“Bagus kalau gitu,” ucap Ardi yang tidak sabaran dan meletakkan buku tersebut di atas nakas.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnajts7IVX7
Narnia memejamkan kedua mata dan menaikkan kaos depannya. Memperlihatkan kedua dadanya yang putih berisi di hadapan Ardi. Ia sungguh tidak rela, dadanya di jamah oleh Ardi yang sangat ia benci.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTglBWJWHna
Jakun Ardi naik turun, bawahnya juga terasa sungguh sesak. Kedua telapak tangannya meremas dan mencengkeram kedua buah Narnia yang semakin besar. Ardi masih ingat, terakhir ia meremas kedua dada Narnia. Saat mereka masih di bandung dalam rangka pramuka antar sekolah Jakarta dengan bandung.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjWKCFC2SH
Narnia tidak berani bersuara, ia mengigit kaos depan dengan gigitan kuat dan kedua tangan menutup wajahnya yang sudah memanas. Akibat ulah Ardi yang masih memainkan kedua buah dadanya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ryjEI8arH
Ardi menempatkan bibirnya di salah satu buah dada Narnia. Ia melahapnya dan menarik ujungnya dengan gigi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHklHiN3b4U
“Ah..” desah Narnia tetiba dan kaos yang di gigit terlepas begitu saja dari mulutnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5Z5c08PiP
Ardi yang kesal, langsung menaikkan kembali kaos tersebut.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Fdmhfi3S6
“Gigit erat kaosnya, jika tidak ku bakar bukunya!” ancam Ardi yang berhasil membuat Narnia menurut.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSycs09CroD
Melihat Narnia mengigit kaosnya secara mati-matian, Ardi melahap lagi dada satunya dengan menghisap ujungnya dengan lidah memaikan puncak yang menantang itu. sebelah tangannya terus meremas dada Narnia dengan berapa gerakkan yang berhasil membuat tubuh Narnia meremang.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijJWkWJjmg
Narnia menahan suaranya mati-matian dan bagian bawahnya sudah terasa basah dan berdenyut.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xLp4w3Wei
Puas memainkan kedua dada Narnia yang tidak di tutupi bra. Ardi mengakhiri permainya yang sudah 30 menit dan menatapi kedua dada Narnia sudah memar kebiruan dengan bekas ciuman dan gigitan yang ia tinggalkan di kedua buah dada tersebut.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpmeQgt8Wo
Senyuman Ardi semakin menampakan senyuman jahat. Ia langsung mendorong Narnia ke atas ranjang dengan kasar.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkY96S4kuMN
Narnia tersentak dan hendak bangkit dari atas ranjang dengan kepala berputar-putar.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67ceHyib4n
tapi, Ardi langsung menekan tubuh Narnia di atas.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEz7GNVfaX
Seketika, Ardi langsung mengecupi bibir Narnia dengan rakus dan menahan tengkuk Narnia untuk dapat memperdalam kecupannya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IdplMPOfD
“Hmmphh,” Narnia berusaha menolak dengan memukul-mukul dada Ardi dengan kedua kepalan tangan.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ722QLvmfH1
Ardi tidak bergeming, ia memperdalam kecupan di bibir Narnia. lidahnya menari-nari dalam mulut Narnia. Sebelah tangannya bahkan sudah menyusup ke bagian sensitif yang terasa lembab akibat perbuatannya yang mengoda kedua dada yang sintal itu. tanpa aba-aba, Ardi langsung memasukkan kedua jarinya di dalam lembah tersebut tanpa aba-aba.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGaJHnSo3C
“Hmmphh.. ” teriakan Narnia terendam oleh kecupan Ardi. Ketika ia ingin berteriak keras. Atas rasa sakit di bawah tubuhnya yang di masuki jemari Ardi secara kasar.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdS1Ju18Op7
Jemari Ardi menari dengan tarian hebat, hingga Narnia merasa ada sesuatu di tubuhnya akan keluar dalam jumlah banyak. Tetapi gerakkan jemari itu terhenti. membuat Nanrnia terasa tidak rela untuk menerimannya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVV6dqERZC
Puas menyiksa Narnia dengan jemarinya. Ardi melepaskan kecupannya. Menatapi wajah Narnia yang terengah-engah. Karena kelelahan dan hampir Mati kehabisan nafas.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GsVLcqbwC
“Kau menipu ku,” protes Narnia.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdxUSwHMcE
“Bukannya kau menikmatinya?” balas Ardi dengan sikap cueknya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuOvQ44Ty7
Narnia membaringkan wjahnya. Pusat tubuhnya berdetak. Ia menginginkan lebih dari sebuah permainan jemari. Tepatnya, ia menginginkan barang keras dari Ardi yang mengenai perutnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvvRBtEEHC
“Hari ini sampai sini, aku pasti akan memuaskan mu lain kali!” ucap Ardi dengan senyuman kepuasan.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnR0MQbv1t
Perkataan Ardi sungguh memalukan. Dengan cepat Narnia mendorong Ardi keluar dari kamarnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkHCQzL1oM
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkcXN8p9Hq
Ardi memanfaatkan kesempatan tersebut menarik tubuh Narnia menempel ke tubuhnya. Ia kembali mengecupi bibir Narnia di sertai gigitan dan sebelah tangan ke bawah. Untuk memainkan bagian bawah secara keluar masuk dengan ritmen yang lebih cepat.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bOVUChY4J
Tubuh Narnia mengejang, ia akan mendapatkan pelepasan dengan permainan jemari Ardi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WX35X5R4y
Merasa jarinya terjepit, Ardi menaikkan tempo permainan. Hingga semburan panas terasa di telapak tangannya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPuXRJBLPi
Kecupan bibir di lepaskan, jemari Ardi yang basah di oleskan ke bibir Narnia.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WJJ82LU1q
“Hisap, atau ku masukkan dengan milikku?” ancam Ardi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXt6RYz4Ojm
Mau tidak mau, Narnia menjilati cairan miliknya di jemari Ardi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoWVTrrBz2
Ardi menatapi jemarinya yang di jilatin oleh Narnia. Seketika ia menahan tengkuk Narnia dan mengecup bibir tersebut. Bahkan memasukkan kembali jemarinya ke tempat yang basah.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzTDggBUoT
Tubuh Narnia bergetar hebat, lagi dan lagi ia mendapatkan pelepasan ke sekian kali atas permainan jemari Ardi di pusat tubuhnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wJVthZmce
“Bonusnya sungguh hebat,” ucap Ardi yang keluar dari kamar Narnia.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cMlzLglFy
“Hampir saja,” batin Narnia.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYAJTRFypx
Narnia terduduk dengan bersandar di pintu saat ia sudah menutup pintu kamarnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4LzWCTsli
Di luar, Ardi melihat ibunya yang berjalan ke arahnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBy8F6lvyf
“Bagaimana Narnia?” tanya Lala kepada putranya yang masih mengenakan seragam sekolah.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYnNgFCE1j
“Sudah bangun dan ia memeluk buku Adam dengan bahagia. Jangan lupa, malam ini milikku,” ucap Ardi yang berlalu dari hadapan ibunya
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwIDxFnnAw
Lala memandangi putranya dengan tatapan rumit. Ia heran, kenapa Ardi mau ikutan kerjasama dengan persugihan ini.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OV1j3xJlg
Jika Adam, ia tidak akan kaget lagi. Karena sebelum Narnia menjadi tumbal persugihan. Kekasih Adam yang lain sudah duluan menjadi tumbal persugihan dagangan Herman.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAVlft2via
Soal nasib mantan Adam. Lala dan Herman tidak mau tau. Bagi mereka berdua, uang sangat penting dari segalanya. Termasuk Narnia, apa yang akan terjadi selanjutnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZyqKGothz
“Bukan urusanku,” batin Lala.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSDrj6ZA21
Lala berjalan ke arah kamar Narnia. Untuk melihat keandaan Narnia. Tepatnya memastikan Narnia tidak kabur atau kenapa-napa dulu. Karena Narnia merupakan tumbal yang sempurna.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1Zm3TVyCd
Tok tok tok tok
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrk8zUyEUt
Lala mengetuk pintu kamar Narnia sebanyak empat kali.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpHZsTe7DV
“Nar… Sudah bangun kah?” saut Lala dengan sikap biasanya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUQAiuVX77
“Sudah Bu,” balas Narnia yang cepat membetulkan pakaianya dan menganti celana piyama yang basah. Akibat ulah Ardi yang membuatnya mendapatkan pelepasan dalam jumlah banyak
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7vtAm8zTG
Setelah memastikan semua beres, Narnia membuka pintu kamar. seolah tidak terjadi apa-apa barusan dengan Ardi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqG7LO7Ug6
“Apa Ardi sudah menyerahkan buku Adam padamu?” ucap Lala dengan senyuman lembut untuk memastikan apa yang di katakan oleh Ardi benar atau tidak.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhxnW0hYvM
“Sudah bu, terima kasih.”
