Di dalam toilet, Ummu Afra yang sudah tidak tahan lagi dengan desakan cairan yang akan keluar deras dari kedua payudara montoknya dan memeknya yang seksi, dengan segera membuka resleting jubahnya dan resleting rok panjangnya. Dengan segera kedua pakaian itu lolos dari tubuh sintal Ummu Afra. Dia lalu mencantelkan kedua pakaian itu di gantungan pakaian yang menempel di pintu toiletnya. Lalu, jilbab lebarnya tidak dia lepas, tapi disampirkan hingga ke balik punggungnya.17944Please respect copyright.PENANANP7sBPbN4L
17944Please respect copyright.PENANAJnoS7xCBuE
Ummu Afra lalu mematut dirinya di cermin yang ada di toilet itu. Heran juga dia melihat jenis cermin itu karena termasuk jenis cermin panjang yang biasanya hanya ada di kamar pribadi atau di ruang ganti toko pakaian. Namun, dia tak ambil pusing dengan itu. Malah dia senang, karena seluruh tubuhnya sekarang jelas terlihat di cermin itu walau sedikit buram permukaan kacanya. Terlihat dirinya hampir telanjang dengan hanya jilbab lebar yang disampirkan ke belakang punggungnya, BH yang membungkus kedua payudaranya, dan celana dalam yang menutup vaginanya.17944Please respect copyright.PENANAOvUS00fyOO
17944Please respect copyright.PENANAvz3wHT2d6p
"Wow, pemandangan yang hampir sempurna. Ayo buka yang di tengah dan bawah, dong.", seru Nurdin tidak sabaran yang melihatnya lewat monitor tabletnya. Lho, mengapa Nurdin juga tidak menyebut ingin melihat dia membuka penutup atasnya? Rupanya dia lebih terangsang kalau lihat wanita setengah atau telanjang dengan masih memakai jilbabnya.17944Please respect copyright.PENANAoFenjoMaPD
17944Please respect copyright.PENANA4qxhMjkWJE
Seolah menuruti perintah Nurdin, Ummu Afra lalu melepas BH dan disusul kemudian celana dalamnya. Lalu tiba2,17944Please respect copyright.PENANAWJehbgl7an
17944Please respect copyright.PENANA8qZt5iBXq6
"Srrr... srrr.." dan "Crot... crot..."17944Please respect copyright.PENANALOqLM61XKK
17944Please respect copyright.PENANACOqZVgJlIt
Wah, suara apa, tuh?17944Please respect copyright.PENANAjBuBm9aF6T
Ternyata suara pertama itu adalah bunyi ASI yang mengalir deras dari kedua putingnya yang sudah keras pol dan kedua payudaranya yang menegang maksimal. Suara kedua adalah bunyi cairan cintanya yang meloncat aliran derasnya dari dalam vaginanya.17944Please respect copyright.PENANAeQhQWRe1gL
17944Please respect copyright.PENANAkT83Igeew1
Melihat itu, Ummu Afra sempat kaget. Apalagi saat ia cek bagian dalam bra yang sudah penuh ASI nya yang lengket dan bagian dalam celana dalamnya yang penuh cairan itu. Namun, ia menjadi takjub. Tanpa pikir panjang, ia jilati ASI dan cairan cinta di kedua pakaian dalamnya sampai bersih dengan air liurnya.17944Please respect copyright.PENANAWBk1HC48N3
17944Please respect copyright.PENANApDuxpFSbKG
"Hm, rasanya aneh tapi nikmat", gumam Ummu Afra tertahan.17944Please respect copyright.PENANAqlNNxveLEM
17944Please respect copyright.PENANAvXCOu5zTds
Dia tidak sadar ada yang melihat perbuatan mesum (masturbasi) nya lewat kamera CCTV di toilet itu. Senyum Nurdin makin mengembang melihat kejadian itu.17944Please respect copyright.PENANA09YhVaYzoI
17944Please respect copyright.PENANAgMq5hb2A4p
"Wih, ini namanya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.", gumam Nurdin kesenangan. Penisnya sampai menegang karena melihatnya.17944Please respect copyright.PENANATu17Hr4LNr
