Pagi itu aku masih saja terbaring merenung di atas tempat tidurku. Pikiranku terus berputar tak tentu arah setelah apa yang kualami tadi malam. Aku lihat dengan jelas istriku tengah bersetubuh dengan Angga. Padahal pemuda itu adalah adik kandungnya sendiri. Hatiku terasa panas, ingin rasanya aku memarahi istriku dan mengusir Angga dari rumah ini.
16705Please respect copyright.PENANAjBN0waSPmJ
Sampai pagi ini pun istriku masih berada di dalam kamar Angga. Aku yakin dia masih tidur dengan lelap karena ini masih jam setengah 4 pagi. Belum lagi tubuhnya pasti capek karena meladeni pemuda yang punya stamina bagus seperti Angga. Semakin lama kupikir semakin sakit hatiku.
16705Please respect copyright.PENANAgGcyvcm4Jv
Sakitnya hatiku tiba-tiba saja berbalik arah. Aku jadi merasa bersalah sekarang ini. kalau aku marah melihat istriku bersetubuh dengan Angga, bukannya dia bakal marah juga kalau dia sampai tahu aku telah ngentot dengan Nina. Belum lagi perlakuanku pada Dina dan juga Vina. Kalau istriku tahu itu semua apa dia gak bakal lebih marah lagi.
16705Please respect copyright.PENANA03obfxtrfw
Sepertinya aku harus merelakan perbuatan istriku itu. Aku masih ingat kata-katanya, memberikan kebahagiaan pada keluarganya itu yang utama. Perlahan hatiku jadi tenang. Aku kembali menatap masa depan kami kembali normal. Mungkin inilah jalan yang haru aku dan istriku lalaui.
16705Please respect copyright.PENANAHDdrQOwDvz
“Mas.. kok udah bangun?”
16705Please respect copyright.PENANAH9pc7ThlYR
Tiba-tiba istriku masuk ke dalam kamar. Karena lampu kamar kubiarkan menyala dia pastinya dapat melihatku tengah berbaring dengan mata terbuka.
16705Please respect copyright.PENANAFqrtW3nBhr
“Iya, semalaman ga bisa tidur aku”
16705Please respect copyright.PENANAB59NgdCJd9
“Kenapa sih mas? Banyak pikiran yah?”
16705Please respect copyright.PENANAUrsja665Fo
“Kamu darimana sih dek? kok baru muncul?
16705Please respect copyright.PENANADPmsWmbrI1
“Hihi… mas kan tau sendiri.. aku ketiduran di kamarnya Angga mas”
16705Please respect copyright.PENANA8lYnqlCboQ
Istriku masih santai saja membalas pertanyaanku. Di wajahnya tak kulihat muka takut atau bersalah karena malam ini tidak tidur denganku. Padahal Tika itu perempuan yang tak bisa menyembunyikan perasaannya. Kalau dia marah, kecewa, senang, susah, pokoknya semua isi perasaannya selalu terlihat pada raut wajahnya.
16705Please respect copyright.PENANAf7JNLKxvDp
“Ohh, ya udah gapapa.. kan masih di dalam rumah sendiri” kataku padanya.
16705Please respect copyright.PENANA4mWAKfjoTE
Tika kemudian berbaring di sampingku. Tubuhnya yang hanya terbalut celana dalam itu lalu mendekat dan memelukku penuh rasa sayang. Kalau sudah begitu aku jadi tak bisa berbuat banyak, aku memang lelaki yang gampang luluh oleh rasa sayang perempuan.
16705Please respect copyright.PENANArsBhHftFZU
“Enak gak ngentotnya?” tanyaku dengan nada datar, istriku tahu kalau aku sedang gelisah.
16705Please respect copyright.PENANAGOYs9ycnfb
“Maksudnya mas Aryo gimana sih ini?”
16705Please respect copyright.PENANAPdnifdqagK
“Kan tadi kamu ngentot sama Angga.. jangan bilang tidak dek”
16705Please respect copyright.PENANAJmimguFsVd
Tika diam sebentar, lalu menghela nafas panjang. Aku pikir mungkin terlalu dini aku menanyakan hal itu padanya. Tapi hatiku masih gelisah dan harus punya sesuatu untuk menenangkannya.
16705Please respect copyright.PENANAgNuvjhR7D8
“Iya.. aku akui memang tadi kebablasan mas.. kalo memang mas Aryo marah dan merasa dikhianati lebih baik ceraikan saja aku mas..” ucapnya dengan suara bergetar.
16705Please respect copyright.PENANAozCk6v7xbH
“Ehh.. enggak.. bukan begitu dek maksudku.. jangan bicara seperti itu dong”
16705Please respect copyright.PENANAoSZlLWHZF4
“ya kalau mas Aryo sakit hati mending kita pisahan aja mas.. gapapa kok, aku memang salah”
16705Please respect copyright.PENANAuGaAEbehld
“Tidak dek… aku gak marah kok.. sakit hati sih iya tapi aku paham posisi kamu saat itu..”
16705Please respect copyright.PENANA3L34ryVTM9
“Trus mas Aryo maunya gimana?”
16705Please respect copyright.PENANAGaXENZTbk9
“ya gak gimana-gimana.. biasa aja” jawabku menarik nafas panjang.
16705Please respect copyright.PENANAmTp3hSXLG9
“Tapi kan tadi mas Aryo sudah tau? Aku memang yang salah mas..”
16705Please respect copyright.PENANABKC4nAkdFU
“Iya dek.. tapi rasa sayangku padamu melebihi semua itu, bukan aku mengijinkan kalian bebas seenaknya.. tapi selama kamu bahagia ya silahkan lakukan apa maunya kamu dek”
16705Please respect copyright.PENANAtA0U3HacpT
“Hemm.. kamu terlalu baik mas untuk aku” istriku menarik tanganku dan meletakkannya di pipinya.
16705Please respect copyright.PENANAq0XlgDmkGR
“Gak dek.. hanya saja aku terlalu sayang sama kamu”
16705Please respect copyright.PENANAW7OkcEFxOR
“Maaf ya mas”
16705Please respect copyright.PENANAViSZE4krGs
“Gak lahh.. ga ada yang harus dimaafkan.. seperti yang kamu bilang, apapun yang terjadi rumah tangga kita harus selalu utuh dek”
16705Please respect copyright.PENANA1T9U8Rg1PW
“Iya mas.. aku ingat”
16705Please respect copyright.PENANA0hzP1q6i3X
“Eh dek.. kamu gak lagi subur kan?
16705Please respect copyright.PENANA0T0lYZsTD9
“Gak kok mas.. palingan beberapa hari lagi datang bulan”
16705Please respect copyright.PENANA07Q5zvz5QX
“Ohh.. ya udah.. gapapa.. soalnya aku tadi lihat Angga ngecrot di dalam”
16705Please respect copyright.PENANAfPvPGV3kaX
“Lahh.. jadi mas Aryo ngintip tadi yah? duhh.. ternyata…”
16705Please respect copyright.PENANA7P4zoD54vQ
“Ya kan namanya juga penasaran dek, hehehe…”
16705Please respect copyright.PENANA8EKH6HI67m
Hatiku kembali jadi tenang. Aku sudah bisa menerima apapun yang telah terjadi pada istriku. Sebaliknya aku tetap merahasiakan hubunganku dengan Nina, meskipun kedepannya kejadian di rumanya itu tak boleh terulang lagi. Sangat berbahaya bagiku kalau terjadi skandal antara aku dengan Nina. Akupun telah bersiap kalau selanjutnya akan terjadi lagi keintiman antara istriku dengan Angga. Mungkin kedepannya akan aku relakan saja mereka.
