Tumpukan kardus demi kardus kulewati untuk keluar dari tempat kerjaku. Pemandangan itu sudah 4 tahun ini jadi temanku. Meski bukan aku yang menatanya tapi aku hafal apa yang ada di dalam kardus itu. Bahkan bentuknya saja aku ingat persis. Sudah 4 tahun ini aku bekerja sebagai Supervisor pada sebuah perusahaan pemasok part kendaraan bermotor, utamanya kendaraan roda empat.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBppmstmiC
Meski aku tak digaji besar seperti teman-temanku yang bekerja merantau ke luar negeri, tapi aku bersyukur bisa membeli rumah dan kendaraan sendiri. Tak hanya itu, akupun bisa menyekolahkan saudara kandung istriku sampai mereka tamat SMA.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjl0Hg4a72
Kenalkan namaku Aryo Wicaksana. Biasa dipanggil Aryo oleh teman-temanku, padahal kalau dulu aku sering dipangil yoyo, tapi itu dulu saat aku masih SD. Sekarang ini aku sudah menikah dengan seorang gadis cantik pilihanku. Namanya Nastika, biasa dipanggilnya Tika oleh keluarganya. Aku menikah saat umurku 24 tahun sedangkan isrtiku usianya saat itu 22 tahun. Kami memang beda usia dua tahunan.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0nO1cK1bE
Aku dan istriku memang seperti diciptakan berjodoh. Bagaimana tidak, aku yang anak kota tanpa pernah terbayangkan bisa mendapat istri gadis desa yang letaknya lumayan terpencil. Meski sekarang jalan menuju ke sana sudah aspal semua tapi masih saja jauh bagiku. Belum lagi kalau kita harus melewati beberapa kilo jalanan di pinggir hutan lindung untuk menuju ke desanya. Itulah kenapa semenjak aku punya rumah sendiri aku dan istriku jadi jarang pulang ke desa. Pulangnya pun menunggu hari besar atau ada acara spesial.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSNDHtCY3g
Awal pertemuan kami pun terkesan sangat remeh. Aku saat itu mengikuti acara outbound yang diadakan kantorku. Tempatnya di dekat air terjun. Kami berkemah di situ selama dua hari satu malam. Karena salah seorang temanku mendadak digigit ular, akupun mengantarnya ke sebuah puskesmas untuk mendapatkan pertolongan dengan segera. Untung saja ular yang menggigit temanku itu hanya ular pohon yang tak berbisa. Saat keluar dari puskesmas itulah aku bertemu dengan Tika, perempuan yang jadi istriku sekarang.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQvzz9EGgr
Entah kenapa saat bertemu muka untuk pertama kalinya aku langsung mencintainya. Dia pun menatapku balik lalu menunduk malu. Kata almarhum bapakku, kalau kita menatap seorang perempuan lalu dia menunduk, itulah ciri perempuan yang akan berbakti pada suaminya. Tanpa pikir panjang aku lalu mengutarakan isi hatiku meski aku belum mengenalnya. Dia tentu saja mendadak kaget, tapi tidak menjauhiku. Malah dia langsung bilang kalau aku memang suka padanya langsung saja datang ke rumahnya ketemu dengan orang tuanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIhjZTreQu
Aku yang punya sifat pantang untuk ditantang langsung saja menyanggupi permintaannya. Setelah selesai acara outbond itu aku pergi ke rumahnya dan bertemu dengan keluarganya. Rupanya dia hanya punya ibu saja, ayahnya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu ternyata. Bukan hanya itu, letak rumahnya pun lumayan jauh dari puskesmas itu. Aku harus bertanya-tanya pada penduduk sekitar beberapa kali untuk sampai ke rumahnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvma2wpVD4
Pada akhirnya kami menikah. Setahun kemudian aku ajak dia pindah ke kota setelah rumahku jadi. Mulanya dia agak risih dengan kehidupan perkotaan yang cuek dan semaunya. Tapi aku terus menyemangatinya dan berusaha agar dia nyaman tinggal bersamaku di kota. Untungnya sampai saat ini dia sudah bisa adaptasi dengan lingkungan perkotaan tempat kami tinggal.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkzUE02RcZ
Sekitar 40 menitan aku jalan dengan motor dari tempat kerja, akhirnya aku sampai juga di depan rumahku. Memang lokasi rumahku ini terbilang pinggiran kota, tapi suasananya masih ramai. Hampir rata-rata penduduk di sekitar tempat tinggalku adalah buruh pabrik dan juga pegawai kantoran. Wajarlah mereka memilih tinggal disini karena harga tanahnya masih terjangkau dan pembangunan rumahnya tidaklah mahal.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBovTPrN4f
Setelah kumasukkan motorku, aku kemudian masuk ke dalam rumah. Tentu saja pintu rumahku tak terkunci karena istriku tak suka repot mengurusi kunci-kunci di rumah. Untung saja lingkungan sekitar rumahku aman dan tak ada kasus pencurian. Kalaupun ada sudah pasti yang dimasuki maling adalah rumah yang terkesan mewah dan banyak perabot mahal di dalamnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXF8ip4mJS