17944Please respect copyright.PENANAFgxS0JhiL8
Nurdin lalu tambah melongo dan mupeng. Dilihatnya dalam video live (siaran langsung) itu (mirip di siaran TV), Ummu Afra terlihat sedang meremasi kedua payudaranya dan terkadang memintir putingnya dengan cepat dan keras. Rupanya itu untuk mengeluarkan sisa ASI yang ada di kedua puting payudara besarnya. Lalu, ASI itu ditumpahkannya ke ember kosong yang ada di toilet itu. Jumlahnya kira2 1 literan.17944Please respect copyright.PENANA29CQYo7uov
17944Please respect copyright.PENANAyscDkagRve
"Wow, banyak juga susu ASI nya. Pengen minum, deh.", seru Nurdin geregetan. Dia agak menyesal tidak berada di sana sekarang. Tapi nasi sudah menjadi bubur.17944Please respect copyright.PENANAqBh4XLZBGe
"Mudah2an nanti bisa dan rencana awal ini sukses", lirih Nurdin menghibur diri.17944Please respect copyright.PENANAV6zzX3kA25
17944Please respect copyright.PENANAFR6H3CgY9h
Adegan selanjutnya lebih gila lagi. Ummu Afra lalu mengangkat ember itu dan meminum semua susu ASI di dalamnya sampai habis dan tuntas. Dia agak bersendawa karena banyaknya yang diminum.17944Please respect copyright.PENANA7aBqBK2J3U
17944Please respect copyright.PENANAdjbsr7aEje
Untuk cairan cinta/kewanitaannya, Ummu Afra tidak mau meminumnya karena dia merasa agak jijik walaupun tadi sempat mencicipinya. Dia jongkok di pispot toilet (khusus jongkok) dan mulai meremas vaginanya, menusuk-nusukkan jari-jarinya, dan memukul-mukul kedua pantatnya yang bahenol. Cairan cinta itu mengucur deras dan masuk ke dalam lubang pembuangan pispot itu. Jumlahnya sekitar17944Please respect copyright.PENANAUAqXasTMLQ
500 ml an.17944Please respect copyright.PENANAXsbzBa7tD3
17944Please respect copyright.PENANAciqjEixakR
"Ah, sayang banget itu. Kalau ana pasti rela menelan semua cairan cinta itu", gumam Nurdin tertahan.17944Please respect copyright.PENANARbwS5eY6ye
17944Please respect copyright.PENANAK7lxJ0SrKR
Setelah itu, Ummu Afra membersihkan ember dan pispot itu dengan cairan pembersih toilet, menggosoknya dengan teliti, serta menyiramnya dengan air yang banyak. Ia juga mengguyur air ke semua bagian tubuh kecuali kepala yang masih tertutup jilbab lebar. Ia lalu berkumur-kumur membersihkan bibir dan mulutnya serta cuci muka untuk membersihkannya dan menggosok kedua payudara besarnya dan memeknya agar bersih dari kedua jenis cairan tadi. Kemudian dia membilasnya dengan air agar lebih bersih.17944Please respect copyright.PENANAM1RgQ6hK0j
17944Please respect copyright.PENANAaSHdKYk0Io
Karena di sana tidak ada handuk yang tergantung, maka dia terpaksa mengeringkan tubuhnya dengan alat pengering otomatis (untuk mengeringkan tangan) yang ada di toilet itu. Dia geser satu persatu bagian tubuhnya alat (yang mengeluarkan udara agak panas) itu agar semua bagian tubuhnya kering sempurna. Apalagi di bagian kedua payudara montoknya (termasuk kedua putingnya) yang dipegangnya bergantian dengan tangannya dan memeknya yang disorongkan begitu saja. Akibatnya bagian itu semakin nyeri dan sensitif karena udara panasnya.17944Please respect copyright.PENANA1GyB3KAabI
17944Please respect copyright.PENANA9DykoC9uvv
"Tapi biarlah, yang penting kering", ujar Ummu Afra pasrah.17944Please respect copyright.PENANATgoz8DFIYj
"Wah, kalau ana akan mengeringkan tubuhnya dengan handuk secara pelan2 dan penuh perasaan.", seru Nurdin dari seberang monitor.17944Please respect copyright.PENANAGzn0nzqwRn
