Siska menatap layar ponsel dengan jantungan. Wajahnya memerah, campuran antara rasa malu dan kegembiraan yang tak bisa disembunyikan.
161Please respect copyright.PENANAFcTG2bJ3gS
Tangan kirinya memainkan ujung selimut yang menutupi dadanya, seolah-olah sedang menimbang sesuatu. Ia melirik ke arah pintu kamar, memastikan Joni, suaminya, tak akan tiba-tiba masuk.
161Please respect copyright.PENANA2f6ITUHrbD
Baru saja ia menerima pesan WhatsApp dari Joni
161Please respect copyright.PENANACESnfzkX3F
“Dek, Mas di ruang TV dulu ya. Santai aja, gpp kan?” Pesan itu membuatnya merasa bebas, tapi jantungnya masih berdegup kencang, seolah pintu itu bisa terbuka kapan saja.
161Please respect copyright.PENANAx45y6ce1Rz
Di layar ponsel, wajah Bryan, pria bule dengan aksen lembut dan senyum nakal, muncul dengan tatapan yang seolah bisa menembus jarak.
161Please respect copyright.PENANApmQC9W0ebM
“Hey, Siska,” sapanya dengan nada rendah yang menggoda,
161Please respect copyright.PENANAvBEn2YJHZA
“you look… absolutely glowing tonight.”Siska tersipu, pipinya semakin memanas.
161Please respect copyright.PENANA1gmGL4855f
“Eh? Really?” balasnya, suaranya lembut, nyaris bergetar. Ia buru-buru membetulkan posisi selimut, meski pundaknya masih sedikit terbuka, memperlihatkan kulit halusnya yang berkilau samar di bawah lampu kamar.
161Please respect copyright.PENANAakupOyCEER
“I just… um, finished a nap.”
161Please respect copyright.PENANAusgPi5UI9C
“Oh, lucky pillow then,” canda Bryan, matanya di layar seolah tak ingin melepaskan pandangan dari Siska.
161Please respect copyright.PENANAOQPywG1xzk
“That smile of yours… it’s dangerous, you know?”Siska terkikik pelan, tangannya secara tak sadar memperbaiki rambut yang sedikit berantakan.
161Please respect copyright.PENANA1OGpqeWQsO
Ia merasa hangat bukan hanya karena pujian, tapi karena perasaan diinginkan yang perlahan menyelinap ke dalam dirinya.
161Please respect copyright.PENANAxM12hkjADc
“Oh, stop it, Bryan,” sahutnya, tapi nada genitnya mengkhianati kata-katanya.
161Please respect copyright.PENANA2ff4IVlgen
Ia menyukai ini, meski hatinya masih bergulat dengan rasa takut kalau-kalau Joni tiba-tiba muncul.Bryan tak berhenti.
161Please respect copyright.PENANAbgWbK1jqsw
“No, I mean it,” katanya, suaranya kini lebih dalam, penuh tantangan.
161Please respect copyright.PENANA0lx6yzr5Qa
“Can I see more of you? Just a little?”Siska menahan napas.
161Please respect copyright.PENANAslh67G8HXz
Pertanyaan itu terasa seperti godaan yang berbahaya, namun menggairahkan.
161Please respect copyright.PENANA6BVzultkJQ
Ia melirik lagi ke pintu, jantungnya berdetak lebih kencang. Joni di ruang TV, kan? pikirnya, mencoba meyakinkan diri sendiri.
161Please respect copyright.PENANA3aDF8uAX47
Dengan gerakan pelan, hampir ragu, ia perlahan menurunkan bajunya sedikit dai balik selimutnya.
161Please respect copyright.PENANApqNZhtWTJO
" you are so beutifull dont be shy like that " ucap Brian lagi
161Please respect copyright.PENANA7WOCllxGL7
Lalu Siska menurunkan selimut itu sedikit, memperlihatkan lekuk pundaknya yang halus.
161Please respect copyright.PENANASxi6I7f9PX
“Like this?” tanyanya, suaranya lembut, penuh godaan yang bahkan ia sendiri tak sadar telah keluar.
161Please respect copyright.PENANAs56KtLuP2O
“Perfect,” jawab Bryan, suaranya seperti bisikan yang membuat bulu kuduk Siska berdiri.
Lalu tanpa sengaja slimut itu tertarik oleh kakinya sendiri membuat payudara putih nya yang bukat besar dengan pucuk Berwarna pink cerah terekspose tanpa bisa di elakkan
161Please respect copyright.PENANAp46pnf40rc
“God, Siska, you’re making it hard to focus here.”