Kami berdua masih belum dikaruniai anak, jadinya kami sementara ini hanya tinggal berdua di rumah. Tapi aku sudah mempersiapkan tiga kamar di rumahku, selain untuk kamar anakku nanti aku juga persiapan kalau ada famili yang datang lalu menginap di ruamaku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaLPQe0VgK
“Dekk.. aku pulang… kamu dimana?” ucapku sambil meletakkan sepatuku di rak kecil sebelah pintu dapur.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxClM0kqf2C
“Aku masih mandi mas..” teriak istriku kemudian.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6ZocNraAH
Akupun duduk di depan meja makan lalu mengambil air minum dari dispenser. Selepas itu aku membuka baju dan celanaku lalu kumasukkan ke dalam mesin cuci.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGUUG1Bgkc
“Baru pulang mas?” istriku keluar dari kamar mandi. Sambil menenteng handuknya dia jalan menuju ke belakang rumah tempat jemuran.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjIiaSUGhf
“Iyaaa.. lagi banyak kerjaan dek.. ada klien baru yang minta banyak” balasku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AOXHopDyJ
“Makan dulu apa mau mandi dulu mas?” tanya istriku setelah balik menaruh handuknya di jemuran.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdORdwLz1p
Istriku itu kalau habis mandi selalu cuma pakai celana dalam saja. Itupun tanpa memakai Bh untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Katanya sih itu sudah biasa di desanya, jadinya kebiasaan itu terbawa sampai saat ini. Aku yang melihatnya begitu juga senang-senang saja, dipamerin lekuk tubuh istriku yang aduhai itu siapa sih yang gak bahagia. Tapi aku mewanti-wanti dia agar tak ada tetangga yang tahu, karena kita tinggal di kota yang kapanpun bisa jadi bahan omongan tetangga. Hanya saja istriku terkesan cuek dan hanya bilang iya saat aku memperingatkannya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQNWAJrWZA
“Susu kamu tambah gede aja dek.. jadi seneng aku, hehehe…” ucapku melihat payudara istriku yang menggantung bebas di dadanya itu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7r0uxHju9
“Masak sih mas? Sepertinya masih sama ukurannya..” balasnya sambil meremas susu sebelah kanannya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMctx8698H
“Hemm.. gak ah, udah beda kok dek.. agak besaran dikit..” akupun ikut meremas payudaranya sebelah kiri.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZzoS1XHvk
“Hihihi.. bilang aja pengen ngeremes tetekku mas..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO34HWwkpx
“Hehe, iya bener.. ya sudah aku mandi dulu.. lengket banget kulitku rasanya” akupun berdiri hendak menuju kamar mandi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmUwxaZK5P
“Iya tuh, asem banget baunya..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSQoDv3qCt
Itulah kondisi rumahku sehari-hari tak jauh beda. Aku dan istriku tetap bahagia dengan kehidupan kami. Tentu saja namanya rumah tangga tak lepas dari adanya silang pendapat atau masalah. Tapi selama ini kami bisa mengatasinya dengan kepala dingin tanpa harus terjadi keributan antara kami.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8IjOdT1vo
***
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGPkwyoU42
Suatu hari kami aku dan istriku harus pulang ke desanya. Ada acara nikahan anak dari pamannya istriku. Tentu saja acara itu wajib untuk kami datangi karena paman istriku itu dulu pernah membantu acara pernikahan kami. Aku sudah meminta cuti selama seminggu di kantorku, tanpa ada hambatan ternyata permohonanku itu disetujui dan akhirnya aku bisa mengantar istriku pulang ke desanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOynyLqO67
Kami sampai di desa itu sudah hampir maghrib. Untung saja kami tidak kemalaman karena bagiku agak seram juga kalau malam-malam harus melewati pinggiran hutan. Aku sengaja membawa mobil sendiri dari kota, tentunya itu mobil milik kantor yang dipinjamkan padaku. Posisiku di perusahaan itu membuatku berhak untuk menggunakan mobil aset perusahaan. Bahkan aku dikasih uang saku dari kantor untuk sekedar membeli bensin. Itupun aku sudah sangat terbantu sekali.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsaiN27Ilr
“Alhamdulillah.. semuanya selamat kan nak Aryo?” ucap ibu mertuaku begitu kami keluar dari dalam mobil.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUfxJxAmWN
“Iya bu.. semuanya sehat.. ibu juga sehat kan?” balasku setelah mencium tangannya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC48RKcxUL2
