Walaupun panik, Ummu Aisyah tetap berusaha mencari cara untuk solusi masalah ini. Saat melihat sprei samping ranjang tempat tidur itu, ia mendadak punya ide.36868Please respect copyright.PENANAFXuM3GwgCG
36868Please respect copyright.PENANAHQ430EyyBw
"Ya, now or never.", cetus Ummu Aisyah pelan.36868Please respect copyright.PENANAyzhMCWJ4vI
36868Please respect copyright.PENANA1gUEv4e7CU
Baginya ini adalah pertaruhan, ia akan ketahuan oleh lelaki itu dan kemungkin terburuk bisa terjadi atau ia bisa selamat dan bebas selega-leganya. Ia pun dengan cepat dan nyaris tanpa bersuara melaksanakan rencana itu dengan hati-hati.36868Please respect copyright.PENANASJMqF3Pftd
36868Please respect copyright.PENANAPTnTkKNBMa
Akhirnya lelaki itu sudah tiba di tempat di balik ranjang tempat tidur itu dan...36868Please respect copyright.PENANABeLymKBe45
36868Please respect copyright.PENANAUDfUYJTwz6
Ternyata tidak ada siapa pun di balik ranjang tempat tidur itu. Lelaki itu pun bertambah bingung dan mencoba mencari Ummu Aisyah di dalam ruang klinik itu. Namun tetap saja ia tidak ditemukan di mana pun kecuali di satu tempat yang tidak disadarinya.36868Please respect copyright.PENANAi56eOFHyJe
36868Please respect copyright.PENANAj0GMl94g6i
"Aneh, apakah perkiraanku salah? Mungkin sekarang dokter Farah sedang di toilet", gumam lelaki itu pelan. Dia juga berpikir mungkin bekas cairan kekuningan itu bekas obat cair yang tidak sengaja ditumpahkan dokter itu. Padahal itu bekas cairan cintanya.36868Please respect copyright.PENANA1ccrIxsoy0
36868Please respect copyright.PENANAb04g8sHEBs
Karena tanpa hasil yang berarti, ia segera ke luar sambil sesekali melihat barang2 dan keadaan ruang itu dan akhirnya keluar seraya menutup pintu ruangan itu.36868Please respect copyright.PENANAgHZqKzGF9Z
36868Please respect copyright.PENANAd1qDT50aOg
"Maaf, Bu. Mungkin dokter Farah sedang di toilet atau urusan sebentar keluar. Apakah masih menunggunya, Bu?", tanya lelaki itu dengan wajah agak sendu kepada seorang wanita yang sedang menggendong bayi.36868Please respect copyright.PENANAzLBKwwGcWz
36868Please respect copyright.PENANARr7otgSuyE
"Ya, gpp, Pak. Mohon maaf juga karena sedang merepotkan. Saya juga mau ke rumah saudara dulu di dekat sini. Terima kasih bantuannya.", jawab wanita itu agak kecewa namun tetap senyum.36868Please respect copyright.PENANAZbH3sby5wC
36868Please respect copyright.PENANAtGJVQ9xaOP
"Ya, gpp, Bu. Saya tidak merasa direpotkan. Baiklah, mari kita sama2 keluar. Saya juga masih ada agenda pekerjaan di bengkel sebelah klinik ini.", ajak pria itu ramah.36868Please respect copyright.PENANAfEaKuUe3sQ
36868Please respect copyright.PENANAWAckddS22D
"Mari, Pak.", timpal wanita itu sumringah.36868Please respect copyright.PENANANQ8xZZsgfO
36868Please respect copyright.PENANAysJzb2Qjgi
Lambat laun, suara langkah kaki keduanya mulai pelan dan menghilang seiring waktu.36868Please respect copyright.PENANAVd0DVXtauY
36868Please respect copyright.PENANAoCwTbaN0cS
"Syukurlah. Mereka sudah pergi. Namun, siapa mereka? Tapi, aku harus segera beres2 dulu sebelum keluar dari sini.", gumam Ummu Aisyah di dalam kolong ranjang tempat tidur itu.36868Please respect copyright.PENANA5zEfpZLf8a
36868Please respect copyright.PENANARnFmaxUjL7
