Malam itu, Nurdin masih terjaga di kamarnya setelah pulang dari bekerja di sebuah bank swasta. Ternyata dia masih memikirkan kemolekan dan kesintalan tubuh Ummu Afra. Pikiran itu cukup mengganggunya setelah dia pulang dari rumah Mahmud kemarin dan bekerja hari ini. Meskipun begitu, dia masih bisa mengendalikan diri dengan berbagai kesibukan pekerjaannya dan beraktivitas bersama keluarganya. Tetapi, pikiran itu kembali mengganggunya setelah pulang bekerja. Ingin sekali dia menyetubuhi Ummu Afra, tapi dia masih segan dengan Mahmud, murid mentoring atau kajian yang menjadi kesayangannya yang telah banyak membantunya selama ini terlebih saat dia harus berhalangan hadir mengisi mentoring atau kajian karena kesibukannya di partai atau pekerjaannya. Mahmud sering menjadi pengisi kedua acara itu baik atas inisiatifnya sendiri maupun diminta langsung oleh Nurdin. Tapi, kalau hasrat seksualnya tidak disalurkan, rasanya ada yang kurang. Namun, bila disalurkan, rasanya malu juga. Ah, jadi bingung. Mending ngitung kancing baju aja. Mulai dari kancing atas sampai bawah. Jadi, enggak, jadi, enggak,...25278Please respect copyright.PENANAdHSPLi23VU
25278Please respect copyright.PENANAY7rogmf4Wf
"Eh, stop2, ini mau bikin cerita panas atau milih jawaban pilihan ganda ujian sekolah, Suhu," protes seorang pembaca.25278Please respect copyright.PENANAzbXO5BA6Fm
"Oh, iya, ya. Maaf, rekan pembaca, jadi keasyikan. Kan improvisasi buat cerita. Biar gak bosen. Hehe", ujar penulis malu2.25278Please respect copyright.PENANA5tNbOhgaIS
"Ya, gpp, Suhu. Jangan keterusan. Lain kali fokus ke cerita aja, ya. Udah banyak yang nungguin, tuh.", seru pembaca yang lain menimpali.25278Please respect copyright.PENANAUWcRfjIc9N
"Oke2, ceritanya saya lanjutkan, ya. Kita kembali ke laptop, eh, salah, ke lanjutan ceritanya.", seru penulis rada panik sambil mesam-mesem.25278Please respect copyright.PENANAdT4mlRfr1m
"Waduh, hampir aja kita disuguhi acara televisi itu. Eh, bukannya udah ga ada lagi di stasiun TV nya?", timpal pembaca yang baru nongol sambil nepok jidatnya.25278Please respect copyright.PENANA1PD9jLsWFv
"Udah munculnya belakangan, salah lagi", seru pembaca yang baru ngomong karena tadi cuma nyimak aja.25278Please respect copyright.PENANAX6mcAn6eIr
"Iya, ikutan2 aja, nih. Lho, kamu dari mana tiba2 udah di sini?", tanya pembaca pertama yang bingung dengan pembaca yang nongol belakangan.25278Please respect copyright.PENANAMasUHmT5oD
"Wah, maaf, saya dari tempat yang jauh di suatu tempat di planet bumi. Saya keturunan juragan duren (buah durian, bukan duda keren, lho, hihihi), saya tuh mau jualan durian bermutu tinggi dari pulau sebrang pakai diskon. Pada mau, gak?", tawar pembaca terakhir dengan pedenya.25278Please respect copyright.PENANA2SZ8yg9205
"Wah, mau2. Berapaan, tuh?", seru para pembaca antusias.25278Please respect copyright.PENANAqlXPcok5UD
"Ya, harga satunya itu...", jawab pembaca terakhir yang belum selesai karena dipotong oleh penulis.25278Please respect copyright.PENANAEUS9jNEzHA
"Duh, stop, stop, ini kenapa jadi jualan di sini, sih? Kan saya jadi gak konsen nulis. Hayo, mau dilanjutin, gak, nulisnya?", tegas penulis agak sewot.25278Please respect copyright.PENANASv0g99QAuJ
