Jam 7 pagi aku sudah berada di tempat kerjaku. Itupun aku sudah sempat mengantarkan dulu Vina ke kantornya. Memang kami berangkat sekitar pukul 6 pagi, jadi aku masih punya waktu untuk mengantarkannya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc7udNV3wa
Setengah jam kemudian datanglah pak Teja, dia itu atasanku langsung. Juga atasan kedua temanku yang lain, Budi dan Irwan. Dia langsung masuk ke dalam kantorku lalu berdiri memandangi kami bertiga yang sudah terhanyut dalam rutinitas pekerjaan kami.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1N0BUIvxq
“Gaes dengerin dulu.. aku ada kabar gembira ini” ucap pak Teja melihat kami.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaa8Iv4w18z
“ada apa sih pak? Pagi-pagi kok sudah heboh begitu?” tanya Budi kemudian.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7m3ALFper
“Ah gini, Budi sama Irwan besok kalian pergi keluar kota, ada pelatihan buat kalian”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjTiRD2ATs
“Dimana pak?” tanyaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWmsfgyaFj
“Di hotel Sinar Bulan, sama seperti tahun lalu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSnDal6vIP
“Haduhh.. bos sepertinya saya gak bisa nih bos.. istri baru melahirkan sebulan yang lalu, belum berani pergi jauh saya bos” ucap Irwan berusaha menolak dengan halus.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTfHrwvkhg
“Lha terus siapa gantinya?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgEdpMZaD8
“Itu, biar Aryo saja yang berangkat”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhWPjgyVck
“Ehh… gak bisa bos.. istri saya masih hamil” elakku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaRkTvzy9j
“Loh, yang hamil kan istrimu, bukan kamu kan?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxm8yfq6olm
“Iya sih bos.. tapi..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkG7JuZ8b8J
“Udah pokoknya besok Budi sama Aryo yang berangkat, aku gak terima penolakan lagi” ucap pak Teja tak bisa kami bantah.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFbfuawCmg
Atasan kami itu lalu pergi dari ruangan kami tanpa berkata apa-apa lagi. Memang sudah sering kami menemui pak Teja tak bisa dibantah kalu sudah punya keputusan. Jadilah aku sekarang yang kebingungan, bagaimana aku harus memberi alasan pada istriku di rumah.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAw8ho92Br
“Bro.. besok aku pergi sama Nina, kamu jangan bilang ke pak Teja yah! biar aku yang atur semuanya” ucap Budi setengah berbisik padaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tAkRyVbHA
“Iya deh Bud, terserah kamu.. aku mau bicara dulu sama istriku”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLaVt3taOn
***
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fLx3PjLWG
Keesokan harinya jadilah aku dan Budi pergi mengikuti pelatihan selama dua hari di luar kota. Istriku pertamanya memang tak setuju aku pergi, tapi mau gimana lagi kalau itu memang sudah keputusan dari atasan.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKNRF0Kica
Jam 4 sore kami sudah tiba di tempat kami menginap. Dengan menumpang sebuah minibus, kami bertiga datang bersamaan. Budi, Nina dan aku. Rupanya tempat menginap kami itu adalah sebuah rumah sewa yang bisa digunakan oleh siapa saja yang membayar biaya yang sudah di tentukan. Kembali aku menemukan kecerdikan perusahaanku, kami sengaja disuruh menginap di Home stay bukannya di kamar hotel tempat pelatihan. Tentu saja biaya menginap kami akan jauh lebih murah daripada kami menginap di hotel.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwSxbdAfmf
Aku yang paling pertama menurunkan barangku, hanya sebuah tas ransel yang berisi laptop dan beberapa pakaian yang akan aku butuhkan selama pelatihan. Budi dan Nina sepertinya membawa barang agak banyak. Sebuah koper besar yang isinya entah apa tengah di turunkan oleh Budi dari bagasi minibus yang kami tumpangi.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIHjtGyPiZ
Sementara aku duduk di pinggir jalan sambil merokok, tiba-tiba ada orang dari perusahaanku yang datang menemuiku. Dia agak kebingungan mencariku, entah apa maunya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9W0yhM3E2w
“Pak Aryo mana yah?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRg0y4kbxOM
“Saya.. ada apa mas?” jawabku sambil berdiri.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkd74xizJrq
“Ohh.. maaf pak, ini saya minta tolong sekali..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0bOCt0bn78
“Iya ada apa mas? Cerita saja” balasku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2GPPCVspY
“jadi begini pak, saya ada titipan orang dari kantor cabang, rencananya dia akan kami inapkan di hotel dekat sini… tapi ternyata ada rombongan dari pemerintahan yang kebetulan datang.. jadi terpaksa bookingan kita dicancel” tutur lelaki di depanku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFaHUk3GBI
“Lahh.. ya kita protes dong mas, yang duluan booking kamar kan kantornya kita.. masak kita suruh mengalah?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCSyjUnIbL
“Ya maunya kita juga begitu pak, tapi mau gimana lagi.. dari pihak hotel gak bisa membantu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweI2UlrXV3
“Hotel yang lain kan banyak, kenapa gak ganti tempat saja?” ucapku lagi.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oVS3UZ7FU
“Sudah.. kami sudah cari hotel lain tapi penuh pak.. memang ada tapi lumayan jauh, nanti malah kasihan cari transportasinya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWAxhE6FCt
“Hemm.. ya sudah, sekarang saya bisa bantu apa ini?” tanyaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkV4npkgFWr
“Kami terpaksa menginapkan orangnya bersama pak Aryo dan pak Budi di Home stay”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNERV20OlxK
“Tunggu.. sebentar aku tanya Budi dulu…”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhHMdYkaiR
“Oh iya pak silahkan..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuVCmqYHMz
“Bud, ini ada orang satu lagi mau ikut tinggal sama kita, boleh gak?” tanyaku pada Budi yang tengah ngobrol berdua dengan Nina.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGAhpqBv4G
“Boleh aja.. asal satu kamar sama kamu lahh, hahaha…”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjtfgiYRv7
“Sial lu Bud… yaudah mas.. mana orangnya suruh kemari, kami sudah mau jalan ke Home Stay”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlrhYdNgrL
Lelaki itu kemudian pergi dan sebentar kemudian datang lagi bersama dengan seorang gadis. Ini yang aku tak menduganya, ternyata orang yang mau dititipkan bersama kami itu ternyata seorang perempuan. Karena kami sudah bilang setuju akhirya kami menerima saja meski ternyata dia seorang perempuan.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUs25kjyK5
“Ini pak orang dari kantor cabang”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNd3E7mNBV
“Eh iya mas..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJW8b1JTOI3
“Saya tinggal dulu ya pak, masih banyak kerjaan yang harus saya selesaikan sore ini”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbhYgoIAe6