161Please respect copyright.PENANAjO2VuYY7yM
Di balik pintu, Joni berdiri tanpa suara, matanya tak lepas dari celah kecil yang mengarah ke tempat tidur. Jantungnya berdegup kencang, tapi bukan karena cemburu. Ia merasakan gelombang kebanggaan yang membuncah. Siska, istrinya yang dulu selalu minder dengan tubuhnya, kini berani memamerkan pesonanya dengan percaya diri yang baru.
161Please respect copyright.PENANA2INwtSy1XE
161Please respect copyright.PENANABOsmYRbC1q
Setiap gerakan Siska cara ia memainkan ujung selimut, senyum malu-malunya yang bercampur dengan keberanian adalah bukti bahwa ia mulai merangkul sisi dirinya yang selama ini tersembunyi.
161Please respect copyright.PENANA5YWzsAewgz
Dan Joni, dalang di balik semua ini, merasa seperti sedang menyaksikan sebuah pertunjukan yang ia ciptakan sendiri.
161Please respect copyright.PENANAe8eyCt6aOu
“Bryan, you’re too much,” kata Siska, tapi senyumnya penuh tantangan.
161Please respect copyright.PENANA6g9BHNx4aw
“Like this?”
161Please respect copyright.PENANAe0ZvRrp8aM
161Please respect copyright.PENANAgT4yWfKpsu
“What else do you want to see?” Tangan Siska bermain-main dengan ujung selimut, ragu namun tergoda
161Please respect copyright.PENANAW94dSMjDs7
.“Show me how you’d pose for a photoshoot,” pinta Bryan, nadanya kini lebih berani.
161Please respect copyright.PENANAC9NNV9DaGk
“You’ve got that vibe, Siska. Like a model.”Siska tertawa kecil, pipinya memerah.
161Please respect copyright.PENANAmSwRwxDopH
“A model? Me? Oh, come on…” katanya, tapi tubuhnya sudah bergerak. Ia memiringkan kepalanya, membiarkan rambutnya jatuh ke satu sisi, lalu mengangkat dagunya dengan anggun.
161Please respect copyright.PENANAlCwG2C1MOW
Selimut itu melorot sedikit lagi hanya sedikit, tapi cukup untuk membuat Bryan menahan napas di ujung sana.“Damn, Siska,” gumam Bryan, suaranya parau.
161Please respect copyright.PENANAYXf765rFqn
“You’re killing me.”Joni merasakan gelombang panas menjalar di tubuhnya. Bukan karena marah, melainkan karena gairah yang tak terucapkan. Ia bangga sangat bangga melihat Siska begitu hidup, begitu bebas.
161Please respect copyright.PENANAI6VcPRmrFu
Siska yang dulu selalu ragu kini menari di tepi batas, memamerkan pesonanya dengan keberanian yang membuat Joni tak bisa berkedip. Ini bukan tentang Bryan atau video call ini tentang Siska yang akhirnya melihat dirinya seperti yang selalu Joni lihat memukau, sensual, dan tak tertahankan.Siska semakin larut. Ia mengikuti permintaan Bryan dengan malu-malu namun penuh antusiasme, mengubah posenya sedikit demi sedikit memiringkan tubuh, mencondongkan kepala, membiarkan senyumnya melebar. Setiap pujian dari Bryan seperti bahan bakar yang membuatnya semakin berani.
161Please respect copyright.PENANAEaZPXDeCBw
“You’re a natural, Siska,” kata Bryan.
161Please respect copyright.PENANANrx2NHnYb0
“I bet your husband can’t take his eyes off you.”Siska tersenyum, matanya berkilat dengan rahasia yang hanya ia dan Joni tahu.
161Please respect copyright.PENANAQX45IcvzdA
“Oh, he’s… busy,” jawabnya, nadanya genit, seolah tahu Joni mungkin sedang memperhatikan. Dan itu membuatnya semakin bersemangat.
161Please respect copyright.PENANAFXWKkaVtkr
Joni menahan napas di balik pintu. Napas Siska mulai tak beraturan, tangannya bermain di ujung rambutnya dengan gerakan alami namun penuh daya tarik. Saat Siska mencapai puncak keberaniannya tanpa sentuhan, hanya dengan kata-kata Bryan dan dorongan diam-diam dari Joni—Joni merasa jantungnya hampir meledak. Ia tak pernah benar-benar pergi ke ruang TV. Ia ada di sana, menyaksikan setiap detik transformasi istrinya.
161Please respect copyright.PENANAXDSWucfv0j
Bagi Joni, ini bukan pengkhianatan ini adalah tarian rahasia mereka, di mana Siska adalah bintangnya, dan Joni adalah penonton paling setia.
161Please respect copyright.PENANAhhRaOssZRJ
161Please respect copyright.PENANAHnUs98uHIy
Follow dan Bookmark ya kawan
ns216.73.216.143da2