17944Please respect copyright.PENANAqYsBll0fBL
Setelah tubuhnya kering semua walaupun masih sedikit panas (efek dari alat tadi), Ummu Afra segera memakai kembali jubah longgar dan rok panjangnya tanpa memakai bra dan celana dalamnya. Itu karena selain bagian dalam kedua pakaian itu sudah lembab oleh kedua jenis cairan dan air liurnya serta bagian dalamnya serta di bagian luarnya sudah agak basah oleh air di lantai toilet. Untungnya pakaiam Ummu Afra cukup longgar dan tebal. Jadi itu membuatnya agak lega.17944Please respect copyright.PENANAzy15f7XdH7
17944Please respect copyright.PENANAnF28tcsMV4
Bra dan celana dalamnya ia bungkus dengan beberapa jumlah dan lapis tisu toilet yang ada ada di sana. Lalu, kenapa ia tadi tak mengeringkan tubuhnya dengan tisu toilet saja? Karena ia khawatir jumlah tisu toilet itu tidak cukup untuk mengeringkan tubuhnya dan lagipula orang2 di rumah ini akan curiga karena bila tisu toilet menggunung di tempat sampah tanpa mereka tahu sebab jelasnya. Setelah dirasa aman, ia keluar toilet dan menuruni anak tangga serta menemui Aisyah.17944Please respect copyright.PENANAkN1znbNnXf
17944Please respect copyright.PENANAZUWCYnpYe4
"Kenapa lama, Ummu?", protes Aisyah tak sabaran.17944Please respect copyright.PENANALSLE3k6K9a
"Maaf, tadi Ummu agak sakit juga jadi mencret2 dan lama di toilet, Syah.", jawab Ummu Afra sekenanya, antara bohong dan jujur karena dia tadi memang 'mencret' kedua jenis cairan tadi.17944Please respect copyright.PENANAEecHWw2kd5
"Ya, gpp, Ummu. Maaf, karena tadi protes. Semoga cepat sembuh, ya.", seru Aisyah agak menyesal.17944Please respect copyright.PENANAp498craeqi
"Gpp juga, Syah. Terima kasih, ya", jawab Ummu Afra sambil tersenyum.17944Please respect copyright.PENANA8m6ZuihqYy
17944Please respect copyright.PENANAyNDCnMBYph
Untung dia menyembunyikan bungkusan berisi bra dan celana dalam itu dibalik jubah longgarnya yang juga tebal. Jadi, Aisyah tidak curiga.17944Please respect copyright.PENANAJJ7RsWg3VE
17944Please respect copyright.PENANAeThy1mriSt
"Permisi, Ummu pulang dulu, Syah. Ada keperluan lain.," seru Ummu Afra agak tergesa karena ia masih merasa cairan ASI nya akan keluar lagi dan buru2 mau mengeluarkannya di rumahnya.17944Please respect copyright.PENANAMCdZDJVhzF
17944Please respect copyright.PENANACTcAYxQ5VR
"Tidak tunggu Bibi Nurul pulang sebentar lagi dari pasar, Ummu?", tawar Aisyah penuh harap.17944Please respect copyright.PENANAMBVoqIxUJt
"Maaf, Syah. Ummu ada keperluan mendesak. Harap maklum, ya.", jawab Ummu Afra agak dilema.17944Please respect copyright.PENANAo888EqWF92
"Ya, gpp, Ummu. Hati2 saat pulangnya. Terima kasih sudah mau ngajar les Biologi buat Ais.", seru Aisyah tersenyum.17944Please respect copyright.PENANAEulkUg1fqp
"Ya, terima kasih juga, Syah. Kamu makin rajin belajar juga dan semoga semakin pintar serta membanggakan orang tua.", balas Ummu Afra tersenyum juga.17944Please respect copyright.PENANAEArocwprvv
"Siap, Ummu.," seru Aisyah sambil hormat ala tentara.17944Please respect copyright.PENANA77CwjkW5m8
Melihat itu, Ummu Afra hanya tertawa kecil melihat tingkah laku lucu Aisyah.17944Please respect copyright.PENANAXql0xGoQAC
"Ada-ada saja.," pikir Ummu Afra.17944Please respect copyright.PENANAiOnDXn5l8y
Aisyah lalu mengantar Ummu Aisyah hingga ke dekat pintu rumah.17944Please respect copyright.PENANAz0Mfhr1xaD
