
Aku bangun jam tujuh. Kudapati mama sedang menhisap kontolku. Kuelus rambut mama… “Pinter… Pinter…” kataku. Kudiamkan mama selama beberapa menit. Hari ini kuputuskan untuk tak sekolah. Selain males upacara, aku terlalu asik dengan perliharaan baruku.
8568Please respect copyright.PENANAmnYRbZxrUU
“Ayah sudah berangkat?”
8568Please respect copyright.PENANAstLpwANpGT
“Sudah.”
8568Please respect copyright.PENANAMNCjYAVW8J
“Tante mana?”
8568Please respect copyright.PENANAfgoSurcpte
“Diluar kamar, nunggu.”
8568Please respect copyright.PENANACC4Ogufhov
“Nunggu apa?”
8568Please respect copyright.PENANATja7R4s5A9
“Katanya ingin izin ke kamar mandi.”
8568Please respect copyright.PENANAFRLD1kDNcY
“Iya. Biar Atha mandi dulu, ntar baru urus tante. Siapin sarapan Atha, ntar Atha turun.”
8568Please respect copyright.PENANAJsbnFj3ymJ
Saat aku keluar kamar, kudapati tante sedang diam seperti anjing tanpa sehelai benang pun. Kusentuh dan kuelus rambutnya. “Sini ikut.” Aku pun menuju kamar mandi dibuntuti tante. Di kamar mandi aku duduk, sedang tante masih tetap merangkak diam.
8568Please respect copyright.PENANAkATipXOKZj
“Gimana tadi malam.”
8568Please respect copyright.PENANA8gRAqCGmtG
“Melelahkan?”
8568Please respect copyright.PENANAAAxzcoxFnS
“Apanya?”
8568Please respect copyright.PENANAtyEwWigvo1
“Pantat tante sakit. Tenggorokan juga.”
8568Please respect copyright.PENANAvgnFxeywWO
“Trus perkara tante gimana kata ayah?”
8568Please respect copyright.PENANAoIodWVeioV
“Ayahmu bilang gak usah khawatir.”
8568Please respect copyright.PENANAzRZI1npqWF
“Memang, pokoknya kalau kata ayah gak usah khawatir, berarti semuanya bisa diatur. Terus jam berapa kira – kira kalian tidur?”
8568Please respect copyright.PENANAFa3mTZROVl
“Kira – kira jam dua saat ayah mau tidur tante disuruh keluar. Diluar kamar tante liat mamamu lagi tidur di lantai, ya sudah tante ikut tidur di sana. Saat subuh tante sama mamamu bangun. Terus mamamu nyiapin keperluan ayahmu. Ayahmu pergi setengah enam, setelah sebelumnya menyuruh tante untuk tahu dan mengikuti aturan di sini jika ingin tinggal di rumah ini.
8568Please respect copyright.PENANANDt9M8eQKf
“Oh, gitu. Ya udah. Tante tunggu dulu, Atha mau mandi dulu. Abis itu kita jalan – jalan.”
8568Please respect copyright.PENANA9Vz7kas4v1
“Iya, tante pipis dulu.”
8568Please respect copyright.PENANAOdRqMpJ8b5
“Jangan, ntar aja. Tunggu.”
8568Please respect copyright.PENANAfr1cOVUTZB
Aku pun selesai mandi. Kupakai celana jin dan kaos. Saat turun, aku bahagia melihat tante mengikutiku dengan merangkak. Sarapan sudah siap, maka dari itu aku pun makan. Kulihat tante masih merangkak dekat kursiku.
8568Please respect copyright.PENANAVxgL3qT082
Puas makan aku menuju belakang rumah. Kubuka pintu, tante langsung keluar dan kencing di tempat yang telah kutentukan. Aku terkesan dengan cara mama menerangkan. Kulihat mama. Kuanggukan kepala ke belakang rumah.
8568Please respect copyright.PENANA4jOSvdEp7g
Rupanya mama mengerti. Mama langsung keluar dan ikut kencing. Setelah itu mama dan tante menunggu diluar pintu. Aku pun ikut keluar. Kuambil selang dan kunyalakan air. Kusemprot memek dan pantat mama serta tante. Mama dan tante terlihat senang serta bersih.
8568Please respect copyright.PENANAT67se014bz
“Jemur dulu tubuh kalian hingga bersih. Setelah itu baru boleh masuk.”
