Suasana kamar sedikit remang, hanya diterangi cahaya dari notebook dan lampu tidur kecil di sudut ruangan. Aku duduk di luar, masih di ruang tengah, sambil berpura-pura mengetik sesuatu di PC. Tapi semua indera aku tertuju ke arah kamar. Daun pintu dibiarkan sedikit terbuka. Aku bisa melihat bayangan Siska di atas kasur, rebah dengan posisi menyamping, sambil tetap menatap layar. Sesekali terdengar tawa kecilnya.
749Please respect copyright.PENANAy2lkJyx5ro
Beberapa menit berlalu. Lalu notifikasi muncul di HP aku. Chat dari Siska.
749Please respect copyright.PENANA31bNP6FfZG
> Siska: “Pah… 😳”
749Please respect copyright.PENANA97Mrrg3u81
Aku: “Kenapa?”
749Please respect copyright.PENANAhZ7Fm7MvGU
Siska: “Aku barusan liat itu-nya Bryan… dia ngirim foto”
749Please respect copyright.PENANABcftH7kOrV
Aku: “Foto apaan tuh 😏”
749Please respect copyright.PENANAaGQN4FNosh
Siska: “Ya itulah… yang kamu pasti ngerti. 😳😳😳”
749Please respect copyright.PENANA7OFCJjsyIP
Aku tersenyum geli. Langsung aku balas:
749Please respect copyright.PENANAOlNL569nAq
> Aku: “Gimana? Pendapatmu? 😎”
749Please respect copyright.PENANAmU5Neeusv4
Siska: “Gede banget PAH!!! 😱😱 Aku shock, sumpah! Dia pake celana, tapi keliatan banget bentuknya. 😭😭😭”
749Please respect copyright.PENANAgE3IqrEVHv
Aku: “masa? Terus kamu jijik? Atau malah penasaran? 😏”
749Please respect copyright.PENANA45MTIw9m9j
Siska: “Dua-duanya. Astaga, itu beneran ukuran segitu ada yaa? Kirain cuma di film.”
749Please respect copyright.PENANAXkSxypU20Y
Aku tidak langsung membalas. Aku membayangkan wajah polos istriku yang biasanya cuma nonton drama Korea dan sibuk dengan anak kami kini sedang rebahan sambil memandangi layar, matanya membesar, pipinya memerah, dan senyumnya malu-malu.
749Please respect copyright.PENANAG0vHIf7jlm
Detik berikutnya, ia mengirim voice note. Suaranya pelan, seperti sedang berbisik di dalam selimut:
749Please respect copyright.PENANASuKtIG1r52
> "Pah… serius ya, aku tuh kayak… deg-degan. Lucu banget sih rasanya. Malu. Tapi penasaran juga. Kayak… ya ampun, ini tuh bule beneran ya? Badannya gede, dan itu-nya gede banget. 😳 Tapi aku juga takut, hahaha. Bisa robek ngga ya orang Indonesia dikasih beginian? Aku ngebayangin aja udah cenut-cenut…"
749Please respect copyright.PENANAjeVWFYSvNZ
Aku langsung tertawa pelan mendengarnya. Nada suaranya benar-benar antusias, tapi juga polos. Tidak ada nuansa murahan di sana. Justru, yang ada malah kejujuran seorang istri yang sedang menemukan sesuatu yang baru di balik rasa ingin tahunya.
749Please respect copyright.PENANASJAntkUkT7
Aku balas dengan voice note juga.
749Please respect copyright.PENANA0hRYGzfeEU
> "Hahaha, ya bagus dong. Akhirnya kamu ngerasain sendiri kenapa banyak yang penasaran sama bule. Tapi serius deh, aku tuh malah seneng loh liat kamu jadi lebih berani gini. Nggak jaim. Nggak nahan-nahan rasa penasaran kamu. Justru kamu sekarang keliatan… seksi banget."
749Please respect copyright.PENANAtU75JNc3MW
Beberapa detik kemudian, Siska muncul dari kamar dengan senyum penuh rasa bersalah. Masih pakai kaus rumahan dan celana pendek, rambutnya agak berantakan.
749Please respect copyright.PENANAETSpLCOedK
“Pah…” katanya sambil mendekat. “Aku aneh ya?”
749Please respect copyright.PENANAxhoJrNTM44
“Kenapa jadi aneh?”
749Please respect copyright.PENANAiZpnvvhMr2
“Ya… aku kayaknya terlalu excited deh. Tapi bukan karena pengen ‘begitu’ sama dia, tapi lebih ke… ya ampun, baru sadar ada ‘makhluk’ sebesar itu di dunia nyata. Dan aku jadi ngerasa... konyol aja. Baru tahu sekarang.”
749Please respect copyright.PENANA1qzGMJK3Hl
Aku tertawa. “Nggak aneh sama sekali. Kamu tuh cuma lagi explore. Dan aku seneng banget kamu cerita semua ke aku. Kamu jadi makin terbuka. Makin… nakal dikit, tapi lucu.”
