alam bawah sadar nakalku. Kubuka mata perlahan, pandanganku masih kabur.
"Eh... apa yang...?" Mang Yono berdiri di hadapanku, wajahnya tak bisa kubaca. Ada sesuatu yang berbeda dalam sorot matanya—sesuatu yang membuatku berdesir.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8zKF7iw8E
"Ah, akhirnya Non bangun juga," ucapnya, suaranya serak. "Saya mau balik, tapi gak enak ninggalin Non sendirian dalam keadaan... begini. Non tidurnya pules tadi."
Tangannya menunjuk ke arah tubuhku—badanku berkeringat banyak, terutama ada yang terasa basah kuyup dibawah sana.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeRchVzfe2
“Apakah aku baru saja mengalami orgasme dari lamunanku dan kebawa tidur? Ah..malu banget.. Bagaimana Mang Yono akan memandang majikan sepertiku ini?” batinku resah.
Aku pun memandangnya, "Ehmm.. Maaf Mang, aku ketiduran ya..." Jawabku dengan gemetar. Tubuhku masih lemas, tapi ada panas yang menggelora di antara pahaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8fqBQiPR3
“Iya gapapa non, non mungkin kecapean atau karna pijatan saya yang keenakan? Hehehe..” “Saya masuk dulu ya non, mau siap-siap kerja ke kebun..” ucapnya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSf3jk0YKvR
Aku pun hanya merespon dengan mengangguk, setelah akhirnya ia masuk kedalam kamarnya, aku menyentuh celanaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDjhKyDuaj
Basah.
Sangat basah.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UIS98p4fO
"Dania... segitunya kah kau menginginkannya?" Jemariku menyusuri perutku yang panas, turun... turun... sampai menyentuh kain lembab yang menempel di kulit.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqjxkPYCIQ
"Sange yang kau rasakan membawamu ke jurang, Dania!" Kutarik jari-jariku, melihat cairan bening yang melumurinya. Bau musky memenuhi udara.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx0ZlXd31L
"Pikiran yang memabukkan itu..." Mataku tertuju ke pintu—ke arah di mana Mang Yono menghilang.
"Jawabannya ada di sana." Kuhela napas dalam.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyHLsJ6DNm
"Ini takdir, kan?"
"Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan ini?" Hari ini telah mengubah segalanya, dengan langkah goyah, aku berdiri.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeD7EW2EvI
"Jika laki-laki bisa, kenapa aku tidak?" Kutanggalkan satu per satu "perempuan"-ku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHLVZsaZdP
Satu... dua... tiga...
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1X6nb6wHu
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PAPlcdtan
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.197da2
