Di pagi hari setelah selesai memasak, membersihkan rumah, dan memberi makan Ibu Majikannya. Nisa pun mengabil pakaian kotor yang ada di keranjang yang ada di dalam kamar Majikannya itu. Pakaian kotor Pak Johan memang akan selalu berada disitu, dipagi harinya barulah Nisa ambil untuk dia cuci.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uCpQCO1aF
Jarum jam sudah sekitar jam sembilan pagi lewat, Pak Johan sendiri sudah pergi, karna dia hari ini akan menghadiri pesta pernikahan dari Anak Jemaatnya. Nisa lalu mengangkat pakaian kotor Pak Johan yang bersarung, kaos putih dan yang pasti celana dalam Pak Johan juga. Nisa tentu tau akan hal itu, sebab dia juga pasti setiap harinya akan mencuci celana dalam Pak Johan, memang awalnya sangatlah risih Nisa melakukan itu, awalnya setiap menyuci celana dalam Pak Johan, Nisa selalu memakai sarung tangan plastik mengangkatnya lalu memasukkannya ke mesin cuci, tapi akhir akhir ini hal itu tidak lagi, jemarinya sudah berani menyentuhnya.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaiJagYDW5
Nisa lalu memasukkan satu persatu pakaian kotor itu ke mesin cuci, sekarang tinggallah Celana dalam milik Pak Johan yang belum masuk. Mata Nisa pun menyadari sesuatu yang aneh di celana dalam tersebut, sesuat yang keras dan mengerak putih disana.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZ7E77Ryjs
"Ihh... apaan ini"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4iYTFLkmJ
Nisa merasa geli akan apa yang dilihanya, dan sebenarnya juga sudah sempat tersentuh ole jemarinya sebelum melemparkannya kembali di atas mesin cuci.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3vXjfxq2X
Nisa lalu tersadar kalau itu pastilah Spe☆☆ma dari Pak Johan, Nisa tau itu karna teringat pernah juga menyuci milik suaminya yang saat itu digunakan tampa segaja membersihkan mahkotanya saat Nisa dan Suaminya melakukan Sunnah Rosul. Entah bagaimana, jemari Nisa kembali menyentuhnya, menyentuh tepat digumpala putih mengerak yang ada di celana dalam majikan Pendeta itu. Jemarinya yang basah membuat kerak putih yang di sentuhnya daji licin.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICVos59Dgn
Entah bagaimana, tiba tiba pikiran Nisa pun teringat akan persetubuhannya yang sudah lama tak terjadi dengan Suaminya, rasa kange akan sentuhan hangat dari Suaminya membuat Nisa mulai bernafsu. Kerak yang di sentuhnya pun semakin licin, tampa sadar, Nisa lalu mengangkat celana dalam penuh Sper☆☆ma tuannya itu, dan di dekatkannya ke hidungnya.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2etmHhm2gB
"Astaghfirullah"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuC2DMrwS5
Ucap Nisa spontan dan langsung menjatuhkan Celana dalam itu ke lantai. Akhirnya Nisa pun menggunakan kain lain memungutnya kembali dan langsung memasukkannya ke dalam mesin cuci.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz7FALtbc2
Di sisi lain, Johan sendiri saat dia menyetir teringat akan pakaian kotornya, akan celana dalamnya yang penuh bibit hangatnya, Johan merasa was was akan itu, merasa tidak enak terhadap Pembantunya yang sekarang mulai dia sadari akan kecantikannya, akan kemungilannya, bahkan telah merasuki pikirannya semalam suntuk! Selama ini memang Johan bersikap biasa saja terhadap pembantu barunya itu, tqk ada sesuatu yang berbeda pikirannya, tetapi sejak melihat tampa sengaja pembantunya itu berrias dengan hanya di liliti handuk! pikiran liar, bisikan dari Iblis mulai merasukinya.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgH6ELXJ3K
Nisa merasakan keanehan hari ini, terutama pagi ini saat dia mengantarkan Kopi dan Kue untuk serapan kepada Majikannya. Dimana saat itu tatapan mata dan senyum dari Majikannya yang gagah itu terlihat berbeda, apalagi tadi jemari mereka tampa sengaja bersentuhan saat Nisa mau meletakkan Kopi di atas meja.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvEDnzTqzF
Tak terasa, hari pun sudah malam, sudah sekitar jam delapan malam Pak Johan belum juga kembali. Nisa pun menunggu kedatangan Majikannya itu sambil menonton Sinetron di ruang tengah. Tiba tiba terdengar oleh Nisa suara Klaksen Mobil, dan itu pastilah Pak Johan. Nisa pun bergegas membukakan pintu.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysNNpdgnsM
"Ibu udah tidur Neng? (Ucap Johan setelah memasukkan Molnya ke garasi)
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJ7SJOsEK1
"Sudah Pak barusan"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAvyGujji2
"Ohh...
