Suasana kamar sedikit remang, hanya diterangi cahaya dari notebook dan lampu tidur kecil di sudut ruangan. Aku duduk di luar, masih di ruang tengah, sambil berpura-pura mengetik sesuatu di PC. Tapi semua indera aku tertuju ke arah kamar. Daun pintu dibiarkan sedikit terbuka. Aku bisa melihat bayangan Siska di atas kasur, rebah dengan posisi menyamping, sambil tetap menatap layar. Sesekali terdengar tawa kecilnya.
751Please respect copyright.PENANAT7vzYzqiYP
Beberapa menit berlalu. Lalu notifikasi muncul di HP aku. Chat dari Siska.
751Please respect copyright.PENANAz8w3auKHvk
> Siska: “Pah… 😳”
751Please respect copyright.PENANAsiNrx66S1l
Aku: “Kenapa?”
751Please respect copyright.PENANAJDeUtiPrHN
Siska: “Aku barusan liat itu-nya Bryan… dia ngirim foto”
751Please respect copyright.PENANAiP0TPiaMie
Aku: “Foto apaan tuh 😏”
751Please respect copyright.PENANAEHauQXe7oR
Siska: “Ya itulah… yang kamu pasti ngerti. 😳😳😳”
751Please respect copyright.PENANA4uBmCw0ABE
Aku tersenyum geli. Langsung aku balas:
751Please respect copyright.PENANAHBnvyDiNGl
> Aku: “Gimana? Pendapatmu? 😎”
751Please respect copyright.PENANAcTSo4sQRf3
Siska: “Gede banget PAH!!! 😱😱 Aku shock, sumpah! Dia pake celana, tapi keliatan banget bentuknya. 😭😭😭”
751Please respect copyright.PENANARYNpInrg3G
Aku: “masa? Terus kamu jijik? Atau malah penasaran? 😏”
751Please respect copyright.PENANATnZdK3fWAC
Siska: “Dua-duanya. Astaga, itu beneran ukuran segitu ada yaa? Kirain cuma di film.”
751Please respect copyright.PENANA1zJmuJ1oUJ
Aku tidak langsung membalas. Aku membayangkan wajah polos istriku yang biasanya cuma nonton drama Korea dan sibuk dengan anak kami kini sedang rebahan sambil memandangi layar, matanya membesar, pipinya memerah, dan senyumnya malu-malu.
751Please respect copyright.PENANAjVyJcOLuOQ
Detik berikutnya, ia mengirim voice note. Suaranya pelan, seperti sedang berbisik di dalam selimut:
751Please respect copyright.PENANATdzcaDcmuL
> "Pah… serius ya, aku tuh kayak… deg-degan. Lucu banget sih rasanya. Malu. Tapi penasaran juga. Kayak… ya ampun, ini tuh bule beneran ya? Badannya gede, dan itu-nya gede banget. 😳 Tapi aku juga takut, hahaha. Bisa robek ngga ya orang Indonesia dikasih beginian? Aku ngebayangin aja udah cenut-cenut…"
751Please respect copyright.PENANAk9baLraVNg
Aku langsung tertawa pelan mendengarnya. Nada suaranya benar-benar antusias, tapi juga polos. Tidak ada nuansa murahan di sana. Justru, yang ada malah kejujuran seorang istri yang sedang menemukan sesuatu yang baru di balik rasa ingin tahunya.
751Please respect copyright.PENANApH7sKLR0uE
Aku balas dengan voice note juga.
751Please respect copyright.PENANAs8Esr3Ml5y
> "Hahaha, ya bagus dong. Akhirnya kamu ngerasain sendiri kenapa banyak yang penasaran sama bule. Tapi serius deh, aku tuh malah seneng loh liat kamu jadi lebih berani gini. Nggak jaim. Nggak nahan-nahan rasa penasaran kamu. Justru kamu sekarang keliatan… seksi banget."
751Please respect copyright.PENANApEznyq9aw0
Beberapa detik kemudian, Siska muncul dari kamar dengan senyum penuh rasa bersalah. Masih pakai kaus rumahan dan celana pendek, rambutnya agak berantakan.
751Please respect copyright.PENANAnkgVFuMMAx
“Pah…” katanya sambil mendekat. “Aku aneh ya?”
751Please respect copyright.PENANA8fHgDwv0kj
“Kenapa jadi aneh?”
751Please respect copyright.PENANAqIX8mm9vvw
“Ya… aku kayaknya terlalu excited deh. Tapi bukan karena pengen ‘begitu’ sama dia, tapi lebih ke… ya ampun, baru sadar ada ‘makhluk’ sebesar itu di dunia nyata. Dan aku jadi ngerasa... konyol aja. Baru tahu sekarang.”
751Please respect copyright.PENANAHLXTOgz5a8
Aku tertawa. “Nggak aneh sama sekali. Kamu tuh cuma lagi explore. Dan aku seneng banget kamu cerita semua ke aku. Kamu jadi makin terbuka. Makin… nakal dikit, tapi lucu.”
