Pondok seks yang dipimpin Siti ini kini telah berjalan hampir dua bulan. Para santri kini bagai hewan yang bisa kencing sembarangan di mana saja. Kencing itu asal bukan sekadar pengen kencing tapi kencing yang muncrat dari memek yang sudah tidak kuat menahan rangsangan seksual.
Para guru pun terkadang juga akhirnya juga tergoga untuk memuncratkan air dari lubang surgawinya.
Mainan seks pun makin banyak dan tersebar di mana-mana. Tanda mereka begitu sangeknya tiap waktu. Kamar mandi menjelang waktu salat selalu terdengar gebyuran air tanda santriwati dan guru mandi wajib.
Seusai salat zuhur di depan kursi persalinan, Siti berdiri dan memperkenalkan temannya yang seorang dokter obgyn. Dokter itu bernama Regifa. Kedatangan dokter itu untuk mengajari soal permemekkan, dari mulai merawat, pakai kondom, memasukkan penis, haid, keperawanan, pertetekan, kehamilan, dan lainnya.
Regifa dengan pakaian khas dokternya yang putih dengan jilbab hitam tersenyum melihat bagaimana guru dan santriwati di sini. Regifa sendiri baru menikah dan baru dua tahun. Ia telah sering bersenggama dengan suaminya tapi memang sengaja Regifa dan suaminya belum mengizinkan sperma dan sel telur bertemu di rahimnya karena ingin berpuas mesra-mesranya.
Elly mendengar tujuan ini sebagai santri 001, langsung melepas gamis yang digunakan menutup aurat saat salat dan menyingkap jilbabnya. Matanya pun melotot melihat Aisah, Fika, Indah, dan Karin. Mereka ketakutan dan ikut segera bugil di hadapan dokter Regifa dan para gurunya.
"Okay, kalian sudah biasa melihat dildo dalam bentuk penis berbagai macam ukuran. Kalian juga sudah mengenal bentuk memek kalian masing-masing. Bagian vagina terdiri dari beberapa lapisan yang terdiri dari G-spot, klitoris, uretra, vulva, dan labia. mungkin kalian sudah mengetahuinya," jelas Regifa
"Dinding vagina ditutupi banyak lipatan dan sebagai penghalang antara rahim dan vagina. Vagina adalah saluran elastis yang menghubungkan antara rahim dengan area luar tubuh," ucap dokter itu
"Lapisan lembut pada organ vagina dapat memproduksi pelumas dan menjadi 'ruang masuk' penis selama berhubungan seksual. Kalian tampaknya sudah sering mengeluarkan cairan ini di tiap sudut pondok ini, bukan kah begitu Siti?" tanya Regifa dan bersambut anggukan para santriwati dan Siti.
"Vagina pun menjadi saluran keluarnya darah menstruasi. Dalam proses persalinan, dinding saluran vagina dapat mengembang dan menjadi jalan keluar bayi. Jadi, jangan khawatir nanti kalian harus melayani penis sebesar apa pun. Tapi ingat sebelum memek menerima kontol harus sudah licin entah akibat forplay maupun pakai pelumas," ucapnya
Regifa tiba-tiba mengeluarkan penis yang panjangnya setengah lengannya dengan dua biji seperti aslinya. kondom pun disuguhkan di depan mereka ada dua jenis kondom, kondom untuk dipakai di penis dan di masukkan ke dalam memek. replika memek pun juga sudah ada di depan mereka.
"Mungkin kalian sudah mengerti apa fungsi kondom. Iya, agar main kalian bisa lama, agar mencegah penyakit seksual. Saya tidak tahu apakah nanti kalian akan ngewe sebelum nikah diperbolehkan atau kalian yang nekat," ujar regifa.
Regifa pun mempraktikkan cara memakaikan kondom di penis. dan sedikit dikocok dildo penis itu. santriwati pun mengelus-ngelus tubuhnya melihat itu.
Tiba saatnya pula dokter obgyn itu mempraktikkan pemakaian kondom untuk perempuan. mulanya iya mencontohkan pada replika alat kelamin perempuan itu. Terlihat jelas sejauh mana kondom itu mengisi leher vagina. Ia pun memasukkan mainan penis ke replika yang telah pakai kondom perempuan itu. terlihat jelas bagaimana kontol terperangkap dalam memek di dalam kondom.
Para santriwati pun memegang memeknya sendiri seakan takut memasukkan kondom dan penis.
Nisa pun meminta kondom dan izin mempraktikkan memasukkan kondom ke memeknya. iya pun berdiri mengangkang dengan satu kaki di atas kursi. dilipatnya cincin kondom atas ke dalam memeknya. lalu mendorong bagian kondom ke dalam memeknya. hingga hanya menampakkan cincin kondom lainnya yang bagaikan mulut siap menyepong kontol.
Melihat itu, Aish menahan napas dan meremas memek kesayangannya hingga "bhs..." cairan dari memeknya keluar.
Melihat itu Nisa kesal dan menarik Aish ke atas kursi persalinan. ditaruhnya kaki di atas tatakan kaki dan diikatnya. memang sengaja kursi ini memiliki pengikat pergelangan kaki agar terus mengangkang dan pengikat tangan agar tak mengganggu bila sedang diperiksa atau dipuaskan.
Nisa pun memasukkan vribator yang biasa dipakai para perempuan di pondok ini saat haid dengan getaran yang paling kuat. Aish pun tak kuasa menahan getaran itu dan hendak menangis akan tetapi kenikmatan di liang surgawinya tak bisa berbohong hingga muncrat begitu deras dan mengenai wajah dokter Regifa.
Dokter itu pun langsung terpanggil untuk memeriksa memek Aish yang sudah mengangkang lemas di atas kursi. Ia meminta izin akan melakukan pemeriksaan memek. Ia memastikan tak ada penyakit seksual di memek yang utama dan masih perawan sebab santriwati di sini belum pernah menikah.
Dicabutnya vribator dari lubang kesayangan Aish. Dipegangnya oleh Regifa, disibak, dielus, diamati. Aish bergetar tanda masih ada sisa terangsang. Disenteri pula lubang itu dan dicolok sedikit anusnya untuk memastikan kondisi rahimnya tak ada masalah.
Syukurlah, Aish dinyatakan sehat dan siap untuk menerima penis yang sehat.
Kini girilan Elly, seorang santriwati yang teman paraa guru seksualnya sendiri. Ia naik dan pasraah diobok-obok mulut vaginanya. Regifa sengaja ingin melihat seberapa lama akan basah memek, inii akan juga dilakukan pada lainnya. Dan besh, Elly basah membanjiri memeknya. Ia pun dinyatakan sehat.
Semuanya sama dilakukan pengecekan dan dinyatakan sehat.
Pengecekan memek pun dilakukan kepada para guru. Setidaknya untuk memastikan tak ada penyakit seksual. Bedanya para guru dimasukkan sebuah alat bernama cocor bebek yang membuka lubang vagina. ini digunakan untuk melihat bagaimana kondisi leher dan rahim para perempuan. rasanya ngilu bukan main tetapi disengaja usai selesai pengecekan cocor bebek digesekkan dikit-dikit hingga terangsang dan muncrat.
Pelajaraan dan pengecekan permemekan pun usai. Regifa izin mandi untuk membersihkan pakaiannya. Di dalam kamar mandi ia melampiaskan apa yang telah ada di pikirannya. Ia tak kuasa menahan godaan untuk mastrubasi karena melihat kelakuan pondok ini.
947Please respect copyright.PENANAboo5rCM1Jb