Untunglah panjang dan lebar tempatnya lebih besar dan lebar daripada ukuran tubuhnya. Ditambah lagi, sisi bawah ranjang ini ditutupi sprei sehingga makin amanlah dia di dalamnya. Rupanya tadi diam2 ia mengangkat sedikit sprei penutup samping ranjang dan berguling pelan ke kolongnya dan menutupnya dengan rapi. Ah, cerdiknya juga dia karena ternyata dia suka menonton film2 detektif yang penuh trik dan misteri dan waktu yang mendebarkan. Ia tak menyangka mengalaminya juga di dunia nyata.36868Please respect copyright.PENANAYkBaUBu5qe
36868Please respect copyright.PENANABUmJocTudz
Dengan berhati-hati dan sambil memperhatikan keadaan sekitar, Ummu Aisyah pelan-pelan keluar dari dalam kolom ranjang itu. Setelah dirasa aman, dengan segera ia berlari ke arah pintu dan menguncinya dengan kunci yang masih tergantung di bagian badan knop pintu. Lalu, ia segera berjalan cepat ke arah cermin dan di bawahnya ada wastafel serta tempat tissue gulungan. Dengan cepat ia, membasahi beberapa lembar tissue itu dengan air mengalir dari keran dan menggosok dan membersihkan sisa ASI di kedua payudara dan sisa cairan cinta di memeknya serta mengeringkannya dengan beberapa lembat tissue kering. Ia melakukannya dengan erotis hingga kedua gunung kembar dan lubang kue apem itu berdenyut dan bergoyang sehingga begitu menggoda dan menggairahkan36868Please respect copyright.PENANAJXAh2YSAfk
36868Please respect copyright.PENANACpEHXrtCSO
"Ah, kamu begitu semoknya, Ukhti. Kalau aku yang melakukannya pasti bisa lebih hot. Hehehe.", ujar Mahmud lewat layar smart phone nya sambil menyimpan adegan tadi dengan tombol save.36868Please respect copyright.PENANAQFcIMGDouf
36868Please respect copyright.PENANAgmGYwZQphp
Mahmud lalu melirik jam tangan di tangan kirinya seraya mengeluh. Rupanya saat itu juga ia harus ke ruang rapat kerja di kantornya untuk diskusi topik perkembangan IT dan dunia nyata. Walaupun agenda rapat itu baginya mengganggu, ia tak bisa mengelak karena ini hal penting di perusahaannya. Apalagi ada direktur, kepala bagian, dan komisaris utama yang juga hadir di sana. Akhirnya dengan agak terpaksa, ia menutup layar video smartphone itu dan membawa beberapa berkas kerja, ia bergegas ke sana. Meski begitu, ia agak lega karena kamera CCTV itu bisa merekam dalam keadaan stand-by.36868Please respect copyright.PENANAGLl2UwbRGK
36868Please respect copyright.PENANAumLPqk72wE
"Semoga nanti masih ada rekaman yang lebih hot dan bagus lagi.", pikir Mahmud bergairah setelah menutup pintu ruang kerjanya.36868Please respect copyright.PENANAiikemyRvgn
36868Please respect copyright.PENANAlItESwqQp4
Sementara itu, Ummu Aisyah sudah berhasil memakai pakaiannya lagi dengan benar, membersihkan sisa cairan cinta dengan cairan pembersih khusus di sprei, dan merapikan sprei ranjang itu.36868Please respect copyright.PENANACmF76r97O8
36868Please respect copyright.PENANAbCCKvHoWMx
Lalu, ia kembali memakai jas dokternya, menekuni tugasnya mencek status kadaluarsa obat2an itu dan menandai antara yang masih bagus kondisinya dan yang sudah expired. Setelah berhasil mendatanya dengan rapi dan mengirimkannya lewat email ke humas RS pusat itu, ia bersiap untuk pulang ke rumah karena tadi ia agak lelah dengan masturbasi yang tidak ia mengerti sebelumnya. Namun, tiba2 ia mendengar suara pintu ruang prakteknya dibuka dan suara,36868Please respect copyright.PENANAAwBQi3Tdx6
