x
Adegan demi adegan yang terjadi di petshop membuatku sangat terangsang. Begitu tante duduk di belakang setir langsung kubuka celanaku hingga lepas. Kulepas juga penutup moncong mama. “Isep mah.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDIJ4RgYKI
Mama langsung menjilati dan mengisap kontolku. Tak butuh waktu lama untukku menyemburkan peju hingga memenuhi mulut mama. “Jangan dulu ditelan mah. Tapi jangan sampai berceceran.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3suPTtLuj
Kutarik rambut mama hingga lepas. Mama pun duduk. “Kumur – kumur dulu mah.” Mama menurut, lantas berkumur dengan pejuku. “Hentikan dulu mobilnya di pinggir.” Tante pun menghentikan mobil. “Pindahin peju Atha kemulut tante, mulut ke mulut.” Mama terkejut, tante langsung berbalik dan mendekatkan kepalanya.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAF6B2g2Drw
Akhirnya mama pun mendekatkan kepala ke dekat kepala tante. Dengan pelan bibir mama mulai mendekati bibir tante hingga akhirnya berciuman. Bukan sekadar ciuman, namun sekalian memindahkan peju dari mulut ke mulut lainnya. “Jangan sampai ada yang berceceran.” Mama terlihat kaku, namun kuperhatikan tante begitu menikmati ciuman ini.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYM3a0ic3NL
Akhirnya pejuku berganti ke mulut tante. Kutarik kembali rambut mama hingga ada di sebelahku. “Buka mulutnya Sah.” Mama membuka mulutnya sambil menatapku. Kulihat dan ternyata tak ada sisa peju di mulut mama. “Kumur peju Atha Yen.” Tante merasa tak senang kupanggil ‘Yen’, namun tetap memainkan pejuku di mulutnya.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMh2oJLNW4o
“Kita langsung pulang aja.” Tante kembali nyetir. Di mobil, tanganku tak henti menggerayangi susu mama. Kami melewati jalan yang penuh toko bernama unik. Seperti acong, along, dan sebagainya. Karena penasaran, kuhentikan mobil. “Stop, berhenti dulu.” Tante pun memarkirkan mobil. “Tunggu di sini!” Lantas aku keluar dan memasuki salahsatu toko.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jn5avdccN
Tak ada orang, namun ada sebuah bel. Kutekan bel itu. Beberapa saat kemudian ada orang dari belakang.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtlruLJ0ae
“Iya, bisa saya bantu?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxs2oSqBxnM
“Mau liat – liat dulu.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoo1rGOEVGB
“Oh silakan.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOogMC0B0Hl
Ternyata di sini menjual pelbagai macam obat. Dari obat pelangsing hingga obat perangsang. Ada juga benda seukuran telur puyuh. Kutunjuk benda itu, “Ini apa pak?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsO9Ahp1Fg
“Ini vibrator remot pak. Bisa dikendalikan jarak jauh.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcebcQgWgM2
“Saya beli dua pak, tapi warnanya beda ya.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkvvui0R1B
“Iya pak.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCoNPr6k0i
Kembali kulihat etalase. Mataku tertuju ke suatu benda. “Pak, kok ada jepit jemuran juga ya?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuV63UUwCxH
“Bukan untuk jemuran pak, tapi untuk payudara. Bisa juga untuk vagina.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAK2MXx98N
“Oh gitu.” kataku malu. “Saya beli deh pak, sepuluh.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKMHCHViny
Selesai belanja, aku kembali ke mobil. “Maju.” Mobil kembali maju. Melewati toko matrial kuhentikan kembali. Kumainkan putting mama hingga terlihat jelas dari luar bajunya. “Sah, kamu beli rantai ukuran sedeng sepanjang satu setengah meter sepuluh biji. Terus gembok kecil sama sedang sepuluh sepuluh.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPo29XYfy6i
Mama turun dengan enggan. Aku menunggu dalam diam. Beberapa saat kemudian mama kembali membawa belanjaan. “Taruh di belakang.” Setelah itu mama kembali duduk di sampingku. “Gimana tadi di toko?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicF6kvg20E
