x
Entah karena lapar atau karena takut padaku, mama dan tante langsung makan. Kutinggalkan mereka saat kudengar ayah masuk.
“Yang lain mana?” kata ayah begitu melihatku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBwhzShGrG
“Di garasi yah.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZTI8rr9rG
Ayah hanya geleng – geleng sambil tersenyum mendengar jawabanku. Ayah lalu ke kamarnya. Beberapa saat kemudian ayah keluar. “Makanan udah siap belum?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTOeeQ0Bv0
“Udah yah.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GzqGg7TqW
Ayah lantas duduk di meja makan. “Mamamu mana?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DsnbfgVsN
“Yah, Atha punya hadiah buat ayah.” kataku sambil memberi remot puyuh pada ayah.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDTL9t4pPN
Ayah menerima lalu melihatnya. “Apaan ini?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXCiyPwjZd
“Kayak lampu ajaib aladin, kalau digosok jin datang. Ini juga yah, kalau dipencet, ada yang datang.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDH9tnELDh
Ayah lantas memijit yang hijau. Langsung mama datang merangkak sambil berlari – lari. “Hahahaha… Dia udah jadi anjing penurut belum?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0JbjrxkLA
“Coba aja sama ayah!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnf4Roj2DUR
“Duduk!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAIT3ebAsb
Mama langsung duduk diatas betisnya. Tangannya terangkat sedada, lidah menjulur keluar. Ayah lantas mencabut jepitan dari kedua pentil susu mama, meletakkan satu di meja, sedang satu lagi dilemparnya. “Ambil!” Mama langsung berlari mendekati tempat jepitan jatuh, menggigitnya lalu mengembalikan kepada ayah.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tUyjMGDJI
“Mana Yena? Bawa dia ke sini!” kata ayah sambil menatap mama. Mama langsung merangkak ke garasi.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTu39junjXB
“Ayah bangga sama kamu nak!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbQWnvEgDH
“Coba ntar ayah liat kamar baru mereka!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVj0OSFCu0D
Mama merangkak kembali dengan tante. Ayah menyuruh mereka mendekat. Ayah lalu mengelus punggung tante, lalu memainkan susunya. “Udah, pergi lagi sana!” Kata ayah sambil menepuk pantat Yena. “Ambil talimu ke sini Sah!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0abyF8saj
Mama dan tante merangkak kembali ke garasi, namun mama kembali sambil menggigit tali dan menyerahkannya ke ayah. Ayah mengambil lalu memasang ke kalung mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNowQeWajhX
“Ayo ke kandangmu.” Mama merangkak di depan dengan ayah mengikuti di belakang sambil memegang talinya. Kuikuti dari belakang. Mama masuk garasi dari pintu dalam rumah.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gPlcJa3HM
Di garasi, kandang bawah kosong, sedang kandang atas terisi tante. Ayah menatapku, “gimana caranya mereka masuk dan keluarnya?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEqcRD03cf
“Minta mereka praktekan aja.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02VvY2LRUF
Ayah melepas tali, mama langsung merangkak masuk. Di kandang, mama memutar lalu keluar dengan kepala dahulu. Setelah diluar, mama merangkak ke ayah dan menggesek – gesekkan kepala ke kaki ayah. Ayah memegang kepala mama, membungkuk lalu mencium mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxR9Kmy7J58
Ayah berdiri lagi, lalu melihat tante. Tante langsung keluar kandang, masuk dan keluar lagi. Tante lalu mendekati ayah. Ayah membungkuk untuk meniumnya. Namun sebelum papa mencium, tante menjulurkan lidah lalu menjilati bibir ayah, lalu hidungnya. Setelah itu, tante mengelus – elus kepala ke kaki ayah.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqq6Jir4GaI
“Udah cukup.” Tante pun melepas kepala dari kaki ayah. Ayah langsung ke atas, ke kamarnya. Sedang aku duduk di sofa.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVHJK0fk5p
“Sah, sini sah!” Mama merangkak mendekat begitu kupanggil. Tali masih menggantung di kalungnya. Kulepas tali itu. “Nungging sana!” Mama langsung nungging membelakangiku. Tali di tanganku kupakai untuk memecut pantat mama…
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4B7wSyuiK
“Aawwww,” teriak mama. Lalu kembali menangis
