Setelah beristirahat sejenak, Nurdin akan segera melancarkan aksinya pada Ummu Afra.18781Please respect copyright.PENANAVXdq3wz3QB
18781Please respect copyright.PENANAgGHbLIo56f
"Agar lebih akrab, saya panggil Ukhti dengan Dik dan sebaliknya panggil saja saya Mas. Lalu, masing2 dari kita saling melepaskan pakaian yang dipakai. Bagaimana, Dik?", tawar Nurdin penuh birahi yang lebih tua 6 tahun dibanding Ummu Afra.18781Please respect copyright.PENANA2qTEEF45j6
18781Please respect copyright.PENANAP3AewrGypq
Ummu Afra yang masih sedikit lelah dengan pergumulan dengan Nurdin tadi hanya bisa mengangguk pasrah.18781Please respect copyright.PENANAcKUS1qDYqd
18781Please respect copyright.PENANA5V3iJXrsjS
"Baiklah, Mas Nurdin. Mari segera kita lakukan.", ujar Ummu Afra yang ingin cepat melakukan hal yang tabu ini agar lekas pulang dan beristirahat di rumah.18781Please respect copyright.PENANA0aplzyROhv
18781Please respect copyright.PENANA4OvCake1Pl
Mendengar hal itu, Nurdin lalu segera menarik kuat kedua tangan Ummu Afra yang kaget namun hanya pasrah saja. Keduanya kini saling berhadapan dengan jarak sangat dekat. Kedua napas mereka begitu memburu. Kepala Nurdin lalu mendekat ke kepala Ummu Afra dan bibirnya langsung menyosor bibir seksi akhwat itu. Kedua lidah mereka saling beradu dan mengait serta mencampurkan kedua air liur mereka.18781Please respect copyright.PENANA0C5tviGYH6
18781Please respect copyright.PENANAGVLKUbd9Vt
"Ehm, mmuacchh..mmuaacchhh.", desis mereka tertahan menikmati percumbuan terlarang itu.18781Please respect copyright.PENANA7Kde3T6u8U
18781Please respect copyright.PENANAZB9xgNOWwS
Kedua tubuh mereka sedikit renggang namun tetap bergoyang2 dengan erotisnya. Kedua tangan Nurdin lalu memasukkan kedua tangannya di bagian punggung Ummu Afra di balik jilbab lebarnya. Ia mencari-cari resleting jubah longgar akhwat itu. Setelah ketemu, langsung ia tarik turunkan resleting itu dan setelah melonggar, jubah panjang itu langsung ia pelorotkan ke bawah hingga sebatas pinggang Ummu Afra. Akibatnya, bagian atas tubuh Ummu Afra kini setengah telanjang, hanya bra dan jilbab lebarnya yang masih menutupi kedua gunung kembarnya yang montok itu. Nurdin segera melepas pengait bra dan benda itu langsung lepas dan kedua payudara Ummu Afra langsung membusung keluar menyentuh sisi dalam jilbab lebarnya yang hingga sebatas perut. Nurdin lalu segera melepaskan kuluman pada bibir Ummu Afra dan menyampirkan jilbab lebarnya ke samping hingga ke bagian punggungnya. Tampaklah kedua bukit kembar berukuran 36 B yang sangat menantang dengan sedikit ASI yang keluar dari kedua puting Ummu Afra. Akhirnya, Nurdin akan segera menikmatinya setelah rajin memandanginya (masih dari luar jilbab lebar dan jubah longgar panjangnya) saat bertamu ke rumah Mahmud dan istrinya ini saat itu.18781Please respect copyright.PENANAYuWi0E5mox
18781Please respect copyright.PENANAJOAqRd4Yfz
Melihat pemandangan itu, penis Nurdin langsung kembali bangun dan sedikit mengeluarkan spermanya yang merembes ke kolor dan sedikit ke celana panjang bahan kainnya. Tanpa pikir panjang, mulut Nurdin langsung menghisap kuat ASI di puting payudara kanan Ummu Afra dan diselingi dengan jilatan lidahnya di seluruh bagian payudara itu tanpa kecuali. Tangan kanan Nurdin tidak mau kalah dan meremas kuat payudara kiri Ummu Afra sambil sesekali memelintir keras putingnya.18781Please respect copyright.PENANAOCcXjyjm08