16705Please respect copyright.PENANAMmE9lul71B
***
16705Please respect copyright.PENANAxsbMM7gdIp
Semenjak pembicaraan berdua dengan istriku pagi itu, kehidupan kami masih berjalan seperti biasa. Hubungan antara istriku dan Angga juga aku perhatikan tak ada perubahan. Meskipun aku sudah tidak mempermasalahkan kelakuan mereka tapi istriku seakan tahu mengambil jarak. Aku yakin istriku juga tak menggunakan kebebasan yang aku berikan untuk dilakukan seenaknya.
16705Please respect copyright.PENANADrWGA041Kt
Lebih menggembirakan bagiku adalah ternyata istriku sudah hamil. Setelah lewat masa menstruasinya ternyata dia terlambat datang bulan. Kamipun memeriksakan ke dokter untuk mendapat kepastian. Ternyata dari hasil tes dokterpun menyatakan kalau istriku benar-benar hamil dan usia kandungannya sudah satu bulan. Aku sangat bahagia mendengarnya.
16705Please respect copyright.PENANALEmGCLptRA
Kadang terbersit di pikiranku rasa curiga. Jangan-jangan yang menghamili istriku ternyata Angga. Namun pikiran itu kubuang jauh-jauh, karena kalau dilihat masa hamilnya itu tak mungkin Angga yang membuahinya. Namun begitu aku terus meyakinkan diriku untuk menerima apapun keadaannya.
16705Please respect copyright.PENANAlyTep34Oup
Vina juga sudah resmi diterima di kantor tempatnya melamar pekerjaan. Sudah seminggu ini dia masuk kerja. Dia kini sudah tak lagi tinggal serumah bersamaku, tapi pindah ke rumah sebelah. Ya, ke rumah tepat di sebelah rumahku. Istriku menawarkan pada Vina untuk menyewa rumah di samping kanan rumah kami. Kebetulan rumah itu sudah kosong lama dan pemiliknya jarang datang kesitu. Dengan bujuk rayu istriku pada pemilik rumah, akhirnya mereka sepakat menyewakan rumah itu dengan harga murah. Itung-itung membantu pemilknya untuk merawat rumah dan menjaga kebersihannya.
16705Please respect copyright.PENANAsbN2IbWCv3
Selama seminggu inipun aku selalu membonceng Vina berangkat kerja. Lokasi kantornya yang dekat dengan kantor perusahaanku membuat kami bisa berangkat kerja bersama. Kedekatan kamu pun semakin terasa seperti bukan saudara sepupu, tapi jadi dekat seperti sepasang kekasih. Inilah yang sebenarnya aku takutkan.
16705Please respect copyright.PENANAidHM8nWyIU
Suatu siang aku menerima kabar dari kampung istriku. Katanya ada sengketa hutang piutang yang terjadi antara ayah mertuaku dengan seorang juragan di desa itu. istriku jadi resah mendengar kabar itu. Aku kemudian mengambil keputusan untuk pergi pulang ke kampungnya dan membantu ibu mertuaku menyelesaikan permasalahan itu.
16705Please respect copyright.PENANAkTm01Xxs6f
“Sudah kamu di rumah saja.. jaga baik-baik kandunganmu itu” ucapku pada istriku.
16705Please respect copyright.PENANAqoI68YOFCC
“Tapi nanti siapa yang nemenin kamu mas? Jauh lho jalannya”
16705Please respect copyright.PENANAE7IRNJR5lI
“Iya mas.. apa biar aku saja yang nemenin mas Aryo?” pinta Angga kemudian.
16705Please respect copyright.PENANADVFNV6Jx9O
“Gak usah.. biar aku sendiri saja… besok aku pinjam lagi mobilnya kantor”
16705Please respect copyright.PENANA3VvpACLUeU
Vina yang kebetulan sedang berada di rumahku mendengar pembicaraan kami. Dia lalu mendekati istriku.
16705Please respect copyright.PENANA6nkKlsJxdp
“Mas Aryo mau kemana sih mbak?”
16705Please respect copyright.PENANA7yZYYcSuuo
“Pulang ke desa, ada masalah disana Vin” jawab istriku.
16705Please respect copyright.PENANABZXmkn5yMp
“Ohh.. gini aja mas.. biar aku aja yang nemenin” celetuk Vina kemudian.
16705Please respect copyright.PENANAxFXKriokMv
“Lha kamu kan kerja Vin..”
16705Please respect copyright.PENANAeDNEumOjK2
“Kan besok hari sabtu mas, kantorku masuk sampai jam 12 aja, emang mas Aryo berangkat kapan sih?”
16705Please respect copyright.PENANAB5Mf4SN887
“ya besok jam 1 siang, aku masuk dulu setengah hari” balasku.
16705Please respect copyright.PENANAEVzOZRo7iZ
“Yaudah.. bisa itu.. Angga biar nemenin mbak Tika, kan butuh laki-laki di rumah kalau ada apa-apa” ujar Vina yang kupikir ada benarnya juga.
16705Please respect copyright.PENANAnloHZchFsh
“Gimana dek? Vina mau ikut aku ke desa?” tanyaku kemudian pada istriku.
16705Please respect copyright.PENANAGlPX0l0NXy
“ya gapapa mas.. tapi tolong bantu ibu sebisanya.. juragan Manto itu memang seneng cari gara-gara”
16705Please respect copyright.PENANA2IzQYknfcH
“Iyaa… aku usahakan beres semuanya, emang kamu tau hutangnya almarhum bapak ke juragan Manto itu berapas sih dek?”
16705Please respect copyright.PENANAfP9iMowver
“Katanya sudah dibayar separuhnya sama ibu.. dulu katanya juragan Manto memberi kelonggaran waktu sebisanya membayar sisa hutangnya.. tapi kok sekarang lain mas”
16705Please respect copyright.PENANAaTd2x4qFQ6
“trus sisanya itu berapa juta?”
16705Please respect copyright.PENANAXZVvoGpX7g
“Ah, itu.. berapa ya Ngga.. kamu tau tidak?” istriku gantian tanya ke adiknya.
16705Please respect copyright.PENANAWPbMrh7AUe
“Sekitar 15 juta mas..” jawab Angga.
16705Please respect copyright.PENANAXhE6Re8HDF
“Aduhh.. di tabungan kita memang ada uang 15 juta.. tapi masak mau dipake semuanya?” aku duduk sambil memijit kepalaku coba mencari solusi.
16705Please respect copyright.PENANAzIXHK4ciNs
“Itu gampang mas.. aku ada uang 5 juta di rekeningku, pake aja dulu mas..” Vina menyela pembicaraan kami.
16705Please respect copyright.PENANAzkCijZcTKN
“jangan lah Vin.. ntar kamu ga ada uang buat jaga-jaga”
16705Please respect copyright.PENANAoGdM5tcTHj
“Gak kok mas.. uang itu memang sengaja aku sisakan kalo kapan-kapan aku pengen beli rumah”
16705Please respect copyright.PENANA58D3LjmXPs
“Ahh.. yaudah deh, kita pake dulu ya Vin uang kamu”
16705Please respect copyright.PENANACBFFnuKeBT
“Iya mas.. besok pulang kerja aku ambil uangnya di bank”
16705Please respect copyright.PENANA6kUeUDwvgD
Akhirnya kami menemukan solusi yang paling baik diantara kemungkinan yang jelek. Singkat cerita sesuai dengan rencana kami hari sabtu siang kami jadi berangkat ke desanya istriku. Aku sengaja membawa mobil kantor dengan alasan mengunjungi mertuaku yang sedang sakit. Tentu saja pihak kantor mengijinkannya.
16705Please respect copyright.PENANAnrarBi42IJ
Sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman istriku, kuperhatikan Vina merasa gembira. Entah apa yang membuatnya gembira akupun tak mengerti. Dia terus mengajakku ngobrol supaya aku tak mengantuk katanya. Lama-lama aku jadi semakin nyaman berada di dekatnya. Sungguh beruntung nanti suaminya Vina, menemukan jodoh seorang gadis yang cantik bertubuh seksi dengan watak yang periang dan baik hatinya.
