x
Tak terasa hari hari pun berganti, hari ini adalah hari ulang tahun dari pembantunya itu. Seperti biasa, Johan pun pergi karna ada urusanya, memang Sebagai Pendeta, Johan sangat sering pergi untuk melayani para Jemaatnya, kadang ada yang melangsungkan pernikahan, kadang ada yang kedukaan, kadang ada acara syukuran dan yang lainnya.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9f6th1DuZ
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoS42VGQxRA
Sekitar jam delapan malam akhirnya Johan pulang ke rumahnya, sebelumnya Johan tentu saja sudah menyempatkan diri untuk membelikan kue ulang tahun untuk Pembantunya itu, sebab Johan sendiri sudah menjanjikannya. Sesampai di rumah, Johan langsung mandi, setelahnya Johan langsung meninggalkan Istrinya yang sudah tidur lebih dulu di kamar.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRxH6ZdFUH
Johan melangkahkan kakinya ke ruang tengah sambil membawa kue ulang tahun yang Johan sempat siapkan di ruang depannya, kue itu sudah siap bahkan dengan lilin yang menyala, lilin dengan angka 19, sesuai dengan umur dari pembantunya yang bertambah 1 tahun di hari ini, di malam jumat ini.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadmHt7UvUC
"Selamat ualang tahun Dek Nisa"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurTlNu98Og
Nisa yang sedang asyik menonton dan sesekali bermain ponselnya merasa kaget akan apa yang dibawakan oleh Majikannya tersebut, sebab Nisa tentu saja tak percaya dan tak terlalu berharap akan apa yang kemarin malam dijanjikan majikannya itu.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KFwbGupJb
"Ayo diri dong Nis, lilinnya ditiup"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGclWWcAoJC
Nisa pun terpaksa berdiri dengan wajah memerah.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWRonIhHc6
"Tiup lilinnya tiup lilinnya"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuK04dC5bD
Dengan malu malu akhirnya Nisa pun meniup lilin tersebut.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOQi7oGuRl
"Selamat ulang tahun ya Cantik" (ucap Johan dan tampa permisi langsung mengecup kening dari pembantunya itu)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQvOtgvFuo
Ucapapan kata Cantik untuk pembantunya itu pun untuk pertama kali keluar dari mulut Johan secara pangsung terhadap Nisa. Hal itu tentu saja semakin membuat wajah Nisa semakin memerah dan bulu romanya berdiri. bulu bulu halus memang cukup banyak tumbuh di tangan Nisa, demikian juga di atas bibir merah mungilnya seakan ada kumis tipis disana, tapi tentu tak setebal punya is dahlia.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwr19oGI6g
"Maksih banyak Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1khKioar73
"Ayo potong kuenya Nis, trus mau dikasih siapa duluan?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSzhoXs1iN
Dalam pikiran Nisa tentu saja terhadap Majikannya itu, sebab hanya mereka berdua yang berada di ruangan tersebut
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinL7RjR1Je
"Hehehe... iya Pa
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfGH8BdksY
Nisa kemudian memotong Kue tersebut, lalu potongan itu dia berikan ke Majikannya, Nisa juga memakannya.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFlGBai0hr
"Makasih banyak ya Pak" (ucap Nisa karna merasa terharu dan sangat bahagia)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNqGdADbOS
Ini adalah moment pertama kali Nisa meniup lilin ulang tahunnya yang ke 19 tahun ini, sesuatu yang sangat spesial dalam hidupnya.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFeX4v8r2VP
"Jangan duduk di bawah dong Nis" (ucap Johan saat Nisa kembali berniat duduk di Karpet)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqbbeBzqEl
"Trus dimana Pak?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtg9cB7XNE
"Ya di sofa, kan ada sofa ini, duduk samping Bapak aja sini"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPjoyRK8wY
"Ahh... disini aja Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx76TYn0S0u
Ucap Nisa sambil kembali duduk di Karpet, Nisa tentu merasa kaget sebab Majikannya itu memintanya duduk di Sofa yang juga di duduki oleh Johan, Sofa yang muat untuk dua orang.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Vw0cKiTfH
"Disini lah sama Bapak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOhfWvpDgL
"Ah malu Pak, masa duduk bareng Bapak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWjTYdregf
"Kok malu sih? Anggap aja Bapak seperti Ayah, kan Dek Nisa pernah bilang gitu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRTvMLhLtn
"Hehehe... iya sih, tapi kan Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZx5iCransi
Johan akhirnya berinisiatif menarik tangan Nisa agar mau berpindah, dan entah kenapa, Nisa juga tak menolaknya dan akhirnya duduk di samping Majikannya itu, duduk di sofa yang sama. Nisa tentu saja merasa canggung, karna posisi mereka yang rapat, apalagi Majikannya itu malah justru memepetnya sehingga tak ada lagi tempat untuk Nisa bergeser, sudah mentok di penghalang Sofa.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNTG7LwUAo
"Pak, sempit Pak, Nisa duduk di bawah aja ya
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2euaOyQey
"Di sini bareng Ayah ya"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZ0P8goun3
Nisa pun senyum tipis di tengah wajahnya yang menunduk dan semakin memerah, dan ini untuk pertama kali justru Majikannya itu mengatakan kata Ayah.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFDYxGKq2L
"Jangan malu gitu dong Nis"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLphHaMICiM
"Abis Bapak gitu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4tVZIoyMZ
"Tapi kan Nis, Ayah justru senang sih lihat Nisa begitu, makin cantik Ayah lihat"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGWPlbgT0R
Nisa pun tak menjawabnya, sebab yang ada malah semakin membuatnya gusar dan sedikit gemetar sebab tubuh mereka semakin rapat.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpF9lL8qZKY
"Gimana Nis, senang gak ulang tahunnya di rayain?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdWOYfKygx
"Hehehe... senang bangat Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdiu8KVvbl
"Jangan panggil Pak lah, Panggil Ayah aja, tapi maaf ya Nis, Ayah gak beliin kado buat kamu, soalnya Ayah gak tau apa yang Nisa suka"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13iPW2Fiyk
"Hihihi... gak usah Pak, eh maaf, Yah. Ni aja Nisa sudah sangat senang karna di beliin kue ualang tahun"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGRLzArhIc
Lama kelamaan, hubungan mereka pun mulai cair, rasa canggung dang malu yang Nisa rasakan juga semakin berkurang.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97QNcgXlJp
"Nis, boleh Ayah peluk?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLIk5npCDd
"Jangan Yah, Nisa malu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEdhvc6Azk
"Peluk sebentar aja kok Nis, Ayah sangat nyaman soalnya kalau dekat sama Nisa, boleh ya"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LhUWywwaD
Tampa di beri ijin oleh Nisa, Johan malah langsung merangkul tubuh Nisa, membuat Anisa menjadi tegang dan kembali malu.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaCf2E9EYE
"Rilex aja Nis, gak usah malu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwy3e0cQt4
"Tapi Yah, udah ya Nisa malu soalnya dipeluk gini"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfbrLwRp76
"Gak apa apa Nis, sini bersender sama Ayah" (ucap Johan sambil menarik dengan lembut kepala pembantunya itu untuk bersandar di dadanya"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAE1KDBkUny
Nisa sesungguhnya ingin menolak hal itu, sebab tentu saja itu adalah sebuah dosa, jangankan menyandarkan tubuh ke tubuh yang bukan Muhrimnya bersalaman tangan dengan bersentuhan saja baginya itu adalah dosa, apalagi ini dengan sosok yang berbeda keyakinan dengannya. Tapi entah kenapa, Nisa tak menghindar dan tak menjauh saat tangan dari Majikannya itu menarik lembut tubuhnya untuk merapat dan akhirnya kepalanya yang ditutupi hijab itu bersandar di dada bidang sang Majikan.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FENLDAu3n
"Pak, Nisa takut"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIJG4NKrD6
"Takut kenapa Sayang, Nisa merasa nyaman kan?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gOW2uxSFw
Nisa pun tak membalas ucapan itu. Sekarang tubuhnya sudah berada di dalam pelukan sang Majikan, tangan dari Majikannya itu melingkar di tubuhnya.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoisJU8902u
"Sayang, kangen kan berduaan dan di peluk seperti ini sama Suami mu? Ayah juga kangen soalnya meluk ibu dan bermesraan seperti ini, tapi ya keadaan Istri Ayah sekarang yang sakit, jadi gak bisa ngelakuinnya"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkMh1m821t
Nisa hanya terdiam dengan tubuh yang kaku dipelukan Majikannya dan bersandar ditubuh tinggi besar atletis sang Majikan. Memang Nisa merasakan kehangatan dan kenyamaan dengan itu, tapi tak mungkin dia ucapkan kepada Majikannya tersebut.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0YPKPDI7Y