18781Please respect copyright.PENANALD3mGSx2Ux
"Aahhh.. Ooohhhh... Mmmhj Teruskan Mas Nurdin. Puaskan ana.", desah Ummu Afra sambil merem melek tak karuan menikmati perlakuan Nurdin pada kedua bukit kembarnya.18781Please respect copyright.PENANAmqzRx2nd0E
18781Please respect copyright.PENANAOIVyBzSTUJ
Mendengar suara Ummu Afra yang begitu indahnya, Nurdin makin bersemangat. Libidonya naik. Ia makin memperkeras kuluman, sesekali menggigit puting, dan remasannya pada kedua payudara montok Ummu Afra, kiri dan kanan secara bergantian. Ummu Afra pun makin menikmati perlakuan itu sambil memegangi kepala Nurdin dan terkadang menjambak rambutnya. Akibatnya, kedua payudara Ummu Afra memerah, penuh air liur, dan ada beberapa cupangan Nurdin pada beberapa bagiannya. Kedua putingnya masih tegak mencuat jadi agak kebiruan karena kuluman dan pelitiran Nurdin. Kedua payudara itu jadi berkedut-kedut karenanya. Nurdin puas sekali dengan hasil perlakuannya itu. Lalu, dia mengambil beberapa lembar tissue di kotaknya yang terletak dekat persneling mobilnya. Dengan penuh kelembutan, dia mengelap bekas air liurnya di kedua payudara Ummu Afra dan kedua putingnya sambil sedikit meremas dan memainkannya. Birahi Ummu Afra makin meningkat karenanya. Kini, kedua payudaranya sudah kering dan bersih. Namun, ukurannya sedikit membesar karena masih ada sisa ASI yang akan segera keluar dari kedua putingnya.18781Please respect copyright.PENANAdKJ6xOOH3b
18781Please respect copyright.PENANAApaZMM9EvY
Ummu Afra khawatir karena hal itu. Melihat itu, mata Nurdin semakin mesum melihatnya. Ingin sekali ia menyusu pada kedua putingnya. Tapi bagaimana caranya itu yang ia pikirkan sekarang yang berpacu dengan waktu agar ASI itu yang akan segera menyembur keluar. Akhirnya ia menemukan ide. Lalu, ia mengambil sebuah alat pemerah susu sapi yang sudah dimodifikasi dari kantung plastik di bagian kursi depan. Kedua ujungnya mirip alat penghisap ASI pada kedua payudara manusia. Di bagian tengah ada pompa kecil untuk mempercepat tarikan air susu dan di ujung lainnya ada sedotan agak besar sedikit lebih kecil daripada ukuran mulut manusia.18781Please respect copyright.PENANAvvybivjbVU
18781Please respect copyright.PENANAqcrjupm9yp
Nurdin lalu segera memasangkan kedua ujung alat pengisap itu pada kedua puting Ummu Afra dan memasukkan ujung sedotan yang satu ke mulutnya sendiri serta tangan kirinya menahan bagian tengah alat itu agar tidak jatuh. Tangan kanannya lalu menekan tombol "ON" dan alat itu segera bekerja menarik kedua puting Ummu Afra agar segera mengeluarkan isinya. Tangan kanan Nurdin pun tidak tinggal diam. Diremas dan diperasnya dengan kuat kedua payudara Ummu Afra secara bergantian seperti memerah susu sapi dari puting dan kelenjar payudaranya. Hal itu bertujuan agar mempercepat prosesnya dan air susu cepat keluat dan lebih banyak.18781Please respect copyright.PENANA6Vwkm07lG5
18781Please respect copyright.PENANAo24xtMr3cZ