“Iya mas, silahkan”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XGwtzVX6z
Sepeninggal orang perusahaan itu, aku masih berdiri menatap seorang perempuan muda di depanku. Wajahnya cantik dengan bentuk muka bulat dan matanya sipit. Sore itu dia memakai kerudung hitam dengan paduan kemeja lengan panjang warna putih dan celana bahan warna krem. Khas seragam kantor cabang.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRUFRy4X8E
“Namamu siapa dek?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnxp9JOX9N
“Saya… saya.. Sandrinta pak”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBOduJvpJH
“Panggilannya?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WBqsKeiEj
“Rinta”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5wbE03YDI
“Ohh.. Rinta.. umur berapa?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuu7SGgDzyc
“Masih 22 tahun pak, menuju 23..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxw0F4680Y
“Iya pasti dong, gak mungkin menuju 17 tahun umurnya.. hehehe..” candaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8De8Wzkqz
“Hihi.. iya bapak bener”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDDxwp0hxF
“Eh, jangan panggil pak dong, aku masih muda kok dipanggil bapak.. mas aja lah biar lebih akrab” ujarku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4ThsnJ92u
“Hihi.. udah kebiasaan di kantor sih pak, eh.. mas.. lagian kan bapak ini jabatannya lebih tinggi dari saya” balasnya malu-malu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZGTG6rHUX
“Gakk.. ga ada itu, panggil aja mas.. gapapa kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHUgGkGZRh
“Emm.. iya deh mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRYYad3MEl
“yaudah, ikut aku.. kita jalan ke tempat penginapan”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz21WokFnVJ
Kami sekarang berempat, Budi dan Nina jalan duluan. Mereka tampak mesra bergandengan tangan berjalan bersama. Ini kalau istri sah-nya budi lihat pasti udah perang aja mereka, batinku. Sedangkan aku mengekor di belakang mereka dengan langkah santai karena sambil menunggu Rinta berjalan di belakangku. Rupanya dia masih saja merasa canggung dan malu jalan bersamaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIawjND1j4O
Tak lama kemudian kami berempat sudah tiba di sebuah rumah yang akan kami gunakan untuk tinggal sementara selama dua hari kedepan. Rumah itu tampak sederhana dari luarnya. Ketika kami sudah masuk ternyata kondisi di dalamnya tak kalah dengan kamar hotel. Bahkan menurutku lebih luas dan pemandangannya lega.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmVY6CsKn8
Budi dan Nina langsung masuk ke kamar yang berada di belakang, sedangkan aku kebagian kamar yang depan. Tentu saja situasi kamarnya tak jauh beda, hanya saja mereka memilih kamar yang belakang pasti ada tujuannya. Apa lagi kalau bukan ingin lebih merahasiakan hubungan mereka. Aku yakin selama Budi dan Nina disini pasti mereka akan rajin negentot setiap ada kesempatan.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPToa8wFE1t
“Pak.. eh.. mas.. saya tidur di sofa saja yah, biar gak ganggu bapak” ucap Rinta sambil menaruh tasnya di atas kursi sofa.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vBxgm4CAw
“Gak.. jangan.. lebih baik kamu masuk aja ke kamar, daripada kamu menyesal” balasku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqPVp6rII1
“Menyesal gimana sih mas maksudnya?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQxKZnIxQi
“Udah pokoknya kalo kami tidur disini bakal menyesal, kamu akan tersiksa banget” aku masih menahan untuk cerita betapa hebohnya dia kalau bisa mendengar Budi dan Nina bersetubuh nanti malam.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9g5Oj6xSPr
“Kok gitu sih pak.. eh.. mas?” mulai ada raut muka ketakutan di wajah Rinta.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz31Hpl3BNI
“makanya kamu masuk aja, aku gak bakal macem-macem kok.. percaya deh, aku janji”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDY7M5erVKv
“I..iiya pak.. eh.. mas..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8iSPXOer1
Rinta kemudian dengan terpaksa memasukkan barang-barangnya ke kamar yang aku tempati. Mungkin dalam pikirannya masih bertanya-tanya tentang keanehan yang aku bicarakan tadi. Mungkin dipikirnya rumah ini berhantu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpDxa9cPrX
Jadilah sore itu aku dan Rinta berada dalam satu kamar. Aku sudah duduk di atas tempat tidur sambil membalas pesan yang masuk ke Hpku. Beberapa kali aku lihat gadis itu sedang mondar-mandir seperti memikirkan sesuatu yang membuatnya bingung. Setelah ke empat kalinya dia berjalan seperti setrikaan, aku menghentikannya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRWcQVajH5
“Rinta! Woeeyy..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdWihSCWpX
“Ehh… aa.. apa mas?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8dKIJQD6M
“Duduk sini.. pusing aku liatin kamu kayak setrikaan gitu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6leVN9sja
“Iya pak.. eh, mas..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZqMcLwkUj
“Udah duduk aja, jangan mondar-mandir lagi.. ada apa sih sebenarnya?” tanyaku menatap kedua matanya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLglk5FDuD
“Enggak mas.. ga kenapa-kenapa kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUOYlPcH71
“Kamu takut yah sekamar sama orang asing? sama laki-laki bukan muhrim kamu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamacWCVmip
“Bukan.. gak kok.. cuma.. cuma..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aKRLeL1XE
“Cuma kenapa? gak nyaman aja, atau gak bebas?” cecarku berikutnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGa0L2J1yP1
“Iya, gak bisa bebas mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLKrlrt5kw
“Duhh.. kenapa emang? Kamu mau ganti baju, atau mau mandi?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqt6rB0TvWK
“Mau ganti baju mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4U07z6yE51
“yaudah, apa aku pergi keluar dulu biar kamu ganti baju?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuY88TUZZ4
“Enggak, nanti malah merepotkan mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9inWDDhLT
“Kalo gitu kamu masuk aja ke kamar mandi.. kan bisa ganti baju disitu” ucapku menunjuk pada kamar mandi yang ada di dalam kamar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1t65yMjD1p
“Iya mas.. aku ganti baju dulu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPHR8s6ZAw
Rinta kemudian berdiri lalu membawa baju gantinya ke dalam kamar mandi. Aku masih tetap duduk bersandar di atas tempat tidur. Memang berat rasanya tinggal sekamar dengan orang yang baru kita kenal, apalagi kalau kita lawan jenis. Tapi aku memang biasa saja ada Rinta satu kamar denganku, aku tak menganggap dia orang lain, mungkin kami hanya perlu sedikit waktu untuk lebih akrab.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn40rO86RJQ
“Nahh.. sudah kan? Gitu aja repot kamu ini”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8RJlyvNYt
