x
Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqHX9b8443
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQsC3I1JFC
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZIWj1133n
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdwBqPa6af
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjttBaZgeUJ
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7NIIMMg4e
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktD58qvbo3
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BDzIGg6ux
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWmiVULCvki
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELdw3VPEkF
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlU1pelWjj
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSyldD1Iaq
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfGXjSukKa
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhq7RHTuaA
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HHk6e7lf0
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0SyjAkUj0
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIP84Q9vPFy
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQbEI4iPgW
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wxEJys58m
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaTIJe2idq
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zmrf2G70o
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmejQRHdnTe
"Ampun tuan."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TRS7Oawoj
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WW0W9odtx
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTQdA0IXcq
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzh2Eg2EjQY
"Sa-saya.." Darwin gugup.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUdLtAYLSq
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYQ2SOCTgI
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrcLcGcZ6B
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxwmXipekp
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkG4bOXwkD
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZu9Ko3nV9H
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmlbPQnPBO
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidMFiUlAvl
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgatbmeIUt4
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGeSSGrXbD
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfk0zaTp9wR
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VXdyxqcx4
"Cepat kemana?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7MoKZCgbz
"Ke gedung utama. Ayolah.."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqFvDHeQcf
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8gPOOO5e5
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6jg2w8iIG
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CTTrukhPS
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApCbTIQyc9
"Apa!!"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9dCloIo3i
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIjPOTiREV
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOT4vT0PYKp
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGDVIvJG5d
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pB9d1vAuj
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcSPPSsFJJ
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENq4OZIM8s
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWM7Z1hA446
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAR3DbH1kyg
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspoYkb5jLp
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBpOWcUEoF
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqnmS45Sxd
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5hXcPy3oB
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0ilbwFwl1
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5Amykuifd
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdtpPIR7Eb
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx5DYqaZJj
"Jawab Daniar!!"
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzFfFk7lgv
"Wanita itu.." Daniar gugup.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqmS4dos0Y
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYuXFva5qQ
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23kShmFsRC
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fCTHf8QMU
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
297Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfUmX0Gz1U
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns18.188.80.46da2