“Iya nak Aryo.. semuanya sehat juga disini”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76vzqEuuCi
Ibu mertuaku itu begitu bangganya dengan kedatangan kami. Apalagi melihat kami membawa mobil sudah jadi kebahagiaan tersendiri buatnya. Bagi masyarakat desa itu mobil masih jadi barang mewah dan hanya pak lurah saja yang punya mobil di desa itu. Aku yakin tetangga sekitar rumah istriku itu pasti melihat kami sebagai orang yang sukses di kota, meski kenyataannya biasa saja.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdQ4DYrRey
“Tika, bawa barangnya masuk ke kamarmu saja..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNR591Fd9z0
“Lho terus Angga nanti tidur dimana bu?” balas istriku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOm9e8Md8m
“gampang, biar sementara dia tidur bareng Dina”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUYNHEubUu
Angga itu nama adik bungsu istriku. Umurnya sekarang kalau tak salah sudah 19 tahun, baru lulus SMA di tahun ini. Anaknya supel, ganteng dan tidak terlalu bikin masalah. Pokoknya aku suka sekali dengan tipikal anak seperti Angga itu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzujpPgnXjg
Sedangkan Dina itu adik perempuan istriku nomor dua. Anaknya cantik, meski bukan tipeku. Rambutnya kalau digerai bisa sampai di atas pinggangnya. Badannya juga tak jauh beda dengan tubuh istriku, hanya saja susunya masih belum terlalu besar seperti punya istriku. Umurnya beda 2 tahun dengan istriku. Dia itu anaknya rame dan suka bergaul dengan siapa saja. Itulah kenapa dia sampai punya teman dari luar kecamatan yang letaknya jauh dari desa itu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJ5u56M5zD
Selepas maghrib aku duduk-duduk santai di depan rumah sambil ngobrol dengan Angga dan dua orang temannya. Kami ngobrol berbagai macam hal, dari kehidupan di desa itu sampai isyu tentang pemerintah daerah yang rencananya akan mengembangkan beberapa fasilitas di desa itu. Sepertinya desa mereka akan dijadikan proyek desa wisata oleh pemerintah daerah.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvzdbHuQ58
Pukul 9 malam kami bubar. Badanku rasanya memang capek banget setelah beberapa jam lamanya duduk di balik kemudi kendaraan. Aku langsung masuk ke dalam kamar. Ternyata di dalam kamar sudah ada istriku yang tidur. Kuperhatikan beberapa tas dan koper yang kami bawa masih utuh, mungkin istriku terlalu capek sampai tak sempat membukanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHghK9k6DY
Istriku nampak tertidur sangat pulas. Dia terbaring tenang dengan tarikan nafas yang teratur. Malam itu istriku tidur hanya memakai celana dalam saja, dia sengaja membiarkan payudaranya terbuka bebas tanpa selimut. Memang di desa istriku ini udaranya kalau malah malah bikin gerah. Aku sudah biasa melihat istriku tidur seperti itu, karena di rumah kamipun kalau dia tidur memang sukanya hanya memakai celana dalam saja tanpa pakaian lainnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡai63fXsfdC
“Cari apa sih mas?” tanya istriku tiba-tiba. Mungkin dia mendengar aku membongkar koper mencari celana pendekku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaI0CLyA07
“Cari celana pendek, kamu taruh di tas yang mana dek?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcFEsGAfD4
“Ahh.. besok aja carinya.. tidur aja mas, gak capek emangnya?” balasnya tapi masih memejamkan mata.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WV91Sh12o
Aku menuruti ucapan istriku. Kulepas saja kaos dan celana jeans yang aku pakai lalu kugantung di balik pintu. Hanya disitulah tempat gantungan baju yang ada. Padahal aku paling gak suka kalau ada baju yang menggantung di balik pintu, kesannya jadi kotor dan gak rapi. Setelahnya akupun ikut membaringkan badan di atas tempat tidur hanya memakai celana dalam. Karena badan yang terlalu capek akhirnya dalam tempo singkat aku sudah tertidur pulas juga.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCcx0eXOX9
Pagi harinya aku terbangun karena mendengar suara orang bicara di depan kamar. Selain itu kulihat juga sinar matahari sudah menerangi isi rumah. Akupun membuka mata lebar-lebar lalu mengambil Hpku untuk melihat pesan yang masuk. Akupun dengan agak malas mulai membalas pesan yang masuk yang kurasa penting untuk segera dijawab.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTXz7jS1HN
“Mas, udah bangun?” istriku masuk ke dalam kamar. Kulihat dia dengan santainya masih memakai celana dalam seperti tadi malam. Mungkin saja dia baru mandi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJ7oB1En3J