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eK3bCR7Sk
“Tolong jaga rumah, ibu mau bantu Pak Herman beres-beres toko jualan!” pinta Lala memohon.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChOoSXKf6w
“Iya Bu, aku akan jaga rumah.”
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79n9qHAyzn
“Obatnya jangan lupa di minum! biar besok segar dan bisa ketemu dengan Adam,” goda Lala kepada Narnia.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNy1IAarLl
Wajah Narnia memerah, karena godaan ibu tirinya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡem5xRren1p
“Iya Bu,” balas Narnia gugup dan menutup pintu kamarnya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgOoLj7wUC
Lala tersenyum licik melihat putri tirinya begitu polos dan bodoh.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40RAjNcf4F
Lala, kemudian berjalan ke kamar Ardi. Untuk memberitau Ardi, bahwa malam ini Ardi bisa main sampai puas. Selagi mereka di luar dan tentu saja, Adam akan ikut pergi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FIWNPz8BL
Senyuman Ardi mengembang di bibirnya dengan pikiran licik dan gaya apa yang akan di pakai untuk menyentuh Narnia malam ini.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DYWGOL4XF
“Mau pergi berapa lama?” tanya Ardi tetiba.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCTcdqJr4y
“Mungkin sampai tengah malam, kita mau ketemu Pak Joko dan Adam akan ikut sama Kita!” jelas Lala, yang di tatapi malas oleh Ardi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHfy3v4dWY
“Ya sudah, aku akan main sampai puas.”
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5c8QW2cOJw
“Jangan lupa, tampung bagian itu. Jangan sampai ketahuan Narnia,” perintah Lala dan Ardi memperlihatkan satu botol kecil di hadapan ibunya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaYARUIYRd
“Segini cukup?”