"Wah, maaf, Suhu. Ini gara2 ada yang promo jualan nih, "tuding para pembaca lain ke pembaca terakhir yang baru nongol. Yang ditunjuk malah tersipu malu2.25278Please respect copyright.PENANADq9mvpbsnA
"Ya, maaf, Suhu. Namanya juga usaha", ujar pembaca terakhir sambil senyam-senyum.25278Please respect copyright.PENANA5UEIMAdlUY
Ya, udah, gpp. Lain, kali lebih tenang, ya. Saya lanjut lagi nulisnya.25278Please respect copyright.PENANAHS6CdqRJNB
"Siap, Suhu.," koor para pembaca bersamaan.25278Please respect copyright.PENANACM27jRuMFx
"Dan, kamu. Sebagai hukuman, tolong beri saya dua durian bermutu tinggi sebagai bekal energi buat nulis lanjutan cerita", tuding penulis ke arah pembaca yang rangkap jabatan (eh, salah, rangkap peranan jadi penjual itu. Jadi kebawa politik, deh. Hehe).25278Please respect copyright.PENANAoGGGVVooMh
"Baik, Suhu.," jawab pembaca yang bersangkutan sambil tersenyum kecut. Dalam hati ia berkata, "Ya, mau untung malah buntung. Tahu gini, jualannya setelah ceritanya release aja, deh"25278Please respect copyright.PENANAsOfvpLxbmy
Para pembaca lain hanya senyam-senyum tertahan dalam hati berkata,25278Please respect copyright.PENANAkWYn08ca60
"Makanya jangan cari kesempatan dalam kesempitan. Lihat2 waktunya, dong. Hehe."25278Please respect copyright.PENANAKuyCSbs8xs
25278Please respect copyright.PENANAVrOrFWhAc2
Oke, karena situasi sudah kondusif, balik lagi ke lanjutan ceritanya.25278Please respect copyright.PENANAAu2CnMCEmj
25278Please respect copyright.PENANAk6uQwGGJJV
Nurdin ternyata malah makin dalam memikirkan Ummu Afra dan Mahmud serta tercampur pula dengan Ummu Aisyah (istrinya) dan anaknya . Akhirnya, dia memutuskan akan mengeksekusi Ummu Afra dengan beberapa strateginya. Aih, kayak perang aja ada strateginya. Hehe.25278Please respect copyright.PENANA3yKxPoXpaY
"Yes", seru Nurdin agak keras sambil tangan kanannya menggebrak meja bufet agak keras.25278Please respect copyright.PENANAsfKfEHxVwb
"Ah, apa itu?," seru Ummu Aisyah kaget yang baru tidur sebentar sudah bangun lagi karena suara keras dan gebrakan Nurdin, seraya menoleh ke arah sumber suara.25278Please respect copyright.PENANAtnoju5qr7y
Nurdin yang juga terkejut mendengar suara istrinya itu lalu segera menoleh ke sumber suara dan berkata,25278Please respect copyright.PENANACbcGkqILxS
"Duh, maaf, Farah sayang. Ana baru saja dapat ide buat solusi buat les anak kita.", jawab Nurdin agak gelagapan antara jujur dan bohong.25278Please respect copyright.PENANAucdx3kGS5p
"Oh, begitu, Bang. Ya, udah ana tidur lagi, ya. Udah kecapekan karena kerja tadi", timpal Ummu Aisyah (nama aslinya Farah) karena dia selain bekerja mengobati luka Mahmud, dia juga kelelahan disetubuhi pasiennya tadi siang sampai sore. Ummu Aisyah lalu membalikkan tubuhnya membelakangi Nurdin dan mulai berusaha tidur lagi.25278Please respect copyright.PENANA2IfnX06SbB
"Baik, Farah, sayang", seru Nurdin lega. "Huff, hampir aja ketahuan.", pikirnya.25278Please respect copyright.PENANApYx8CCj7p5
Saat Nurdin berjalan menuju tempat tidurnya, dia melihat bagian belakang tubuh istrinya itu yang cukup mantap dan seksi walau hanya pakai piyama dan jilbab kaus yang lumayan lebar.25278Please respect copyright.PENANAFqMlQBKKor