“Eh.. iya dek.. lha kamu dari mana sih?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfU1c8x8n4G
“Baru mandi mas.. nanti kalau kesiangan kasihan Angga sama Dina”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM87uvoZ8BR
“Lha memang mereka mau kemana? Kan Angga udah gak sekolah”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJa6Q9veu1
“Enggak, mereka pagi ini mau ke tempatnya paman.. mau bantu-bantu disana”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqSpvdu9cd
Istriku lalu dengan santai mulai membuka isi koper dan tas yang kami bawa. Dia mengeluarkan semua baju kami dan menaruhnya di atas meja. Kupikir wajar saja karena lemari di dalam kamar itu pasti isinya baju si Angga.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWIHjxwpUA
“Nih, celana pendeknya.. mau dipake sekarang?” istriku menaruh celana bola favoritku di pinggir tempat tidur.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIC70sk0jZ
“Ya iyalah.. masak aku keluar cuma pake kancut aja?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDG8KTW7i2o
“lahh.. gapapa, kan biasa itu.. mas aja yang suka malu sendiri” balasnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOp4HH68WK0
Aku kembali melihat layar Hpku. Ada pesan balasan yang masuk setelah aku mengirimnya tadi. Beberapa saat kemudian tiba-tiba pintu kamar dibuka dari luar lalu masuklah Angga.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL3UZU2Ji7
“Mbak.. minggir sebentar aku mau ambil bajuku” ucap Angga begitu dia sudah masuk dan menemukan istriku sedang jongkok di depan pintu lemari membuka tas kami.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnBENinFAx
“Apa? Emang kamu udah mandi?” istriku masih santai saja di depan lemari.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5m94sZRl8
“ya belum.. tapi aku ambil dulu biar nanti ibu seterika, masak mau pergi ke acara nikahan bajunya kusut” balas Angga.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7b1wvPWtx
Kuperhatikan kedua kakak beradik itu tengah berbicara dalam kondisi setengah telanjang semua. Istriku hanya memakai celana dalam saja dan Angga pun sama. Aku tak punya rasa canggung atau gimana, karena aku rasa mereka sudah biasa seperti itu dari kecilnya. Kulihat tatapan mata Angga itu memang tak ada rasa ketika melihat payudara istriku terpampang bebas tanpa penutup apa-apa. Wajar saja karena mereka saudara kandung pikirku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpM2mvYlp4
“Iya.. iya.. nih kamu ambil saja” istriku kemudian berdiri lalu duduk di sampingku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9VrQW03O3
Angga lalu membuka lemarinya. Karena pemuda itu berdiri membelakangiku, jadinya aku bisa melihat dengan jelas tubuh bagian belakangnya. Tubuh Angga itu memang bagus dan lumayan atletis. Aku yakin itu karena dia bekerja membantu ibu mertua ngurus ladang, bukan hasil nge-Gym atau olah raga. Warna kulitnya pun sawo matang, khas kulit pemuda desa.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRpprGYkbj
“Lhah.. kok diacak-acak gitu?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Omd29ZZWJ
“susah ngambilnya mbak.. duhh.. di bawah ternyata” kudengar Angga menggerutu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5Gt0UFVwB
“Sini.. biar aku yang ambil”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcqxoZCs5L
Istriku pun membantu adik bungsunya itu mengambil baju dari tumpukan pakaian di dalam lemari. Beda dengan laki-laki, istriku langsung bisa mengeluarkan baju Angga tanpa merusak tumpukan baju lainnya. Memang beda banget istriku itu kalau masalah kerapian.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPVrCxTiEh
“Nihh.. sudah cepet kamu setrika sana.. jangan malah nyuruh ibu”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGalXSxeSi
“Hehe.. iya mbak… aku mandi dulu saja”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlB6VCUZdP2
Selepas kepergian Angga, istriku lalu kembali duduk di pinggiran tempat tidur. Tanpa rasa canggung sedikitpun dia lalu melepas celana dalamnya. Kini istriku sudah telanjang bulat duduk di sampingku. Aku yang melihatnya agak bingung juga, apalagi pintu kamar tak ditutup lagi oleh Angga.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7SQ6qlBLF
“Dekk.. ga malu apa? Kok maen telanjang aja kamu ini” tanyaku serius.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZfaKtIhVq
“Gapap kok mas.. udah biasa” balasnya enteng.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl27oQIt9gg
“Iya sih, tapi kalo ada orang lain yang datang kerumah gimana?