8568Please respect copyright.PENANAgNnSpHhDVA
***
8568Please respect copyright.PENANAx2l7x9dkAC
8568Please respect copyright.PENANAwuHLkJ6MpJ
Kira – kira sepuluh menit kemudain mama dan tante masuk dan mendekaitku yang sedang duduk di sofa.
8568Please respect copyright.PENANA1VxfiLzdYj
“Pada laper gak?”
8568Please respect copyright.PENANATw6CAAZBIw
Mama dan tante tak menjawab, hanya menganggukkan kepala.
8568Please respect copyright.PENANAh8N8XxMnee
“Ya udah, Aisah, makanan kemarin masih ada kan? Makan aja berdua.!”
8568Please respect copyright.PENANAAEfzZG8fph
Mama lantas mengeluarkan makanan semalam dari kulkas. Menyiapkan di piring dan menaruh piring itu di lantai. Tak lupa mama menaruh mangkuk besar dan mengisinya dengan air. Mama lantas makan dengan lahap. Sesekali minum dari mangkuk itu. Namun tante hanya diam sambil melihat jijik kepada mama. Tante lantas melihatku.
8568Please respect copyright.PENANA2w2pWZSbrX
“Kalian pake baju dulu sana. Yang rapi aja tapi gak usah pake bh dan cd. Abis itu ke sini lagi. Kita jalan – jalan.”
8568Please respect copyright.PENANAG1IBzVTpG9
Mama dan tante langsung pergi ke kamar mama. Beberapa saat kemudian mereka keluar. Aku pun ke garasi dan diikuti mama dan tante.
8568Please respect copyright.PENANATFUwzqQ7FM
“Aisah nyetir, tante di belakang sama Atha.”
8568Please respect copyright.PENANAWnGR8p9ah7
“Mau kemana kita?”
8568Please respect copyright.PENANALfTswLpTLL
“Udah, ikuti saja nanti.”
8568Please respect copyright.PENANAWeL7yfwQ8U
***
8568Please respect copyright.PENANATeEoilQvQG
Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah pet shop. Aku turun dan memasuki toko diikuti mama. Di dalam disambut seorang wanita. Entah pegawai atau pemilik toko. Yang pasti tiada lagi orang lain sejauh mata memandang di dalam toko.
8568Please respect copyright.PENANAzKXLyKVJqJ
“Silakan, bisa saya bantu?”
8568Please respect copyright.PENANALUMAh0WNYA
“Saya mencari kalung anjing, sekalian sama talinya.”
8568Please respect copyright.PENANAKKxXrQVqXy
“Mari silakan ikuti saya.” Kata pelayannya. Kami pun mengikuti pelayan ke bagian perkalungan. “Untuk anjing apa? Seberapa besar anjingnya?”
8568Please respect copyright.PENANA03aUjfCOlC
“Um… sebenarnya bukan buat anjing beneran sih, tapi anjing – anjingan.”
8568Please respect copyright.PENANA8ErRMsbM0K
“Anjing – anjingan?” pelayan terlihat bingung.
8568Please respect copyright.PENANAueXzjQWCEi
Untuk mengatasi kebingungan pelayan, aku langsung menunjuk pada mama dan tante sambil bilang “Untuk mereka.”
8568Please respect copyright.PENANA74fvvHhds7
“Apa?” pelayan tak bisa menutupi rasa kagetnya. Namun kemudian pelayan dapat mengatasi rasa kagetnya. “Ini ada yang cocok. Mau warna apa?” Kata pelayan sambil menyerahkan beberapa kalung padaku.
8568Please respect copyright.PENANAJdRBE7Qtq3
Kuraih kalung tersebut. Ada yang warnanya hitam, merah muda serta coklat. “Ini kira – kira ukurannya pas gak?”
8568Please respect copyright.PENANAJ0bKszIZc5
“Kalau bapak mau, boleh dicoba kok.”
8568Please respect copyright.PENANAwmtNQnbzhf
“Bener nih boleh dicoba? Bisa tolong praktekin cara masangnya?” kataku sambil menyerahkan kembali kalung – kalung itu kepada pelayan. Aku lantas menunjuk ke mama dan tante yang ada di belakangku dengan maksud agar mereka maju. Setelah mama dan tante ada di depanku, kutunjuk lantai.