16705Please respect copyright.PENANAEfbvfPTmlW
Pukul 5 sore mobil yang aku bawa sudah mulai masuk ke desa yang aku tuju. Beberapa penduduk sekitar yang melihatku langsung menyapa. Tak lupa aku sapa balik mereka karena aku memang mengenalnya. Mereka mengenalku sebagai menantunya bu Aminah, ibunya istriku.
16705Please respect copyright.PENANADe3KxqQkEz
Begitu aku sampai di rumah istriku, langsung saja aku parkir mobilku di samping rumah. Kebetulan di situ ada halaman yang kosong. Biasanya ibu mertuaku memakainya untuk menjemur padi atau jagung sehabis panen.
16705Please respect copyright.PENANAmN25PwgN0i
“Lhoh.. lhoh.. kok nak Aryo datang kemari? Jadi merepotkan saja”
16705Please respect copyright.PENANAoZ6o62tNXt
Ibu mertuaku keluar dari rumah lalu menyambutku datang. Seperti biasanya mertuaku itu memakai Bh dan kain kemben saja. Aku memang sudah terbiasa, tapi bagi Vina yang ikut denganku pemandangan itu langka baginya.
16705Please respect copyright.PENANANw5YN7qNtd
“Iya bu.. saya pengen urusannya cepet selesai” balasku setelah menurunkan beberapa barang bawaan kami.
16705Please respect copyright.PENANAfVgtcFmk5Y
“Lah, kok bawa kipas angin segala sih? ada dua lagi.. buat apa?”
16705Please respect copyright.PENANAwyeTnmz2Hk
“Kan dulu saya pernah bilang mau belikan kipas angin lagi bu.. jadi saya bawa sekalian kesini sekarang mumpung ada waktu”
16705Please respect copyright.PENANALEvAD3Ir7J
“Wahh.. beneran nak Aryo ini memang baik banget.. ayo masuk dulu.. kita bicara di dalam”
16705Please respect copyright.PENANAoWQWrHwSmL
Aku dan Vina kemudian mengikuti langkah ibu mertuaku masuk ke dalam rumah. Semula Vina tampak canggung tapi kemudian dia bisa mengatasinya dan coba untuk adaptasi pada lingkungan di sekitarnya. Aku duduk di pojok sedangkan Vina duduk tepat di sebelahku.
16705Please respect copyright.PENANA3XMFPMiZZW
“Eh, mbak ini siapa ya nak Aryo?”
16705Please respect copyright.PENANAcjq1ElKTzF
“Ini sepupu saya bu.. dia sengaja ikut supaya ada teman.. Angga saya suruh di rumah saja biar Tika ada orang laki-laki di rumah, kan sekarang lagi hamil bu” jawabku.
16705Please respect copyright.PENANAeTRSlLWAS2
“Ohh.. begitu.. padahal ibu kangen sama Angga lho nak, tapi gak apa-apa.. biar dia temani kakaknya saja” kini ibu mertuaku duduk tepat di depan kami.
16705Please respect copyright.PENANAD6y2fSaGvB
Kulihat Vina masih terus memperhatikan penampilan mertuaku. Mungkin baginya agak janggal baginya melihat mertuaku menemui tamu hanya memakai Bh saja, tapi di desa ini sudah biasa. Nanti akan aku jelaskan saja pada Vina, sekarang ini biar aku urus dulu masalah yang lebih penting.
16705Please respect copyright.PENANAJpuCChKMlA
“trus itu ceritanya gimana sih bu? Kok bisa sampai disengketakan lagi hutangnya bapak”
16705Please respect copyright.PENANAHN17bB6XqR
“Gini nak Aryo ceritanya…”
16705Please respect copyright.PENANAWW2jmErNrL
Mertuaku lalu cerita panjang lebar tentang duduk perkaranya. Dia ceritakan runtut dari awal sampai akhir. Sampai dimana mertuaku curiga kalau juragan Manto itu punya maksud lain. Mertuaku mencurigai juragan Manto ingin menjadikan Dina sebagai istri mudanya. Tentu saja dia bisa mengancam keluarga mertuaku dengan jalan menagih kembali hutangnya. Masuk akal juga sebenarnya.
16705Please respect copyright.PENANAETfzAxN97Z
“Iya bu saya paham.. sepertinya maksud juragan Manto memang seperti itu” kataku merespon cerita mertuaku. Vina yang duduk disampingku ikut manggut-manggut juga.
16705Please respect copyright.PENANAv0MF2IG3js
“Ibu jadi kepikiran banget nak Aryo.. masak iya si Dina jadi istrinya pak Manto? Ah, gak bisa banyangkan jadinya” keluh mertuaku menahan tangisnya.
16705Please respect copyright.PENANACyhpjBnCQU
“Kita usahakan membayar hutangnya bu.. biar saya bantu bicara sama juragan Manto nanti”
16705Please respect copyright.PENANA2hZWCVS9WQ
“Iya nak.. toloong banget ya nak, ibu sudah tak bisa berbuat banyak sekarang”
16705Please respect copyright.PENANAE8wQhR4bLF
“Baik.. tapi Dina kemana ya bu kok ga keliatan?” tanyaku penasaran, memang sedari tadi aku tak melihat keberadaan Dina di rumah itu.
16705Please respect copyright.PENANAIp3zrtkGfJ
“Ada.. itu masih tidur di kamarnya, paling sebentar lagi bangun”
16705Please respect copyright.PENANAfm8Fogb1im
Aku kemudian berdiri lalu jalan menuju kamar Dina. Kubuka pintu kamarnya dan ternyata memang ada Dina disitu. Mataku kembali bisa melihat tubuh telanjang adik iparku itu. Nampak Dina dengan santainya tidur tanpa busana, memang aku sudah tahu sebelumnya tapi tetap saja pemandangan tubuh bugilnya mengagumkan buatku.
16705Please respect copyright.PENANA77VdINjK4X
Akupun meninggalkan kamar Dina dan menutup pintunya. Kembali aku duduk di tempat semula, di pojok ruang tamu rumah mertuaku. Sesaat kemudian aku keluarkan bungkus rokok dari saku celanaku lalu kuambil sebatang dan kunyalakan.
16705Please respect copyright.PENANAhzvpfX6Svj
“Huuufffhh… ada-ada saja ya bu masalahnya”
16705Please respect copyright.PENANAztpH8cXyNj
“Iya nak Aryo.. tapi semoga setelah ini tak ada masalah yang lain”
16705Please respect copyright.PENANAKw8JPcI1Qf
“Semoga saja begitu”
16705Please respect copyright.PENANA6d9zmIi2ss
“Eh iya ibu sampai lupa, nak Aryo disini sampe kapan yah?”
16705Please respect copyright.PENANASHyXwHwkRB
“Paling besok sore kita sudah balik ke kota bu.. senin kerja lagi soalnya”
16705Please respect copyright.PENANA3BlZoRSrWa
“ya sudah..nanti nak Aryo tidur di kamarnya Angga saja.. trus mbak Vina ini biar tidur di kamarnya Dina..”
16705Please respect copyright.PENANATIcuBsLxJA
“Trus Dina tidur di mana bu?” aku balik bertanya.
16705Please respect copyright.PENANAGsnarLqBN7
“Gampang nanti biar tidur sama ibu saja”
16705Please respect copyright.PENANAjz7Zhzeti9
“Lhah jangan bu… nanti merepotkan ibu dong.. biar Vina yang tidur di kamarnya Angga” balasku.
16705Please respect copyright.PENANAXymBJAIzxY
“Iya sudah.. nanti nak Aryo tinggal pilih mau tidur dimana saja terserah”
16705Please respect copyright.PENANAhqrybF5Mzp
Begitu mendengar kata-kata dari mertuaku Vina langsung menoleh ke arahku. Dia sepertinya agak bingung dengan ucapan mertuaku yang ambigu itu. Bisa saja Vina berpikiran aku tinggal pilih tidur di kamarnya mertuaku apa kamarnya Dina. Melihat dari raut mukanya aku yakin dia berpikiran begitu.