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTVMF4C7Qt
“Gak ada.. pagi-pagi begini gak bakalan ada yang datang, udah pokoknya mas santai aja disini.. anggap rumah sendiri” ujarnya santai.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9CwBtPZdk
“Lah, kalo bukan rumah sendiri apa rumahnya pak lurah? Ada-ada aja kamu ini” aku kembali berbaring dan membuka kembali layar Hpku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9GhpjQ79b
Istriku hanya tersenyum tanpa bilang apa-apa lagi. Dia lalu membalurkan lotion ke seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telinganya. Sesaat kemudian dia berdiri lalu kembali membalurkan lotion ke belakang pahanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUItsjH2dv
“Tika.. nanti kamu ke rumah pamanmu kapan?” tiba-tiba terdengar suara ibu mertuaku dari pintu kamar. Buru-buru aku menutupi pangkal pahaku dengan celana pendek yang ada di atas tempat tidur tadi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgnSmfi7BQ
“Nanti siang saja bu.. kan acara ketemu pengantinnya siang” balas istriku. Dia nampak santai sekali meski tubuhnya masih telanjang.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cPw3SFy4K
“Ohh.. ya sudah, berarti nanti ibu kesana bareng sama Dina saja.. eh, nak Aryo apa mau dibuatin kopi?” ucap mertuaku. Akupun dengan setengah duduk lalu menoleh padanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6SrVObati
“Eh, anu… i-iya bu..” mulutku seakan mendadak tercekat ketika melihat ibu mertuaku berdiri di depan pintu kamar hanya memakai Bh dan celana dalam saja, tak ada pakaian lainnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbHuWbpltn
“Iya, nanti biar dibikinkan sama Dina”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79uDxMQ1rY
“i-iya makasih bu..” aku masih melongo melihat penampilan mertuaku itu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmXvIdxBRo
Mertuaku lalu berjalan menjauh. Aku masih tak percaya kalau ibu mertuaku itu bisa dengan seenaknya hanya memakai daleman menemuiku. Tapi kalau dilihat dari kebiasaan istriku sih memang ada hubungannya. Sepertinya memang mereka dari dulu sudah terbiasa begitu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vopXnKsbQ
Di usianya yang sudah 45 tahun itu nampak tubuh mertuaku tak banyak yang kendor. Hanya perutnya saja yang kulihat mulai ada timbunan lemak berlebih, tapi itu tidak banyak, mungkin karena mertuaku rajin ke ladang. Kedua payudaranya juga masih terlihat bulat kencang, walau masih tertutup Bh tapi aku bisa melihatnya dengan jelas. Apalagi ukurannya itu, seperti tak tertampung oleh cup Bh yang dipakainya. Mungkin saja Bh itu sudah lama, jadi perlu penyesuaian ukuran.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpwAyGeE4A
“Mas.. cepetan mandi sana.. trus sarapan, ibu udah masak dari tadi subuh” ucap istriku membuyarkan lamunanku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRRFp0c6pk
“Eh, iya dek.. sebentar”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJu28t37lS3
Aku kemudian memakai celana pendekku. Dengan masih malas aku keluar dari dalam kamar meninggalkan istriku yang masih asyik mematut dirinya di depan cermin lemari. Aku berjalan ke belakang rumah dengan menenteng handuk yang diberikan istriku. Begitu tiba di dapur aku bertemu lagi dengan ibu mertuaku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cgWuMeT5m
“Nak Aryo itu kopinya.. diminum dulu mumpung anget” ucap mertuaku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLW90uAsuG
“I-iya bu..terimakasih”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhzZddjNnL
Sambil minum kopi dari cangkir, aku sempat beberapa kali melirik ke arah mertuaku. Tubuhnya masih memakai Bh dan celana dalam saja. Nampaknya daleman itu sudah cukup usang, kolornya sudah melar dan ada sobek di beberapa titik. Mungkin bagi orang desa hal seperti itu tak mereka jadikan hal yang penting untuk diurusi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQTQOhB1Uv
“Tadi malam nyenyak istirahatnya?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIR9mWf055g
“Ehm, iya bu.. lumayan, tapi memang panas udara di sini” balasku seadanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85XZAX3bA9
“ya memang dari dulu begini nak Aryo, dulu pernah dibelikan kipas angin sama Tika, tapi rusak terus gak ada yang bisa perbaiki”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM91EEjUCqb
“Ohh.. iya bu, nanti saya belikan lagi..” ucapku sambil terus menyeruput kopiku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzxeLn6ihl
“Wahh.. makasih lho nak Aryo..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYngOgPg7c