Mendapat perlakuan seperti itu, Ummu Afra terkejut. Baru kali ini kedua payudaranya dan ASI nya dipijat & dihisap oleh alat dan tangan manusia sekaligus. Ia berdebar-debar menanti prosesnya. Namun, ia lega karena ASI yang membebani kedua payudaranya akan segera keluar.18781Please respect copyright.PENANAbpGcIg0n35
18781Please respect copyright.PENANAV1dkoN63Vj
Tidak lama kemudian,18781Please respect copyright.PENANAJz7FFfxZqI
18781Please respect copyright.PENANAFvWQKFfoPq
"Ccrrtt... ccrrrttt... ccrrttt...", suara ASI Ummu Afra yang dihisap alat itu mengalir melalui selang plastiknya hingga disedot oleh Nurdin. Begitu leganya kerongkongan Nurdin dialiri ASI itu. Tenaganya seolah pulih kembali. Namun, dia tidak serakah. Saat merasa ASI yang dihisapnya tinggal sedikit lagi, Nurdin segera mematikan tombol alat itu. Tangan kirinya segera membalikkan ujung sedotan alat itu dan mengarahkannya ke mulut Ummu Afra. Tangan kanan Nurdin masih meremas bergantian kedua payudaranya. Ummu Afra mengerti dan langsung membuka mulutnya dan mengulum sedotan itu dan tangan kanannya menahan bagian tengah alat itu. Nurdin lalu menyalakan kembali alat itu.18781Please respect copyright.PENANAl3WA7GiHtM
18781Please respect copyright.PENANAkSODLqQ0Nj
"Crrt... crrrt..", suara ASI yang kembali mengalir dan membasahi kerongkongan Ummu Afra. Ia merasa lega rasa hausnya telah hilang sekaligus kedua payudaranya kembali ke ukuran normal karena ASI nya telah keluar semua untuk sementara ini.18781Please respect copyright.PENANAZytM6MIfiw
18781Please respect copyright.PENANA6IpblYOSS4
Nurdin lalu segera mematikan alat itu, melepaskan ujung sedotan dari mulut Ummu Afra dan kedua alat penghisapnya dari kedua putingnya. Dia lalu membersihkan kedua puting itu dengan tissue kering sambil sesekali meremasnya lembut dan menyeka bekas air liur dan ASI di bibir dan mulut Ummu Afra dengan tissue yang sama. Lalu Nurdin terdiam sejenak. Tanpa diduga sebelumnya, tiba2 Ummu Afra segera melucuti kemeja dan kaus dalam Nurdin dan menekan-nekan, meremas-remas dada bidangnya serta sesekali menggigit kedua puting kecil Nurdin. Diperlakukan seperti itu, membuat Nurdin kelojotan.18781Please respect copyright.PENANA76ascu5tEr
18781Please respect copyright.PENANAthhSdpHYKJ
"Ah, ah, ehm, oohhh., Maannntaappp, Dik Rizka.", desah Nurdin keenakan.18781Please respect copyright.PENANAlAHc1ozAkB
18781Please respect copyright.PENANALrDOgO0okk
Ummu Afra lalu memelorotkan celana panjang dan membuka kolor Nurdin juga. Tampaklah kontol Nurdin yang tegang maksimal dengan urat2 kehijauan menghiasinya. Meski lebih kecil ukurannya dibanding kontol suaminya, baginya itu lebih menggairahkan karena ujungnya yang lebih lancip. Tanpa buang waktu, Ummu Afra melakukan blowjob. Ia memasukkan kontol itu hingga hampir menyentuh pangkal kerongkongannya. Dimaju mundurkannya kontol itu sambil sesekali digigitnya kecil.18781Please respect copyright.PENANAkPayvmOGaI
18781Please respect copyright.PENANAb4WXTQPzOK
"Aahhh.. Ooohhhhh... Ter.. terrussinn, Diikkk.", seru Nurdin megap2 sambil megang kepala Ummu Afra yang masih terbungkus jilbab lebar. Sementara itu, di luar sudah turun hujan deras dan disertai angin lumayan kencang. Semakin tersamarlah permainan sex mereka dari luar.18781Please respect copyright.PENANABrlWIdFhez
18781Please respect copyright.PENANAKAuIzTp7yZ