36868Please respect copyright.PENANAmP06osdLsJ
"Assalamu'alaikum, Dokter Farah. Apakah Anda di dalam? Bolehkah saya masuk karena ingin cek kesehatan?", seru wanita itu dengan suara agak keras.36868Please respect copyright.PENANA4Bvdc0dCEN
36868Please respect copyright.PENANAxZTBk2uuYx
Ummu Aisyah agak terkejut.36868Please respect copyright.PENANAooOx0J7PM1
"Oh, mungkin ia lihat papan namaku di depan kliniknya.", pikir Ummu Aisyah jernih.36868Please respect copyright.PENANAgAMU5cBISC
36868Please respect copyright.PENANAGZTNf6eZIr
"Wa'alaikumsalam. Ya, saya ada. Sebentar saya bukakan pintunya.", seru Ummu Aisyah berjalan cepat dan segera membuka kunci pintu itu.36868Please respect copyright.PENANAhpnB5xg6BR
36868Please respect copyright.PENANAvVoa2bRzLV
Setelah dibuka, tampaklah sosok wanita itu. Dia adalah Halwa Wahyuni, wanita yang tadi naik bis bareng Ummu Afra.36868Please respect copyright.PENANAZQnRygmMKR
36868Please respect copyright.PENANAiOemG8EWrl
"Maaf, Anda siapa, ya?", tanya Ummu Aisyah bingung.36868Please respect copyright.PENANAMlmpfeuOpk
36868Please respect copyright.PENANAmRp5nwnUSp
"Maaf juga, Dokter Farah. Saya Halwa Wahyuni. Kedatangan saya ke sini untuk memeriksa kesehatan saya setelah melahirkan. Saya dapat info tempat ini dari Mbak Rizka, teman dokter saat SMA dulu. Maaf, tadi saya minta seorang pegawai bengkel sebelah untuk mencari Dokter karena saya bingung klinik ini libur padahal dia bilang melihat Anda tadi masuk. Bolehkah saya masuk?", jawab Halwa panjang lebar seraya menunjukkan kartu nama Ummu Aisyah.36868Please respect copyright.PENANAUwZY1lNUs7
36868Please respect copyright.PENANAXFm1azWwTH
"Oh, ya, saya kenal Rizka. Salam kenal juga, Bu Halwa. Ya, gpp, Bu. Maaf juga karena tadi saya ada urusan sebentar. Sampai sekarang pun kami masih bersahabat akrab meski tidak sesering dulu bertemunya karena sibuk dengan urusan rumah tangga dan pekerjaan masing2. Mari masuk.", balas Ummu Aisyah tersenyum sambil bingung memikirkan siapa pegawai bengkel itu. Mungkin dia orang baru.36868Please respect copyright.PENANA2Iw3PfnVat
36868Please respect copyright.PENANAf3J191x7Mu
"Ya, gpp, Dok. Siap.", sambut Halwa tersenyum juga.36868Please respect copyright.PENANAeS95d9Fsa3
36868Please respect copyright.PENANAvaOUcFGC1R
Mereka lalu bersalaman dan cipika cipiki juga. Mereka saling berhadapan dan mulai mengobrol dan berkonsultasi di tempat diskusi (dengan 1 meja dan 2 kursi untuk dokter dan pasien). Sama seperti Ummu Afra, Ummu Aisyah juga sedih dan matanya berkaca-kaca mendengar penuturan Halwa yang juga sambil terisak-isak. Suaminya bernama Farid Yuwono, 44 tahun dan bekerja di negeri sebrang. Anak mereka, Jafar Harsoyo baru berumur 6 bulan. Tapi, ia sulit menerima ASI yang cukup dari ibunya karena usia ibunya sudah setengah baya. Sekarang Jafar sedang dititipkan di rumah saudaranya yang tinggal di dekat klinik ini agar ibunya lebih konsentrasi berobat di sini. Setelah itu, Ummu Afra berniat untuk memberikan suntikan hormon dan obat2an tertentu untuk merangsang produksi ASI Halwa. Namun, sebelumnya ia ingin memeriksa keadaan Halwa dahulu.36868Please respect copyright.PENANAmJXnTlDsIE
36868Please respect copyright.PENANAr9vvXsHbNq