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwgkMKEIwh
"Mau disipkan makannya Pak sekarang?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdusiLDPQV6
"Oh gak usah Neng, Bapak sudah makan malam kok, ya udah Neng, Kunci aja pintunya, Bapak mau mandi dulu, gerah, pada lengket badan"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3auF6MBUV8
"Iya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FtFUZXrqG
"Hemm... biasanya pasti di mandiin Ibu nih, tapi lagi sakit mau gimana lagi"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88zfCl0VoV
Itulah yang terucap dari mulut Pak Johan, ucapan itu seakan Pak Johan bicara sendiri kepada dirinya sebelum akhirnya meninggalkan Nisa. Tetapi bagi Nisa, ucapapan itu tentu saja bersayap, sebab di ucapkan tepat tak jauh dari Nisa.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXIvzxOhvz
Nisa kemudian melanjutkan menonton sinetron kesukaannya. Tiba tiba Pak Johan pun menghampiri ke ruang tengah, sekarang Pak Johan hanya mengenakan kaos putih polos dan sarung seperti biasanya sehabis mandi. Menyadari kedatangan Majikannya, Nisa yang tadinya menonton sambil berbaring tengkurap di atas karpet kecil pun duduk sambil membetulkan pakaian Muslimahnya, Nisa memang selalu berpakaian seperti itu, berpakaian sangat tertutup.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLg0AXWIy9G
"Neng, tolong bikini teh hangat ya, ni kayaknya Bapak masuk angin"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5voQcLUTc
"Oh iya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57MqpsUlZH
Nisa lalu membuatkan permintaan majikannya itu, tetapi kali ini utuk pertama kali Majikannya itu malah duduk di ruang tengah tersebut, duduk di kursi yang juga tak jauh dari karpet tempat Nisa menonton.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWR69XWX5f
"Ini tehnya Pak, mau taro depan?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJTf7xMcyT
"Taro disini aja Neng, kan Bapak disini"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gvaGVB9a4
"Hehe... iya Pak" (Ucap Nisa sedikit grogi)
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWhJVGZ2BV
"Udah dudk Neng, lanjut nontonnya"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMikSFhTRCm
"Hehehe... iya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHsDIJ250K
Nisa pun kembali duduk di karpet, tapi kali ini duduknya malah di ujung karpet, mengambil jarak yang lumayan dengan keberadaan Majikannya itu. Sesungguhnya hati Nisa gelisah, sebab cara pandang dan senyum dari Pak Johan sungguh berubah, bahkan sering kali Pak Johan melirik Nisa.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmbdy97PKl
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0fVNk8dvG
Nisa pun sudah tak nyaman, Nisa kemudian mau berdiri dan pamit untuk tidur duluan, tapi sebelum Nisa berdiri sempurna, Johan langsung memulai obrolan.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWw1zBpYggQ
"Mau kemana Neng?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3YxxHlNIB
"Anu Pak, mau tidur duluan"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBCrs8XIfd
"Kan Sinetronya belum selesai, gak nanggung?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51dwDSNNem
"Hehehe.... gak kok Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFooZUGKixH
"Ya udah duduk dulu sebentar Neng, ada yang Bapak mau omongin"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2DYTytsR9
"Iya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IT5XS26aw
Nisa kembali duduk di ujung karpet itu, jantungnya dag dig dug karna untuk pertama kali dia berduan dengan majikannya di ruangan itu.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRxqIYiIY0
"Neng, ini kan sudah 3 minggu kamu berkerja disini, sebentar lagi kan akan gajian, gimana, betah gak?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqeLrjO3vg
"Alhamdulillah betah sih Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6HoRF33r8
"Oh syukurlah, puji Tuhan kalau gitu"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYg6CpAqAG
"Iya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DO4ZXT4ht
"Berarti lanjut ya Neng?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rnRnIiXrs