16705Please respect copyright.PENANAK0Ij2BnF4q
Tak berselang lama kami bicara, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Mungkin karena mendengar ada tamu yang datang dia sengaja memakai kemben kain batik untuk menutupi tubuhnya dari dada sampai paha. Padahal yang aku tahu kalau Dina di rumah dan mau mandi pasti dia cuma pakai celana dalam saja. Begitu dia melihat kehadiranku lagi, Dina langsung menghambur memelukku dengan gembiranya.
16705Please respect copyright.PENANAW5VLSluJ5o
“Mas Aryoo.. aahh… kok ga bilang sih mau datang”
16705Please respect copyright.PENANAATQiOTmehX
Dina memelukku agak lama. Bukan itu saja, dia lalu menciumi pipiku dengan gemesnya. Seakan aku ini orang yang sangat dirindukannya. Aku sempat melirik ke arah Vina, dia hanya melongo tak percaya pada kelakuan kami berdua. Sedangkan ibu mertuaku hanya senyum-senyum ikut bahagia.
16705Please respect copyright.PENANAkElMDVh3tP
“Kok gak kasih kabar sih mas?”
16705Please respect copyright.PENANAJ2NXUeZBYs
“Iya Din.. kan kesininya mendadak..”
16705Please respect copyright.PENANA0YMnagxcKV
Dina lalu melepaskan pelukannya. Dia kemudian duduk di sebelahku tapi beseberangan dengan posisi Vina. Jadilah aku diapit dua perempuan cantik sekaligus, Vina di sisi kiri dan Dina di sisi kananku. Betapa beruntungnya aku ini.
16705Please respect copyright.PENANAiI91foRIzR
“Din.. lekas mandi dulu.. nanti nak Aryo sama nak Vina jadi kemaleman lho mandinya” pinta ibu mertuaku pada anak perempuannya.
16705Please respect copyright.PENANADZngirjJEM
“Gak ahh.. biar mbak ini saja yang mandi duluan.. aku mau melepas kangen dulu bu, hihihi…”
16705Please respect copyright.PENANAovm9XzQClf
“Udah Vin… sana mandi dulu, udah mau maghrib ini” ucapku pada Vina.
16705Please respect copyright.PENANAVC01MwfbAo
“Ahh.. iya deh mas..” sepertinya ada kesan cemburu di wajah sepupuku itu.
16705Please respect copyright.PENANAYovaT5GehJ
“Masukin barang bawaan kamu ke kamar, yang itu lho.. itu kamarnya Angga”
16705Please respect copyright.PENANAwvIvrA10Y9
“Iya mas”
16705Please respect copyright.PENANAmiA2jIVgS0
Vina dengan gerakan malasnya mulai membawa tas yang kami bawa dari rumah. Tas itu isinya beberapa pakaian ganti milik Vina. Tanpa kuminta pun Vina juga membawa tas milikku ke dalam kamar. Dari gestur tubuhnya aku rasakan ada aura cemburu pada kedekatanku dengan Dina.
16705Please respect copyright.PENANA6g6bDQFN48
***
16705Please respect copyright.PENANAf87X7rJrsR
Malamnya aku dan Vina datang ke rumah juragan Manto. Rencananya sih aku ingin pergi ke rumah bandot tua itu sendirian. Tapi Vina terus memaksa untuk ikut supaya kalau aku emosi dia bisa menahanku. Sebenarnya siapa sih yang mau emosi? Kan rencananya aku ingin menyelesaikan semua urusan itu secara baik-baik dan kepala dingin. Mungkin karena aku yang tak bisa mendengar rengekan perempuan akhirnya mengijinkan dia ikut denganku.
16705Please respect copyright.PENANA5ndFKe3fU5
Aku mulai memasuki sebuah rumah yang cukup besar untuk ukuran desa yang berada di bawah bukit. Rumahnya terbuat dari kayu jati yang besar-besar. Aku rasa kemewahan bangunan rumah itu melebihi rumah kepala desa.
16705Please respect copyright.PENANACtviop9bRV
“Permisi pak.. benar ini rumahnya pak Manto?” tanyaku pada seorang lelaki setengah baya yang malam itu tampak duduk di dekat pagar rumah.
16705Please respect copyright.PENANAiG891UULiX
“Iya betul… mas ini siapa ya?”
16705Please respect copyright.PENANAd6C2RU49nt
“Saya menantunya bu Aminah, kesini ingin bertemu dengan juragan Manto” kataku berusaha sesopan mungkin.
16705Please respect copyright.PENANAUxCzQoPIcJ
“Ohh iya.. sebentar saya ke dalam dulu”
16705Please respect copyright.PENANAmCAdRd24Bb
Lelaki setengah baya itupun masuk ke dalam rumah. Mungkin saja dia itu pembantu di rumah pak Manto itu. Dari pakaian yang dikenakannya sepertinya memang dia itu orang yang sangat sederhana sekali.
16705Please respect copyright.PENANABoY7jIQXzK
“Mas.. silahkan masuk, ditunggu di teras samping” lelaki setengah baya itu kembali sambil membungkuk mempersilahkan aku masuk.
16705Please respect copyright.PENANAnJUf6GIBvR
“Iya pak.. terimakasih”
16705Please respect copyright.PENANA0G71NAG2KZ
Aku dan Vina kemudian berjalan menyusuri gang di samping rumah besar itu. Mataku terus memperhatikan bentuk bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan polesan politur mengkilap tentunya. Mungkin suatu saat nanti aku juga ingin punya rumah seperti ini, bagus dan gagah dipandang.
16705Please respect copyright.PENANAQGsVwv7T3i
“Mari sini.. duduk di sini”
16705Please respect copyright.PENANAhG1HpzTMij
Seorang lelaki berumuran sekitar 50 tahunan memanggilku dan mempersilahkan aku duduk di kursi depannya. Kulihat penampilannya memang khas juragan dari pedesaan. Dengan baju kemeja hitam dan sebuah pipa rokok dari gading tersemat di tangannya. Wajahnya juga tampak serius dengan kumis tebal yang menghisai atas bibirnya.
16705Please respect copyright.PENANAvOP8C5RQqq
“Permisi pak.. saya Aryo, menantunya bu Aminah”
16705Please respect copyright.PENANApRaF3HH1Tv
“Iya saya tahu.. lalu ini siapa? Cantiknya bukan main, Hehehe…” tanya pak Manto melihat ke arah Vina.
16705Please respect copyright.PENANAowJEW47xbA
“Ini istri saya pak…”
16705Please respect copyright.PENANAKXtAtMYBXV
“Loh.. bukannya kamu suaminya Nastika? Kok bawa istri yang lain lagi?”
16705Please respect copyright.PENANA3zPhynrro2
“Hehe.. ini istri yang ke dua pak..” ucapku beralasan. Aku menoleh ke arah Vina dan memberinya kode dengan kedipan mata.
16705Please respect copyright.PENANABV5nMFXgFe
Aku memang sengaja mengatakannya supaya pak Manto tidak menggoda Vina. Kalau dia sampai tahu Vina masih lajang tentunya akan berbahaya, bisa-bisa dia malah berminat memperistri sepupuku itu. Bagi juragan kaya seperti pak Manto itu uang bukan hal yang susah.
16705Please respect copyright.PENANAsT2iGPz6Cg
“Wahh.. hebat juga kamu.. bisa dapat istri yang dua-duanya cantik”
16705Please respect copyright.PENANAuy1LDIgXQJ
“Hehe.. iya pak, namanya juga keberuntungan..”
16705Please respect copyright.PENANA5Gda3k17QG
“Trus sekarang ada perlu apa kamu menemuiku?”