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnU21W95pa
“Cukup, setidaknya untuk persediaan besok!” balas Lala yang masa bodoh.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ198iW6gr0G
Ardi mengamati kepergia ibunya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNo6qgSiSr9
Terlibat dalam ritual persugihan, Memang bukan hanya di lakukan ketiga keluarganya. Melainkan dirinya juga. Ardi tidak ingin kalah dari Adam. Yang bisa sukses dan tinggal sendirian di apertement mewah.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBSgGKVMSt
Pulang hanya sesekali, itu pun untuk menyentuh Nardia. Tapi Ardi tidak terlibat dengan dukun Joko. Ia hanya memafaatkan celah kesempatan yang ada untuk bisa sukses tanpa menggunakan ilmu gaib atau sebagainya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzKWk5aLNH
“Cih, aku akan setingkat dengan mu!” gumam Ardi pelan yang siap menyentuh Narnia selama berapa ronde malam ini.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97XUfYyplE
Jam 2 siang, Lala sampai ke toko. Para karyawan yang mendapatkan bonus. Banyak yang pergi dan ada berapa yang membantu Herman untuk beres-beres. Seperti mencuci panci dan berapa peralatan masak. Piring disusun di mobil pick up.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNk5y3lPTM
Tepatnya. Herman pergi kerja dengan menggunakan mobil pick up usang. Untuk mengangkat panci bakso dan mangkok. Pulangnya juga sama dengan mobil pick up usang.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITo8PNuT6k
Penyewa tempat Herman sudah dari tadi tidak sabaran untuk berjualan. Pak Andika menatapi Herman dengan rauk wajah hitam.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KmQsqX971
“Masih lama kah? Tanya Pak Andika dengan nada kurang bersahabat kepada berapa pelayan Herman.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwV9uHB0giv
“Sudah selesai, sisa mangkok!” ujar salah satu pelayan yang kurang suka dengan sikap Pak Andika.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzdBnThEZz
Padahal pemilik tempat adalah Herman. Tapi gaya Pak Andika kayak bos yang punya lahan yang semenang-menang terhadap Herman.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DIBmf6t95
“Mendingan cepatan tuh! Saya sudah mau buka,” pekik Pak Andika dengan suara keras yang seperti lagu hajatan nikah sekampung. Yang membuat toko sebelah dan depan. Pada liat ke arah Andika.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoLKim0Ux7
Pelayan dan Herman menaruh barang-barang seperti mangkok, gelas, teko, sendok, garpu dan sumpit, tempat sambal ke belakang mobil pick up.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KzDQZ5fMU
Sikap pak Andika yang seperti itu. Selalu menjadi bahan pembicaraan para tetangga. mereka menganggap Pak Andika songong karena ketimpak rezeki durian runtuh dari Herman.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoliejcVhj
Sebenarnya Pak Andika dari dulu sudah mau membeli lahan tempat Herman berbisnis dengan harga yang tinggi. Tapi Herman tidak mau menjualnya, selain itu juga. Ia juga mendesak pemilik mall untuk mengusur Herman.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6iU2rcLPu
Hasilnya tetap gagal, pihak mall mengatakan Herman sudah menyewa tempat tersebut selama 10 tahun dengan surat kontrak di atas materai 6.000. Dan sejak itulah, sikap Pak Andika semakin jadi-jadi untuk membully Herman. Dengan segala cara yang ia punya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhI91BTC24
Lala menatapi Pak Herman yang menebar senyuman padanya. Ia pun hanya membalas dengan tipis. Mengingat ia bisa mendapatkan uang lebih dari Pak Andika. Jika ia mengunakan Narnia untuk melayani pak Andika di atas ranjang.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1pSn1sCac
Memikirkannya saja, Lala semakin tidak bisa memedung keinginan hatinya untuk memperalat Pak Andika. Untuk menjadikan Andika sebagai tumbal persugihan
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AoFXfI1ns
Tapi mengingat Herman yang menjaga rahasia dengan sangat ketat. Bisa-bisa nyawa taruhan, sehingga Lala mengundurkan niatnya untuk memanfaatkan Pak Andika.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKmKvpdb8d
Selesai beres-beres, karyawan pamit pulang kerja. Demikian juga Herman yang memilih pulang dan menaruh mobil pic up ke dalam garasi mobil. Kemudian menganti mobilnya dengan mobil baru untuk ke rumah dukun bernama Joko yang menjadi dukun langanan berapa tahun ini.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoBkShLqpR
Adam menyusul pergi dengan mobil mewah dari arah belakang. Mobil yang di kendaraankan oleh Adam masuk ke salah satu terpencil yang jauh dari kota.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmneMUHJbF
Hari semakin malam, mereka bertiga sampai ketempat Pak Joko.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWRQbgVWkx
Pak joko yang sudah tau, meminta seorang pelayan untuk menyambut kedatangan ketiga tamu tersebut.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEErSAKyX5L
“Pak Joko sedang di dalam, mohon tunggu di sini!” ucap pelayan wanita itu ramah tanpa mengenakan pakaian sehelai benangpun di tubuh. Saat menyambut para tamu yang datang ke diaman Joko.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEmPZwpj2y
Pandangan mata Adam ke arah tubuh pelayan yang benar-benar sempurna. berisi padat dan segar, tanpa pakaian di tubuh.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMcM1DnOrd
“Jaga sikap mu, dia tidak boleh kau sentuh!” ucap Herman yang memperingatin anak pertamanya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6JkA2YHaw
“Aku tau,” balas Adam yang memperbaiki posisi celananya yang sesak.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDJDCOfzud
Berapa menit di luar, pelayan itu kembali dan meminta ketiga tamu masuk.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKylk8QPkQ
Herman berjalan di depan di susul oleh Adam yang menatapi kemolekan tubuh pelayan. Di belakang ada Lala yang merinding duluan. Saat berjalan semakin dalam kelorong rumah yang panjang. Yang di penuhi aura mistic yang kuat. Serta suara-suara tawa seperti suara tawa kuntilanak.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9kqVDzjqP
Ketiganya sampai kesalah satu ruangan yang bernuasa kuno dengan ukiran menakutkan di tiap tiang dinding ruangan. Entah apa tulisannya, Lala tidak memperhatikan dengan jelas ukiran itu. yang di inginkannya saat ini. ingin cepat-cepat pergi dari ruangan ini.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2pjfgXCdM
“Silahkan duduk,” ucap Joko yang mempersilahkan ketiganya duduk di lantai yang beralas kayu.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1meF1vS7ZD
Ketiganya duduk di lantai kayu yang terasa dingin dan hawa mistic mengitari mereka bertiga.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFAJr4PHOP
“Hari ini jumat kliwon, akhirnya kamu datang sesuai janji!” ucap Joko yang menatapi Herman dengan kedua mata tanpa bola mata di rongga mata.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG321m9gZ7m
Adam langsung ngeri, melihat pria tua tanpa mata. Bisa membedakan Herman dan dirinya.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bgoTSDZo7
“Iya Gusti! saya sudah datang,” balas Herman yang memberikan hormat di susul oleh Lala. Kemudian dengan Adam.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WFtxcC2li
Tapi mata Adam masih terbelalak melihat seorang yang sedang masak sesuatu tanpa mengenakan busana. Gadis itu tanpa malu mempertontonkan bokongnya yang sintal.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0SJx1EHO6
“Jadi, apa kalian sudah siap melakukan apapun?” tanya Joko yang masih menguji kesabaran mereka berdua. Sedangkan Adam, pikirannya sudah kemana-mana.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbqBfET8uu
“Tia..” panggil Joko pelan.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4W9BOZgWax
“Iya,” sahut Tia.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hTuMWfnM8
Gadis cantik bernama Tia itupun mematikan kompor.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqv33hFB4m
Kemudian, berjalan ke arah Ketiga tamu. untuk memyuguhi minuman. Dadanya yang tidak memakai apapun, justru mengundang nafsu Adam dan Herman yang sudah bergairah tinggi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPBP4XOvnb
Adam maupun Herman menelan saliva dengan kasar. Melihat buah dada muda mengantung di depannya yang masih segar dan berisi.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbMxEQamFo
“Mau minum dulu atau langsung ritual?” tanya Joko yang mempersilahkan ketiga tamu untuk minum.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJuDsEdrdq
“R-ritual dulu saja,” ucap Adam terbata-bata karena tidak bisa berhenti menganga menatapi Tia yang begitu cantik dan mengoda di sebelah Joko.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1OywCoCD7
Joko menurunkan pandangan, melihat celana Adam yang sudah terlihat sesak di bagian selangkangan.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOSmxK5Bz3
“Tia..” Joko menunjuk lantai di tengah mereka.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxCGAW0Z9e
Tiapun mengangguk dan rebahan di sana sambil mengangkang lebar. Mempertontonkan bagian tertentu pada Adam.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8ZgSB5Sje
“Silahkan main dan kalian berdua ikut aku,” perintah Joko. Kepada Herman dan Lala untuk meninggalkan ruang tamu.
1726Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdta1dcKXI