"Kalau begitu, Ummu pulang dulu, Syah. Jaga rumah baik2 sebelum Bibi Nurul dan orang tuamu datang, ya. Assalamu'alaikum.", seru Ummu Afra.17944Please respect copyright.PENANAiBirsOx04v
"Wa'alaikumsalam. Oke, Ummu.", seru Aisyah sambil mencium punggung tangan Ummu Afra sebagai tanda hormatnya pada gurunya itu.17944Please respect copyright.PENANAQv6e6jiVxI
Ummu Afra pun membalasnya dengan mengelus lembut kepala Aisyah yang menunduk itu dengan penuh kasih sayang layaknya anak sendiri.17944Please respect copyright.PENANADm4Dj6rt4S
17944Please respect copyright.PENANAfsy2IOMG2X
Di lain pihak, Nurdin pun tertawa puas melihat hasil rekaman video itu selama hampir 1 jam. Lalu, dia men-save video itu di tablet dan disimpan juga di situs penyimpanan online GD yang sudah dipasswordnya. Rencana awalnya berhasil gemilang yang akan digunakannya untuk rencana selanjutnya17944Please respect copyright.PENANAu9Uwkrbwf5
17944Please respect copyright.PENANAwGZvaPDSYo
Setelah itu, mereka pun berpisah setelah Aisyah menutup pintu rumahnya. Ummu Afra lalu berjalan keluar kompleks perumahan itu. Setibanya di depan gerbang kompleks perumahan itu, ia menyetop sebuah bis yang menuju kompleks perumahannya. Setelah naik, ia memilih tempat duduk di bagian tengah bis itu. Suasana bis itu cukup lengang. Hanya ada beberapa orang lain selain dirinya. Rata2 mereka adalah anak sekolah mahasiswa/i, dan orang2 kantor yang akan istirahat siang. Di sebuah halte, naiklah seorang ibu berjilbab lebar dan berjubah longgar sambil membawa bayinya ke dalam bis. Tak disangka, dia dan bayinya duduk di sebelah Ummu Afra. Awalnya kaget, namun Ummu Afra senang karena ada teman ngobrol. Akhirnya mereka pun mengobrol yang diselingi dengan senyuman dan keramahan masing2.17944Please respect copyright.PENANAw25YDzp7UX
17944Please respect copyright.PENANAxPeepHwNNW
Selain bercerita seadanya tentang dirinya, akhirnya Ummu Afra tahu tentang jati diri wanita teman ngobrolnya. Namanya Halwa Wahyuni. Umurnya 42 tahun. Baru memiliki anak sekitar 6 bulan lalu. Suaminya sedang bekerja jadi TKI di negeri Jiran dan rutin mengirimkan uang per bulan kepadanya dan bayinya. Sebenarnya mereka berdua sudah berusaha punya anak sejak mereka menikah 2 dekade lalu, namun baru akhir2 ini mereka dapat karunia dan amanah memiliki serta menjaga anaknya sekarang. Sekarang dia mau beli susu formula di apotik sekalian cek juga keadaan payudaranya yang sangat sulit mengeluarkan susu ASI. Mungkin karena usianya sudah setengah baya. Dia bercerita sambil berkaca-kaca. Ummu Afra yang mendengarnya pun turut terisak dan mengeluarkan sedikit air matanya. Tiba2,17944Please respect copyright.PENANAD4Na84OylI
17944Please respect copyright.PENANAAu9kxDtfcQ
"Ooeek.. Ooeekk", tangis bayi itu karena ia mulai lapar.17944Please respect copyright.PENANAsNCu0bfYPz
Sontak, semua penumpang dan supir serta kondektue melihat ke arah sumber suara. Halwa jadi malu karenanya. Beberapa agak terganggu dan menunjukkan wajah kurang suka.17944Please respect copyright.PENANAUpQKNVqDeQ
"Maaf, maaf, Semuanya. Saya akan segera menyusuinya", seru Halwa agak keras.17944Please respect copyright.PENANAyRJW8ST1Vx
Para penumpang, kondektur, dan supir itu pun mengangguk tanda memaafkan dan mengerti. Mereka lalu kembali ke aktivitas masing2.17944Please respect copyright.PENANAFVPg4W8Vnz
17944Please respect copyright.PENANApuvCEfZapA