Setelah berbaring di tempat tidur, lalu Halwa diperiksa napasnya dengan stetoskop dan diperiksa tensi darahnya dengan tensimeter oleh Ummu Aisyah. Lalu, Ummu Aisyah minta izin untuk memeriksa keadaan payudara Halwa agar bisa mengetahui dosis pemberian hormon dan obatnya. Itu memang sesuai dengan SOP nya. Halwa pun mengizinkan karena itu untuk kesembuhannya dan karena sesama akhwat jadi tidak masalah.36868Please respect copyright.PENANAGIoe5rHgSN
36868Please respect copyright.PENANABzw8et2Ccf
Ummu Aisyah lalu mulai meraba kedua payudara Halwa secara bergantian dari luar jilbab lebar dan jubah longgarnya. Lalu, ia meremasnya agak keras dan sesekali menekan putingnya. Halwa agak menahan sedikit sakit dan meringis saat merasakannya. Namun, mau bagaimana lagi? Ia harus bersabar bila ingin segera mencapai kesembuhannya.36868Please respect copyright.PENANA3wspLh5LJ9
36868Please respect copyright.PENANAunZpOtPCh2
"Hm, memang sedikit aneh keadaannya.", gumam Ummu Aisyah yang juga merasa aneh dengan tubuhnya. Rupanya reaksi obat itu mulai muncul karena dia meraba dan meremas payudara pasiennya. Dia mulai bergairah dan libidonya makin naik. Kedua payudara dan memeknya kembali berdenyut aneh. Padahal, normalnya ia tak akan seperti itu sebelumnya.36868Please respect copyright.PENANA8ar4iXlGUT
36868Please respect copyright.PENANAeiB833c3uF
"Aneh gimana, Dok?", tanya Halwa yang bingung mendengar gumaman Ummu Aisyah yang mulai berkeringat dingin.36868Please respect copyright.PENANAqPjdICUX1E
36868Please respect copyright.PENANAl8tS7xgPqf
"Ya, aneh karena keadaanya yang tidak biasa, Bu. Bagaimana kalau saya periksa secara menyeluruh dan detil?", tanya Ummu Aisyah dengan napas agak memburu.36868Please respect copyright.PENANAjrnojEyscX
36868Please respect copyright.PENANA9DbDoJV9uS
"Hm, maksud Dokter apa, ya? Apakah Dokter gpp? Kelihatannya butuh istirahat?", tanya Halwa tambah bingung melihat kondisi Ummu Aisyah yang bertambah aneh.36868Please respect copyright.PENANAbSGD7Yj1hO
36868Please respect copyright.PENANA3gDbPyFPT0
"Oh, ini gpp, Bu. Udah biasa karena tadi saya ada urusan medis sebentar. Maksud saya, agar saya bisa lihat payudara Ibu secara langsung agar ceknya lebih baik. Bagaimana? Ini untuk kesembuhan Ibu juga.", jawab Ummu Aisyah tegas antara ingin melaksanakan tugas dokternya atau memuaskan nafsu seksualnya.36868Please respect copyright.PENANA6woPZOB9R8
36868Please respect copyright.PENANA9UJIi57XVQ
"Hm, baiklah, Dok.", ujar Halwa pasrah. Ia berharap tidak terjadi apa2 nantinya. Namun rupanya ia keliru.36868Please respect copyright.PENANAqWrbJSuItv
36868Please respect copyright.PENANAJ5QzqVXFcr
Halwa segera menyampirkan jilbab lebarnya, membuka kancing2 depan jubahnya. Tampaklah sepasang payudara besar berukuran 35 B tertutup bra yang agak kekecilan dipakainya. Ummu Aisyah pun membantu melepaskan kaitan bra di punggung Halwa dan melepaskannya serta meletakkannya di bagian samping ranjang.36868Please respect copyright.PENANAVE9yrJalX8
36868Please respect copyright.PENANABg3KOuyfc0
