Siska menatap layar ponsel dengan jantungan. Wajahnya memerah, campuran antara rasa malu dan kegembiraan yang tak bisa disembunyikan.
107Please respect copyright.PENANAaOIe7h0BCE
Tangan kirinya memainkan ujung selimut yang menutupi dadanya, seolah-olah sedang menimbang sesuatu. Ia melirik ke arah pintu kamar, memastikan Joni, suaminya, tak akan tiba-tiba masuk.
107Please respect copyright.PENANAEfKggcagd6
Baru saja ia menerima pesan WhatsApp dari Joni
107Please respect copyright.PENANAi7LjiO5MdM
“Dek, Mas di ruang TV dulu ya. Santai aja, gpp kan?” Pesan itu membuatnya merasa bebas, tapi jantungnya masih berdegup kencang, seolah pintu itu bisa terbuka kapan saja.
107Please respect copyright.PENANALwrAxdKa4P
Di layar ponsel, wajah Bryan, pria bule dengan aksen lembut dan senyum nakal, muncul dengan tatapan yang seolah bisa menembus jarak.
107Please respect copyright.PENANAtVNqd9SHsa
“Hey, Siska,” sapanya dengan nada rendah yang menggoda,
107Please respect copyright.PENANA0pS1Pua4n9
“you look… absolutely glowing tonight.”Siska tersipu, pipinya semakin memanas.
107Please respect copyright.PENANAGjsjt9s16g
“Eh? Really?” balasnya, suaranya lembut, nyaris bergetar. Ia buru-buru membetulkan posisi selimut, meski pundaknya masih sedikit terbuka, memperlihatkan kulit halusnya yang berkilau samar di bawah lampu kamar.
107Please respect copyright.PENANAoU31dnNZpF
“I just… um, finished a nap.”
107Please respect copyright.PENANAefyBKtzQh7
“Oh, lucky pillow then,” canda Bryan, matanya di layar seolah tak ingin melepaskan pandangan dari Siska.
107Please respect copyright.PENANA8whVcvveaR
“That smile of yours… it’s dangerous, you know?”Siska terkikik pelan, tangannya secara tak sadar memperbaiki rambut yang sedikit berantakan.
107Please respect copyright.PENANABvQ04jrf6Q
Ia merasa hangat bukan hanya karena pujian, tapi karena perasaan diinginkan yang perlahan menyelinap ke dalam dirinya.
107Please respect copyright.PENANAHa5AR6C6cM
“Oh, stop it, Bryan,” sahutnya, tapi nada genitnya mengkhianati kata-katanya.
107Please respect copyright.PENANAcDjb91UODw
Ia menyukai ini, meski hatinya masih bergulat dengan rasa takut kalau-kalau Joni tiba-tiba muncul.Bryan tak berhenti.
107Please respect copyright.PENANAVe1FVbf0X3
“No, I mean it,” katanya, suaranya kini lebih dalam, penuh tantangan.
107Please respect copyright.PENANAXcFVaja5ZX
“Can I see more of you? Just a little?”Siska menahan napas.
107Please respect copyright.PENANA9E1abLaU3j
Pertanyaan itu terasa seperti godaan yang berbahaya, namun menggairahkan.
107Please respect copyright.PENANAfmaKkmr2zk
Ia melirik lagi ke pintu, jantungnya berdetak lebih kencang. Joni di ruang TV, kan? pikirnya, mencoba meyakinkan diri sendiri.
107Please respect copyright.PENANAT97o1Gq9fZ
Dengan gerakan pelan, hampir ragu, ia perlahan menurunkan bajunya sedikit dai balik selimutnya.
107Please respect copyright.PENANAkNCsHKrlRe
" you are so beutifull dont be shy like that " ucap Brian lagi
107Please respect copyright.PENANASkNSVRwVaA
Lalu Siska menurunkan selimut itu sedikit, memperlihatkan lekuk pundaknya yang halus.
107Please respect copyright.PENANA7PALCRi3iO
“Like this?” tanyanya, suaranya lembut, penuh godaan yang bahkan ia sendiri tak sadar telah keluar.
107Please respect copyright.PENANAEaKbvXqhlR
“Perfect,” jawab Bryan, suaranya seperti bisikan yang membuat bulu kuduk Siska berdiri.
Lalu tanpa sengaja slimut itu tertarik oleh kakinya sendiri membuat payudara putih nya yang bukat besar dengan pucuk Berwarna pink cerah terekspose tanpa bisa di elakkan
107Please respect copyright.PENANATlGd2BWOby
“God, Siska, you’re making it hard to focus here.”