Melihat itu, tanpa pikir panjang, Ummu Afra lalu menarik resleting jubahnya dan setelah melorot, tampaklah sepasang payudara besar yang menggairahkan meski masih tertutup jilbab lebarnya. Lalu, mereka mulai berbisik-bisik agar penumpang2 lain, supir, dan kondektur tidak mendengarnya.17944Please respect copyright.PENANAwt7rTsqOCH
17944Please respect copyright.PENANAV739IukkR5
"Biar saya saja yang menyusuinya, Wa.", tawar Ummu Afra.17944Please respect copyright.PENANA2hmWNvBgT2
"Wah, apa gpp, Riz? Maaf, kalau ngerepotin, ya.", tanya balik Halwa antara kaget, bingung, dan lega.17944Please respect copyright.PENANAnkislu03p7
"Ya, gpp, Wa. Kita harus saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa", seru Ummu Afra meyakinkan.17944Please respect copyright.PENANADkgOojxXcT
"Baiklah kalau begitu. Ini.", jawab Halwa seraya menyerahkan bayi laki2 nya ke pangkuan Ummu Afra.17944Please respect copyright.PENANADdrgPkYBPE
Ummu Afra segera menyambutnya dan segera menyusui bayi itu untuk mendapatkan asupan gizi lewat susu ASI nya. Bayi itu mendadak diam begitu menyusu pada Ummu Afra. Dia menyedotnya dengan kuat karena saking laparnya dan karena sifatnya sebagai laki2. Ummu Afra agak kaget tapi lega karena beban di payudara kanannya mulai berkurang. Namun bagaimana dengan payudara kirinya yang masih penuh ASI dan ingin keluar. Untungnya,17944Please respect copyright.PENANA2dXK9rc56o
"Riz, bolehkah saya minta ASI mu di sebelahnya untuk persediaan?", tanya Halwa memastikan seraya mengeluarkan pemompa ASI dan botol susunya.17944Please respect copyright.PENANAUhiJVfndcu
"Oh, boleh banget, Wa. Silahkan saja. Tapi tolong tutupi, ya.", jawab Ummu Afra seraya meminta.17944Please respect copyright.PENANA3wz1h1jr7K
"Beres, Riz. Tenang aja.", seru Halwa menenangkan.17944Please respect copyright.PENANASHHyEl3WaY
17944Please respect copyright.PENANAkySTb16ldN
Halwa lalu menyingkap dan menyampirkan jilbab lebar Ummu Afra ke arah kanan untuk memudahkan usahanya. Ia lalu menutup gorden jendela supaya bayangan mereka tidak kelihatan dan menutup pandangan dari arah kursi penumpang lain dan jalan dalam bis dengan jilbab lebar dan jubah longgarnya. Untungnya, kursi bis itu cukup tinggi sehingga menutup mereka dari pandangan orang lain dari bis itu.17944Please respect copyright.PENANAB8ZrJDIkYQ
17944Please respect copyright.PENANAvwQsxnBJcV
Dengan perlahan-lahan, Halwa memompa payudara kiri dengan alat pompanya sehingga putingnya mengeluarkan ASI lalu seraya dengan telaten memindahkannya ke dalam botol susunya. Diperlakukan seperti itu sebenarnya Ummu Afra agak malu karena ini di dalam bis yang sedang berjalan takut ketahuan orang lain dan sedikit terangsang karena kedua putingnya disedot bayi dan alat pompa ASI dalam waktu bersamaan. Untungnya itu bukan dalam rangka hubungan sex, jadi ia masih bisa menahannya. Akhirnya bayi itu selesai menyusui dan proses pompa ASI selesai di waktu bersamaan. Ummu Afra lega karena kedua payudaranya normal lagi tidak terbebani ASI lagi. Ia jadi teringat bayinya di rumah yang sedang dijaga mertuanya yang subuh tadi baru datang dari kampung halamannya. Mungkin ia juga sedang butuh ASI.17944Please respect copyright.PENANA1JzLRJx27f
17944Please respect copyright.PENANAnkjHL49j8c
Ummu Afra lalu menaikkan jubah longgarnya lagi dan menutupi kedua payudara montoknya serta merapikan jilbab lebarnya lagi hingga sempurna menghalangi kedua gunung kembar itu di balik jubah longgarnya.17944Please respect copyright.PENANACJFwbleKMw