Melihat itu, Ummu Aisyah tampak menelan ludah. Kedua payudara putih itu tampak menggairahkan dengan puting agak kehitaman di puncaknya. Setelah itu, Ummu Aisyah lalu menerangkan pada Halwa bahwa kedua tangan dan kaki Halwa harus diikat dengan borgol khusus di keempat ujung sisi ranjang untuk memudahkan pemeriksaan dan pengobatan. Lagi2 Halwa menurut demi mendapat kesembuhannya. Dengan cekatan, Ummu Aisyah mengikat keempat alat gerak Halwa dengan alat itu. Rupanya itu juga untuk melancarkan aksi tak terduganya kali ini yang juga dipengaruhi efek obat (multivitamin) yang tadi diminumnya.36868Please respect copyright.PENANAp9feIH49nS
36868Please respect copyright.PENANAnl8nf18L4K
Dengan segera, Ummu Aisyah lalu kembali meremas kedua payudara besar itu dengan keras dan sesekali memelintir kedua putingnya serta terkadang menyusu keduanya secara bergantian. Akibatnya kedua payudara itu kemerahan dan kedua putingnya agak kebiruan. Itu berlangsung selama 10 menitan.36868Please respect copyright.PENANAGYy9IuWSQz
36868Please respect copyright.PENANArtFOtl0ef3
"Arrghhh, adduuhh, oh.... ehm...", desah Halwa antara kesakitan dan menikmati sambil keluar sedikit air matanya.36868Please respect copyright.PENANA9UwsEgSZVD
36868Please respect copyright.PENANAihwyrnD0R4
Setelah itu, Ummu Aisyah ternyata mengerti dosis obat dan hormonnya walaupun keadaanya sedang bergelora asmara yang ia juga bingung penyebabnya. Lalu, segera ia mengambil suntikan pertama lalu diambilnya sebagian obat cair pada botol kecil coklat dan diambilnya juga hormon cair pada botol kecil hitam dengan alat yang sama. Dicampurkannya kedua zat itu dengan digoyangkan perlahan agar tercampur rata. Kemudian, dia menyuntikkannya masing2 setengah volume di bagian samping tubuh Halwa dekat kedua payudaranya. Halwa merasa sedikit sakit namun ia merasa ada cairan dalam payudaranya yang ingin merangsek keluar.36868Please respect copyright.PENANAKty8RpMHp9
36868Please respect copyright.PENANAs36SipxoEk
Merasa lihat denyutan aneh di kedua payudara Halwa, Ummu Aisyah lalu segera menekan dan meremas agak keras di bagian itu seraya memintir sedikit putingnya. Setelah itu didiamkan sejenak.36868Please respect copyright.PENANA1VUiqbxZY5
36868Please respect copyright.PENANAEWcq06CEeC
"Ccrr...crrr.. crrr " Rupanya ASI mengucur lumayan deras dari kedua puting payudara Halwa.36868Please respect copyright.PENANA9wImTgeujH
36868Please respect copyright.PENANAOp747DQRE9
"Syukurlah. Akhirnya aku bisa menyusui bayiku dengan normal.", ujar Halwa sumringah walau awalnya ia sempat menderita tadi.36868Please respect copyright.PENANAAeiNGgSlQB
36868Please respect copyright.PENANAS0zjqH9wO1
Namun, Ummu Aisyah langsung menyosornya. Dilahapnya kedua puting payudara Halwa untuk menghisap ASI nya serta menjilati sisanya di area sekitarnya. Halwa sempat terkejut dan geli karenanya namun ia berpikir positif mungkin Ummu Aisyah membersihkan ASI itu agar tidak mengotori pakaiannya. Namun, ia juga merasa vaginanya berkedut2 dan akan keluar sesuatu.36868Please respect copyright.PENANAWlx8N9NZfO
36868Please respect copyright.PENANAt3GvzL5DS9
Ummu Aisyah pun selesai meminum ASI itu untuk tambahan tenaganya walau pun masih sisa sedikit mengalir di payudara Halwa. Lalu, ia kembali menerangkan dan minta izin kepada Halwa untuk memeriksa vaginanya karena alasannya berkaitan dengan kondisi payudaranya. Lagi2 Halwa mengizinkan karena kepolosannya. Dengan cepat, Ummu Aisyah menarik jubah longgar Halwa ke atas, menurunkan celana panjang tipisnya dan celana dalamnya. Tampaklah vagina Halwa yang bersih tanpa rambut kemaluan karena rajin dicukur dan dirawat tampak berkedut-kedut. Tampak kelentit kecil di dekatnya. Ummu Aisyah lalu menekannya sedikit dan Halwa sedikit berteriak karena saking sensitifnya. Untung ruang klinik ini punya lapisan peredam suara, jendela dan pintu tertutup rapat sehingga orang2 di luar tidak bisa mendengarnya.36868Please respect copyright.PENANAHMSvX9sMJB