Ummu Afra juga semakin cepat melakukan blowjob disertai dengan remasan kuat kedua tangannya pada kedua biji pelir Nurdin. Merasa kontolnya semakin menegang, Nurdin makin merapatkan kepala Ummu Afra pada benda panjang itu. Dan..18781Please respect copyright.PENANARkvP8ekBbM
18781Please respect copyright.PENANAnd0h2QyOVe
"Crot... crot...croot." bunyi air sperma Nurdin yang masuk ke dalam mulut dan kerongkongan Ummu Afra. Dia tampak menikmatinya. Lalu, Ummu Afra segera melepas kontol itu dari mulutnya setelah Nurdin melepas kepalanya. Lalu, dia segera menampung sisa ceceran sperma Nurdin dengan kedua tangannya yang dibentuk seperti wadah kecil. Nurdin yang melihat itu pun mengerti dan membuka lebar mulutnya dan air sperma dari tangan akhwat itu mengalir bebas ke dalam mulut dan kerongkongan Nurdin.18781Please respect copyright.PENANAiNoPamatPC
18781Please respect copyright.PENANAgeK4oej4ck
"Hm, nikmatnya.", gumam Nurdin puas.18781Please respect copyright.PENANAQ0juujjrWg
18781Please respect copyright.PENANAfkCZtiYN1x
Lalu, Nurdin mendorong tubuh Ummu Afra ke belakang dan melepas rok panjang yang menyatu dengan jubah longgarnya hingga terlepas semua ke bawah. Dipelorotkannya celana panjang tipis dan celana dalam Ummu Afra hingga lepas. Namun, kaus kakinya tidak ia lepas. Sensasinya meningkat melihat akhwat di depannya hampir telanjang dan hanya memakai jilbab lebar dan kaus kakinya saja. Dipegangnya kedua paha Ummu Afra dan diarahkannya ke atas agar memudahkan mulutnya mencapai vagina Ummu Afra. Lalu, dijilat2nya vagina Ummu Afra sambil menghisap cairan cintanya. Sebelah tangannya ikut meremas2 vagina itu sambil tangan satunya menahan sekaligus kedua paha Ummu Afra. Dua jari sekaligus ikut menojos maju mundur memek Ummu Afra hingga cairannya makin banyak keluar. Dengan mulutnya, Nurdin meminum semua air cinta itu. Ditekan2 dan dipelintir juga kelentitnya dengan kedua jarinya.18781Please respect copyright.PENANA4F3ChOP9QV
18781Please respect copyright.PENANA5K5cw9dNyS
"Aauowhh.. Hhhh.. Aaahhh.. Oooohhh., Ter.. teerrussin., Mmaass.", racau Ummu Afra dengan binalnya yang akan segera orgasme lagi.18781Please respect copyright.PENANAo7Hv6ohg8S
18781Please respect copyright.PENANAlytqNvRUPX
"Ssrtt.. ssrttt...", bunyi sisa air cinta dari vagina Ummu Afra yang lagi2 habis diminum Nurdin.18781Please respect copyright.PENANAzjt4sHbUAq
18781Please respect copyright.PENANADeseIW3jDo
Setelah itu, Nurdin segera menurunkan kedua paha Ummu Afra. Dia lalu segera menggeseka-gesekan kontolnya di bagian luar vagina Ummu Afra. Siap untuk memasukkannya ke dalam vagina itu yang makin berkedut-kedut.18781Please respect copyright.PENANAARabYscS7i
18781Please respect copyright.PENANA7tCiyGF11d
"Anti siap ana masukkan ini, Dik Rizka?", tanya Nurdin dengan mesumnya.18781Please respect copyright.PENANAgkaXPBKTvf
18781Please respect copyright.PENANAXxVsHacqbu
"Kapan pun ana siap, Mas Nurdin. Cepat anta masukkan sekarang.", jawab Ummu Afra bergairah.18781Please respect copyright.PENANAYyIBpmKk59
18781Please respect copyright.PENANA8KShGLmCzx
Saat Nurdin, akan memasukkan kontolnya terdengar suara notifikasi pesan dari smartphone di saku celananya.18781Please respect copyright.PENANA0Qe7fSRgDe
18781Please respect copyright.PENANAU6V0bPp4eT
