
"Berapa umurmu?"
410Please respect copyright.PENANA7HF65s10Ys
"20 tahun nyonya."
410Please respect copyright.PENANACLmglujDw9
"Jadi? Apa kau tahu kita ini seumuran tahu bahkan kamu beda setahun dariku, jadi kamu tidak perlu memanggilku nyonya oke?"
410Please respect copyright.PENANASbrasAIskO
"Tidak bisa ini sudah peraturan saya nyonya."
410Please respect copyright.PENANAalCSTqS72O
"Kamu ini." Dinda kesal saat abdi dalem itu menolak perintahnya.
410Please respect copyright.PENANA3vsEuMCiQ0
"Oh iya aku ingin bertanya tentang tuan Arjun, tuan Arjun Saputra itu orangnya seperti apa sih?"
410Please respect copyright.PENANAAMyjI826zk
"Dia orangnya tegas dan saya harap nyonya jangan melakukan masalah di dekatnya juga menyinggung dia atau nanti nyonya akan di hukum."
410Please respect copyright.PENANAiDhuOd16cy
"Di hukum, termasuk diceraikan begitu?"
410Please respect copyright.PENANAkcgAcXA5H7
"Hush nyonya jangan bicara begitu, tuan Arjun tidak akan menceraikan istrinya."
410Please respect copyright.PENANABydeFbLRWf
"Kenapa begitu?"
410Please respect copyright.PENANAdmnfqdE5d3
"Karena setiap yang datang kesini, jika ingin keluar dari tempat ini harus dalam keadaan tidak bernyawa."
410Please respect copyright.PENANAQ1UgbQKCZX
"benarkah?"
410Please respect copyright.PENANA6cEdDt0gJ7
"Ya Tuhan mulutku ini." Daniar menutup mulutnya sendiri.
410Please respect copyright.PENANAUDAYVoPjt8
"Kamu!!" Dinda mencegah Daniar menampar mulutnya.
410Please respect copyright.PENANAk5NV48cmS7
"Maaf nyonya seharusnya saya tidak berbicara hal buruk pada nyonya. Silakan nyonya hukum saya."
410Please respect copyright.PENANAhcBQu0229P
"Aku tidak sejahat itu."
410Please respect copyright.PENANACDISHxiV2G
"Ku mohon nyonya untuk tidak memasukan ke dalam hati tentang kata-kataku tadi."
410Please respect copyright.PENANA6VkKuMWs1m
"Kamu tenang saja santai saja." Dinda menampar pundak Daniar.
410Please respect copyright.PENANAE7NnPe6rFz
Dinda sudah selesai dan seperti boneka Dinda hanya bisa pasrah saat Daniar mencoba melayaninya mulai dari memakaikan pakaiannya, memakaikan make-up, mengeringkan rambut dan yang lainnya.
410Please respect copyright.PENANAzrh78hXNqK
"Sebentar lagi makan malam sudah siap nyonya akan bergabung dengan tuan Arjun dan para istri yang lain."
410Please respect copyright.PENANAeweEz6otZC
Mata Dinda seketika terbelalak, ia tidak bisa membayangkan akan duduk di meja yang sama dengan pria itu dan tentu saja dengan para madunya juga.
410Please respect copyright.PENANAOFkqnHP0dh
"Bagus make-upnya tipis dan tidak terlalu menor atau tebal."
410Please respect copyright.PENANA0Z9IvAEGSO
Dinda memang suka berdandan sederhana, Dinda juga tidak tertarik untuk menarik perhatian pria tua itu.
410Please respect copyright.PENANAwEfYGiplBa
Kemudian Dinda keluar dari paviliunnya menuju ke meja makan di pandu oleh Daniar. Dinda sampai saat ketiga madunya sudah sampai duluan. Wanita ketiga itu memandang Dinda dengan aneh sekarang.
410Please respect copyright.PENANA4Yr0820xZ7
“Kamu duduk di samping Nurma.” perintah Nike mengatur tempat duduk Dinda.
410Please respect copyright.PENANANIlFoL9wG3
"Baiklah."
410Please respect copyright.PENANAfRGapt80xh
Berbeda dengan Nike dan Nurul yang sangat sinis, Nurma terlihat lebih bersahabat dengan Dinda. Dia tersenyum saat Dinda duduk di bangku kosong di sebelahnya.
410Please respect copyright.PENANAQsm4FqiqPi
"Kita duduk berdasarkan status. Istri pertama dan istri kedua duduk di samping tuan Arjun. Sementara istri ketiga dan keempat mengikuti saja." Nike nampaknya menekankan perbedaan status mereka.
410Please respect copyright.PENANAesTpTLMmve
"Baiklah." kata Dinda patuh.
410Please respect copyright.PENANAAzuDVLYGaf
"Dinda, kamu sepertinya tidak suka menarik perhatiannya ya?" Nurma memulai percakapan.
410Please respect copyright.PENANA1kVqd3Nqia
“Iya mbak, Dinda belum terbiasa dengan riasan.”