Rinta keluar dari kamar mandi sudah berganti pakaian. Dia kulihat memakai kaos putih dengan bawahan celana pendek sebatas lutut. Hanya saja kepalanya masih tertutup jilbab hitam yang dipakainya tadi. Aku rasa gadis itu masih malu-malu berada di dekatku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpfKPTjnlc
“Rinta.. kamu ini aneh juga, masak pake kaos pendek, trus celana pendek.. tapi jilbab masih dipake, duhh… gaya apa sih kamu itu?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkIXdzODdu
“Hihihi.. emang kalo dilepas gapapa ya mas?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0V0sPQMcU
“Lhoh ya terserah kamu Rin.. aku sih biasa aja”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LVztllzSf
“Emmm..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcGnCx31wW
“Aku yakin kamu kalo di rumah pasti ga pake jilbab ya Rin? Pake kalo di kantor aja.. ya kan?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPCSvgyFpI
“Eh, iya mas bener”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkjl79bqjp
Rinta tanpa ragu kemudian melepas jilbab hitam yang dipakainya. Sejenak aku memandangi Rinta dengan kondisi tanpa penutup kepala. Ternyata di balik jilbabnya itu dia memotong rambutnya pendek. Ujung rambutnya hanya sebatas tengah lehernya saja. Menurutku sih gadis itu memang cocok dengan potongan rambut pendek itu, semakin membuatnya anggun sekaligus manis.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6DMnrzNju
“Rinta.. kamu duduk sini aja, jangan jauh-jau, ntar ilang lagi..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhBj5QOpCj
“Hihi.. iya mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2hPcJ0Vpe
“Kamu udah punya pacar belum?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSPEGXnHG0
“Belum kok mas.. masih single”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGHNYtDHFs
“Belum ada yang cocok apa gimana?
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwU9pjHs4s
“Masih belum ada pikiran buat cari pacar lagi”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwbp7lrCKE
“Ohh.. berarti dulu pernah pacaran yah?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aBQTAY4oa
“Iya mas.. sering”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQmR4tgAuN
“Hahaha.. memang wajahmu itu bukan wajah polos Rin.. wajah pengalaman malahan” candaku sengaja ingin mencairkan suasana.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9qhwD7zoU
“Ihh.. mas Aryo ini ada-ada aja, iya sih mas… banyak yang bilang kek gitu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpGXPcfYcM
“ya kan!? Bukan aku aja yang bilang..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2Jrfp14nD
Kami berdua kemudian terlibat pembicaraan yang akrab. Jarak antara kami semakin lama semakin mendekat, sampai-sampai Rinta sudah berani memegang tanganku saat dia tertawa. Sebenarnya Rinta itu tipe gadis yang periang, cekatan dan lincah. Mungkin pertama tadi dia masih canggung berada di dekatku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq26fpVT50b
Beberapa lama kemudian Budi mengirim pesan padaku. Dia bilang makanannya untuk malam ini sudah datang. Aku kemudian mengganti pakaianku dengan celana pendek saja tanpa memakai apa-apa untuk menutupi tubuh bagian atasku. Aku sengaja mengganti pakaianku di dekat Rinta, karena aku cuek saja pada keberadaannya. Toh aku juga tak punya maksud apa-apa padanya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqClsWBDhmT
Sebaliknya Rinta malah merasa malu melihatku. Dia memalingkan mukanya saat aku melepaskan baju, tapi setelah aku terlihat cuek dia kemudian kembali biasa saja. Bahkan saat aku hanya memakai celana dalam pun dia sudah berani terang-terangan menatap ke arahku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMLnCLQLzg
“Tubuhnya mas Aryo ini bagus lho” cuma itu yang terucap dari bibirnya. Kubalas dengan senyuman saja.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wEjujIEFU
Kami berdua kemudian keluar dari kamar. Aku dan Rinta berjalan menuju ke meja makan. Ternyata di situ sudah ada Budi dan juga Nina. Kulihat malam itu Nina tampak seksi memakai tanktop ketat tanpa Bh. Bawahannya pun hanya celana pendek ketat yang jelas memamerkan bentuk bulatan pantatnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDv8ssoE9T
“Lu kalo di rumah suka cuma pake celana pendek aja ya bro?” tanya Budi padaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCjXUaK5XJ
“Iya sih.. nyaman aja” balasku santai.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLyRVDHdJd
“Trus itu Rinta gak papa emang?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpukeYv51B
“Hihi… saya gapapa kok pak” balas Rinta sambil meringis malu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCsVxqbV2b
“Duhh.. panggil mas aja.. dia itu lho belum punya anak” ujarku menyangkal ucapan Rinta.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPUI2CdXTf
“Eh, iya mas..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEPUjIZMFp
Kami berempat kemudian makan bersama. Masakan yang tersaji di depan kami malam itu memang terasa enak, tapi entah kenapa aku malah merindukan masakan istriku. Aduh, bisa kacau nih pikiran kalau terus begini. Aku kok jadi mengidap penyakit merindukan rumah jadinya, padahal belum ada sehari aku pergi.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOBfPpcfCg
Selepas makan, Budi pergi keluar untuk merokok dan menikmati udara segar. Sedangkan aku dan Nina masih berada di depan meja makan sambil melihat Rinta membereskan sisa makanan kami.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DcuMRuZTc
“Mas, lu jangan ember yah, jangan ceritain kejadian itu” ucap Nina di telingaku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSodjTaAunx
“Lahh.. emang ngapain aku cerita Nin? Untungnya apa buatku coba?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNP1Np5XoTT
“Pokoknya jangan ya mas.. kalo mas Budi tau bisa-bisa aku ga punya penghasilan lagi”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6L97KdcRII
“Emang kenapa sih Nin?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqp3hLyn6t
“Duhh, mas Aryo tega ngeliat janda kayak aku ini ga bisa makan?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshZgNscxsW
“Hehe.. iya deh Nin.. janji, kamu juga jangan ember, ntar kelepasan lagi”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxhqetVZZ1
“Enggak lah mas.. ini urusan nasib soalnya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayXIGAwN6p
“Hahahaha…”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHVr5CbuUf
Kami kemudian bubar dari meja makan. Aku masuk ke dalam kamar lalu berbaring di atas tempat tidur. Rasanya badanku capek banget malam itu. Mungkin karena dua hari yang lalu aku baru saja pergi ke desanya istriku terus hari ini sudah harus pergi jauh lagi. Sambil rebahan di atas tempat tidur aku menyalakan Tv sambil melihat berita dalam negeri yang isinya tentang politik semua.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXeyCVoAzy
“Mas.. kok belum tidur?” Rinta ikut masuk ke dalam kamar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHagKFi5of2