"Huh, siapa lagi ini? Mengganggu keasyikan orang aja.", gerutu Nurdin kesal.18781Please respect copyright.PENANAJn7gpukMDH
18781Please respect copyright.PENANAavgwUQBnFD
Karena penasaran, ia lalu merogoh smartphone dari saku celana panjangnya dan membaca pesan di dalamnya.18781Please respect copyright.PENANAuvrxcG2f1O
18781Please respect copyright.PENANAwZAH1MAotU
"Nurdin, kenapa kamu berulang kali kutelepon tidak diangkat2? Ke mana saja dan sedang apa? Ayo cepat segera ke kantor sekarang. Kita akan rapat mendadak bersama para kepala bagian, komisaris, dan perwakilan karyawan bank. Karena indeks mata uang nasional sekarang sedang mengkhawatirkan. Harus tiba setengah jam lagi di sini. Kalau tidak, kamu kupecat atau kumutasi ke luar kota yang jauh. Bagaimana?",18781Please respect copyright.PENANAaaCSE12GCt
18781Please respect copyright.PENANAXn53ZLtTSS
Begitu bunyi pesan yang tampak marah dan mengancam tersebut. Mendadak, wajah Nurdin jadi pucat. Itu sms dari Pak Broto, direktur bank tempatnya bekerja. Dia tahu tabiat atasannya yang tegas, keras kepala, dan tidak main2 dengan ucapan dan tindakannya. Namun itu demi kemajuan perusahaannya dan kepentingan para karyawannya juga. Tadi Nurdin hanya men-sillent kan suara panggilan telepon dan lupa melakukan hal yang sama pada suara notifikasi pesannya. Lalu dengan ketakutan, ia membalas pesan bosnya itu.18781Please respect copyright.PENANA1FSppakKi1
18781Please respect copyright.PENANAjQFpd3NbNN
"Baik, Bos. Maaf saya tadi sedang belanja di swalayan. Segera saya ke sana dengan cepat. Mohon ditunggu."18781Please respect copyright.PENANAtkClzWI7Ew
18781Please respect copyright.PENANAgh6dF5od71
Lalu, ia segera menarik lagi kontolnya dari bibir vagina Ummu Afra.18781Please respect copyright.PENANA3IjHCrVUdh
18781Please respect copyright.PENANAw7ExSoOxQq
"Maaf, Dik Rizka. Saya harus segera ke kantor. Ayo segera rapikan pakaian kita masing2.", seru Nurdin dengan sendu. Padahal ia ingin segera menuntaskan ronde final ini.18781Please respect copyright.PENANAz2VAZE67Pn
18781Please respect copyright.PENANAf62alVH7Zf
"Hm, baiklah, Mas Nurdin. Lain kali saja, ya.", bilang Ummu Afra agak kecewa namun lega karena vaginanya tidak jadi ditusuk dengan kontol Nurdin.18781Please respect copyright.PENANAv8NzFEudcl
18781Please respect copyright.PENANAMGvl1K6NTO
Lalu, mereka berdua segera membersihkan berbagai cairan yang dihasilkannya dan mengeringkan tubuh mereka dengan banyak tissue. Dengan cepat mereka kembali memakai pakaian dalam dan luar mereka serta merapikan sekedarnya. Lalu, Nurdin segera pindah ke kursi supir setelah melipat kursi di sebelahnya. Ummu Afra diajak Nurdin duduk di sebelahnya dengan alasan sabuk pengaman di kursi belakang sedang rusak. Ummu Afra menurutinya karena ia berpikir Nurdin akan memacu mobilnya dengan kencang jadi mereka berdua harus memakai sabuk pengaman.18781Please respect copyright.PENANAEswI31o0yZ
18781Please respect copyright.PENANADj7B0qragK
Setelah mereka siap, Nurdin lalu segera men-starter mobilnya dan mendorong rem tangan serra menginjak kuat pedal gasnya. Dengan cepat ia membanting stir mobilnya ke kanan. Walau khawatir, Ummu Afea tetap berusaha tenang karena yakin dengan kemampuan Nurdin mengemudi.18781Please respect copyright.PENANAj8aLSZAfQi
