Tak terasa hari hari pun berganti, hari ini adalah hari ulang tahun dari pembantunya itu. Seperti biasa, Johan pun pergi karna ada urusanya, memang Sebagai Pendeta, Johan sangat sering pergi untuk melayani para Jemaatnya, kadang ada yang melangsungkan pernikahan, kadang ada yang kedukaan, kadang ada acara syukuran dan yang lainnya.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4SUk1lJBw
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2pJSZWwuc
Sekitar jam delapan malam akhirnya Johan pulang ke rumahnya, sebelumnya Johan tentu saja sudah menyempatkan diri untuk membelikan kue ulang tahun untuk Pembantunya itu, sebab Johan sendiri sudah menjanjikannya. Sesampai di rumah, Johan langsung mandi, setelahnya Johan langsung meninggalkan Istrinya yang sudah tidur lebih dulu di kamar.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aPMrb39zn
Johan melangkahkan kakinya ke ruang tengah sambil membawa kue ulang tahun yang Johan sempat siapkan di ruang depannya, kue itu sudah siap bahkan dengan lilin yang menyala, lilin dengan angka 19, sesuai dengan umur dari pembantunya yang bertambah 1 tahun di hari ini, di malam jumat ini.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cn2682M22
"Selamat ualang tahun Dek Nisa"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYFJJvFxAg
Nisa yang sedang asyik menonton dan sesekali bermain ponselnya merasa kaget akan apa yang dibawakan oleh Majikannya tersebut, sebab Nisa tentu saja tak percaya dan tak terlalu berharap akan apa yang kemarin malam dijanjikan majikannya itu.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcpbiQpN9v
"Ayo diri dong Nis, lilinnya ditiup"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIfrdeCCNF
Nisa pun terpaksa berdiri dengan wajah memerah.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gsQHo7Ix9
"Tiup lilinnya tiup lilinnya"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGasudxUZK
Dengan malu malu akhirnya Nisa pun meniup lilin tersebut.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZnt4IPby2
"Selamat ulang tahun ya Cantik" (ucap Johan dan tampa permisi langsung mengecup kening dari pembantunya itu)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0DpWZ4DCr
Ucapapan kata Cantik untuk pembantunya itu pun untuk pertama kali keluar dari mulut Johan secara pangsung terhadap Nisa. Hal itu tentu saja semakin membuat wajah Nisa semakin memerah dan bulu romanya berdiri. bulu bulu halus memang cukup banyak tumbuh di tangan Nisa, demikian juga di atas bibir merah mungilnya seakan ada kumis tipis disana, tapi tentu tak setebal punya is dahlia.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fkvoWWGcE
"Maksih banyak Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXnhgD38W4
"Ayo potong kuenya Nis, trus mau dikasih siapa duluan?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG1G1mj8By
Dalam pikiran Nisa tentu saja terhadap Majikannya itu, sebab hanya mereka berdua yang berada di ruangan tersebut
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlTgOt7eDG
"Hehehe... iya Pa
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYy7a3JNrmE
Nisa kemudian memotong Kue tersebut, lalu potongan itu dia berikan ke Majikannya, Nisa juga memakannya.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17jeHT9oUf
"Makasih banyak ya Pak" (ucap Nisa karna merasa terharu dan sangat bahagia)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIpqYzyeYE
Ini adalah moment pertama kali Nisa meniup lilin ulang tahunnya yang ke 19 tahun ini, sesuatu yang sangat spesial dalam hidupnya.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsGRabzJJa
"Jangan duduk di bawah dong Nis" (ucap Johan saat Nisa kembali berniat duduk di Karpet)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxXNmEsIXN
"Trus dimana Pak?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyN0AK57JUi
"Ya di sofa, kan ada sofa ini, duduk samping Bapak aja sini"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCs7Hx9wW5E
"Ahh... disini aja Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1d92BNOauY
Ucap Nisa sambil kembali duduk di Karpet, Nisa tentu merasa kaget sebab Majikannya itu memintanya duduk di Sofa yang juga di duduki oleh Johan, Sofa yang muat untuk dua orang.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3htJGyktHj
"Disini lah sama Bapak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCmapBqclf
"Ah malu Pak, masa duduk bareng Bapak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1fkz1krRr
"Kok malu sih? Anggap aja Bapak seperti Ayah, kan Dek Nisa pernah bilang gitu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvIBULzYnJ
"Hehehe... iya sih, tapi kan Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjKwgjqMEE
Johan akhirnya berinisiatif menarik tangan Nisa agar mau berpindah, dan entah kenapa, Nisa juga tak menolaknya dan akhirnya duduk di samping Majikannya itu, duduk di sofa yang sama. Nisa tentu saja merasa canggung, karna posisi mereka yang rapat, apalagi Majikannya itu malah justru memepetnya sehingga tak ada lagi tempat untuk Nisa bergeser, sudah mentok di penghalang Sofa.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMx3N4syOoq
"Pak, sempit Pak, Nisa duduk di bawah aja ya
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uS235VJYm
"Di sini bareng Ayah ya"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIPLABqjo8
Nisa pun senyum tipis di tengah wajahnya yang menunduk dan semakin memerah, dan ini untuk pertama kali justru Majikannya itu mengatakan kata Ayah.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47MeEeqzbS
"Jangan malu gitu dong Nis"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OQeWrkRu0
"Abis Bapak gitu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwI11b7Rn2
"Tapi kan Nis, Ayah justru senang sih lihat Nisa begitu, makin cantik Ayah lihat"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwGApl1cJQ
Nisa pun tak menjawabnya, sebab yang ada malah semakin membuatnya gusar dan sedikit gemetar sebab tubuh mereka semakin rapat.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnikkOAT0El
"Gimana Nis, senang gak ulang tahunnya di rayain?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXfOi4sPf6
"Hehehe... senang bangat Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQphKNApF4J
"Jangan panggil Pak lah, Panggil Ayah aja, tapi maaf ya Nis, Ayah gak beliin kado buat kamu, soalnya Ayah gak tau apa yang Nisa suka"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlE42AJByXG
"Hihihi... gak usah Pak, eh maaf, Yah. Ni aja Nisa sudah sangat senang karna di beliin kue ualang tahun"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6mTSdCbGn
Lama kelamaan, hubungan mereka pun mulai cair, rasa canggung dang malu yang Nisa rasakan juga semakin berkurang.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgXcDlUOmf
"Nis, boleh Ayah peluk?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmr0Vd02baD
"Jangan Yah, Nisa malu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfahVYXtN4
"Peluk sebentar aja kok Nis, Ayah sangat nyaman soalnya kalau dekat sama Nisa, boleh ya"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsN74vBboND
Tampa di beri ijin oleh Nisa, Johan malah langsung merangkul tubuh Nisa, membuat Anisa menjadi tegang dan kembali malu.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkds0qkDe9Z
"Rilex aja Nis, gak usah malu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEU5CrU0qc
"Tapi Yah, udah ya Nisa malu soalnya dipeluk gini"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KPvL5NmGo
"Gak apa apa Nis, sini bersender sama Ayah" (ucap Johan sambil menarik dengan lembut kepala pembantunya itu untuk bersandar di dadanya"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzpwG2OSkt
Nisa sesungguhnya ingin menolak hal itu, sebab tentu saja itu adalah sebuah dosa, jangankan menyandarkan tubuh ke tubuh yang bukan Muhrimnya bersalaman tangan dengan bersentuhan saja baginya itu adalah dosa, apalagi ini dengan sosok yang berbeda keyakinan dengannya. Tapi entah kenapa, Nisa tak menghindar dan tak menjauh saat tangan dari Majikannya itu menarik lembut tubuhnya untuk merapat dan akhirnya kepalanya yang ditutupi hijab itu bersandar di dada bidang sang Majikan.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVdsX9rf1D
"Pak, Nisa takut"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW11uttccje
"Takut kenapa Sayang, Nisa merasa nyaman kan?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxVLHnp0bf
Nisa pun tak membalas ucapan itu. Sekarang tubuhnya sudah berada di dalam pelukan sang Majikan, tangan dari Majikannya itu melingkar di tubuhnya.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqc99kjO4F3
"Sayang, kangen kan berduaan dan di peluk seperti ini sama Suami mu? Ayah juga kangen soalnya meluk ibu dan bermesraan seperti ini, tapi ya keadaan Istri Ayah sekarang yang sakit, jadi gak bisa ngelakuinnya"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSqNKidbB7
Nisa hanya terdiam dengan tubuh yang kaku dipelukan Majikannya dan bersandar ditubuh tinggi besar atletis sang Majikan. Memang Nisa merasakan kehangatan dan kenyamaan dengan itu, tapi tak mungkin dia ucapkan kepada Majikannya tersebut.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVnhuIcRJ7