751Please respect copyright.PENANAb3ppUnbXgu
Dia tersenyum malu-malu, lalu duduk di pangkuan aku. Tangannya memainkan jari aku. Lalu ia berbisik,
“Tapi sumpah deh, aku langsung bandingin. Kayak... ‘Oh, berarti yang aku punya di rumah tuh…’ Hehehe, yaaa beda jenis ya…”
751Please respect copyright.PENANAxraWn94cdt
Aku pura-pura manyun. “Kalo gitu, aku kalah dong?”
751Please respect copyright.PENANAxh39Z86Uvq
Dia langsung mencubit perut aku. “Eiiit! Nggak gitu! Aku suka kamu bukan karena itu doang. Lagian, yang di sini, meski nggak segede dia… jauh lebih bisa bikin aku nyaman. Lebih lembut. Lebih… nyambung. Dan bisa mijitin kaki kalau aku pegel.”
751Please respect copyright.PENANAzo1XaUtn6q
Kami berdua tertawa keras.
751Please respect copyright.PENANAGTpquXrXiF
Setelah itu, Siska melanjutkan obrolan dengan Bryan. Kali ini aku duduk di sampingnya, menonton bersama. Dan anehnya, aku tidak merasa cemburu. Yang aku rasakan justru semacam kebanggaan: bahwa perempuan yang kini sedang berbicara penuh percaya diri, yang kadang centil, kadang menjebak lawan bicaranya dengan rayuan polos, adalah istri aku.
751Please respect copyright.PENANAejdHGhwHbf
“Pa… dia nanya, apakah aku mau dia nyalain kamera dan ngelakuin sesuatu yang ‘naughty’,” bisiknya.
751Please respect copyright.PENANA9WbUm2iNE7
Aku menatapnya. “Kamu mau?”
751Please respect copyright.PENANAXdN1tOLfgT
“Entahlah... penasaran sih. Tapi aku takut juga. Tapi juga… penasaran ya?”
751Please respect copyright.PENANAP7TKbnu9bu
Aku mendekat ke telinganya.
751Please respect copyright.PENANATmpFi1CVxH
“Lakuin aja, asal kamu yang pegang kendali. Aku di sini. Dan aku pengen tahu sampai mana kamu bisa bikin dia klepek-klepek.”
751Please respect copyright.PENANAVmAEDN6TfJ
Ia menatap aku, tersenyum, lalu mengetik: “kamu yakin ? Gak apa apa ? Jangan marah ya kamu uda ngasih ijin lo.”
751Please respect copyright.PENANAJ3eUBfp38B
Beberapa detik kemudian, Bryan menghidupkan kameranya. Ia tampak siap. Tapi Siska, justru menutup notebook-nya perlahan sambil tertawa keras.
751Please respect copyright.PENANAPZiWEBA8s1
“Udah ah, cukup buat hari ini. Biar dia penasaran.”
751Please respect copyright.PENANAcvaLGS7ToW
Aku ikut tertawa. “Duh, si Mama sekarang udah kayak ratu jebakan bule ya.”
751Please respect copyright.PENANAVYkdQDzHxa
Ia berdiri, lalu menarik tangan aku. “Sekarang giliranku bikin kamu penasaran. Mau tahu lebih gede mana... rasa penasaran, atau rasa punya suami kayak kamu.”
751Please respect copyright.PENANAZaTF3tgmhO
Aku berdiri, memeluknya dari belakang, dan berbisik, “Hari ini, aku jatuh cinta lagi sama kamu, Mah.”
Lalu kami bercinta penuh gairah bagaima masa masa pacaran dahulu.
751Please respect copyright.PENANAG3Hff8HQ90
751Please respect copyright.PENANA54q3SYd5Us
“ Cermin Baru untuk Siska “
751Please respect copyright.PENANAawN9mjkhDj
Pagi itu, Siska bangun lebih dulu. Aku menemukannya sedang berdiri di depan cermin kamar dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam, memperhatikan tubuhnya sendiri dari berbagai sudut.
751Please respect copyright.PENANAtLghuy1sAX
Biasanya, Siska akan cepat-cepat berpakaian. Tapi pagi ini, ia berdiri agak lama, memiringkan tubuhnya sedikit, mengangkat rambutnya, bahkan sesekali menggoda dirinya sendiri dengan ekspresi centil di depan pantulan kaca.
751Please respect copyright.PENANAkdSaCh6Ep8
Aku bangkit dan mendekat dari belakang. “Lho, siapa nih cewek seksi yang kayaknya baru sadar kalau dia itu hot banget?”
751Please respect copyright.PENANANhoxMTSGRW
Siska menoleh sekilas, lalu tersenyum geli. “Aneh ya, Pah… Tapi aku kayak baru sadar aja, ternyata aku… cantik juga ya? Maksudku, kemarin tuh Bryan bilang, aku punya charming Asian glow katanya. Terus dia suka banget liat aku malu-malu tapi berani. Dia bilang, ‘you’re naturally seductive without trying too hard.’ Ih, geli dengernya, tapi bikin deg-degan juga.”