36868Please respect copyright.PENANA1RcvWWmCGO
Lalu, Ummu Aisyah mulai memasukkan dua jari ke liang senggam Halwa secara bergantian dan keluar masuk selama beberapa menit. Tusukan jari2 Ummu Aisyah membuat Halwa makin berteriak dan bergelinjangan. Hal ini diperparah dengan jilatan dan gigitan Ummu Aisyah yang erotis di vagina Halwa. Tekanan dan cairan cinta Halwa makin menjadi di dalam dinding vaginanya. Ia merasa orgasme nya makin dekat. Ironis memang. Ia dibuat binal dan orgasme setelah lama ditinggal suaminya bekerja di luar negeri justru oleh akhwat yang penampilan dan pribadinya mirip dengannya. Namun terlambat, karena kepolosannya dalam bidang medis, ia harus mengalami pelecehan dan kejadian tabu seperti lesbian ini.36868Please respect copyright.PENANAjfhHEbBUoA
36868Please respect copyright.PENANAzucm7pHq46
"Oh, Dok. Saya mau pipis, nih. Tolong minggir sebentar.", seru Halwa panik dan nikmat karena akan orgasme.36868Please respect copyright.PENANAQNniLFJXQ1
36868Please respect copyright.PENANAMPXUjGUkVD
"Gpp, Bu. Keluarin aja. Ini yang saya tunggu2.", balas Ummu Aisyah binal lupa bahwa ia dan pasiennya sudah bersuami dan memiliki satu anak.36868Please respect copyright.PENANAjkwcAx4LN7
36868Please respect copyright.PENANAlgODYKmudd
"Ah, oh, ehm...", desis Halwa saat segera lepaskan cairan cintanya.36868Please respect copyright.PENANAlPqVPHbNJv
36868Please respect copyright.PENANAddGBGnF9tf
"Crot... ssrrr.. crott.. srr". Cairan cinta Halwa menyembur dan mengalir dari vaginanya mengenai mulut dan muka Ummu Aisyah dan sedikit mengenai jilbabnya serta mengotori spreinya lagi.36868Please respect copyright.PENANAmfBLNPLxJd
36868Please respect copyright.PENANAgZXVxEBqGO
Ummu Aisyah lalu menjilati dan meminum banyak cairan cinta Halwa saking rakusnya tanpa merasa jijik. Lalu, ia pun beralih akan mencium bibir Halwa Awalnya Halwa menolak, tapi karena puting Halwa dipintir Ummu Aisyah terpaksa ia membuka mulut karena berteriak sakit dan mulailah percumbuan haram di antara mereka bibir mereka mencium dengan ganasnya serta lidah mereka saling membelit mencampur liur mereka dan sedikit cairan cinta Halwa. Mereka lakukan itu selama beberapa menit.36868Please respect copyright.PENANAhdua9deGhd
36868Please respect copyright.PENANAwuKgNKB1T6
Tak lama kemudian, mereka selesai melakukannya dan sama2 pingsan saking lelahnya dan saling berpelukan. Bagi mereka itu adalah pengalaman yang aneh, jijik, indah dan tak terlupakan. Sejam kemudian mereka bangun, saling minta maaf karena mereka sama2 merasa khilaf, membuka ikatan borgol, membersihkan bagian tubuh mereka, barang, dan ruangan, menutup dan merapikan pakaian mereka, serta menyelesaikan urusan administrasi. Lalu, mereka pun saling berjanji untuk menutup rahasia itu dan tidak akan mengulangi lagi. Kemudian mereka segera pulang ke tempat masing2 tanpa banyak bertanya lagi.