
36145Please respect copyright.PENANAWIWR02O1cr
“Ini air hangatnya Put” Ucap Nayla sambil memberikan secangkir air hangat itu.
36145Please respect copyright.PENANAUIjXBbpxSB
“Makasih mbak” Jawab Putri yang langsung menyeruputnya.
36145Please respect copyright.PENANA2h3YlEBX34
Setelah menghabiskan setengah dari air hangat itu. Putri kembali melamun. Sepertinya ia kembali terpikirkan soal kejadian buruk yang baru saja menimpanya itu. Ia masih tak percaya kalau kejadian buruk seperti itu harus menimpa dirinya. Ia telah kehilangan keperawanannya. Rasanya ia sudah tak memiliki masa depan lagi. Ia merasa hancur. Ia merasa tak memiliki kepercayaan diri lagi.
36145Please respect copyright.PENANA68iTegBrON
“Putt… Jangan ngelamun dong” Ucap Nayla sambil tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANA26NDKG5w6b
“Maaf mbak… Aku masih kepikiran soal tadi… Aku masih gak percaya kalau . . . .” Ucap Putri terpotong.
36145Please respect copyright.PENANAVdClCDw6XB
“Iya aku paham apa yang kamu rasain Put… Aku menyesal… Aku minta maaf soal keputusan aku kemarin… Seharusnya aku bilang dulu ke kamu kalau pak Urip orangnya memang seperti itu” Ucap Nayla berusaha menghiburnya.
36145Please respect copyright.PENANAfMpXhX4rXz
“Tapi dulu pas aku kesini dia gak keliatan kayak gitu loh mbak… Sikap mbak sendiri juga pas itu . . . .” Ucap Putri kembali terpotong.
36145Please respect copyright.PENANAJ6YlNRlg0A
“Iya… Awalnya aku juga gak percaya… Sejujurnya waktu kamu datang ke rumah pas mau minta foto itu, aku juga ngalamin hal yang sama kayak kamu loh, Put” Ucap Nayla mengenang kejadian buruknya.
36145Please respect copyright.PENANA44aZzc1CVA
“Eh mbak juga ?” Tanya Putri tak percaya.
36145Please respect copyright.PENANAVnCkzj4em3
“Iya cuma waktu itu aku gak tau siapa pelakunya… Karena aku diperkosa waktu lagi tidur… Awalnya aku ngira pak Beni orangnya… Inget kan sewaktu pak Beni ngasih roti ke aku ? Aku udah nuduh pak Beni waktu itu… Aku gak nyangka banget kalau ternyata justru pak Urip pelakunya… Makanya belakangan ini aku seringkali nginep ke rumah pak Beni sewaktu mas Miftah lagi gak ada di rumah… Aku lupa banget kalau kamu mau kesini… Dan aku juga gak nyangka kalau pak Urip berani ngelakuin hal itu ke kamu Put… Sekali lagi maaf yah” Ucap Nayla menyesal.
36145Please respect copyright.PENANAhcFNStGf99
“Iyya mbak… Yasudah jangan diinget lagi… Aku takut kejadian ini menjadi trauma buatku… Lagipula bukan salah mbak kok… Cuma aku masih shock aja… Mungkin butuh waktu… Tapi entah kapan aku bisa pulih dari rasa trauma ini” Ucap Putri yang masih tak menyangka.
36145Please respect copyright.PENANADQ5JXSeGyM
“Iyya… Kamu pasti bisa kok Put… Kamu pasti bisa pulih… Aku yakin, kamu pasti bisa kok” Ucap Nayla tersenyum untuk menyemangati.
36145Please respect copyright.PENANAUXQOc1v60z
“Iyya makasih yah mbak” Jawab Putri yang mulai bisa tersenyum kembali.
36145Please respect copyright.PENANAwusl30FcwT
“Oh yah ini hijab sama cadarnya… Mbak mau mandi dulu ? Nanti biar aku anter ke kamar mandi” Ucap Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA3joyZ3mtQ3
“Iyya boleh… Tolong yah mbak” Ucap Putri yang masih telanjang bulat menyisakan kacamatanya saja.
36145Please respect copyright.PENANAoIkvAHdylw
Putri yang merasakan perih di selangkangannya terpaksa dibantu oleh Nayla dalam berjalan. Ia diantar Nayla ke kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat. Saat pintu kamar dibuka, terlihat pak Beni terkejut melihat Putri masih telanjang bulat.
36145Please respect copyright.PENANAWbSXUcW4rH
“Eh bapak kirain dah pulang… Jangan lihat !” Tegur Nayla.
36145Please respect copyright.PENANASe0khfYHBG
Putri yang tak menyangka akan kehadiran pak Beni segera menutupi tubuhnya semampunya. Wajahnya tertunduk malu. Ia benar-benar malu saat auratnya kembali terlihat oleh sosok lelaki asing yang sama sekali belum dikenalnya itu.
36145Please respect copyright.PENANAL0Z7zdy5yz
“Ehh maaf” Ucap Pak Beni menunduk. Ia segera patuh laksana budak yang menuruti perintah tuannya. Sepertinya pak Beni telah mendalami perannya. Ia akan menuruti semua perintah yang diucapkan oleh Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAnELrJo1Ggx
Karena merasa nanggung sudah berada di tengah perjalanan. Nayla kembali melanjutkan perjalanan Putri menuju kamar mandi. Sesampainya mereka disana, Nayla membiarkan Putri membersihkan dirinya. Pintu kamar mandi ditutup. Terdengar bunyi air mengucur dari dalam kamar mandi tersebut.
36145Please respect copyright.PENANAr2zD4Bc93H
“Hah… Maaf” Lirih Nayla yang masih menyesali perbuatannya.
36145Please respect copyright.PENANAjbMLyrRSeV
Nayla pun kembali ke arah pak Beni membiarkan Putri menikmati waktunya sendiri. Samar-samar terdengar suara isak tangis dari dalam. Tampaknya Putri masih belum pulih dari trauma yang menghantuinya. Nayla duduk di samping pak Beni. Wajahnya tampak kebingungan. Ia masih tak percaya pak Urip melibatkan sahabatnya dalam melakukan aksi bejatnya.
36145Please respect copyright.PENANA1sEOuK41nN
“Gimana mbak Putri, mbak ?” Tanya pak Beni pada Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAsIAolMD4x8
“Masih trauma pak… Wajar sih, tapi moga aja cepet pulih” Jawab Nayla.
36145Please respect copyright.PENANABuHbrSs2uY
“Oh begitu” Jawab pak Beni merenung.
36145Please respect copyright.PENANAIzRGsCAUcM
Gimana yah sekarang ? Hah sialan juga pak Urip itu ! Bisa-bisanya ia mengincar mbak Putri ! Kalau dibiarin bakalan semakin menjadi tuh orang… Gimana yah cara untuk menghentikannya ?
36145Please respect copyright.PENANALB7mggauoY
Batin pak Beni berfikir.
36145Please respect copyright.PENANADUTwRoajKN
“Oh iya pak” Ucap Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAv0vYb2MZg8
“Iya mbak gimana ?” Tanya pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANARS22z04tMt
“Aku habis ini kan mau kerja… Aku ngerasa gak enak ke bu Dona kalau sampai gak ikut sesi photoshoot lagi… Sedangkan Putri kayaknya gak sanggup untuk mengikuti photoshoot bareng aku… Aku boleh titip Putri ke bapak gak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANABA2vw2nif6
“Eh saya diminta jagain mbak Putri gitu ?” Tanya pak Beni tak menyangka.
36145Please respect copyright.PENANA5fAAlJQSEb
“Iya… Melihat keadaannya… Gak mungkin juga Putri bisa pergi jauh… Kakinya susah buat berjalan… Aku gak tau gimana pak Urip melakukannya sampe-sampe membuat Putri kayak gitu… Setidaknya kalau ada bapak, pasti Putri akan merasa tenang… Karena ada yang menjaga selagi aku pergi bekerja” Ucap Nayla menjelaskan.
36145Please respect copyright.PENANAdrKCK526XQ
“Hmm saya mah oke-oke aja mbak… Tapi mbak Putrinya gimana ? Saya mah nurut aja ke mbak” Ucap Pak Beni manut.
36145Please respect copyright.PENANA5bYypdI57K
“Makasih… Nanti aku bilangin ke Putri deh… Nanti bisa tolong gendong Putri ke rumah bapak yah… Nanti aku yang bawa motornya buat parkir di depan rumah bapak” Ucap Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAcPzjuRTtKk
“Iya mbak siap… Apapun perintahnya akan saya lakukan” Jawab Pak Beni patuh.
36145Please respect copyright.PENANACPjtbriods
Nayla pun tersenyum. Untungnya tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari dalam kamar mandi.
36145Please respect copyright.PENANAtKVdvaD80e
“Mbaakkk” Ucap Putri memanggil.
36145Please respect copyright.PENANApEHi4P6sKV
“Ehh iya Put” Jawab Nayla segera menghampiri.
36145Please respect copyright.PENANATtJl3X4U3E
Terlihat Putri sudah selesai mandi. Aroma tubuhnya wangi. Wajahnya cerah. Kulit tubuhnya bersih mengkilat. Pak Beni yang melihatnya sekilas langsung terpana. Apalagi Putri itu masih muda dan saat itu juga masih telanjang bulat. Pak Beni yang jarang melihat akhwat telanjang langsung terpana. Namun karena merasa tak enak pada Nayla. Ia pun membuang muka demi menjaga pandangannya.
36145Please respect copyright.PENANA0fZkf0xMrb
Nayla dan Putri memasuki kamar Nayla. Pintu ditutup. Pak Beni akhirnya bisa mengangkat kepalanya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAiA7HlF6XEt
“Cantik banget yah mbak Putri… Duh kalau nanti cuma berduaan gimana yah ? Bakal bahaya nih” Ucap Pak Beni sambil mengelusi penisnya yang sudah berdiri.
36145Please respect copyright.PENANAn35UgsGJPS
Kebetulan saat itu Nayla keluar dari dalam kamarnya. Akhwat cantik itu segera datang menghampiri Pak Beni. Ia lagi-lagi duduk di sebelahnya yang membuat jantung Pak Beni berdebar kencang.
36145Please respect copyright.PENANAZIJFdcNzEY
“Putri setuju… Tolong titip Putri yah !” Ucap Nayla sambil tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAffufrirVdC
“Ssiii… Siiappp mbak… Siappp” Ucap Pak Beni grogi saat melihat senyuman di mata Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAgaAeSXCYdX
Gara-gara melihat tubuh polos Putri tadi. Nafsu pak Beni mendadak bangkit apalagi saat ditambah senyum indah Nayla. Nafsunya jadi menggebu. Tapi ia tak berhak melampiaskannya karena Nayla sendiri tidak memintanya. Serba salah. Ia tiba-tiba berada di situasi berbahaya. Ia jadi resah tapi tak memiliki pelampiasan.
36145Please respect copyright.PENANAX8xvUVpPno
Duh gimana ini ?
36145Please respect copyright.PENANAKURE8XwsUW
Batin Pak Beni kebingungan.
36145Please respect copyright.PENANAmd9qhSAXbQ
Tak berselang lama, Keluarlah Putri dari dalam kamar Nayla. Pak Beni terperanjat akan kecantikannya. Putri yang saat itu mengenakan gamis milik Nayla terlihat sangat mempesona. Gamis berwarna hitamnya yang dipadukan dengan hijab berwarna pinknya membuat kecantikan Putri semakin bertambah. Putri terlihat begitu sholehah. Mungkin tidak akan ada yang menyangka kalau Putri baru saja kehilangan keperawanannya. Putri terlihat seperti seorang ustadzah atau mungkin ibu hajjah. Pokoknya itulah, intinya pak Beni benar-benar terpukau akan kecantikan milik bidadari bercadar tersebut.
36145Please respect copyright.PENANAxiuWDJqDvL
“Pak, bantuin” Ucap Nayla sambil menepuk paha pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANAYDUmqkwD5A
“Eh iya mbak” Jawab Pak Beni tersadar.
36145Please respect copyright.PENANAaPfKhaMEO2
Pak Beni segera menghampiri. Ia dengan jantan menggendong Putri di depan. Tangan kanannya memegangi punggungnya serta tangan kirinya memegangi pergelangan lututnya. Putri pun reflek memegangi bahu pak Beni. Tak sengaja mata mereka bertemu. Putri menunduk malu-malu. Mereka terlihat seperti seorang pasangan saja. Pak Beni dengan malu-malu pun berjalan mendekati Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAT7lKCi0b7l
36145Please respect copyright.PENANAAELdilzzGX
36145Please respect copyright.PENANAm7SgaM3wTm
36145Please respect copyright.PENANAsk7gBEI0pp
ILUSTRASI PAK BENI GENDONG
36145Please respect copyright.PENANAFmHMQIAmR6
“Lalu bagaimana mbak ?” tanya pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANAmZwparQup5
“Sebentar… Aku liat ke luar dulu” Ucap Nayla sambil berjalan keluar.
36145Please respect copyright.PENANAMAKW3QfDmQ
Setelah melihat keadaan diluar aman. Ia menyuruh pak Beni segera keluar. Nayla pun menuntun pak Beni agar tidak dilihat oleh warga sekitar. Untungnya mereka berdua sampai di depan rumah dengan aman. Setelah itu giliran Nayla yang menaiki motor Putri untuk memarkirkannya di depan halaman rumah Pak Beni. Nayla pun masuk ke dalam. Disana ia melihat pak Beni tengah menidurkan Putri diatas ranjang tidurnya dengan jantan.