18781Please respect copyright.PENANAXZYCq3hKgs
Mobil Nurdin lalu melewati jalan kecil di tengah lapangan parkir itu dan melewati pos satpam yang tampak sepi karena para satpam sedang berteduh karena hujan deras ini. Saat akan melewati portal otomatis, Nurdin segera mengklakson penjaga portal sekaligus petugas parkir resmi supermarket itu. Ummu Afra kaget mendengarnya. Petugas di dalam pos jaga keluar itu terkejut namun segera membukakan portal itu dan mempersilahkan Nurdin keluar karena sebelumnya dia memakai kupon paket yang digesek di mesin sensor saat dia memasuki tempat parkir ini sebelumnya. Mobil Nurdin dengan wiper naik turun menyapu tetesan air hujan di kaca depannya dan roda2nya melaju kencang di jalanan ibukota yang tampak agak lengang karena belum banyak kendaraan keluar dari kantor, sekolah, dan kampus. Rupanya belum waktu puncak jam pulang.18781Please respect copyright.PENANAC2n5owqfyf
18781Please respect copyright.PENANAOSGnj3AEAw
Saat melihat ada terowongan Casablanca ratusan meter di depannya, mendadak Nurdin memperoleh ide untuk menuntaskan hasrat seksualnya. Penisnya masih menegang dan akan segera menumpahkan isinya.18781Please respect copyright.PENANAsa53gTCgbw
18781Please respect copyright.PENANAPiBeKvjLw0
"Dik Rizka, cepat buka rok panjang dan celana dalammu. Ana akan menuntaskan dengan cepat bagian akhir yang tertunda tadi.", seru Nurdin seraya melepas resleting celana dan melepaskan kolornya hingga mencuatlah penisnya yang menegang.18781Please respect copyright.PENANAD1YDsxzbQr
18781Please respect copyright.PENANA0aaTQf0F7c
Ummu Afra yang tampak kaget mendengar perkataan dan melihat sikap Nurdin itu.18781Please respect copyright.PENANAhYq4p0py1u
18781Please respect copyright.PENANAHHNGjSicOt
"Ta.. tapi ini di tempat umum, Mas. Ana takut ketahuan. Lagipula anta sedang menyetir sekarang. Tidak apa2kah?", seru Ummu Afra khawatir.18781Please respect copyright.PENANAjHPboSR11j
18781Please respect copyright.PENANAJmHIkbD5WQ
"Gpp, Dik Rizka. Saya sudah perhitungkan itu. Asal anti bantu ana juga. Atau mau saya kirim sekarang itu ke situs2 video porno terkenal?", ancam Nurdin dengan serius dan tegas.18781Please respect copyright.PENANApp3URy3CAc
18781Please respect copyright.PENANADasoEUWu0K
"Ba... baiikllahhh, Mas Nurdin. Ana menurut saja", tanggap Ummu Afra pasrah dan agak takut. Ia lalu menarik rok panjangnya ke atas dan memelorotkan celana panjang tipis dan celana dalamnya sambil agak berdiri untuk memudahkannya. Ia pun melepas sabuk pengamannya.18781Please respect copyright.PENANA9F3LdL4d85
18781Please respect copyright.PENANAMPikA5Jjv3
"Ayo, sini, Dik. Langsung masukkin aja", seru Nurdin sambil menunjuk ke pangkuannya.18781Please respect copyright.PENANAH3JRmza9Iw
18781Please respect copyright.PENANAzRDfaWKH8Y
"Oke, Mas.", jawab Ummu Afra patuh.18781Please respect copyright.PENANAuST5e9HQOo
18781Please respect copyright.PENANAE7vKDyfswD
Lalu, ia segera pindah ke arah pangkuan Nurdin yang masih mengemudikan mobilnya. Ia menyerong ke kiri, sedangkan Nurdin menyerong ke kanan agar masih bisa melihat situasi jalan di depannya. Dengan perlahan-lahan ia agak membuka pantatnya sehingga lubang vaginanya mulai dimasukki oleh penis Nurdin yang mengacung kuat itu.18781Please respect copyright.PENANAqoAJeS6DAL