“Iya Rin.. badanku pegel-pegel.. jadi ga bisa tidur”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhoqkVcmM4
“Ohh.. sini mas, biar aku pijit aja.. mau?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Lef8soNxS
“Ya mau dong Rin.. tapi yang enak yah, jangan keras-keras”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWPTdN2Wjo
“Beres mas” ucapnya tanpa ragu-ragu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7onW3hKH6
Aku kemudian membalik posisi tubuhku jadi tengkurap. Rinta pelan-pelan naik ke atas tempat tidur lalu mendekatkan dirinya padaku. Sesaat kemudian tangannya mulai terasa memijiti punggungku lalu turun ke area pinggangku. Badanku yang memang capek mulai terasa nyaman dengan pijatan Rinta. Tangannya memang lembut tapi tekanannya cukup terasa di badanku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchMAYwEvTS
“Belajar dimana kok enak banget pijatan kamu?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSq8u7E2FTn
“Hihi.. dari ayahku mas.. dia suka kalo aku yang pijit” balasnya santai.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1oboxNT4e
“Ohh.. berarti kamu anak kesayangan ayah dong?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDQhX9M7NQ
“Iya mas.. memang aku anak tunggal kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6O5dDbqoO1
“Lahh.. sama dong, aku juga anak tunggal”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkgF3TEKME
“Mas, emm.. boleh pake body lotion gak? Biar licin aja” tanya Rinta kemudian.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvknYIiqPe
“ya boleh aja dong Rin.. malah enak”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4jGitffwq
Rinta kemudian mengambil lotion miliknya yang ada di atas meja. Diapun lalu kembali mendekatiku untuk membalurkan lotion itu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZH2cZ0Dgwh
“Eh Rin, bentar.. aku lepas celanaku gapapa yah? soalnya cuma ini yang aku bawa, kalo kotor ga ada gantinya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYXijc7AYh
“I.. iiya mas.. gapapa” ada sedikit keraguan dari jawabannya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTAyPn8XCi
Meski melihat Rinta tampak ragu, aku tetap saja dengan cuek melepaskan celana pendek yang aku pakai. Kini aku kembali tengkurap di atas tempat tidur hanya memakai celana dalam saja. Kupikir apa yang aku lakukan tidak terlalu jauh dan memang dalam pikiranku tak bermaksud cabul pada Rinta.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAWS7tTydY
“Rinta.. naik aja di pinggangku, gapapa kok… biar kamu lebih enak pijitnya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCo43NHBeL
“Emm.. iya mas… maaf yah”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJaX8itJbH
Rinta sudah mulai berani mengambil inisiatif, dia tak canggung lagi untuk menaiki pinggangku. Tubuhnya tak terasa berat, karena memang Rinta itu punya perawakan kecil. Hanya saja pantatnya terlihat besar dan membusung.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNdz1XstfB
“Ahh.. gini dong jadi tambah enak”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9H0l86Dbm
“Hihi.. bener mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUh1HPA7uY4
Tanpa ragu lagi Rinta mulai membalurkan lotion pada tubuh bagian belakangku. Gerakan tangannya begitu lincah dan terarah, aku jadi merasa semakin nyaman dibuatnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ4ppUqe9Q
“Duhh.. itu celana kamu jangan digesek ke pinggulku Rin… perih dong jadinya” protesku kemudian.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3I4Mhnyd8
“Lah, maaf mas..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qiFFFxnNJ
“Gimana kalo kamu lepas aja, masih pake daleman kan kamunya?” saranku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnlQZ3sjdh
“I..ii..iya sih mas.. tapi…”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6E3XmRYIe
“Gapapa kok Rin… kamu biasa aja, ga bakal aku horni juga sama kamu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNWG9OtgC9
“Oh.. iya mas, gapapa aku lepas aja”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1j4yhIwqWz
Sungguh diluar bayanganku balasan dari Rinta. Aku pikir dia bakalan menolak permintaanku tadi. Sekarang Rinta malah dengan kemauannya sendiri berusaha melepas celana pendeknya. Saat aku toleh ke arahnya, kulihat Rinta sekarang hanya memakai celana dalam biru muda untuk bawahannya. Sedangkan kaos lengan pendeknya itu masih melekat di badannya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOkd78OEwv
Saat tengah berusaha mengeluarkan lotion dari botolnya, tanpa sengaja tekanan tangan Rinta terlalu kuat sampai cairan lotion itu muncrat di badannya. Untungnya cuma mengenai kaos di bagian dadanya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcTZC6hQHK
“Ehhh… aduhhh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcpkFZavmb
“Kenapa Rin??”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWjIDJQamG
“Ini mas.. lotionnya muncrat, mana kena bajuku lagi.. ahh… jadi lengket nih”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHk6CyZQnXL
“Itu masih lotion yang muncrat Rin.. belum yang lain, hehehe..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YirF1blNJ
“Ihh.. mas Aryo ini apaan sih? geje tau gak!?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFwFnPSWWM
“Canda Rin.. canda aja”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzkKOy8Nhd
“Bentar ya mas, aku ganti baju dulu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDoA5fCmnze
“Eh, mendingan kamu lepas aja.. ntar habis mijit baru kamu ganti”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuk2up0xYbn
“Iya juga sih mas…”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVKB4jcm6A
Sekarang situasi sudah semakin jauh bagi kami. Keberuntungan kembali berada dalam diriku. Rinta dengan kemauannya sendiri mulai melepaskan kaos putih yang dipakainya. Tanpa kendala yang berarti aku sudah bisa melihat payudaranya yang masih terbungkus Bh warna krem itu. Bener-bener montok, tak kalah dengan punya Dina, adik iparku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSV5CGy8Yp
“Lanjutin dulu Rin.. biar cepet selesai.. udah malam ini” ujarku mengembalikan pikirannya pada diriku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBkf8YVFa2
“Iya mas, aku udah mulai ngantuk juga kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9pCZGEzcJ
Malam itu jadilah kami berdua berada di atas tempat tidur hanya memakai dalaman saja. Tak ada satu paksaan dariku pada Rinta untuk melepaskan pakaiannya. Mungkin keadaan mendukungku dan aku tinggal melancarkan ucapan pancingannya. Dia masih terus memijat bagian belakang tubuhku, mulai dari punggung sampai mata kakiku. Rinta malam itu berubah jadi pemijat dadakan. Tentu saja buatku seorang, tak akan kubiarkan Budi ikut merasakannya. Toh dia sudah ada Nina yang siap melayaninya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAVvYcgmgc
Hampir setengah jam lamanya Rinta memijat tubuhku. Aku merasa sudah cukup dan kemudian menyuruhnya selesai. Rinta pun turun dari atas tempat tidur lalu hendak mencari pakainnya lagi di dalam lemari baju, tempat menaruh pakaian selama tinggal di sini.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQyrtkElus
“Rinta.. kamu kemana sih? gitu aja gapapa kalo mau tidur” ujarku melihatnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNvAmi945l
“Mau ke dapur mas cari air minum”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZGCAAnzpA
“Ohh.. kamu gitu aja gapapa.. gak bakalan ada yang lihat kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonr0VVzGkb
“Gak ahh mas.. ada pak Budi sama mbak Nina”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IP26AMjOS
“Udah deh percaya sama aku, mereka pasti lebih parah dari kamu yang masih pake daleman” ucapku sambil tersenyum.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYTPFGFxdv
“Maksudnya mas Aryo?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxPuXFRYE9
“Sekarang kamu keluar aja ke dapur, nanti bakal tau sendiri”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5wr1rgbP4
“Beneran ya mas? Kalo ada apa-apa tanggung jawab”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYgIkcRKc9
“Iya… aku pertaruhkan jabatanku Rin..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzeVjN4Jyb
Rinta dengan penasaran akhirnya keluar juga dari dalam kamar. Dia memberanikan diri keluar hanya memakai Bh dan celana dalam saja di tubuhnya. Aku yakin dia sebentar lagi saat balik ke sini pasti terkejut dengan apa yang dia temukan nanti. Sambil masih menunggu Rinta balik, tiba-tiba terdengar nada panggilan di Hpku. Akupun menerimanya karena kulihat istriku yang menelfon.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQl1DkYub8C
“Hallo dek..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauWXp6x03q
“Haalloo maass.. Ahh..” agak aneh menurutku suaranya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbP9dgI59Vu
“Tumben belum tidur?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMEotQzmKS
“Ihh.. iya nih mas… lagi sama Angga”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGIP8Ifks6
“Ohh.. sama Angga, emang Vina gak kesitu dek?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUQsWV0Ja9
“tadi kesini mas.. udah.. udah.. ahh.. balik” balasnya dengan terbata-bata. Aku semakin curiga.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa7er0nU2t
“Duhh.. ini pasti kamu lagi ngentot yah? enak banget kayaknya?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9adnOrRKat
“Hihihi.. kok tau mas.. iya nih.. aahh.. Angga nakal banget sih massshhh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8Z3aY0fld
“Halo mas.. hehehe..” suara Angga tiba-tiba terdengar, berarti panggilan ini pakai loudspeaker di sana.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCkjjPMXq3
“Ngga.. kamu apain mbak Tika? Hayoo…”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMNH94aJ1v
“Biasa mas.. gatel katanya.. hehehe..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWkSXebzMw
“Dasar kalian ini mesum terus kelakuaannya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpouuYTIGij
“Gapapa ya mas? Sama-sama enak kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37z9Juf0Cv
“Sama-sama enak palamu itu! eh ati-ati.. kalo ada apa-apa sama Tika kamu aku gantung pokoknya” ancamku pada Angga.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8V03mk4WnM
“Hehehe.. siap mas, ini pelan-pelan kok”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMeFW21uI3
“Ahh.. iya massshh.. aahh.. enak banget mass.. memekku becek banget.. ahh” desah istriku tanpa malu-malu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OXSuYkXy0
“Aduhh.. yasudah pokoknya hati-hati aja, jangan sampe pengaruh sama kandungannya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00fqHNVw8L
“Iya mashh… ooohhh.. enak banget kontolnya Angga mas.. aahh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT75eJaK9La
“Hehehe.. dasar perempun binal kamu dek, ya sudah kalian lajut dulu, jangan kemalaman”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZOkABpemg
“Iya mas.. siap” jawab Angga. Kemudian setelahnya dia mematikan telfon.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgaNjoiJIw
Aku kembali terdiam dan tenggelam dalam pikiranku sendiri. Entah keputusanku membiarkan mereka bersetubuh itu benar atau tidak aku masih bingung juga. Tapi untuk sementara waktu ini biarlah istriku menikmati kebersamaan mereka. Tanpa aku larang pun pasti suatu saat mereka akan berhenti melakukannya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh89tEb6d8O
“Mass.!!!”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF9xRCkAj7
Brakk..!! Pintu tertutup dengan kuat.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD75UaBhpgg
“Hehh… ada apa sih Rin? Kayak liat setan aja”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmR15OeLmz
“Itu.. itu.. mereka.. itu..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3kn9CePUx
“Itu apa? Ngentot?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMR8vfgW4eP
“Iya mas.. bener, aku dengar mereka berdua lagi ngentot di kamar” ucap Rinta masih berusaha mengendalikan rasa kagetnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzTdhUQUdG
“Trus emangnya kenapa Rin? Kan mereka sama-sama dewasa”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jWlKwNe3w
“ya itu pak.. kok bisa-bisanya yah mereka berbuat itu?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEQxSdoXe1
“Mas dong Rin.. bukan pak.. hehh”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4U7PKtPwV
“Iya mas… hihihi”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzzxAiolLz
Aku kemudian bagun dari tempat tidur. Tanpa memakai celanaku lagi aku langsung menuju ke depan pintu kamar mereka. Aku tahu pasti mereka sedang ngentot, suaranya sampai terdengar jelas dari luar kamar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOy8MwnLjV
“Oii.. lu kalo ngentot jangan keras-keras dong suaranya” teriakku dari depan pintu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3O7yTj8KUe
“Biarin.. kalo pengen sini.. gabung aja” balas Budi dengan teriakan juga.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzQEU48nnh
“Gak ahh.. lu habisin aja punya Nina itu sendiri”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGGWypz4EK
“Yeee.. yang punya barang baru” suara Nina mualai terdengar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WGfeaqrbL
“Barang baru ga bisa dipake Nin.. bahaya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESkaeSueJQ
“Enak tuh yang bahaya, bisa ilang jabatan lu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTn25cMMoM
“Ngehe’ lu Bud..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWttEpjrfJ6
Akupun pergi dari muka kamar mereka. Aku menuju dapur untuk mencari minum terlebih dulu sebelum kembali ke kamar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXLKCN7hFu
“Eh, kok Rinta udah ga ada?” gumamku begitu aku masuk ke dalam kamar tak menemui Rinta.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFpsQGQggG
Aku kemudian kembali membaringkan diri di atas tempat tidur sambil membuka pesan yang masuk lagi. Agak lama aku terbaring sambil fokus membaca pesan yang masuk, apalagi menyangkut pelatihanku besok pagi. Tiba-tiba dari arah kamar mandi terdengar suara yang cukup keras.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvsXHEzQVc
Dukkk!!!