8568Please respect copyright.PENANAUNTbffamcB
Mama menatapku sambil menggelengkan kepala. Namun kupelototi mama, “Ayo cepet turun!” Mama pun langsung merangkak seperti anjing. Diikuti tante. Pelayan masih tetap terkejut dengan aksiku. Lantas tante dan mama pun merangkak diam.
8568Please respect copyright.PENANApW806N70uP
Kuperhatikan pelayan yang kini terlihat agak gugup mulai memasang kalung warna hitam pada tante. “Anjing – anjingnya cantik – cantik ya pak”
8568Please respect copyright.PENANALB8YdzntWH
“Tentu, kalau jelek sih mana mau saya pelihara.”
8568Please respect copyright.PENANADux43XKryC
“Yang ini cocok pake yang hitam kayaknya.” Kata pelayan sesaat setelah kalung terpasang. Namun, pelayan itu tak langsung berdiri. Tangan pelayan kini mengelus – elus rambut tante. Tante hanya diam.
8568Please respect copyright.PENANAT4aEdQF4DV
“Kalau boleh saya kasih saran, biasakan latih anjing bapak untuk berterimakasih pak.”
8568Please respect copyright.PENANA14W98R4l8M
“Oh ya? Gimana caranya?”
8568Please respect copyright.PENANA4aP33xMIcL
“Biasanya anjing kami kalau mau berterimakasih pada seseorang, anjing langsung mengelus – elus kaki orang itu dengan kepalanya. Dan tak lupa mencium – cium kakinya juga.” Kini tangan pelayan mulai mengelus – elus punggung hingga pantat tante.
8568Please respect copyright.PENANAaUSEId0wRy
“Oh gitu ya? Saya sih belum tahu apa – apa. Maklum, baru punya anjing kemarin.”
8568Please respect copyright.PENANAsAv4q1hcwW
“Sudah pada bernama belum pak?”
8568Please respect copyright.PENANAHytejzCXaX
“Yang itu Yena. Yang belum berkalung Aisah. Yen, berterimakasih dulu sama Mbak, udah mau repot pasangin kalung.”
8568Please respect copyright.PENANA3KZe0B6IlB
Tante langsung mencium kaki mbak pelayan, lalu mengelus – eluskan kepalanya. Namun kuperhatikan wajah tante basah oleh air mata. Saat kulihat mama, wajahnya terlihat sangat ketakutan.
8568Please respect copyright.PENANAEZrsRBYUQ1
Pelayan mulai mengelus susu dan paha tante sambil terkadang meremasnya. “Yang ini bagus pak. Masih pada kencang.” Sementara tante masih menggesekkan kepala ke kaki pelayan. Setelah itu pelayan bangkit mendekati mama dan berjongkok.
8568Please respect copyright.PENANAjyrs5sr5Pe
“Yang ini bagus nih pak.” kata pelayan sambil mencoba memasang kalung warna pink. Setelah terpasang, pelayan juga mengelus dan meremas tubuh mama. Dari mulai rambut hingga punggung. Namun tubuh mama tak terlihat rileks, malah seperti tegang. “Yang ini agak gemuk pak.”
8568Please respect copyright.PENANAxYUtMucjjo
“Iya memang.”
8568Please respect copyright.PENANAIC8sZQphfC
“Mau dilatih biar kurus gak pak? Ada paketnya lho.”
8568Please respect copyright.PENANArDJPkqSjsN
“Justru saya mau dia gemuk. Kira – kira gimana ya caranya?” Mama menoleh padaku mendengar jawabanku, kupelototi mama membuat mama langsung tertunduk menatap lantai.
8568Please respect copyright.PENANA23I800v8FM
“Oh, gampang pak. Minumannya mesti susu.” kata pelayan sambil meremas dan mengelus susu mama. “Tapi yang full cream. Terus banyak – banyak kasih daging. Yang berlemak lebih bagus.” Kini pelayan itu meremas lemak yang terdapat pada perut mama.”
8568Please respect copyright.PENANAfFnxcwy6Gc
“Kalau dikasih minum wine gimana mbak?”
8568Please respect copyright.PENANASHTjm0q9JH
“Wain, apaan tuh pak?”