18781Please respect copyright.PENANA9b2XSUphwg
"Ah, ehm, oohh.", racau Ummu Afra dan Nurdin berbarengan saat kedua alat kelaminnya saling bergesekkan di dalamnya.18781Please respect copyright.PENANANRbtUbOEVN
18781Please respect copyright.PENANA8olB6AVC0u
Karena dinding vagina Ummu Afra sudah licin akibat cairan cintanya maka "Blleess". Penis atau kontol Nurdin masuk semuanya ke dalam liang senggamanya. Tepat saat mobil Nurdin sudah masuk ke bagian awal terowongan Casablanca.18781Please respect copyright.PENANAtrAKo82dVe
18781Please respect copyright.PENANAhlkPGnxY0H
"Aahh.. Ooohhh.", desah keduanya berbarengan.18781Please respect copyright.PENANALsntPMRylV
18781Please respect copyright.PENANAsRjFlYtkEO
Ummu Afra sangat malu melakukan hal tabu ini di dalam mobil dengan yang bukan mahramnya di tempat umum. Namun, untunglah keadaan terowongan ini agak gelap dan sedikit berkabut dan jalannya sedikit tergenang banjir. Banyak pengemudi mobil dan motor yang fokus memandang ke delan dan konsentrasi memacu kendaraannya masing2. Apalagi bila tidak hati2, kendaraan bisa tergelincir, bertabrakan dengan kendaraan lain, dan terjadi kecelakaan fatal. Di daerah ini memang rawan kecelakaan karena keaadaan terowongannya yang gelap, jalan kurang rata dan agak berlubang serta agak angker. Hal itulah yang membuat Ummu Afra lega. Hanya lampu sorot depan kendaraan yang menyala sebagai pemandu dan lampu belakang dan sen agar pengendara kendaraan di belakang waspada. Lampu dalam mobil Nurdin menyala namun berhasil ditutupi dengan gorden kecil di samping kiri kanan pintu depan sedangkan ada gorden yang menutupi kursi depan dan belakang serta di jendela kiri kanan belakang dan paling belakang tertutupi warna kaca yang gelap.18781Please respect copyright.PENANAt9Z93U5QH4
18781Please respect copyright.PENANAFnKlvCUw87
"Ayo, sekarang naik turunkan tubuhmu agar cepat beres, Dik Rizka.", perintah Nurdin sambil tangan kirinya memegang perut Ummu Afra agar tidak jatuh. Tangan kanannya masih sibuk memegang stir kemudi. Untunglah ia bisa mengendarai pelan2 mobilnya karena di bagian pertengahan terowongan banyak kendaraan mulai pelan2 lajunya karena banjir mulai tinggi dan mulai macet antriannya.18781Please respect copyright.PENANAJi0f3eK7J0
18781Please respect copyright.PENANAml1iM9IklB
"Siap, Mas Nurdin.", sahut Ummu Afra dan mulai menaikturunkan tubuhnya. Vaginanya memompa kontol Nurdin yang makin berdenyut2. Dinding vaginanya banyak memijit2 dan cairan cintanya mulai mengguyur kontol Nurdin. Hal ini berlangsung berulang selama beberapa menit.18781Please respect copyright.PENANAo131KsiZ9b
18781Please respect copyright.PENANA3rhzEdlPhD
"Aahh, ehm, oohhh... uuoowwhhh.", gumam pelan mereka berdua menikmati, khawatir ada pengendara lain yang mendengar atau melihatnya.18781Please respect copyright.PENANAJ2KR0knOgz
18781Please respect copyright.PENANACabyvmTSyi
"Aahhh, aannnaaa mmaauuu ssaammppaaii, Maasss.", desah Ummu Afra keliyengan.18781Please respect copyright.PENANA5hy8qZaQjm
18781Please respect copyright.PENANAlQGDnI6sls
"Ooohhh, aannna jjuuggga, Diikkk", desis Nurdin kelojotan karena penisnya makin tegang.18781Please respect copyright.PENANAKHWSK3MP1z