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ylfHxXQoY
Akupun langsung loncat dari tempat tidur kemudian buru-buru membuka pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar. Saat aku buka ternyata ada Rina di dalamnya. Kini akhirnya aku bisa melihat tubuh telanjangnya. Bh dan celana dalam yang tadi dipakainya sudah tak ada lagi, kutemukan dua benda itu tergantung di jemuran handuk.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQgVHZ2un6
“Aduhh Rintaaaa.. ngapain sih kamu ini?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9A05gaG9Gc
“Ahhh.. aku ga tahan masss..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHITbBgfYt
Kulihat Rinta masih duduk mengangkang di atas kloset. Bukannya dia buang air besar tapi malah mengocok memeknya dengan ujung botol shampo miliknya. Bener-bener gila aja gadis satu ini. Sekamar dengan orang yang baru dikenalnya tapi sudah berani colmek di dalam kamar mandi. Mungkin benar katanya, dia sudah tak tahan lagi.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIKzRDMQX5
“Kamu gapapa kan?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTcZ9sEIUT
“Gapapa mas.. tadi cuma kepeleset dikit, hihihi..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAbBTwvVym
“Ahh, yaudah.. ati-ati aja.. bikin aku kaget aja kamu ini”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhOxZKaV7j
Kututup lagi pintu kamar mandi. Sengaja kubiarkan Rinta menikmati dunianya sendiri di dalam kamar mandi itu. Aku kembali rebahan di atas tempat tidur sambil berusaha memejamkan mata. Tapi lama aku tunggu ternyata mataku enggan terpejam. Hembusan udara AC yang menerpa tubuhku malah membuatku ingin buang air kecil.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsKqDsM4d5
Aku dengan sedikit malas akhirnya berjalan menuju kamar mandi. Aku ingat tadi masih ada Rinta disitu, tapi masak sudah hampir satu jam lamanya dia belum selesai juga colmeknya. Terpaksa aku harus membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalamnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZ2BTj82Y8
“Duhh.. anak ini bener-bener deh” ucapku ketika kutemui Rinta masih saja mengerjai lobang memeknya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrqNoOF2tQ
“Ahhh… ga bisa puas aku mas.. emhhh.. ga enak pake ini”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RLZUVrPjw
“Emang biasanya pake apa Rin?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUotCcjBcHB
“Pake dildo mas.. uhhh… aku ga bawa”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29z3Mgm0xi
“Waduh, hobi colmek juga kamu yah? udah ketagihan tuh, hehehe.. bentar geser dikit aku mau kencing dulu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizJeXfTEff
Rinta yang merangkak di atas lantai kamar mandi kemudian bergeser sedikit menjauhiku. Ruangan kamar mandi yang lumayan luas itu membuat kami tak saling bersentuhan. Kulepaskan saja beban kandung kemihku itu ke dalam kloset sampai tuntas. Aku cuek saja meski kulihat Rinta tengah memperhatikan bentuk alat kelaminku. Aku masih tak berpikiran cabul padanya, tentu saja kujaga pikiran positifku agar tak menimbulka masalah di belakang hari.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtox9vIE08
“Udah nih Rin.. kamu lanjutin aja sampe puas.. awas ntar lecet tuh memek, hehehe..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5Rrxg6bQk
“Ahh.. bentar mas.. kalo pake ini mungkin gak lecet mas”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eyYE272k3
Dengan beraninya tangan Rinta menjamah batang penisku. Dia kemudian mengocoknya pelan sambil lidahnya menjilati kepala penisku seakan sedang menikmati sesuatu yang enak. Aku biarkan saja dia berbuat itu, karena aku juga mulai terpancing meladeninya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5IXn9XFio
“Uhhmmm.. aahh.. slurrrpphhh.. aahh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7UudFQujn
“Pelan aja Rin.. mulut kamu itu mungil, jangan dipaksa”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOji0zm13Eh
Aku berdiri sedangkan Rinta masih merangkak di depanku. Dia benar-benar menikmati sekali rasa batang penisku. Beberapa kali dia berusaha memasukkan seluruh permukaan penisku ke dalam mulutnya, tapi tentu saja dia belum bisa. Penisku yang sudah tegak mengeras itu hanya separuhnya saja yang masuk ke dalam rongga mulutnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzblfkh9Kto
“Ahhhmmmm.. sluurrppphh.. aah.. emmhhh….”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWgmZzdzrI
“Kita pindah yukk Rin?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUooMD5LoV
“Emmhh.. ahh.. bolehh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsaUX8uspY
Aku langsung mengangkat tubuh Rinta layaknya mengangkat barang berharga. Kugendong dia menuju ke tempat tidur lalu membaringkannya. Posisi pinggang dan pantatnya yang berada di tepi tempat tidur semakin memudahkanku untuk menikmati liang senggamanya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9sDQA27qo
“Waahh.. kok udah kebuka gini sih Rin? Pasti banyak yang udah pake ini yah?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSwMMlOOfr
“Emmhh.. enggak mas.. ahh.. itu.. itu korban colmek sih” balasnya diantara desahannya setelah permukaan vaginanya aku elus-elus.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPFsEyoFV3
Kedua pahanya aku buka lebar untuk memudahkanku mengerjai lobang memeknya. Kulihat warnanya masih cerah dan kemerahan. Aku yakin memeknya memang belum banyak jadi korban keganasan penis pacar-pacarnya. Rambut kemaluannya juga tumbuh agak jarang. Hanya berupa guratan rambut halus yang tumbuh dari atas klitorisnya sampai beberapa senti di bawah pusar. Sungguh menggoda sekali untuk segera menikmatinya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlxeOek1Ab
“Ahhh… sebentar mas.. tunggu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3KD2T9djL
Rinta menghentikan perbuatanku yang ingin segera melumat kemaluannya. Dia lalu memasukkan dua jarinya ke dalam liang senggamanya lalu mengocoknya dengan cepat.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooDXRLVUg1
Clok… clokk.. clokk…. clokk…
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNw4luxKWC
“Aaaahhhhh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLu2zNuvEyv
Keluarlah cairan putih encer dari belahan vaginanya. Cairan itu banyak banget sampai menetes ke bawah melewati belahan pantatnya. Melihat itu aku langsung memajukan kepalaku dan mengarahkan lidahku menjilat tonjolan klitorisnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmLlTALYpq
“Aaahhh… maasssshh.. ampuuunnn!” Rinta menjerit menahan getaran nikmat yang mulai menyerangnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGf0cNoMpq
Lidahku terus menari-nari di klitoris Rinta yang terasa semakin menonjol. Kujilati dan ku kecup kelentit gadis itu dengan usapan lembut namun cepat.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcHEat0ybM
“Haaduuhhhh…. aahhhh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ro63GsJdH
Seiring dengan lenguhannya, cairan putih encer itu meleleh lagi dari dalam celah vaginanya. Kali ini lebih banyak daripada yang pertama tadi. Entah itu cairan apa aku belum mengerti, pokoknya aku terus mengerjai klitorisnya karena kulihat dia sangat menikmatinya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzI9ZlTayJH
“Aku.. akuuu.. ahh.. enaaaakkk!!” pekik Rinta.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRAPDclyQQ
Sambil aku terus mengerjai lobang kemaluannya, Rinta kulihat malah menggesek dan memelintir kedua puting susunya sendiri. Anak ini bener-bener tahu cara merangsang tubuhnya sendiri dengan baik. Aku rasa memang dia sudah ketagihan masturbasi selama ini.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgzqauL9N9
“Ahh… masukin dong mas.. ahh.. udah.. becek banget memekku” pintanya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87XQh7yVxz
Aku lalu mengabulkan permintaannya. Batang penisku yang sudah lama berdiri itu kupegangi lalu kusentuhkan ujungnya pada belahan vagina Rinta. Hanya dengan menyentuhkan kepala penisku saja sudah membuat Rinta menggigil dalam nikmat.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNyWyTKRUB
“Ooohhhhhhhhhhh…..!”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGDQhhFNFc
Tanpa kesulitan berarti aku mulai menusuk liang senggama Rinta dengan batang penisku. Memang rasanya masih sempit, tapi tidak terlalu menjepit. Mungkin selama ini dildo yang dipakainya masturbasi itu sudah membuat dinding vaginanya melar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GAm1vYuGd
Lelehan cairan putih encer yang beberapa kali keluar dari dalam celah vaginanya membuat garakan penisku semakin lancar. Rasanya licin banget saat penisku keluar masuk liang vagina Rinta. Seperti ada pelumasnya. Terus kuayunkan pinggulku maju mundur seirama dengan kocokan penisku pada memek Rinta. Rasanya kami berdua sudah larut dalam persetubuhan yang nikmat dan memabukkan.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsoH1SzRlI
Plopp!!
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjdXCQJNfF
Kucabut penisku lalu kembali aku jilati klitorisnya. Hal yang sama kembali terjadi. Dari celah kewanitannya meleleh lagi cairan putih encer banyak sekali. Kuusapkan kepala penisku pada cairan itu lalu dengan sekali hentakan kutusukkan kejantananku ke dalam liang kemaluan Rinta.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBp1y4UOOig
“Aaaaahhhhhhhhhhh…” pekiknya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsGmbknutO
Kembali kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan kecepatan konstan. Lobang kemaluan Rinta yang becek itu membuat suara kocokan penisku terdengar begitu jelas memenuhi ruangan kamarku. Rasanya bunyi benturan kelamin kami seperti alunan kenikmatan yang muncul dari bersatunya birahi kami.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkg0BkqbIKv
Plok.. plokk.. plokk !!
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMWTCUxRBr
Aku sudah tak peduli kalau ada orang lain yang mendengarnya. Paling juga Budi atau Nina yang bisa mendengarnya dengan jelas. Kalau mereka itu aku sudah cuek saja, aku yakin mereka berdua juga masih terus memadu kasih di kamar mereka.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54hyXwuYLl
“Aaah…. aahhhh… aku mau pipis..” desah Rinta sambil bergetar hebat.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63VYPFXQLG
Kucabut penisku lalu kuturunkan posisi kepalaku sejajar dengan kemaluannya. Dengan cepat kujilati klitorisnya dengan sapuan lidahku. Tiba-tiba dari lobang kencingnya menyembur cairan bening kuat sekali.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYuTy6jGsy2
Crrr…. crrr… crrrrrrrrr…..