"Widih, asyik juga nih buat pelampiasan", pikir Nurdin mesum saat melihatnya.25278Please respect copyright.PENANAjLrhTlpte2
25278Please respect copyright.PENANAs1mUt9hiub
Nurdin lalu segera berjalan cepat dan duduk di tepi tempat tidur serta menggelitiki bagian samping kiri pinggul istrinya yang mengarah ke atas. Ia tahu hal ini adalah kelemahan istrinya yang sangat tidak tahan dikelitiki bagian2 tubuhnya dan bika kelamaaan istrinya akan insomnia karena masih terbayang rasa kegelian walaupun sudah tidak dikelitiki lagi.25278Please respect copyright.PENANAVrKtleMIVN
"Aw, aw, Ahaha... Sudah.. Hihi.. Huhu.. Jangan... Hoho... diteruskan, Bang. Oh, oh... Sebentar... Uh, uh... aja, ya... Hehe..., seru Ummu Aisyah kaget sambil tertawa karena tak tahan dengan rasa gelinya. Ia juga tahu itu adalah isyarat bercinta dari suaminya saat diberitahu awal pernikahan dulu.25278Please respect copyright.PENANAtpRFmqfgZ5
"Siap, sayang., " sahut Nurdin kesenangan.25278Please respect copyright.PENANA6vYjCWxAIi
Nurdin lalu membalik tubuh istrinya hingga telentang. Tanpa basa basi, ia segera menyampirkan jilbab lebar istrinya itu ke samping, membuka kancing2 bagian depan istrinya, menggeser BHnya ke atas dadanya dan terpampanglah kedua payudara menantang yang sekal dan putingnya yang pink. Dengan semangatnya, Nurdin meremas2 kedua payudara istrinya dan sesekali memintir putingnya sambil membayangkan ini payudara besar dan semok Ummu Afra.25278Please respect copyright.PENANAa5YpLKdQYS
"Oh, nikmatnya", desis Nurdin menikmati.25278Please respect copyright.PENANAPG1s919bWX
"Ah, ehm... Enaknya...", gumam Ummu Aisyah menikmati seakan-akan itu diremas dan dipintir oleh Mahmud.25278Please respect copyright.PENANANC4eEVG2zk
Nurdin lalu menggigiti pelan kedua puting istrinya bergantian. Ummu Aisyah agak kaget, tapi makin menghayati perlakuan suaminya itu. Tiba2,25278Please respect copyright.PENANAsqnKIIoTf5
Cur.. cur...25278Please respect copyright.PENANAnqaR0exGQV
ASI mengucur pelan dari kedua puting Ummu Aisyah. Ia dan suaminya terkejut walaupun jumlah ASI nya sedikit. Namun, suaminya berkata,25278Please respect copyright.PENANAjhsHt0wX1J
"Wah, apa ini boleh dihabiskan, Far?," tunjuk Nurdin ke arah ASI di kedua puting Ummu Aisyah dan sekitarnya. "Wah, gila bener. Ga nyangka remesan dan pintiran ane bisa hasilin ASI kali ini. Mantap juga tenaga ane", pikir Nurdin GR dan pede.25278Please respect copyright.PENANACqndXZ2W5U
"Oh, bo... boleh, Bang. Si.. silahkan aja.," sahut Ummu Aisyah setuju. "Wih, ga nyangka remesan dan pintiran Mahmud dan suamiku bisa hasilin ASI. Untung suamiku gak curiga.," pikir Ummu Aisyah lega sambil GR juga.25278Please respect copyright.PENANAz8BoJ2IBRW
Tanpa dikomando lagi, mulut Nurdin langsung nyosor, melumat, dan menjilati bergantian kedua puting dan payudara Ummu Aisyah. Dalam sekejap saja, ASI yang jumlah hanya sedikit itu habis oleh Nurdin. Namun, kedua payudara dan puting Ummu Aisyah jadi penuh liur Nurdin walau hanya sedikit. Penis Nurdin jadi ikutan ngaceng dan vagina Ummu Aisyah jadi basah dan keluar banyak cairan kewanitaannya.25278Please respect copyright.PENANAcbkXc6dm1W