Entah dengan sengaja atau tidak! Lengan Johan pun berkali kali bergeser dan mengenai gunung kembar Anisa, gunung kembar yang berisi Nutrisi berupa ASI yang mengumpul disana, sebab sesungguhnya Nisa memang masih menyusui Putri kecilnya, tapi karna keadaan sehingga terpaksa harus digantikan susu formula, sebab keberadaan Nisa yang terpaksa jauh dari Putri kecilnya karna desakan ekonomi.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzS54evYHY8
Nisa pun mulai tak nyaman, tak nyaman karna merasa sakit dieasakan di buah dadanya, sakit karna gesekan yang dia tak tau apakah disengaja atau tidak oleh Si Majikan.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnWfZmEYOY
"Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmX8pO0z3E
"Ya kenapa Sayang?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNb9VC1WdU
"Ihh... jangan panggil sayang dong Pak, Nisa kan malu, Nisa kan cuman pembantu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4CgjditCK
Johan pun hanya senyum dan kemudin malah mengecup kening dari pembantunya itu tampa permisi lebih dulu.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKZ7KDuW4L
"Ihhh.... Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPAW7XbQ56
"Nis, boleh Ayah pegang gak ini" (sambil jemari Johan menunjuk buah dada Nisa)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UAWhPoJoD
"Gak ah Pak, Nisa takut"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrEqRVFqfF
"Takut apa Sayang, kan cuman berdua disini"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVc4HgGBcem
"Tapi Pak, kan ada Ibu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdfW98MksQ
"Ibu kan sudah tidur, lagian juga gak bisa turun sendiri dari ranjang kalau gak dibantu"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVrdOk9teI
"Tapi Pak"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzpVCpp1gQ
Iblis telah merasuki kedua insan itu, iblis telah menguasai keduanya untuk melangkah lebih jauh, untuk berbuat dosa nikmat duniawi.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXo1LUygCn
"Pak! Sakit!!!"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rrIUpQxsS
Johan memang tiba tiba megang buah dada Nisa dan sedikit meremasnya, dan lagi lagi hal itu dia lakukan sebelum yang punya mengijinkan. Nisa sendiri juga hanya mengeluh sakit, tetapi tak berusahan mencegah ulah sang Majikan, sebab iblis juga sudah menguasainya.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUb0xJdtTm0
Mendapat angin segar karna tak ada penolakan dari pembantunya yang cantik dan mungil itu, jemari Johan pun semakin berani, jemari itu mulai menyelusup ke dalam baju yang Nisa pakai dan langsung bersentuhan dengan pelindung dari buah dada Nisa, yaitu bh nya yang sedikit basah karna air susunya yang tumpah. Johan pun menyadari akan itu, lalu bertanya ke Nisa sambil jemarinya keluar dari dari balik pakaian pembantunya itu.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiv4MpNRzgx
"Sayang, Anak kamu masih netek ya?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8wsWLJ30z
Nisa hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah malu dan memerah.
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUJohM9jC7
"Wah kasihan dong si kecil, siapa namanya si Cantik itu Sayang? Ayah lupa"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUUPWn6R12
"Sifa Pak, Asifa"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXy0U4dU4Q
"Trus sekarang berarti jadinya minum susu formula dong?
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbz5GzBL4TI
"Iya Pak
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKNvkHRFqP
"Kenapa Nisa gak beritahu Ayah? Kalau seandainya Ayah tau pasti Ayah akan kasih uang buat beliin susu formula buatnya"
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorY3U6hgLt
"Gak apa apa Pak, kan Gaji Nisa bisa kok beliinnya" (ucap Nisa dengan senyum, sebab dia merasa terharu saat Majikannya itu mengatakan membelikan susu formula untuk Putri kecilnya)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSluLdiYxI3
"Tapi gini gak baik loh Nis, bisa jadi penyakit kalau Asinya gak dikeluarkan, bisa jadi kanker penyudara" (ucap Johan sok tau)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIalEvfPWBF
"Masa sih Pak? (Nisa merasa takut mendengar itu)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWy7hyoIVB1
"Iya Sayang" (kembali jemari Johan mulai menyelusup ke dalam pakain pembantunya itu dan bahkan langsung masuk mengenai putingnya yang mengeras dan basah)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbt9cRWSYzQ
"Pak, jangan Pak" (ucap Nisa tapi lagi lagi tak berusaha menghindar)
66Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbXOkpnaam