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt56wyvw5fz
Cairan itu muncrat banyak sekali sampai membasahi lantai di bawah ranjang. Posisi pantat Rinta yang berada di pinggiran tempat tidur membuat cairan itu langsung jatuh di lantai tanpa membasahi kain sprei di bawah tubuhnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutcq56G4cH
“Enak yah Rin? Mau lagi?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmeeFDygXE
“Aahhh… ahhh.. iya mas… ahhh.. lagi.. lagi..” balasnya menatapku sayu.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIvGe6pSTn
Rinta aku lihat sudah berubah drastis dari penampilannya semula. Awal-awal kita bertemu mungkin aku menilainya sebagai gadis yang lugu dan cupu, tapi setelah tahu kenyataannya memang aku sudah salah menduga. Wajah gadis itu nampak bersemu merah, kulitnya yang putih bersih membuat rona merah di wajahnya semakin terlihat jelas. Entah kenapa bisa Rinta menjelma jadi perempuan yang rela menyerahkan tubuhnya pada kenikmatan birahi. Dia seperti seorang penggila seks yang siap melakukan apa saja agar nafsunya terpuaskan.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ijuY603MA
“Aaaargghhh..” erang Rinta sembari menggertakkan gigi.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPVkhvXKVs
Aku kembali memompa vaginanya dengan cepat. Gerakan penisku yang licin membuatku tak kesulitan memainkan tempo cepat dalam menggenjot kemaluannya. Kupegangi kedua pahanya lalu kuangkat supaya lobang memeknya ikut terpampang jelas kunikmati. Lelehan cairan orgasmenya tadi membuat daerah sekitar pangkal pahanya berkilat terkena cahaya lampu kamar.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6Y4Y1SiJq
Plok.. plokk.. plokk !!
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xB9vbj21u
Kusodok memek Rinta dengan cepat. Penisku terus saja menegang dengan keras membuat Rinta semakin keenakan dengan kocokanku pada liang senggamanya. Gadis itu hanya merintih sambil memejamkan mata.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOldVbJOd2
“Aaaaaaaahh.. aaaaaahh.. aaahhhh…” desahnya lirih.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NdLlTDc6R
Kuteruskan gerakan menyetubuhi Rinta tanpa mengganti posisi. Menurutku posisi inilah yang paling tepat untuk menghajar memek Rinta secara bebas sesuai kemauanku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZHBtmuJg3
“Ahhhhmmm.. maasss… mau.. mauu….” ucap Rinta terbata-bata.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dvSyGvMJn
Aku mengerti maksudnya. Paling sebentar lagi dia pasti muncrat lagi. Bukannya kuteruskan pompaan penisku tapi aku malah mencabut batang kemaluanku dengan tiba-tiba. Aku kemudian jongkok di depan pahanya lagi. Kumasukkan dua jari tanganku pada lobang memeknya lalu kukocok lobang itu dengan kecepatan tinggi.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0AgE9VUNn
“Iyaa… iyaahh… iyaaaaahhhh… enghhhhh.. enghhhhhh..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNO8Yg8Qfa
Cratt… crattt… craattt…
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoqXRyMXUy
Semburan demi semburan cairan orgasme Rinta muncrat dari dalam celah vaginanya. Muncratan cairan bening itu lepas sampai beberapa meter jauhnya. Seperti semburan pompa air yang bertenaga. Kocokan jari tanganku semakin membuat semburan cairan itu terhambur kemana-mana.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjDaA9SjRS
“Aahh.. aduhhh… aahh.. udah massh… aahh… enak banget”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMOquXXrEN
“Lagi?” tawarku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxeKerV70G
“Uhhh.. bentar mas.. ahh.. lemes aku”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN88c5B6t74
Kukeluarkan jari tanganku dari liang vagina Rinta. Kujilati jariku ingin merasakan cairan orgasmenya. Rasanya memang gurih dan ada manis-manisnya. Mirip banget dengan cairan orgasme istriku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6T12yIduc
“Yudah kamu istirahat aja..”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpzpLL49dJ
“gak mas.. aku belum bikin mas Aryo keluar” ujar Rinta memandangku dengan mata sayu. Binar kepuasan nampak jelas di wajahnya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvsTKHfIQ8
“Oke.. aku mau merokok dulu sebatang, ntar aku balik kalo kamu udah ada tenaga”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2vixcKWE9
“Emhh.. iya deh mas… makasih ya mas.. enak banget kocokan mas Aryo tadi”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErmCloR9Uj
“Hehee.. jangan sampe ketagihan kamu Rin.. habis ini kita ga ketemu lagi lhoo..” balasku.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTdVSUtAJa
“Duhh, iya juga mas.. lusa aku udah balik ke daerah, yahhh.. jadi ga ada yang bisa muasin aku dong” rengeknya.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwnDNjKF3O
“Lhoh, kamu tuh mending cepetan cari suami, biar memek kamu itu ada yang garukin tiap hari kalo lagi gatel-gatelnya”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsmstZHpYZ
“Hihi… iya sih mas, belum ada yang cocok sih” balasnya masih terbaring lemah di atas tempat tidur.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAzUHuP029
“Cocok apanya?”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztBTBTZjzv
“ya cocok batangnya lahh.. aku mau cari yang gede trus kuat kayak punya mas Aryo tuh”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZeTc7QapD
“hahaha.. barang langka ini Rin… udah ahh.. kamu istirahat aja dulu”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xK4SVH9HM
Aku kemudian meninggalkan Rinta masih terbaring di dalam kamar. Cuek saja aku melangkah keluar kamar meski aku tak memakai apa-apa. Aku kemudian menuju dapur lalu membuat segelas kopi sebagai teman menikmati rokok.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpExVgVkTUv
Suasana rumah tempat kami menginap sudah sepi. Di luaran sana juga terasa sepi, hanya beberapa kali terdengar suara motor yang lewat, itupun juga jarang-jarang. Kulihat pintu kamar Budi dan Nina juga masih tertutup rapat dan tak kudengar lagi suara mereka. Mungkin setelah ngentot sampai puas mereka lalu tidur sekarang.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNBHr6VwGB
Dalam kesendirian kunikmati sebatang rokok di mulutku bersama tegukan air kopi yang kubuat sendiri. benar-benar nikmatnya tak tergantikan. Batang penisku sudah lemas, tapi masih belum total. Jadi ukurannya masih lumayan mengembang dan menjuntai di pangkal pahaku. Aku santai saja, toh kurasa tak ada orang lain yang masih terbangun malam ini.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnLAOhuhK2
“Duhh.. yang baru dapet barang baru”
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBl4kbksiIz
Tiba-tiba terdengar suara yang tak asing bagiku. Buru-buru aku menoleh ke arah sumber suara itu. Kudapati sosok yang kukenal sudah berdiri di belakangku. Dengan santainya dia melenggang mendekatiku meski tubuhnya juga tak tertutupi apa-apa. Kini kami sudah berhadap-hadapan dengan kondisi tanpa busana.
16379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWm8nMQ0h5
“Nina?”
ns216.73.216.0da2