“Pelayan dan pelanggan pria pada liatin mama.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9x1ulC1qG9
“Hahaha… Terus?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxj6F93IvC
“Mama malu…” Kata mama sambil kembali berair mata.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIg5kV5JYY
“Sekarang ke pulang aja Yen.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sTB4DHgaa
Akhirnya kami pun sampai dirumah. “Masukan barang – barang ke rumah.” Kataku. Aku langsung masuk dan duduk menunggu di sofa. Sementara mama dan tante memasukan barang – barang. “Rakit dulu kandangnya. Terus taruh di garasi dengan pintu kandang menghadap pintu garasi ke rumah.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnb9i4gVw24
Keduanya langsung bahu – membahu merakit kandangnya. Waktu sepenanak nasi kemudian keduanya selesai menyimpan kandang di garasi sebelah bersebelahan. Di sebelah kandang, mama dan tante sedang diam merangkak sambil menatapku.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoNDCvXwdI
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBXxX49G1F
“Coba kandang satu ditaruh di atas kandang satunya lagi. Biar keliatan dua tingkat.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0UfIf7D2m
Tante dan mama langsung menggotongnya. “Kandang Aisah di bawah, kandang Yena di atas. Sekarang waktunya untuk berlatih keluar masuk kandang. Ntar saat Atha balik lagi mesti udah pada lancar.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWenrry153
Aku lantas bergegas ke kamar dan menyalakan komputer. Dengan komputer kuakses kamera yang ada di garasi. Sedari dulu aku memang telah memasang kamera di berbagai tempat di rumah ini yang tersambung dengan komputerku.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwObnU3kRP
Mama terlihat kesulitan saat masuk. Saat keluar pun mama keluar dengan cara merangkak mundur, kaki duluan baru kepala terakhir. Kulihat tante, tante lebih baik. Tante masukan dulu tangannya, terus masuk dengan lancar. Di kandang, tante berputar lalu keluar kandang dengan kepala dulu, terakhir kaki. Tante bahkan lebih cerdas dibanding mama.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BaWlwiy8w
Mama sepertinya tak mau repot berputar di kandang. Bahkan tak mau repot membuka pakaian. Kulihat layar selama lebih kurang satu jam. Puas melihat aku memutuskan turun. Di garasi aku bersikap seolah belum mengetahui perkembangan.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtV5gDLG0dC
“Coba sekarang Atha liat apa udah lancar masuk keluar kandang. Kalau yang lancar Atha kasih hadiah. Kalau gak lancar, Atha hukum aja. Yena duluan.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWhLykXwv8
Meski kandang tante di atas, namun tante tak kesulitan untuk masuk kandang. Di kandang, tante berbalik dan keluar dengan mudahnya. Setelah keluar, tante merangkak ke belakangku. Lalu tante mengesek – gesekan tubuh ke kakiku seolah minta hadiah. Aku lalu mengelus rambut dan pantat tante. “Pinter…
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOWyOg3fhm
Tante lalu duduk diatas kakinya yang ditekuk hingga pahanya menyatu dengan betis. Tangannya diangkat sedada, lidahnya terjulur diluar mulut.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN88WEqsgvZ
“Sekarang bagian Aisah.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZm4zlfumH
Mama mulai masuk kandang dengan enggan. Setelah di dalam, mama tak berbalik, namun langsung menjulurkan kakinya. Mama keluar mundur dengan cara kaki dahulu, lalu kepala terakhir. Setelah itu mama berbalik menghadapku.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgeFSJNcIt
“Masih butuh latihan. Lagian bukan gitu cara anjing keluar masuk kandang. Inget ini, anjing seharusnya tak memakai pakaian. Emang Aisah pernah liat anjing keluar kandang dengan cara mundur? Bahkan kayaknya Aisah tak pernah berpikir seperti anjing, akibatnya tak berlaku seperti anjing. Athahlah, lagian masih ada waktu semalam buat latihan lagi.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLpkY66vMC