17944Please respect copyright.PENANA5tpfO9ak0j
"Terima kasih sudah menolongku dan bayiku, Riz. Btw, kenapa kamu tadi gak pake bra?", seru Halwa sambil penasaran.17944Please respect copyright.PENANAYvJrhnY632
"Ya, sama2, Wa. Maaf, tadi bra kulepas karena tadi mendadak ASI ku keluar dan takut merembes hingga ke jubah dan jilbabku. Maklum, saya ini ibu menyusui yang juga punya bayi.", jawab Ummu Afra agak panik.17944Please respect copyright.PENANADJwdE9Ph3v
"Ya, gpp, Riz. Tapi lain kali kamu bawa bra cadangan buat jaga2 kalau begini lagi. Kan riskan juga walau jubah longgar dan jilbab lebarmu cukup tebal.", saran Halwa menerangkan.17944Please respect copyright.PENANA09xz7BUyaC
"Oke, Wa. Saya patuhi itu. Oiya, ini kartu nama dokter wanita kenalanku. Semoga bermanfaat, ya.", kata Ummu Afra menyarankan sambil berpikir juga akan bawa celana dalam cadangan.17944Please respect copyright.PENANAgTf64xB4tt
"Oh, terima kasih, Riz. Bagaimana caraku membalasnya?", jawab Halwa kebingungan seraya menerima kartu nama itu.17944Please respect copyright.PENANAImfdY1tclh
"Gpp, Wa. Kamu juga sudah menolongku dengan mengeluarkan ASI ini sehingga tidak membasahi pakaianku. Yang penting kita jaga komunikasi dan silaturrahim, ya. Oke?", seru Ummu Afra lalu bertanya sambil tersenyum.17944Please respect copyright.PENANATpvSgDwdDo
"Siap, Riz.," seru Halwa meyakinkan sambil tersenyum.17944Please respect copyright.PENANAZ1wKwuIZIb
Mereka lalu saling bertukar nomor HP. Dan sebentar lagi kompleks perumahan di mana Ummu Afra dan keluarganya tinggal.17944Please respect copyright.PENANAykxceXRXtC
"Assalamu'alaikum, Ukhti Halwa. Afwan, ana duluan. Kalian hati2 selama perjalanan." seru Ummu Afra kepada Halwa dan sambil mengelus kepala bayinya tanda sayang.17944Please respect copyright.PENANAK0qx2cExeW
"Wa'alaikumsalam, Ukhti Rizka. Na'am. Jazakillah. Anti juga, ya.", jawab Halwa.17944Please respect copyright.PENANAutQnfRStXG
Mereka juga cipika-cipiki sebagai tanda kasih sayang persaudaraan. Indahnya.17944Please respect copyright.PENANAtCmaZ3i7UF
17944Please respect copyright.PENANA0gNWuJOynE
Setelah membayar ongkos perjalanan bis kepada kondektur, Ummu Afra turun dari bis, menyusuri jalan kompleks perumahannya, dan akan masuk ke dalam rumahnya. Namun, pintu rumahnya terkunci. Ia jadi bingung karena tidak bawa kunci rumah cadangan. Lalu, ia melihat memo yang terselip di bawah pintu rumahnya, mengambilnya, dan membacanya. Ia tersenyum kecut melihatnya karena rasa rindu pada bayi dan mertuanya tertahan sementara. Lega karena rupanya mertuanya membawa cucunya (bayi Ummu Afra dan Mahmud) ke posyandu untuk pemeriksaan rutin dan sebentar lagi akan kembali. Ia pun mengambil kunci rumahnya yang diselipkan di balik (bawah) pot mawar di samping kanan pintu rumahnya (yang disebutkan juga dalam memonya). Setelah itu ia membuka pintu rumah dan masuk ke dalam lalu mengunci pintu rumahnya. Segera ia masuk ke dalam kamarnya dan mengeluarkan bungkusan pakaian dalam dan melemparnya ke tepi kanan bawah tempat tidur. Ia pun meletakkan tasnya di atas meja buffet. Dengan rasa lelah yang luar biasa, ia pun segera merebahkan diri di ranjangnya yang empuk dan sedikit memikirkan beberapa kejadian yang aneh tapi nyata tadi juga peristiwa yang menyenangkan. Tak lama kemudian, dia pun tertidur dengan nyenyaknya sampai terbawa mimpi.17944Please respect copyright.PENANATK3kYZ2fUN