749Please respect copyright.PENANArx5LUVdyL1
Dia tersenyum malu-malu, lalu duduk di pangkuan aku. Tangannya memainkan jari aku. Lalu ia berbisik,
“Tapi sumpah deh, aku langsung bandingin. Kayak... ‘Oh, berarti yang aku punya di rumah tuh…’ Hehehe, yaaa beda jenis ya…”
749Please respect copyright.PENANARi4RN0LvYH
Aku pura-pura manyun. “Kalo gitu, aku kalah dong?”
749Please respect copyright.PENANA8kAuXzDo7t
Dia langsung mencubit perut aku. “Eiiit! Nggak gitu! Aku suka kamu bukan karena itu doang. Lagian, yang di sini, meski nggak segede dia… jauh lebih bisa bikin aku nyaman. Lebih lembut. Lebih… nyambung. Dan bisa mijitin kaki kalau aku pegel.”
749Please respect copyright.PENANA0LHdvvS8mY
Kami berdua tertawa keras.
749Please respect copyright.PENANA0cYb1Cuaza
Setelah itu, Siska melanjutkan obrolan dengan Bryan. Kali ini aku duduk di sampingnya, menonton bersama. Dan anehnya, aku tidak merasa cemburu. Yang aku rasakan justru semacam kebanggaan: bahwa perempuan yang kini sedang berbicara penuh percaya diri, yang kadang centil, kadang menjebak lawan bicaranya dengan rayuan polos, adalah istri aku.
749Please respect copyright.PENANAJqvSlfcbud
“Pa… dia nanya, apakah aku mau dia nyalain kamera dan ngelakuin sesuatu yang ‘naughty’,” bisiknya.
749Please respect copyright.PENANAV99ZkHEWxt
Aku menatapnya. “Kamu mau?”
749Please respect copyright.PENANArdGu9WWxDe
“Entahlah... penasaran sih. Tapi aku takut juga. Tapi juga… penasaran ya?”
749Please respect copyright.PENANAcHT9I23SgX
Aku mendekat ke telinganya.
749Please respect copyright.PENANAgtQAOHNoO4
“Lakuin aja, asal kamu yang pegang kendali. Aku di sini. Dan aku pengen tahu sampai mana kamu bisa bikin dia klepek-klepek.”
749Please respect copyright.PENANAKa3kdHHctU
Ia menatap aku, tersenyum, lalu mengetik: “kamu yakin ? Gak apa apa ? Jangan marah ya kamu uda ngasih ijin lo.”
749Please respect copyright.PENANAzZ65BtrkUW
Beberapa detik kemudian, Bryan menghidupkan kameranya. Ia tampak siap. Tapi Siska, justru menutup notebook-nya perlahan sambil tertawa keras.
749Please respect copyright.PENANA2DulLPn9Nx
“Udah ah, cukup buat hari ini. Biar dia penasaran.”
749Please respect copyright.PENANArobSquWpS7
Aku ikut tertawa. “Duh, si Mama sekarang udah kayak ratu jebakan bule ya.”
749Please respect copyright.PENANA87V2qNZ5Pe
Ia berdiri, lalu menarik tangan aku. “Sekarang giliranku bikin kamu penasaran. Mau tahu lebih gede mana... rasa penasaran, atau rasa punya suami kayak kamu.”
749Please respect copyright.PENANARwU7UtrSUA
Aku berdiri, memeluknya dari belakang, dan berbisik, “Hari ini, aku jatuh cinta lagi sama kamu, Mah.”
Lalu kami bercinta penuh gairah bagaima masa masa pacaran dahulu.
749Please respect copyright.PENANAXyeymas1jc
749Please respect copyright.PENANAFG5yfGqG1W
“ Cermin Baru untuk Siska “
749Please respect copyright.PENANAhfWZaZbtNc
Pagi itu, Siska bangun lebih dulu. Aku menemukannya sedang berdiri di depan cermin kamar dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam, memperhatikan tubuhnya sendiri dari berbagai sudut.
749Please respect copyright.PENANA82ixCG4TS0
Biasanya, Siska akan cepat-cepat berpakaian. Tapi pagi ini, ia berdiri agak lama, memiringkan tubuhnya sedikit, mengangkat rambutnya, bahkan sesekali menggoda dirinya sendiri dengan ekspresi centil di depan pantulan kaca.
749Please respect copyright.PENANANjqt2PuqGo
Aku bangkit dan mendekat dari belakang. “Lho, siapa nih cewek seksi yang kayaknya baru sadar kalau dia itu hot banget?”
749Please respect copyright.PENANAPeQnzJbuAr
Siska menoleh sekilas, lalu tersenyum geli. “Aneh ya, Pah… Tapi aku kayak baru sadar aja, ternyata aku… cantik juga ya? Maksudku, kemarin tuh Bryan bilang, aku punya charming Asian glow katanya. Terus dia suka banget liat aku malu-malu tapi berani. Dia bilang, ‘you’re naturally seductive without trying too hard.’ Ih, geli dengernya, tapi bikin deg-degan juga.”