18781Please respect copyright.PENANAHSAJORnQUU
Dan,18781Please respect copyright.PENANAEKEYkqnC4y
"Ssrrtt... ssrrtt. ssrrrtt", bunyi air cinta Ummu Afra menyembur menandakan orgasmenya lagi.18781Please respect copyright.PENANANqBrg1b9CO
"Ccroottt. . croott..crot.", suara tembakan sperma Nurdin di dalam vagina mendekati rahim Ummu Afra.18781Please respect copyright.PENANAX6dYl1psN2
18781Please respect copyright.PENANAd8NpepInmA
"Aahhh, leganya", seru mereka berbarengan.18781Please respect copyright.PENANAV1kw4nzlE7
18781Please respect copyright.PENANApKfrybEJ7C
Lalu, Ummu Afra segera menaikkan tubuhnya dan melepaskan kontol Nurdin yang belepotan air cinta dan sperma. Ummu Afra segera membersihkan dan mengeringkan kontol itu dengan tissue kering, sedangkan tangan kiri Nurdin membersihkan dan mengeringkan vagina Ummu Afra dengan tissue. Mereka berdua lalu memakai pakaian dalam dan bawah mereka sehingga kembali tertutup. Tepat saat itu , mobil mereka keluar dari terowongan Casablanca dan Nurdin langsung menyalip beberapa mobil dan motor di depannya karena lalu lintas di depannya mulai lancar.18781Please respect copyright.PENANALqj07lO49m
18781Please respect copyright.PENANAG6Si5imQ0p
"Terima kasih, Dik Rizka. Ini DVD video pornonya. Tapi kapan2 anti layani ana lagi karena ana masih butuh dan masih ada file videonya di internet. Oke?", tawar Nurdin sambil tersenyum gemas seraya menyerahkan DVD porno itu kepada Ummu Afra.18781Please respect copyright.PENANAHeByo1LQvG
18781Please respect copyright.PENANAXmoFk0NuN5
"Ya, baik, Mas.", jawab Ummu Afra tersenyum kecut seraya menerima DVD itu. Rupanya penderitaan masih belum berakhir baginya untuk sementara.18781Please respect copyright.PENANAd7K9HDC1fy
18781Please respect copyright.PENANAUs8Q6aP8kz
Nurdin segera mengantar Ummu Afra hingga tiba di rumahnya di Pejompongan. Ummu Afra pun bergegas turun sambil membawa barang2 belanjaannya setelah mengucapkan terima lasih dan salam seadanya kepada Nurdin. Lalu dia masuk ke dalam rumahnya, menguncinya dari dalam, dan segera masuk kamar pribadinya. Untung saja suaminya belum pulang dari kantor dan bayinya serta mertuanya masih ada keperluan di rumah saudaranya. Langsung saja ia merebahkan dirinya ke atas kasur sambil sedikit air matanya mengalir karena merasa mengkhianati lagi Mahmud, suaminya. Namun, ia juga tersenyum kecil karena mendapatkan pengalaman sex luar bisa dari Nurdin. Itu hanya berlangsung sebentar dan ia pun tertidur. Sementara itu, setelah membalas salam dari Ummu Afra dengan senyum penuh arti, Nurdin segera memacu cepat mobilnya ke arah bank tempatnya bekerja yang lumayan dekat dari daerah itu. Walaupun mulutnya tertawa tapi wajahnya agak sendu karena merasa mengkhianati Ummu Aisyah, istrinya. Untungnya, sekarang sedang bertugas sebagai dokter tamu di luar kota. Namun, itu tidak berlangsung lama karena ia tiba di kantornya 2 menit sebelum rapat dimulai dan tiba di ruang rapatnya tepat waktu sehingga bosnya dan para rekan kerja yang lain bisa memaklumi dan langsung memulai rapatnya. Seolah2 tidak tampak efeknya dari kejadian seksual yang dilakukan sebelumnya. Tampak seperti hari-hari biasanya.18781Please respect copyright.PENANAGANLvYAC8I