8568Please respect copyright.PENANAUXsSOlBvSB
“Itu lho, minuman yang kayak di film – film barat itu?” Memang, sejak ekonomi papa mulai membaik, papa ingin meniru gaya hidup yang seperti film – film barat. Papa mulai meminum dan bahkan membeli banyak anggur untuk di rumah. Dari yang kadar alkoholnya rendah hingga yang tinggi.
8568Please respect copyright.PENANAyxp7cJw2cC
“Oh, yang botolnya gede? Kurang tahu pak, tapi untuk pertumbuhan lebih bagus pake susu.”
8568Please respect copyright.PENANAd04Qu13BPL
Setelah itu pelayan berdiri dan diam. Awalnya aku tak mengerti kenapa pelayan diam. Hingga akhirnya kusadari mama belum berterimakasih seperti tadi tante. Kutendang pantat mama, pelan saja. Namun mama tetap diam, malah melihat padaku.
8568Please respect copyright.PENANABiuds42iiA
“Kok malah bengong. Terimakasih dulu udah ngerepotin.”
8568Please respect copyright.PENANAcaNogUG3x7
Mata mama lantas berair mata. Dengan enggan mama menuruti. Mama maju mendekati kaki pelayan, lantas mencium dan menggesek – gesekan kepalanya. Pelayan pun lalu mengelu – elus rambut mama.”Pinter… Pinter…”
8568Please respect copyright.PENANAv9y0jjEpjU
“Talinya mau yang sepaket pak?” kata pelayan sambil berdiri lagi.
8568Please respect copyright.PENANAxKMAucPZTh
“Kalau berbahan seperti kulit bisa gak?”
8568Please respect copyright.PENANARIhwIfID1O
“Tentu bisa pak.” Pelayan lalu mengambil tali kulit dari rak dan menyerahkannya padaku. “Yang ini pak.”
8568Please respect copyright.PENANAL7X2xKm1dk
Kuraih dan kuamati. “Bagus ini. Saya ambil dua.” Kukembalikan lagi tali ke pelayan. “Cara masangnya gimana mbak?”
8568Please respect copyright.PENANANH2UmJ4zd8
“Gini pak.” kata pelayan yang langsung memasang tali pada kalung. Rupanya cukup dikaitkan saja. Sederhana. Setelah itu pelayan memberikan kedua tali padaku.
8568Please respect copyright.PENANAXPXU9XRwBL
“Butuh yang lainnya Pak?”
8568Please respect copyright.PENANA5lNObay9Dz
“Kalau mangkuk buat makan minumnya ada gak?”
8568Please respect copyright.PENANA0vzdnHZone
“Ada pak, mau yang kecil apa besar?”
8568Please respect copyright.PENANAj0xVy7TrW9
“Yang mangkuk besar dua. Terus yang seperti piring besar dua.”
8568Please respect copyright.PENANAql4VxR3vau
Pelayan lalu mengambil benda tersebut dan menyerahkannya padaku “Ini pak.”
8568Please respect copyright.PENANA11Gwb9DY9z
Kuterima dan kuamati. “Saya beli ini sekalian.” Kuserahkan kembali benda tersebut ke pelayan. Lantas pelayan memasukannya ke kresek.
8568Please respect copyright.PENANAmmaqbB8GM9
“Yang lainnya pak?”
8568Please respect copyright.PENANAqe4zNyWkED
“Ada kandang yang muat gak?”
8568Please respect copyright.PENANA1XYMPLlJfq
“Oh ada pak. Ukuran jumbo, mari ikuti saya pak.”
8568Please respect copyright.PENANA0lMUuFUhfR
Pelayan tersebut pergi ke bagian belakang toko. Aku berjalan mengikuti sambil memegang tali. Tentu saja mama dan tante merangkak mengikutiku karena tali kalungnya kutarik. Pelayan tersebut menoleh melihat dan lalu tersenyum. Akhirnya kami sampai ke bagian perkandangan. Pelayan tersebut menunjuk salah satu kandang, yang tampaknya paling besar.
8568Please respect copyright.PENANAZsToxjJ2OQ
“Ini pak sepertinya cocok.”
8568Please respect copyright.PENANAszOBrschDz
“Boleh dicoba?”
8568Please respect copyright.PENANAOPNJIKsgO5
“Tentu saja pak. Mari silakan.”