751Please respect copyright.PENANAk7au0VJPx5
Aku memeluknya dari belakang, mencium pundaknya. “Ya karena emang kamu itu cantik, Mah. Udah dari dulu juga. Cuma mungkin, baru sekarang kamu bener-bener ngerasain kalau kamu… bisa bikin orang klepek-klepek.”
751Please respect copyright.PENANA792ZQeLpDu
Dia tertawa kecil, tapi dari nadanya aku tahu itu tawa puas. Tawa perempuan yang baru menemukan cermin baru: bukan sekadar cermin fisik, tapi cermin yang memantulkan harga dirinya.
751Please respect copyright.PENANA5i3MxqAXXy
“Aku suka, Pah,” bisiknya. “Aku suka ngerasa seksi kayak gini. Aku suka dibilang cantik sama orang yang bukan kamu…”
751Please respect copyright.PENANAlM2lvDjgDY
Aku tidak tersinggung. Justru aku makin menempelkan badan aku ke tubuhnya. “Dan aku suka liat kamu jadi gini. Lebih jujur. Lebih… hidup.”
751Please respect copyright.PENANATbuZ3JtiwJ
Siska menatap aku melalui pantulan kaca, matanya agak berkaca. “Tapi kamu beneran ngga marah, ngga cemburu?”
751Please respect copyright.PENANAfwzRsp1HpU
Aku mengangguk pelan.
“Nggak, Mah. Selama kamu jujur. Kamu boleh candu dengan perhatian itu. Tapi jangan lupa, candu yang paling penting adalah… candu kamu ke aku. Dan canduku ke kamu. Kita tim.”
751Please respect copyright.PENANA8WiKymYLjs
Dia menutup mata, tersenyum, lalu berbisik, “Aku candu banget, Pah… Tapi candu liat kamu makin turn on pas aku nakal. Hehehe.”
751Please respect copyright.PENANAAYiAXuNmxN
Siang Harinya
751Please respect copyright.PENANA3HYRZRYlZx
Sekitar pukul 11 siang, saat aku sedang mengetik laporan di laptop, HP aku bergetar. Chat dari Siska.
751Please respect copyright.PENANAF1o6TLXn2D
> Siska: “Pah… 🙈”
751Please respect copyright.PENANAGLveRNt1Wt
Aku: “Kenapa, Mah?”
751Please respect copyright.PENANARRWBZfbIkF
Siska: “Jangan marah yah… Tapi si Bryan tadi nyapa lagi. Dia nanyain kabar, dan katanya masih kebayang aku semalam 😳”
751Please respect copyright.PENANAus0C5U5kDF
Aku: “Hehe… Terus kamu jawab apa?”
751Please respect copyright.PENANA25GbzVL2fG
Siska: “Aku cuma ketawa. Tapi… dia ngajak VC lagi. Katanya, just to see me smile katanya. Tapi ya gitu… VC-nya ngga sekadar ngobrol doang… 😳”
751Please respect copyright.PENANAJLXTsXadIO
Aku: “Kamu pengen?”
751Please respect copyright.PENANAfcz05dCgar
Siska: “Jujur? Iya. Tapi sambil deg-degan juga. Aku takut jadi keterusan… Tapi aku juga ngerasa… excited. Pah, boleh ngga aku VC bentar? Cuma liat-liatan aja katanya, dia cuma mau liat aku pake tanktop katanya.”
751Please respect copyright.PENANAYJlhKPWtE5
Aku diam beberapa detik, pura-pura mikir. Lalu aku balas:
751Please respect copyright.PENANAvAAhFYZElx
> Aku: “Mah… aku cuma minta satu: kamu terus jujur. Kalau kamu merasa nyaman, dan kamu tahu batasmu, aku ngga akan larang. Aku malah seneng kamu makin pede. Asal kamu tetap inget siapa yang paling ngerti setiap inci tubuh kamu.”
751Please respect copyright.PENANAe2QiuaRemT
Siska: “Kamu… 🥹💗”
751Please respect copyright.PENANAD6DQbbZXZj
Aku: “Dan yang paling tahu, sisi liarmu itu baru mulai berkembang. Dan aku pengen kamu explore itu. Tapi, kamu balik cerita semua ke aku, ya?”
751Please respect copyright.PENANAr9Eh2KAdIV
Siska: “Iya, Pah… janji deh. Nanti pulang kantor aku cerita semua. Mungkin aku juga bakal minta dipeluk erat… atau lebih dari itu. Hehehe.”
751Please respect copyright.PENANAPpRNzO49p0
Aku menatap layar HP dengan senyum lebar. Ini bukan cuma soal Siska dan bule itu. Ini bukan sekadar voyeurisme.
751Please respect copyright.PENANA5NKtkM30oB
Ini tentang istri aku yang dulu selalu merasa biasa-biasa saja, kini perlahan menemukan versi terbaik dirinya. Dan aku... bisa jadi orang pertama yang ikut menikmati transformasinya.
ns216.73.216.143da2