“Hehe… gapapa bu.. kan biar dipake buat kenyamanan semua”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAWwDmujPZ
Aku masih duduk di kursi dapur sambil menyeruput kopi dengan nikmat. Memang tak ada lawan kalau pagi-pagi sudah santai minum kopi sebagai bahan bakar semangat. Ibu mertuaku masih berdiri menyiapkan beberapa piring untuk makan sarapan kami.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqqKPZerIn
“Mas Aryo.. tuh kamar mandinya udah kosong” tiba-tiba Dina masuk dari pintu belakang rumah.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPNeHV6ypl
“Eh, iya Din..” balasku melihatnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTZ6lafVkn
Kulihat Dina baru selsai mandi. Rambutnya yang panjang itu masih terlihat basah dan kulitnya juga masih terlihat dihiasi bulir-bulir air. Adik istriku yang ini juga sama kebiasaanya dengan kakaknya. Dia kalau keluar dari kamar mandi hanya memakai celana dalam saja. Meski payudaranya tanpa memakai Bh tapi pagi itu aku tak bisa melihatnya karena tertutup handuk yang menggantung di lehernya. Jadilah aku hanya bisa melihat pangkal paha dan pantatnya yang tertutup celana dalam merah muda.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNriNMq7zW
“Dina.. cepet ganti baju.. habis sarapan kita berangkat” ucap mertuaku kemudian.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2N2tMpEU8h
“Iya bu.. ini aku langsung ganti baju kok” Dina masuk ke dalam rumah lalu menghilang dibalik pintu kamarnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmICMbqNZrg
“Dina itu kalo gak dikejar terus pasti males, bisa seharian gak pake baju kalo lagi dirumah” mertuaku bicara sambil melihat ke arahku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡig9bbCQXvn
“Ohh.. iya wajar itu bu.. kan masih muda, masih belum berpikir kedepan” aku berusaha bijak. Padahal pikiranku mulai penasaran, masak Dina kalau di rumah suka ga pake baju?
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jark1ZoJ3
“Ya gak bisa begitu nak Aryo.. dia itu sudah waktunya punya suami, kakaknya dulu aja seumuran dia sudah nak Aryo lamar kan”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01hdJUflbQ
“Hehehe.. iya bu, bener.. tapi gapapa sih bu, mungkin dia lagi milih suami yang baik”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltXnl7MSRU
“Padahal dia sudah bolak-balik pergi sama laki-laki lho nak.. masak satupun gak ada yang bisa jadi suaminya, hehh..” mertuaku sepertinya jengah dengan kelakuan Dina.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvUbfxKwqt
“Ya saya ikut berdoa saja supaya cepet dapat jodoh bu.. eh, saya mandi duluan bu”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxn3fvVWQxJ
“Iya nak.. “
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawu4Z8Xk7R
Aku pun pergi ke kamar mandi dengan perasaan yang mulai aneh. Aku masih berpikr apa yang disampaikan mertuaku tadi. Memang Dina terkenal anak yang ramah dan supel dalam pergaulan, tapi aku khawatir kalau dia sampai terjerumus dalam kelakuan bejat teman laki-lakinya. Mungkin aku harus bicara dengan istriku mengenai masalah ini.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFcGtvM8wW
***
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAZQ1TlgeV
Hari itu acara nikahan di rumah paman istriku terlaksana dengan lancar. Aku dan istriku juga ketemu dengan banyak anggota keluarga lainnya. Tamunya juga banyak yang datang, bahkan dari daerah lain yang jaraknya puluhan kilometer jauhnya. Saking banyaknya tamu yang datang, acaranya selesai sudah larut malam. Istriku benar-benar lemas karena harus membantu melayani penyajian makanan yang gak ada habisnya. Sampai-sampai aku harus menggendongnya saat jalan pulang, katanya sih kedua kakinya sakit banget.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrh5vgBDyV3
Sesampainya di rumah aku langsung menurunkan istriku di dalam kamar. Dina yang melihatku rela menggendong Tika mendadak mengagumiku yang ternyata kuat menggendong tubuh kakakknya itu. sebenarnya tubuh istriku itu tak terlalu berat, meski tingginya sekitar 165 cm tapi berat badannya tak lebih dari 60 kiloan. Mungkin sekarang sudah turun lagi semenjak dia coba untuk diet karena program menyuburkan kandungan yang dijalaninya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEGAyb4ta1
“Aku capek banget mas.. aahh.. pengen tidur pulas malam ini” rengek istriku sambil membaringkan badannya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8RH69JK1L
“Ehhh.. ganti baju dulu gih, itu mau tidur apa mau ke nikahan lagi?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ550jHHynR2