410Please respect copyright.PENANAH6Epa1HCy1
"Apa kamu tidak ingin mendapat kasih sayang dari tuan Arjun? Kami bahkan merias diri semenarik mungkin untuk menarik perhatian tuan Arjun. Tapi kamu?" Nurul menyela.
410Please respect copyright.PENANA9IT9GGl1NF
"Baguslah kamu masih sadar diri. Setidaknya aku hanya bersaing dengan dua orang saja." kata Nike angkuh.
410Please respect copyright.PENANAJsDmS9RHqw
Percakapan mereka berhenti saat salah satu pengawal datang. Istri ketiga tuan Arjun segera berdiri untuk menyambut kedatangan suami mereka. Sementara Dinda hanya mengikuti saja, karena ia belum sepenuhnya mengerti.
410Please respect copyright.PENANA26lqIEwkDM
Klotak..Klotak..Klotak..
410Please respect copyright.PENANAvt4M6ol234
Terdengar suara sepatu melangkah masuk ke ruang makan, seorang pria gagah dan tampan datang dengan angkuh.
410Please respect copyright.PENANAIe8mGyhhbf
Dinda seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Bukan pria tua seperti yang dia kira. Dia terlihat seperti seseorang yang sempurna.
Dinda menelan ludahnya sendiri. Belum pernah dia melihat pria yang semenarik itu.
410Please respect copyright.PENANAdFsrBeN2To
"Selamat malam tuan." kata ketiga istri dengan kompak. Dinda hanya menunduk saat tuan Arjun melirik kearahnya karena tidak menyambutnya.
410Please respect copyright.PENANA7YAcJ7uJMI
"Duduklah." kata Arjun.
410Please respect copyright.PENANAuiLitdqWis
Keempat keluarganya dengan patuh mengambil tempat duduk masing-masing. Makan malam telah selesai tuan Arjun segera pergi setelah selesai menyantap hidangannya, semua istri akhirnya kembali ke paviliun mereka masing-masing. Tak terkecuali Dinda.
410Please respect copyright.PENANANwWFNRLMsH
Keesokan harinya Dinda bangun pagi-pagi sekali dan kemudian berjalan-jalan di sekitar kediaman lalu Dinda bertemu dengan Nurma. Nurma yang melihat Dinda menggandeng tangannya untuk ikut ke paviliun menemaninya minum teh.
410Please respect copyright.PENANAgilaVcUVls
Setelah meminum teh bersama dengan Nurma, Dinda kembali ke paviliunnya, namun pandangan matanya berhenti pada sebuah pohon rambutan di halaman belakang gedung utama.
410Please respect copyright.PENANAMXw1C5i6k8
“Itu rambutan?” tunjuk Dinda.
410Please respect copyright.PENANAGYySyITII6
"Benar nyonya tapi itu.. Ah nyonya tunggu." Daniar panik saat Dinda berlari ke arah pohon rambutan itu.
410Please respect copyright.PENANA3GeaOsnYF8
"Nyonya tunggu." nafas Daniar terengah-engah mengejar Dinda.
410Please respect copyright.PENANA4nxBz3t8va
“Nyonya mau rambutan itu?”
410Please respect copyright.PENANAkmicEnLmoW
"Boleh?"
410Please respect copyright.PENANAUOjcgCzUpG
"Tentu saja, saya akan mencari orang untuk memetik buah rambutan itu untuk nyonya. Nyonya tunggu sebentar." Daniar berlari berlari untuk meminta bantuan.
410Please respect copyright.PENANAxqRGhvFFky
Dinda melihat buah rambutan itu dengan gembira, mungkin air liurnya sudah menetes deras kali ini dia sudah tidak sabar lagi ingin kepuasan rambutan yang rasanya manis itu.
410Please respect copyright.PENANAuIm8Miaf5Z
"Ah kelamaan." Dinda tidak mendengarkan Daniar, Dinda kemudian mengumpulkan pohon rambutan itu. Dalam sekejap Dinda sudah berada di atas. Memetik beberapa buah rambutan dan perlahan menjatuhkannya ke tanah.
410Please respect copyright.PENANA6WFMnvlxLi
"Sedang apa kamu?"
410Please respect copyright.PENANAUqGIcW0nXu
"Tentu saja memetik rambutan, kamu kira aku sedang membaca buku di atas pohon ini apa?" Dinda menjawab tanpa melihat siapa yang bertanya padanya.
410Please respect copyright.PENANA7xmqbG3utu
"Apa perlu aku carikan tangga?"
410Please respect copyright.PENANAOSGQMfXCBv
"Boleh juga idemu. Nanti aku akan memberi beberapa rambutan untuk mu."
410Please respect copyright.PENANARxk0833CNd
“Hemm aku tidak butuh rambutan mu itu.”
410Please respect copyright.PENANAb3Ye1DCeTa
"Baiklah.." Dinda terkejut saat melihat tuan Arjun yang berada di bawah sana.
410Please respect copyright.PENANAPamor5DyNy
"Tuan.." kata Dinda lirih.
410Please respect copyright.PENANAZt6ELqgPJk
"Turunlah kamu tidak pantas melakukan ini."