749Please respect copyright.PENANAnsJsJFDYY3
Aku memeluknya dari belakang, mencium pundaknya. “Ya karena emang kamu itu cantik, Mah. Udah dari dulu juga. Cuma mungkin, baru sekarang kamu bener-bener ngerasain kalau kamu… bisa bikin orang klepek-klepek.”
749Please respect copyright.PENANABxSzMioevp
Dia tertawa kecil, tapi dari nadanya aku tahu itu tawa puas. Tawa perempuan yang baru menemukan cermin baru: bukan sekadar cermin fisik, tapi cermin yang memantulkan harga dirinya.
749Please respect copyright.PENANAzeCDYU85wV
“Aku suka, Pah,” bisiknya. “Aku suka ngerasa seksi kayak gini. Aku suka dibilang cantik sama orang yang bukan kamu…”
749Please respect copyright.PENANAg1qWmD000W
Aku tidak tersinggung. Justru aku makin menempelkan badan aku ke tubuhnya. “Dan aku suka liat kamu jadi gini. Lebih jujur. Lebih… hidup.”
749Please respect copyright.PENANAnluHS27a21
Siska menatap aku melalui pantulan kaca, matanya agak berkaca. “Tapi kamu beneran ngga marah, ngga cemburu?”
749Please respect copyright.PENANAQfjgLi2iQe
Aku mengangguk pelan.
“Nggak, Mah. Selama kamu jujur. Kamu boleh candu dengan perhatian itu. Tapi jangan lupa, candu yang paling penting adalah… candu kamu ke aku. Dan canduku ke kamu. Kita tim.”
749Please respect copyright.PENANARmesAa0i7n
Dia menutup mata, tersenyum, lalu berbisik, “Aku candu banget, Pah… Tapi candu liat kamu makin turn on pas aku nakal. Hehehe.”
749Please respect copyright.PENANALkJDxeBsyZ
Siang Harinya
749Please respect copyright.PENANAxSP2jok0m3
Sekitar pukul 11 siang, saat aku sedang mengetik laporan di laptop, HP aku bergetar. Chat dari Siska.
749Please respect copyright.PENANAgZpOQnnnTR
> Siska: “Pah… 🙈”
749Please respect copyright.PENANA9A7bI8pHSK
Aku: “Kenapa, Mah?”
749Please respect copyright.PENANAdtEtXwA7cF
Siska: “Jangan marah yah… Tapi si Bryan tadi nyapa lagi. Dia nanyain kabar, dan katanya masih kebayang aku semalam 😳”
749Please respect copyright.PENANAGNkVeNoKhS
Aku: “Hehe… Terus kamu jawab apa?”
749Please respect copyright.PENANAtjLhVUBh8E
Siska: “Aku cuma ketawa. Tapi… dia ngajak VC lagi. Katanya, just to see me smile katanya. Tapi ya gitu… VC-nya ngga sekadar ngobrol doang… 😳”
749Please respect copyright.PENANAH8AtciZuMc
Aku: “Kamu pengen?”
749Please respect copyright.PENANAhoW55kcXw6
Siska: “Jujur? Iya. Tapi sambil deg-degan juga. Aku takut jadi keterusan… Tapi aku juga ngerasa… excited. Pah, boleh ngga aku VC bentar? Cuma liat-liatan aja katanya, dia cuma mau liat aku pake tanktop katanya.”
749Please respect copyright.PENANAmFcZqkvkKa
Aku diam beberapa detik, pura-pura mikir. Lalu aku balas:
749Please respect copyright.PENANAVSU1XAZbK2
> Aku: “Mah… aku cuma minta satu: kamu terus jujur. Kalau kamu merasa nyaman, dan kamu tahu batasmu, aku ngga akan larang. Aku malah seneng kamu makin pede. Asal kamu tetap inget siapa yang paling ngerti setiap inci tubuh kamu.”
749Please respect copyright.PENANA5cgYGMQBiG
Siska: “Kamu… 🥹💗”
749Please respect copyright.PENANAotOVRvdUYy
Aku: “Dan yang paling tahu, sisi liarmu itu baru mulai berkembang. Dan aku pengen kamu explore itu. Tapi, kamu balik cerita semua ke aku, ya?”
749Please respect copyright.PENANAbZvOfZ3REU
Siska: “Iya, Pah… janji deh. Nanti pulang kantor aku cerita semua. Mungkin aku juga bakal minta dipeluk erat… atau lebih dari itu. Hehehe.”
749Please respect copyright.PENANAWkZhS0jBX0
Aku menatap layar HP dengan senyum lebar. Ini bukan cuma soal Siska dan bule itu. Ini bukan sekadar voyeurisme.
749Please respect copyright.PENANABVkfZpgtnu
Ini tentang istri aku yang dulu selalu merasa biasa-biasa saja, kini perlahan menemukan versi terbaik dirinya. Dan aku... bisa jadi orang pertama yang ikut menikmati transformasinya.
ns216.73.216.143da2