Entah dengan sengaja atau tidak! Lengan Johan pun berkali kali bergeser dan mengenai gunung kembar Anisa, gunung kembar yang berisi Nutrisi berupa ASI yang mengumpul disana, sebab sesungguhnya Nisa memang masih menyusui Putri kecilnya, tapi karna keadaan sehingga terpaksa harus digantikan susu formula, sebab keberadaan Nisa yang terpaksa jauh dari Putri kecilnya karna desakan ekonomi.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiM3eBGTyuO
Nisa pun mulai tak nyaman, tak nyaman karna merasa sakit dieasakan di buah dadanya, sakit karna gesekan yang dia tak tau apakah disengaja atau tidak oleh Si Majikan.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfd7dXaKNe
"Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MIzCnq1cK
"Ya kenapa Sayang?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtqsQ0WcsW
"Ihh... jangan panggil sayang dong Pak, Nisa kan malu, Nisa kan cuman pembantu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoC2QYz6dcU
Johan pun hanya senyum dan kemudin malah mengecup kening dari pembantunya itu tampa permisi lebih dulu.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5N9IHBxtPM
"Ihhh.... Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGeMRYVkopd
"Nis, boleh Ayah pegang gak ini" (sambil jemari Johan menunjuk buah dada Nisa)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzWEKAXxms
"Gak ah Pak, Nisa takut"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQwAzyC5g8
"Takut apa Sayang, kan cuman berdua disini"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwxIySERTv
"Tapi Pak, kan ada Ibu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwLW6cmixR
"Ibu kan sudah tidur, lagian juga gak bisa turun sendiri dari ranjang kalau gak dibantu"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zHCcVGXFh
"Tapi Pak"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpFq2hsbb8
Iblis telah merasuki kedua insan itu, iblis telah menguasai keduanya untuk melangkah lebih jauh, untuk berbuat dosa nikmat duniawi.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGkafvcZX5
"Pak! Sakit!!!"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxx0KuoOMH9
Johan memang tiba tiba megang buah dada Nisa dan sedikit meremasnya, dan lagi lagi hal itu dia lakukan sebelum yang punya mengijinkan. Nisa sendiri juga hanya mengeluh sakit, tetapi tak berusahan mencegah ulah sang Majikan, sebab iblis juga sudah menguasainya.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIWMkjFK5v
Mendapat angin segar karna tak ada penolakan dari pembantunya yang cantik dan mungil itu, jemari Johan pun semakin berani, jemari itu mulai menyelusup ke dalam baju yang Nisa pakai dan langsung bersentuhan dengan pelindung dari buah dada Nisa, yaitu bh nya yang sedikit basah karna air susunya yang tumpah. Johan pun menyadari akan itu, lalu bertanya ke Nisa sambil jemarinya keluar dari dari balik pakaian pembantunya itu.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAM6BnsNKYp
"Sayang, Anak kamu masih netek ya?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiD0mKM8a3Z
Nisa hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah malu dan memerah.
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOfRf2mGSI
"Wah kasihan dong si kecil, siapa namanya si Cantik itu Sayang? Ayah lupa"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjY065YhRiH
"Sifa Pak, Asifa"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9gwfPrCTU
"Trus sekarang berarti jadinya minum susu formula dong?
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Jp7wd1HCA
"Iya Pak
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8ABKeroQh
"Kenapa Nisa gak beritahu Ayah? Kalau seandainya Ayah tau pasti Ayah akan kasih uang buat beliin susu formula buatnya"
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoUCRj9q9E
"Gak apa apa Pak, kan Gaji Nisa bisa kok beliinnya" (ucap Nisa dengan senyum, sebab dia merasa terharu saat Majikannya itu mengatakan membelikan susu formula untuk Putri kecilnya)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASBy7VVZ3a
"Tapi gini gak baik loh Nis, bisa jadi penyakit kalau Asinya gak dikeluarkan, bisa jadi kanker penyudara" (ucap Johan sok tau)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UPDOfpve2
"Masa sih Pak? (Nisa merasa takut mendengar itu)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5gXZmWob9
"Iya Sayang" (kembali jemari Johan mulai menyelusup ke dalam pakain pembantunya itu dan bahkan langsung masuk mengenai putingnya yang mengeras dan basah)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDsT0FW2Hs
"Pak, jangan Pak" (ucap Nisa tapi lagi lagi tak berusaha menghindar)
47Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrKgw7yBzs