36145Please respect copyright.PENANA3lSjkP1rAf
“Pak… Aku titip bentar yah” Ucap Nayla pada pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANAOd07QXwkWo
“Iyya mbak… Saya akan menjaganya” Ucap pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANAMACyYSvo1A
“Put… Aku berangkat dulu yah” Ucap Nayla mendekati Putri. Putri pun hanya mengangguk lalu membuka mulutnya untuk menitipkan pesan kepada bu Dona.
36145Please respect copyright.PENANAhBJG1zChr1
“Bilangin aku gak enak badan yah mbak… Maaf aku gak bisa ikut kesana” Jawab Putri.
36145Please respect copyright.PENANAdz6pYJyccI
“Iya aku akan bilang ke bu Dona… Gak usah minta maaf Put… Aku yang harusnya minta maaf” Ucap Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAm9XHHMLJf9
Nayla pun pergi setelah pamit terlebih dahulu kepada pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANAfXS0JZUY7n
36145Please respect copyright.PENANAKdGlcrq7hP
36145Please respect copyright.PENANA39RoeOdhXM
36145Please respect copyright.PENANA8Ong9XHkGy
NAYLA
36145Please respect copyright.PENANABOZD3qI7lq
36145Please respect copyright.PENANAbcqK5qA88T
36145Please respect copyright.PENANAZmSsDibMKj
36145Please respect copyright.PENANAyIy21UYHqF
PAK BENI
36145Please respect copyright.PENANAyW9rwjL2YO
36145Please respect copyright.PENANAucqimDjJTx
36145Please respect copyright.PENANAIOA4vFaJCS
36145Please respect copyright.PENANAqejyYZWj7u
PUTRI
36145Please respect copyright.PENANAqkylExrsn0
Pak Beni yang melihat Nayla sudah pergi diam-diam melirik ke arah kamarnya sendiri. Terlihat Putri tengah tertidur dalam posisi miring. Ia pun mengambil kesempatan ini untuk melampiaskan nafsunya yang menggebu sedari tadi.
36145Please respect copyright.PENANANVDM9E6HgD
“Maafkan saya mbak Put… Kalau diam-diam saya… Aaahhhhh… Aaahhhh” desah pak Beni sambil mengocok penisnya sendiri.
36145Please respect copyright.PENANAl7aQtuaP9p
Pak Beni rupanya sudah memelorotkan celananya. Ia pun mengocok penisnya sambil menatap wajah cantik Putri. Entah kenapa dirinya lebih bernafsu pada akhwat sholehah ketimbang wanita cantik yang berpakaian terbuka. Meski ia sudah pernah melihat dalamannya, hal itu tidak serta merta meruntuhkan nafsu pak Beni untuk menyetubuhinya. Namun ia teringat kondisi Putri. Ia juga tak mungkin memperkosanya. Ia pun memutuskan untuk beronani saja untuk melampiaskan nafsu birahinya.
36145Please respect copyright.PENANAeBnIwRUofx
“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh mbakk Puttt” Desah pak Beni dengan lirih.
36145Please respect copyright.PENANAD6U2NP8UCk
Sementara itu Nayla sudah tiba kembali di dalam rumahnya. Ia buru-buru berjalan ke arah kulkasnya. Ia khawatir kalau pak Urip akan datang untuk menerornya lagi. Ia ingin pergi. Ia ingin bekerja agar tidak menetap di rumah bersama pembantunya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAiDht5TxEWa
Nayla membuka kulkasnya. Ia mengambil botol berisi air minum. Ia langsung menenggaknya sekali lalu menutup pintu kulkasnya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAkvSqsrDk8k
“Huft untung masih inget… Meski udah jam 9 lebih gapapa kali yah” Ucap Nayla yang setelah itu baru melangkah pergi.
36145Please respect copyright.PENANADsdvIRSsas
*-*-*-*
Sesampainya Nayla di tempat perfotoan. Andri sudah berdiri disana untuk menyambut kedatangannya. Terlihat wajah sumringah pada diri Andri. Andri terlihat sangat senang ketika wanita yang ia cinta akhirnya datang.
36145Please respect copyright.PENANAYZ6UooxPgd
Setelah melepas helmnya, Nayla pun menghampiri Andri untuk bersama-sama menemui bu Dona.
36145Please respect copyright.PENANAeSqpEMlJUS
“Loh Nay… Putri mana ? Kok gak keliatan ?” Tanya Andri heran.
36145Please respect copyright.PENANArlLvI01W6U
“Hmmm Putri lagi sakit, Ndri… Tadi aku dikabarin kalau Putri gak bisa dateng kesini” Ucap Nayla sambil menunjukkan wajah sedihnya.
36145Please respect copyright.PENANA5HSj8jjyTI
“Oalah kok bisa ? Sakit apa ?” Tanya Andri.
36145Please respect copyright.PENANA9mX68e3kxo
“Gak tau Ndri… Mungkin cuma kecapekan” Jawab Nayla berbohong.
36145Please respect copyright.PENANAqRTIQTDbjj
“Oalah tuh kan… Kamu jaga diri yah… Jangan sampai sakit lagi… Kalau nanti emang capek, bilang aja yah biar bisa istirahat dulu” Ucap Andri perhatian.
36145Please respect copyright.PENANAaM19ZCzvfC
“Iyya Ndri… Makasih” jawab Nayla tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANA0zB7rT3XgF
Andri merasa sedih mendengar kabar kalau Putri sedang sakit. Tapi membayangkan dirinya bisa berduaan bersama Nayla membuat hatinya berbahagia. Ia pun terus-terusan mencuri-curi pandang ke arah tubuh Nayla. Akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba putih itu terus dipandangi oleh Andri. Tidak hanya wajahnya, tapi juga tubuh indahnya.
36145Please respect copyright.PENANAYAkctZJYQK
Itu beneran kan ? Kemarin mbak Nayla sampai telanjang pas video callan bareng aku ?
36145Please respect copyright.PENANA3lSMHE8u96
Batin Andri sambil memperhatikan tubuh indah Nayla. Andri pun menenggak ludah. Ia tak dapat membayangkan indahnya tubuh seorang selebgram yang sedang dalam keadaan telanjang.
36145Please respect copyright.PENANAewlZ5Jzkcv
Jam demi jam berlalu. Pose demi pose sudah Nayla tunjukan dalam balutan busana syar’i yang dilakukannya secara bergantian. Tak terhitung sudah berapa kali Nayla berganti pakaian demi mempromosikan produk yang dibuat oleh bu Dona. Rasanya cukup lelah juga. Apalagi saat jam tak terasa sudah menjukkan pukul setengah tiga sore.
36145Please respect copyright.PENANARiJfBWXFIK
Untungnya sesi perfotoan sudah berakhir. Andri & Nayla pun duduk beristirahat di ruang perfotoan sambil memainkan hapenya. Nayla saat itu masih mengenakan gamis yang ia promosikan. Ia belum sempat berganti dengan pakaiannya sendiri. Ia dengan santainya duduk di salah satu kursi sambil membalas pesan dari suaminya.
36145Please respect copyright.PENANAuowRprnE7n
“Nay… Gimana ? Gak terlalu capek kan ?” Tanya Andri caper.
36145Please respect copyright.PENANAfln3QYXDAw
“Eh Ndri… Engga kok… Enggak” Jawab Nayla tersenyum. Nayla pun kembali membalas pesan dari suaminya.
36145Please respect copyright.PENANAXKLFsOw0WU
“Oh yah, syukurlah” Jawab Andri lega.
36145Please respect copyright.PENANA4V9mMCkR9G
Namun ekspresi Nayla yang agak cuek kepadanya membuat Andri merasa kebingungan. Padahal kemarin saat video callan dirinya merasa akrab padanya. Nayla terlihat seperti membutuhkan dirinya. Tapi kenapa saat bertemu langsung Nayla malah bersikap seperti ini yah ?
36145Please respect copyright.PENANA8wQbjTplZG
Apa jangan-jangan Nayla cuma baik ke aku kalau lagi butuh aja yah ? Ah enggak deh… Nayla orangnya gak kayak gitu… Mungkin Nayla emang lagi capek… Aku gak harus menganggunya sekarang…
36145Please respect copyright.PENANArMRnlCjc6G
Batin Andri mencoba berfikir positif.
36145Please respect copyright.PENANAe0mtL9bU97
Alih-alih mengganggu Nayla yang sedang menikmati waktu sendirinya. Ia iseng memeriksa foto demi foto hasil jepretannya untuk mencari foto terbaik yang ingin ia tunjukkan pada Nayla. Andri tersenyum sendiri melihat kecantikan Nayla. Ia merasa bangga bisa menjadi fotografernya. Tapi ia akan lebih bangga lagi kalau bisa menjadi suaminya.
36145Please respect copyright.PENANAE0vIC6REnb
Nayla yang lagi asyik-asyik membalas sebuah pesan tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak asing lagi. Ya, gejolak birahi kembali datang menghampiri. Ia pun bertanya-tanya kenapa diri sendiri kok bisa-bisanya ia merasakannya lagi ? Bukannya tadi ia sudah menengguk air ramuan dari dokter Amir ?
36145Please respect copyright.PENANA4eDGJkekmH
Astaghfirullah… Aku harus cepet-cepet pulang ! Jangan sampai aku terangsang di tempat seperti ini !
36145Please respect copyright.PENANAnEGKToBaBg
Batin Nayla gelisah.
36145Please respect copyright.PENANAxFFBvxifTl
Andri yang sedang melihat-lihat foto akhirnya menemukan satu foto yang bagus. Ia pun ingin menunjukkannya pada Nayla. Namun saat dirinya hendak menunjukkan. Tiba-tiba Nayla meminta izin untuk pamit setelah mengganti pakaiannya.
36145Please respect copyright.PENANAwqjRtKYV5b
“Aku mau ganti baju dulu yah Ndri… Habis itu aku mau pulang… Kalau kamu mau pulang dulu ya duluan aja yah” Ucap Nayla buru-buru pergi.
36145Please respect copyright.PENANAtA82dUZigp
Mumpung gairah birahinya masih belum tinggi. Ia ingin buru-buru pergi sebelum dirinya kesulitan untuk menahan diri lagi. Ia tak mau kejadian sewaktu pulang dari dokter mesum itu kembali terjadi pada dirinya. Ia tak mau kehilangan kendali dimana matanya terus menatap laki-laki yang ia temui di jalanan. Ia ingin segera pulang lalu menuntaskah hasrat birahi yang sedang menyerangnya.
36145Please respect copyright.PENANAym7KtwklqK
Setelah memasuki ruang ganti pakaian. Nayla segera membuka gamisnya. Ia juga menurunkan roknya. Setelah ia melepas pakaian yang ia promosikan. Ia pun duduk bersandar pada kursi yang menghadap ke arah pintu masuk. Nayla yang masih mengenakan bikini melebarkan kakinya. Rupanya Nayla sudah tak kuat lagi sehingga ingin membelai vaginanya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAyk0AbpgRhO
“Mmpppphhhhh” desah Nayla menikmati.
36145Please respect copyright.PENANAoHE34VdGGe
Rupanya vaginanya sudah sangat basah. Ia tak menyangka racun di tubuhnya kembali aktif untuk mengacaukan pikirannya. Namun rasa nikmat yang semakin kuat membuatnya ingin menyentuh vaginanya lagi. Jemari Nayla pun turun untuk melebarkan lubang celana dalam untuk kakinya. Vaginanya terlihat. Kedua jemarinya pun ia masukan untuk merasakan kenikmatan yang tak tertahankan.
36145Please respect copyright.PENANAu1Y137MTGP
“Aaaaaaaahhhhhhh” desah Nayla hingga memejam.
36145Please respect copyright.PENANAI62GebRrfH
Kenapa enak banget ? Kenapa aku malah kambuh lagi sih ? Tuh kan jadi gak bisa berhenti !
36145Please respect copyright.PENANAwf6B43rhbv
Batin Nayla menyesal.
36145Please respect copyright.PENANAP5HEkGfOEt
Alih-alih langsung bangkit untuk mengenakan pakaiannya kembali. Ia malah meraba-raba bibir vaginanya sambil memejamkan mata. Ia juga menurunkan cup branya untuk menjepit putingnya menggunakan tangan satunya. Nayla benar-benar terangsang. Ia benar-benar menikmati masturbasinya di tempat kerjanya.
36145Please respect copyright.PENANADqFJjzDkiM
“Aaaaahhhhhh… Aaaaahhhhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.
36145Please respect copyright.PENANApSoxg7qnI6
Tangan kirinya mencengkram kuat payudara kirinya. Tangan kanannya bergerak keluar masuk menusuk vaginanya. Wajah Nayla diangkat menatap langit-langit ruangan. Ia menikmati masturbasinya. Apalagi saat ia melakukannya sambil membayangkan pak Beni.
36145Please respect copyright.PENANAZfAHMeKktY
Terbayang bagaimana penis besar berwarna hitam itu keluar masuk membelah vaginanya. Terbayang bagaimana tubuh kekar itu menindihi tubuhnya lalu menremasi buah dadanya sekeras-kerasnya. Terbayang bagaimana bibirnya dengan beringas mencumbu bibirnya. Terbayang ia ditelanjangi lalu disetubuhi tanpa pernah berhenti.
36145Please respect copyright.PENANA6ePEMgdEAa
Vaginanya semakin basah. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam. Vagina Nayla membanjir. Rasa sangek ini benar-benar mengacaukan pikirannya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAtJhE5VQK98
“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sambil membayangkan penis pak Beni keluar masuk dengan sangat cepat.
36145Please respect copyright.PENANAGpXz40Ujjg
Tentu ia juga menggerakan jemarinya keluar masuk dengan sangat cepat. Akhirnya Nayla tak kuat lagi. Selebgram yang sedang dilanda nafsu birahi itu merasa ingin berorgasme lagi. Tubuhnya mengejang. Nafasnya berat tak karuan. Matanya terus memejam. Pikirannya membayangkan tubuh pria kekar yang sedang telanjang bulat dihadapannya.
36145Please respect copyright.PENANATvdqQ0aEWt
“Ouuhhhhh… Ouuhhhh… Aaaahhhhhh paakkk” desah Nayla tak kuat lagi.
36145Please respect copyright.PENANAW4OEDxvoQs
Akhirnya saat kedua jemarinya dimasukan begitu dalam ke dalam vaginanya. Semprotan dahsyat pun keluar dari dalam lubang vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANADIsaeaCcCM
“Mmmppphhh kelluaaarrrr !” Desah Nayla merasa lega.
36145Please respect copyright.PENANAGgKpxUsQdZ
Bukannya berhenti. Jemari Nayla justru mengusap-ngusap bibir vaginanya yang membuatnya mendapatkan kenikmatan double hasil dari masturbasinya. Nampaknya Nayla sudah semakin ahli dalam bermasturbasi belakangan ini. Rasanya sungguh nikmat. Nafasnya pun ngos-ngosan. Pandangannya agak kabur. Ia pun bersandar sambil memejamkan mata untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.
36145Please respect copyright.PENANAGgn6f8yQKE
“Hah… Hah… Hah… Akhirnya… Lega” Lirih Nayla ngos-ngosan.
36145Please respect copyright.PENANAv2dfJBnyiN
Gilaaaa… Nayla sampai crot !
36145Please respect copyright.PENANABR6654XJcO
Batin seseorang yang diam-diam rupanya sedang mengintipnya.
36145Please respect copyright.PENANAbC8w0Njlw7
Pintu ruangan yang tidak ditutup rapat membuat Andri diam-diam bisa mengintipnya. Ia tak menyangka bisa melihat Nayla sedang bermasturbasi menggunakan mata kepalanya sendiri. Andri membeku di tempat. Mulutnya hanya bisa melongo di tempat. Ia seperti kebingungan setelah melihat kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
36145Please respect copyright.PENANAM9SnmYZeUk
“Hah… astaghfirullah… Padahal ada Andri di luar… Kok aku malah kayak gini sih ?” Lirih Nayla yang baru menyesalinya.
36145Please respect copyright.PENANAi7rWKTM7eF
Apa ? Ada aku ? Apa jangan-jangan maksudnya, bisa aja Nayla memutuskan untuk bercinta denganku tapi Nayla sendiri malah memilih untuk bermasturbasi ? Apa Nayla menyesali perbuatannya ?
36145Please respect copyright.PENANAKhK1nkWJ5U
Batin Andri berpikiran mesum.
36145Please respect copyright.PENANAWuvCYaSMEU
“Boddoohhh… Booddoohhh… Jangan diulangi lagi Nay… Ayo pulang… Kamu pasti bisa kok sembuh dari kebiasan burukmu ini !” Lirih Nayla bangkit yang membuat Andri panik.
36145Please respect copyright.PENANAPhKWWphX6v
Andri pun menjauh menyadari Nayla sudah mau pergi. Terlihat Nayla sudah mengenakan kemejanya kembali. Andri pun kabur untuk bersembunyi atau setidaknya ia ingin bersikap biasa saja agar dirinya tidak dicurigai sudah mengintip aksinya tadi. Namun Andri bingung harus kemana. Ia pun memilih ke tempat parkir sambil berpura-pura bersiap untuk pulang kembali ke rumahnya. Seketika ia menyadari kalau sedari tadi dirinya membawa kameranya.
36145Please respect copyright.PENANALYkR6zvtgm
“Lah… Kenapa tadi gak sempet moto yah ?” Lirih Andri menyesal.
36145Please respect copyright.PENANAu2ZzuQs1Pm
Padahal bisa saja dirinya memfoto Nayla yang sedang dalam keadaan telanjang. Padahal kan bisa ia menjadikan foto itu sebagai objek fantasinya di rumah. Andri menyesal. Namun saat melihat Nayla mendatanginya. Ia pun berusaha untuk bersikap biasa saja.
36145Please respect copyright.PENANAruuaHE1zLv
“Loh Ndri belum pulang ?” Tanya Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAMRy240etCX
“Hehe belum Nay… Ini mau kok” Jawab Andri.
36145Please respect copyright.PENANA30jw3eulsH
“Hati-hati yah di jalan” Ucap Nayla tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAGercorerqL
“Iya Nay kamu juga yah” Ucap Andri perhatian.
36145Please respect copyright.PENANAQK5BtqI8WB
Nayla pun pergi untuk pulang kembali ke rumahnya. Selama perjalanan meski dirinya merasa lega setelah mendapatkan masturbasinya. Ia merasa ada yang kurang. Ya, masturbasinya tadi terasa hampa sehingga ia kurang begitu puas saat melakukannya.
36145Please respect copyright.PENANAArNcqLxEW2
Akibatnya, gairah di tubuhnya masih ada meski tidak sekuat tadi. Jujur masturbasinya tadi terasa seperti mengurangi frekuensi nafsunya saja. Nafsu birahinya belum hilang. Hanya berkurang saja.
36145Please respect copyright.PENANA8YSnejAfuj
Ia pun berencana untuk menuntaskannya bersama suaminya di rumah. Ia bertekad untuk tidak melakukan zina lagi. Tidak dengan pak Beni apalagi pak Urip. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari keduanya. Ia tidak mau menodai tubuh indahnya lagi cuma gara-gara tak sanggup mengendalikan nafsu birahinya.
36145Please respect copyright.PENANAFXJa7LfwNO
“Mas Miftah udah pulang belum yah ?” Tanya Nayla saat melihat ke arah jam tangannya.
36145Please respect copyright.PENANACQcutYySi3
*-*-*-*
Saat hendak sampai di rumahnya. Ia melewati rumah pak Beni. Ia sempat menghentikan motornya sejenak untuk melihat ke arah halaman rumah. Ia menyadari kalau Putri sudah pulang terlihat dari motornya yang tidak ada disana.
36145Please respect copyright.PENANASPI5iICDT4
“Huft syukurlah kalau udah pulang… Tandanya Putri udah baik-baik aja kan ?” Tanya Nayla merasa tenang.
36145Please respect copyright.PENANAjO8glO2jGy
Saat wajahnya melongok ke arah halaman rumahnya. Ia menyadari mobil suaminya sudah ada disana. Nayla seketika tersenyum. Ia pun buru-buru pulang untuk menemui suaminya dengan segera.
36145Please respect copyright.PENANAFrRpHsQXuM
Motor telah diparkir. Helm sudah dilepas. Nayla pun berjalan masuk sambil menoleh ke kanan juga ke kiri untuk mencari suaminya.
36145Please respect copyright.PENANADIqGS3he2s
“Assalamualaikum” Ucap Nayla setelah mengetuk pintu rumahnya.
36145Please respect copyright.PENANACLJRV4nFG6
“Walaikumsalam” Jawab seseorang yang membuat wajah Nayla sumringah.
36145Please respect copyright.PENANAPxJ0Y9jQRC
“Loh mas udah pulang ?” Tanya Nayla tak menyangka. Nayla pun segera mendekati suaminya untuk memberinya pelukan selamat datang.
36145Please respect copyright.PENANAUZzwI6fAaP
“Udah dong” Jawab Miftah sambil merentangkan tangannya bersiap untuk menerima pelukan istrinya.
36145Please respect copyright.PENANACIs0pGcb7s
“Sejak kapan ? Kok gak ngasih tau ? Biasanya jam 4 baru pulang” Ucap Nayla dengan manja.
36145Please respect copyright.PENANA8oU7g6qlbt
“Sebenarnya tadi waktu kita chattan mas udah pulang loh… Cuma mau ngasih kejutan aja” Ucap Miftah yang membuat Nayla tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAwFQ3yive3f
“Oh yah ? Makasih” jawab Nayla bahagia.
36145Please respect copyright.PENANAtHRctWq6DI
“Oh yah, besok kita jalan-jalan yuk” Ajak Miftah mengejutkan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAj1CElYySHO
“Jalan-jalan ? Kemana ? Emang mas gak kerja ?” Tanya Nayla heran.
36145Please respect copyright.PENANAQQ7xrxPG3F
“Loh, kan besok libur sayaanggg… Besok kan tanggal merah… Mentang-mentang udah gak sekolah jadi lupa hari libur nih ceritanya ?” Ucap Miftah yang membuat Nayla tertawa.
36145Please respect copyright.PENANAHDwZCthcKW
“Eh masa iya ? Hihihihi maaf, soalnya kan keseringan di rumah” Ucap Nayla tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANACXnnOG1aZL
“Huh dasar… Pokoknya siap-siap buat besok yah” Ucap Miftah tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANA0ZmdzUFoW8
“Ihhh emang mau kemana ?” Tanya Nayla penasaran.
36145Please respect copyright.PENANADwY3H2Jv3k
“Rahaassiaaa” Jawab Miftah menggoda Nayla yang membuat istri cantiknya itu kesal.
36145Please respect copyright.PENANAIye5u4kzQe
Miftah pun pergi meninggalkan Nayla karena ingin mandi untuk menghilangkan hawa panas yang menyerangnya. Nayla hanya berdiri sebal saja namun tersenyum karena akan diajak jalan-jalan oleh suaminya.
36145Please respect copyright.PENANAGdxpN39nJp
Tiba-tiba Miftah kembali mendekat sambil membawa handuk yang ia kalungkan di lehernya.
36145Please respect copyright.PENANAh3WNIVnCga
“Oh yah dek… Pak Urip mana ?” Tanya Miftah pada istrinya.
36145Please respect copyright.PENANAtZPALNiKxZ
“Eh… Gaakk… Gakk tau mas… Ada apa emangnya ?” Tanya Nayla terkejut ketika tiba-tiba suaminya menanyakan pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANA5ivvljqkKQ
“Nah itu dia… Paaakkkk” Panggil Miftah yang membuat Pak Urip bergegas mendekat.
36145Please respect copyright.PENANA2m7LC2LLZe
Nayla ikut menoleh ke arah yang dituju oleh suaminya. Menyadari pak Urip mendekat dan berada tepat di sebelah kirinya membuat bidadari bercadar itu merasa tidak nyaman. Nayla pun bergeser ke kanan satu langkah untuk menjauh dari pria berperut tambun itu.
36145Please respect copyright.PENANAXdUwHty83A
“Ini paakk… Tolong besok sopiri kami yah” Ucap Miftah mengejutkan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAp41mb9MvuH
“Maaassss” Ucap Nayla seolah tak terima.
36145Please respect copyright.PENANA05SEnUU9yx
“Hakhakhak… Mau jalan-jalan yah ? Saya diajak kan ?” Tanya Pak Urip tertawa. Nayla pun tak terima menyadari pak Urip akan menjadi sopir di perjalanan liburan mereka.
36145Please respect copyright.PENANAB6hhHIzvjK
“Ya pasti dong… Kan bapak yang nyopir” Ucap Miftah sambil tersenyum lalu berkedip ke arah istrinya.
36145Please respect copyright.PENANALox0AdnsJn
“Assyikk… Akhirnya bisa ikut liburan juga” Ucap pak Urip sambil menatap mesum majikan alimnya itu.
36145Please respect copyright.PENANAJC0bplUI8w
Nayla pun membuang muka. Ia sebal karena pembantu busuknya itu justru diajak liburan oleh suaminya.
36145Please respect copyright.PENANAEgmMN6ggWn
“Tolong cek mesinnya yah pak ? Kalau perlu dibawa ke bengkel juga gapapa… Pokoknya besok mesin sudah harus siap sehingga liburan kita bakal berjalan nyaman”
36145Please respect copyright.PENANA5hdD2xRyKb
“Siaaappp… Siaaappp… Akan saya lakukan pak” Ucap pak Urip sambil memberikan hormat kepada Miftah.
36145Please respect copyright.PENANAwUfk86vcE1
“Nih kuncinya” Ucap Miftah saat melempar kunci mobilnya kepada pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAhwlE3wMIaK
Pak Urip pun menerima kunci itu. Baru setelah itu Miftah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
36145Please respect copyright.PENANArGLKEPQdqs
Menyadari suaminya sudah pergi. Nayla pun ikut pergi agar bisa segera menjauh dari pembantu tua itu.
36145Please respect copyright.PENANA5WgE6IWJSS
“Eeeiitss mau kemana ?” Ucap Pak Urip sambil menahan lengan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAOHU2Bu3dci
“Lepaskan pak… Aku mau ke kamar… Aku mau istirahat” Jawab Nayla dengan ketus.
36145Please respect copyright.PENANA4c4MZQzdIB
“Hakhakhak… Loh jadi lonte kok gak sopan sih… Sambut saya dong ! Saya kan tuannya non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.
36145Please respect copyright.PENANAjTosy48nMQ
“Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi yah pak !” Ucap Nayla agak meninggi namun masih ia tahan karena tak mau kedengaran suaminya yang sedang mandi.
36145Please respect copyright.PENANADFZiFNtCAq
“Loh kok kurang ajar yah ! Udah berani melawan” Ucap pak Urip yang tiba-tiba mencengkram bokong montok Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAhY4tSsZIzH
“Aaaaaahhhhhhh” desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAuLWNE1TKP3
“Saya tau selama ini non sembunyi di dalam rumah pak Beni kan ? Wah saya gak ngira non lebih memilih pak Beni daripada saya… Kurang apa sih saya dimata non ? Saya ini sudah sempurna… Saya aja jauh lebih tampan dari pak Beni” Ucap pak Urip tidak tahu diri.
36145Please respect copyright.PENANAaPeh7zGc7B
“Hentikaann… Lepaskan tangan bapak !” Ucap Nayla sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pak Urip di bokongnya. Untungnya pak Urip menurutinya. Tapi seketika wajahnya tersenyum sambil mendekap dagu Nayla dari luar cadarnya.
36145Please respect copyright.PENANAq6T1rAfHZm
“Jangan pernah melanggar perintah saya lagi ! Ingat ! Non itu lonte saya… Non gak berhak melanggar perintah yang sudah saya berikan… Non harus nurut… Non harus patuh… Kalau non masih deket-deket sama cecunguk miskin itu… Saya gak akan segan-segan untuk menghamili mbak Putri” Ucap pak Urip yang membuat mata Nayla membuka lebar.
36145Please respect copyright.PENANAPNvJ2J9Yfr
“Apa maksud bapak melibatkan sahabat aku ?” Tanya Nayla kesal.
36145Please respect copyright.PENANAfw6q7APYLS
“Tadi sewaktu mbak Putri pulang… Kebetulan saya ngikutin dia diam-diam… Untungnya saya jadi tahu dimana alamat tinggalnya… Kalau non milih deket-deket sama si sialan itu… Ya silahkan saja… Saya akan lampiaskan nafsu saya ke mbak Putri aja… Masuk akal bukan ? Jadi mau pilih yang mana ? Non pasrah aja ke saya atau non lebih milih mengorbankan temen non buat saya ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla marah. Nayla tidak mempunyai pilihan. Ia tak mungkin mengorbankan temannya yang sebentar lagi akan menikah itu. Tapi ia juga tak mau untuk menjadi budak nafsu dari pembantu bejatnya itu. Nayla bimbang. Ia mendesah pelan. Ia pun mulai membuka mulutnya.
36145Please respect copyright.PENANAfISvTn2aXZ
“Tolong jangan libatkan Putri lagi… Kalau aku memilih pasrah apa bapak janji untuk tidak melibatkan Putri lagi ?” Tanya Nayla meski berat hati.
36145Please respect copyright.PENANAt3ShJMMTiH
“Iya” Jawab Pak Urip sambil tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAizC1ElsNXt
“Kalau gitu janji jangan melibatkan Putri lagi !” Ucap Nayla yang membuat Pak Urip tertawa.
36145Please respect copyright.PENANAIzp3XXFxJJ
“Hakhakhak… Gitu dong… Itu baru pilihan yang bijak… Saya bangga dengan non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla sebal dan ingin segera pergi.
36145Please respect copyright.PENANAILoQDmThYW
“Eh mau kemana ?” Tanya pak Urip kembali menahan tangan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA3CeJQVI7Ij
“Udah kan ? Bapak udah selesai kan ? Apalagi yang bapak inginkan dariku ?” Tanya Nayla kesal.
36145Please respect copyright.PENANACyybzFxkoU
“Jongkok” Ucap Pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAK3jwssfk9I
“Maksudnya ?” Tanya Nayla heran.
36145Please respect copyright.PENANA3hsDYk8pFy
“Heh… Lonte itu harus nurut… Gak boleh banyak nanya” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.
36145Please respect copyright.PENANA6V1DAwN5wp
Nayla terpaksa berjongkok didepan selangkangan pak Urip. Tiba-tiba pria gendut itu mengeluarkan batang penisnya. Nayla terkejut menyadari penis pak Urip sudah berereksi secara maksimal.
36145Please respect copyright.PENANAMSWav5hyya
“Sebagai bukti kalau non mencintai kontol saya… Ayo dong cium dulu” Ucap Pak Urip sambil mengocoki penisnya.
36145Please respect copyright.PENANAPfB7lWnlkv
“Apa ?” Tanya Nayla tak percaya.
36145Please respect copyright.PENANAT2qF2q3T4h
“Cium kontol saya… Cium palkon saya… Hakhakhak” tawa Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya. Terpaksa Nayla pun mendekatkan cadarnya lalu mencium penis itu dari balik cadarnya.
36145Please respect copyright.PENANAdMmsjsYzT6
“Dah, aku mau pergi” Ucap Nayla merasa terlecehkan.
36145Please respect copyright.PENANAR6jMP1mDKD
“Loh belum… Angkat dulu dong cadarnya” Ucap pak Urip kembali menahannya.
36145Please respect copyright.PENANAyzjMHRHk4O
“Bapaakkkk !” Ucap Nayla tak terima.
36145Please respect copyright.PENANAiIbylUMT6h
“Loh berani melawan nih ? Saya ke rumah mbak Putri aja yah kalau gitu ?” Ucap Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya.
36145Please respect copyright.PENANAHf6V9MrSec
Nayla pun mengangkat cadarnya. Penis pak Urip jadi tertutupi oleh cadar berwarna putih itu. Tak lama kemudian pak Urip tersenyum saat merasakan sesuatu yang hangat menyentuh ujung penisnya.
36145Please respect copyright.PENANAj5ikdtFn5B
Saat Nayla hendak menyudahi aksinya. Tiba-tiba pak Urip menahan kepala Nayla menggunakan tangannya. Nayla sontak mengangkat pandangannya tuk menatap wajah pria tua itu.
36145Please respect copyright.PENANAfKeGpyfOck
“Nanggung… Ayo sepong sekalian” Ucap pak Urip yang membuat Nayla hanya mendesah lemah.
36145Please respect copyright.PENANAAWI0LtNCua
Mulut Nayla pun membuka. Meski agak ragu, ia mulai memasukan penis hitam itu ke dalam mulutnya. Bibirnya pun menyapu kulit penis pak Urip. Lidahnya yang lembap juga menyapu kulit penis pak Urip. Pak Urip sampai merinding merasakan kehangatan dan kelembapan yang diberikan oleh mulut majikannya. Setelah ujung gundulnya mentok ke pangkal kerongkongannya. Nayla pun menyudahi aksi sepongnya sambil memberikan ekspresi jijik di wajahnya.
36145Please respect copyright.PENANA6McvUfIq5u
“Hakhakhak… Lonte pinter… Nah sekarang berdiri !” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANALXAyHmZqai
“Apa lagiii ?” Ucap Nayla protes.
36145Please respect copyright.PENANA5yIjSW52c6
Namun jawaban pak Urip hanya tersenyum saja. Tiba-tiba pak Urip mengangkat cadar Nayla lalu mendekatkan bibirnya untuk mencumbu bibir Nayla. Nayla yang tak siap hanya bisa pasrah. Bibir mereka pun bertemu. Bibir mereka saling bersentuhan. Bibir mereka saling berciuman. Bibir mereka saling tubruk untuk memuaskan nafsu yang tak mampu lagi mereka tahan.
36145Please respect copyright.PENANAV7JRujJTfK
“Mmmpppphhhhhh” desah mereka bersamaan.
36145Please respect copyright.PENANAqycR7F9kUN
Khususnya pak Urip. Cumbuan yang ia lakukan pada bibir Putri di pagi hari membuatnya jadi ingin mencumbui bibir Nayla. Ia pun melampiaskannya sekarang. Tangan kirinya menahan bagian belakang kepala Nayla. Tangan kanannya menahan punggungnya. Sedangkan bibirnya terus maju untuk menghujami bibir manis akhwat bercadar itu. Bibir Pak Urip terus mendorong bibir Nayla. Bibirnya juga membuka untuk mengapit bibir atas Nayla. Setelah puas menghisap bibirnya ia pun melepaskan cumbuannya sejenak sambil menatap wajah cantik majikannya yang sudah berkaca-kaca.
36145Please respect copyright.PENANAezXNR19gnC
“Malam ini saya tunggu di depan rumah… Kalau sampai jam 12 malam non gak keluar… Ya, jangan salahkan saya pokoknya… Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang pergi begitu saja.
36145Please respect copyright.PENANAS4schOcrZZ
Nayla pun terdiam sambil mengusapi air matanya. Nayla merasa ketakutan. Ia terkejut melihat siapa laki-laki yang baru saja mencumbunya itu. Ia jauh berbeda dari pak Urip yang dulu ia kenal. Bahkan jauh berbeda dari pak Urip yang ia lihat kemarin. Makin kesini, pak Urip jadi semakin mengerikan. Rasanya seperti ada roh jahat yang sudah merasuki tubuh pak Urip. Atau jangan-jangan memang sikap aslinya seperti ini ?
36145Please respect copyright.PENANAJgrt2wa8U7
“Malam ini ? Mau apalagi bapak memintaku keluar ?” Ucap Nayla heran. Ia pun buru-buru memasuki kamarnya saat menyadari suaminya hampir keluar dari kamar mandi. Ia tak mau suaminya menyadari air matanya yang baru saja keluar. Ia segera mengambil tisu lalu mengelapnya agar semuanya terlihat seolah tak terjadi apa-apa.
36145Please respect copyright.PENANAjwqQh8ti9l
*-*-*-*
Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tepat.
36145Please respect copyright.PENANA1pIVpBX0JY
Nayla sedang berada diatas ranjangnya bersama suaminya. Terlihat suaminya sudah bersiap untuk tidur. Suaminya itu pun menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang sambil memeluk tubuh Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAdtKiJ1HeIT
“Tidur yuk… Gak sabar deh buat liburan bareng besok” Ucap Miftah tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANA5ntv1bEwrR
“Iya mas sama… Adek juga” Jawab Nayla berpura-pura tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANA0Tf29RRQXU
“Yaudah selamat tidur yah… Jangan lupa baca doanya” Ucap Mfitah dengan lembut.
36145Please respect copyright.PENANA794PwjPpUm
“Iya mas, sudah”
36145Please respect copyright.PENANAHTR83AxWGP
Setelah itu mereka berdua pun sama-sama memejamkan mata. Dalam keadaan lampu yang agak remang-remang. Miftah tertidur sambil mengeloni istrinya dengan erat. Seketika terdengar suara ngorok dari mulut suaminya. Nayla pun menyadari kalau suaminya sudah tertidur pulas. Masalahnya ia harus menemui pak Urip di depan rumahnya demi menghindari ancamannya. Apakah bisa dirinya terbebas dari pelukan suaminya terlebih dahulu ?
36145Please respect copyright.PENANAHcVQXJTd1D
Untungnya dengan sedikit pergerakan. Nayla bisa terbebas dari pelukan suaminya. Nayla pun menatap wajah suaminya sesaat seolah ia sangat menyesali perbuatannya. Ia pun mengecup keningnya diam-diam lalu meminta maaf kepadanya.
36145Please respect copyright.PENANABV4PWShWiV
“Maafin adek mas… Adek cinta mas kok” Lirih Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAIfKnB5OJ7o
Diam-diam Nayla mengganti piyamanya dengan kaus berlengan panjang berwarna abu-abu. Ia juga mengenakan hijab beserta cadar berwarna abu-abu. Ia menatap cermin sejenak sambil mengira-ngira apa rencana yang akan pak Urip lakukan kepadanya. Tapi ia tak menemukan adanya kemungkinan lain selain pak Urip pasti akan memperkosanya lagi. Nayla pun hanya bisa pasrah. Meski hatinya berat, ia harus menjalaninya ketimbang mengorbankan tubuh Putri.
36145Please respect copyright.PENANAMALVZoMUTZ
36145Please respect copyright.PENANAYVI01NNuOn
36145Please respect copyright.PENANA44Es5zzaMa
36145Please respect copyright.PENANAZqyHwqQ43Z
NAYLA
36145Please respect copyright.PENANACnBbKiAmgA
Mengingat cuacanya cukup dingin. Nayla pun mengenakan jaket hoodie berwarna merah lalu memasangkan tudungnya demi menutupi identitasnya. Nayla diam-diam keluar kamar lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di ruang tamunya.
36145Please respect copyright.PENANAGKRXOgGYKR
“Sudah mau jam 11… Mau apa sih pak Urip meminta aku keluar ?” Tanya Nayla kesal.
36145Please respect copyright.PENANAmTk7X31yFe
Saat Nayla sudah keluar dari dalam rumahnya. Terlihat pak Urip sedang nyantai di depan rumahnya sendiri sambil meminum secangkir kopi. Nayla pun menutup pintu rumahnya sendiri lalu menguncinya dari luar. Tak lupa ia menaruh kuncinya di ventilasi atas pintu yang kebetulan tidak terlalu tinggi. Ia pun berjalan keluar sambil menunduk ke arah pintu gerbang rumahnya. Pelan-pelan ia membuka gerbangnya sebagian lalu berjalan ke depan rumah pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAOpeQBnk3ul
36145Please respect copyright.PENANAYQuf7IOxZw
36145Please respect copyright.PENANAKUVG1s4k22
36145Please respect copyright.PENANAwwdQeELUZV
PAK URIP
36145Please respect copyright.PENANAYVEjP2rNnf
Pak Urip tersenyum melihat ada akhwat cantik yang mengenakan jaket merah sedang mendekat ke arahnya. Pak Urip menenggak habis kopinya, lalu berjalan mendekat ke arahnya.
36145Please respect copyright.PENANARaBF0M3t1w
“Sayaannggg… Yuk kita mulai kencannya” Ucap pak Urip sambil merangkul pinggang Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAKxlUSiE3VS
“Kencan ?” Tanya Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA511AKswopH
“Iya, tapi kencan ini bukan sembarang kencan… Coba deh pakai ini dulu” Ucap pak Urip sambil memberikan sesuatu yang bentuknya mirip sayur tauge berwarna pink yang mana ada kepalanya juga ekornya.
36145Please respect copyright.PENANACnjinVcx8U
36145Please respect copyright.PENANAq7rEmAzg2K
36145Please respect copyright.PENANA3NA9Z1N1g8
36145Please respect copyright.PENANAW8z6JabZdS
36145Please respect copyright.PENANAS3a2mh7Vpe
“Apa ini pak ?” Tanya Nayla penasaran.
36145Please respect copyright.PENANAoTjogUEF01
“Udah pakai aja… Masukan ke dalam memekmu” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAwaRpVh0dYq
“Apa ?” Tanya Nayla kaget.
36145Please respect copyright.PENANAj8J4kwSGWD
“Udah buruan… Apa perlu saya yang masukin ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.
36145Please respect copyright.PENANAbKQiLioWBg
Nayla dengan terpaksa memasukan benda aneh itu ke dalam vaginanya. Rasanya agak geli-geli gimana gitu. Apalagi saat benda itu mulai masuk membelah vaginanya. Nayla sampai bergidik nikmat. Tapi ia juga jadi kesulitan berjalan. Pokoknya Nayla merasa sangat tidak nyaman saat benda itu berada di dalam vaginanya. Namun ia tetap membiarkannya demi mematuhi perkataan pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANANwfigWjpCt
“Yuk kita jalan” Ucap pak Urip sambil tersenyum. Pak Urip bahkan sampai menggandeng lengannya. Meski Nayla merasa risih dengan senyuman busuk itu. Setidaknya kalau cuma diajak jalan-jalan itu lebih baik daripada diajak bercinta.
36145Please respect copyright.PENANAUsR9BcMK3X
Hah setidaknya aku gak perlu melayani nafsunya lagi !
36145Please respect copyright.PENANAdkDkyHFYNJ
Batin Nayla agak sedikit lega.
36145Please respect copyright.PENANArjy7o9EjUe
Kedua insan yang berbeda zaman itu berjalan bersama-sama. Pak Urip tampak sumringah bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang memiliki tubuh sempurna. Ia sesekali juga merangkul pinggang Nayla. Senyumnya yang lebar merekah. Pokoknya pak Urip terlihat bahagia. Bahkan saat melewati pasangan muda-mudi yang asyik berpacaran, Pak Urip tampak bangga seolah akhwat bercadar yang sedang digandengnya itu adalah pasangannya.
36145Please respect copyright.PENANAhH5cADg3y2
Jalan di malam itu agak ramai. Hari libur di keesokan harinya menjadi penyebabnya. Tak heran banyak pasangan muda-mudi yang berjalan-jalan untuk berpacaran. Pak Urip pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan pasangannya. Tak jarang ia berbicara dengan sendiri seolah mengatakan “ini loh pacar saya”.
36145Please respect copyright.PENANAvafEofy0j3
Nayla sampai malu. Sedari tadi wajahnya terus menunduk. Ia pun diam-diam menggelengkan kepala. Ia merasa dipermalukan. Untungnya ia mengenakan jaket hoodie. Ia pun mengenakan tutup kepalanya demi menyembunyikan identitasnya.
36145Please respect copyright.PENANA9HJ5JdboTs
Sabar Nayla… Sabarr… Setidaknya ini lebih baik daripada diperkosa…
36145Please respect copyright.PENANA7G0NRQFrx6
Batin Nayla mencoba berfikir positif.
36145Please respect copyright.PENANAO0K4tYhzwU
Hampir 100 meter mereka berjalan. Iler pak Urip tiba-tiba keluar saat mencium aroma nasi goreng yang sedang dimasak.
36145Please respect copyright.PENANAfvcDxrIFco
“Non saya laper… Makan yuk” Ucap pak Urip saat melihat ada sebuah warung nasi goreng yang berada tak jauh dari rumahnya.
36145Please respect copyright.PENANAit2mmyMscV
“Eh laper ?” Tanya Nayla terkejut.
36145Please respect copyright.PENANAPUWUoFnVLe
“Tuh aromanya enak banget… Nasgornya pak Tomi enak banget kan ?” Tanya pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANARMnO7awCYs
“Ehh iya… Iya sih nasgornya pak Tomi emang terkenal… Tapi, bapak mau makan disana nih ?” Kata Nayla agak ragu. Nayla merasa ragu karena sebetulnya dia dan suaminya cukup sering makan bersama disitu. Nayla pun merasa tak nyaman andai nanti pak Tomi curiga melihat dirinya berjalan berdua bersama pembantunya malam-malam.
36145Please respect copyright.PENANAwAhQvzCJo2
“Iya lah… Yookkkk” Ucap pak Urip sambil menarik lengan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAqifsQid8DI
Nayla pun terpaksa ngikut saja. Sebisa mungkin ia mencoba menutupi wajahnya agar pak Tomi tidak mengenalinya.
36145Please respect copyright.PENANA6P7jG0FAE4
36145Please respect copyright.PENANAgK9t57ha9A
36145Please respect copyright.PENANAJui5GIP0tk
36145Please respect copyright.PENANAorUcJdTFeF
WARUNG NASGOR PAK TOMI
36145Please respect copyright.PENANAwfyWdlHqQI
“Pak… Nasgornya dua yah… Es tehnya juga dua” Ucap pak Urip pada pak Tomi.
36145Please respect copyright.PENANAGIpzdQdTF0
“Dua porsi yah pak… Loh eh, pak Urip sama mbak Nayla rupanya” Ucap pak Tomi yang seketika langsung mengenali mereka berdua. Nayla yang sudah ketahuan tidak memiliki alasan lain untuk menyembunyikan wajahnya. Ia pun mengangkat wajahnya. Ia hanya tersenyum malu menyadari dirinya ketahuan oleh pak Tomi.
36145Please respect copyright.PENANAkIYdc6NGsl
“Iyya dong pak… Hakhakhak” Tawa Pak Urip tampak bangga. Apalagi tangan pak Urip masih mendekap jemari Nayla. Dekapannya sangat erat seolah tak mau melepaskan dirinya.
36145Please respect copyright.PENANAB8bk170ZEE
“Oh yah pak… Mau makan disini apa dibawa pulang ?” tanya pak Tomi sambil memanaskan minyak.
36145Please respect copyright.PENANAtaB1jvzIrV
“Disini aja pak… Kapan lagi bisa makan enak di luar rumah” tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA7oP35U1GxK
Nayla yang terus diam sedari tadi hanya bisa memperhatikan sekitar. Di dalam warung itu terdapat sepasang pasangan muda yang sedang makan bersama. Mereka terlihat seperti anak seusia SMA. Terlihat si laki-laki dari pasangan itu terus memperhatikannya. Nayla pun membuang muka sambil mencoba bersikap biasa saja.
36145Please respect copyright.PENANADDmKXvGwv5
“Hakhakhak” Tawa pak Urip saat mengambil sesuatu dari saku celananya.
36145Please respect copyright.PENANAJkyXQGDxit
Nayla yang sedang bersikap cuek tiba-tiba merapatkan kakinya saat merasakan adanya getaran yang merangsang vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANAricU3IglGT
“Mmpphhhhh” desah Nayla cukup keras yang membuat semua orang di warung itu menatapnya.
36145Please respect copyright.PENANA9BOo0WEvJ5
“Eh mbak kenapa ? Mbak gapapa ?” Tanya pak Tomi sambil menatap Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAGn5yBhFIJm
“Gapapa pak… Gapapa… Tadi aku . . .” Ucap Nayla terpotong.
36145Please respect copyright.PENANA13bVHJC2nk
“Aduhhh buruan pak… Liat kan mbak Nayla jadi sakit perut… Mbak Nayla udah laper banget tuh” Ucap pak Urip sambil tersenyum menatap Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAhdrrd23DsZ
“Oalah… Iya iyya… Tahan bentar yah mbak” Ucap pak Tomi sambil melanjutkan memasaknya.
36145Please respect copyright.PENANAuuMj3YOPap
Terlihat pasangan dari laki-laki itu ditampar oleh pasangannya. Nampaknya pandangan dari lelaki itu tak bisa dipalingkan dari keindahan Nayla. Apalagi tadi saat mendengar desahan suaranya yang menggoda. Siapa lelaki yang tidak terangsang mendengar suaranya ? Itu juga yang dialami oleh lelaki dari pasangan muda itu juga yang dirasakan oleh pak Tomi.
36145Please respect copyright.PENANAfNw1f7ydKP
Mbak Nayla kalau laper kok malah mendesah yah ? Kaget tadi saya pas dengernya…
36145Please respect copyright.PENANArIAxWhkjKt
Batin pak Tomi sambil memasak.
36145Please respect copyright.PENANAvfEBTJOWzB
“Apa yang bapak lakukan ?” Bisik Nayla kepada pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAX1vWf1nPXB
“Hakhakhak… Nikmati apa yang saya berikan saat ini, non” Ucap pak Urip tiba-tiba menambah volume getarannya.
36145Please respect copyright.PENANATk6K9rz4Sl
“Mmmppphhhh” Nayla kembali mendesah. Bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tangan kirinya bahkan memegangi vaginanya dari luar celananya. Tangan kanannya memegangi gerobak nasgor milik pak Tomi. Tubuhnya agak menunduk. Kedua kakinya semakin rapat.
36145Please respect copyright.PENANAgWQwUo4Zpl
Hakhakhak… Pasti nikmat banget yah mbak, rasanya…
36145Please respect copyright.PENANAHH25zuwwPt
Batin pak Urip saat melihatnya.
36145Please respect copyright.PENANAZN0Lr8SmtG
“Heh jangan liat !” Terdengar suara perempuan dari pasangan muda itu saat menegur pacarnya.
36145Please respect copyright.PENANA5tHwwzBnMl
“Iyya maaf sayaaanggg” Jawab laki-laki itu meski sesekali masih melirik Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAh2X2HCpJoI
Duuhhhh kenapa getarannya kuat bangettt ? Apa maksud semua ini pak !
36145Please respect copyright.PENANAv04SjGQ8H5
Batin Nayla kesal.
36145Please respect copyright.PENANAUnDCCCTJuK
Pak Urip diam-diam berjalan ke arah belakang Nayla. Matanya pun melihat ke sekitar untuk memeriksa keadaan. Setelah dirasa aman. Tangan kanannya tiba-tiba menepuk bokong Nayla lalu meremasnya dengan kuat.
36145Please respect copyright.PENANAyIuMbepg2V
“Mmmpphhhhh” desah Nayla sekali lagi. Kali ini Nayla menoleh menatap pak Urip. Tatapannya terlihat kesal, namun ia tak bisa berbuat apa-apa.
36145Please respect copyright.PENANADsncJ6KNH1
Sudah kuduga pasti ada yang gak beres dari rencana pak Urip… Tapi aku gak menduga kalau rencananya akan seperti ini ? Mmmmppphhh kenapa jadi seperti ini sih… Mmpphhh enakk bangettt…
36145Please respect copyright.PENANAgS6m5cnYgw
Batin Nayla diam-diam.
36145Please respect copyright.PENANAhmgZWkRyg2
Laki-laki dari pasangan muda itu diam-diam menganga saat melihat tangan dari pak Urip berada di bokong Nayla. Perempuan yang duduk disebelahnya juga menyadari aksi pak Urip. Tangannya pun ia naikan untuk menutup pandangan pacarnya.
36145Please respect copyright.PENANABL4rCnPnRi
“Jangannn diliaat !” Tegur si perempuan kesal.
36145Please respect copyright.PENANAYezEOfYikB
“Gimna non ? Enak kan rasanyaaa… Aahhh pasti enak… Gimana rasanya ? Rasanya kayak lagi diobok-obok yah memeknya ?” Lirih pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.
36145Please respect copyright.PENANAE0HzGLA4mz
“Hentikaann paakk… Tolloonnggg !” Pinta Nayla dengan gelisah.
36145Please respect copyright.PENANAeW0ZwaMHji
“Ohhh tidak bisa” Ucap pak Urip tersenyum. Tiba-tiba pak Urip kembali menekan remotnya yang membuat getaran di vagina Nayla semakin kuat.
36145Please respect copyright.PENANAXBZ2VZsREV
“Aaaaahhhhh paakkkk” desah Nayla kali ini sampai berlutut disamping gerobak itu.
36145Please respect copyright.PENANAjGnofMKT6x
“Mbaakkk… Ini udah mau mateng mbak nasgornya… Tahan bentar yahhh” Ucap pak Tomi kaget mendengar desahan Nayla lagi.
36145Please respect copyright.PENANA73T0Yd00I1
“Hakhakhak” Pak Urip hanya tertawa sambil melihat keadaan Nayla. Nayla pun merasa tak sanggup lagi. Ia sudah dipermalukan. Ia begitu murka. Namun getaran di vaginanya malah membuatnya semakin terangsang.
36145Please respect copyright.PENANA7W6fmcoOot
Nayla terus memegangi vaginanya. Nafasnya memberat. Nayla langsung ngos-ngosan meski daritadi dirinya hanya diam menahan rangsangan. Tangannya jadi ikut-ikutan untuk membelai payudaranya sendiri. Nayla berlutut sambil meremasi payudaranya sendiri. Rasanya amat nikmat. Meski ia tak ingin melakukannya, ia pun terpaksa melakukannya sambil menatap wajah pembantunya.
36145Please respect copyright.PENANAKeOuj4OizF
Kedua pasangan muda-mudi itu melongo melihat Nayla yang sedang meremasi payudaranya sendiri.
36145Please respect copyright.PENANAO9HuBogdme
“Hah… Hah… Hah… Mmppphhhh” Desah Nayla kali ini sambil menaruh kepalanya ke tanah. Kedua tangannya juga ia taruh ditanah. Ia seperti sedang bersujud. Namun tangan kirinya ia tarik untuk memegangi vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANANV0qPAYsRq
Aaaahhhhhh ennaakkk banggeetttt !
36145Please respect copyright.PENANAlQepjAL7ZQ
Batin Nayla tak sanggup menahannya lagi.
36145Please respect copyright.PENANA1b6iyKjV4j
“Tahaannn nonnn… Tahaannnn… Bentar lagi nasinya mau jadi” Bisik pak Urip secara diam-diam sambil mengusapi bokong Nayla yang tengah menungging.
36145Please respect copyright.PENANALp83ikDBXX
Pasangan muda yang melihat kejadian itu langsung berdiri. Terutama si perempuan yang tak tahan lagi melihat pacarnya terus melihat kejadian yang terjadi pada akhwat bercadar dan pria tua itu.
36145Please respect copyright.PENANAgotE1RvDeS
“Sayaangg pergi yukkk” Ucap si perempuan sambil menarik lengan pacarnya.
36145Please respect copyright.PENANAoJqw6N2StV
“Ehh sayangg, tapi nasinya belum abis” Ucap si laki-laki tak ingin meninggalkan tempat ini. Selagi mereka berjalan keluar, matanya terus melihat aksi mesum pak Urip. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa beruntungnya pria tua itu bisa mengusapi bokong si akhwat bercadar.
36145Please respect copyright.PENANA0Dyewrn9Oa
“Udah makan ditempat lain aja… Disini ada lontenya” Ucap si perempuan dengan lirih namun terdengar di telinga Nayla. Pasangan muda-mudi itu pun pergi meninggalkan luka di hati Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAnaPFtbLkH7
“Hakhakhak… Denger kan ? Mereka aja tahu siapa dirimu” Ucap pak Urip kali ini sambil mematikan remot kontrolnya.
36145Please respect copyright.PENANAjNfHur7njy
“Hah… Hah… Hah” Nayla yang agak baikan pelan-pelan mulai berdiri. Matanya berkaca-kaca saat menahan getaran tadi. Ia pun menatap benci meski sebenarnya sangat menikmati. Diam-diam ia sangat ingin menampar wajah dari pria tua itu.
36145Please respect copyright.PENANAzSwN5tzOJD
Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menunjukkan remot yang sedang ia pegang. Ia seolah berkata kalau berani nampar maka tombol remot akan ditekan lagi. Nayla pun mengurungkan niatnya meski dirinya sangat ingin memberikan pelajaran ke pembantunya itu.
36145Please respect copyright.PENANAHmzqXtQHEs
“Tolong jangan permalukan aku lagi ! Hah… Hah… Hah…” Ucap Nayla dengan kesal.
36145Please respect copyright.PENANAJp4xy5ChOG
“Hakhakhak… Kita lihat saja nanti” Bisik Pak Urip tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAfF9JQkMNLc
“Fiyuhhh maaf agak lama mbak… Ini nasinya… Mau duduk dimana ?” Ucap pak Tomi yang terlalu fokus memasak sehingga melewatkan aksi mesum yang tadi dilakukan oleh pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANA26H8un0cOG
“Disini aja pak… Di dekat gerobak aja biar gak kejauhan” Ucap pak Urip sambil mempersilahkan Nayla untuk duduk duluan. Pak Urip bahkan menarik kursi untuk Nayla yang membuatnya terlihat begitu gentleman. Setelah Nayla duduk. Barulah pak Urip ikut duduk dihadapannya.
36145Please respect copyright.PENANAf3FEOWUodP
“Ayo dimakan non… Non kelaperan kan ? Hakhakhak” Tawa pak Urip yang langsung menyantap nasi gorengnya.
36145Please respect copyright.PENANAcsUNAqKWDP
Nayla lagi-lagi tak menjawab. Ia yang begitu kesal terpaksa memakan nasi goreng itu. Sambil makan, tak sengaja ia teringat kejadian memalukan itu lagi. Wajahnya memerah. Ia pun merasa sedih karena disebut lonte oleh anak yang masih berada di bangku SMA.
36145Please respect copyright.PENANAmmJ9Go3mjy
“Hah dasar anak-anak… Masa nasi seenak ini gak dihabisin” Ucap Pak Tomi kesal melihat nasi buatannya tak dihabiskan oleh pasangan muda-mudi itu. Pak Tomi pun terpaksa membuang nasi itu ke ember. Ia pun membersihkan piring tersebut sambil membiarkan Nayla dan pak Urip menyantap nasi goreng buatannya.
36145Please respect copyright.PENANAdslr5ohlxt
“Gimana ? Enak kan non ?” Tanya pak Urip yang sudah menghabiskan setengah porsi dari nasi gorengnya.
36145Please respect copyright.PENANAU7v0MH2SyB
“Diem !” Ucap Nayla saking kesalnya.
36145Please respect copyright.PENANAxcd2UoPoVW
“Hakhakhak… Mau saya aktifin lagi nih ?” Ancam pak Urip sambil menunjukkan remotnya.
36145Please respect copyright.PENANAsKEQm7Hi1Z
Nayla pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Ia pun kembali menyantap nasi gorengnya sambil menundukkan wajahnya.
36145Please respect copyright.PENANANpwgT1ZKF4
Hah… Sabar Nay… Sabar… Habis selesai makan semuanya bakal selesai kok…
36145Please respect copyright.PENANACe3PB96h9A
Batin Nayla mencoba menyemangati diri sendiri.
36145Please respect copyright.PENANA2ukYpVoHx2
Setelah pak Urip menghabiskan nasi gorengnya. Ia melihat piring Nayla yang tinggal menyisakan sekitar 2 suap lagi. Pak Urip tiba-tiba berdiri lalu merogoh sakunya lagi.
36145Please respect copyright.PENANA5br2KCqbdZ
Hmmm nasgornya pak Tomi emang enak banget sih… Aku aja sampe lupa kalau tadi aku abis di . . . . .
36145Please respect copyright.PENANA7QulLUf1k7
Batin Nayla terpotong.
36145Please respect copyright.PENANAYJjRBnaavo
“Mmmpphhhh bapaaaakkkk !” Desah Nayla langsung berdiri lalu menundukkan tubuhnya seperti sedang melakukan posisi rukuk. Tangan kirinya kembali memegangi vaginanya. Wajahnya pun ia tunjukkan untuk menatap wajah pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAYNZnIqkuof
“Ehhh mbak Nayla kenapa lagi ?” Tanya pak Tomi yang terkejut saat sedang mencuci piring.
36145Please respect copyright.PENANALrn4o7Qts0
“Eh tenang aja pak… Non kenapa ?” Tanya pak Urip seolah tidak tahu apa-apa.
36145Please respect copyright.PENANAcyMZboFPR5
“Hentiikaannn paakkk… Mmpphhhh” Tubuh Nayla langsung bergidik merasakan kenikmatan yang tak tertandingi.
36145Please respect copyright.PENANAMR3PHxxojX
“Loh kok sampai gemeteran gitu ? Hakhakhak… Apa yang salah, bokongnya yah ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.
36145Please respect copyright.PENANANMgRudsh50
Plaaaakkkkk !
36145Please respect copyright.PENANASMgrbgfvUi
“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla dengan manja.
36145Please respect copyright.PENANA4oJ3Za6nKk
“Ehh bapakkk kok gitu ?” Ucap pak Tomi terkejut melihat sikap pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAYnipecciJ6
“Loh bukan yah ?” Tanya pak Urip kali ini sambil meremas-remas bokong Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAQI4k7z3JVG
“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla sambil menahan tangan pak Urip agar tidak meremas bokongnya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAeVHVKCdeSZ
“Paakkk… Bapaakk kok . . .” Ucap pak Tomi yang hanya bisa membeku melihat kejadian didepannya. Di lain sisi ia kebingungan harus berbuat apa tapi di lain sisi ia juga terangsang gara-gara mendengar desahan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAV8Gqyj2Cqt
“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk toloongg hentikaannn… Jangann lagiii… Mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi sambil mengelus-ngelus vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANA0yd1tv2mix
“Oalah memeknya yah ? Memek non kenapa emangnya ?” Ucap pak Urip kali ini sambil menekan vagina Nayla dari belakang.
36145Please respect copyright.PENANAmaA3NnFooz
“Aaaaaahhhh bapaakkk jangann digituinnn” desah Nayla bergairah.
36145Please respect copyright.PENANASoTQ05POf7
Pak Tomi pun menganga lebar melihat aksi pak Urip pada Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA3k98RYdoaH
Nayla berdiri tegak sambil bersandar pada dada pak Urip. Mulutnya menganga lebar dari balik cadarnya. Tekanan jemari pak Urip di vaginanya semakin menambah rangsangan yang menggetarkan birahinya. Jujur rasanya sungguh nikmat. Ia perlahan mulai menikmatinya. Ia pun tak peduli lagi pada keadaan sekitar akibat nafsunya yang semakin membara.
36145Please respect copyright.PENANAppkKWSD1Mx
“Kenapa sihhh ? Coba saya cek yah ?” Ucap pak Urip kali ini dengan berani saat memasukan tangannya ke dalam celana Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAd8KJV0wKLb
“Ehhh bapaaakkk !” Ucap pak Tomi terkejut untuk kesekian kalinya. Bahkan ia memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.
36145Please respect copyright.PENANAhUmoXDOi4Y
“Aaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh iyaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla yang tak kuat lagi sehingga tanpa sadar malah menikmati aksi jemari pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAXHB5hjvOH9
“Gatel yah memek non ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAcjMSRu9h0v
“Aaahhhhh… Aaahhhh… He’em” Jawab Nayla mengangguk malu-malu.
36145Please respect copyright.PENANA9xrIgmUvkd
“Hakhakhak… Saya garuk boleh ?” Tanya pak Urip mengejutkan pak Tomi lagi.
36145Please respect copyright.PENANAjdxzwLfmk0
“Aaahhhh… Toloonggggg” Jawab Nayla sambil mengangguk karena tak kuat lagi.
36145Please respect copyright.PENANAmgybopMHav
Aaahhhhh… Aaahhhh… Duhhh, aku gakk kuat lagiii… Aaahhhh kenapa gatel bangettt… Aahhh maafin aku masss… Maafin aku lagii… Aku gak kuat menahannya lagi…
36145Please respect copyright.PENANA4okSUIBRtg
Batin Nayla setelah dirangsang habis-habisan menggunakan vibrator itu.
36145Please respect copyright.PENANAmqI7lsSxy3
“Oke deh… Tapi saya garuknya pake kontol yah” Ucap pak Urip sambil memelorotkan celananya kemudian mengeluarkan penisnya.
36145Please respect copyright.PENANAPRKIIVrN9V
Sontak Nayla dan pak Tomi yang berada disana terkejut saat mendengarnya. Belum hilang rasa terkejut yang mereka terima. Tiba-tiba pak Urip menurunkan celana Nayla lalu menarik benda aneh yang tadi ia selipkan ke dalam vagina Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAXccrqWLKna
“Aaaahhhh iyyaaahhhh… Aaahhhh bappaakkkk” desah Nayla hingga menggelinjang saat vibrator itu dikeluarkan dari dalam vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANAq3dMz6aM5a
“Oalah pantes ada ginian di dalam memek non… Liat deh geter-geter gitu… Gimana sekarang, udah gak gatel lagi kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.
36145Please respect copyright.PENANAfm3mbUzvBq
“Hah… Hah… Masiihhh… Masihh pakkk” Desah Nayla ngos-ngosan sambil menatap pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAYhtDJvtg1Z
“Ah yang bener… Tapi ini kan udah dikeluarin… Yaudah saya naikin lagi yah celananya” Ucap pak Urip sambil menaikan celana Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAxwPb7AhL0k
“Tapiii pakkk… Akuuu aahhhhh” desah Nayla dengan gelisah. Akhirnya tangan kirinya kembali mengusap-ngusap vaginanya dari luar celananya. Ia tak sanggup menahannya. Ia pun terpaksa melakukannya sendiri sambil menatap wajah pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANA27KdSfZvgL
“Ohhh minta digaruk aja nih ? Yaudah, saya garuk pake kontol aja yah” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA6BYXyeR3bb
“Ehhh Taapppii… Tappii… Ituuu” Ucap Nayla mendadak ragu.
36145Please respect copyright.PENANAnJhVSHRp66
“Lohhh gimana ? Mau digaruk apa enggak ?” tanya Pak Urip yang kali ini memelorotkan celana Nayla hingga ke lutut lalu menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang. Tubuhnya juga menggelinjang. Mulutnya mendesah girang.
36145Please respect copyright.PENANAijDKWAgoZP
“Aaaahhhhhh iyaahh… Iyyahhh akuu mauu… Terserah bapak aja… Aaahhhh” Ucap Nayla yang kehilangan akal sehatnya akibat rasa gatal yang kembali mendera vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANAEUT1pnD61I
Pak Tomi diam termangu mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia tak menyangka kalau Nayla selama ini menggunakan vibrator di dalam vaginanya. Ia jadi bertanya-tanya, apa benar selama ini Nayla menggunakan vibrator di kehidupan kesehariannya ? Lalu apa benar pak Urip biasa melakukan hal seperti ini kepada Nayla ?
