x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmV6vZxQlvw
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmr18YsqKZn
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfq4KAc4Nd
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw59C3TJ4Yb
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45p4qRLx3j
"Kenapa memangnya Daniar?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEseI5urXm7
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ep1EtlQXO
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOL1utS92n5
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpJBgfLRQq
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3gSjJsqF2
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoIW5DIAxp
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvNiCsTxCL
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnROdmgK2QS
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yGeco0H6Q
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHPNl4818a
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAizt6UKP4v
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvFCvjbwHZ
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98whYbxUZ7
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfwZ46EX9w
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmr6g7NMyck
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnULHIbpF8G
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvrwdbhwiC
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUuCLixdvG
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxi4VtxoHDV
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhphWHvV5DG
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIUJf1ZGMa
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7wAiAFc1u
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBjYBWuu4c
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwgxKvRscg
Deg.. Deg.. Deg..
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyel16r5ui
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95fNuWmeWS
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DUyfnQ2BN
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrMzGRsM75
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFA61rpzCrM
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡky0cU3ZI63
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKP2a9xtEu
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTHpVkBTJB
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHTjdf61MP
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRl5MjW80RW
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrpRRR8wh9
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqUQ4ypuKE
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNMf4tonCf
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7IWu2OFqm
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDZGcZ5AQ1
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtl2CM3v7n
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OFszGDKWH
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKgm0JrZBo
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQDy4T8xWi
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCSR0d5Gwx
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJHT8j7209
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XFz9tZBo5
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5uHLQOwj5
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jXLx8RoXL
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqO78cIdFj
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNtWbIw3mQ
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgE5lIZ4TQP
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexqG1OYJf4
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnftPw0mWA
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVa3Wf02yx
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1x7KZ9XKUl
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JdX62V5Pw
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAP8zNpfhf
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zxP2Jo4ka
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfB5r8UWGQA
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7z7sHhnj5
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsU03BiMJfT
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJLeuKqfHM
"Baik nyonya besar."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYP0f2SNuf
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79062ryVBW
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
429Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7tC48vH2b
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns216.73.216.197da2