8568Please respect copyright.PENANABPR67AvMdN
Kutatap mama, mama melihatku. Lalu kutatap kandang. Mama memilih diam di tempat sambil menggelengkan kepala. Mama seperti sangat terhina. Lantas ganti kutatap tante. Tante melihatku, lalu kutatap kandang.
8568Please respect copyright.PENANAIjdY3Jhg9B
Tak seperti mama, tante langsung merangkak masuk. “Coba duduk!” kataku. Tante langsung duduk. Rupanya kandang itu cukup tinggi hingga tante bisa duduk. “Tidur.” Tante pun tidur, saat tidur, dengan posisi seperti tidurnya anjing tentu saja, kandang itu pun cukup. “Udah cukup keluar!” Lantas tante pun keluar kandang.
8568Please respect copyright.PENANAfZWl0t0xLi
Setelah kandang kosong, kembali kutatap mama. Namun mama tetap tak mau masuk. Pelayan pun geleng – geleng melihat ketidak patuhan mama. sumber Ngocoks.com
8568Please respect copyright.PENANAPmNvnVBiel
“Barangkali bapak tertarik, cara untuk melatih anjing biar menurut pak?”
8568Please respect copyright.PENANApBsKFFfS8a
“O ya, gimana?”
8568Please respect copyright.PENANAG34qo5Pzdc
“Kami punya kalung elektrik. Jadi kalung itu ada remotnya. Tinggal pasang ke anjing, jika najing gak nurut, tinggal pijit tombol di kalung. Maka kalung itu akan menyentrum leher anjing. Ada tiga seting setrum, rendah menengah dan tinggi.”
8568Please respect copyright.PENANAVHAMsOErIo
“Bahaya gak?”
8568Please respect copyright.PENANA2svnDFBBfH
“Tentu tidak pak. Tidak mematikan, hanya untuk memberi efek kejut saja.”
8568Please respect copyright.PENANAFpE5kfJJDW
“Terus, kalung elektriknya bisa dipakein tali gak?”
8568Please respect copyright.PENANA7J28RFC2ux
“Tentu bisa pak.”
8568Please respect copyright.PENANAUSvHDkNlw9
Kulihat mama dan tante. Wajah mereka ketakutan mendengar pembicaraanku.
8568Please respect copyright.PENANAju4D6tiniJ
“Mau coba pak?”
8568Please respect copyright.PENANAdxZ0KrGidV
“Bentar saya suruh dulu sekali lagi. Ayo masuk Sah!”
8568Please respect copyright.PENANAxDDSt5Iq0j
Akhirnya mama masuk ke kandang. “Nyaman gak di dalam?” Tanyaku.
8568Please respect copyright.PENANA91ZptrG4HJ
“Iya.” Jawab mama lesu.
8568Please respect copyright.PENANALK6bdqlu11
“Saya beli ini deh Mbak, dua.”
8568Please respect copyright.PENANA7E9ld8XZkn
“Siap pak.”
8568Please respect copyright.PENANAvuVJkX6Ib1
“Udah Sah, keluar.”
8568Please respect copyright.PENANAHuZ4ILmQl7
Mama lantas keluar lagi.
8568Please respect copyright.PENANAPGq28i5RVl
“Ada lagi pak?”
8568Please respect copyright.PENANAVrNaJRKypS
“Apa yah. Ada ide mbak?”
8568Please respect copyright.PENANAy52jwjnk0u
“Gimana kalau tutup moncong pak?”
8568Please respect copyright.PENANAkagtY2Urqg
“Apaan tuh?”
8568Please respect copyright.PENANAuHq4ONwPUc
“Tutup moncong ini adalah penutup mulut anjing dari stainles. Agar anjing tak menggigit atau tak makan minum. Biasanya dipakai agar anjing bisa mendisiplinkan mulutnya.”
8568Please respect copyright.PENANAntmDtsosSv
“Bagus juga. Coba saya lihat.”
8568Please respect copyright.PENANAIncVbHbUJf
“Mari pak.”
8568Please respect copyright.PENANA6aqqn25Bfg
Pelayan tersebut kembali ke depan. Kuikuti sambil menarik mama dan tante. Di depan, pelayan mengeluarkan tutup moncong tersebut.
8568Please respect copyright.PENANARSYOzA79mV
“Bisa coba praktekan cara masangnya?”