“Karena Yena udah pinter keluar masuk kandang. Seminggu ini kalau mau kencing kapan saja bebas, kencing saja di kandang. Sekarang, ikut sini semua.” sumber Ngocoks.com
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXHSH1Yv9D
Aku berjalan lalu duduk di sofa. Mama hanya diam di dekatku, sedang tante mulai menggesekan badan ke kakiku. Sesekali tante mencium dan menjilati kakiku. Kulihat mama yang hanya diam. Aku jadi males ngeliatnya.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1PwP13zIp
“Mulai sekarang, menu makan buat anjing adalah daging. Selain itu juga boleh ikan, telur, kacang – kacangan. Kalau bosen, boleh pesen junkfood. Di kulkas harus selalu siap makanan itu, jangan sampai kehabisan. Kalau stok menipis, ya beli lagi. Mengerti?” kataku sambil menatap mama.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSzJKXYU3O
Mama hanya mengangguk.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMcABOMcRG
“Sekarang coba cek kulkas. Liat apa aja dari makanan itu yang gak ada.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0JrT2n2FZ
Mama langsung merangkak menuju kulkas. Setelah melihat isinya, mama kembali kehadapanku.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiLw17rWr4
“Kumplit?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO6BAMwqH7
Mama menggeleng.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wv0COObfa
“Kalau gitu sekarang Aisah belanja biar komplit. Sekalian beli susu sama softdrink ukuran seliter. Pake daster gak usah pake bh sama cd. Ayo cepet ganti baju!”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDGiQsKvY3
Mama lalu pergi untuk ganti baju. Setelah selesai mama menghampiriku, merangkak. “Berdiri!” Mama langsung berdiri. Daster itu kelihatan longgar dengan kancing di dada. “Turun lagi, ambil gunting ke sini.” Mama merangkak ke meja, membuka laci lalu memegang gunting. Saat akan merangkak lagi aku kuhentikan.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiLTqZm1d9
Mama diam sejenak. Air mata mama kembali turun. Mama lalu menggigit gunting itu sambil merangkak mendekatiku. Aku tersenyum puas. Kuelus rambut mama, “Nah, gitu dong. Anjing ini mulai pintar.”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKy2qZD8HU
“Guk,” suara tante mengejutkanku. Aku lalu tersenyum. “Nah, liat tuh Aisah. Yena lebih pintar daripada kamu. Iya kan?” Sambil terus menyusap rambut mama. Namun mama tak menjawab.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgarqGqlsh
Kuusap sambil agak kujambak rambut mama. Kuulangi lagi kata – kataku. “Iya kan?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuD21gMyf36
Mama akhirnya bersuara, “Guk.” Namun pelan. Hasilnya gunting itu lepas dari gigitan mama
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsUdjzPiVU
“Apa? Gak kedengeran. Kamu dengar gak Yen?”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JVXsuZM81
“Guk,” kata tante lantang, sembari menggelengkan kepala.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJXmCRBbwj
“Guk,” akhirnya suara mama lantang.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1flRmGvxzi
“Nah, pinter. Sekarng berdiri, ayo cepat!”
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpkbNAQm4R
Mama langsung berdiri, kulihat daster mama ujungnya beberapa centi diatas mata kaki. Motif batik membuat putting mama tak terlalu terlihat mencetak. Kuambil gunting dari lantai. Kugunting bawah daster mama hingga satu jengkal di atas lutut.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UUeibvqV8
“Turun mah!” mamah kembali merangkak. Kuremas susu mama sambeil ngelus elus memek mama dengan jemariku hingga kurasakan membasah. Mama hanya merintih pelan. Mama mulai menggerak – gerakan pantatnya hinga erangan mama mulai mengeras. Setelah itu kucabut jemariku. “Udah cepet belanja sana. Jalan aja ke tempat terdekat.
7245Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0CHLShdbR
Mama menoleh melihatku dengan raut wajah sedih, namun tetap merangkak menuju pintu. Setelah membuka pintu, mama pun berdiri dan berjalan menuju toko terdekat.
ns52.15.202.111da2