16705Please respect copyright.PENANArsDQJ2WUIi
“Emm.. begini pak, saya mau mengurus soal hutangnya bapak mertua saya, ini saya mau membayarnya”
16705Please respect copyright.PENANAYdeFdRVukB
“Kamu sudah bawa duitnya? Lima belas juta tunai” ucap pak Manto serius dengan tatapan mata mengintimidasi.
16705Please respect copyright.PENANAv5FIhQh4pj
“Kok tunai pak? Kayak akad nikah aja..” candaku santai.
16705Please respect copyright.PENANAq99jLXVR9n
“Lhoh ya begitu.. harus tunai.. aku gak bisa ngurus di bank kayak orang-orang kota”
16705Please respect copyright.PENANAgcqK2z8aHh
“Ohh.. cash maskudnya? Iya pak, ini sudah saya bawa”
16705Please respect copyright.PENANAmoYLw2kpQK
Vina kemudian mengeluarkan uang 15 juta berupa lembaran kertas pecahan 100 ribuan dari dalam tas kecil yang dibawanya. Kali ini Vina betul-betul mendalami perannya sebagai istri keduaku dengan sempurna. Pak Manto begitu percaya kalau dia itu memang istriku.
16705Please respect copyright.PENANA19BLe1BLMA
“Hahaha… bagus.. tunggu biar dihitung dulu.. Min.. Parmin.. kamu itung uang ini” perintah pak Manto pada pembantunya.
16705Please respect copyright.PENANAYCD1XACPQR
“Iya juragan.. baik”
16705Please respect copyright.PENANAdQbl39m8Dl
Lelaki setengah baya yang tadi mempersilahkan aku masuk kini mulai menghitung uang yang kubawa. Lembar demi lembar uang kertas yang kusodorkan pada pak Manto dia hitung dengan seksama. Tak ada satu lembar pun yang luput dari jepitan jari tangannya.
16705Please respect copyright.PENANAYzvVfDf01S
“Sudah benar juragan.. 15 juta” ucap lelaki itu lalu duduk di atas lantai tepat di belakang pak Manto.
16705Please respect copyright.PENANAhLbxpdycmt
“Hemm… baiklah.. terimakasih, berarti hutang mertuamu itu sudah lunas”
16705Please respect copyright.PENANAUrZykChETG
“Iya pak terimakasih, tapi kami minta buktinya berupa surat perjanjian” aku kemudian meminta lembaran kertas dari Vina. Lagi-lagi dia memberi apa yang aku minta layaknya istri melayani suami.
16705Please respect copyright.PENANAwKjz1ma54q
“Hemmm.. tunggu aku baca dulu…”
16705Please respect copyright.PENANAMm2o6H698L
Pak Manto kemudian membaca surat perjajian pelunasan hutang yang aku ajukan. Surat itu aku buat supaya jadi bukti kalau hutang bapak mertuaku pada pak Manto sudah lunas semua. Sebentar kemudian juragan kaya itu mengambil spidol hitam dari kotak tembakau di atas meja.
16705Please respect copyright.PENANAWOuobBrUCN
“Ini yah… sudah aku tandatangani”
16705Please respect copyright.PENANASplQwaYFZK
“baik pak terimakasih..”
16705Please respect copyright.PENANAJCEPqz9RyN
“Sebenarnya ada hal lain yang mau aku bicarakan dengan mertua kamu, tapi yang kesini malah menantunya”
16705Please respect copyright.PENANAwATHhscgL4
“Memangnya ada hal apa lagi pak?” tanyaku penasaran.
16705Please respect copyright.PENANACW2FN2vctf
“Terus terang aku ingin melamar Dina jadi istriku, aku sudah membuatkan rumah baru di selatan desa” ucapnya mantab sambil menghisap pipa gadingnya.
16705Please respect copyright.PENANAtb63FrLEQt
“Ohh itu ya pak… biar nanti saya bicarakan dengan keluarga” balasku.
16705Please respect copyright.PENANA2jYF6InAfy
“Bilang sama mertuamu kalau aku benar-benar menginginkan anaknya jadi istriku”
16705Please respect copyright.PENANA2r0LfJtncY
“Ehmmm.. iya pak, tapi yang jadi kekhawatiran kami itu adalah nasib Dina kedepannya, kalau memang jadi nikah sama bapak apa nanti gak saingan sama istri bapak yang lainnya?”
16705Please respect copyright.PENANAtFnE28F1f6
“Makanya aku buatkan rumah lagi, itu buat Dina kalau memang dia mau, kamu coba rayu mertuamu itu.. kalau memang Dina mau akan aku kasih kamu sesuatu sebagai imbalannya” ucap pak Manto menatapku dengan muka seriusnya.
16705Please respect copyright.PENANAAzwVRpBuV8
“Hehe.. jadi mak comblang dong saya pak.. tapi nanti saya bicarakan dulu, besok kalau ada hasilnya saya kesini lagi pak”
16705Please respect copyright.PENANAOpvovge3TQ
“Hemmm.. cocok.. aku harap kamu bisa membantu keinginanku”
16705Please respect copyright.PENANA1elzetSHTo
“Iya pak baik.. kalau begitu saya permisi dulu.. nanti kemalaman gak enak sama ibu di rumah” pamitku.
16705Please respect copyright.PENANAZFRVRjrBie
Aku dan Vina kemudian berdiri lalu bersalaman dengan juragan Manto. Dia membalas uluran tanganku dengan sebuah pegangan yang erat seakan dia memberiku mandat untuk membicarakan kemauannya. Kemudian dia bersalaman juga dengan Vina, tapi pak Manto terlihat tersenyum padanya. Sepertinya pak Manto masih percaya kalau Vina itu betul-betul istriku.
16705Please respect copyright.PENANAfxj7hjlNgb
Aku dan Vina pulang dari rumah juragan Manto dengan perasaan yang lega. Misi kami menyelesaikan masalah hutang piutang almarhum bapak mertuaku sudah terlaksana. Urusan ini memang sengaja aku kejar penyelesaiannya karena kasihan pada mertuaku. Sepantasnya lah anak keturuan almarhum bapak mertuaku yang membayarnya, karena setahuku orang mati yang meninggalkan hutang itu tak akan tenang di alam sana.
16705Please respect copyright.PENANAG96ohw1FYB
Dengan jalan kaki kami pulang ke rumah mertuaku. Kugandeng tangan Vina dengan erat sambil kami berjalan tak terlalu cepat. Di beberapa sudut jalan desa yang gelap, Vina semakin mempererat pegangan tangannya pada lenganku. Aku balas pegangan tangannya itu dengan pelukan di pinggangnya. Benar-benar seperti sepasang kekasih sedang jalan-jalan sore kelihatannya.
16705Please respect copyright.PENANAkT4e69GbLc
“Mas..”
16705Please respect copyright.PENANAIetHnuTuLJ
“Hmm?”
16705Please respect copyright.PENANAnvjcuHzNfM
“Beneran mau jadiin aku istri keduamu?”
16705Please respect copyright.PENANApK0a44IZOF
“Hehe.. itu kan tadi cuma alsan aja Vin, biar kamu ga diganggu sama juragan Manto”
16705Please respect copyright.PENANAeRO4pa3srb
“Ohh.. kirain beneran mas? aku mau kok jadi istri kedua” ucap Vina datar.
16705Please respect copyright.PENANAOpP81SZAJ9
“Hahaha.. udah deh Vin jangan ngaco kamu, ntar kesambet sama penunggu pohon di sini loh”
16705Please respect copyright.PENANAAfWhvRWYsy
“Yeee.. siapa juga yang bercanda? Orang serius dibilang kesambet lagi.. emangnya mas Aryo masih berharap sama Dina itu?”
16705Please respect copyright.PENANA7W3i9JbCaK
“Lhoh kok jadi Dina?”
