Tibalah hari ketiga uji coba kurikulum. Elly sudah makin sange pikirannya. Sementara Siti, Nisa, dan Laela berunding dan sepakat jika hari ini menjadi uji coba untuk kurikulum tahun kedua. Mereka telah mempersiapkan beberapa vribator, dildo, dan alat seks lainnya termasuk popok dewasa bagi yang haid.
Kegiatan pagi pun di mulai. Mereka berempat di ruang tengah yang hanya karpet tanpa kursi dengan pakaian hanya jilbab lebar yang menutup tubuh elok mereka. Tubuh mereka memang apa adanya bukanlah yang seksi atau memiliki payudara yang amat besar maupun pantat yang gede.
Di tengah mereka terdapat sebuah mesin vribator yang cukup besar. Bentuknya seperti pelana kuda di tengahnya bisa diganti-ganti berbagai ukuran penis yang bisa meransang tiap vagina.
Namun, belum sempat pembelajaran seks di mulai...
"Aduh, perutku perih nih," ucap Nisa.
Elly melirik ke Nisa dan mengamati. Tak disangka ia melihat jika bercak darah ada di di lantai tepat di bawah Nisa.
"Eh, kamu haid tuh Nis, memek kamu dha ngeluarin darah," ucap Elly
"Wah... ini, ini nih uji coba aturan pas haid kudu dipraktikkan. Ayok," ujar Siti.
Siti pun mengambil sebuah popok dewasa kebetulan yang diambil ialah yang perekat. Tak hanya itu ia mengambil sebuah vribator. Sementara Elly dan Laela menarik paksa dan merebahkan Nisa.
Nisa memberontak akan tetapi kaki telah direntangkan. Vagina berdarah milik nisa yang berbulu pun terpampang jelas. Pemakaian vribator dan popok pun dimulai. Mulanya tisu basah mengelap bagian intin Nisa dilakukan oleh Siti. Selepas itu, pinggul Nisa diangkat popok perekat yang telah dibuka pun diletakkan di bawahnya.
Vribator pun dimasukkan tepat di vagina. Popok pun direkatkan amat rekat dilingkar pinggang Nisa oleh Siti.
"Nah, Nisa sudah. Selama kamu haid kamu di sini akan pakai popok plus vribator. Tidak boleh dilepas sekalipun hendak pipis atau bab. Kamu harus melakukannya di popok itu. Kamu pun tidak boleh menggantinya sendiri harus orang lain. Siap ya?" ujar Siti sambil menyetel getaran vribator yang ada di dalam popok yang dikenakan Nisa.
"Ssss... iiiaaapppp," ucap Nisa mendesah sedikit. Vribator pun bergetar setidaknya satu menit setiap 15 menit sekali.3745Please respect copyright.PENANAXpBHqG8HSc
Agenda pagi pun berlanjut. Kini girilan pembelajaran bagi Elly.
"Oke, Elly. Sekarang kamu akan merasakan vribator. Untuk pagi ini kamu harus menunggangi alat ini sebagai olahraga pagimu," ucap Siti.
Nisa dan Laela pun menarik dan mendudukan Elly di atas mesin itu. Mesin itu sebagai permulaan bagi memek perawan Elly diberi alat yang kecil sehingga tidak harus masuk ke dalam memeknya.
Getaran mesin itu di mulai dan diatur oleh Siti.
"Elly, kamu harus duduk di situ satu hingga dua jam ya," ucap Siti.
Tak lupa pula tayangan bokep disetel yang membuat Elly makin sange.
"Ah... geli... aduh," elung Elly sambil melihat memeknya yang terus digetarkan.
Nisa yang pakai popok merasa sudah tak tahan dengan adanya vribator yang terus bergetar setiap 15 menit sekali.
"Sh.... pengen pipis rasanya, ah... . Sepertinya yang keluar bukan pipis tapi cairan orgasmeku," ucap Nisa sambil mengelus popoknya yang basah karena cairan vaginanya.
Siti pun mengatur kembali durasi vribator Nisa menjadi satu jam sekali dengan durasi getaran tiga menit. "Iba aku melihat Nisa, lagi haid malah diginikan, tapi apalah daya ini aturan yang disepakati. Aku akan ada masanya mungkin akan diginikan," batinnya.
Elly pun terus mendesah karena sudah 1 setengah jam duduk dengan digetarkan terus vaginanya. Hingga akhirnya berteriak panjang.
"A... ah, ah ah," teriaknya dan disusul napas yang terengah-engah. Cairan vagina Elly pun juga telah membasahi alat mesin vribator yang seperti pelana kuda. Karena Elly udah sampai adegan ini pun diakhiri.
Sore hari pun tiba. Elly dipaksa oleh ketiga sahabatnya untuk rebahan dan ngangkang. Karena ini uji coba program tahun kedua, Elly harus selalu mengenakan vribator.
Dimaksukkanlah sebuah vribator c-shaped ke dalam vagina Elly dan mengenai bagian klistorisnya. Ulah Nisa yang kesal pun memainkan remot vribator yang menancap di Elly.
Teraduh-aduh terangsnaglah mereka berdua. Vribator yg dikenakan Nisa dikuasai remotnya oleh Siti.3745Please respect copyright.PENANAIVPd8C6Id8
"Eh, popok Nisa udah gembung tuh waktunya ganti," ucap Laela.
Nisa pun menjadi santapan sore berikutnya. Dibukanya popok yang menampung daraah haid, air orgasmenya, dan pipisnya. Vribator yang ada pun menjadi alat mainan dulu untuk meransang gairah Nisa sebelum popok bener-bener diganti.
Nisa mendesah tapi apalah daya ia ditahan. Akhirnya popok diganti dengan yang baru dengan tetap popok di dalamnya ada vribator.
Nisa dan Elly pun malam ini harus mulai tidur dengan vribator yang digetarkan sesuka hati temannnya. Di bawah pinggul mereka pun dialasi perlak sekali pakai jaga-jaga kalau orgasme berlebih dan menampung cairan sehingga tak membasahi kasur.
Benar saja, ketika pagi hari popok Nisa penuh banget. Sementara perlak yang mengalasi Elly basah. Tanda mereka berdua semalam orgasme karena vribator entah berapa kali.
ns 172.70.127.60da2