Lalu, Nurdin memelorotkan celana piyama dan kolornya serta tampaklah penis yang menegang maksimal. Disorongkannya penis itu ke dalam mulut Ummu Aisyah yang langsung menyepongnya dengan semangat.25278Please respect copyright.PENANAoPLVdOw0JE
"Ah, oh, ", desis Nurdin menikmati. Dalam sebentar aja penis Nurdin makin mengembang dan mengeluarkan agak banyak sperma ke dalam mulut dan masuk ke keringkongannya.25278Please respect copyright.PENANAhKiPap38HG
"Nikmatnya. Lumayan juga buat nutrisi tambahan", pikir Ummu Aisyah yang merasakan sperma asin-gurih suaminya.25278Please respect copyright.PENANAoWZYQcr1o5
Merasa ada tegangan kedua di penisnya, serta merta Nurdin mencabut penisnya dari mulut Ummu Aisyah. Lalu, ia memelorotkan celana piyama dan melepas celana dalam Ummu Aisyah. Lalu, ia mengubah posisi Ummu Aisyah jadi menungging. Ia menjilati vagina dan menelan cairan kewanitaan Ummu Aisyah serta memasukkan dua jari serta menekan klitorisnya untuk lebih melebarkan vaginanya.25278Please respect copyright.PENANAu4QMKul1vW
"Ah, sakit, Bang. Cepetan, dong. Udah gak tahan, nih,," seru Ummu Aisyah dengan binal.25278Please respect copyright.PENANA0sB0xVRPZV
"Oke, sayang. Abang masukin, ya", sahut Nurdin dengan jalang.25278Please respect copyright.PENANAb7979QbVpG
Dengan segera Nurdin memasukkan penisnya dalam liang senggama (vagina) Ummu Aisyah dan blosss karena udah licin, penis pun langsung amblas seluruhnya ke dalam.25278Please respect copyright.PENANA1YeVNKPHno
Nurdin lalu memukul-mukul pantat Ummu Aisyah agar lebih cepat orgasme.25278Please respect copyright.PENANA0TsMtnRhKG
"Ah, ah, Abang nakal, deh.," seru Ummu Aisyah manja saat dipukul pantatnya.25278Please respect copyright.PENANAMKuIXLSpi8
"Ih, kamunya juga bandel, sih.," rayu Nurdin semangatnya.25278Please respect copyright.PENANAYgPtmwMdQK
"Plok, plok, plok." Begitulah suara gesekan dan benturan antara penis dan dinding vagina yang syahdu serta goyangan pantat dan pinggul yang aduhai. Sebentar saja, lalu...25278Please respect copyright.PENANAtb81kgfuuk
"Ah, Abang, ana mau nyampai.", seru Ummu Aisyah dengan napas memburu.25278Please respect copyright.PENANA8U299lVVTY
"Ah, ana juga, Farah. Kita bareng, ya.", sahut Nurdin berdebar-debar. Kemudian,25278Please respect copyright.PENANAaqdlSQaYqK
"Crot, crot, crot." Sperma Nurdin menyembur keluar bercampur dengan cairan kewanitaan di dalam dinding vagina hingga menuju dekat rahim Ummu Aisyah. Seketika mereka berdua langsung lemas seketika. Nurdin segera melepas penisnya yang loyo total. Ia segera berbaring di samping istrinya sambil berhadapan.25278Please respect copyright.PENANAJv07rMAsdz
"Aishiteru*, Darling**", seru Nurdin tersenyum kepada Ummu Aisyah.25278Please respect copyright.PENANAW8bGSjTt8E
"Wo Ai Ni***, Tresno****," timpal Ummu Aisyah tersenyum juga kepada Nurdin.25278Please respect copyright.PENANAy5tBv4kg2V
Mereka lalu saling berciuman bibir dan mengaitkan lidah walau hanya sebentar. Setelah itu, mereka lalu tertidur sambil berangkulan karena lelahnya bekerja dan bermain sex dengan lamanya.25278Please respect copyright.PENANAcRf0HnDOEa
"Indahnya hidup ini", pikir mereka berdua. Mereka pun tertidur hingga akhirnya bangun menjelang subuh.25278Please respect copyright.PENANABakAMdMcNp