"Iya Pak, Insyaallah Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmd5hmVr3mU
"Amin... oh iya, karna Neng betah dan akan lanjut, Bapak ada hadiah buat kamu, sebentar ya"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKFy5PErYU
Pak Johan kemudian melangkah pergi ke dalam kamarnya, lalu mengambil sesuatu yang ada di plastik dari dalam lemari. Itu adalah sebuah Ponsel baru yang memang sengaja Johan beli tadi, Ponsel Android yang sebenarnya murah bagi Pak Johan, sebab harganya tidak sampai 2 jutaan. Pak Johan memang sengaja membeli itu untuk pembantunya, sebab pembantunya itu hanya punya Ponsel jadul yang hanya bisa nerima telepon dan SMS.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6Ctyxz0d0
Johan lalu menutup pintu kamarnya dengan pelan agar Istri tercintanya tidak terbangun dari tidurnya.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkFmz5xTP9
"Ini Neng"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqfonHVIqh
"Apa itu Pak?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrsWvTGVcU
"Udah lihat saja, buka"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUqijKWhPF
Nisa pun mlihatnya dan membukanya, matanya melihat kotak Ponsel dan masih plastukan.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2EiT0roy3
"Ini buat Nisa Pak? (Ucap Nisa tak percaya)
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyncT0lFs9t
"Iya Neng, karna kamu kan betah dan tadi bilang akan lanjut, jadinya ya itu Bapak kasih hadiah"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSR1sxJwU5M
"Makasih Pak, tapi ini kan mahal Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MYBeAB1NR
"Gak juga kok Neng, tau kan cara makainya, aktifinya?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xsXD21DO7
"Hehehe.... tau kok Pak, dulu juga Nisa sempat punya Ponsel gini, tapi sudah di jual"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mzefsv17d
"Ohh.... gitu?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NAq9dwrzd
"Iya Pak, tapi Nisa gak enak Pak nerima ini, soalnya Nisa masih baru disini"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0VSmCpi8R
"Gak kok Neng, yang penting kan Neng lanjut kerjanya, dulu juga Bi Darmi gitu kok, dibeliin Ponselnya, bahkan sampai dua kali gara satu rusak, jatuh"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCpPdvjUz5
"Oh gitu ya Pak, jadi Ponsel Teh Darmi itu dari Bapak?
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmP3YgFOEW
"Bukan dari Bapak, tapi dari Ibu, Ibu yang beliin waktu masih sehat"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYjE0lrv4y
"Hehehe... sama aja kan Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY43iPySceJ
"Gak dong Neng, beda dong, ini kan Bapak yang beliin buat Nisa"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFUeE4Fs5k
Nisa pun tersipu dan tertuduk, lagi lagi Nisa mendengar kata bersayap dari Pak Johan, dan kali ini Pak Johan tindak panggil Neng, tapi justru namanya langsung.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pec0mZLNa
"Nis, ya udah ya, bapak capek soalnya, mau tidur duluan"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoUDpvfZId
"Iya Pak, makasih ya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm7uTwySz0
"Iya Nis, oh iya Bapak minta maaf ya soal itu, soal pakain kotor Bapak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXa1BRYanC5
Sambil tersipu malu, Nisa pun menjawabnya
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Z98i7mccc
"Iya Pak"
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDukbZD1Sj4
Dalam pikiran Nisa tentu saja berkecamuk, apakah Majikannya itu memang sengaja melakukan itu? Lalu Nisa pun mematikan layar televisi walau Sinetron kesukaannya belum selesai. Sekarang Nisa langsung ke dalam kamarnya dan sibuk dengan pemberian majikannya itu, ingin secepatnya memakai Ponsel Android tersebut, ingin kembali melihat Facebook miliknya yang sudah lama tak bisa dilihat setelah Ponselnya terpaksa dijual karna untuk ongkos Suaminya bekerja keluar pulau.
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFphY4wQov
58Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTUrCJ2A6P