36145Please respect copyright.PENANAQ602iMX33g
Ditengah-tengah pertanyaan yang muncul dikepalanya. Ia terkejut saat melihat pak Urip sedang mendekatkan penisnya yang mengeras ke dalam vagina Nayla. Pelan-pelan penis itu mulai masuk membelah liang senggama Nayla. Nayla pun mendesah manja. Tidak ada penolakan pada dirinya. Akhwat bercadar itu hanya menungging sambil bertumpu pada meja makan yang ada di hadapannya. Pak Urip lalu menarik mundur penisnya lagi. Lalu saat tersisa setengahnya, ia kembali mendorong pinggulnya lagi. Saat hampir mentok ia menarik penisnya lagi lalu dirinya mendorong penisnya lagi. Kemudian ia menarik penisnya hingga menyisakan ujung gundulnya di bibir vaginanya. Pak Urip tersenyum. Sambil memegangi pinggul Nayla, ia mendorong pinggulnya sendiri dengan kuat hingga terasa ujung gundulnya menyundul rahim dari akhwat bercadar itu.
36145Please respect copyright.PENANAlN2WJRU8m3
36145Please respect copyright.PENANAQhdJb7corR
36145Please respect copyright.PENANA9fBmITd3Fa
36145Please respect copyright.PENANA2BtqYzP2rO
NAYLA
36145Please respect copyright.PENANAk7Pw748RGw
36145Please respect copyright.PENANAUC81luq3gD
36145Please respect copyright.PENANAHDiG1D02LS
36145Please respect copyright.PENANA3kaomtgbB9
PAK URIP
36145Please respect copyright.PENANAIw1GAKf5xQ
“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkkk” desah Nayla keenakan.
36145Please respect copyright.PENANAmgEw21Wz6y
“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip sampai merinding.
36145Please respect copyright.PENANAlbKZPYWqLt
Gilaaa itu sampe masuk anunya ?
36145Please respect copyright.PENANAyAZ535XEKo
Batin pak Tomi sambil menjambak rambutnya sendiri.
36145Please respect copyright.PENANArkQMh8Q1Bq
Nayla yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya bisa pasrah saat penis pak Urip keluar masuk menggaruk vaginanya. Rasanya sangat enak saat benda keras berwarna hitam itu terus menggesek dinding vaginanya. Mata Nayla merem melek keenakan. Mulutnya sedari tadi membuka mengeluarkan desahan yang begitu menggoda. Kedua tangannya mencengkram tepi meja. Meski tahu pilihannya ini salah, tapi ia tak memiliki pilihan lain lagi saat nafsunya telah bangkit menguasai diri.
36145Please respect copyright.PENANAw0bFiRJpvw
Aahhhhh… Aaahhhh… Maafin aku maass… Maafin akuu… Aaaahhhh…
36145Please respect copyright.PENANAcA67VJgiHj
Batin Nayla diam-diam.
36145Please respect copyright.PENANANDpRGHRrsB
“Ouhhhh nakal banget kamu non… Nakal banget pake vibrator segala… Pasti non sengaja yah buat ngegoda saya ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAGOUp2jmPM9
Plaaaakkkk !
36145Please respect copyright.PENANAAG3KM5lLEz
“Aaahhhh engggaakkk… Bukaann aku yanggg… Aaahhhhh” Desah Nayla terpotong saat tamparan kedua mengenai bokongnya.
36145Please respect copyright.PENANATZyUrDeXuF
Plaaakkkkk !
36145Please respect copyright.PENANAZArGkguFiB
“Aaahhhh… Aaahhh… Udah jujur aja… Non sengaja ngajak saya keluar biar bisa ngentot di warungnya pak Tomi kan ?” Ucap pak Urip terus melemparkan fitnah kepada akhwat bercadar itu.
36145Please respect copyright.PENANA4kN5MA4Zuj
“Aaahhhh enggaakk… Enggaakk… Aku gak pernaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla saat terkena tamparan ketiganya.
36145Please respect copyright.PENANA4DWB0XECj1
Plaaaakkkk !
36145Please respect copyright.PENANACSOTXixMCa
“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Dasaaarr lonteee… Dasaaaarr lonte sukanya godain !” Ucap pak Urip sambil terus menampar bokong Nayla hingga memerah.
36145Please respect copyright.PENANAdYMT2W36xG
Pak Tomi diam-diam mulai terangsang. Ia tak sanggup bertahan dari tontonan langsung yang terjadi di depan matanya. Diam-diam ia mengelusi penisnya dari luar celananya. Ia benar-benar takjub melihat Nayla yang sangat terkenal di kompleksnya sedang disetubuhi oleh pembantunya sendiri.
36145Please respect copyright.PENANAIkeYXRKfji
“Aaahhhhh… Aaahhh… Aaahhhh paakkkkkk” desah Nayla dengan manja.
36145Please respect copyright.PENANAo0kKQBf7Lf
“Kenapa non ? Aaahhhh… Aaahhhh… Kurang keras yah ?” Tanya pak Urip sambil mendesah.
36145Please respect copyright.PENANA4fKJaL8MjR
“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaahhhh” desah Nayla malu-malu mengakui.
36145Please respect copyright.PENANAa4fT0cTkGk
“Hakhakhak… Maaf non baru makan soalnya… Ini rasakan ini !” Ucap pak Urip memperkuat sodokannya.
36145Please respect copyright.PENANAbccaGVUNuq
“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaaahhhhh… Aaahhhhhhh bappaaakkkk” desah Nayla dengan manja hingga tubuhnya terdorong maju mundur dengan cepat.
36145Please respect copyright.PENANAoEdH3TeMHp
Kedua tangan pak Urip menarik bahu Nayla ke belakang. Nayla jadi agak berdiri. Kedua tangan pak Urip kemudian masuk ke dalam kaus yang Nayla kenakan. Resleting jaketnya yang sudah turun sedari tadi membuat pak Tomi bisa melihat tonjolan tangan pak Urip yang sedang meremasi dada bulat Nayla. Pak Tomi tak tahan lagi. Ia pun mengeluarkan penisnya sambil mengocok ditengah persetubuhan mereka berdua.
36145Please respect copyright.PENANAD1sWb2KDg4
“Aaaahhhh… Aahhh paakkk pellaannn… Aahhhh jangann kuat-kuat” Desah Nayla merasakan perih didadanya.
36145Please respect copyright.PENANAme9s52801G
“Aaaahhhhh… Aaaaahhhhh mana bisa nonnn… Aaahhh nikmat sekaalliiiii” Ucap pak Urip kali ini sambil menaikan kaus Nayla hingga susu bulatnya terlihat.
36145Please respect copyright.PENANANGJ0eFQ0L1
Tubuh Nayla kembali ditundukkan. Nayla kembali menungging memegangi tepi meja dihadapannya. Terlihat susunya menggantung indah. Beha yang dikenakannya sudah turun membuat susunya itu semakin bebas dalam bergoyang.
36145Please respect copyright.PENANAxlrWurJOnf
Setiap pak Urip menyodok vagina Nayla maka bergoyanglah kedua payudara itu dengan indah. Suara desahannya yang terucap dari mulut Nayla menambah sensasi gairah yang sungguh menggugah. Pak Tomi jadi semakin bersemangat mengocok penisnya. Ia benar-benar terpana akan keindahan persetubuhan mereka berdua. Persetubuhan dari seorang akhwat bercadar bertubuh indah dengan seorang lelaki tua berperut tambun yang memilki wajah pas-pasan bahkan cenderung dibawahnya lagi. Namun Nayla malah terlihat keenakan. Ekspresi wajahnya yang sangat menikmati menambah sensasi tersendiri bagi pak Tomi saat mengocok penisnya.
36145Please respect copyright.PENANAUEzWiPdclZ
“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh paaakkkkk akuu mauu kelluaaarr” desah Nayla mengejutkan pak Tomi dan pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAATcnHc2l0U
Sodokan demi sodokan yang Nayla rasakan akhirnya mulai menstimulus cairan cintanya untuk keluar mendekati lubang kencingnya. Tanpa sadar Nayla menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya bisa merasakan kenikmatan seperti ini. Tiap kali pak Urip memajukan pinggulnya, terasa penis hitam itu masuk menyundul rahimnya. Tubuhnya jadi ikut maju ke depan. Payudaranya juga terlempar maju ke depan. Bulu jembut pembantunya juga menggelitiki bibir vaginanya. Rasanya amat sangat nikmat. Sebenci-bencinya Nayla, ia terpaksa mengakui kalau dirinya sangat menikmati pemerkosaannya kali ini.
36145Please respect copyright.PENANAatz8j2ACtJ
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Keluarkan aja non… Jangan ditahan-tahan !” Ucap pak Urip jadi semakin bersemangat menggenjot rahim Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAk3nzx7KXlQ
Pak Urip memperkuat hujaman penisnya. Ia juga mempercepat frekuensi genjotannya. Hasilnya Nayla semakin mendesah kencang. Ia semakin merasakan betapa beringasnya pak Urip saat sedang menyetubuhi dirinya. Tangan pak Urip berulang kali mengelus-ngelus perut mulus Nayla. Usapannya pun menyamping tuk mengelus pinggang rampingnya. Lagi tangannya mendekap pinggul Nayla agar pinggulnya sendiri bisa fokus maju mundur menghajar rahim majikannya. Pak Urip tersenyum saat merasakan denyutan pada vagina majikannya.
36145Please respect copyright.PENANAYqymgYctbv
“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Bapaaakkkk… Bappaakkkk… Akuuuu mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi.
36145Please respect copyright.PENANAxTU3XMrCT9
“Aaahhhhh… Aahhhh… Ayooo kelluaarkaannn… Keluarkan semuanya non… Jangann ada yang ditahaannn !” Desah pak Urip menyemangati.
36145Please respect copyright.PENANALrWPYiabVT
Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Sebentar lagiiiii… Sebentar lagi aku bisa keluar dari siksaan birahi ini… Maafin aku maassss… Aku gak kuat… Aku lagi-lagi gak kuat menahan hawa nafsuku sendiri… Maafkan diriku yang sering berzina dibelakangmu maassss….
36145Please respect copyright.PENANA6ryfcwaN1a
Batin Nayla menyesal.
36145Please respect copyright.PENANALnr1SDpKYb
Plookk… Plookk… Plookk…
36145Please respect copyright.PENANArwCw1S0sIm
Pinggul mereka terus bertemu, saling bertubrukan, saling berbenturan. Deru nafas mereka bersatu. Suara desahan mereka menyatu laksana paduan suara yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Lagu terindah yang dinyanyikan oleh dua insan yang tengah bernafsu. Pinggul pak Urip berpacu. Penisnya terus memburu menyedot cairan cinta Nayla yang masih sembunyi malu-malu. Tangannya yang gemas meraba susu. Tangan satunya lagi menarik tangan Nayla hingga pak Tomi dapat melihat goyangan susu Nayla yang terus bergondal-gandul.
36145Please respect copyright.PENANAfekIP4fWHi
Nayla merasa tak kuat lagi. Dirinya sudah tak kuat setelah dirangsang seharian oleh pembantu tuanya itu.
36145Please respect copyright.PENANAtZWURfG9hf
“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Akuuuu… Akuuuuu” Desah Nayla ngos-ngosan.
36145Please respect copyright.PENANAYpKif8T4vq
“Oouuhhhh… Ouuhhhhh… Rasakaannn inniii… Rasakaaannn kontol saya inniiii !” Ucap pak Urip bersemangat.
36145Please respect copyright.PENANAeQG7wWCxj1
“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Iyyyaahhhh… Iyyaahhh… Akuuu… Aaaahhhhhhhh” Desah Nayla saat pembantunya itu menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya menembus rahim kehangatannya.
36145Please respect copyright.PENANAy0m1ZwfjNl
Seketika pak Urip mencabut penisnya keluar. Cairan cinta Nayla dengan deras menyembur membasahi celana dalamnya juga celana tidurnya yang masih menyangkut di kedua lututnya. Lutut Nayla nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya merem melek keenakan. Akhirnya ia mendapatkan kepuasan setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantu tuanya.
36145Please respect copyright.PENANAymmHe7HGqr
“Hah… Hah… Hah… Akhirnya, selesai juga” Ucap Nayla menunduk sambil menaruh kedua sikunya di meja warung tersebut.
36145Please respect copyright.PENANAH3EDbdqf60
“Selesai ? Enak aja !” Ucap pak Urip kembali memasukan batang penisnya.
36145Please respect copyright.PENANAxJE2iYJjXm
“Mmmpphhhh paakkk… Tungguuu dulluu… Aku mau istirahat duluuuu” Ucap Nayla memohon.
36145Please respect copyright.PENANA4elSz0a3Y5
“Enakkk aja… Ini lagi nanggung… Saya lagi dapet enak-enaknya niihhh” Ucap pak Urip yang kembali menggempur rahim majikannya.
36145Please respect copyright.PENANAn2UUK3mmcy
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Aahhh tungguuuu paakkk… Aahhhh… Pellaaannn” Pinta Nayla sambil menghadap ke depan.
36145Please respect copyright.PENANAotbQk1gYa7
Seketika ia menyadari kalau dirinya sedang disetubuhi didalam warung nasgor pak Tomi. Apalagi saat matanya bertemu dengan mata pak Tomi. Terlihat pak Tomi sedang mengocok penisnya sambil menonton persetubuhannya. Nayla tersadar. Ia sedang bercinta di ruangan terbuka.
36145Please respect copyright.PENANA4zq9SDBU6T
Astaghfirullah… Kenapa aku baru ngeh yah ! Kenapa aku pasrah aja bahkan meminta pak Urip menyetubuhiku disini ?