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxEIJOEV8H
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyprhInDyZ
“Diam anjing! Mama tau gak kenapa Atha pecut?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfYsIvnizF
“Iii iiiyyyaaa..”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66kLq0f4SI
“Kenapa coba?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAQAp40KhF
“Karena mama gak jilat ayah setelah ayah cium mama.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEvbXBda6j
“Nah, itu paham, tau dari mana?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlNooZfyYE
“Tau setelah liat Yena.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcS1vLTeQi
“Bagus, udah mulai belajar.” Kupasang kembali tali ke kalum mama. “Sana pergi ke kamar Atha!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMtPtTUBop
Mama merangkak pergi ke kamarku. Aku ke dapur mendapati tante. “Udah beresin semua, abis itu masuk kandang!” Setelah itu aku pun ke kamarku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl3q4UpPN74
Di kamar kudapati mama sedang berbaring di lantai. Kudekati lalu kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama mencoba menggigit kakiku, tidak sakit, namun hanya membuat geli saja, lalu mejilati kakiku. Kubiarkan mama bermain dengan kakiku. “Udah, cukup.” mama lalu melepas mulutnya dari kakiku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezRDB0pzFu
Aku pindah duduk di kasur sambil bersandar. Kulebarkan kaki. “Sini!” Mama mendekatiku. Kutunjuk pahaku, “Diam di sini.” Mama lantas diam di atas pahaku bertumpu pada lututnya. Kutekan bahu mama hingga memek mama menyentuh pahaku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxmStNwk1P
“Pingin orgasme mah?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Pla04ScBr
“Guk,” kata mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8K39T6Mac0
“Ya udah, goyangnin aja pantatnya sampai orgasme.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzTThTpsyE
Mama lalu menggesekkan memek ke pahaku. Kulihat mama sangat menikmati gesekan ini hingga akhirnya mama pun orgasme sambil rubuh ke tubuhku. “Nungging!” Mama langsung nungging di kasur. Aku sudah tak tahan, lalu kumasukan kontol ke memek mama. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengisi memek mama dengan pejuku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3knX8VAI1
Mama langsung berbalik dan membersihkan kontol dengan mulutnya. Saat mama sedang membersihkan, tiba – tiba pantatnya bergetar. Rupanya ayah memanggil. Mama tetap membersihkan kontolku. Pantat mama bergetar lagi.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFQ9r9m3T4
“Ayah manggil tuh. Pergi sana!” Mama menghentikan aksinya lalu merangkak menuju kamar ayah. Aku pun tertidur pulas.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkobVr29da
****
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhoszj9ut9
Saat aku bangun, mama sedang menghisap kontolku. Kubiarka saja hingga aku pun keluar. “Siapin sarapan, Atha mandi dulu.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkAERuAUlA
Mama langsung merangkak pergi sedang aku mandi. Hari ini kuputuskan untuk sekolah, setelah kemarin bolos. Saat mandi aku ingat mama gak memberi tahu apa yang ayah lakukan saat memanggil mama. Selesai mandi, mama sudah ada lagi di kamarku. “Apa yang ayah mau semalam?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7djrudjYwX
“Gak apa – apa, ayah hanya bilang, si bibi sama si bapak tukang kolam ayah rumahkan.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLjxoKAhxg
“Kenapa?” Kataku sambil memakai seragam.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbJ4vxKy9k
“Terlalu beresiko katanya. Ntar kalau mereka lihat, terus mereka cerita, maka berkembanglah kisah yang mungkin dilebih – lebihkan. Maka dari itu, untuk cari aman, maka mereka ayah rumahkan”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCuHOHljlm
“Ya udah, sekarang rumah biar diurus anjing – anjing. Athah kencing belum mah? Athah buang air besar?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Aoq8cQ19A
“Belum.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLb8tztaNf
“Mulai sekarang, kalau mau kencing atau lainnya, langsung aja keluar, tempat biasa. Gak usah nunggu Atha. Atha izinin kok. Kasih tau juga Yena.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbKvSFlHkx
Mama langsung mendekati kakiku dan memainkan kepalanya di kakiku. Kini bahkan mama menjilati dan menggigit kecil jemari kakiku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCM1lVRb4Vd
“Tante sama ayah semalam?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dmK30Eiit
“Iya.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfjnsZCQnD
“Tante lagi apa saat mama masuk?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKZTZxGzjW
“Tante lagi…”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUPLtDks83
“Lagi apa?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwP55jYxbLl
“Tante lagi bercumbu sama ayah.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEq5NtXK98
“Lagi apa?” kataku sambil melotot
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8SdpRCpM4a
“Lagi ng… ngentot…”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4XM9sGz0g
“Ayah ngentot sambil ngomong ke mama?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaB1PG4IKiL
“Iya.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11pHuQqSPF
“Terus?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVWjWj5YIt
“Ayah bilang agar nunggu ayah selesai, abis itu disuruh bersihin ayah.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmKeTiBcML
“Apa ayah izinin mama orgasme setelah itu?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALvOFBDXEz
“Gak.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnASgLxiPym
“Hahahaha…”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGYHfFD0nP
Aku ketawa, mama mulai berair mata mendengar tertawaanku. “Sekarang mama ngerti kan, Ayah lebih milih Yena. Hanya Atha yang sayang sama mama.” Kuberdirikan mama lalu kupelu. Mama makin menangis dalam pelukanku. Kuelus rambut mama. “Udah, mama tinggal milih, mau nurut atau enggak sama Atha. Karena hanya Atha satu – satunya yang cinta sama mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRI8pNHVwRW
“Iya Da. Mama juga sayang sama Atha.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ggvw2gjNZ
Iya. Sekrang turun mah!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVI0XeFyVc
Mama lalu kembali merangkak, kuambil tali dan kubawa mama menuju meja makan. Aku lantas sarapan. “Mah, sarapan dulu sana sama Yena!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIlqzNjk5F
Mama langsung menhilang ke garasi. Selesai makan aku menyusul. Ternyata mama dan tante sedang makan.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1okSBct8E0
“Atha sekolah dulu. Kalian beresin rumah, mandi sama beresin kandang kalian juga.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkhazimFOx
“Guk.” kata mama dan tante hampir berbaringan.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUKeNHAFQ0
****
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYHFaRdLV2
Tiada yang aneh di sekolah. Hanya beberapa teman menanyakan kenapa kemarin tidak masuk. Biasa, flu berat, kataku. Saat jam pelajaran habis aku pun pulang.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXxWgaq6oB
Masuk rumah kulihat keadaan sepi. Kuperiksa ternyata mama dan tante sedang pada di kandang, tidur. Kubiarkan, aku pun lantas ganti pakaian. Kupakai kaos dan celana pendek. Aku kembali ku kandang. Mereka masih tidur. Kubuka celana, kuambil kursi lalu berdiri di atas kursi di depan kandang. Kukencingi tante dan mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfV5ZwMx9L9
Mereka lalu keluar dan pada duduk di depanku. Kupasang tali pada tante, sedang mama masih memakai talinya. Kupegang dan kubawa ke halaman belakang. Di sana, matahari masih menyengat dengan panasnya. “Jemur tubuhnya sampai kering!” kataku. Mama dan tante lalu berjemur. Kuambil mangkuk anjing dua dan kuletakan di halaman belakang.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUUgxix80J
“Nih, jemurnya sambil minum. Ayo sampai habis!” Mereka langsung minum. Ternyata mangkuk tante yang lebih dulu habis. Sedangkan mama, beberapa saat kemudian baru habis. “Juaranya tante nih, siapa yang habisin lebih cepat dapat hadiah.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmd688XPmz
Tante langsung menatapku dengan gembira. Sedang mama hanya menatap lesu. “Makanya, kalau disuruh itu mesti cepat. Biar dapet hadiah.” Tante berguling – guling di rumput, sedang mama hanya diam. “Sah, jilat memek Yeni! Harus sampe keluar!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYHYaqBlYS
Tante langsung tidur sambil melebarkan paha, mama mendekat dan mulai memainkan mulut di memek tante. Terlihat mama agak jijik, namun tetap melakukannya. Sedang tante sangat menikmati mulut mama. Hingga akhirnya tante mengejang, rupanya tante keluar.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7xQvFuNMz
“Udah puas yen?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Wf6VNKPar
“Guk,” kata tante sambil kembali merangkak lalu mendekatiku. Tante mulai memaikan kepala ke kaki yang sedang duduk. Saat tante akan menyentuh kontolku, kuhentikan kepalanya. “Sekarang gantian. Jilat memek Aisah, Yen!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTC4cczWtZw
Mama terlihat senang lalu berbaring di tempatnya, melebarkan paha dan menunggu. Tante mendekat dan mulai menjilati memek mama. Kudekati mereka dan duduk di sampingnya sambil memperhatikan mama. Kulihat mama mulai mendekati orgasme. Erangannya makin tak karuan. Saat mama seperti akan orgasme, kupegang rambut tante lalu kutarik.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDjbMkWCQS
“Udah, siapin dulu makanan, laper nih.” Tante masuk dengan riang, namun berbeda dengan mama. Aku ikut mereka masuk. Aku duduk di sofa memperhatikan mereka menyiapkan makanan. Setelah selesai, kupanggil mereka. “Sini semua!” Mereka langsung mendekat dan duduk menanti. “Ambil mangkuk kalian di belakan, terus taruh deket kandang.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mk7plwJ9z
Mama dan tante langsung berhambur keluar. Keduanya kembali melewatiku sambil menggigit mangkuk masing – masing. Setelah itu, mereka kembali menghadapku. “Sekarang isi mangkuk kalian dengan makanan dan minumnya. Harus sampai penuh. Ayo cepat!”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6v7AYYxmft
Mereka lantas ke dapur, mengambil makanan dan mengisi mangkuknya masing – masing. Setelah itu mengisikan minuman. Di kandang mereka diam menunggu. “Ayo cepet makan semua sampai habis. Minumnya juga mesti gak bersisa!” Mama dan tante langsung makan. Aku kembali ke meja makan, ikut makan sendiri.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqr7jK9Mkf7
Kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama langsung menjilati kakiku. “Duduk sini Sah!” Mama langsung duduk di sofa di sampingku. Kucium mama. Kini mama menciumku dengan penuh nafsu. Kucium sambil meremas susunya. Setelah itu, kutarik rambut mama dan kuarahkan mulut mama ke putingku. Mama langsung menjilatinya.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgd3tKxicDZ
“Nungging Sah!” Mama langsung nungging. Langsung saja kuekse dari belakang. Mudah memang karena memek mama sudah basah. Kuekse hingga kami keluar secara bersamaan. Mama langsung ambruk ke lantai. “Sini duduk Sah, Bersihin Yen!” Tante langsung bangkit, aku duduk di sofa dan tante mendekatiku. Mulut tante kini bermain membersihkan kontolku.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJemOeEihS
“Sayang tuh peju terbuang, bersihin Sah!” Kulepas mama dan kutunjuk ceceran peju di lantai. Mama langsung nungging dan menjilati serta menyeruput peju itu hingga lantai bersih. Meski tanpa pembersih lantai.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXpFFekeQQ
***
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvJdJ6X32P
Hidup di kabupaten kecil membuatku terisolasi dari dunia perlendiran unik nan menarik. Hanya internetlah satu – satunya buku panduan bagiku untuk memelihara binatang peliharaanku. Ingin rasanya kumpul bareng berbagi cerita dan tips dengan sesama pemilik peliharaan, namun apadaya. Jangankan untuk itu, sedang dian tara semua temanku, tak ada yang suka per – bdsm – an.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdFlXpLruD
Kujalani hari – hariku melatih mama dan tante. Setiap ayah di rumah, tante selalu menghilang ke kamar ayah. Kusadari mama menjadi agak murung. Kulihat mama menjadi agak lamban jika merangkak. “Ayo cepet jalan, lambat sekali sih.” Namun mama tetep tak menjadi cepat. “Kenapa sih mah?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXhdp5S4Op
“Guk.” Katanya sambil menatap lututnya.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQMyxz9xU9
Aku penasaran. “Duduk.” Mama langsung duduk, kulihat lututnya, ternyata lecet. Mungkin akibat terlalu sering digunakan. “Ya udah, jilati terus biar gak lecet lagi.” Mama lalu menjilati lututnya.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5s1KpVE2bG