16705Please respect copyright.PENANAxR09JeMLSx
“Lihat aja kelakuan kalian.. udah kayak cewe ketemu pacarnya aja mas”
16705Please respect copyright.PENANApNPb7sRLy3
“Ya gak mungkin lah Vin.. dia kan adik iparku.. kita gak boleh nikah selama kakaknya masih resmi jadi istriku”
16705Please respect copyright.PENANAuLnDY5kq4k
“Tapi aku lihat emang Dina itu suka banget sama mas Aryo.. dia itu kayak berharap sama mas untuk jadi suaminya, ya kan?”
16705Please respect copyright.PENANAACxTtTmbTz
“Ehh… gak lah Vin.. ga mungkin itu, kalo deket sih emang kami deket.. tapi ga kepikiran kalo pengen jadiin dia istriku lagi, secara hukum agama maupun adat kan ga boleh Vin” tuturku.
16705Please respect copyright.PENANAT2gwmI7bNA
“trus.. kalo aku sama mas kan boleh… gimana?” tantang Vina lagi.
16705Please respect copyright.PENANAvXtnJdDCTv
“Hehehe.. ya gak gimana-gimana.. kita ikuti arus aja deh Vin”
16705Please respect copyright.PENANAV9glzXh1fD
Sambil ngobrol sana-sini akhirnya tak terasa kami sudah sampai kembali ke rumah mertuaku. Saat kami masuk ke dalam rumah, kami langsung di sambut oleh ibu mertuaku dan Dina yang sama-sama duduk di ruang tamu.
16705Please respect copyright.PENANAEGchttVfAN
“nak Aryo gimana urusannya?”
16705Please respect copyright.PENANAe6m6Rip66g
“Baik bu.. sudah selesai semuanya” ucapku. Aku kemudian duduk di kursi pojok lalu kembali Vina mengikutiku.
16705Please respect copyright.PENANA9OkLusiqeQ
“Alhamdulillah.. berarti sudah lunas hutang bapaknya Tika..”
16705Please respect copyright.PENANA4oKP7RI9T8
“Iya bu.. tapi pak Manto memang terus terang meminta Dina” ujarku kemudian.
16705Please respect copyright.PENANAhlasMRibvO
“Apa? Dia bilang begitu mas?” tanya Dina agak kaget mendengar keteranganku.
16705Please respect copyright.PENANA31YdAt0XeE
“Iya tunggu sebentar Din.. biar aku bicara”
16705Please respect copyright.PENANAUJntgiTwxU
“Ahh.. kok bisa-bisanya sih dia mau aku jadi istrinya?” aahhh.. males banget” Dina langsung terlihat jutek mukanya.
16705Please respect copyright.PENANAEDaSCPsJSE
“Din.. dengerin mas dulu.. jujur aku melihat pak Manto itu memang serius ingin kamu jadi istrinya, dia juga sudah buatkan kamu rumah baru di selatan desa katanya”
16705Please respect copyright.PENANAnnuvCy0WiF
“Terus?”
16705Please respect copyright.PENANAiqJNxjqdYB
“Ya sekarang mas pengen kamu menerimanya, bukan mas bermaksud menjerumuskan kamu pada seorang bandot tua, tapi kalau mas lihat dia itu orangnya baik dan mas yakin bisa mengatasi kenalakan kamu itu” ucapku menatap wajah Dina.
16705Please respect copyright.PENANAwAWCxBYnMK
“Sebenarnya ibu juga sama nak Aryo.. ibu setuju saja kalau memang Dina itu diinginkan sama pak Manto” imbuh mertuaku menguatkan kata-kataku.
16705Please respect copyright.PENANAhXUqHTwMVy
“Aku juga sama Din, kalo aku rasa sih pak Manto itu memang kayak bapak.. bisa mengayomi keluarganya” Vina mulai berani ikut bicara.
16705Please respect copyright.PENANAW8rjQstJHn
“Kamu pikir saja dulu Din, gak harus sekarang kok kasih keputusannya”ucapku kemudian.
16705Please respect copyright.PENANA0BH1Gf98CN
Pada akhirnya pembicaraan kami malam itu belum mencapai sebuah keputusan. Dina masih terus ngeyel tidak mau dijodohkan sama pak Manto. Aku rasa wajar saja dia bersikap begitu. Tentu saja dia masih berharap ada pemuda tampan dan baik hati yang akan jadi suaminya. Tapi namanya jodoh manusia tak akan pernah tahu.
16705Please respect copyright.PENANA4FWbnUqVnz
Setelah semua wanita masuk ke dalam kamar, tinggal aku seorang yang masih duduk menyendiri di kursi ruang tamu. Aku sempatkan telfon istriku menanyakan kabarnya. Tentu saja kami juga membicarakan tentang kemauan pak Manto mempersunting Dina jadi istrinya. Awalnya istriku menolak tapi setelah aku beri dia beberapa alasan dia pun ikut menyetujuinya.
16705Please respect copyright.PENANAVVCJ29TpdR
“Mas..” terdengar suara Dina mendekatiku.
16705Please respect copyright.PENANAbGc69696W2
“Apa Din? Kamu belum bisa tidur yah?” balasku sambil meletakkan Hpku di atas meja. Kebetulan aku sudah selesai bicara dengan istriku di rumah.
16705Please respect copyright.PENANABmRI1O5ZPK
“Iya mas.. aku masih kepikiran terus..”
16705Please respect copyright.PENANAf28BmCSc0v
“Ya sudah sini kita ngobrol aja dulu”
16705Please respect copyright.PENANAwUl436QUQq
Dina malam itu nampaknya memang sedang kalut pikirannya. Rambutnya yang tergerai panjang itu sedikit acak-acakan. Mungkin dari sore tadi dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidur. Tapi dari semuanya, yang tetap kuperhatikan adalah penampilannya yang sangat cuek hanya memakai celana dalam saja saat itu. sebenarnya aku juga sudah terbiasa dengan kealakuannya ini, karena istriku juga punya kebiasaan yang sama dengannya.
16705Please respect copyright.PENANALhZQODRJEy
“Mas tega banget sih menjodohkan aku sama pak Manto” ucapnya kemudian sambil menata rambutnya. Kedua tangannya diangat ke atas untuk mengikat rambutnya dan kini buah dadanya semakin terlihat membusung di depan mataku.
16705Please respect copyright.PENANAk6pVyxNNR8
“Loh.. bukan tega apa enggak Din, tapi mas juga mikir masa depan kamu.. masak kamu terus-terusan keluar sama laki-laki tapi ga ada hubungan apa-apa”
16705Please respect copyright.PENANAZFqgwohlsZ
“Ahh… jangan bahas yang itu mas”
16705Please respect copyright.PENANAPI40ndlzCT
“Enggak.. mas gak pengen kamu nakal begitu, cuma pak Manto lah yang bisa menjauhkan kamu dari semua lelaki yang sering mengajakmu itu”
16705Please respect copyright.PENANAvqDJQs88XG
“Hhhh.. gak tau lah mas.. iya mungkin”
16705Please respect copyright.PENANAYciUHcSQHi
“Kali ini saja aku ingin kamu ikut kemauanku Din.. bahaya kalo memek gatel trus ga ada yang bisa garuk tiap hari” bisikku di telinganya.
16705Please respect copyright.PENANAbFYddrp5Ft
“Ihhh.. gatel? Memang iya sih mas, hihihi…”
16705Please respect copyright.PENANAFoA2F92mm6
“Hehe, aku bilang juga apa.. memek kalian tuh emang gampang gatel.. gak Tika gak kamu sama aja” ucapku masih berbisik pelan.
16705Please respect copyright.PENANA5dYzsV2ZYs
“Isshh.. mas Aryo ini apa sih? memang punya mbak Tika sering gatel ya mas?”
16705Please respect copyright.PENANAdofSBeW3KR
“Iya bukan cuma sering Din.. selalu gatel malah, Hahahaa..”