8568Please respect copyright.PENANA83sivg2hIc
“Siap pak.” Pelayan lalu mendekati mama. Memakainya ternyata mudah. Hanya tinggal pasang di mulut, lalu menalikan ke belakang kepala. “Sudah pak.”
8568Please respect copyright.PENANARNTTWhrPmf
“Mudah ya.”
8568Please respect copyright.PENANAtC0xy7sJ8f
“Baik saya beli deh mbak dua.” Pelayan pun seperti akan mencabut tutup moncong, namun sebelum terjadi, cepat kuhentikan. “Jangan mbak, biarin aja terpasang.”
8568Please respect copyright.PENANAeseGu3I6kn
“Iya pak.”
8568Please respect copyright.PENANAsW2atre9Hd
Mama tentu saja terlihat tak senang.
8568Please respect copyright.PENANACKBb9xTjzv
“Selain menjual, kami juga menerima jasa titipan pak.”
8568Please respect copyright.PENANAhOfDJ360Nq
“Maksudnya?”
8568Please respect copyright.PENANABgPbcn9d3N
“Jika bapak pergi dan tak ada yang mengurus anjing bapak. Bisa bapak titipkan di sini.”
8568Please respect copyright.PENANAw44hiXHA4R
“Oh iya. Bayarnya bisa pake debit gak mbak?”
8568Please respect copyright.PENANAapodfNoaNR
“Bisa pak.”
8568Please respect copyright.PENANADaQXSbBVsH
Kusadari tas mama dan tante ada di mobil. “Ambil dulu tasnya Aisah. Terus bayar.”
8568Please respect copyright.PENANANkkNKJnKjz
Mama lalu menggerak – gerakkan kepalaku, ingin agar tutup moncongnya dicabut. “Udah gak usah ada yang dicabut. Merangkak saja sampai pintu. Pas keluar pintu baru jalan berdiri. Masuk toko merangkak lagi!”
8568Please respect copyright.PENANAOGxlmBfM3G
Kulepas tali dari tanganku. Mama lalu merangkak menuju pintu. Berdiri membuka pintu dan jalan ke mobil. Saat kembali, mama merangkak lagi sambil tangannya memegang tas. Kuambil tas dan kukeluarkan kartu debit. Saat memasukan pin kusuruh mama memencetnya. Setelah selesai, kuambil keresek belanjaan.
8568Please respect copyright.PENANAhjKmEWWHyJ
“Aisah, Yena, angkat kandang dan masukan ke mobil.”
8568Please respect copyright.PENANA8UDzZnLwJ1
Mama dan tante pun menggotong dua kandang. Sementara itu pelayan mengambil sebuah kartu dan menulis sesuatu di belakangnya. Pelayan itu memberikan kartu kepadaku. “Barangkali bapak butuh bantuan saya tentang anjing dan cara melatihnya. Hubungi saja saya pak.”
8568Please respect copyright.PENANAgfYQMftKM8
“Iya mbak makasih. Kalau boleh tahu, namanya siapa ya?”
8568Please respect copyright.PENANAM5ea1Tn1gK
“Rina.” Kami pun berjabat tangan.
8568Please respect copyright.PENANAvgYeC73lvp
Aku tetap di kasir menunggu mama dan tante selesai. Beberapa saat kemudian mama dan tante merangkak mendekatiku. “Udah selesai?” keduanya mengangguk. “Ya udah, makasih dulu sama mbak udah mau repot ngebantuin.” Mendengar ucapanku pelayan lalu keluar dari konter kasir dan berjalan ke sampingku.
8568Please respect copyright.PENANA6ZsbQmoIU8
Tante menggesekkan kepala ke kaki kiri pelayan. Mama diam, namun setelah melihat tante, mama ikut menggesekan kepala ke kaki kanan pelayan. Kedua tangan pelayang mengelus rambut mama dan tante. “Anjing pintar… Anjing pintar…” kata pelayan sambil tersenyum padaku.
8568Please respect copyright.PENANAH8dgXGhDU8
“Mari mbak.” kuraih kedua tali dan menariknya menuju pintu. Di pintu mereka berdiri dan kulepas tali dari genggamanku. Menuju mobil aku pun berbicara, “Tante yang nyetir, biar Aisah di belakang sama Atha.”
8568Please respect copyright.PENANAIGVKsT5SYb
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Akhirnya selesai juga belanja di petshop.
8568Please respect copyright.PENANAWhKAP0Iu5i