Hari – hari berlalu. Ayah mulai sering berada di rumah. Serta selalu ingin bersama tante. Membuatku hanya punya banyak waktu bersama mama. Lecet di lutut mama mulai hilang, berganti dengan kerasnya kulit lutut serta makin lancarnya mama berjalan. Hingga kusadari mama mulai muntah.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcCdslnXJn
“Kenapa mah? Mama sakit?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ha55Vs6fw
“Enggak nak. Kayaknya mama hamil?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKT1baaFnu
“Apa? Hamil?” Aku senang. Tak dapat kusembunyikan kegembiraanku. “Ntar malam kita makan berdua mah.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEjR6zlTWR
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Aku lantas pergi, beli lilin merah di toko. Malam pun datang.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYldwmzsviE
“Naik ke meja mah, tidur.” Mama tiduran di meja, seperti yang kukatakan. Kuambil makanan untuk dua porsi, lalu kutaburkan di tubuh mama. “Lilinnya dipasang di mana ya?” Kumasukan ke mulut mama. “Basahi mah!” Mama lalu membasahinya. Setelah kurasa cukup, kucabut kembali.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzI6aJ26YcC
Kumasukan lilin ke memek mama, pelan saja hingga tertancap agak dalam. “Kalau lilin ini gak lepas, Atha kasih mama hadiah.” Cerita ini dipublish oleh situs Ngocoks.com
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDEzgrabCd
“Guk.” Mama menatapku sambil tersenyum.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4motlohkOo
Setelah itu, lilin kunyalakan. Meski posisi lilin tak berdiri tegak, namun agak menyamping.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtM5g7n3cj
Aku makan. Setelah sesuap, kusuapi mama dengan tanganku. Tanganku bergantian menyuapi diriku dan mulut mama hingga habis. Kulihat lilin, ajaib ternyata tidak lepas dari cengkraman memek mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvUPQi3fUt
Prok… prok… aku bertepuk tangan, “Makanannya abis.” Lalu kutiup lilin. “Ambil tempat minum mama ke sini. Ayo cepet.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTiErytOb3
Mama lantas turun dari meja dan merangkak ke garasi. Mama kembali sambil menggigit tempat minumnya. Kuambil dan kuletakan di bawah. Di kananku kupegang sebotol softdrink. Sedang di kiriku susu sekotak. “Mau minum yang mana mah?” Mama menunjuk softdrink dengan dagunya. Kutuang softdrink yang langsung diminum mama.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsAQOvO68O
Setelah minum, kupasang kembali tali ke kalung mama. Kubawa mama ke halaman belakang, lalu kusemprot pake selang. Mama berguling – guling agar semua bagian tubuhnya tersembur air. Setelah itu ku ambil anduk mama dari tempat anduk. Kutaruh di lantai.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkSE6YOjEC
“Bersihin pake ini aja.” Mama lantas menggosokan tubuh ke anduk itu. Mulai sekarang kalau basah, bersihin pake ini aja.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddlKfHMyop
“Guk.” Kata mama hingga akhirnya tubuhnya kering.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwn7KIrton
Kubawa kembali tali mama dan kubawa ke kamarku. “Oh, iya. Karena tadi lilinnya gak jatuh. Mama boleh entot Atha.” Kataku sambil berbaring. Namun mama masih diam di lantai. “Ayo sini, gak usah malu.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWL7MGqz4PU
Akhirnya mama naik ke kasur dan menindih tubuhku. Mama menciumku. Setelah itu mama mulai menikmati kontol dengan mulutnya. Setelah dirasa mengeras, mama mulai memasukan kontol ke memeknya.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchCyd2lq5u
Aku tak berdaya dibuatnya. Apalagi mama mendudukiku sambil menggoyangkan pantat. Hingga akhirnya kami orgasme berbarengan.
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjXNGR08Rq
Cerita Sex Ayah Mertua
Setelah puas, mama turun lalu merangkak akan kembali ke kandangnya. “Tunggu mah. Jangan pergi. Malam ini Atha pingin tidur sama mama.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR4Uk3M1j4
Mama langsung berbalik. Wajahnya terlihat bahagia. Saat mama berbaring di sisiku, kupeluk mama. Kepala mama bersandar di dadaku. Mama menangis. “Kenapa menangis mah?”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3iupiTQPM
“Mama bahagia sayang.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6GEg5uMts
“Atha juga seneng mama hamil anak Atha.”
8198Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaZEAqkhxV
Kami pun tidur.
ns3.139.240.192da2