16705Please respect copyright.PENANATLl4HIJ6FG
Wajah Dina kembali ceria. Raut muka murung dan jutek sudah menghilang darinya. Kini dia mulai menyenderkan kepalanya di pundak kiriku. Aku hanya diam saja, sambil sesekali menghisap rokok yang tersemat di jariku.
16705Please respect copyright.PENANAlmeYDRJn8g
“Mas.. kok gak tidur sama mbak Vina sih?”
16705Please respect copyright.PENANAVeu8rRzKug
“Ya gak boleh dong Din.. dia itu bukan muhrimku”
16705Please respect copyright.PENANAVDlhzS67HH
“Berarti mas Aryo tidur sama aku aja yah? kan besok udah kembali ke kota lagi”
16705Please respect copyright.PENANAOIgzP3t612
“Trus?”
16705Please respect copyright.PENANAQ9gMD8qNc0
“Ya temenin aku biar bisa tidur”
16705Please respect copyright.PENANAqsSXuE86Vg
“Ntar kalo ibu tau gimana? Kan ga enak akunya”
16705Please respect copyright.PENANA7QBRO4wv9v
“Sudah lah mas.. gapapa kok.. ayo dong temenin aku mas“
16705Please respect copyright.PENANAdrvI3WbfXQ
Dina mulai merengek memintaku untuk menemaninya tidur. Aku yang tak tahan mendengarnya akhirnya menyetujui saja permintaannya itu.
16705Please respect copyright.PENANAJHO1hNqfRQ
“Yasudah, ayo.. tapi tidur beneran yah?
16705Please respect copyright.PENANAa82tHA2lFG
“Iya lahh tidur.. masak mau lari-lari mas? hihihi..”
16705Please respect copyright.PENANA7CggAO6RNo
Aku dan Dina kemudian masuk kedalam kamar. Sifatku yang gampang tak tega dengan rengekan perempuan membuatku akhirnya menuruti kemauan Dina. Meski aku masih ragu dan takut kalau sampai ketahuan ibu mertuaku tapi tetap saja aku masuk ke dalam kamar Dina. Entahlah, semoga mertuaku tak salah paham kalau tahu kejadian ini.
16705Please respect copyright.PENANADwmKSJ6VL4
Begitu kami masuk ke dalam kamar, Dina lalu menutup pintunya. Aku langsung membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, sedangkan Dina tampak tengah melakukan sesuatu di meja riasnya. Sebentar kemudian dia berdiri lalu melepaskan celana dalamnya. Kain berbentuk segitiga berwarna merah itu dia geletakkan begitu saja di pinggiran tempat tidurnya.
16705Please respect copyright.PENANAU3G2csXZlA
“Ehh… kok dilepas sih Din? Kan bisa pake itu saja” protesku.
16705Please respect copyright.PENANAo9DZ5IdAAX
“Lah, kan mas Aryo udah aku kasih tau, kalo aku tidur ya begini biasanya”
16705Please respect copyright.PENANAomoVQTCUfz
“Aduhh… iya sih Din.. mas yang lupa”
16705Please respect copyright.PENANAoBJCh7zCHh
Dina tanpa berkata lagi lalu naik ke atas tempat tidur. Sama seperti istriku ternyata dia juga senang tidur dekat dengan tembok. Karena aku sudah duluan di atas tempat tidur, jadinya dia melangkahiku untuk menuju ke sebelahku. Cahaya dari sebuah lampu kecil menerangi ruangan kamar, memang tak terlalu terang tapi cukup untuk membantuku melihat belahan vagina Dina saat dia melangkahiku tadi.
16705Please respect copyright.PENANAa6B2xEt6HC
“Din.. jembutnya dicukur yah?”
16705Please respect copyright.PENANABJejWKjVV7
“Hihih.. iya mas, biar gak gatel aja”
16705Please respect copyright.PENANAUeHCXEyNzb
“Ohh..”
16705Please respect copyright.PENANA2PRhtlM3Wm
“Peluk dong mas… kayak dulu itu..”
16705Please respect copyright.PENANArZnwZo3Qf4
Aku pun memeluk tubuh telanjang Dina. Tanganku langsung mejatuhi buah dadanya yang sudah terbuka dari tadi. Rasanya empuk dan kenyal, tapi tak semontok punya istriku.
16705Please respect copyright.PENANAszUko08Fi0
“Mas.. celananya gesek ke pantatku, buka aja mas.. gak enak banget lho”
16705Please respect copyright.PENANALaW7ISidT2
“Ga usah Din.. biar aku agak mundur aja” tolakku.
16705Please respect copyright.PENANA0sPoLs3qb4
“Aaaahh.. ayo dong mas, buka aja gapapa.. pengen deket sama mas Aryo aku” rengeknya lagi.
16705Please respect copyright.PENANAfqiehzlO9s
“Yaudah.. yaudahh…”
16705Please respect copyright.PENANAtk0ezC9j2s
Akupun menuruti kemauan Dina. Kulepas celana pendekku berikut celana dalamku juga. Sebenarnya dia tak memintaku telanjang, tapi entah kenapa aku malah melepas semua pakaianku sampai tak tersisa. Sekalian saja daripada nanti dia protes lagi.
16705Please respect copyright.PENANAxuJ7p767fv
“Agak mepet mas.. biar kerasa”
16705Please respect copyright.PENANAiPzCzAcLaY
“Iya Din.. kerasa ganjal di pantatmu kan? Hehe..”
16705Please respect copyright.PENANAVwzio9RUsQ
“Hihihi.. iya mas, tau juga gitu kok”
16705Please respect copyright.PENANA3K2ur4Yz92
Kembali tanganku memeluk tubuh bugil Dina. Kumajukan posisiku hingga tubuh kami saling melekat. Dadaku bertemu punggungnya dan penisku bertemu dengan belahan pantatnya. Kalau saja ada yang melihat pasti sudah mengira kami melakukan senggama.
16705Please respect copyright.PENANA0PmLAAi21W
“Ahh.. mas, jepitin ke sini aja mas.. biar mas Aryo gak gelisah gitu”
16705Please respect copyright.PENANAyWiqqXFwML
Dina mengangkat paha kanannya sedikit. Aku tahu maksudnya adalah supaya penisku bisa menyelip diantara celah pangkal pahanya. Tentu saja aku yang sudah kepalang tanggung ini mau-mau saja. Dengan begitu ujung penisku tak lagi menyundul permukaan pantatnya yang bulat menggemaskan itu.
16705Please respect copyright.PENANAqHRxhV0ebG
“Ahhh… iya Din, gini aja yah..”
16705Please respect copyright.PENANAzIiiqsutm5
“He emm.. gini aja udah kerasa mas”
16705Please respect copyright.PENANA0H2IXtG5u3
Kami diam untuk beberapa saat. Aku sudah mulai mengantuk dan mataku pun sudah meberat. Kurasakan badan Dina memang diam, tapi pinggulnya mulai aktif bergoyang maju mundur meski hanya pelan. Aku pikir gadis ini sengaja ingin menggesekkan mulut vaginanya pada kepala penisku. Saat ini memang posisi kepala penisku tepat menyundul liang senggamanya dari luar.
16705Please respect copyright.PENANAhjVJdfMIPY
“Uhhh.. emmhhh… emmmhh..”
16705Please respect copyright.PENANA6qXjnVgKfk
Telingaku mulai mendengar desah kecil dari mulut Dina. Pinggulnya juga terus bergoyang maju mundur untuk membuat kepala penisku terus menyundul bibir vaginanya. Penisku yang terjepit celah di pangkal pahanya itu mau tak mau ikutan tegak mengeras dengan sempurna. Kalau sudah begini tinggal satu sodokan saja aku sudah bisa ngentot dengan Dina.
16705Please respect copyright.PENANAQzDsxL7V6S
“Ehh.. Dina.. jangan gerak-gerak gitu dong, mau tidur apa enggak sih?” tanyaku berlagak mengingatkannya.