410Please respect copyright.PENANAht6ak7xzdI
"Baik tuan."
410Please respect copyright.PENANAcBCXXMNvio
Dengan gemetar Dinda menuruni pohon itu, dia tidak berani melihat ke bawah. Nyalinya hilang untuk menghadapi pria itu.
410Please respect copyright.PENANAZgpVs5WZ1K
"Argh.. Aaaa.."
410Please respect copyright.PENANAbads0Kbjrp
Dinda terjun dari ketinggian, menimpa tubuh tuan Arjun yang dari tadi sudah berdiri di bawahnya.
410Please respect copyright.PENANArCU9wWLk3M
Buuuggghhh.. Dinda mendarat di dada tuan Arjun. Dinda memejamkan kedua matanya karena takut. Tuan Arjun tidak berkomentar apapun dia hanya diam saat Dinda berada di atas tubuhnya.
410Please respect copyright.PENANAdWn4cyFQca
Setelah Dinda bangun tuan Arjun sangat sibuk membersihkan tanah yang menempel di tubuhnya lalu tuan Arjun segera meninggalkan Dinda seorang diri di bawah pohon rambutan itu.
410Please respect copyright.PENANAjPSXbB2pbR
Dinda sendiri kemudian kembali ke paviliun nya, ternyata sudah ada Daniar di sana Daniar sudah mencarinya tapi tidak terpaku dan akhirnya Daniar memilih untuk ke paviliun milik Dinda juga menunggunya di sana.
410Please respect copyright.PENANAJ4p8phOb00
"Syukur lah nyonya sudah kembali. Aku sangat khawatir jika terjadi sesuatu dengan nyonya."
410Please respect copyright.PENANAMz8XnhT2qy
"Jadi kamu menungguku di sini?"
410Please respect copyright.PENANADGRVwOWIfK
"Iya nyonya."
410Please respect copyright.PENANAPUViAJVcuH
“Kemarilah?”
410Please respect copyright.PENANA6sSXqY5AaM
Daniar patuh dan mendekat ke arah Dinda.
410Please respect copyright.PENANAjlA9SE97gT
"Gadis pintar, gadis baik berhenti memanggil saya nyonya cukup kamu memanggil aku DIND dan A mengerti?"
410Please respect copyright.PENANABD87Gy0hXb
"Tapi nyonya saya tidak bisa memanggil anda seperti yang anda inginkan."
410Please respect copyright.PENANA5JqQp1zh5e
"Baiklah baiklah sekarang kamu pilih memanggil ku Dinda atau.."
410Please respect copyright.PENANApRQGBqbQvg
"Atau apa nyonya?"
410Please respect copyright.PENANAoV9AXB0fr4
"Aku akan meminta mbak Nike untuk memindahkanmu ke tempatnya bagaimana?"
410Please respect copyright.PENANAsYTGnMdNt7
"Tidak, ku mohon nyonya jangan memintaku ke tempat nyonya Nike."
410Please respect copyright.PENANAF0cOOjoutf
"Kamu takut? Maka ikuti lah saja perintahku."
410Please respect copyright.PENANABmkwDAsr4g
"Baik nyo.."
410Please respect copyright.PENANATp7CSxjUIH
"Apa yang kamu katakan!!"
410Please respect copyright.PENANAvtXLXc15lt
"Baiklah Dinda." kata Daniar ragu.
410Please respect copyright.PENANAamNmXhoyHZ
"Bagus, nah begitu dong kan enak di dengar nya."
410Please respect copyright.PENANAMDH5Vkt355
“Kamu mau kemana Dinda?”
410Please respect copyright.PENANAtA6xuifwLD
"Aku mau keluar mau jalan-jalan."
410Please respect copyright.PENANAs7P1Pk6LuI
"Tunggu biar aku antar."
410Please respect copyright.PENANAcHBANuxcl5
Dinda kemudian keluar dari paviliunnya di temani oleh Daniar berkeliling komplek tempat tinggalnya yang lebih tepat dikatakan penjara itu.
410Please respect copyright.PENANAPlDuDZRG0L
Sampai Dinda menghentikan langkahnya saat Dinda melihat Nike menangis keluar dari paviliun tuan Arjun.
410Please respect copyright.PENANA0Is59wUbD6
"Kenapa dia? Apa tuan Arjun Saputra menyakitinya?"
410Please respect copyright.PENANArqXASr61fH
Daniar menarik tangan Dinda untuk berlindung.
410Please respect copyright.PENANAY6xYOnvKb2
"Hust, jangan sampai nyonya Nike melihat kita atau nanti kita bisa di hukum."
410Please respect copyright.PENANAjlVE92XZB8
"Kenapa kita harus di hukum, aku hanya penasaran saja kenapa dia menangis seperti itu."
410Please respect copyright.PENANAymxbcxSgc1
“Mungkin karena perlawanan dari tuan Arjun, Dinda.”
410Please respect copyright.PENANARhvBp7HnJu
"Apakah pria tua itu suka menyakiti hati istrinya?"
ns3.144.70.25da2