36145Please respect copyright.PENANADFDWde0IUY
Batin Nayla merasa malu.
36145Please respect copyright.PENANAcKFfUA8UnB
“Paakkkk… Aaahhhh… Aaahhhh… Toloonggg jangannn lihhh… Aaaahhhhh” desah Nayla terpotong saat gempuran Pak Urip semakin kuat.
36145Please respect copyright.PENANAIuHIKvbr1J
“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh akhirnyaaa… Akhirnyyaa sayaa akan keluuaarrr jugaaa” Ucap pak Urip yang sudah tak kuat lagi.
36145Please respect copyright.PENANAoYe5ET7Ivz
Pak Urip memperkuat cengkramannya pada pinggang Nayla. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas nafsunya. Jepitan vagina Nayla yang begitu kuat membuatnya tak mampu untuk menahan gairah birahinya lagi. Pinggulnya bergerak cepat. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Semakin kesini sodokannya jadi semakin beringas. Semakin kesini dirinya jadi semakin ganas saat menikmati tubuh akhwat yang begitu panas. Pak Urip pun tertawa puas. Ia merasa senang karena bisa menikmati jepitan rahim majikannya lagi.
36145Please respect copyright.PENANALacOuQGOqi
Puaasss sekali sayaaa… Pagi dapet memek perawan… Malemnya dapet memek binor yang binal… Duhhh gak kuat lagi… Saya gak tahan lagi…
36145Please respect copyright.PENANAAt00n1KKLk
Batin pak Urip tersenyum senang.
36145Please respect copyright.PENANAve7ofrIpLD
“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi…” Desah pak Urip mempercepat genjotannya.
36145Please respect copyright.PENANAQ66m4nHXAi
“Aaahhhhh… Aaahhhh cepaaattt akhiri pakkk… Cepaaatt keluarkannn” Ucap Nayla yang bermaksud agar dirinya bisa segera terbebas dari jeratan pemerkosaan yang dilakukan oleh pembantunya.
36145Please respect copyright.PENANAtABthNhihA
“Aaahhh iyyaahhh… Aaahhhh lihat kan paakkk… Non Nayla sendiri yang minta… Jadi saya akan akhiri sekarang juga” Ucap pak Urip pada pak Tomi yang seolah menjelaskan kalau dirinya melakukan seperti ini ya karena Nayla sendiri. Nayla yang menyadari itu tak terima. Namun sodokan yang ia terima hanya bisa membuatnya berteriak keras.
36145Please respect copyright.PENANAvdibZmQlQm
“Aaaahhhh paakkk… Aaahhh pellaannn… Pelaaannn… Aaahhhhhh” desah Nayla menahan sodokan pembantunya.
36145Please respect copyright.PENANAjx5xuqowxf
“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Iyyaahhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.
36145Please respect copyright.PENANAEGixSGQGSA
“Aaaahhhh pellaannn paakkk… Aaahhhhhh paaakkk… Pelllaaannnn” desah Nayla yang terus terdorong maju mundur tanpa henti.
36145Please respect copyright.PENANA0t0zOIY1UT
Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun menarik kedua tangan Nayla ke belakang. Tubuh Nayla jadi terangkat naik. Susu bulatnya bergondal-gandul dengan baik. Desahan mereka semakin keras. Persetubuhan mereka semakin memanas.
36145Please respect copyright.PENANABVG58ndMbM
“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal-gandul semakin cepat.
36145Please respect copyright.PENANA2WBcxa2ilr
Pak Tomi terpana. Pak Tomi ikut mengocok penisnya dengan cepat.
36145Please respect copyright.PENANAztXhzsGjvE
“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr… Sayyaa kelluuaarrr… Henkkgghhhh !” desah pak Urip saat mementokkan ujung gundulnya hingga mengenai rahim dari bidadari bercadar itu.
36145Please respect copyright.PENANAwLeHm27bve
“Aaaaaaaaaahhh bappaaaakkkk” desah Nayla saat merasakan rahimnya tersiram oleh cairan cinta pembantunya.
36145Please respect copyright.PENANAYlF2A3VXtY
Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt….
36145Please respect copyright.PENANAt0AoNVodZu
“Aaahhhhh puasssnyyaaaahhhhh” Teriak pak Urip saat mampu mengisi rahim majikannya menggunakan spermanya lagi.
36145Please respect copyright.PENANAKobYciKjTP
Rahim Nayla penuh. Rahimya kembali terisi oleh pejuh. Entah sudah yang keberapa rahimnya dipenuhi oleh pejuh pembantunya itu. Tubuh Nayla ambruk diatas meja makan. Tubuh pak Urip juga ambruk menindihi punggung Nayla. Mereka berdua benar-benar puas. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat mereka memilih bercinta di tempat terbuka.
36145Please respect copyright.PENANAVoxEX79Jkc
“Waduhhh… Udah keluar kah ?” Tanya pak Tomi melihat kedua pasangan muda tua itu sudah lemas.
36145Please respect copyright.PENANAmsts70UD6O
Dengan sisa tenaga yang pak Urip punya. Ia menaikan tubuh Nayla lalu meremasi kedua payudaranya. Kemudian ia menaikan kaki kiri Nayla untuk melepas celana berikut celana dalamnya yang tadi masih menyangkut di lutut. Setelah celananya terlepas dari kaki kirinya. Pak Urip berganti mengangkat kaki kanan Nayla untuk melepas celananya. Setelah menendang celana Nayla agar menjauh dari posisi berdiri mereka. Pak Urip pelan-pelan mulai mencabut penisnya keluar yang membuat pak Tomi yang penasaran mendekat untuk melihat hasilnya.
36145Please respect copyright.PENANAJI7KdejgN3
“Uuuuhhhhhhh” desah Nayla saat cairan cinta pembantunya keluar melewati lubang vaginanya.
36145Please respect copyright.PENANA9rz1WU3iTu
Pak Urip tersenyum puas melihat spermanya tumpah melalui rahim sempit majikannya. Pak Urip mengelap keringatnya puas. Ia sangat bangga karena bisa memejuhi rahim majikannya lagi. Sementara pak Tomi hanya bisa diam menganga. Ia tak mengira akhwat bercadar yang sangat terkenal itu baru saja dipejuhi didepan matanya sendiri oleh pembantu tuanya sendiri.
36145Please respect copyright.PENANALNA3oj9ALy
Kalau sebanyak ini… Bisa-bisa mbak Nayla bakalan hamil nih !
36145Please respect copyright.PENANAvppEA0YdQ0
Batin pak Tomi mengira-ngira.
36145Please respect copyright.PENANAqYtrflT1OR
“Hah… Hah… Hah… Puasnya… Oh yah, berapa pak ?” Tanya pak Urip pada pak Tomi.
36145Please respect copyright.PENANA0hYzf97zzn
“Berapaaa ?” Tanya pak Tomi kebingungan sambil memegangi penisnya.
36145Please respect copyright.PENANAOBKFkdTG8H
“Nasgornya pak… Nasgor” Ucap pak Urip menyadarkan pak Tomi.
36145Please respect copyright.PENANAdJ1eKLzeHs
“Oalah… Dua porsi nasgor sama es teh manis yah… Semuanya jadi 44 ribu pak” Ucap pak Tomi gugup.
36145Please respect copyright.PENANAgD6YaQD48E
“Nih, saya bayar pake ini cukup gak ?” Tanya pak Urip sambil melempar celana dalam milik Nayla yang tadi terjatuh di lantai.
36145Please respect copyright.PENANA4q4SxwbzOG
Pak Tomi pun menangkapnya. Dengan segera ia menciumnya untuk menghirup aroma vagina Nayla yang tersisa disana. Nayla yang melihatnya hanya bisa pasrah. Dirinya yang terlalu lemas tak bisa berbuat apa-apa selain melihatnya saja.
36145Please respect copyright.PENANAx0Q4UPJter
“Masih kurang yah ? Nih, gimana ?” Tanya pak Urip saat tiba-tiba melepas bra dari balik kaus Nayla lalu memberikannya ke pak Tomi.
36145Please respect copyright.PENANAgX5Rm1Yl6X
“Paaakkkk… Hah… Hah… Hah” Rengek Nayla kesal.
36145Please respect copyright.PENANAmUaKJck8Y1
“Cukuuppp… Cuukkuppp pak… Ini sudah cukuup” Ucap pak Tomi senang mendapat hadiah dari pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAtOZ3hV7xq6
Pak Tomi yang sedang nafsu-nafsunya segera mengocok penisnya menggunakan celana dalam Nayla. Ia juga menghirup beha Nayla yang membuatnya jadi bersemangat dalam mengocok.
36145Please respect copyright.PENANAgJhu9AyIpE
“Aaaahhhhh…. Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk Naylaaaaa” Desah pak Tomi yang akhirnya berhasil mendapatkan orgasme ternikmatnya.
36145Please respect copyright.PENANAFHptdlLKZr
Crroottt… Cccrroottt… Ccroott !!!
36145Please respect copyright.PENANAMY5J1fQQZ1
Celana dalam Nayla dipenuhi sperma pak Tomi begitu banyak. Terlihat pak Tomi begitu lemas. Ia bahkan sampai terduduk sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan beha Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAm12hWYwpKW
“Hah… Hah… Puas banget… Beruntung banget bapak bisa keluar di dalem memeknya… Gak nyangka juga ternyata mbak Nayla ini entotable juga… Tau gini udah dari dulu saya ngantri buat genjot memek mbak… Dari dulu loh saya udah nafsu ke mbak hehehe” Ucap pak Tomi mengakui perbuatannya.
36145Please respect copyright.PENANABYhJTUQ4Iw
“Hakhakhak… Jelas… Lonte saya ini… Eh, majikan saya ini emang nafsuan orangnya… Saya aja kewalahan tiap kali non Nayla minta digenjot oleh saya” Ucap pak Urip melancarkan fitnah lainnya.
36145Please respect copyright.PENANAdlp8OF77uX
“Akuuu ?” Ucap Nayla yang tak sanggup membalasnya karena kelelahan.
36145Please respect copyright.PENANARz2KmrOAXR
“Iyya kan sayaanng ?” Ucap pak Urip sambil menampar bokong Nayla lagi.
36145Please respect copyright.PENANAIphTf2kCRt
Plaaaakkkk !
36145Please respect copyright.PENANAs4m1fUPFig
“Aaahhhhhh” desah Nayla dengan manja.
36145Please respect copyright.PENANAscg83B6jZq
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN
36145Please respect copyright.PENANAuWeP4EPcOw
Pak Urip sudah menaikkan celananya. Nayla juga sudah mengenakan pakaiannya kembali setelah beristirahat sejenak. Tak terasa jam sudah mendekati hampir tengah malam. Pak Urip pun mewakili Nayla untuk pamit kepada pak Tomi. Tak lupa ia juga mendoakan dagangannya agar selalu laris. Apalagi ia sudah diberi jimat berupa celana dalam dan beha Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAorYSMnQ251
“Ayo kita pulang sayaanggg” Ucap pak Urip dengan wajah sumringah.
36145Please respect copyright.PENANAzVJ2x3Lmcz
“Hah… Hah… Hah… Tooloongg jangan permalukan aku lagi pak… Jangan juga melakukannya di tempat umum… Aku gak mau orang-orang melihatku sebagai wanita rendahan” Pinta Nayla pada pak Urip.
36145Please respect copyright.PENANAK9xt8I6632
“Hakhakhak… Kalau kenyataannya non emang cewek rendahan gimana ? Coba pikir-pikir lagi, siapa yang minta digenjot disana ? Hayyooo ?” Ucap pak Urip menertawakan Nayla.
36145Please respect copyright.PENANA7IVh0mKqpv
“Aku tahu, tapi toloongggg” Pinta Nayla yang hanya membuat pak Urip tertawa.
36145Please respect copyright.PENANA4KZkZbWO0j
“Sudah jangan banyak protes… Nikmati aja semuanya… Sekarang non istirahat aja biar besok non masih punya tenaga untuk saya rendahkan… Nih pegang ! Jangan sampai hilang ! Pokoknya sebelum non masuk ke mobil… Non harus make benda ini lagi” Ucap pak Urip sambil memberikan vibratornya ke Nayla.
36145Please respect copyright.PENANAJnAkBSGNd1
“Lagi ? Sampe kapan aku harus kayak gini pak ?” Tanya Nayla tak percaya.
36145Please respect copyright.PENANApd62uKIvRr
“Ya lagi… Sampai saya puas melihat non direndahkan dihadapan orang-orang… Itu hukuman dari saya karena non diam-diam sering bersembunyi di rumah pak Beni… Nikmati hukuman dari saya… Bersiap-siap lah untuk menjadi lonte di masa depan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.
36145Please respect copyright.PENANA90g1NaUrhu
Nayla hanya mengernyitkan dahinya. Ia pun mendesah lemas. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala membayangkan apa yang bakal terjadi padanya di masa depan. Apalagi besok selama liburan. Ia pun berharap bisa dekat-dekat dengan suaminya agar pak Urip tidak memiliki kesempatan untuk menganggu dirinya. Tapi masalahnya dengan benda ini, bagaimana nanti kalau suaminya melihatnya terangsang ketika benda ini bergetar ? Ia pasti akan merasa malu. Ia jadi teringat perbuatannya saat terangsang di warung pak Tomi tadi.
36145Please respect copyright.PENANAbFyOfzAhoG
Semoga besok aku akan baik-baik aja !
36145Please respect copyright.PENANAqAW6pL0Ghu
Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap bulan purnama.
36145Please respect copyright.PENANA2RYizJmq59