Ibu Gila
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9fzIIlxUd
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPey1CDYdqW
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wZBWN12qO
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7412qSEeX8
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4FuHweVPx
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7ECK31lO0
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7pRE5ND5I
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIIvrrH4nS
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VJEZlFQL4
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaeDqKNglD
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVjvoxPBhs
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BJ0Xzr1MQ
“Iya, sama – sama kek.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMKUjD51ol
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mVh3yzNU2
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLXrSpr4Dl
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWMkpCBFCc
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5r0VkgQxz
“Assalamualaikum.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BCbATdnDB
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhn8TaMg0f8
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOrW9OvQHs
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyudSonzmEj
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmG2PmLIeh
“Gimana sekolahnya sayang?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKdNGo1syc
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjM3ObRc5B
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp0X1tuXSA
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1PRxTxAPb
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurILMIK7Zs
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgZY53SMwc
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgqxadrgks
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQq1hJKL2ig
“Diapa – apain bagaimana?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTi9uPE1fTx
“Mama takut kamu diculik sayang.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDv9gem2aTB
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzQkODNzYc
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2292HOzjv
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoCVSkkT9r
“Pokoknya gak boleh.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKpLoqZ0GE
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjGE7pO2gm
“Temen siapa?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjp6V0Z7nX
“Sukma mah.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK93Y96vJ5p
“Ganti dulu pakaiannya.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFARA1VosL
“Iya dong mah.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiimfg1p1m
@@@
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsWy9xQhcn
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDkAHftZOaH
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUgcwdhUfo
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoUxCyRyBL
“Waalaikum salam.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHBfjq7UqQ
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVduqbfdsvU
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGyS0oj3Lq
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGD53j8Juy
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaypQgvE77
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2tkPLsgNH
* * *
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMq6pG3XdS
“Vina mana mah?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpgyxpTJiE
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxNlwStKbF
“Sampai jam segini?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfkCTouBwd
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboxEGlJJPT
“Tumben mama izinin.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAsYTrHkHr
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy33R5oRpuq
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwNuWLH09e
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9eEX101xv
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24VfVZodpp
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtzay2mzGn
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9OPlTHtWz
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvplOFb5vd
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhzstasqok
***
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqmxHnYZxF
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCzF66tbeJ
***
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdXGSlMZZN
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6TTaHL43Q
“Cukup satu kata, kenapa?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftLSxa5foA
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79IU8iL9SF
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyR78I8YTsn
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUPvk5TPtZ
Hening.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjYNOghDDF
Hening..
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNnapaX6Wh
Hening…
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTIbXjmGLl
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIcfXln8u0
“Maksudmu apa?”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwebobuux7I
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1alVLcnGwY
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9Wnmo87Sx
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2E8i25wz6
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCbVtkwQEP
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vBpkytlHn
“Bersihin dong mah”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTMXzN7x2i
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVHjGOHGgP
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjt8b1TeEcJ
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZFlnCMQkM
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5TO0kTrHF
“Iya nak.”
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAh3S1aYy9
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpXQbKaKGP
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
25958Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0tvXN25nu