“Ahh.. maless banget mas.. huaaahhh…”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YQQ7q2KFd
“udah cepet ganti baju dulu” paksaku kemudian.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOaIxxgkbw
Istriku akhirnya kembali bangun lalu melepas baju kebaya yang dipakainya. Semuanya dia lepas sampai tinggal menyisakan sebuah celana dalam berenda warna putih saja. Aku ingat celana dalam itu aku yang belikan, dia terlihat sangat cantik saat memakainya. Sejenak dia berdiri melihatku lalu kembali membaringkan diri.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DyuqgUK8c
“Udah kamu istirahat aja..” ucapku sambil mengganti pakaianku dengan celana pendek dan telanjang dada.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡug97gTdffr
“Iya mas…. hoooaaaaammmm.. ah, ngantuk”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWkmNpa0t8
Sebenarnya aku sendiri belum telalu mengantuk sehingga aku tinggalkan saja istriku yang mulai memejamkan mata di atas tempat tidurnya. Aku kemudian keluar dan pergi ke dapur hendak membuat secangkir kopi untuk menemaniku malam ini.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgc4NQwGi4q
Karena rumah mertuaku masih memakai kompor minyak tanah untuk memasak, jadilah aku repot sendiri menyalakannya. Aku yang dari kecil terbiasa dengan kompor gas rasanya agak bingung saat menyalakan kompor minyak tanah.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXwAxmIAjM
“Mas… mau bikin apa mas?” tiba-tiba Dina masuk ke dapur dari pintu belakang. mungkin dia baru saja buang air kecil.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXa7oGFxyWz
“Eh Dina.. tolongin dong, aku mau bikin kopi”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nUIcQRBk5
“Ohh.. gini”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAw2zHT1Wxo
Dina kemudian mencari korek, dia lalu menyalakan kompor itu setelah membasahi batang lidi yang direndam ke dalam minyak tanah. Tak lama kemudian kompor menyala dan memanasi panci yang ada di atasnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi68m0IyNCQ
“udah mas Aryo ke depan saja.. biar aku yang buat kopinya”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7Ruq9l8tz
“iya deh Din.. makasih yah”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywcCWKvRHP
Aku kemudian jalan ke depan lalu duduk di kursi ruang tamu. Sejenak aku duduk tiba-tiba kulihat Angga keluar dari dalam kamar ibu mertuaku. Dia lalu jalan ke belakang, mungkin dia mau buang air kecil juga. Aku masih tak berpikir yang aneh-aneh meski Angga tadi keluar dari kamar mertuaku hanya memakai celana dalam saja, persis seperti tadi pagi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLp6eGy6are
“Mas, nih kopinya..” Dina datang membawa kopi pesanannku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4LtRmtNwI
“Makasih ya Din.. eh kamu udah ngantuk juga yah? cepetan tidur kalo gitu..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLm0R6Tw7W7
“Belum mas.. aku biasa tidur malam”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2IkoTXUPe
“yaudah duduk sini aja, temenin mas bentar” tawarku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCPnTzGa5y
Dina malam itu tampak cantik dengan bekas make up tipis yang ada di wajahnya. Wajahnya agak mirip wajah istriku, tapi dia terlihat lebih menggoda. Entah apa itu, tapi kesannya dia itu seperti wanita yang sering bergaul dengan laki-laki hidung belang. Mungkin ini cuma pikiran burukku saja.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRoSJQxptV
“Emm.. aku ganti baju dulu ya mas.. pengap kalo masih pake baju ini” memang saat itu Dina masih memakai baju yang dipakainya saat acara nikahan tadi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGPGZRwGTp
“yaudah.. kamu ganti baju dulu, kasiah tuh keringat udah banjir”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLBToFgQcs
“Hihihi.. iya mas”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuXiwuOkxQ
Dina kemudian meninggalkanku. Sejenak aku menyeruput kopi yang dibuatnya tadi. Segar rasanya, persis seperti wajah pembuatnya, gumamku dalam hati.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oSs2FP21X
“Mas Aryo belum tidur?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48n96HfvC9
“Belum Ngga.. masih mau nongkrong sebentar” balasku pada pertanyaan Angga yang kini berdiri di depan pintu kamar mertuaku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yxa4U105c
“Ohh.. lanjut saja mas.. aku ngantuk, ga bisa temenin mas Aryo”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoQVDEPROx
“Emang kamu tidur sama ibu ya Ngga?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGRdrdfRsb
“Iya mas.. ga bisa tidur aku di kamarnya mbak Dina”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZeEC9YYWg
“Hehe.. dasar anak manja kamu ini, yasudah.. lekas tidur” ujarku padanya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50so6CJ71h
“Iya mas..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1F5tjaew6
Angga kemudian masuk ke dalam kamar ibu mertuaku. Berikutnya gantian Dina yang kembali menemaniku duduk di kursi ruang tamu. Dia kembali dengan balutan Bh warna krem sebagai atasan dan selembar kain batik melilit di pinggangnya. Dia mendadak seperti wanita pedesaan pada umumnya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMou73dIRIi
“Kamu kok tidurnya malam sih Din? Emang kenapa?” tanyaku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lRGJ1nhhL
“Gapapa mas..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFcHWlgFNj
“jangan-jangan kamu telponan terus sama pacarmu yah?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYfXg3I01E
“Hihihi.. enggak mas, pacarku ga bisa nelpon kalo malam”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcIkL8Q3Tf
“Ohh..” balasku sambil menyeruput kopi lagi.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00YAkbmT1P
Aku terus bicara dengan Dina tentang hal yang ringan-ringan saja. Sebenarnya aku mau bicara serius sama dia tapi takut didengar oleh anggota keluarga yang lainnya. Bukan apa-apa, aku cuma ingin tahu kebenarannya kalau dia sering keluar dengan laki-laki. Aku masih khawatir kalau dia sudah diperlakukan tak senonoh oleh teman laki-lakinya itu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRMgySIjug
“gak kok mas.. kami cuma jalan-jalan aja..” ucapnya setelah aku bertanya tentang kegiatannya saat keluar dengan temannya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvbdd5P6zO
“Ohh.. iya gapapa kalo gitu, cepetan cari suami Din… biar gak jadi bahan omongan tetangga.. apa mas yang carikan?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBygMKH4d0g
“Hihihi.. iya mas.. boleh.. mas carikan aja”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdB0gnbLNJz
“Hehe.. trus suami yang kamu mau kayak gimana Din?”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHayDGKB8m4
“Emm… yang… emm.. kayak mas Aryo” balasnya malu-malu.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHpba8K8x9
“Waduh… barang langka ini Din” selorohku.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8V48QBpNK1
“Apa mas Aryo aja yang jadi suamiku, aku mau kok mas”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2h6Lj0w8o
JEDARRR!!
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8o7NTxCgm9
Rasanya mukaku langsung memerah dan jantungku berdetak semakin cepat. Ingin aku meralat pertanyaanku yang tadi, tapi jawaban dari Dina benar-benar membuatku kaget dan mati gaya. Sial aku kejebak sendiri.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gcSaVgidr
“Lahh.. kok bisa kamu Din? Kan aku udah ada yang punya, Hehehe…”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83699mvm8i
“ya gak papa.. aku masih mau kok mas, hihihi..” balasnya centil.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwD40lOkK1x
“Gak ahh.. ntar aku carikan penggantinya.. yang lebih baik dari aku banyak kok”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmLD2gSeoB
“Makanya mas Aryo jangan tanya itu lagi.. nanti kalo ditanya lagi jawabanku masih sama lho mas, hihihi…”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFygFj2c0I2
Dina berdiri membenarkan posisi kain batik yang membelit di pinggang sampai pahanya. Dia sengaja melepas ujungnya untuk kembali merapatkan ikatan kain batik itu. Entah gimana ceritanya mendadak kain yang dipakainya itu lepas dari tangannya. Dalam waktu singkat aku bisa melihat tubuh bawahnya. Rupanya di balik kain batik itu Dina sudah tak mekai celana dalamnya. Alhasil mataku bisa menangkap pemandangan vagina Dina dengan bulu halus yang menghiasinya.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJWbXdC3sz
“Ehh..!!” ucapnya terkejut, lalu dengan santai dia mengambil kain itu lalu memakainya kembali dengan cepat.
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AisiajGbJ
“Udah Din.. kayaknya kamu ngantuk itu.. tidur saja sana..”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFl69y94oVR
“Iya mas.. hoooaammm.. aku tidur dulu mas”
57910Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDuzuT2T3r
Setelah Dina masuk ke kamarnya, aku masih duduk sambil senyum sendiri. Aku masih berpikiran rasional dan tak macam-macam. Bahkan setelah bisa melihat memek Dina pun aku masih biasa saja. Mengingat dia itu adik istriku yang sudah aku anggap adikku juga.
ns216.73.216.200da2