107Please respect copyright.PENANAuJFEA61EvY
Di balik pintu, Joni berdiri tanpa suara, matanya tak lepas dari celah kecil yang mengarah ke tempat tidur. Jantungnya berdegup kencang, tapi bukan karena cemburu. Ia merasakan gelombang kebanggaan yang membuncah. Siska, istrinya yang dulu selalu minder dengan tubuhnya, kini berani memamerkan pesonanya dengan percaya diri yang baru.
107Please respect copyright.PENANA4xcUEKxyTZ
107Please respect copyright.PENANAPIlZz1scGl
Setiap gerakan Siska cara ia memainkan ujung selimut, senyum malu-malunya yang bercampur dengan keberanian adalah bukti bahwa ia mulai merangkul sisi dirinya yang selama ini tersembunyi.
107Please respect copyright.PENANAmJ9H2qqUQ5
Dan Joni, dalang di balik semua ini, merasa seperti sedang menyaksikan sebuah pertunjukan yang ia ciptakan sendiri.
107Please respect copyright.PENANAW9u0W4HzZd
“Bryan, you’re too much,” kata Siska, tapi senyumnya penuh tantangan.
107Please respect copyright.PENANA5VjmqbVI9P
“Like this?”
107Please respect copyright.PENANAplEPNJ7oBU
107Please respect copyright.PENANAWj5BqJngug
“What else do you want to see?” Tangan Siska bermain-main dengan ujung selimut, ragu namun tergoda
107Please respect copyright.PENANAicYmgdCcAC
.“Show me how you’d pose for a photoshoot,” pinta Bryan, nadanya kini lebih berani.
107Please respect copyright.PENANAyygD94px4s
“You’ve got that vibe, Siska. Like a model.”Siska tertawa kecil, pipinya memerah.
107Please respect copyright.PENANAm4m0Ky0CFO
“A model? Me? Oh, come on…” katanya, tapi tubuhnya sudah bergerak. Ia memiringkan kepalanya, membiarkan rambutnya jatuh ke satu sisi, lalu mengangkat dagunya dengan anggun.
107Please respect copyright.PENANAH8zCgVIQgm
Selimut itu melorot sedikit lagi hanya sedikit, tapi cukup untuk membuat Bryan menahan napas di ujung sana.“Damn, Siska,” gumam Bryan, suaranya parau.
107Please respect copyright.PENANAscfB1x07e7
“You’re killing me.”Joni merasakan gelombang panas menjalar di tubuhnya. Bukan karena marah, melainkan karena gairah yang tak terucapkan. Ia bangga sangat bangga melihat Siska begitu hidup, begitu bebas.
107Please respect copyright.PENANA8K5sUOV18q
Siska yang dulu selalu ragu kini menari di tepi batas, memamerkan pesonanya dengan keberanian yang membuat Joni tak bisa berkedip. Ini bukan tentang Bryan atau video call ini tentang Siska yang akhirnya melihat dirinya seperti yang selalu Joni lihat memukau, sensual, dan tak tertahankan.Siska semakin larut. Ia mengikuti permintaan Bryan dengan malu-malu namun penuh antusiasme, mengubah posenya sedikit demi sedikit memiringkan tubuh, mencondongkan kepala, membiarkan senyumnya melebar. Setiap pujian dari Bryan seperti bahan bakar yang membuatnya semakin berani.
107Please respect copyright.PENANA9BEcYAv6Y4
“You’re a natural, Siska,” kata Bryan.
107Please respect copyright.PENANAo3r1pqHNJ7
“I bet your husband can’t take his eyes off you.”Siska tersenyum, matanya berkilat dengan rahasia yang hanya ia dan Joni tahu.
107Please respect copyright.PENANAHfTN11Eygx
“Oh, he’s… busy,” jawabnya, nadanya genit, seolah tahu Joni mungkin sedang memperhatikan. Dan itu membuatnya semakin bersemangat.
107Please respect copyright.PENANAxGS0x5KE1e
Joni menahan napas di balik pintu. Napas Siska mulai tak beraturan, tangannya bermain di ujung rambutnya dengan gerakan alami namun penuh daya tarik. Saat Siska mencapai puncak keberaniannya tanpa sentuhan, hanya dengan kata-kata Bryan dan dorongan diam-diam dari Joni—Joni merasa jantungnya hampir meledak. Ia tak pernah benar-benar pergi ke ruang TV. Ia ada di sana, menyaksikan setiap detik transformasi istrinya.
107Please respect copyright.PENANAjFH99SX300
Bagi Joni, ini bukan pengkhianatan ini adalah tarian rahasia mereka, di mana Siska adalah bintangnya, dan Joni adalah penonton paling setia.
107Please respect copyright.PENANAwi9sc12Ry9
107Please respect copyright.PENANAJgHON9OKws
Follow dan Bookmark ya kawan
ns216.73.216.8da2