16705Please respect copyright.PENANA72OBD9Ow3l
“Ahhh.. iya mas… sebentar, aahh.. masih.. emmhh… enak”
16705Please respect copyright.PENANAkIvsBWM45B
Dina terus menggoyangkan pinggulnya tanpa henti. Gerakannya sekarang semakin jelas terasa di pangkal pahaku yang tertabrak bulatan pantatnya. Apalagi dengan batang penisku yang tegang tentu saja membuat jepitan pangkal paha Dina semakin memijat kemaluanku itu.
16705Please respect copyright.PENANAaZwnClWZGP
“Ahh.. Dinaa..” kutahan desahanku tapi akhirnya lepas juga.
16705Please respect copyright.PENANAojy6y770Mr
“Iya massshh..aahh..”
16705Please respect copyright.PENANA1NAD2tQqQ6
“Jangan keras-keras Din, ntar kedengar sama ibu”
16705Please respect copyright.PENANA1iCi5AyhTK
“i.. ii… iya masshh… ouugghh…”
16705Please respect copyright.PENANAfA6XBXpUIS
Tanganku yang sedari tadi memegang payudara Dina mulai kugerakkan meremas bulatan daging kenyal itu. Sesekali kupelintir putingnya dan kutarik-tarik dengan lembut. Tak ayal perlakuanku itu semakin membuat Dina terbakar dalam birahinya.
16705Please respect copyright.PENANAMpVvEJy2er
“Auhh.. enak mas.. sumpah enakk.. uuhhh..”
16705Please respect copyright.PENANAFX3jLUNtYG
“Iya Din.. mas tau kok, padahal belum masuk ya..”
16705Please respect copyright.PENANATeisfrzgdn
Kumajukan kepalaku untuk mengecup leher Dina yang terbuka. Rambutnya yang tergerai aku sibakkan sedikit untuk memberi ruang bagi bibirku melancarkan ciumanku pada lehernya. Sungguh terasa memabukkan sekali bau badan gadis ini, lebih menggairahkan daripada bau tubuh istriku sendiri. Semakin lama aku semakin terhanyut dalam permainan enak itu.
16705Please respect copyright.PENANA5mu6JUwd6q
“Aahhhkhh.. dorong dikit mas.. aahh..”
16705Please respect copyright.PENANAh3gGntOqBM
“Uhh, iya Din.. ahh.. udah ini”
16705Please respect copyright.PENANA45DEUqiWqT
Kurasakan kepala penisku menabrak sebuak bagian yang becek dan hangat diantara pangkal pahanya. Aku yakin itu belahan memeknya yang kini kumasuki batang penisku tapi masih sebatas ujungnya saja. Dina yang merasa belum puas lalu terus menggoyang pinggulnya maju mundur seraya mengarahkan penisku masuk lebih dalam lagi.
16705Please respect copyright.PENANAM2BM10xqUX
Clepp..!! separuh penisku sudah berhasil masuk ke dalam memeknya.
16705Please respect copyright.PENANAtEwauUngAp
“Uhh.. kurang mas, ayo terusin, ahhh..”
16705Please respect copyright.PENANAi9SI3TCEwk
Aku yang sudah tak sabar langsung mengambil inisiatif. Kuangkat paha Dina sebelah kanan, posisinya yang membelakangiku membuatku tetap menusukkan penisku dari belakang pantatnya. Kali ini dengan dorongan pinggulku kubuat penisku amblas seluruhnya di dalam liang senggama Dina.
16705Please respect copyright.PENANAKmhrjLU9yc
“Aahhhhh… pelan mas.. “
16705Please respect copyright.PENANAVcvHGQWwy0
“emmhh.. iya Din”
16705Please respect copyright.PENANAgchp0RjDbj
Kembali kugoyang pinggulku maju mundur seirama dengan keluar-masuknya batang penisku dalam liang kemaluan adik iparku itu. Aku sengaja memelankan pompaanku supaya desahannya tak terdengar sampai ke luar kamar. Namun begitu muncul suara lain yang menggangguku.
16705Please respect copyright.PENANA5dpcsnwkvo
Krieett.. krieett.. kriiiett.. krrieeett…
16705Please respect copyright.PENANAHaFlZzv4xY
Suara tempat tidur yang ikut berdecit karena goyangan kami terdengar jelas. Aku yang merasa terganggu langsung memelankan goyanganku. Tentunya suara itu tak bisa begitu saja hilang.
16705Please respect copyright.PENANARzaXJJEUhi
“Duhh.. tempat tidurnya bunyi Din..” ucapku.
16705Please respect copyright.PENANAcnVmc0Vyg8
“Gimana mas.. ahh.. kita pindahh.. uhh.. ke bawah”
16705Please respect copyright.PENANAvYf4kqiBSB
Aku setuju denan usulnya. Kulepas pegangan tanganku pada paha Dina lalu aku beranjak turun dari tempat tidur. Dina mengikutiku turun dari atas tempat tidur, tapi dia langsung membungkuk di depanku. Aku tahu maksudnya.
16705Please respect copyright.PENANAMR4zTTkOE3
“Yaaahhhhh… enak masssshh… ohhhh..”
16705Please respect copyright.PENANAcmmN51Z8dJ
Dina kembali mendesah tertahan ketika batang penisku kembali masuk ke dalam liang senggamanya. Kali ini aku tusukkan penisku tanpa ragu-ragu lagi. Begitu penisku masuk seluruhnya langsung saja aku pompa memek Dina dengan tempo sedang. Aku ingin malam ini dia bisa menikmati keintiman kami bersama. Kalau lah dia akan jadi milik juragan Manto biarlah sudah, yang penting aku bisa ikut menikmati lobang memeknya sekarang ini.
16705Please respect copyright.PENANAYQYpIpJfwg
Clok… clokk.. clookk.. clokkk..
16705Please respect copyright.PENANAiEwmjNSn7A
Kusetubuhi Dina dengan penuh kenikmatan. Aku sudah terang-terangan menikmati persenggamaan terlarang ini. Eentah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tak mau berpikir ke arah sana. Ataukah kejadian ini akan kami rahasiakan seterusnya biarlah waktu yang menjawabnya. Sekarang aku hanya fokus menikmati tubuh Dina.
16705Please respect copyright.PENANAu4a6ttDhI9
“Aaahhhhh… bentar lagi mas.. aahh… iyaa.. iyaa…”
16705Please respect copyright.PENANA32gd0NUQ9U
Kuteruskan pompaan penisku pada liang senggama Dina. Rasa memeknya semakin menjepit penisku. Ada denyutan-denyutan liar yang terjadi di dalam liang kewanitaannya. Aku menduganya sebentar lagi gadis itu pasti akan orgasme.
16705Please respect copyright.PENANA8PchUqPeB7
“Ohhhhh… aaahhhhhh.. iyaaaaahhhhh…”
16705Please respect copyright.PENANAfJtdevJoaQ
Lepaslah desahan panjang dari mulut Dina. Tubuhnya menegang dan menggelinjang untuk beberapa saat lamanya. Aku sendiri yang menyadari Dina tengah orgasme tidak mengendurkan genjotanku, malah sengaja kupercepat sampai dia semakin belingsatan karena campuran rasa ngilu dan nikmat terjadi bersamaan.
16705Please respect copyright.PENANAV7f89qoZh5
“Dinaa… Dinaa… kamu kenapa?”
16705Please respect copyright.PENANAvxGvEAKpja
Degh! Jantungku hampir berhenti berdetak mendengar suara itu. Aku yakin ibu mertuaku tengah berdiri di depan pintu kamar Dina. Bisa kapan saja dia masuk ke dalam karena pintu itu tak ada kuncinya. Aku hanya bisa menatap ke arah pintu kamar, sembari berharap ibu mertuaku akan segera masuk lagi ke kamarnya.
ns3.144.48.13da2