Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6z0xxRbHq2
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AmIBiS7NF
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ959sQnR1JF
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2j258QmlF
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGza0AcetF
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87FWzFqD38
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOVMGMNhDP
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtay3NMb3L
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzG99vleG3
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Uu8jZch1t
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixZGOq2vQP
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAaqgh3jfn
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0bCXAGsyp0
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQp6Vx8rIz
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtxY7iQgwx
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR57MIyZcV
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MF867PBSz
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFEsrrMaDZ
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zdbQtxXMP
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqX7rdJ5da
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyporZxBHO
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvVVGJoA5K
"Ampun tuan."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaYraW57lM
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHM88epSKD6
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfNsYJSLtt
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lDCrGHraw
"Sa-saya.." Darwin gugup.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFM3cM2y51
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJfv2m1hPB
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEGJb58fWN
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HBmw0Uavn
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKs2BXUdqX
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaszZHBa6B
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEfXh0hKAk
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Bbk8huhD2
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbyIzYojum
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6orRdIsUj2
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZSYQ0rFVx
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZJZpU7I7k
"Cepat kemana?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8Sxc6VBrQ
"Ke gedung utama. Ayolah.."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKTj5NVafN
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1TkxMlAWs
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWI1NxA175k
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2wCcBGXfs
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuV9A0ldwmk
"Apa!!"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91NgqqK2Cd
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9IrpNGsud
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8K79R4spj9
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0bX5f3tuP
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDJUn55DJZ
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsF60pcpnt
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFB5rPALvlb
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCjXYQp8pL
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OP203AirA
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvVKxMm97R
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjC3X4xOa5
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KJU9qrkaV
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKODplyqAqI
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTFBz7WULW
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWw9bTm3nZn
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwvpQHkjRG
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAS5ouhpYG2
"Jawab Daniar!!"
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8eG5BcSY7
"Wanita itu.." Daniar gugup.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusg0k55yoK
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOYo7vR9c4
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgBCrYD1p3
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcE6RjgflZ
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
408Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFKDd69hMO
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns216.73.216.82da2
